• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS

5.3. Elemen-elemen Koridor Trotoar

5.3.1. Bangku Taman/Tempat Duduk di Trotoar

Dari hasil kuesioner diperoleh Data sebagai berikut:

e. 37% responden menyatakan tempat duduk di trotoar sangat penting f. 29% responden menyatakan tempat duduk di trotoar cukup penting g. 34% responden menyatakan tempat duduk di trotoar tidak penting.

Permasalahan utama yang menyangkut penyediaan tempat duduk ditrotoar adalah:

a. 41% menyatakan banyaknya orang gila dan gelandangan pengemis yang berada pada kawasan kajian yang mengganggu keberadaan fasilitas tersebut.

b. 36% menyatakan tidak tersedianya fasilitas tempat duduk di trotoar c. 24% menyatakan tempat duduk tersebut akan disalah gunakan oleh

pedagang kaki lima

Maka dengan demikian dikaitkan dengan fasilitas tempat duduk/ bangku di Trotoar agar dilakukan penertiban orang gila, gelandangan pengemis maupun tempat pedagang kaki lima yang mengganggu jalur pedestrian. Tempat duduk atau bangku taman harus diletakkan pada zona perabotan jalan pada trotoar termasuk didaerah Ruang Terbuka seperti taman dan lapangan untuk menambah kenyamanan pedestrian.

5.3.1.1Lampu Penerangan/Pencahayaan

Dari hasil kuesioner diperoleh data bahwa permasalahan utama menyangkut percahayaan di kawasan pusat kota khususnya di trotoar adalah sebagai berikut:

a. 35% menyatakan lampu yang ada saat ini kurang memadai, artinya masih belum mencukupi Hal ini dapat lihat masih adanya kawasan-kawasan yang sama sekali tidak memiliki pencahayaan yang baik terutama kawasan Istana Maimoon jalan Brigjen Katamso Medan dan Kawasan Jalan Mesjid Raya Medan.

b. 30% menyatakan penataan lampu penerangan yang ada saat ini kurak menarik dari segi keindahan dapat dilihat bahwa pencahayaan lebih banyak berasal neon box maupun lampu-lampu iklan yang terdapat ditrotoar

c. 21% responden menyatakan bahwa perawatan lampu dikawasan pusat kota kurang

d. 14% menyatakan penerangan pada sebagian Kawasan kajian masih kurang.

Sehingga untuk mengatasi permasalahan penerangan di kawasan kajian khususnya di trotoar, sudah seharusnya di tempatkan lampu- lampu yang memang berfungsi sebagai penerangan dan pencahayaan sehingga kawasan kajian menjadi suatu kawasan yang bersahabat bagi pedestrian khususnya pada malam hari.

Beberapa saran yang di peroleh dari responden menyangkut penerangan adalah:

a. 35% menyarankan perlu penataan lampu penerangan pada kawasan kajian terutama pada Jalan Brigjen Katamso Daerah Istana Maimoon Medan.

b. 25% menyarankan agar ditambah lampu pada lokasi kawasan kajian maupun kawasan luar kajian supaya merata.

c. 22% menyarankan agar dirawat dan diperbaiki lampu atau pencahayaan di kawasan kajian maupun luar kawasan kajian.

d. 18% menyatakan agar pemadaman dari PLN berkurang

Perlengkapan lampu penerangan Trotoar harus diletakkan pada zona perabotan jalan dan tidak boleh menggangu zona laluan bebas pedestrian.

5.3.1.2Pepohonan/Tanaman Pelindung

Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa permasalahan utama dari pepohonan maupun tanaman pelindung adalah:

a. 45% menyatakan tanaman/pohon pelindung di kawasan pusat kota khususnya di trotoar masih kurang. Hal ini mengakibatkan suasana yang sangat panas pada siang hari khususnya di Jalan Brigjen Katamso Daerah Istana Maimoon Medan.

b. 30% menyatakan tanaman/pohon pelindung yang ada kurang terpilihara, kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk turut memelihara tanaman tersebut.

c. 21% menyatakan tanaman/pohon yang ada sering mengganggu jalur pejalan kaki atau trotoar

Gambar 5.3.1.2 : Perabotan Jalan yang mengganggu jalur pejalan kaki dikawasan Jalan Brigjen Katamso Medan

Beberapa saran dari rensponden menyangkut masalah pepohonan tanaman yaitu:

a. 50% menyatakan agar pepohonan di kawasan kajian ditambah

b. 25% menyarankan agar ditingkatkan pemeliharaan dan memperhatikan jenis tanaman yang ditanam, agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai estetika

Penanaman pohon pada koridor trotoar harus ditempatkan dizona perabotan jalan (furningshing zone).

