BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Tinjauan Umum Variable Yang Diteliti
3. Barang Penunjang Upaya Kesehatan
35
Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang sederhana, instrumen yangtelah dikembangkan di puskesmas adalah :
1. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
2. Penilaian/ Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti dan stratifikasi.
36
kombinai dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (Afif, 2012).
Pemeliharaan ringan adalah proses memelihara, menjaga atau merawat dan/atau penggantian fasilitas puskesmas dan jaringannya serta poskesdes dan posyandu yang cukup menggunakan kemampuan tekhnis dan peralatan sederhana.
2. Barang Penunjang Untuk Tujuan Penyuluhan
Yang dimaksud barang penunjang untuk tujuan penyuluhan artinya segala hal baik itu dana maupun sarana yang digunakan untuk meningkatkan presentase tercapainya tujuan suatu kegiatan penyuluhan, itulah yang dimaksudkan dengan barang penunjang pencetakan/penggandaan media KIE (seperti brosur, pamflet, leafet, dll), bahan untuk interaksi penyuluh kepada masyarakat seperti pembelian alat peraga untuk kepentingan penyuluhan (contohnya pembelian sabun pada kegiatan penyuluhan tentang PHBS).
3. Barang Fisik Yang Tidak Menimbulkan Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan masyarakat umum.
Dalam juknis BOK tahun 2017 juga dijelaskan bahwa aset tetap adalah barang yang dimiliki dan berwujud dengan masa manfaat lebih dari12 bulan, memiliki nilai satuan minimum kapitalisasi (≥Rp.
37
300.000), digunakan untuk kegiatan operasional pemerintah dan/atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum (Kemenkes, 2012).
38
TABEL SINTESA PENELITIAN
“PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN”
No. Penulis/tahun Judul Tujuan Metode Variabel Hasil
1. Asmaripa Aini/
2012
PELAKSANAAN KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program bantuan operasional kesehatan di kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan
Penelitian ini menggunakan metode analysis of policy
Tidak
menggunakan variable
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan operasional kesehatan di Ogan ilir dilaksanakan sejak 2010 melalui bantuan sosial dan april 2011 melalui tugas pembantuan oleh dinas kesehatan.
Pengorganisasian BOK di Ogan Ilir mengacu pada petunjuk teknis dari kemenkes yaitu ada tim koordinasi, tim pengelola, dan tim pengelola
keuangan.
2. Kasman Makkasau/
2012
EFEKTIFITAS DAN EFISIENI
PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERAIONAL KESEHATAN DENGAN PENERAPAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan dengan
Penelitian ini menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP)
Tidak
menggunakan variabel
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan model AHP, maka dapat dihasilkan suatu alternatif program pemanfaatan dana BOK di puskesmas yang sangat efektif. Dengan menggunakan model AHP
39 METODE ANALYTIC
HIERARCHY PROCESS
penerapan metode analytic hierarchy process
maka setiap program yang akan dilaksanakan
ditentukan prioritasnya dengan jelas.
3. Detty Kurnia, Hendrikus Triwibawantu Gedeona/ 2012
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS PAGARSIH, IBRAHIM ADJIE DAN PADASUKA KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kebijakan Bantuan Operaional Kesehatan Di Puskesmas Pagarsih, Ibrahim Adjie Dan Padasuka Dinas
Kesehatan Kota Bandung
Penelitian ini menggunkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
Tidak
menggunakan variable
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kebijakan Bantuan Operaional Kesehatan Di Puskesmas Pagarsih, Ibrahim Adjie Dan Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung belum terlaksana secara optimal.
4. Perdamaian Gulo/ 2015
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT
PUSKESMAS HILIDUHO KECAMATAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat gambaran pelaksanaan kegiatan BOK di UPT
Pukesmas Hiliduho
jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain kualitatif
Tidak
menggunakan variabel
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada tahap input meliputi SDM, Dana, Sarana prasarana.
Dari segi kuantitas SDM sudah mencukupi tetapi dari segi kualitas masih ditemukan pemanfaatan tenaga oleh kepala
40 HILIDUHO
KABUPATEN NIAS TAHUN 2015
kabupaten Nias melalui
pendekatan sistem dilihat dari input, proes, dan output.
puskesma belum maksimal dalam pelaksanaan
kegiatan.
5. Raindy
R.Modokaser/
2013
ANALISIS
IMPLEMENTASI KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS TELING KOTA MANADO TAHUN 2013
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan di Pukesmas Teling Atas Kota Manado tahun 2013
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan observasi
Tidak
menggunakan variable
Hasil dari penelitian ini adalah kegiatan BOK yang dilakukan di Pukesmas Teling Atas baik upaya kesehatan prioritas dan penunjang serta
pemanfaatan telah dilakukan berdasarkan petunjuk teknis dari kementerian kesehatan 2013, namun terdapat beberapa kegiatan yang tidak optimal. Beberapa kendala yang dihadapi yaitu kecukupan dana serta keterlambatan pencairan dana sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan.
