• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahtera Nuh panjangnya 450 kaki, lebarnya 75 kaki, dan tingginya 45 kaki. Perahu dengan ukuran seperti ini akan mempunyai hampir 1,4 juta kaki kubik ruangan, yang dengan mudah menampung 35.000 berbagai jenis binatang bersama Nuh dan keluarganya. Dalam perbandingan modernnya, bahtera ini lebih panjang daripada lapangan bola dan 150 kaki lebih tinggi daripada Patung Liberty. Ukuran bahtera ini sama dengan kapal-kapal kargo modern. Bahtera ini kedap air dan ada ruang di bawah atap untuk cahaya dan udara.

Adalah suatu tanggung jawab yang berat untuk membangun bahtera, mengumpulkan binatang dan menyimpan makanan. Nuh dan ketiga anak laki-lakinya tidak dapat melakukannya sendirian. Tetapi sebagai cucu Metusalah dan buyut Henokh, dia dapat menjadi seorang raja kota dan mempekerjakan ribuan orang. Dia mungkin telah menghabiskan paling sedikit seratus tahun untuk membangunnya. Walaupun Nuh terus diejek, tetapi dia tetap beriman dan menyelesaikan pekerjaan ini. Pada akhirnya, dia dan keluarganya selamat dari bencana terburuk sepanjang sejarah manusia.

Kitab Bacaan:

Kej. 6:1-22

Kebenaran Alkitab:

Allah selalu menjaga janji-Nya.

Tujuan Pelajaran:

Mendorong murid-murid percaya kepada firman Allah.

Ayat Hafalan:

“Mengucap syukurlah dalam segala hal.” (1 Tes. 5:18a)

Doa:

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan atas segala kasih dan kemurahan-Mu. Engkau melindungi kami sepanjang waktu dan menjaga kami dengan kasih-Mu. Tolong berikan kepada kami keberanian untuk melakukan yang benar, ya Tuhan, bahkan ketika pada masa yang sulit sekalipun. Kami tahu bahwa hal ini menyenangkan-Mu, dan pada akhirnya kami akan diberkati. Haleluya, Amin!

Bahtera Nuh

PELAJARAN

4

Penemuan Modern

Bahtera yang dicatat di dalam kitab Kejadian, terdampar di gunung Ararat. Sekarang, pegunungan Ararat terbentang di Turki. Tinggi puncak pegunungan mencapai sekitar 17.000 kaki di atas permukaan laut. Sejumlah usaha telah dicoba untuk menandai sisa-sisa bahtera. Sementara bagian-bagiannya telah ditemukan yang disepakati berasal dari bahtera, namun masih harus dibuktikan. Daerah yang sukar, cuaca yang buruk dan ketegangan politik sekitar wilayah tersebut menghalangi penelitian di kota itu.

Daerah pegunungan tersebut benar-benat tinggi. Dalam banjir lokal, bahtera pasti akan menuju ke laut. Hanya dengan keadaan seperti yang digambarkan dalam Kej. 6-9 yang dapat mengangkat bahtera Nuh ke tempat setinggi itu.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Murid-murid pada usia sekarang ini mungkin mengerti janji itu seperti orang tua yang berjanji akan melakukan atau memberikan sesuatu pada akhirnya. Kadang-kadang janji mereka ditepati, kadang juga tidak. Sekalipun orang tua mengasihi anak-anak, tetapi mereka tetap manusia yang terbatas dan kadang tidak sanggup memenuhi janji mereka. Namun, kita dapat membantu murid-murid mengerti bahwa Allah telah berjanji kepada kita dan Dia akan menggenapi setiap janji-Nya. Dia berkuasa dan tidak dibatasi apapun. Dia juga adil dan setia sehingga Dia tidak akan melanggar janji-Nya.

