• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimanakah kekhidmatan membantu saya menerima

wahyu?

Ketika kita khidmat, kita menunjukkan kasih kita kepada Allah dan lebih mampu menerima wahyu pribadi. Sikap yang khidmat membantu membuat kita lebih sensitif terhadap suara lembut dan tenang dari Roh. Jika kita mem-perlakukan hal-hal yang sakral dengan khidmat, Bapa Surgawi akan memerca-yai kita dan mengungkapkan kepada kita kebenaran-kebenaran tambahan.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh, telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa menurut Anda yang akan membantu remaja mengembangkan rasa khidmat?

1 Raja-Raja 19:12; 3 Nefi 11:1–7 (Allah berkomunikasi melalui suara lembut dan tenang)

Mazmur 46:10 (“Diamlah dan keta-huilah, bahwa Akulah Allah”)

A&P 63:64; 84:54–57 (Memperlakukan hal-hal yang sakral dengan khidmat) Boyd K. Packer, “Kekhidmatan Meng-undang Wahyu,” Ensign, November 1991, 21–23

Paul B. Pieper, “Untuk Menjaga Tetap Sakral,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 109–111

“Kekhidmatan,” Teguh pada Iman (2003), 145

“Wahyu,” Teguh pada Iman (2003), 212–217

Membuat koneksi

Selama beberapa menit pertama setiap kelas, bantulah remaja membuat hubungan an-tara hal-hal yang mereka pelajari dalam berbagai situasi (seperti penelaahan pribadi, seminari, kelas-kelas Gereja lainnya, atau pengalaman-pengalaman dengan teman-te-man mereka). Bagaiteman-te-mana Anda dapat membantu mereka melihat relevansi Injil dalam kehidupan sehari-hari mereka? Gagasan-gagasan berikut dapat membantu Anda:

• Undanglah remaja untuk membagi-kan pertanyaan apa pun yang mereka

miliki mengenai hal-hal yang telah mereka pelajari di kelas-kelas lain. Apa artinya kekhidmatan

bagi Anda? Bagaimanakah kekhidmatan telah mem-bantu Anda merasakan Roh? Pengalaman-penga-laman apa yang dapat Anda bagikan kepada remaja?

Apa artinya kekhidmatan bagi remaja dalam kelas Anda? Bagaimanakah Anda dapat membantu mereka melihat hubungan antara kekhidmatan dan wahyu?

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Dalam setiap situasi, Juru-selamat adalah teladan dan mentor bagi para murid-Nya. Dia mempersiapkan Diri-Nya Sendiri untuk mengajar dengan meluang-kan waktu pribadi dalam doa dan puasa. Berbagilah dengan remaja bagaimana kekhidmatan membantu Anda mempersiapkan diri untuk menerima wahyu pribadi. Bagaimanakah Anda dapat mendorong re-maja untuk memperlihat-kan rasa hormat terhadap hal-hal yang sakral? • Tulislah di papan tulis,

“Kekhid-matan adalah __________.” Mintalah anggota kelas untuk maju ke papan tulis dan menulis definisi mereka mengenai kekhidmatan. Undanglah

remaja untuk menambahkan pada definisi-definisi ini sewaktu mereka belajar mengenai kekhidmatan da-lam pelajaran hari ini.

Belajar bersama

Masing-masing dari kegiatan di bawah akan membantu remaja memahami hubungan antara kekhidmatan dan wahyu. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegi-atan atau lebih yang akan paling sesuai dengan kelas Anda:

• Mintalah remaja untuk membaca “Kekhidmatan” dalam Teguh pada

Iman atau bagian-bagian dari ceramah

Penatua Paul B. Pieper “Menjadikan Sakral,” dengan mencari jawaban-ja-waban terhadap pernyataan “Bagai-manakah kekhidmatan membantu saya menerima wahyu?” Undanglah remaja untuk membagikan apa yang mereka temukan. Apa menurut re-maja yang dapat mereka lakukan un-tuk menjadi lebih khidmat?

• Bagilah kelas mejadi kelompok-lompok kecil, dan mintalah setiap ke-lompok untuk menelaah bersama satu atau dua tulisan suci yang disa-rankan dalam garis besar ini. Un-danglah kelompok-kelompok untuk membahas apa yang mereka pelajari

dari tulisan suci ini mengenai hu-bungan di antara kekhidmatan dan wahyu. Mintalah masing-masing ke-lompok untuk membagikan kepada anggota kelas lainnya apa yang me-reka pelajari.

• Undanglah remaja untuk menyeli-diki ceramah Presiden Boyd K. Packer “Kekhidmatan Mengundang Wahyu” dan mencari hal-hal yang hendaknya kita lakukan untuk mengundang wahyu dalam pertemuan-pertemuan Gereja kita. Mintalah mereka memba-gikan apa yang mereka temukan dan untuk menyarankan cara-cara mene-rapkan nasihat Presiden Packer menge-nai kekhidmatan dalam situasi-situasi atau hal-hal sakral lain (seperti bait suci, tulisan suci, dan lain sebagainya).

