• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Dalam dokumen smp8ipa IPA AgusKrisno (Halaman 62-71)

BAB

6

Sini, aku bantu mengobatinya. Darahnya

harus dihentikan dan lukanya ditutup agar tidak terkena infeksi.

Darah sangat penting bagi tubuh kita. Karena darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke

seluruh tubuh. Kenapa ya kita memiliki darah? Apa sih fungsinya? Bagus! Setelah mempelajarinya kita akan mengetahui bagaimana sistem

peredaran darah pada tubuh kita. Kita juga akan mengetahui

gangguan atau penyakit yang berkaitan dengan sistem

peredaran darah. Benar. Kebetulan kali ini

kita akan mempelajari sistem peredaran darah

pada manusia. Aduh! Tanganku

terluka dan berdarah. Rasanya sakit sekali.

56 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia

P

erhatikan gambar di atas! Pada gambar tampak seseorang sedang mendonorkan darahnya. Darah

yang ia donorkan nantinya akan ditransfusikan kepada orang yang membutuhkan karena darah sangat penting bagi tubuh kita. Orang yang mengalami gangguan pada sistem peredaran darahnya akan sangat menderita. Karena darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh, akibatnya tubuh dapat kekurangan oksigen atau sari makanan. Ingin tahu betapa pentingnya darah dan sistem peredaran darah pada tubuh kita? Mari kita pelajari materi berikut!

Kata kunci:darah – hemoglobin – eritrosit – leukosit – imunitas – jantung – pembuluh darah

Gambar 6.1 Donor darah diberikan kepada orang yang kekurangan darah karena darah sangat penting bagi tubuh

Gerbang

A. Darah dan Golongan Darah

Setiap manusia pasti memiliki darah. Namun, tahukah kamu apa darah itu? Mengapa darah berwarna merah? Darah yang mengalir dalam tubuh kita terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

1. Plasma atau cairan darah 2. Sel darah merah (eritrosit)

Eritrosit merupakan bagian darah yang memberi warna merah pada darah. Eritrosit mengandung zat warna yang disebut hemoglobin. Hemoglobin merupakan pigmen protein yang terdiri atas haeme dan globin. Tugas hemoglobin adalah sebagai berikut.

a. Mengikat O2 pernapasan

Udara pernapasan berupa oksigen (O2) diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidasi dan respirasi. Hasil proses oksidasi berupa tenaga digunakan untuk melakukan aktivitas.

b. Mengikat CO2 hasil pernapasan

Udara hasil pernapasan berupa CO2 dikeluarkan dari dalam tubuh.

Gambar 6.2 Bagian-bagian darah Darah

Dok. Pen

erbit

Dok. P

enerbit

Sel darah merah Sel darah putih

Plasma darah Keping darah

57 Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

3. Keping darah (trombosit)

Trombosit terdapat di dalam serum darah. Serum darah merupakan cairan berwarna kuning yang diperoleh pada saat sel darah merah diendapkan, misalnya dengan cara dipusingkan menggunakan alat yang disebut sentrifus. Plasma darah yang sudah tidak mengandung eritrosit tersebut yang disebut serum darah. Cairan serum darah juga mengandung sel-sel kekebalan tubuh atau sel imun dan protein-protein yang dihasilkan oleh sel-sel imun.

Beberapa kegunaan trombosit antara lain: a. Membantu sistem kekebalan tubuh.

b. Berperan di dalam proses pembekuan darah untuk penutupan luka. Ketika tubuh kita terluka, pembuluh darah robek. Selanjutnya akan terjadi mekanisme penutupan luka sebagai berikut.

a. Trombosit menjadi aktif dan melekat di daerah yang mengalami cedera. Daerah yang mengalami cedera akan mengeluarkan perekat yang menahan trombosit pada pembuluh darah. Perekat tersebut adalah suatu protein plasma yang dihasilkan oleh sel-sel di dalam pembuluh darah. b. Trombosit yang tertimbun di daerah yang terluka ini membentuk suatu

jaring yang menyumbat luka. Trombosit yang telah berubah bentuk tadi akan melepaskan protein serta zat kimia lainnya yang akan menjerat lebih banyak lagi trombosit dan protein pembekuan.