Jadi apa janji Allah kepada kita? Janji yang pertama dan terbesar ialah kehidupan kekal, atau janji masa depan. Ini mungkin konsep yang abstrak untuk dapat dipahami murid-murid, tetapi kita dapat menjelaskan bahwa Allah telah berjanji bahwa kita dapat pergi ke tempat yang indah yaitu surga suatu hari nanti jika kita melakukan apa yang dikatakan-Nya. Kedua, Dia berjanji yang berhubungan dengan kehidupan kita sekarang, yang berarti kita dapat bersandar kepada Roh-Nya untuk kasih, tuntunan, perlindungan dan kemurahan (menyebut sebagian). Terakhir, Dia berjanji yang berhubungan dengan masa lalu yang berarti segala kesalahan apapun yang telah kita lakukan, Dia bersedia mengampuninya.

Bahtera:

Peti atau kotak kayu; dalam kasus Nuh, bahtera adalah sebuah perahu.

Menghancurkan:

Membinasakan.

Kebenaran:

Selalu berpikir dan bertindak yang benar dan baik.

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Minggu lalu, kita telah belajar bagaimana Adam dan Hawa tidak menaati Allah. Ingatkah Anda apa yang mereka lakukan? (Mereka makan buah dari pohon yang baik dan yang jahat.) Karena mereka tidak menaati Allah, mereka diusir dari taman dan tidak dapat tinggal lagi di sana. Sebaliknya, mereka harus bekerja keras untuk makanannya. Kehidupan tidak lagi damai dan bahagia seperti di taman Eden. Setelah Adam dan Hawa meninggalkan taman itu, mereka mempunyai banyak anak. Sekarang manusia di bumi bertambah banyak, tetapi sayangnya, hatinya sangat jahat. Setiap saat yang mereka pikirkan adalah hal-hal yang jahat. Tuhan sangat menyesal bahwa Ia telah menciptakan manusia, dan hal itu menyakiti hati-Nya. Ia menciptakan manusia agar mereka menjadi baik, bukan jahat. Sekarang, melihat bagaimana mengerikannya hati manusia, Tuhan sangat menyesal. Ia membuat keputusan. Ia memutuskan untuk memusnahkan semua manusia bersama dengan binatang-binatang, burung-burung dan ikan-ikan dari muka bumi. Tuhan sangat menyesal telah menciptakan mereka semua.

Nuh

Tetapi ada satu orang yang berbeda dengan yang lainnya di bumi; dia adalah seorang yang benar dan tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah. Namanya adalah Nuh.

Allah memutuskan untuk memberitahu rencana-Nya kepada Nuh untuk memusnahkan semua manusia. Allah tidak ingin Nuh ikut dimusnahkan bersama yang lainnya sehingga Ia menyuruh Nuh membuat perahu yang sangat besar. Perahu ini disebut bahtera. Allah memberitahukan Nuh bahwa Ia akan mendatangkan air bah meliputi bumi dan segala yang hidup akan musnah. Tetapi Allah akan menyelamatkan Nuh dan keluarganya dan mereka akan dilindungi di dalam bahtera.

Bahtera

Nuh mempunyai tiga anak laki-laki, yakni: Sem, Ham dan Yafet. Ketiga anak laki-lakinya ini masing-masing mempunyai seorang istri, dan mereka membantu Nuh membuat bahtera.

Bahtera itu harus sangat besar karena Allah memberitahukan Nuh untuk membawa masing-masing sepasang dari setiap jenis binatang bersamanya ke dalam bahtera-satu jantan dan satu betina. Bahtera itu 450 kaki panjangnya, 75 kaki lebarnya dan 45 kaki tingginya. Bahtera ini dapat menampung sebanyak 7.000 jenis binatang yang berbeda! Bahtera itu juga cukup untuk menampung makanan untuk keluarga Nuh dan seluruh binatang.

Mendirikan bahtera adalah pekerjaan yang sangat besar bagi Nuh dan keluarganya. Tetapi mereka percaya akan firman Allah bahwa Ia akan memusnahkan semua yang ada di bumi karena kejahatan manusia. Tentu saja, orang-orang pada zaman itu tidak menanggapi apa yang Nuh dan keluarganya kerjakan. Mereka mungkin menertawakan Nuh akan kebodohannya.

