• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

BIOLOGI UMUM

OLEH :

Prof. Dr. SITI SALM AH

Dr. ARDINIS ARBAIN

Dra. NETI M ARUSIN

Prof. Dr. SYAM SUARDI, M .Sc.

PUTRA SANTOSO, M .Si.

M . IDRIS, M .Si.

Dr. HENNY HERW INA, M .Sc.

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS M ATEM ATIKA & ILM U PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

DIDANAI OLEH ANGGARAN DIPA UNAND TAHUN 2011 DENGAN

KEPUTUSAN DEKAN FM IPA UNAND PERIHAL PENETAPAN TIM

PENYUSUNAN DIKTAT M ATA KULIAH DASAR FM IPA NO.

(2)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat kepada kami

sehingga penyusunan modul kuliah ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya.

Modul kuliah ini dimaksudkan sebagai bahan ajar yang akan mendukung kelancaran

proses pembelajaran pada Mata Kuliah BIOLOGI UMUM pada Jurusan Biologi

FMIPA UNAND. Sebagai suatu bentuk mata kuliah pengantar, maka materi-materi

yang disajikan dalam modul ini bersifat umum yang diharapkan dapat memberikan

pemahaman konsep-konsep dasar dalam Biologi yang nantinya akan lebih diperdalam

pada berbagai mata kuliah spesifik di semester-semester berikutnya.

Rampungnya bahan ajar ini tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak baik

berupa material maupun dorongan motivasi kepada kami sebagai tim penyusun. Oleh

sebab itu sudah selayaknya kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Emriadi, M.Sc. selaku dekan FMIPA UNAND yang telah

berkenan memberikan kesempatan kepada tim kami sebagai penerima bantuan

dana DIPA UNAND Th. 2011.

2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNAND yang telah memberikan dukungan dan

panduan dalam pengajuan pembuatan bahan ajar.

3. Rekan-rekan sesama staf pengajar di lingkungan Jurusan Biologi UNAND yang

telah memberikan kontribusi berupa materi-materi yang relevan untuk

menambah materi dalam bahan ajar ini.

4. Semua pihak yang telah berperan serta baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Sebagai sebuah karya keilmiaan, kami berharap semoga bahan ajar ini menjadi

sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan mempelajarinya. Dan

sebagai sebuah karya pula maka kami menyadari bahwa sudah pasti terdapat

kekurangan ataupun kejanggalan di berbagai tempat dalam buku ini. Oleh sebab itu,

demi kesempurnaannya di masa mendatang, kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat kami harapkan.

(3)

COVER i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

1. PENDAHULUAN 1

2. ASAL USUL MAHLUK HIDUP 6

3. SEL DAN REPRODUKSI SEL 10

4. JARINGAN HEWAN 16

5. JARINGAN TUMBUHAN 23

6. SISTEM ORGAN TUMBUHAN 28

7. FOTOSINTESIS 34

8. RESPIRASI TUMBUHAN 42

9. TRANSPIRASI DAN GUTASI 47

10. UNSUR HARA TUMBUHAN 52

11. HORMON TUMBUHAN 59

12. GERAK TUMBUHAN 66

13. REPRODUKSI TUMBUHAN 71

14. INTEGUMEN, RANGKA DAN OTOT 79

15. SISTEM PENCERNAAN 84

16. SISTEM RESPIRASI HEWAN 88

17. SISTEM SIRKULASI HEWAN 95

18. SISTEM EKSKRESI 99

19. SISTEM REPRODUKSI HEWAN 104

20. SISTEM KOORDINASI HEWAN 110

21. BIOSISTEMATIKA HEWAN 116

22. BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN 122

23. GENETIKA 128

24. EVOLUSI 135

(4)

1. PENDAHULUAN

Hakekat Ilmu Pengetahuan

Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang terorganisir, bersifat dinamis dan berkembang

terus. Sains (science) berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti to know dan secara harfiah berarti ilmu pengetahuan (sains = ilmu). Pengetahuan dapat diperoleh dengan

mengumpulkan pengalaman yang didapatkan dengan cara berfikir dan merasa. Asal Ilmu

bersumber dari pandangan yang bersifat: magis, gaib atau sihir. Kemudian ada perkembangan

pemahaman berdasarkan ajaran agama dan ilmu murni (science) dan ilmu terapan (oleh

professional).

Berdasarkan masanya, periode perkembangan ilmu dibagi menjadi tiga yaitu periode

awal, periode yunani kuno, dan periode modern.

a) Periode Awal (4000-6000 SM)

b) Penemuan yang didokumentasikan pada kertas papyrus (Mesir & Mesopotamia)

c) Periode Yunani Purba (600 SM-1600)

Muncul berbagai perkembangan teoritis, dimana terdapat para ahli filsafat seperti

Socrates Pluto (Academi), dan Aristoteles (perkembangan ilmu taxonomi dan

morfologi).

d) Perode Modern (1600 – Sekarang)

Periode modern dicirikan dengan adanya pemahaman fenomena alam melalui

observasi dan eksperimen seperti yang dilakukan oleh Darwin dan Pasteur.

Landasan pemahaman tentang ilmu pengetahuan sangat berkaitan erat dengan filosofi.