c. Salah satu protein yang dikeluarkan oleh trombosit aktif yang telah berubah bentuk tadi adalah tromboplastin yang dengan adanya ion Ca+ akan mengubah protrombin menjadi trombin.

d. Trombin mengubah fibrinogen (suatu faktor pembekuan darah yang terlarut) menjadi serat-serat fibrin panjang yang tidak larut, membentuk suatu jaring yang menjerat lebih banyak lagi trombosit dan sel darah. Serat fibrin ini akan semakin memperluas benang-benang beku dan menyumbat pembuluh darah.

Dok. Pen

erbit

Sebelumnya tadi telah disinggung mengenai sel-sel imun atau sel kekebalan atau sering disebut juga sebagai sel darah putih (leukosit). Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma sel, leukosit dibedakan menjadi 2 tipe.

Gambar 6.3 Mekanisme penutupan luka

Sel darah

merah Plasma Epidermis Kulit Keping darah

Sel darah putih PembuluhDermis darah

Benang-benang fibrin

58 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1. Granulosit

Granulosit merupakan leukosit yang bergranula. Granulosit berperan dalam membunuh kuman penyakit dan sel asing (termasuk sel kanker), serta memakan sel mati. Berdasarkan jenis granula serta sifat asam dan basa sitoplasmanya, granulosit dibedakan lagi menjadi 3 macam sel.

a. Eosinofil

Sitoplasma eosinofil mempunyai granula yang halus dan bersifat asam. Pada pewarnaan dengan menggunakan senyawa asam, sitoplasma eosinofil memberikan warna merah. Sel ini mempunyai peran di dalam membunuh kuman atau penyakit dan memakan sel mati.

b. Basofil

Sitoplasma basofil bergranula kasar dan bersifat basa. Basofil berperan membunuh sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Basofil ini jumlahnya relatif sedikit.

c. Neutrofil

Sitoplasma neutrofil bergranula halus dan sifatnya netral. Neutrofil lebih aktif di dalam membunuh kuman penyakit dan memakan sel mati daripada eosinofil maupun basofil. Neutrofil jumlahnya paling banyak.

2. Agranulosit

Agranulosit merupakan leukosit yang tidak bergranula. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.

a. Limfosit

Merupakan sel dengan inti berbentuk seperti ginjal atau seperti biji kacang tanah. Limfosit dibedakan menjadi 3.

1) Limfosit B: pada saat aktif akan menghasilkan antibodi, yaitu protein untuk melawan sel asing dan bibit penyakit.

2) Limfosit T pembunuh (sitotoksik): bertugas membunuh sel asing (antigen) secara langsung.

3) Limfosit T helper (CD4+): bertugas mengkoordinasi sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi.

Pada penderita HIV/AIDS, sel CD4+ ini dimakan oleh virus HIV. Akibatnya, daya tahan pasien menjadi sangat rendah yang dapat berakibat kematian.

b. Monosit

Merupakan sel dengan inti berbentuk menyerupai otak. Peran monosit hampir sama dengan peran granulosit, yaitu membunuh bibit penyakit secara langsung tanpa melalui produksi antibodi, membunuh sel asing (di antaranya sel kanker), dan memakan sel mati.

Sebelumnya telah disebutkan mengenai antibodi, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi akan bereaksi dengan antigen atau protein yang dianggap asing oleh tubuh. Selain diperoleh dari luar tubuh, antigen juga ada yang diproduksi oleh tubuh, yaitu antigen yang digunakan untuk penentuan golongan darah.

Gambar 6.4 Jenis-jenis leukosit

Dok. Pen erbit Basofil Trombosit Eosinofil Limfosit Netrofil

59 Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Penentuan golongan darah sistem ABO dilakukan berdasarkan reaksi antigen dengan antibodi. Golongan darah dapat berfungsi untuk menjadi penanda genetika seseorang. Berikut adalah konsep dasar penentuan golongan darah.