Tetapi Nuh dan keluarganya mengetahui bahwa Tuhan akan segera memusnahkan semua yang ada di bumi. Meskipun memakan waktu yang sangat lama dan usaha yang keras, akhirnya mereka menyelesaikan bahtera itu. Bahtera

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Mengapa Allah menyesal telah menciptakan manusia? (Manusia menjadi sangat jahat.)

2. Apa yang Allah lakukan karena manusia begitu jahat?

(Ia memutuskan untuk memusnahkan semua yang hidup di bumi dengan air bah.)

3. Siapakah orang yang berbeda dari yang lainnya? (Nuh.)

4. Apa yang Allah katakan kepada Nuh untuk dibuat? (Bahtera.)

5. Siapakah yang membantu Nuh membuat bahtera? (Ketiga anak laki-lakinya.)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

Menurut Anda apakah Nuh adalah orang benar? Hal-hal apa saja yang membuat Nuh menjadi orang benar di mata Allah?

AKTIVITAS 1

Lihat Lembar Kerja Buku Aktivitas Murid:

“Yesus Ingin Kita…” Cara:

Letakkan tanda X pada anak-anak yang tidak melakukan apa yang Yesus ingin mereka lakukan. Warnailah anak-anak yang melakukan apa yang Yesus ingin mereka lakukan.

AKTIVITAS 2

Puisi Alkitab Bahan: Kertas Krayon, spidol Cara:

1. Biarkan setiap murid membuat sebuah sajak dua baris mengenai siapa saja yang telah kita pelajari di pelajaran ini. Jika ini terlalu sulit, Anda dapat melakukannya secara bersama-sama. Ketika murid-murid memberikan ide-idenya, tulislah di papan. Misalnya:

“Nuh membuat perahu yang sangat besar. Dia memastikan perahu itu dapat mengapung.” “Allah menciptakan lautan dan samudera biru. Allah menciptakan aku dan engkau.”

2. Ketika sajak yang dibuat sudah cukup, biarkan murid-murid memlih satu di antaranya. Mintalah mereka menyalin sajak tersebut di atas kertas dan gambarlah mengenai sajak tersebut.

“Yesus Ingin Kita…”

Letakkan tanda X pada anak-anak yang tidak melakukan apa yang Yesus ingin mereka lakukan. Warnailah anak-anak yang melakukan apa yang Yesus ingin

Kitab Bacaan:

Kej. 7-9

Kebenaran Alkitab:

Allah memelihara orang yang benar tetapi menghukum orang yang jahat.

Tujuan Pelajaran:

Bersandar kepada Allah untuk melakukan apa yang benar.

Ayat Hafalan:

“Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan.” (Mzm. 128:1a)

Doa:

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena mengumpulkan kami kembali di sini untuk menyembah-Mu dan belajar lagi mengenai Engkau. Kami tahu bahwa Engkau adalah Allah yang adil dan benar, yang membalas mereka yang berbuat baik dan menghukum mereka yang jahat. Tolong kami menjadi orang yang baik di hadapan-Mu, sehingga kami menerima upah di surga dan memuliakan nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Tanpa perlu dipertanyakan, air bah pada zaman Nuh adalah bencana alam terbesar yang pernah terjadi di dalam sejarah manusia. Untuk para penganut Atheis, hal ini masih dapat diperdebatkan, apakah sebuah bencana seperti yang dicatat di dalam kitab Kejadian setelah kejatuhan manusia? Mereka mungkin menyatakan bahwa cerita air bah hanyalah mitos kuno, variasi dari banyak cerita di dunia. Bagaimanapun juga, “mitos” ini telah menjadi bukti geologi dan analisis ilmiah yang sungguh baik.

