• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KIMIA DI RUMAHBAB

Dalam dokumen smp8ipa IPA AgusKrisno (Halaman 128-131)

12

Wah bajumu putih sekali! Baunya harum. Pakai apa

sih? dengan detergen khususIbuku mencucinya yang mengandung pemutih dan ketika menyeterika diberi

pewangi.

Betul. Kita akan mempelajari pengaruh penggunaan bahan kimia

yang digunakan sebagai pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi

serangga. Kita juga akan mendapat penjelasan tentang efek samping bahan-bahan kimia tersebut. Wah bakalan seru nih! Nanti kita

akan memahami kegunaan dan efek samping bahan kimia

dalam kehidupan sehari-hari.

Oh ya? Bukankah pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi

serangga merupakan topik mata pelajaran

122 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Bahan Kimia di Rumah

B

erbagai macam produk di atas kita gunakan setiap hari. Mulai dari pembersih, pewangi, hingga

anti-nyamuk. Produk-produk tersebut sangat kita butuhkan bagi kesehatan dan kenyamanan

kita. Coba bayangkan seandainya kamu mandi tanpa menggunakan sabun mandi atau menggosok

gigi tanpa menggunakan pasta gigi! Tentu tidak nyaman, bukan? Sebenarnya, bahan-bahan apa yang

terkandung dalam produk di atas? Bagaimana cara kerjanya? Apa efek samping penggunaan

bahan-bahan tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui pembahasan berikut ini.

Kata Kunci:bahan kimia rumah tangga – pembersih – pewangi –pembasmi serangga – efek samping

Gambar 12.1 Produk pembersih kita gunakan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan

Gerbang

Dok. CAP

A. Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Coba kamu ingat-ingat aktivitasmu pagi ini! Pagi hari setelah bangun tidur kamu mandi menggunakan sabun mandi, lalu menggosok gigi dengan pasta gigi. Setelah itu kamu mengenakan pakaian seragam sekolah. Pakaian seragammu bersih dan harum karena sebelumnya telah dicuci dengan detergen dan diberi pengharum. Peralatan makan yang kamu gunakan untuk makan pagi juga bersih karena dicuci dengan cairan pencuci piring. Sabun, pasta gigi, deterjen pencuci, maupun pengharum pakaian yang kita gunakan sehari-hari menggunakan bahan kimia tertentu.

Dari gambaran tersebut jelas bahwa hidup kita tidak bisa lepas dari bahan-bahan kimia. Bahan-bahan-bahan kimia tersebut meliputi bahan-bahan untuk menjaga kebersihan dan memberikan kenyamanan.

Berikut ini adalah uraian tentang pengelompokan bahan-bahan kimia rumah tangga ke dalam kategori pembersih, pemutih, pewangi, dan pestisida, serta pengaruh penggunaan dan efek sampingnya.

1. Bahan Pembersih

Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali bahan kimia yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Satu di

D o k. P en er b it

123 Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia di Rumah

antaranya adalah pembersih. Kita menggunakan berbagai macam pembersih untuk membersihkan badan, pakaian, lantai, piring, hingga kamar mandi. Apakah pembersih itu?

Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Setiap produk biasanya dibungkus dalam kemasan yang berbeda-beda. Dari kemasan inilah kita dapat mengetahui komposisi kandungan bahan-bahan kimianya. Masing-masing pabrik

akan memberikan kemasan yang semenarik mungkin sehingga konsumen tertarik untuk menggunakannya. Misalnya saja, sabun mandi produk pabrik A dengan sabun mandi produk pabrik B, atau sampo produk pabrik P dengan sampo produk pabrik Q samakah kemasan dari kedua produk ini? Tentu tidak, bukan?

Bagaimana dengan bahan kimia yang terkandung di dalam masing-masing jenis pembersih itu? Samakah antara satu dengan lainnya? Pada dasarnya setiap jenis produk pembersih mempunyai bahan kimia utama yang sama satu dengan yang lain. Namun demikian, umumnya produsen menam-bahkan bahan-bahan tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tujuannya adalah untuk memberi kelebihan atau keistimewaan pada jenis produk pembersih yang dihasilkannya.

Berikut ini adalah daftar pembersih dan kandungan utama bahan kimia di dalamnya.