1. Jenis antigen yang dapat diproduksi tubuh manusia adalah antigen A atau B. Antibodi yang dihasilkan dan akan merespon antigen tersebut adalah anti-A atau anti-B.

2. Antigen dan antibodi dengan huruf sama akan membentuk suatu ikatan persenyawaan dan menggumpal.

3. Antigen dan antibodi dengan huruf berbeda akan larut atau tidak menggumpal. 4. Pada proses transfusi darah, respon yang terjadi adalah antibodi penerima

bereaksi terhadap antigen donor.

Golongan darah manusia dibedakan menjadi 4, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Selain itu, ada juga golongan darah tipe MN dan tipe Rhesus yang akan dipelajari di kelas yang lebih tinggi. Berikut adalah tabel kandungan antibodi dan antigen tiap-tiap golongan darah.

Tabel 6.1Antigen dan antibodi golongan darah

Golongan darah Antigen Antibodi

A A Anti-B

B B Anti-A

AB A dan B Tidak ada

O Tidak ada Anti-A dan anti-B

Antigen dan antibodi yang sesuai akan larut atau tidak menggumpal. Sedangkan antigen dan antibodi yang tidak sesuai akan menggumpal. Misalnya, golongan darah A yang memiliki antigen A dan antibodi anti-B dan golongan darah B yang memiliki antigen B dan antibodi anti-A. Jika antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi penggumpalan. Begitu pula jika antigen B bertemu dengan antibodi anti-B maka akan terjadi penggumpalan. Oleh karena itu, jika akan melakukan transfusi darah, golongan darah antara pendonor dan penerima haruslah sama. Karena jika tidak, dapat mengakibatkan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan kematian. Skema di samping memperlihatkan skema donor darah yang benar.

Berdasarkan gambar 6.5 dapat kita tentukan golongan darah apa saja yang cocok sebagai donor dan penerima donor (resipien).

Tabel 6.2 Tes penentuan golongan darah

Resipien Donor A B O AB A - + + -B + - + -O - - - -AB + + + -Keterangan:

- = Tidak menggumpal, aman/cocok + = Menggumpal, tidak aman/tidak cocok

O O AB

AB

A A B B

60 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Praktikum

Penentuan Golongan Darah dan Peristiwa Pembekuan Darah A. Tujuan

Mengetahui cara menentukan golongan darah dan proses pembekuan darah.

B. Alat dan Bahan

1. Gelas objek 3 buah

2. Tusuk gigi 3 buah

3. Jarum steril 2 buah

4. Serum anti-A 1 tetes 5. Serum anti-B 1 tetes

6. Kapas 3 potong kecil

7. Alkohol 50 mL

C. Langkah Kerja

1. Percobaan 1

a. Siapkan 2 buah gelas objek! Beri tanda A dan B!

b. Minta salah satu anggota kelompokmu menjadi probandus! Bersihkan jari tengahnya menggunakan kapas dan alkohol! Ambil sebuah jarum steril kemudian tusukkan ke ujung jari tengah probandus!

c. Teteskan darah yang keluar dari ujung jari ke atas gelas objek yang bertuliskan A dan B! Jangan lupa beri kapas dan alkohol pada luka bekas tusukan jarum agar darah berhenti mengalir!

d. Teteskan serum anti-A ke atas darah pada gelas objek A dan serum anti-B ke atas darah pada gelas objek B!

e. Aduk campuran serum dan darah menggunakan tusuk gigi! Tusuk gigi yang digunakan untuk mengaduk gelas objek A tidak boleh digunakan untuk mengaduk gelas objek B, demikian pula sebaliknya.

f. Amati dan catat apa yang terjadi!

g. Bandingkan hasilnya dengan tabel 6.2 di depan! Tentukan golongan darah temanmu! 2. Percobaan 2

a. Siapkan sebuah gelas objek!

b. Lakukan langkah b seperti pada percobaan 1! Teteskan darah yang keluar dari ujung jari pada gelas objek!

c. Tarik darah yang ada pada gelas objek menggunakan tusuk gigi! Ingat! Gunakan tusuk gigi yang baru! Lakukan terus dengan mengangkat lalu menarik darah yang ada pada gelas objek!

d. Perhatikan dan catat apa yang terjadi!