6. Andini Aridewi, Martha Irene Kartasurya,
ANALISIS
PEMANFAATAN BANTUAN
Penelitian Ini bertujuan untuk menjelaskan
Penelitian ini menggunakan metode
Tidak
menggunakan variabel
Hasil penelitian menunjukkan
Pada Puskesmas dengan
41 Ayun
Sriatmi/ 2013
OPERASIONAL KESEHATAN DALAM UPAYA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN KUDUS
pemanfaatan BOK dalam Upaya peningkatan KIA
Di Puskesmas Wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Kudus Tahun 2011
kualitatif dengan
membandingkan antara
Puskesmas serapan tinggi yang berhasil menekan kasus kematian ibu dan bayi dengan Puskesmas serapan rendah dan kurang berhasil
dalam menekan kasus kematian ibu dan bayi
serapan
Tinggi dan berhasil menekan kasus,
pemahaman tentang juknis BOK jelas, pelaksanaan kegiatan
Sesuai dengan laporan dan Dilaksanakan secara tim, ada
Keterlibatan pelaksana dalam
Penyusunan Plan of Action (POA)
Serta ada evaluasi pelaksanaan
kegiatan. Selain itu pada Puskesmas yang berhasil, pelaksana kegiatan juga menyusun
kelengkapan data pendukung
sehingga pembuatan laporan tidak
hanya dibebankan kepada Tim
Pengelola BOK Puskesmas.
Demi
Keberhasilan implementasi
42
Kebijakan pemanfaatan BOK untuk peningkatan kesehatan ibu
Dan anak, perlu penerapan fungsi
Manajemen yang benar di Puskesmas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
Evaluasi.
7. Anna Aprina Burdames, Alimin Maidin, Masni/ 2014
PELAKSANAAN KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DALAM CAKUPAN PROGRAM KIA (STUDI KASUS DI PUSKESSMAS RAWAT INAP KOYA BARAT
KOTA JAYAPURA)
Penelitian ini bertujuan mengetahui tahap
perencanaan, penyaluran, pemanfaatan, pengawasan, dan pelaporan dana BOK dalam cakupan program KIA
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan
pendekatan studi kasus, penentuan informan dengan pusporsive sampling, jumlah informan sebanyak 18 orang
Hasil penelitian
menunjukan keterkaitan antara pengelola yaitu pemegang program KIA tidak mendapatkan kesepakatan dalam hal penentuan prioritas masalah yang harus diangkat
sebagai program unggulan yang cepat memberikan efek pada peningkatan cakupan KIA, dalam proses penyaluran dana yang tidak merata di program dan masih harus menyesuaikan dengan kegiatan prioritas karena masih banyak kegiatan yang harus
43
dilaksanakan melalui dana BOK dengan kata lain kegiatan ada tapi dana penunjang terbatas, untuk tahap pelaporan realisasi sudah sesuai tetapi program SPM belum mencapai target, serta penggunaan dana belum maksimal 8. Siti Nurul
Laeliyah, Mardiati Nadjib/ 2017
HUBUNGAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DENGAN
PENINGKATAN CAKUPAN KUNJUNGAN ANTENATAL K4 DI PUSKESMAS KOTA SERANG TAHUN 2014-2016
Untuk menganalisis hubungan pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan (bok) dengan
peningkatan cakupan kunjungan antenatal k4 di puskesmas kota serang tahun 2014-2016
Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan desain penelitian retrospektif.
Sumber data yang dipakai berupa data primer dan sekunder
Dana, kompetensi pegawai,
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua Puskesmas kekurangan sumber daya manusia dan sarana prasarana dalam mengelola program KIA, ketersediaan dana
operasional untuk kegiatan preventif dan promotif dari APBD tidak ada dan hanya mengandalkan dana BOK, kurangnya pengawasan pencatatan pelaporan bidan, serta putusnya kontak dengan kader yang sudah dilatih sebagai efek pergantian kepala desa.
44 9. Ulma Putri
Septyantie, Malik
Cahyadin/ 2013
HUBUNGAN ANTARA
REALISASI DANA BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN DENGAN
INDIKATOR GIZI KIA DI
KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012
Untuk menganalisis hubungan antara realisasi dana bantuan operasional kesehatan dengan indikator gizi kia di
kabupaten/kota provinsi jawa tengah tahun 2012
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Metode analisis menggunakan regresi
sederhana. Data penelitian adalah data sekunder tahun 2012 di 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
Hasil estimasi pengaruh realisasi dana BOK terhadap cakupan kunjungan neonatus pertama/KN1 adalah signifikan ( Sig.0,000 <
±=1%), pengaruh realisasi dana BOK terhadap cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih/Pn adalah
signifikan ( Sig.0,000 <
±=1%), dan pengaruh realisasi dana BOK terhadap cakupan balita ditimbang berat badannya atau D/S adalah signifikan ( Sig.0,000 < ±=1%). Uji koefisien determinasi (r²) yaitu 0,629 untuk pengaruh BOK terhadap KN1, 0,636 untuk pengaruh BOK terhadap Pn, dan 0,690 untuk pengaruh BOK terhadap D/S. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa variabel residual
45
berdistribusi normal, terbebas dari autokorelasi dan heterokedastisitas.
10. Detty Kurnia, Hendrikus Triwibawanto Gedeona/ 2016
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI PUSKESMAS PAGARSIH, IBRAHIM ADJIE DAN PADASUKA KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas Pagarsih, Ibrahim Adjie dan Padasuka Dinas
Kesehatan Kota Bandung dan hambatan yang dialami serta menganalisis output dari pelaksanaan BOK di puskesmas dilihat dari
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas Pagarsih, Ibrahim Adjie dan
Padasuka Dinas Kesehatan Kota Bandung belum terlaksana secara optimal.
Dukungan dari aspek Sumber Daya (Resource), Karakteristik Agen Pelaksana, Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana, Sikap/Kecenderungan (Disposisi) Para Pelaksana belum optimal. Di lihat dari empat aspek tersebut, diketahui bahwa ada dua faktor yang sangat
menghambat keberhasilan implementasi kebijakan
46 prosentase
kenaikan atau penurunan cakupan SPM dan MDGs.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yaitu sumber daya dan Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksana.