• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat

2.1.1 Basuki Tjahaja Purnama

Gambar II.1. Foto Resmi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Tjahaja_Purnama (diakses tanggal 12 September 2017)

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok adalah warga Indonesia keturunan Tionghoa, ia memiliki nama Tionghoa Zhōng Wànxué. Ahok lahir dari pasangan Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966, mungkin biasa di sebut sebagai Cina bangka. Ia beragama Kristen Protestan dan mulai resmi menjadi Gubernur DKI pada tanggal 19 November 2014.

Di masa mudanya ayah Ahok yang bernama Indra Tjahaja Purnama alias Tjung Kim Nam pernah bercita-cita menjadi seorang pejabat agar bisa membantu masyarakat yang kala itu banyak mengalami kesulitan ekonomi. Namun cita-cita itu kandas karena ia sendiri secara ekonomi kurang beruntung. Ia pun bekerja keras untuk mememnuhi ekonomi

50 keluarga dan membesarkan putra-putrinya agar kelak mereka bisa meneruskan cita-citanya.

Nama panggilan “Ahok” berasal dari ayahnya. Mendiang Indra Tjahja Purnama ingin Basuki menjadi seseorang yang sukses dan memberikan panggilan khusus baginya, yakni “Banhok“. Kata “Ban” berarti Puluhan Ribu, sedangkan “Hok” memiliki arti Belajar. Jadi jika kedua kata tersebut digabungkan, akan memiliki makna “Belajar di Segala Bidang.” Lama kelamaan, panggilan Banhok tersebut berubah menjadi Ahok.

Karir politik Ahok dimulai tahun 2004, saat Ahok memutuskan untuk masuk ke Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Ahok pun dipercaya menjadi Ketua DPC Belitung Timur. Awalnya Ahok tidak menargetkan dirinya menjadi pejabat tinggi. Ahok hanya ingin menjadi camat di tempat kelahirannya, yaitu Manggar. Alasan Ahok jika dirinya menjadi camat, maka ia bisa memerintah orang lain utnuk membantu orang-orang miskin yang sakit, memberikan jaminan pendidikan, dan membantu memperbaiki rumah-rumah yang kurang layak (Yuwono,dkk, 2017: 1-8).

Cita-cita mendiang ayah Ahok tercapai, karir politik Ahok kian cemerlang. Dari Belitung ia hijrah ke Jakarta. Hingga 9 Mei 2017 Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014. Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur

51 DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.

Ahok merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa dan pemeluk agama Kristen Protestan pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta pernah dijabat oleh pemeluk agama Katolik, Henk Ngantung (Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965). Ahok pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014 mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur.

Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama, Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada 10 September 2014, Basuki memutuskan keluar dari Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada. Partai Gerindra

52 mendukung RUU Pilkada sedangkan Basuki dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada Pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, Basuki menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Basuki melanjutkan jabatannya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta tanpa dukungan partai (independen) hingga pun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014.

2.1.1.1 Data Riwayat Hidup Basuki Tjahaja Purnama

Berikut data riwayat hidup Basuki Tjahaja Purnama yang diunduh di situs KPUD Jakarta sebagai salah satu kelengkapan berkas untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017-2022.

a) Data Diri

Nama Lengkap Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M Tempat Lahir Manggar, 29 Juni 1966

NIP 3172012906660005

Usia 50 Tahun

Alamat tempat tinggal

Pantai Mutiara Blok J No. 39, RT/RW. 006/016, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara

Alamat Email ahokbtp@gmail.com

Jenis Kelamin Laki-laki Status

Perkawinan

Kawin

53

NPWP 06.520.857.1-305.000

Hobi Olahraga

Motto Hidup Mati adalah keuntungan dan hidup untuk wujudkan keadilan sosial

b) Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

Jenjang Institusi Tahun (masuk-lulus)

SD SDN No. 03, Gantung, Belitung Timur 1971-1977

SMP SMP Negeri 1, Gantung, Belitung Timur 1978-1981

SMA SMA Swasta III PSKD, Jakarta 1981-1984

S-1 Universitas Trisakti, Teknik Geologi, Jakarta 1990 S-2 Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya, Megister Manajemen,

Jakarta 1994

c) Pengalaman Pekerjaan

Jabatan Institusi Tahun

Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT 3.1)

2007-2009

Direktur PT. Nurindra Ekapersada 1992-2005

Staf Direksi Bidang Analisa Biaya & Keuangan

PT. Simaxindo Primadaya 1994-1995 Anggota DPRD Kab. Belitung

Timur

Partai Perhimpunan Indonesia baru (PIB)

2004-2005

Bupati Kabupaten Belitung Timur 2005-2006

Anggota DPR RI Partai Golongan Karya (Golkar) 2009-2012

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012 - 19 Nov 2014

Gubernur Provinsi DKI Jakarta 19 Nov 2014 - Sekarang

d) Pengalaman Organisasi

Jabatan Institusi Tahun

Sekretaris Jendral Partai Perhimpunan Indonesia Baru 2007

e) Publikasi

Judul Tahun Terbit

Majalah Merubah Indonesia 2008

f) Penghargaan

Penghargaan Institusi Tahun

10 Tokoh yang Mengubah Indonesia

Majalah Tempo 2006

PIN Emas Forum Demokrasi (Fordeka 2006

Tokoh Anti Korupsi Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan 2007 Anti-Corruption Bung Hatta Anti Corruption Award 2013

54 g) Data Keluarga

Hubungan Keluarga Nama Pekerjaan

Istri Veronica Mengurus Rumah Tangga

anak 3 orang

1. Nicholas Sean Mahasiswa

2. Nathania Bernlece Zhong Pelajar 3. Daud Albenner Purnama Pelajar

Dokumen terkait