• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gereja Tuhan diatur melalui dewan-dewan. Di bawah pengarahan kepemim-pinan imamat, para pemimpin berunding bersama untuk manfaat individu-in-dividu, keluarga-keluarga, dan Gereja. Dewan yang efektif mengundang semua anggota dewan untuk secara penuh mengungkapkan pemikiran me-reka, yang berusaha untuk dipersatukan dan dibimbing oleh Roh Kudus untuk membangun kerajaan Allah. Mempelajari bagaimana wahyu diterima dalam dewan-dewan dapat membantu kita berperan serta secara efektif dalam perte-muan-pertemuan dewan, termasuk pertemuan presidensi, pertemuan komite remaja keuskupan, dan dewan-dewan keluarga.

Persiapkanlah diri Anda secara rohani

Gunakan sumber-sumber di bawah untuk memahami bagi diri Anda sendiri prinsip-prinsip dewan yang efektif dalam Gereja. Kemudian pertimbangkan bagaimana kegiat-an-kegiatan di bagian lain dari garis besar ini dapat membantu Anda merencanakan cara-cara untuk melibatkan remaja dalam pembelajaran. Pengalaman-pengalaman Anda sendiri berpartisipasi dalam dewan juga akan membantu Anda mengajar dengan efektif.

Matius 18:20 (Tuhan akan berada di tengah-tengah mereka yang berkum-pul bersama dalam nama-Nya) Moroni 6:4–5 (Para anggota Gereja se-ring bertemu bersama untuk memba-has kesejahteraan jiwa-jiwa)

A&P 38:27 (Kita diperintahkan untuk bersatu)

A&P 88:122 (Peneguhan terjadi ketika semua orang memiliki kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan)

Henry B. eyring, “Belajar dalam Ima-mat,” Ensign atau Liahona, Mei 2011, 62–65.

Dieter F. Uchtdorf, “Bertindak Berda-sarkan Kebenaran-Kebenaran Injil Yesus Kristus” pertemuan pelatihan kepemimpinan seluruh dunia, Februari 2012

Video: “Participate in Councils,” Leadership Training Library (pengun-duhan tidak tersedia)

Kapan Anda telah menjadi bagian dari sebuah de-wan? Pengalaman-penga-laman apa yang telah membantu Anda mema-hami pentingnya dewan dalam pekerjaan Tuhan? Dalam dewan-dewan apa remaja telah berpartisipasi (misalnya, presidensi kelas dan presidensi kuorum atau komite remaja keus-kupan)? Seberapa baik re-maja memahami tujuan dari dewan?

Membuat koneksi

Selama beberapa menit pertama setiap kelas, bantulah remaja membuat hubungan an-tara hal-hal yang mereka pelajari dalam berbagai situasi (seperti penelaahan pribadi, seminari, kelas-kelas Gereja lainnya, atau pengalaman-pengalaman dengan teman-te-man mereka). Bagaiteman-te-mana Anda dapat membantu mereka melihat relevansi injil dalam kehidupan sehari-hari mereka? Gagasan-gagasan berikut dapat membantu Anda:

• Mintalah remaja untuk membagi-kan sebuah pengalaman di mana me-reka telah mempelajari sesuatu mengenai Injil dengan cara yang ber-makna. Itu bisa mencakup pengalam-an-pengalaman dari gereja, seminari, malam keluarga, penelahaan tulisan suci pribadi, atau kehidupan sehari-hari.

• Undanglah remaja untuk memba-gikan pengalaman mereka berperan

serta dalam pertemuan-pertemuan dewan di Gereja, seperti pertemuan presidensi kelas dan presidensi kuo-rum atau pertemuan komite remaja keuskupan. Apa yang telah mereka lakukan untuk mempersiapkan diri bagi pertemuan-pertemuan tersebut? Apa yang telah mereka lakukan un-tuk berpartisipasi? Bagaimana dewan telah membantu melaksanakan peker-jaan Tuhan?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja memahami prinsip-prinsip dewan yang efektif di Gereja. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegiatan atau lebih yang akan paling sesuai dengan kelas Anda. Berikan waktu bagi remaja untuk berpartisipasi dalam contoh pengalaman dewan pada akhir bagian ini.