Tirai Air

Dicatat pada hari yang kedua dari penciptaan bahwa Tuhan memisahkan “air di bawah cakrawala dengan air di atasnya.” Allah menyatakannya “langit.” Para ilmuwan penciptaan (orang-orang yang mempelajari bagaimana ilmu pengetahuan mendukung keberadaan Allah) telah memastikan bahwa sebelum air bah, bumi dipenuhi dengan lapisan air, yang disebut “tirai air.” Tirai air ini menyebabkan bumi menjadi sejenis rumah kaca, mampu menyejukkan seluruh dunia dan menghangatkan iklim. Tumbuh-tumbuhan subur yang meliputi bumi telah menyejukkan bahkan di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Bukti-bukti geologis mendukung penafsiran ini-fosil pohon palem telah ditemukan di Greenland,

Air Bah

PELAJARAN

5

hangat. Lingkungan membuat dinosaurus dan binatang-binatang lainnya yang tadinya bertahan akhirnya punah.

Air Bah

Selama air bah, atmosfir kehilangan banyak uap air. Ini tercatat di dalam kitab Kejadian 7 bahwa “terbelahlah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.” Jumlah air yang sangat besar di tirai memampukan hujan turun empat puluh hari dan empat puluh malam, bahkan menutupi pegunungan-pegunungan yang sangat tinggi. Sekarang ini, sangatlah tidak mungkin karena tidak ada cukup uap air di atmosfir. Atmosfir akan sangat kering jika hujan turun hanya satu atau dua inci memasuki permukaan bumi!

Kepunahan

Dikarenakan kehilangan “tirai air,” ini menyebabkan perubahan drastis pada iklim bumi. Di seluruh dunia, iklim sebelum masa air bah berubah menjadi kondisi iklim sekarang ini, dengan daerah beku hanya daerah Artik dan Antartika, zona iklim sedang dan zona tropis. Kemudian, dinosaurus dan binatang-binatang lainnya yang ada di dunia berbeda drastis dari yang berkembang sebelumnya. Banyak dari makhluk ini, termasuk dinosaurus, gagal bertahan hidup di dunia yang baru.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Pada pelajaran sebelumnya, kami telah menunjukkan bagaimana memanfaatkan berbagai cara yang positif untuk memperkuat kelakuan yang baik. Tentu saja, banyak hal dapat kita kerjakan setelah murid-murid bertindak, tetapi kita juga dapat memperlengkapi mereka dengan lebih efektif dengan cukup kemampuan untuk melakukan pilihan yang baik terlebih dahulu. Salah satu cara yang sangat penting yang dapat membantu mereka adalah dengan mendorong mereka bersandar kepada Allah untuk mengikuti firman-Nya.

“Bersandar” kepada Allah, yang tidak dapat dilihat dan dirasakan, dapat menjadi konsep yang abstrak bagi murid-murid ini. Kita dapat membuat “bersandar kepada Allah” menjadi lebih nyata dan dapat dimengerti oleh mereka. Contohnya, menyimpan firman Tuhan di dalam hati kita adalah cara yang baik untuk melakukan apa yang baik. Itu adalah tujuan utama dari Ayat-ayat Hafalan; jika kita tidak mengingat apa yang Allah ingin kita lakukan, bagaimana kita dapat melakukannya? Untuk yang memiliki Roh Kudus, doronglah mereka untuk sering berdoa dan meminta Roh Kudus memimpin mereka. Roh Kudus mungkin tidak berbicara secara langsung pada saat diperlukan atau melindungi mereka secara fisik dari berbuat salah, tetapi Roh Kudus bekerja dengan cara yang misterius untuk mengubah seorang murid dan mempengaruhinya.

Yang paling penting, berbicaralah dari keberhasilan pengalaman-pengalaman pribadi Anda dalam hal bersandar kepada Allah. Pengalaman-pengalaman ini adalah Pengalaman-pengalaman-Pengalaman-pengalaman yang berharga bagi murid-murid untuk mulai percaya kepada Allah. Anda sebagai seorang guru menunjukkan banyak hasil nyata apa yang terjadi ketika seseorang bersandar kepada Allah. Melalui Anda, murid-murid dapat melihat dan merasakan kehadiran dan kasih Allah.

KISAH PELAJARAN

Mezbah:

Tempat khusus untuk menyembah Tuhan.

Persembahan:

Pemberian kepada Tuhan.

Burung gagak:

Burung hitam besar dengan suara besar.

KOSA KATA PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari bagaimana manusia di bumi mulai bertambah banyak dan memenuhi bumi. Tetapi Tuhan tidak senang dengan manusia-manusia tersebut. Apakah Anda ingat mengapa? (Semua manusia jahat dan berpikir jahat setiap saat). Apa yang Allah lakukan karena Ia sangat menyesal mengenainya? (Ia memutuskan untuk memusnahkan semua yang hidup dari muka bumi dengan air bah.) Siapa satu-satunya manusia yang benar pada saat itu? (Nuh.) Apa yang Allah katakan kepada Nuh untuk dilakukan? (Membuat bahtera.)

Binatang-binatang Masuk Berpasangan

Setelah lama bekerja keras dan membangun, akhirnya bahterapun selesai pula. Pada saat itu, Nuh sudah berumur enam ratus tahun. Allah menyuruh Nuh masuk ke dalam bahtera bersama istri, ketiga anak laki-lakinya dan ketiga istri anaknya. Tujuh hari kemudian, Allah akan mengirimkan air bah ke atas bumi. Allah juga memberitahu Nuh untuk membawa bersamanya beberapa benda yang penting ke dalam bahtera. Apakah Anda ingat apa saja itu? Benar! Sepasang dari setiap jenis binatang, dan makanan yang cukup untuk memberi makan mereka semua. Allah tahu bahwa sangat sulit bagi Nuh untuk mengumpulkan setiap jenis binatang yang ada di muka bumi. Maka Ia yang menyebabkan mereka semua pergi kepada Nuh dengan sendirinya. Dalam waktu tujuh hari, setiap jenis binatang-burung-burung, ternak, makhluk melata-masuk ke dalam bahtera. Akhirnya, Nuh dan keluarganya pun masuk, dan Tuhan menutup pintu bahtera itu dengan rapatnya.

Air Bah

Di akhir hari yang ketujuh, air bah mulai dicurahkan. Air keluar dari dalam bumi, dan jatuh pula dari langit. Di mana-mana ada air! Hujan turun dan air terus berdatangan. Air bertambah banyak hingga mengangkat bahtera itu. Air terus naik sampai semua rumah, bukit dan akhirnya gunungpun tertutup! Karena air yang banyak tersebut, semua yang hidup di bumi musnah-burung, ternak, binatang liar dan manusia.

Tetapi Nuh, keluarganya dan semua binatang tetap aman di dalam bahtera. Bahtera tersebut makin naik dan mengapung di atas air. Hujan tetap turun selama empat puluh hari dan empat puluh malam, dan akhirnya, puncak gunung-gunung tertinggi pun tidak dapat terlihat lagi.

Air Kering

Setelah empat puluh hari, Allah menghentikan hujan. Ia mengingat Nuh dan bahtera tersebut, dan membuat angin berhembus melalui bumi untuk mengeringkan air itu. Setelah air tersebut makin surut, banyak puncak gunung mulai terlihat. Bahtera itu kandas di pegunungan Ararat.

Nuh menunggu beberapa waktu lagi sampai air itu kering dan kemudian melepaskan seekor burung gagak. Menurut Anda, mengapa Nuh melakukan hal ini? (Biarkan murid-murid menjawabnya.) Nuh mungkin melepaskan burung gagak untuk melihat apakah masih ada air di atas bumi. Burung gagak itu terbang dan tidak kembali lagi. Burung itu terus terbang sampai air kering.

Kemudian Nuh mencoba melepaskan seekor burung merpati. Burung ini tidak menemukan tempat yang kering untuk bersarang, sehingga kembali lagi ke bahtera. Nuh menunggu satu minggu lagi dan melepaskan burung merpati kembali. Burung ini terbang seharian dan ketika kembali waktu senja, maka burung tersebut membawa sehelai daun zaitun yang segar pada paruhnya! Nuh mengetahui bahwa air di bumi telah hampir kering. Seminggu setelah itu, ia melepaskan burung merpati kembali, dan kali ini burung tersebut tidaklah kembali.

