• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batang Monokotil

Dalam dokumen BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM (Halaman 33-42)

JARINGAN DEWASA

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

C. DAUN (FOLIUM)

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak

 Epidermis : Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

Gambar anatomi daun

 Parenkim/Mesofil: Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel- selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

 Jaringan Pembuluh : Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

D. BUNGA (FLOS)

Bunga mempunyai fungsi sebagai organ perkembang biakan. Bagian bunga dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu:

 Hiasan bunga, terdiri atas 2 yaitu : Kelopak bunga yang berperan dalam melindungi bunga pada saat bunga masih kuncup dan mahkota bunga yang umumnya punya warna dan bau yang harum yang digunakan untuk menarik serangga.

 Alat kelamin pada bunga terdiri atas 2 yaitu : Putik dapat menghasilkan ovum atau lebih dikenal dengan sel kelamin betina, benang sari dapat menghasilkan sperma atau yang lebih dikenal dengan sel kelamin jantan.

Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga dibedakan menjadi:

 Bunga sempurna/bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki hiasan bunga serta alat kelamin yang lengkap.

 Bunga tidak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki salah satu bagian hiasan bunga atau salah satu dari alat kelamin.

 Bunga jantan: bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan.

 Bunga betina: bunga yang hanya memiliki alat kelamin betina.

E. BUAH (FRUCTUS) DAN BIJI (SEMEN)

Secara struktural buah itu mempunyai susunan yang terdiri dari dinding buah/perikarp atau disebut juga dengan pericarpium. Di bagian luar pada buah disebut dengandinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), sedangkan yang ada di dalam buah disebut dengan dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah yang hanya bisa beberapa lapis saja, yang disebut dengan dinding tengah atau mesokarp(mesocarpium). Macam-macam buah terdiri atas 3 yaitu :

a) Buah tunggal, yaitu buah yang bentuknya terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah, serta berisi satu biji atau lebih.

b) Buah ganda, yang bentuknya itu terdiri dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing dalam bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, namun pada akhirnya menjadi kumpulan buah yang tampak seperti satu buah. Contohnya seperti buah sirsak(Annona).

c) Buah majemuk, bentuknya terdiri dari bunga majemuk. Dengan demikian, bus ini berasal dari banyak bunga dan banyak bakal buah. Akhirnya, seakan- akan bunga tersebut menjadi satu buah saja. Contohnya seperti buah nanas(Ananas), serta bunga matahari (Helianthus).

a. Kulit biji. Pada tumbuhan yang berjenis Angiospermae, kulit bijinya terdiri dari kulit luar atau disebut dengan testa dan kulit dalam atau disebut dengan tegmen.

b. Tali pusar atau biasa disebut dengan funiculus,yaitu bagian yang menghubungkan antara biji dengan tembuni yaitu daerah tempat perlekatan biji yang menempel pada dinding dalam buah

c. Inti biji atau disebut dengan nukleus seminis, adalah terdiri dari lembaga atau embrio dan putih lembaga. Lembaga tersebut terbagi lagi menjadi radikula, kotiledon, dan plumula.

7. FOTOSINTESIS

Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada tumbuhan atau mikroorganisme berklorofil lainnya, yang mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa-senyawa kimia terutama karbohidrat. Dalam proses fotosintesis, gas CO2 dan air diubah menjadi karbohidrat sederhana dan gas O2. Gas

O2 yang terbentuk kemudian dilepaskan ke atmosfir. Melalui proses-proses

metabolisme, karbohidrat sederhana itu, diubah menjadi senyawa-senyawa penyusun sel seperti karbohidrat struktural, protein, asam nukleat, lemak dan senyawa-senyawa lainnya. Senyawa-senyawa organik ini selanjutnya dipergunakan untuk membentuk sel, jaringan dan organ baru.

Proses fotosintesis dibagi dalam dua fase. Fase(1), disebut fase cahaya, yaitu fase yang membutuhkan energi radiasi, jadi termasuk proses fotofisiologi. Fase (2), disebut fase gelap, yang tidak membutuhkan energi radiasi. Fase ini disebut fase asimilasi atau fiksasi CO2. Asimilasi CO2 terjadi dalam siklus Calvin atau siklus C3,

dan dapat pula terjadi melalui siklus C4.