Dari tabel di atas nampak bahwa darah O dapat mendonorkan darah kepada semua golongan darah karena golongan darah O tidak mempunyai antigen yang dapat digumpalkan. Sebaliknya golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah karena tidak mempunyai zat anti baik anti-A maupun anti-B. Meskipun demikian, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya golongan darah pendonor sama dengan golongan darah penerima.

61 Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

3. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaanmu! Sampaikan hasilnya di depan kelas! 4. Jangan lupa untuk membuang jarum yang telah kamu gunakan dan mengembalikan

semua alat dan bahan ke tempat semula! Jagalah kebersihan lingkunganmu!

B. Sistem Peredaran Darah Manusia

Sebelumnya telah disebutkan bahwa darah berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh bagian tubuh kita. Dengan demikian, darah memiliki suatu sistem pengangkutan yang disebut sistem peredaran darah. Sistem pere-daran darah manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

Jantung merupakan pusat sistem peredaran darah manusia. Dari jantung, darah dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Sedangkan darah yang menuju ke jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik. Jadi, jantung berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh bagian tubuh kita. Perhatikan gambar 6.6 di atas!

Dari gambar tampak bahwa jantung memiliki 4 buah ruang yang disebut serambi dan bilik serta 4 buah katub. Katub pada jantung berfungsi mencegah darah berbalik arah. Darah dalam tubuh kita mengalir dengan sistem tertentu. Perhatikan kembali gambar bagian jantung di samping! Dari batang pembuluh vena cava atas dan bawah, darah masuk ke serambi kanan. Setelah melalui se-rambi kanan, darah dipompa masuk ke bilik kanan. Selanjutnya darah masuk ke arteri paru-paru kemudian masuk ke paru-paru. Darah yang berasal dari vena paru-paru masuk ke serambi kiri, kemudian dialirkan ke bilik kiri.

Selanjutnya dari bilik kiri darah masuk ke pembuluh besar atau aorta untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Darah yang mengalir menjauhi jantung dibawa oleh pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Darah yang menjauhi jantung membawa oksigen dan zat makanan, kecuali arteri pada paru-paru yang tidak mengandung oksigen dan zat makanan. Alur peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh yang dibawa oleh arteri adalah sebagai berikut.

Jantung ¯ Arteri ¯ Arteriolum ¯ Pembuluh nadi (arteri) kapiler

Sebaiknya Tahu

Ketika orang beristirahat, jantung memompa 5–6 liter darah tiap menit. Olahraga ringan menyebabkan jantung memompa 7–8 liter darah tiap menit. Sedangkan olahraga berat memacu darah memompa 30 liter darah tiap menit. (Dikutip seperlunya dengan peru-bahan dari: Hamparan Dunia Ilmu Time Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka, 2002)

Gambar 6.6 Bagian-bagian jantung

Jantung Arteri Dok. P en erbit Vena cava atas Aorta Arteri paru-paru kiri Vena paru-paru Serambi kiri Bilik kiri Serambi kanan Bilik kanan Vena cava bawah

Gambar 6.7 Peredaran darah melalui arteri dan vena. Pembuluh darah arteri digambarkan dengan warna hitam sedang-kan pembuluh darah vena digambarsedang-kan dengan warna biru

Dok. Pen

62 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Kerja Mandiri

Kerjakan di buku tugasmu!

Buatlah sebuah karya ilmiah atau esai yang bertema pentingnya sistem peredaran darah pada manusia! Buatlah dengan menggunakan kata-kata dan opini pribadimu berdasarkan literatur dan pengetahuan yang kamu peroleh! Kumpulkan hasilnya kepada gurumu untuk dinilai!

C. Tekanan Darah

Kamu tentu sering mendengar istilah tekanan darah, bukan? Bahkan mungkin kamu pernah diperiksa tekanan darahnya oleh dokter. Sebenarnya apa sih tekanan darah itu? Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi saat darah dipompa oleh jantung guna dialirkan ke tempat tertentu.