Dimana filosofi itu sendiri diartikan sebagai suatu pengulasan ilmu secara mendasar dan

menyeluruh. Hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu :

1. Ontologi: materi (objek) suatu ilmu dan keberadaannya di kehidupan manusia

2. Epistemologi: cara mendalami dan bergerak dalam ilmu pengetahuan

3. Aksiologi: guna mendalami dan pedoman untuk bergerak dalam dunia ilmu

Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Bioloi merupakan salah satu dari ilmu pengetahuan alam. Ilmu biologi dirintis oleh

Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai

bapak perintis biologi Biologi berasal dari kata bios (βiος) dan logos (λόγος) yang

(5)

Sebenarnya aspek yangg dipelajari di biologi adalah semua yang berhubungan dengan

makhluk hidup itu sendiri. Selain struktur, fungsi, tumbuh-kembang, dan adaptasi terhadap

lingkungan tempat hidup, ada juga penggolongan makhluk hidup, habitatnya, peran pada

lingkungan, asal-usul dan evolusinya. Biologi sangat luas karena semua makhluk hidup

dipelajari, dari yang sekecil bakteri hingga yang sebesar paus putih. Karena begitu luasnya

cakupan Biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi seperti pada skema berikut ini.

Pada dasarnya ilmu biologi hanya dikategorikan menjadi dua yaitu botani

(mempelajari tumbuhan) dan zoologi (mempelajari hewan). Namun kemudian diperluas

berdasarkan jenis atau kelompok organisme yang dipelajarinya secara lebih spesifik. Hal

tersebut dapat dilihat seperti pada cabang ilmu zoologi yang dibagi menjadi berbagai cabang

lagi antaralain :

 Protozoolgi  Helminthologi 

Biologi termasuk Ilmu Pengetahuan Alam

(6)

 Ichtiologi  Primatologi  Entomologi  Melittologi  Acarologi

Cabang biologi terus-menerus bertambah, sesuai dengan perkembangan ilmu biologi

itu sendiri. Antara lain mikologi (ilmu tentang fungi) yang dahulu disatukan dalam botani,

sekarang dipisahkan, kemudian ada fikologi (ilmu tentang alga), lalu ada bryologi (ilmu

lumut), ada ichtiologi (ilmu tentang ikan), karsinologi (ilmu tentang krustasea), mammologi

(ilmu tentang mammalia), ornitologi (ilmu tentang burung), entomologi (ilmu tentang

insekta), parasitologi (ilmu tentang parasit), etnobotani, dan etnozoologi. Cabang biologi

yang mempelajari virus disebut virologi, bakteri bakteriologi, mikroorganisme secara umum

disebut mikrobiologi, tumbuhan botani, hewan zoologi, hubungan antara makhluk dan

lingkungan disebut ekologi. Cabang yg mempelajari aspek kimia dari kehidupan disebut

biokimia. Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi

banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan,

kedokteran, dan lain sebagainya.

Pemecahan Masalah Dengan Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, brsifat ilmiah serta merupakan

langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu yang baik direfleksikan

atau diterima begitu saja. Metode atau cara kerja Ilmu pengetahuan pertama kali di

kemukakan oleh Filsuf Yunani, Aristotelas. Ia memandang penelitian ilmiah sebagai

kelanjutan dari observasi-observasi empiris ke prinsip umum (induksi) dan kemudian dari

prisip umum ke observasi(deduksi). Jadi, inti dari metode ilmiah adalah dimana seseorang

mampu berfikir logis, analistis, (menggunakan analisis), dan empiris (seseai kenyataan).

Dalam melakukan aktivitas ilmiah, kita perlu memperhatikan struktur metode ilmiah, struktur

metode penelitian ilmiah, stuktur penulisan ilmiah atau cara penyusun laporan ilmiah, serta

bahasa ilmiah. Selain itu kita mampu bersikap ilmiah saat melakukan aktivitas ilmiah.

Penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode

ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari:

(7)

pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah

merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga

masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk

memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai

suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek

tersebut.

b. Pembuatan kerangka berfikir : Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi

yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan

dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola

berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari

berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau

dengan pengamatan langsung.

c. Penarikan hipotesis : Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang

berhak menyusun Hipotesis.

d. Pengujian Hipotesis : Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data.

Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau

eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk

memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti

mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk

memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

e. Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah

hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap

sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan

keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten

dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.

Upaya Menyingkap Suatu Masalah Dan Penerapannya Dalam Metode Ilmiah

(8)

Penarikan kesimpulan masing-masing d isi sekerat daging. Toples I ditutup dan toples II dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari toples I tidak ditemukan adanya belatung dan pada toples II di temukan banyak belatung

(9)

2. ASAL USUL MAHLUK HIDUP

A. Asal Usul Kehidupan

Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri yang belum bisa diungkap

para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu abiogenesis (makhluk

hidup berasal dari benda mati) dan biogenesis (makhluk hidup brasal dari makhluk hidup

juga).

1. Teori Abiogenesis

Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles (394-322 sebelum

masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang pertama menghuni bumi ini adalah

berasal dari benda mati. Timbulnya makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena

adanya gaya hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio

spontanea. Paham ini bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani kuno (ratusan

tahun sebelum masehi) hingga pertengahan abad ke 17. Pada pertengahan abad ke 17 paham

ini seolah-olah diperkuat oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia

menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik

(makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami. Hal inilah yang seolah-olah

memperkuat paham abiogenesis.