Tabel 12.1 Kandungan Bahan Utama dalam Pembersih

Jenis Pembersih Kandungan Bahan Kimia Utama

Sabun mandi Kalium palmitat atau kalium stearat Sabun colek (cuci) Natrium palmitat atau natrium stearat Pencuci tangan Natrium palmitat atau natrium stearat Bubuk detergen Linear alkil sulfonat (LAS)

Pencuci peralatan dapur Linear alkil sulfonat (LAS)

Pembersih lantai Asam klorida atau benzalkonium klorida Krim pencukur Kalium stearat dan natrium stearat

Pasta gigi Natrium lauril sulfat

Sampo Natrium lauril eter sulfat

Pembersih muka Kalium palmitat atau kalium stearat

Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut, tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya.

Jika tabel di atas kita amati dengan saksama, ternyata dari sekian banyak jenis pembersih yang kita gunakan sehari-hari hanya ada dua komponen utama, yaitu komponen sabun dan komponen detergen. Komponen sabun, yaitu natrium stearat dan natrium palmitat pada sabun cuci atau kalium stearat dan kalium palmitat pada sabun mandi. Komponen detergen, yaitu linear alkil sulfonat, natrium lauril sulfat, dan bahan kimia lain seperti asam klorida.

Gambar 12.2 Berbagai produk pembersih yang sering digunakan

Bahan Aktif

Dok. Pen

124 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Bahan Kimia di Rumah

Sebaiknya Tahu

Karena dapat mengaktifkan permukaan, sabun dan deter-gen disebut zat aktif permuka-an (surfaktpermuka-an). Suatu molekul surfaktan terdiri dari bagian yang senang air (gugus polar, hidrofilik) dan bagian yang tidak senang air (gugus non-polar, hidrofobik) atau senang zat organik seperti lemak. Untuk mengatasi kotoran yang membandel diperlukan

bahan-bahan pembersih. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, komponen utama pembersih adalah sabun dan detergen. Samakah sabun dan detergen itu? Untuk mengetahui lebih dalam tentang kedua jenis komponen tersebut, berikut ini adalah uraiannya.

a. Sabun

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal sabun. Orang pada saat itu mengenal sebuah proses yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan

(natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai sabun, serta senyawa berasa manis yang disebut olsuss yang kemudian disebut sebagai gliserol. Gliserol ini dimanfaatkan lebih lanjut untuk bahan peledak, pelarut, dan sebagainya.

Minyak nabati yang biasa digunakan biasanya berupa minyak kelapa, minyak sawit, minyak biji kapas, minyak jarak, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak dan lemak hewani yang biasa digunakan biasanya berupa minyak ikan, lemak kambing atau domba, lemak sapi, dan lain-lain.

Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya, sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak dan sabun keras.

1) Sabun lunak

Sabun lunak adalah sabun yang mengandung ion kalium karena dalam proses pembuatannya, basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (kaustik potas). Sabun jenis ini disebut sabun lunak karena memang kalium hidroksida memiliki sifat pemutih (bleaching) yang lebih lunak daripada natrium hidroksida yang digunakan pada sabun keras. Contoh sabun lunak adalah semua produk sabun mandi, sampo, dan pasta gigi. Proses pembuatannya melibatkan reaksi kimia berikut ini.

kalium hidroksida + gliserol tristearat ¯ kalium stearat (sabun mandi) + gliserol Atau

kalium hidroksida + gliserol tripalmitat ¯kalium palmitat (sabun mandi) + gliserol Lalu, mengapa sabun dan sampo orang dewasa pedih di mata sedangkan sabun dan sampo bayi tidak? Pada dasarnya masing-masing produsen pembersih jenis sabun lunak berusaha men-ciptakan produk seistimewa dan semenarik mungkin. Sabun atau sampo yang pedih di mata berarti memiliki kandungan kalium lebih tinggi daripada yang tidak pedih di mata. Sampo dengan kandungan kalium lebih tinggi memiliki daya bersih yang lebih tinggi. Pada sabun atau sampo bayi kandungan kaliumnya dibuat lebih rendah karena

Gambar: berbagai

Dalam dokumen smp8ipa IPA AgusKrisno (Halaman 128-131)