Gambar Reaksi umum fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses fisikokimia, dimana energi cahaya digunakan untuk mensintesis senyawa organik (bentuk yang stabil)dari senyawa anorganik. Proses ini bergantung pada satu set komplek mol-mol protein yang terdapat dalam kloroplas melalui satu seri reaksi perubahan/pemindahan energi, merubah energi cahaya menjadi bentuk senyawa yang stabil. Melalui waktu yang panjang dan

Fotoreseptor Cahaya (Pigmen)

Fotosintesis berlangsung di kloroplas terbukti bahwa kloroplas yang terisolasi mampu melakukan fotosintesis secara lengkap. Tidak semua sel mengandung kloroplas hanya di dalam sel mesofil dan sel penutup stoma, epidermis batang muda, sel subepidermal kelopak bunga, dan buah muda.

Kloropls terbungkus oleh system membrane lengkap yang sifatnya diferensial permeable. Didalam cairan kloroplas (disebut matriks) terdapat lembaran-lembaran rangkap pula yaitu tilakoid. Tilakoid membentuk semacam cakram membatasi lumen tilakoid. Cakram-cakram ini bertumpuk-tumpuk membentuk granum. Membrane tilakoid yang menghubungkan grana dinamakan lamella stroma. Reaksi cahaya (penangkapan energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia) berlangsung di grana dan fiksasi CO2 berlangsung di stroma. Di dalam kloroplas terdapat pigmen-

pigmen yang diperlukan pada fotosintesis dan enzim-enzim yang diperlukan pada reaksi kimia fotosintesis.

Gambar Struktur kloroplast

Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperanan menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintesis terdapat dalam kloroplas yang terdiri dari Klorofil a, b, c, d, karotenoin, santofil dan bakterioklofil pada bakteri. Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya mempunyai penyerapan maksimum pada gel cahaya pendek dan juga pada gel

cahaya panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya , maka pada kloroplas terdapat kelompok pemanen cahaya disebut antena yang terdiri dari bermacam-macam pigmen. Pigmen yang paling banyak dalam kloroplas adalah klorofil. Berbagai jenis klorofil tergantung pada rantai samping yang mengikat inti porfirinnya (klorofila, b, c, d, e). jenis yang terbanyak pada tumbuhan tinggi adalah klorofi a dan b. keduanya mempunyai extion spectrum yang berbeda.

Selain klorofil, didalam kloroplas juga terdapat karotenoid yang merupakan derivat likopen. Karotenoid yang paling banyak dijumpai adalah xantofil dan karoten. Fungsi karotenoid :

1. Melindungi klorofil dari fotooksidasi pada penyinaran yang terlalu kuat. 2. Membantu klorofil menangkap dan mentransfer energi cahaya.

Klorofil merupakan suatu mol yang terdiri dari bagian kepala dan ekor. Kepala adalah mol porpirin terdiri dari empat cincin pirol yang mengandung N dan masing dihubungkan ke ion Mg sebagai pusatnya. Ekor adalah mol pitol yaitu alcohol berantai panjang (20 c) beresrifikasi pada cincin pirol ke empat pada kepala. (Gb ). Beda klorofil a dengan b adalah; gugusan metil(CH3) pada cincin pirol II diganti dengan aldehid(CHO). Pada klorofil c tidak mempunyai ekor pitol, sedang klorofil d, gugusan rangkaian dua metil (CH3=CH3) pada cincin pirol I diganti dengan gugusan –O-CHO. Adanya rantai pitol berpengaruh utama terhadap kelarutan klorofil,karena pitol ini sebenarnya tidak larut dalam air. Kloropfi ini besada dalam membran lipid kloroplas dan terikat dengan bagian hidropobik protein. Sangat sedikit pigmen ini bebas. Cahaya yang diserap klorofil yang terikat berbeda dengan yang bebas. Klorofil bebas dalam aseton menyerap gel cahaya 675 nm sedang yang terikat protein 663 nm. Penggabungan klorofil dengan protein mempunyai dua alasan; membuat pigmen-pigmen berada pada satu kelompok atau organisasi yang sesuai untuk efisiensi transfer energi cahaya. Kedua membuat pigmen itu pada suatu lingkungan yang khusus,dengan susunan perbedaan maksimum cahaya yang hanya berbeda tipis sehingga transfer ini berantai sampai kepigmen yang mengalami fotokimia (pusat reaksi). Klorofil a disamping peranannya sama dengan klorofil lain menyerap energi cahaya, juga berperanan pada fotokkimia sebagai pusat reaksi.

Pada proses fotosintesis bekerja empat komponen Fotosistem , yang terdapat pada membran dalam kloroplas, terdiri dari; Fotosistem II, komplek sitokrom b/f. Fotosistem I dan Enzim ATPase. Melalui komponen-komponen inilah terjadi system aliran atau pemindahan elektron.