Nuh dan Keluarganya Keluar Dari Bahtera

Hingga saat itu, Nuh, keluarganya dan semua binatang telah berada di dalam bahtera selama setahun. Nuh membuka tutup bahtera itu dan memandang keluar. Ternyata bumi sudah benar-benar kering! Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh, “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan istrimu serta anak-anakmu dan istri anak-anak-anakmu.” Allah menyuruh Nuh untuk mengeluarkan semua binatang sehingga mereka dapat berkembang biak dan bertambah banyak di bumi. Nuh melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya dan membawa keluarganya, bersama seluruh binatang, keluar dari bahtera.

Nuh Mendirikan Mezbah

Nuh sangat bersyukur kepada Allah karena telah menyelamatkan dirinya, bersama dengan seluruh keluarganya dan binatang yang ada. Dia memutuskan untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah dengan mendirikan mezbah dan mempersembahkan korban bakaran. Ketika mencium bau persembahan yang harum itu, Tuhan berkata dalam hatinya bahwa Ia tidak akan membinasakan bumi ini lagi dengan air bah. Sekalipun setiap pikiran atau perkataan atau perbuatan manusia jahat adanya.

Pelangi-Tanda Perjanjian Allah

Untuk mengingatkan kita akan janji-Nya, Allah meletakkan pelangi yang indah di langit. Berapa banyak dari Anda sekalian yang pernah melihat pelangi? Di manakah ketika menyaksikannya? Bagaimana perasaan kalian semua pada saat itu? Pada umumnya, pelangi muncul setelah hujan. Sekarang, setiap kali kita melihat pelangi, maka kita teringat bagaimana Allah telah menyelamatkan Nuh, keluarganya dan semua binatang dari air bah. Kami bersyukur kepada Allah akan janji-Nya itu bahwa Ia tidak akan membinasakan dunia ini lagi dengan air bah.

AKTIVITAS 1

Lihatlah Lembar Kerja pada Buku Aktvitas Murid yang berjudul:

“Saya Menyenangkan Allah” Cara:

Gambarlah wajah bahagia jika anak menyenangkan Allah. Gambarlah wajah sedih jika anak tidak menyenangkan Allah.

AKTIVITAS 2

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Bagaimana semua binatang masuk ke dalam bahtera? (Allah membawa mereka kepada Nuh.)

2. Apa saja yang ada di dalam bahtera?

(Nuh, keluarganya, semua binatang dan makanan.) 3. Berapa lama hujan turun?

(Empat puluh hari dan empat puluh malam.) 4. Di mana bahtera itu kandas?

(Di pegunungan Ararat.)

5. Apa yang Nuh lakukan ketika keluar dari bahtera?

(Nuh mendirikan mezbah dan memberikan persembahan kepada Allah.)

6. Apa tanda janji Allah bahwa Ia tidak akan memusnahkan bumi ini lagi dengan air bah?

(Allah meletakkan pelangi di langit.)

Lihatlah Lembar Kerja pada Buku Aktivitas Murid yang berjudul:

“Bagaimana Saya Dapat Menyenangkan Allah?” Bahan:

Pola balon Karton

Bahan Pilihan:

Stiker

Kertas kado atau potongan-potongan gambar dari kartu ucapan Lem, perekat, atau pita

Benang

Persiapan:

mengusulkan ide, tulislah di papan tulis jawaban mereka itu.

Cara:

1. Bantulah setiap murid menjiplak dan memotong dua gambar balon dari karton. Mereka dapat menghias satu balon dengan potongan gambar dari kartu ucapan, kertas kado warna-warni, atau stiker.

2. Pada gambar balon yang lainnya, tulislah: “Saya menyenangkan Allah dengan…” Murid-murid dapat mengikuti ide-ide hasil diskusi yang tertulis di papan tulis.

3. Satukan dengan stepler ujung dari kedua gambar balon tersebut dengan membentuk kartu ucapan. Rekatkan sebuah benang di bawah kartu tersebut. Anda dapat mengirimkan kartu-kartu itu di papan buletin selama pelajaran.

Dokumen terkait