2. Teori Biogenesis

Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian

mengemukakan paham biogenesis. Para ahli yang mengemukakan paham biogenesis antara

lain:

a. Francesco Redi (Italia, 1626-1697)

Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakan toples dan

daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisi daging dan ditutup kain

kasa. Toples 3 diiisi daging dan dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil

percobaan ini ia mengambil kesimpulan sebagai berikut : Larva (kehidupan) bukan berasal

dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan

bertelur pada keratin daging.

b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799)

(10)

dari udara, pada tabung tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa

kehidupan bukan dari air kaldu.

c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895)

Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani. Ia

mlakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya berbentuk leher angsa, bertujuan

untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan debu. Hasil

percobaannya adalah sebagai berikut: Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari

benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara. Jasad renik terdapat di

udara bersama dengan debu. Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut. Pasteur

terkenal dengan semboyannya “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung

pengertian : kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup

sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup

juga.

Di samping dua teori di atas, masih ada lagi beberapa teori tentang asal usul

kehidupan. Beberapa teori yang dikembangkan ilmuan antara lain :

A. teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat

supranatural ( gaib) pada saat yang istimewa.

B. Teori kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini berasal

dari mana saja

C. Teori evolusi biokimia, yang menyatakan bahwa kehidupan ini muncul berdasarkan

hukum fisika, kimia, dan biologi

D. Teori keadaan mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul.

Beberapa ilmuan yang membuktikan teori evolusi kimia antara lain Harold Urey,

Stanley Miller, dan Alexander Oparin. Teori Harold Urey, menurutnya zat hidup yang

pertama kali mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut mengalami

perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Urey berpendapat bahwa kehidupan

terjadi pertamakali di udara (atmosfer). Pada saat tertentu dalam sejarah perkembangan

terbentuk atmosfer yang kaya akan molekul- molekul CH4, NH3, H2, H2O. Karena adanya

loncatan listrik akibat halilintar dan sinar kosmik terjadi asam amino yang memungkinkan

terjadi kehidupan. Eksperimen Stanley miller, Stanley Miller adalah murid Harold Urey yang

juga tertarik terhadap masalah asal usul kehidupan. Dia melakukan percobaan untuk menguji

hipotesis Harold Urey. Dari hasil eksperimennya Miller dapat memberikan petunjuk bahwa

(11)

Oparin, dia berpendapat bahwa kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai dengan

bahan-bahan timbunan senyawa organik dari lautan. Timbunan senyawa organic ini disebut sop

purba atau sop primordial.

.

B. Mahluk Hidup dan Cirinya

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara

langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa

ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat

berkembang biak. Jika ditelisik secara struktural maka semua mahluk hidup tersebut tersusun

atas senyawa C, H, O, N, S, dan P. Karakter spesifik lainnya adalah bahwa mahluk hidup

memiliki ciri mutlak berupa material genetik DNA atau RNA. Berikut adalah uraian ringkas

tentang beberapa ciri mahluk hidup :

(a). Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil

udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat

diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi

yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk

bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.

(b). Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas

tampak terlihat. Kamu dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan

hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut,

manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki.

Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak

mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila

disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman

selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap

matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

(c). Memerlukan Nutrisi (Makan)

(12)

terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi

sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat

makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega. Protein berfungsi untuk

pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Protein dibagi menjadi dua macam,

yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari

hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein

yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacang-kacangan, dan buah-buahan. Vitamin dan

mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh

dari buah-buahan dan sayursayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat,

apel, dan sebagainya.

(d). Iritabilitas

Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas.

Hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan

tidak. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Contohnya, mata kita akan

mengedip bila terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang diterima hewan

adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang asing dan sekelompok

rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.

(e). Tumbuh

Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan

pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil

kembali. Hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan seperti manusia, yaitu ukuran

tubuhnya makin besar. Pertumbuhan ini dapat diukur.

(f). Berkembang Biak

Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh

keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara

perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin)

dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak

secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak

(13)

3. SEL DAN REPRODUKSI SEL

Sel merupakan unit dasar dari kehidupan, teori ini dikemukakan oleh dua orang ahli

mikroskopis Jerman masing-masingnya adalah T. Schwann dan M. J. Schleiden (1838) dan

Theodore Schwaan (1839) yang dikenal sebagai teori sel. Teori ini menyatakan bahwa sel

merupakan unit dasar yang penting dari suatu organisme yang baik yang uniseluler maupun

yang multiseluler. Teori ini berlaku pada sel hewan ataupun tumbuhan, walaupun ditemukan

ada perbedaan dari keduanya tapi dasar pola susunan dan konstruksinya sama. Pada

kenyataannya ternyata ada pengecualian terhadap teori sel, dimana organisme hidup tidak

selalu berbentuk sel seperti yang dinyatakan pada teori sel tetapi bisa saja bukan sel yang

benar atau aseluler.

Suatu sel sebenarnya dapat didefinisikan sebagai kumpulan protoplasma yang

memiliki inti yang jelas dan dibungkus oleh membran plasma tetapi pengecualiannya adalah

adanya suatu bentuk kehidupan lain yang lebih sederhana yang dikenal sebagai virus karena

ternyata tidak memiliki protoplasma dan nukleus dan hanya memiliki DNA dan RNA

sebagai material genetiknya.

Bakteri dan alga hijau biru juga bukan sel yang benar karena intinya tidak diselaputi

oleh membran dan intinya mempunyai kontak langsung dengan sitoplasma. Demikian juga

dengan jamur seperti rhyzopus yang juga tidak dapat diterangkan menurut teori sel karena

tubuhnya dibangun hanya oleh sekumpulan protoplasma yang tidak terbagi yang dengan

demikian memiliki banyak inti dengan posisi tersebar.