Mekanisme Reaksi Cahaya (Fotolisis )

Mekanisme aliran atau pemindahan elektron

Mekanisme ini dimulai dengan adanya energi cahaya yang dikoleksi LHCII ditransfer ke pusat reaksi P680, sehingga P680 terksitasi( P680+) dan electron berenergi tinggi dari P680 diterima oleh aseptor pertama Pheopitin, selanjutnya diterima oleh aseptor didekatnya yaitu plastoquinon A(PQ A), kemudian memindahkan lagi ke plastoquinon B (PQB) yang terletak pada bagian pinggir PS II. Untuk mereduksi PQB ternyata tidak hanya menerima electron tapi juga mengikat H+ menjadi PQH(plastoqinol) bentuk reduksi. Karena itu H+ diambil dari stroma, menyebabkan stroma kosentrasi H+ menurun(pH naik). Untuk mereduksi PQB diperlukan 2 elektron dan 2 H+ menjadi PQH. Kemudian PQH lepas dari PS II dan mobil secara lateral dalam membran tilakoid.

PQH mobil dalam tilakoid akan dioksidasi oleh komplek sit b/f. Komplek sit b/f hanya menerima electron tapi tidak menerima H+. Karena itu H+ dilepas kedalam lumen tilakoid(menambah H+ menyebabkan pH turun) Elektron dari PQH diterima oleh Fe3+ pada sitokrom b menjadi Fe2+. Kemudian dioksidasi lagi oleh sitokrom f, seterusnya oleh protein 2Fe-2S. dan diterima oleh plastosianin yang mobil yang akan membawa electron ke PS I.

Elektron akan diterima PS I oleh P 700 yang telah tereksitasi lebih dulu. P700 mengalami eksitasi oleh energi cahaya yang dikirim LHC I, Elktron berenergi tingginya diterima oleh aseptor Ao yaitu semacam klorofil a, kemudian diterima oleh aseptor berikutnya A1 (derivat vit K), kemudian diterima aseptor berikut X yaitu Protein 4Fe-4 S . electron dari protein ini diterima oleh protein kecil yang mobil feredoksin dan membawa electron ini mereduksi NADP+ dengan H+(dari stroma) menjadi NADPH dengan bantuan enzim feredoksin-NADP reduktase yang berada pada stroma. Pemakaian H+ menyebabkan kosentrasi H+ pada stroma menjadi berkurang , sehingga menyebabkan pH sampai 8.

P680 yang tereksitasi menjadi oksidator yang kuat, akan mengoksidasi mengambil elektron molekul didekatnya yaitu tirosin, selanjutnya mengolsidasi Mn yang terdapat pada polipeptidaEOC dan Mn yang kehilangan elektronnya akan mengoksidasi mol H2O pada lumen untuk mendapatkan elektron. H2O teroksidasi menjadi 2 H+ + 2 e + ½ O2. Jadi P680 yang tereksitasi menerima electron berasal dari mol H2O.

Jadi dengan adanya energi cahaya yang diserap LHCII, P680 tereksitasi menjadi oksidator yang kuat untuk menguraikan mol H2O, melalui transfer electron electron yang beenergi tinggi ditransfer ke PS I , dengan penyerapan energi cahaya oleh LHCI mengeksitasi P700 yang , dimana elektronnya yeng berenergi tinggi mereduksi NADP+ dan H+ menjadi NADPH.

Reaksi Gelap (Fiksasi CO2 )atau Siklus Calvin

Fiksasi CO2 terjadi dalam stroma. Proses ini terjadi dalam 3 tahap yaitu pertama

karboksilasi dilanjutkan dengan reduksi dan tahapan akhir adalah regenerasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.

Tabel Perbandingan Fotosintesis Tumbuhan C3 dan C4

Faktor pembanding Tumbuhan C3 Tumbuhan C4 Anatomi daun

Kloroplas

Pengikatan CO2 Atmosfer

Siklus Calvin (Fiksasi CO2)

Fotorespirasi Titik kompensasi(чl CO2 l-1 ) Suhu optimum Fotosintesis Rubisco PEPcase Rasio transpirasi

Jenuh cahaya (чmol poton)

Biasa Mesofil Sel mesofil Sel Mesofil + 20-100 20-25 20-25 - 400-500 400-500 Kranz

Mesofil dan seludang Sel mesofil Sel seludang - (sangat tertekan) 0-5 30-45 - 30-35 200-350 tidak jenuh

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi oelh berbagai factor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh factor luar dan dalam dan sulit dipisahkan ecara tegas. Analisis hanya dengan cara seksama dapat mengetahui factor masing-masing. Sesuai dengan hukum Black man (prinsip factor pembatas), maka kecepatan fotosintesis ditentukan oleh factor yang berada dalam keadaan minimum. Pada dasarnya factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

Dalam dokumen BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM (Halaman 33-42)