• Tulislah di papan tulis rujukan tu-lisan suci yang disarankan dalam ga-ris besar ini. Mintalah masing-masing anggota kelas memilih satu tulisan suci untuk ditelaah dan kemudian memikirkan mengapa Tuhan meng-gunakan dewan-dewan untuk me-rampungkan pekerjaan-Nya.

Mengapa akan menjadi kurang efektif jika satu orang yang membuat semua keputusan tanpa berembuk bersama yang lainnya? Bagaimana remaja da-pat menerapkan asas-asas ini dalam hubungan mereka bersama keluarga mereka?

• Bagilah ceramah Presiden Dieter F. Uchtdorf “Bertindak Berdasarkan Ke-benaran-kebenaran Injil Yesus Kristus” menjadi beberapa bagian, dan berikan kepada setiap remaja satu bagian untuk dibaca. Mintalah remaja menuliskan sebuah perta-nyaan mengenai berpartisipasi dalam dewan yang dapat dijawab oleh ba-gian mereka. Undanglah mereka un-tuk menukar pertanyaan mereka dan bagian dari ceramah mereka dengan anggota kelas lain dan mencari ja-waban terhadap pertanyaan satu sama lain. Apa yang mereka pelajari dari Presiden Uchtdorf yang dapat Kiat mengajar

“Pertanyaan yang ditulis di papan tulis sebelum ke-las akan membantu murid mulai berpikir tentang to-pik-topik bahkan sebelum pelajaran dimulai”

(Meng-ajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, 93).

mereka terapkan sewaktu mereka berpartisipasi dalam dewan keluarga dan dewan-dewan Gereja?

• Perlihatkan video “Participate in Councils.” Undanglah remaja untuk mencari unsur-unsur kunci sebuah dewan yang berhasil dan menulis-nya (beberapa contoh dapat menca-kup mengikuti Roh, mendengarkan satu sama lain, serta membuat dan menerima penugasan). Undanglah mereka untuk membagikan penga-laman-pengalaman di mana mereka telah melihat asas-asas ini diterap-kan dalam suatu dewan atau situasi-situasi lain.

• Undanglah beberapa remaja untuk membaca pengalaman Presiden Henry B. eyring sebagai seorang re-maja dalam kuorum imamnya (dalam ceramahnya “Belajar dalam Imamat ”), dan undanglah yang lain untuk membaca cerita 20 tahun kemudian ketika dia menjadi uskup (dalam ce-ramah yang sama). Mintalah mereka untuk menceritakan kembali cerita tersebut terhadap satu sama lain. Apa yang mereka pelajari dari cerita terse-but mengenai dewan? Apa yang membuat dewan menjadi cara yang demikian efektif untuk melakukan pekerjaan Tuhan? Apa saja beberapa kesempatan yang dimiliki remaja un-tuk berunding bersama?

Kegiatan berikut memberikan kesempatan kepada remaja untuk berpartisipasi dalam suatu dewan. Ini akan memperdalam pemahaman mereka dan mempersiapkan mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di luar kelas.

• Setelah menyelesaikan salah satu dari kegiatan-kegiatan di atas, un-danglah remaja untuk menerapkan asas-asas yang mereka pelajari mela-lui permainan peran dengan berparti-sipasi dalam sebuah dewan. Tugaskan setiap anggota kelas sebuah

peran untuk dimainkan, dan mintalah mereka untuk memilih satu topik di mana mereka dapat berunding ber-sama, misalnya bagaimana mem-bantu para anggota lingkungan memahami pentingnya kekhidmatan dan kesopanan.

Mintalah remaja membagikan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami bagaimana berperan serta secara aktif dalam dewan-dewan di Gereja? Pera-saan dan kesan apakah yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan-per-tanyaan tambahan? Apakah akan bermanfaat jika meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Undanglah remaja untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari dan praktikkan saat ini sewaktu mereka berperan serta dalam dewan (sehubungan dengan pemang-gilan mereka, keluarga mereka, atau peran kepemimpinan seminari mereka). Pada awal kelas berikutnya, undanglah beberapa di antara mereka untuk membagikan penga-laman mereka.

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Juruselamat memberikan kepada mereka yang Dia ajar kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri dan mem-bagikan wawasan mereka (lihat Lukas 10:25–37). Dia menanggapi pertanyaan-pertanyaan mereka dan mendengarkan pengalam-an-pengalaman mereka. Bagaimana Anda dapat mendorong remaja untuk mengajukan pertanyaan dan membagikan wa-wasan mereka?