Adapun proses terjadinya tekanan darah pada jantung adalah sebagai berikut. 1. Jantung berkerut ¯ darah dipompa masuk ke dalam pembuluh nadi ¯

tekanan darah menjadi maksimum. Tekanan darah maksimum disebut dengan sistol.

2. Jantung mengendur/relaksasi ¯ darah tidak dipompa ¯ tekanan darah minimum. Tekanan darah minimum disebut sebagai tekanan diastol. Tekanan darah normal bagi individu berusia antara 20-35 tahun adalah sebagai berikut. a. Sistol : 120 mmHg b. Diastol : 80 mm Hg Tekanan Darah Sistol dan Diastol Vena

Sedangkan darah yang mengalir menuju jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh balik. Pembuluh darah vena mengandung CO2, sedikit oksigen (O2), dan sedikit sari makanan, kecuali pada vena paru-paru yang mengandung lebih banyak O2 dan sari makanan. Alur peredaran darah dari bagian tubuh lain ke jantung yang dibawa oleh vena adalah sebagai berikut.

Pembuluh vena kapiler ¯ Venolus ¯ Vena paru-paru ¯ Jantung

Rep.www

.bonlife.cn.com

Sedangkan tekanan darah tidak normal antara lain: a. Tekanan darah tinggi: sistol atau diastol atau

keduanya di atas batas normal, misalnya 170/100 mmHg (sistol 170 mmHg; diastol 100 mmHg). b. Tekanan darah rendah: sistol atau diastol atau

keduanya di bawah batas normal, misalnya 100/ 60 mmHg (sistol 100 mmHg; diastol 60 mmHg). Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga tekanan darah normal antara individu satu dengan lainnya belum tentu sama.

Gambar 6.8 Spigmomanometer digunakan untuk mengukur teka-nan darah

63 Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

D. Gangguan Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia terkadang dapat mengalami suatu gangguan. Gangguan tersebut dapat terjadi karena keturunan (genetis), penyakit, atau karena gaya hidup individu yang bersangkutan. Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan sistem peredaran darah pada manusia.

1. Hemofili

Hemofili adalah penyakit kekurangan atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita sulit membeku. Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami luka pendarahan, darah akan terus mengalir dan sulit membeku.

2. Anemia

Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi terhambat. Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau terkena penyakit infeksi cacing.

3. Penyakit Kuning pada Bayi

Bayi yang lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel darah merah pada bayi tersebut.

4. Leukimia

Leukimia atau kanker darah terjadi karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami pembelahan yang tidak terkendali.

5. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Sebaiknya Tahu

Warna biru (memar) di kulit pada saat kamu terluka atau terkena benturan sebenarnya merupakan proses pembekuan darah yang terjadi di dalam jaringan tubuh. Darah akibat luka tidak keluar karena bagian permukaan tubuh tidak ter-gores. Darah hanya merembes keluar dari pembuluh dan berada di jaringan, kemudian membeku di dalam daging atau jaringan di bawah kulit. Darah yang membeku merupakan sel mati yang kemudian akan di-makan oleh sel-sel imun, antara lain sel-sel monosit sehingga akhirnya hilang dan memar menjadi sembuh.

Gambar 6.9 Penyempitan pembuluh arteri pada otak dapat mengakibatkan stroke

Dok. Pen

erbit

Studi Pustaka

Carilah buku, majalah, atau artikel yang memuat tentang cara menggunakan spigmo-manometer! Setelah itu, catat hasilnya di buku catatanmu sebagai referensi!

64 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Sistem Peredaran Darah pada Manusia

6. Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan. Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih.

7. Trombus dan Embolus

Trombus dan embolus merupakan penyakit terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor.

8. Sklerosis

Sklerosis merupakan penyakit mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur. Pengerasan ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis.

9. Varises

Varises merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya pada betis.

Dalam dokumen smp8ipa IPA AgusKrisno (Halaman 62-71)