• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Dasar Pembuatan Kertas Dan Lilin Pekong

BAB V. KESIMPULAN

FOTO 3: Bahan Dasar Pembuatan Kertas Dan Lilin Pekong

, barang siap untuk di angkut keluar atau di pasarkan. Pengangkutan biasa dilakukan 2 sampai 3 konteiner.

Harga untuk lilin peckong 1 cm berharga Rp 10.000, Sedangkan harga khusus dari bambu campuran seharga Rp.50.000. Harga bambu per ikatnya sebesar Rp.250.000. Tempat

16

pusat produksi ada di daerah Toba Permai. Sistem produksi dilakukan dengan cara datang sendiri dan ada juga yang dikirim. Namun, sistem yang diantar akan lebih mahal karena biaya transportasi. Negara-negara tetangga maupun di Asia sendiri sudah menjadi langganan, seperti : Malaysia, Singapura, Thailand, China taipe, dan lain-lain.

Selain itu ada juga aktifitas lain seperti satpam yang bekerja sebagai penjaga untuk mengamankan kondisi yang terjadi didalam pabrik. Kemudian ada juga terdapat karyawan cleaning service yang setiap harinya bekerja untuk membersihkan semua yang ada di dalam pabrik yang dapat membuat karyawan lain dan pemilik pabrik menjadi lebih nyaman untuk bekerja. Ada juga mandor yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan pemasukan barang, serta melihat kondisi pabrik dan buruh. Serta ada juga dari pihak pimpinan pabrik seperti : Manajer, Direktur, dan Pemilik pabrik yang bekerja untuk memeriksa kondisi ekonomi yang didapat oleh pabrik setiap hari, minggu, bulan, bahkan tahunnya.

Shift17

1. Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.08.00 WIB, akan bekerja sampai pkl.16.00 WIB.

Karyawan:

2. Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.16.00 WIB, akan bekerja sampai pkl.24.00 WIB.

3. Karyawan yang mendapatkan shift pada pkl.24.00 WIB, akan bekerja sampai pkl.08.00 WIB.

17

III.2. Pemilik Pabrik

Pemilik pabrik Klambir Jaya dimiliki oleh bapak Johari Chandra. Beliau dikenal sebagai orang yang baik dan mudah untuk bersosialisasi terhadap karyawan. Namun, bapak Chandra memang tidak dapat untuk berkomentar banyak dalam hal gaji karyawan. Dulunya beliau memang bekerja menjadi direktur di pabrik Klambir Jaya sebelum adanya kecelakaan yang terjadi di pabrik Klambir Jaya. Kecelakaan tersebut berupa pengepakan kertas yang membuat kerugian besar pada pabrik. Selain itu, ada dampak lain diluar itu semua seperti : orang yang tidak ada hubungannya dengan pabrik tidak boleh sembarangan masuk kedalam pabrik, meskipun masyarakat yang tinggal disekitar pabrik termasuk keluarga karyawan. Pada tahun 1993-1994, direktur utama pabrik Klambir Jaya masih di tangani oleh bapak Suryanto. Tapi karena adanya kecelakaan di pabrik, posisi pak Suryanto digantikan oleh bapak Mansyur selaku tangan kanan pak Chandra. Maka dari itu, posisi direktur yang di pegang oleh pak Chandra kini untuk sementara diberikan kepada pak Mansyur. Walaupun dalam status kedirekturan masih atas nama bapak Johari Chandra tapi yang sering terlihat di pabrik dan mengerjakan tugas-tugas di pabrik adalah bapak Mansyur yang sudah dianggap sebagai orang kepercayaan bapak Johari Chandra. Bapak Johari Chandra mungkin hanya sesekali datang untuk mengecek keadaan pabrik dan meeting.

III.3. Pembagian Kerja Di Pabrik

III.3.1. Pihak-pihak Pimpinan Pabrik Klambir Jaya

• Direktur

Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan PT.Pabrik Klambir Jaya. Direktur merupakan orang penting yang sangat dipercaya oleh pemilik pabrik untuk menjalankan dan memimpin Perseroan Terbatas (PT). Di dalam pabrik Klambir Jaya, terdapat seorang direktur yang bernama bapak Mansyur. Tugas-tugas yang dilakukan oleh

bapak Mansyur selaku direktur di pabrik Klambir Jaya adalah memimpin perusahaan dan dapat menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Selain itu, seorang direktur juga harus dapat memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan, dan kepala bagian yang disebut sebagai manajer. Seorang direktur juga harus mampu untuk menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

Secara eksternal, tugas dan kewenangan yang dilakukan bapak Mansyur adalah mewakili PT atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain dan mewakili PT dalam perkara. Sedangkan dalam secara internal, tugas dan kewenangan yang dilakukan oleh seorang direktur adalah dengan mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan PT. Selain itu, secara internal terdapat tugas dan wewenang yang harus dijalankan oleh direktur pabrik Klambir Jaya, seperti menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman usaha) yang ditentukan dalam UU PT dan anggaran dasar PT.

Tanggung jawab yang besar dipegang oleh seorang direktur, seperti bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggung jawaban baik secara hukum pidana maupun hukum perdata. Namun, apabila kerugian PT disebabkan karena kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

Tempat yang biasa ditempati oleh seorang direktur adalah kantor kecil yang terdapat didalam pabrik. Kantor ini sekaligus sebagai tempat untuk peristirahatan manajer dan juga sebagai tempat meeting18

ketika adanya pertemuan terhadap pemilik pabrik. Sedangkan pekerjaan seorang mandor tidak memiliki shift kerja tapi mandor harus rutin setiap hari untuk

datang ke pabrik, meskipun tugas direktur tidak banyak berjalan dan memeriksa kerja karyawannya di dalam pabrik. Dengan cara-cara yang sudah menjadi persyaratan di dalam pabrik kepada direktur, bapak Mansyur merasa sudah cukup puas dan nyaman untuk bekerja sebagai direktur di pabrik Klambir Jaya.

• Manajer

Manajer di dalam pabrik Klambir Jaya berjumlah 2 orang. Manajer yang dimaksud adalah pak Ahok dan pak Adi yang sudah bekerja sama di pabrik Klambir Jaya yang sudah dari awal di bangunnya pabrik Klambir Jaya. Mereka merupakan orang-orang kepercayaan oleh bapak Johari Chandra sebagai pemilik perusahaan PT. Pabrik Klambir Jaya. Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi.

Tugas utama manajer adalah menkoordinasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi. Pimpinan perlu ada karena adanya hal yang harus diambil sebagai langkah sebuah kebijakan, yaitu sebuah keputusan melanggar peraturan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Tempat biasa bagi para manajer untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan sehari- hari di tempat yang sama dengan para mandor dan direktur. Namun, ruang mereka saja yang berbeda karena berkas-berkas penting perusahaan dan alat-alat yang digunakan juga berbeda. Kantor yang mereka tempati sangat diperhatikan oleh pihak pabrik karena bagi pihak pabrik, kantor merupakan tempat yang sangat penting untuk di jaga keamanan dan kerapiannya.

Karena semua bukti-bukti hasil dan semua tentang pabrik semua sudah tersalin di dalam kantor.

Seorang pimpinan tentu saja harus bangga bahwa karyawannya masih mempunyai semangat untuk belajar dengan tidak meninggalkan atau melupakan tugas-tugas utamanya (disiplin), sanggup membagi waktu dan bangga bahwa bertambahnya wawasan serta kecerdasan pada karyawan. Karena itu semua tentu saja akan sangat menunjang untuk kemajuan bersama didalam perusahaan. Maka dari itu, sisi peran pada pimpinan adalah untuk kemajuan sebuah perusahaan termasuk kemajuan terhadap karyawan. Setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Seperi halnya manajemen dapat diketemukan disemua organisasi, manajer juga ada disetiap organisasi.

• Mandor

Bagian terbesar masalah-masalah produktifitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mewujudkan cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan sub-kontrak.

Jumlah mandor yang ada di dalam pabrik berjumlah sebanyak 12 orang. Di dalam pabrik, terdapat 5 gedung, seperti : gedung A, gedung B, gedung C, gedung D, serta gedung produksi. Di setiap harinya, pabrik selalu diawasi dan di pantau oleh 4 mandor yang sudah membagi tugasnya masing-masing secara professional. Dengan jumlah 4 orang, para mandor

tidak pernah mempermasalahkannya karena mereka sudah merasa cukup untuk dapat membantu aktifitas yang berjalan di pabrik. Tidak ada shift kerja yang dilakukan oleh pihak pabrik kepada para mandor. Para mandor bekerja dari pagi hingga menjelang malam. Mereka bekerja setiap harinya secara professional dan dapat saling bekerja sama antar sesama karyawan mandor. Sehingga tidak pernah ada kejadian yang menimbulkan konflik antar sesama mandor di dalam pekerjaan. Bahkan, mereka bisa saling membantu jika ada kesulitan di dalam pekerjaan mereka. Tempat yang biasa mereka tempati dalam pekerjaan selama di dalam pabrik dengan memeriksa setiap kondisi pabrik dan karyawan di dalam pabrik. Namun, tempat biasa untuk membuat laporan mereka setiap harinya adalah di kantor yang juga terdapat direktur dan manajer. Hanya saja ruang mereka yang berbeda tapi tetap satu kantor.

Biasanya yang ditunjuk sebagai mandor adalah mereka yang memiliki kekuatan fisik lebih dari pada kebanyakan tenaga kerja yang dipimpinnya, lazim disebut jagoan. Fungsi dan peran mandor sangat menonjol di dalam mekanisme sehingga kedudukannya sangat berkuasa di mata pekerja. Bahkan nasib para pekerja sepenuhnya tergantung pada kekuasaan dan kesewenangan mandor. Tidak jarang terjadi perlakuan sewenang-wenang seperti pemerasan, penindasan, penjarahan, atau perlakuan tidak terpuji dalam bentuk perampasan hak-hak tenaga kerja dan sebagainya. Seorang mandor tidak sama dengan seorang penyedia (Supervisor) dan bukan sebagai pegawai dari perusahaan. Mandor bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja seperti kualifikasi yang dibutuhkan, seperti : buruh pembuat lilin pekong, buruh pembuat kertas pekong, cleaning service, dan sebagainya, dan sekaligus memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka. Lama pekerjaan mereka mulai dari pagi hingga menjelang malam. Karena para mandor harus membuat suatu laporan satu harian penuh tentang keadaan pabrik yang nantinya akan diserahkan oleh pihak manajer.