Sumber-Sumber Pilihan

Henry B. Eyring, “Belajar dalam Imamat,” ensign atau

Liahona, Mei 2011, 62–65

Sewaktu saya masih diaken, keluarga kami pindah ke Utah. Di sana, saya menemukan tiga hal isti-mewa yang ada untuk mempercepat pertumbuhan saya dalam imamat. Pertama adalah seorang presi-den yang tahu caranya duduk dalam dewan ber-sama para anggota kuorumnya. Yang kedua adalah iman besar kepada Yesus Kristus yang menuntun pada kasih besar yang telah kita dengar—kasih bagi satu sama lain. Dan yang ketiga adalah keyakinan bersama bahwa tujuan keimamatan kita meliputi pekerjaan bagi keselamatan manusia.

Bukanlah lingkungan yang terbentuk dengan baik yang menciptakan perbedaan. Apa yang ada di sana bisa ada di mana pun, di unit Gereja mana pun Anda berada.

Ketiga hal ini mungkin telah banyak menjadi bagian dari pengalaman Anda dalam imamat sehingga ja-rang Anda perhatikan. Bagi yang lain Anda mung-kin tidak merasakan perlunya pertumbuhan sehingga bantuan-bantuan ini mungkin tidak terli-hat oleh Anda. Apa pun keadaannya, saya berdoa supaya Roh akan membantu saya menjadikannya jelas dan menarik bagi Anda .…

Saya menemukan yang pertama sewaktu saya di-sambut dalam kuorum imam, dengan uskup seba-gai presiden kami. Itu mungkin tampak kecil bagi Anda tetapi itu memberi saya perasaan tentang ku-asa dalam keimamatan yang telah mengubah pela-yanan saya dalam imamat sejak itu. Itu bermula dengan cara dia memimpin kami.

Sepanjang yang saya ketahui, dia memperlakukan pendapat para imam muda seolah kami adalah orang-orang yang paling bijaksana di dunia. Dia menunggu sampai semua yang ingin berbicara telah berbicara. Dia mendengarkan. Dan ketika dia

memutuskan apa yang harus dilakukan, tampak bagi saya bahwa Roh mengukuhkan keputusan-ke-putusan itu kepada kami dan kepada dia.

Saya menyadari sekarang saya telah merasakan apa arti tulisan suci ketika berkata bahwa presiden ha-rus duduk dalam dewan bersama anggota kuorum-nya [lihat Ajaran dan Perjanjian 107:87]. Dan bertahun-tahun kemudian sebagai seorang uskup dengan kuorum imam saya, keduanya baik mereka maupun saya diajar oleh apa yang telah saya pela-jari sebagai seorang imam muda.

Dua puluh tahun kemudian, sebagai uskup, saya mendapat kesempatan untuk melihat keefektifan se-buah dewan, bukan hanya dalam ruang sakramen, tetapi di pegunungan. Pada sebuah kegiatan hari Sabtu seorang anggota kuorum kami hilang di hutan semalaman. Sepengetahuan kami dia sendirian dan tanpa pakaian hangat, makanan, atau tempat berna-ung. Kami telah mencari dia tanpa keberhasilan. Kenangan saya adalah bahwa kami berdoa bersama, kuorum imam dan saya, dan kemudian masing-ma-sing diminta berbicara. Saya mendengar dengan sungguh-sungguh, dan tampak bagi saya mereka pun juga demikian. Setelah beberapa lama, perasaan damai menyelimuti kami. Saya merasa bahwa ang-gota kuroum kami yang hilang aman dan kering di suatu tempat.

Menjadi jelaslah bagi saya apa yang kuorum harus lakukan dan tidak lakukan. Ketika orang-orang yang menemukannya menggambarkan tempat di hutan di mana dia berlindung, saya merasa bahwa saya mengenalinya. Namun mukjizat yang lebih be-sar bagi saya adalah melihat kuasa iman kepada Yesus Kristus dari kesatuan dewan imamat mem-bawa wahyu kepada orang dengan kunci-kunci kei-mamatan. Kami semua bertumbuh pada hari itu dalam kuasa keimamatan.

JUNI: IMAMAT DAN KUNCI-KUNCI KeIMAMATAN

Bagaimanakah para pemegang