A. Prokariot (Pro = primitif, karion = inti)

Hanya memiliki satu membran pembungkus dan karena itu dikenal sebagai “one envelope

sistem”. Bagian tengah sel merupakan daerah inti, inti tidak punya selaput inti, daerah inti

hanya merupakan sitoplasma yang mengental. Sitoplasma tidak memiliki organel seperti

mitokondria, badan golgi, endoplasmik retikulum dan lainnya. Yang termasuk prokariot

antara lain adalah : bakteri, PPLO dan ganggang biru.

Bakteri : Memiliki ukuran mikroskopis, uniselular, reproduksinya dilakukan secara

(14)

sel bakteri kuat, rigid, terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, fosfor dan beberapa garam

organik dan asam amino tertentu yaitu diaminopimelic acid. Dalam penggolongannya

bakteri yang dapat diwarnai dan bila dapat diwarnai dengan pewarnaan gram disebut sebagai

bakteri gram positif. Capsul, merupakan lapisan pelindung pada kebanyakan bakteri

merupakan slime atau lendir, kapsul sebagian besar terdiri dari polisakarida. Sitoplasma

bakteri, memiliki tekstur yang kental (dense), bersifat koloid, dan mengandung sejumlah

granul dari glikogen, protein dan lemak. Ribosom yang ada pada sitoplasma terdapat bebas

dan ukurannya lebih kecil dari ribosom organisme eukariot. Material genetik, pada bakteri

berada dalam daerah inti pada sitoplasma tanpa membran inti, daerah ini disebut nukleoid.

Gambaran umum sel bakteri

B. Eukariot

Struktur sel eukariot terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian yang paling luar adalah dinding

sel di ikuti dengan membran plasma, kedua sitoplasma, ketiga adalah inti. Dinding sel

merupakan pemisah protoplasma sel dengan lingkungan luar, terdapat setelah membran

plasma.

Dinding sel ditemukan pada sel tanaman dan sebagian bakteri dan tidak ditemukan

pada sel hewan. Dinding sel strukturnya semi rigid ( semi kaku), lamina, merupakan

pelindung yang tidak hidup dari sel, dinding sel di sekresi oleh sel sendiri terdiri dari

polisakarida komplek yaitu cellulosa. Membran plasma merupakan tutup luar dari

(15)

lainnya adalah plasma membran, cell membran atau membran plasma. Sifat dari membran

plasma adalah hidup, tipis, elastis, berpori, dan semipermiabel. Sitoplasma pada sel eukariot

terdiri dari dua bagian yaitu bagian tidak hidup dan hidup yaitu butir pada sitoplasma (

cytoplasmic inclusion) dan organel (cytolasmic organel).

a. Cytoplasmic inclusion

Merupakan bagian yang tidak hidup disebut sebagai paraplasma, deutoplasma atau

inclusions. Termasuk disini butiran-butiran yang ada dalam sitoplasma antara lain seperti

cadangan makanan, dan substansi sekret yang tersuspensi dalam maktrik sitoplasma

dalam bentuk granul yang refraktil dan membentuk cytoplasmic inclusion sebagai contoh

adalah oil drop, york granules, pigmen, secretory granules dan glycogen granules.

b. Cytoplasmic organel

Merupakan bagian yang hidup yang merupakan struktur yang diselaputi membran dan

disebut sebagai organoid atau organel. Organel ini memiliki berbagai aktivitas penting

dalam metabolisme seperti biosintetik, respirasi, transportasi, support, dan reproduksi.

Termasuk organel sitoplasma adalah mikrotubule dan mikrofilamen, centrosome, basal

granules, cilia dan flagella, endoplasmic reticulum, golgi complex, lysosom, cytoplasmic

vacuola, ribosom ,microbodies, mitochondria dan plastids.

Nukleus : Nukleus atau inti pada eukariot memiliki dinding dan pada dinding inti

ditemukan pori. Inti pada eukariot merupakan inti yang benar. Berperan penting dalam

mengontrol seluruh aktivitas dalam sitoplasma dan membawa material genetik yaitu DNA.

Inti terdiri dari dari membran inti, cairan inti dan kromosom dan anak inti atau nukleolus.

Tabel 1. Perbandingan struktur dan komponen sel prokariot, hewan dan tumbuhan

STRUKTUR FUNGSI PROKARIOT TUM BUHAN HEW AN

(16)

diperlukan unt uk

Nuklelolus M ensint esis ribosom Tidak ada Ada ada STRUKTUR

SITOPLASM A

M itokondria M enghasilkan energy m elalui m et abolism e aerob

Tidak ada Ada ada

Kloroplas M enjalankan fot osint esis Tidak ada Ada Tidak ada Ribosom Tem pat sint esis prot ein Ada Ada ada

Komplek golgi M em odifikasi dan

m em bent uk paket prot ein

Vakuola tengah M engandung air dan sisa m et abolism e, m em berikan

sitoskleton M em berikan bent uk dan m endukung st rukt ur sel, m em posisikan dan m enggerakkan bagian-bagian sel

Tidak ada Ada Ada

(17)

(spindle)pada sel hew an Silia dan flagela M enggerakkan sel pada

cairana at au m enggerakkan cairan m elew ati perm ukaan sel

Tidak ada* Tidak ada (um um nya)

ada

Gambar Struktur umum sel hewan dan sel tumbuhan

Reproduksi Sel

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan

reduksi). Amitosisadalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa

melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang

bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang

teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase

berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk

tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

1. Profase: pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin

menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi

kromatid.

2. Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang

pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah

diamati dan dipelajari.

(18)

kutub-Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.

Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis IIBaik meiosis I

maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap

pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :

Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I

dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan

dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interfase. Pada hewan dikenal

adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan

Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporo-genesis

(19)

4. JARINGAN HEWAN

Jaringan merupakan kumpulan massa sel sejenis yang saling bekerja sama dalam

menyelenggarakan suatu fungsi tertentu baik secara struktural maupun fungsional. Pada

hewan juga ditemukan jaringan meristematis dan jaringan permanen. Jaringan meristematis

misalnya pada sum-sum tulang dan jaringan embrional. Sedangkan sebagian besar jaringan

hewan adalah jaringan permanen. Secara struktural, jaringan hewan dibedakan menjadi 4

macam yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (penyambung), jaringan otot, dan saraf.

A. EPITEL

Epitel (epi = di atas, thelia = putting, pentil) merupakan lapisan sel yang membatasi

permukaan badan, kulit dan membran mukosa. Sel-sel itu mungkin tersusun selapis atau

dalam beberapa lapisan; mereka terletak di atas suatu membran basal yang terdiri atas

substansi amorf non-seluler, terutama mukopolisakarida.

Sel-sel epitel juga membentuk kelenjar, dengan cara invaginasi (eksokrin) atau setelah

terbentuk kelenjar lalu hubungan dengan permukaan terputus (endokrin). Kelenjar merupakan

derivat epitel dan sel-selnya mengeluarkan substansi spesifik.

Epitel yang terdapat pada membran serosa disebut mesotel karena berasal dari

mesoderm dan membatasi pembuluh darah disebut endotel, walaupun bukan berasal dari

endoderm.

Penggolongan epitel

A. Berdasarkan susunan lapisan sel

1. Selapis – setebal satu lapisan sel

2. Berlapis – lebih dari satu lapisan sel

3. Bertingkat – setebal satu lapisan sel tetapi tinggi sel-sel berbeda sehingga

memberi gambaran berlapis yang keliru, karena inti-inti terlihat terletak pada lebih

dari satu baris.

B. Berdasarkan bentuk sel

1. Pipih / gepeng – tinggi sel tidak seberapa bila dibandingkan dengan lebarnya

(epitel pipih / gepeng)

2. Kuboid – tinggi dan lebar sel sama

(20)

B. JARINGAN IKAT (PENYAMBUNG)

Jaringan ikat berfungsi mengikat dan menyokong jaringan (fungsional aktif) lain. Jaringan ini

berguna sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi

imunologik). Ia berasal dari mesoderm embrional atau mesenkim, yang menyediakan

berbagai sel jaringan ikat. Sel-sel ini mengeluarkan secret ke sekelilingnya berupa matriks

dan karenanya terpendam didalamnya. Matriks terdiri atas dua unsur utama yaitu :

1. Substansi dasar – homogen dan amorf; terdiri atas mukopolisakarida dan glikoprotein,

dan

2. Serat dan serabut

Berdasarkan kebutuhan fungsionalnya, jaringan penyambung mempunyai gambaran,

konsitensi dan komposisi yang berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada banyak tidaknya

satu atau lebih jenis serat atau sifat matriks. Berdasarkan hal-hal itu maka kita mengenal

macam-macam jaringan penyambung.

1. Jaringan ikat embrional

a. Mesenkim

(21)

a. Jaringan ikat longgar atau aerolar

b. Jaringan ikat padat

i. Teratur, seperti tendo, ligament, dan aponeurosis

ii. Tidak teratur, seperti pada dermis, fasia, periosteum, perikondrium, dan simpai

pelbagai organ

c. Jaringan reticular

d. Jaringan lemak

e. Jaringan pigmen

3. Jaringan ikat khusus

a. Tulang

b. Tulang rawan

c. Darah – dengan matriks cair

(22)

C. JARINGAN OTOT

Jaringan otot terdiri atas serat-serat yang memiliki sifat kontraktil. Penggolongan

jaringan otot terdiri atas 3 macam yaitu :

1. Otot rangka, bergurat melintang (bercorak) atau volunter

2. Otot polos, tidak bergurat melintang (bercorak) atau involunter

3. Otot jantung

Semua otot berkembang dari mesoderm kecuali otot siliar, sfingter pupil dan

dilatator pupil, yang berkembang dari ektoderm. Otot arektor pili berkembang dari

sel-sel mesenkim setempat.

(23)

Tabel Perbedaan macam-macam serat otot

Karakter serat otot polos Serat otot rangka serat otot jantung

Bentuk Gelondong kecil,

Diskus interkalaris Tidak ada Tidak ada ada

D. JARINGAN SARAF (NEURON)

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel spesifik (komponen neuron) yang berperan dalam

menyelenggarakan fungsi koordinasi. Pada sususnan saraf terdapat jenis sel berikut

ini :

dikhususkan untuk resepsi, integrasi dan transformasi keterangan yang tiba padanya

sebagaimana rangsangan. Mereka juga bereaksi terhadap rangsangan ini dan

meneruskan informasi berupa impuls elektrokimia.

Neuron terdiri atas :

1. soma atau badan sel (perikarion) dengan daerah permukaan luas

2. neurit ; cabang-cabang. Terdapat dua macam cabang

a. dendrit : cabang yang menerima rangsang

(24)

Terdapat tiga macam neuron yaitu :

1. neuron sensory (sensory neuron), neuron ini mengalirkan impuls dari reseptor

ke sistem saraf pusat

2. neuron antara (internuron), interneuron selalu ditemukan pada sumsum tulang

belakang dan otak. Neuron ini membentuk hubungan antara pada jalur sistem

saraf.