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami apa hubungan kekhidmatan dengan wahyu? Perasaan dan kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan-pertanyaan tambahan? Apakah akan bermanfaat jika meluangkan waktu lebih banyak lagi mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Tanyakan kepada remaja apa yang telah mereka pelajari hari ini mengenai pentingnya kekhidmatan dalam menerima wahyu. Bagaimana mereka dapat mengubah perilaku mereka atau lingkungan sekitar mereka agar dapat dengan lebih baik lagi menerima wahyu?

Kiat mengajar

“Ketika kita bertemu un-tuk mempelajari ajaran-ajaran Injil, itu hendaknya dalam roh kekhidmatan .... Ketidakkhidmatan cocok dengan tujuan iblis de-ngan menghalangi salur-an-saluran wahyu yang sulit baik pikiran maupun roh. ... Kekhidmatan mengundang wahyu” (Boyd K. Packer, dalam

Mengajar, Tiada Pemang-gilan yang Lebih Mulia

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari Boyd K. Packer, “Kekhidmatan Mengun-dang Wahyu,” ensign, November 1991, 21–23

Sakramen dan pertemuan-pertemuan kita lainnya memerlukan perhatian yang diperbarui untuk me-mastikan bahwa itu adalah benar-benar layanan ibadah di mana para anggota dapat dipelihara se-cara rohani dan mendapatkan kesaksian mereka di-perkuat dan di mana para simpatisan dapat merasakan ilham yang diperlukan untuk pengin-safan rohani .…

Ketika kita kembali untuk pertemuan hari Minggu kita, musik, pakaian, dan perilaku hendaknya se-suai untuk ibadah. Teras dibangun di gedung perte-muan kita untuk memungkinkan ucapan salam dan perbincangan yang merupakan ciri khas orang-orang yang saling mengasihi. Namun, ketika kita masuk ke dalam ruang sakramen, kita harus!—kita masing-masing harus—menahan diri kita sendiri su-paya kita tidak menjadi bersalah karena meng-ganggu ketika seseorang sedang berjuang untuk merasakan komunikasi rohani yang halus ….

Perilaku yang tidak khidmat dalam ruang sakramen hendaknya diingatkan, jika tidak ditegur. Para pe-mimpin hendaknya mengajarkan bahwa kekhid-matan mengundang wahyu .…

Musik adalah sangat penting dalam layanan ibadah kita. Saya percaya bahwa mereka yang memilih, memimpin, menyajikan, dan mengiringi musik da-pat memengaruhi roh kekhidmatan dalam pertemu-an-pertemuan kita lebih dari yang dilakukan oleh pembicara. Allah memberkati mereka.

Musik dapat mengatur suasana ibadah yang meng-undang roh wahyu, kesaksian .…

Seorang pemain organ yang memiliki kepekaan un-tuk memainkan musik pembuka dengan perlahan dari buku nyanyian rohani melunakkan perasaan kita dan menyebabkan kita melafalkan lirik dalam pikiran kita yang mengajarkan hal-hal damai dari kerajaan. Jika kita akan mendengar, itu mengajarkan Injil, karena nyanyian rohani Pemulihan adalah, pada kenyataannya, sebuah kursus ajaran!

Saya telah memperhatikan bahwa ada jumlah yang bertambah dari para pemimpin dan anggota kita ti-dak menyanyi dalam nyanyian jemaat. Mungkin me-reka tidak tahu nyanyiannya atau tidak ada cukup buku nyanyian rohani. Kita hendaknya menyanyikan lagu Sion—itu merupakan bagian penting dari ibadah kita. Kita tidak boleh mengabaikan nyanyian rohani atau lagu mulia tentang Pemulihan. Bacalah prakata Presidensi Utama dalam buku nyanyian rohani. Tuhan berfirman “Karena jiwa-Ku senang akan nya-nyian hati; ya, nyanya-nyian orang saleh adalah doa ba-gi-Ku, dan akan dijawab dengan berkat ke atas kepala mereka” (A&P 25:12). Jangan biarkan musik kudus kita pergi meninggalkan kita, atau memperbolehkan musik sekuler untuk menggantikannya .…

Ada sesuatu yang lain: Kita mulai meninggalkan penggunaan kata-kata yang khidmat dalam doa-doa kita. Istilah-istilah yang tidak asing seperti Anda dan

milikmu mengganti engkau dan milik engkau dalam

doa. Ajarkan anak-anak dan beritahu dengan perla-han kepada para anggota baru bahwa kita menggu-nakan istilah-istilah yang khidmat ketika berbicara kepada Bapa Surgawi kita dalam doa.

Tak seorang pun dari kita dapat bertahan di dunia saat ini, akan berkurang banyak di masa depan, tanpa ilham pribadi. Roh kekhidmatan dapat dan hendaknya menjadi jelas dalam setiap organisasi di Gereja dan dalam kehidupan setiap anggota.

MeI: PARA NABI DAN WAHYU

Apakah arti memberikan