Akan tetapi kenyataan yang dihadapi dalam rangka penyusunan sistem manajemen yang mapan dan handal tersebut, pada jenjang mandor masih selalu dijumpai banyak kelemahan. Seperti para mandor sulit untuk dikembangkan menjadi profesional, mereka masih lebih suka membiarkan nasibnya menggantung tidak menentu. Dalam menempuh hidupnya, tampak bahwa mereka lebih suka menikmati fasilitas yang diberikan kontraktor utama berupa sekedar kesempatan untuk dapat menumpang hidup, walau hanya bersifat sementara sekalipun, daripada menempuh kebebasan mandiri selaku pengusaha profesional. Sementara itu, direktur secara serius mempertaruhkan harapannya bahkan sangat tergantung pada jasa mandor untuk mengerahkan pekerja konstruksi. Mungkin karena besarnya pengaruh tradisi yang melekat, sepertinya pemilik pabrik merasa tidak mampu menjaring kebutuhan pekerja konstruksi langsung dari bursa tenaga kerja dengan menggunakan kaki tangannya sendiri. Harap dicatat pula seperti yang selalu diberitakan oleh banyak media masa di Indonesia, bahwa bisnis pengerahan tenaga kerja baik ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam ataupun luar negeri masih saja selalu diwarnai dengan kasus- kasus kotor seperti : penipuan, pemerasan dan sebagainya.

Selama ini hanya sedikit saja dari sekian banyak mandor yang menunjukkan peningkatan kemampuannya untuk disebut manajer profesional dalam bidang pengerahan tenaga kerja. Sehingga hubungan saling ketergantungan antara direktur dengan mandor masih selalu menunjukkan sendi-sendi mekanisme yang sangat lemah. Hal tersebut ditandai dengan masih seringnya terjadi pergantian mandor dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang bersumber pada berbagai hal yang bersifat tidak profesional. Padahal posisi mandor bersama segenap tenaga kerja dalam kelompoknya merupakan ujung tombak untuk memelihara dan meningkatkan produktifitas dan kesangkilan, dalam rangkaian panjang seluruh kegiatan konstruksi.

III.3.2. Karyawan Buruh Sebagai Pembuatan Kertas Pekong

Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk pembuatan kertas pekong berjumlah sebanyak 120 orang. Jumlah ini lebih sedikit banyak dari karyawan pembuatan lilin pekong karena permintaan dari konsumen lebih banyak. Jadi, produksi kertas pekong akan semakin banyak dan pembuatan di dalam pabrik juga semakin banyak. Maka dari itu, karyawan pembuatan kertas pekong menjadi sedikit lebih banyak dari karyawan pembuatan lilin pekong. Selisih jumlah antara karyawan lilin pekong dengan kertas pekong hanya selisih 10 karyawan. Dan karyawan kertas pekong berjumlah lebih banyak dari karyawan lilin pekong.

Dalam proses pembuatan kertas pekong, hampir tidak ada yang membedakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pembuat lilin pekong. Karyawan yang bekerja masing-masing sudah mendapatkan tugas di dalam pekerjaannya. Ada karyawan yang bekerja sebagai pembuatan bahan-bahan awal yang menjadi bahan lunak, ada yang bekerja sebagai pencetakkan dan pemotongan, serta ada juga yang bekerja sebagai pekerja

packing. Namun, sama seperti karyawan yang bekerja sebagai karyawan buruh pabrik dalam

pembuatan lilin pekong, karyawan pembuat kertas juga mempunyai tugas khusus untuk pekerja shift malam. Disitu karyawan disuruh tiap malamnya untuk membuang air limbah ke sungai yang terdapat 6 bak x 15 meter yang ditampung disitu untuk dibuang ke sungai. Proses pembuangan air limbah ini cukup besar resikonya karena selain tidak ada lampu di sekitar tempat pembuangan, cara ketika air limbah ingin dibuang ke sungai juga tidak sembarangan karena juga dapat berdampak bagi masyarakat. Sama dengan pembuatan lilin pekong, dampak dari limbah ini juga dapat membuat dampak yang sering terjadi bagi masyarakat atas pembuangan air limbah ini adalah mulai dari bau dan suara berisik yang dapat mengganggu masyarakat dari hasil pembuat kertas. Jadi, karyawan yang bertugas untuk membuang air limbah tersebut harus cepat melakukannya dan sambil mencampurkan pengharum kedalam air limbah agar tidak menimbulkan bau.

Dokumen terkait