BAB II Landasam Teori
2.6. Basis Data
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah database adalah kumpulan
file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. (http:// library.gunadarma.ac.id)
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database
Management system (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan DBMS
Keunggulan Kelemahan
a. Mengendalikan/mengurangi duplikat data b. Menjaga Konsistensi dan Integrasi data c. Memudahkan pemerolehan informasi
yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.
d. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang
e. Memaksakan penerapan standar
f. Dapa menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen
g. Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data dibawah kontrol administrator basis data
h. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir i. Meningkatkan produktivitas program j. Meningkatkan pemeliharaan melalui
independensi data
k. Meningkatkan konkurensi (Pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbukan masalah kehilangan informasi atau integritas
l. Meningkatkan layanan backup dan recovery
a. kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal.
b. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien c. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal d. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga
diperlukan biaya tambahan.
e. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS
f. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.
g. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat (terhenti).
2.6.1 Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data dimaksudkan untuk membuat abtraksi terhadap basis data. Tujuannya agar DBMS dapat diakses secara efisien tanpa mengharuskan pemakai tahu detail tentang cara data disimpan dan dipilihara.
ANSI-SPARC (American National Standards Intitute – Standards
Palanning and Requirements Comitte) mendefenisikan yang disebut arsitektur
tiga-level pada tahun 1975. Tiga level yang dimaksudkan dalam arsitektur ini, yaitu :
a. Level Eksternal
Level eksternal yang menyatakan lapisan pandangan atau subskema adalah level yang berhubungan secara langsung dengan pemakai.
b. Level Konseptual
Menjabarkan data apa yang tersimpan dalam basis data juga menjabarkan hubungan-hubungan antardata. Level ini biasa dipakai administrator basis data.
c. Level Internal
adalah level yang berhubungan secara langsung dengan basis data dan menjabarkan bagaimana data disimpan dalam basis data.
2.6.2 Bahasa Basis Data
Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasikan data, yaitu :
a. Bahasa Definisi Data (DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga subskema.
b. Bahasa Manipulasi Data (DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan hal- hal seperti berikut :
1. Mengambil data pada basis data 2. Menambahkan data pada basis data 3. Mengubah data pada basis data 4. Menghapus data pada basis data DML dibagi menjadi dua kelompok :
1. DML Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
2. DML Non-Prosedural adalah perintah-perintah yang memungkinkan pemakai menentukan data apa saja yang diperlukan, tanpa perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
2.6.3 Model Basis Data
Yang dimaksud dengan model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi.
a. Model Data relasional
Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang biasa disebut relasi atau tabel) dengan masing- masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom dapat didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam sebuah tabel yang mempunyai makna. Baris (sering disebut record) adalah kumpulan kolom yang menyatakan sustu data yang saling terkait.
Pada model data relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah tabel disebut hubungan (relationship). Hubungan dapat berupa: 1. 1-1, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan hanya
satu data pada tabel lain
2. 1-M, yakni satu data pada sutau tabel berpasangan dengan banyak data pada tabel lain
Secara konsep, setiap tabel harus memiliki kunci primer. Kunci primer dapat tersusun dari sebuah kolom atau beberapa kolom.kunci berperan sebagai identitas yang unik (tidak kembar) untuk masing- masing baris data. Selain kunci pirmer, terdapat istilah kunci tamu atau kunci asing (foreign key). Kunci tamu adalah sebuah kolom
dalam sebuah tabel yang menjadi penghubung dengan kunci primer pada tabel lain.
DBMS yang menggunakan model data relasional biasa disebut RDBMS (Relational DataBaseManagement System).
b. Model Data Hierarkis
Model ini sering kali dijabar dalam bentuk pohon terbalik. Di dalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya bisa memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak.
C. Model Data Jaringan
Model data jaringan menyerupai model hirarkis. Namun, ada perbedaan karena model data jaringan :
1. Tidak mengenal akar
2. Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua
Mengingat bahwa anak bisa memiliki lebih dari sebuah orang tua, maka model data ini mendukung hubungan M:M.
d. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan teknik pemograman berorientasi objek. Berbeda dengan tiga model yang telah dibahas di depan, model data berbasis objek mengemas
data dan fungsi untuk mengakses data (metode) ke dalam bentuk objek.
DBMS yang menggunakan model ini biasa disebut OODBMS
(Object Oriented DataBase Management System) (Kadir, 2003 : 254-
265).
2.7 Sistem Informasi Persediaan Barang