3. neuron penggerak (motor neuron), neuron ini mengalirkan impuls dari sistem

saraf pusat menuju ke efektor yang berupa otot dan kelenjar. Dapat dikatakan

bahwa neuron ini mengantarkan respon dari suatu stimulus.

Gambar Struktur penyusun jaringan saraf

JARINGAN TUMOR DAN KANKER

Hingga saat ini, masyarakat sering mencampuradukkan antara pengertian tumor dan

kanker. Padahal keduanya berbeda. Tumor adalah jaringan sel liar berupa benjolan

atau pembengkakan di bagian tubuh. Perkembangan tumor lambat dan tetap di satu

lokasi, tetapi pasti dan terus membesar. Apabila muncul benjolan di bagian tubuh

kita secara liar, baik terasa sakit maupun tidak, harus diwaspadai karena benjolan

tersebut kemungkinan adalah tumor.

Tumor tidak begitu berbahaya bagi kesehatan tubuh. Perkembangan tumor

bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan baru atau pengumpulan cairan, seperti

(25)

tidak diobati secara benar akan meradang dan bukan tidak mungkin akan berubah

menjadi tumor ganas alias kanker. Tumor jinak biasanya tumbuh lambat dan hanya

di satu tempat. Tumor ini bisa terus membesar, tetapi tidak menyebar ke bagian

tubuh lain dan jarang mengganggu kesehatan. Tak heran apabila seseorang yang

sudah bertahun-tahun menderita tumor di bagian punggung tidak merasa terganggu

dan tidak pernah merasakan sakit apapun.

Berbeda dengan tumor, kanker adalah sel jaringan tubuh yang tumbuh tidak

normal, tetapi terus membelah diri dengan cepat dan tidak terkendali. Kanker tidak

menular, kecuali kanker hati atau hepatitis C. Sementara itu, ada pendapat yang

menyatakan bahwa kanker disebabkan oleh sejenis virus, tetapi virus tersebut

berbeda dengan virus pada penyakit lain yang menular. Sel-sel kanker akan terus

tumbuh menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu menyebar ke tempat yang lebih

jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel kanker yang sudah

menyebar di berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis sudah tidak

(26)

5. JARINGAN TUMBUHAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan

berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan

seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas

macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan

dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

A. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem

dapat dibagi 2 macam :

a. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan

embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang

dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer

menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem

primer disebut pertumbuhan primer.

b. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan

dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem

sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan

pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu

kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan

terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan

skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil

dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka ). Pertumbuhan kambium kearah luar

akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada

masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan

pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis

(27)

Gambar Jaringan Meristem

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada

ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh

memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut

pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut

jaringan primer.

b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak

diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang

memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae).

Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih

cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

c. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan

pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang

menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral

disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan

meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder

(28)

JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1. Jaringan Epidermis

Gambar jaringan epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk

jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami

pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan

epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah

dalamnya.

2. Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang,

kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim

bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang

mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan

makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:  Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung

klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

 Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan

makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel

padat, atau cairan di dalam sitoplasma.

 Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya

(29)

 Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu

menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim

banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan

sklerenkim.

a. Kolenkim : Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari

senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda

atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim : Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan

sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi

kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan

sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian

tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Gambar Jaringan Pengangkut

(30)

terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan

trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian

tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan

banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan

gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke

arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel

mati yang disebut felem.

(31)

6. SISTEM ORGAN TUMBUHAN

Organ pada tumbuhan biji terdiri atas organ vegetatif dan generatif, namun yang

utama adalah organ vegetatif yaitu akar, batang, dan daun. Organ lain pada dasarnya

merupakan modifikasi dari organ utama tersebut seperti bunga, buah, umbi dan

lain-lainnya.

A. AKAR (RADIX)

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh

sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian

pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama

sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi

oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu

menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,

dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah

b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari

luar ke dalam.

 Epidermis : sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah

dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar,

bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar

memperluas permukaan akar.

 Korteks : Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun

rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun

oleh jaringan parenkim.

(32)

pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang

menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak

seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder

pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga

memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan

sel penerus/sel peresap.

 d.Silinder Pusat/Stele : Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari

akar. Akar terdiri dari berbagai macam jaringan :

- Persikel/Perikambium : Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar

cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis : Terdiri atas xilem dan floem yang

tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem

dan floem terdapat jaringan kambium.

- Empulur : Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh

angkut terdiri dari jaringan parenkim.

B. BATANG (CAULIS)

Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

1. Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

 Epidermis : Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai

ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.

Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis

digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

 Korteks : Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa

lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan

kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

 Endodermis : Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas

selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele.

Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak

(33)

 Stele/ Silinder Pusat : Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar

dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele

disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian,

xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem

terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan

parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah

menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat

mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah

besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan

hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung

terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada

musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya

pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas

pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan

Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil

Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan

stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang

menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak

ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang

Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi

pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat

mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang

(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

C. DAUN (FOLIUM)

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang

(34)

 Epidermis : Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas

dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan

epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut

daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke

luar tubuh tumbuhan.

Gambar anatomi daun

 Parenkim/Mesofil: Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade

(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung

kloroplast. Jaringan pagar selnya rapat sedang jaringan bunga karang

sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.

Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya

lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

 Jaringan Pembuluh : Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari

jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

D. BUNGA (FLOS)

Bunga mempunyai fungsi sebagai organ perkembang biakan. Bagian bunga

dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu:

 Hiasan bunga, terdiri atas 2 yaitu : Kelopak bunga yang berperan dalam

melindungi bunga pada saat bunga masih kuncup dan mahkota bunga yang

umumnya punya warna dan bau yang harum yang digunakan untuk menarik

(35)

 Alat kelamin pada bunga terdiri atas 2 yaitu : Putik dapat menghasilkan ovum

atau lebih dikenal dengan sel kelamin betina, benang sari dapat menghasilkan

sperma atau yang lebih dikenal dengan sel kelamin jantan.

Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga dibedakan menjadi:

 Bunga sempurna/bunga lengkap yaitu bunga yang memiliki hiasan bunga

serta alat kelamin yang lengkap.

 Bunga tidak sempurna yaitu bunga yang hanya memiliki salah satu bagian

hiasan bunga atau salah satu dari alat kelamin.

 Bunga jantan: bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan.

 Bunga betina: bunga yang hanya memiliki alat kelamin betina.

E. BUAH (FRUCTUS) DAN BIJI (SEMEN)

Secara struktural buah itu mempunyai susunan yang terdiri dari dinding

buah/perikarp atau disebut juga dengan pericarpium. Di bagian luar pada buah

disebut dengandinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium),

sedangkan yang ada di dalam buah disebut dengan dinding dalam atau

endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah yang hanya bisa beberapa lapis saja,

yang disebut dengan dinding tengah atau mesokarp(mesocarpium). Macam-macam

buah terdiri atas 3 yaitu :

a) Buah tunggal, yaitu buah yang bentuknya terdiri dari satu bunga dengan satu

bakal buah, serta berisi satu biji atau lebih.

b) Buah ganda, yang bentuknya itu terdiri dari satu bunga yang memiliki

banyak bakal buah. Masing-masing dalam bakal buah tumbuh menjadi buah

tersendiri, namun pada akhirnya menjadi kumpulan buah yang tampak seperti

satu buah. Contohnya seperti buah sirsak(Annona).

c) Buah majemuk, bentuknya terdiri dari bunga majemuk. Dengan demikian,

bus ini berasal dari banyak bunga dan banyak bakal buah. Akhirnya,

seakan-akan bunga tersebut menjadi satu buah saja. Contohnya seperti buah

nanas(Ananas), serta bunga matahari (Helianthus).

(36)

a. Kulit biji. Pada tumbuhan yang berjenis Angiospermae, kulit bijinya terdiri

dari kulit luar atau disebut dengan testa dan kulit dalam atau disebut

dengan tegmen.

b. Tali pusar atau biasa disebut dengan funiculus,yaitu bagian yang

menghubungkan antara biji dengan tembuni yaitu daerah tempat

perlekatan biji yang menempel pada dinding dalam buah

c. Inti biji atau disebut dengan nukleus seminis, adalah terdiri dari lembaga

atau embrio dan putih lembaga. Lembaga tersebut terbagi lagi menjadi

radikula, kotiledon, dan plumula.

(37)

7. FOTOSINTESIS

Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada tumbuhan atau mikroorganisme

berklorofil lainnya, yang mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimia

dalam bentuk senyawa-senyawa kimia terutama karbohidrat. Dalam proses

fotosintesis, gas CO2 dan air diubah menjadi karbohidrat sederhana dan gas O2. Gas

O2 yang terbentuk kemudian dilepaskan ke atmosfir. Melalui proses-proses

metabolisme, karbohidrat sederhana itu, diubah menjadi senyawa-senyawa penyusun

sel seperti karbohidrat struktural, protein, asam nukleat, lemak dan senyawa-senyawa

lainnya. Senyawa-senyawa organik ini selanjutnya dipergunakan untuk membentuk

sel, jaringan dan organ baru.

Proses fotosintesis dibagi dalam dua fase. Fase(1), disebut fase cahaya, yaitu

fase yang membutuhkan energi radiasi, jadi termasuk proses fotofisiologi. Fase (2),

disebut fase gelap, yang tidak membutuhkan energi radiasi. Fase ini disebut fase

asimilasi atau fiksasi CO2. Asimilasi CO2 terjadi dalam siklus Calvin atau siklus C3,

dan dapat pula terjadi melalui siklus C4.

Gambar Reaksi umum fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses fisikokimia, dimana energi cahaya digunakan

untuk mensintesis senyawa organik (bentuk yang stabil)dari senyawa anorganik.

Proses ini bergantung pada satu set komplek mol-mol protein yang terdapat dalam

kloroplas melalui satu seri reaksi perubahan/pemindahan energi, merubah energi

(38)

Fotoreseptor Cahaya (Pigmen)

Fotosintesis berlangsung di kloroplas terbukti bahwa kloroplas yang terisolasi

mampu melakukan fotosintesis secara lengkap. Tidak semua sel mengandung

kloroplas hanya di dalam sel mesofil dan sel penutup stoma, epidermis batang muda,

sel subepidermal kelopak bunga, dan buah muda.

Kloropls terbungkus oleh system membrane lengkap yang sifatnya diferensial

permeable. Didalam cairan kloroplas (disebut matriks) terdapat lembaran-lembaran

rangkap pula yaitu tilakoid. Tilakoid membentuk semacam cakram membatasi lumen

tilakoid. Cakram-cakram ini bertumpuk-tumpuk membentuk granum. Membrane

tilakoid yang menghubungkan grana dinamakan lamella stroma. Reaksi cahaya

(penangkapan energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia) berlangsung di

grana dan fiksasi CO2 berlangsung di stroma. Di dalam kloroplas terdapat

pigmen-pigmen yang diperlukan pada fotosintesis dan enzim-enzim yang diperlukan pada

reaksi kimia fotosintesis.