5.3.1.3Tempat Sampah, Telepon Umum, KM/Toilet Umum

Dari hasil kuesioner diperoleh data bahwa permasalahan utama elemen tempat sampah, telepon umum, toilet umum, adalah fasilitas yang

kurang maupun belum ada. Hal ini dapat dilihat dari kawasan kajian misalnya, tidak di jumpai telepon box di jalur pedestrian. Fasilitas telepon yang ada hanya berupa wartel. Fasilitas-fasilitas tersebut diperlukan untuk menunjang keberadaan suatu jalur pedestrian yang bersahabat bagi penjalan kaki. Seluruh elemen ini harus ditempatkan pada zona perabotan jalan pada trotoar.

5.3.1.4Tempat Makan/Minum

Permasalahan tempat makan dan minum pada kawasan kajian, diperoleh data kuesioner sebagai berikut:

a. 30% menyatakan tempat makan dan minum dikawasan pusat kota terlalu formal, kurang cocok untuk tempat berkumpul, maupun ngobrol.

b. 27% menyatakan kurang teratur penataan adan penempatannya c. 20% menyatakan kebersihan kurang

d. 15% menyatakan harga mahal

Berdasarkan hasil data Kuesioner terhadap permasalahan tempat makan dan minum yang ada pada kawasan kajian, maka didapat saran dari responden

a. 35% menyatakan perlu diadakan penataan tempat makan dan minum tersebut agar kelihatan menarik dan teratur.

c. 21% menyatakan agar harga murah meriah, tidak mahal d. 14% abstein.

Pada saat ini pusat jajanan malam yang ada dikawasan kajian adalah pada lokasi Kolam Sri Deli, termasuk pusat jajanan formal yang ada seperti Restauran dan restauran Cepat saji lainnya, yang setiap harinya banyak dikunjungi oleh Masyarakat.

Gambar 5.3.1.4 : Foto Eksisting Tempat Jajanan Siang Malam Dilokasi Taman Sri Deli Medan

5.3.1.5Ruang Terbuka (Open Space)

Sesuai hasil kuesioner yang didapat bahwa Ruang Terbuka yang sering dikunjungi oleh masyarakat antara lain:

a. 40% menyatakan Ruang Terbuka yang sering dikunjungi adalah Istana Maimoon Medan

b. 29% menyatakan Ruang Terbuka yang sering dikunjungi adalah Mesjid Raya Medan

c. 21% menyatakan bahwa Ruang Terbuka yang sering dikunjungi adalah Kolam Sri Deli Medan

d. 10% menyatakan bahwa Ruang Terbuka yang sering dikunjungi adalah Perpustakaan Umum Sumatera Utara.

Dari segi aktivitas; Lebih banyak terlihat kegiatan di Lapangan Ruang Terbuka Istana Maimoon terutama karena adanya kegiatan olah raga, Pameran Tanaman hias, pengunjung Istana Maimoon, maupun bagi para wisatawan terutama pada pagi hari dan siang hari, sedangkan pada sore dan malam hari sudah mulai berkurang dan sepi.

Dari segi fisik dan fasilitas: Ruang Terbuka Kolam Sri Deli lebih baik penataannya dibandingkan Ruang Terbuka Istana Maimoon, Ruang Terbuka Mesjid Raya dan Perpustakaan Umum Sumatera Utara, sehingga Ruang Terbuka Istana Maimoon Medan dan Ruang Terbuka Mesjid Raya dan Perpustakaan Umum Sumatera Utara Medan perlu dibenahi agar dapat menjadi tujuan pedestrian yang nyaman dan bersahabat bagi pejalan kaki.

5.3.1.6Fasilitas Pertokoan

Dari hasil kuesioner diperoleh data:

a. 85% responden menyatakan fasilitas pertokoan sangat penting dalam menyeramakkan dan menghidupkan kawasan kajian

b. 51% menyatakan lebih sering mengunjungi swalayan dan pusat pembelanjaan atau Mall.

c. 55% menyatakan bahwa pusat perbelanjaan seperti mall dan plaza sangat penting dalam melengkapi fasilitas hiburan untuk lebih menghidupkan kawasan kajian.

Selain itu tepat di sebelah pusat perbelanjaan Yuki Simpang Raya Medan telah selesai dibangun Hotel Madani merupakan Hotel Berbintang bertaraf Internasional, sebagai salah satu Magnet Aktivitas Kawasan Istana Maimoon ini. Dengan tumbuhnya beberapa pusat perbelanjaan yang ada di kawasan kajian merupakan potensi yang menarik bagi pedestrian, maupun pendatang dari luar kota yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi Kota.

Dokumen terkait