• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

4.6. Variabel Penelitian

4.6.2. Definisi Operasional Variabel

1. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita berdasarkan yang tercatat pada kartu pelajar, yaitu laki- laki dan perempuan. Data berskala kategorikal nominal.

2. Usia remaja adalah usia peralihan antara kanak-kanak ke masa dewasa yang

meliputi perubahan biologik, psikologik, dan sosial, yang dimulai saat terjadinya

kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun

(Soetjiningsih, 2004; Notoatmodjo, 2007).

Data disajikan dalam skala non kategorikal.

3. Kualitas tidur merupakan gambaran subyektif tentang kemampuan untuk

mempertahankan waktu tidur serta tidak adanya gangguan yang dialami sepanjang

waktu tidur yang diukur dengan menggunakan kuesioner standar (Van Cauter dkk,

2007; Agustin, 2012). Kualitas tidur diukur secara subyektif diukur dengan PSQI

dengan pemeriksaan 7 komponen yaitu latensi, durasi, kualitas, efisiensi kebiasaan

tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan gangguan fungsi tubuh di siang

hari (Buysse, 1989). Validitas instrumen PSQI pada penelitian yang dilakukan

oleh Cunha dkk. (2008) adalah 0,89, sedangkan reliabilitas 0,88 (Cueller dkk.,

2008). Data disajikan dalam skala kategorikal nominal.

- Kualitas tidur baik bila skor PSQI < 5

4. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala tanpa disertai adanya penyebab struktural

organik, yang dapat digolongkan menjadi migren, TTH, NKK, dan NKP lainnya

(PERDOSSI, 2013).

Migren adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72

jam. Karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang-berat,

bertambah berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti oleh nausea dan/atau

fotofobia dan fonofobia (PERDOSSI, 2013).

Tension type headache adalah nyeri kepala episodik yang infrequen berlangsung

beberapa menit sampai beberapa hari. Nyeri bilateral, rasa menekan atau mengikat

dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktivitas fisik

rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia (PERDOSSI,

2013).

Nyeri kepala klaster adalah nyeri kepala yang hebat, unilateral di orbita,

supraorbita, temporal atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung

1-180 menit dan terjadi dengan frekuensi sekali sehari tiap 2 hari sampai 8 kali

dalam sehari. Serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut : semuanya

ipsilateral: injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal, rinoroea, berkeringat di

kening dan wajah, miosis, ptosis, udem palpebra. Selama serangan sebagian besar

pasien gelisah atau agitasi (PERDOSSI, 2013).

Nyeri kepala primer tipe lainnya adalah NKP selain golongan migren, TTH dan

klaster, misalnya nyeri kepala yang digolongkan pada diagnosis sebagai berikut :

headache, NKP sehubungan dengan aktivitas seksual, HH, primary thunderclap

headache, hemikrania kontinua, new daily persistent headache (PERDOSSI,

2013).

Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal.

5. Obesitas adalah suatu kondisi abnormal atau penumpukan lemak berlebihan dari

yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Obesitas ditentukan dengan

menghitung nilai indeks massa tubuh (IMT) (WHO, 1998). Rumus IMT adalah

sebagai berikut :

IMT = Berat Badan (BB) dalam (kg) Tinggi Badan (TB)2dalam (m2)

- Iya : bila IMT≥30,0 kg/m2

- Tidak : bila IMT < 30,0 kg/m2

Data disajikan dalam skala kategorikal nominal.

6. Kelelahan adalah suatu perasaan yang menyebar yang disertai dengan adanya

penurunan kesiagaan dan kelambanan pada setiap aktivitas yang ditandai dengan

berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni, intensitas

dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status

kesehatan, dan keadaan gizi. Kelelahan secara subyektif diukur dengan kuesioner

The Subjective Symptoms Test (SST). Jawaban untuk kuesioner SST dibagi

menjadi empat kategori dengan nilai yaitu sangat sering (3), sering (2),

Interpretasi tingkat kelelahan menurut kuesioner :

- Nilai≤30 : tidak ada kelelahan

- Nilai 31-60 : kelelahan ringan

- Nilai 61-90 : kelelahan sedang

- Nilai 91-120 : kelelahan berat (Tarwaka, 2009).

Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal ya (ada kelelahan dengan

nilai SST≤30, dan bila ada kelelahan dengan nilai SST >30).

7. Stres adalah tekanan psikis akibat adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan,

misalnya tuntutan belajar menjelang ujian, menghadapi masalah keluarga atau

hubungan antar teman (Rathus dan Nevid, 2002).

Depresi adalah suasana hati (afek) atau hilang minat atau kesenangan dalam semua

aktifitas selama sekurang-kurangnya 2 minggu, disertai beberapa gejala

berhubungan (Maslim, 2004).

Kecemasan adalah suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan

disertai tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif (Kaplan dan

Saddock, 1997).

Depresi, kecemasan, dan stres diukur dengan Depression Anxiety Stress Scale

(DASS) 42 (Lovibond, 1995; Crowford dan Henry, 2003; Kholifah, 2013).

Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal.

- Depresi (ada) : bila skor DASS 42 untuk depresi >9

Tidak ada : bila skor DASS untuk depresi 0-9

Tidak ada : bila skor DASS 42 untuk kecemasan 0-7

- Stres (ada) : bila skor DASS 42 untuk stress >14

Tidak ada : bila skor DASS 42 untuk stres 0-14

8. Konsumsi kopi dan/atau minuman mengandung kafein lainnya adalah kebiasaan

mengkonsumsi kopi dan/atau minuman yang mengandung kafein sejumlah 3-4

cangkir selama tiga bulan terakhir (Shirlow dan Mathers, 1984; Hagen, 2009).

Data disajikan dalam bentuk data berskala kategorikal nominal.

- Iya : bila mengkonsumsi kopi dan/atau minuman yang mengandung kafein

sejumlah 3-4 cangkir sehari, selama 3 bulan terakhir.

-Tidak : bila tidak mengkonsumsi kopi dan/atau minuman yang mengandung

kafein sejumlah 3-4 cangkir dalam sehari, selama 3 bulan terakhir.

9. Konsumsi alkohol yaitu konsumsi minuman yang mengandung alkohol dalam

waktu paling lama 24 jam sebelum timbulnya serangan nyeri kepala.

Data disajikan dalam bentuk skala kategorikal nominal ya dan tidak.

10. Tumor otak merupakan lesi ekspansif yang bersifat jinak atau ganas yang

membentuk massa dalam ruang tengkorak otak (intra kranial) dan menyebabkan

meningkatnya tekanan intra kranial. Manifestasi klinik tumor otak adalah nyeri

kepala yang disertai dengan perubahan status mental, kejang atau bangkitan,

muntah, vertigo, kelemahan separuh tubuh, pandangan kabur atau ganda (Price dan

Wilson, 2006).

11. Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal, diukur secara aksila >37,5oC

12. Trauma kapitis adalah cedera mekanik terhadap kepala baik secara langsung

ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu

gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen

(PERDOSSI, 2006).

13. Gangguan vaskularisasi otak merupakan gangguan fungsional otak akibat adanya

gangguan pada aliran darah atau pembuluh darah intrakranial yang disebabkan

oleh stroke, trombosis vena serebral, artery-venous malformation, vaskulitis

dengan manifestasi klinis berupa defisit neurologis fokal ataupun global.

14. Penyakit otoimun adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya respon imun

terhadap antigen spesifik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri yang menyebabkan

berlangsungnya kerusakan jaringan. Manifestasi klinis penyakit otoimun dalam hal

ini Lupus serebri adalah adanya gangguan neuropsikiatri berupa nyeri kepala,

kejang, kelemahan separuh tubuh, gangguan gerak, gangguan visual dan

sebagainya (Wallace, 2008).