Gambar Struktur kloroplast

Pada tumbuhan didapatkan bermacam-macam pigmen yang berperanan

menyerap energi cahaya. Pigmen fotosintesis terdapat dalam kloroplas yang terdiri

dari Klorofil a, b, c, d, karotenoin, santofil dan bakterioklofil pada bakteri. Pigmen

ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-masing

menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya

(39)

cahaya panjang. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya , maka pada

kloroplas terdapat kelompok pemanen cahaya disebut antena yang terdiri dari

bermacam-macam pigmen. Pigmen yang paling banyak dalam kloroplas adalah

klorofil. Berbagai jenis klorofil tergantung pada rantai samping yang mengikat inti

porfirinnya (klorofila, b, c, d, e). jenis yang terbanyak pada tumbuhan tinggi adalah

klorofi a dan b. keduanya mempunyai extion spectrum yang berbeda.

Selain klorofil, didalam kloroplas juga terdapat karotenoid yang merupakan

derivat likopen. Karotenoid yang paling banyak dijumpai adalah xantofil dan

karoten. Fungsi karotenoid :

1. Melindungi klorofil dari fotooksidasi pada penyinaran yang terlalu kuat.

2. Membantu klorofil menangkap dan mentransfer energi cahaya.

Klorofil merupakan suatu mol yang terdiri dari bagian kepala dan ekor.

Kepala adalah mol porpirin terdiri dari empat cincin pirol yang mengandung N dan

masing dihubungkan ke ion Mg sebagai pusatnya. Ekor adalah mol pitol yaitu

alcohol berantai panjang (20 c) beresrifikasi pada cincin pirol ke empat pada kepala.

(Gb ). Beda klorofil a dengan b adalah; gugusan metil(CH3) pada cincin pirol II

diganti dengan aldehid(CHO). Pada klorofil c tidak mempunyai ekor pitol, sedang

klorofil d, gugusan rangkaian dua metil (CH3=CH3) pada cincin pirol I diganti

dengan gugusan –O-CHO. Adanya rantai pitol berpengaruh utama terhadap kelarutan

klorofil,karena pitol ini sebenarnya tidak larut dalam air. Kloropfi ini besada dalam

membran lipid kloroplas dan terikat dengan bagian hidropobik protein. Sangat sedikit

pigmen ini bebas. Cahaya yang diserap klorofil yang terikat berbeda dengan yang

bebas. Klorofil bebas dalam aseton menyerap gel cahaya 675 nm sedang yang

terikat protein 663 nm. Penggabungan klorofil dengan protein mempunyai dua

alasan; membuat pigmen-pigmen berada pada satu kelompok atau organisasi yang

sesuai untuk efisiensi transfer energi cahaya. Kedua membuat pigmen itu pada suatu

lingkungan yang khusus,dengan susunan perbedaan maksimum cahaya yang hanya

berbeda tipis sehingga transfer ini berantai sampai kepigmen yang mengalami

fotokimia (pusat reaksi). Klorofil a disamping peranannya sama dengan klorofil lain

(40)

Pada proses fotosintesis bekerja empat komponen Fotosistem , yang terdapat pada

membran dalam kloroplas, terdiri dari; Fotosistem II, komplek sitokrom b/f.

Fotosistem I dan Enzim ATPase. Melalui komponen-komponen inilah terjadi system

aliran atau pemindahan elektron.

Mekanisme Reaksi Cahaya (Fotolisis )

Mekanisme aliran atau pemindahan elektron

Mekanisme ini dimulai dengan adanya energi cahaya yang dikoleksi LHCII

ditransfer ke pusat reaksi P680, sehingga P680 terksitasi( P680+) dan electron

berenergi tinggi dari P680 diterima oleh aseptor pertama Pheopitin, selanjutnya

diterima oleh aseptor didekatnya yaitu plastoquinon A(PQ A), kemudian

memindahkan lagi ke plastoquinon B (PQB) yang terletak pada bagian pinggir PS II.

Untuk mereduksi PQB ternyata tidak hanya menerima electron tapi juga mengikat

H+ menjadi PQH(plastoqinol) bentuk reduksi. Karena itu H+ diambil dari stroma,

menyebabkan stroma kosentrasi H+ menurun(pH naik). Untuk mereduksi PQB

diperlukan 2 elektron dan 2 H+ menjadi PQH. Kemudian PQH lepas dari PS II dan

mobil secara lateral dalam membran tilakoid.

PQH mobil dalam tilakoid akan dioksidasi oleh komplek sit b/f. Komplek sit

b/f hanya menerima electron tapi tidak menerima H+. Karena itu H+ dilepas kedalam

lumen tilakoid(menambah H+ menyebabkan pH turun) Elektron dari PQH diterima

oleh Fe3+ pada sitokrom b menjadi Fe2+. Kemudian dioksidasi lagi oleh sitokrom f,

seterusnya oleh protein 2Fe-2S. dan diterima oleh plastosianin yang mobil yang akan

membawa electron ke PS I.

Elektron akan diterima PS I oleh P 700 yang telah tereksitasi lebih dulu. P700

mengalami eksitasi oleh energi cahaya yang dikirim LHC I, Elktron berenergi

tingginya diterima oleh aseptor Ao yaitu semacam klorofil a, kemudian diterima oleh

aseptor berikutnya A1 (derivat vit K), kemudian diterima aseptor berikut X yaitu

Protein 4Fe-4 S . electron dari protein ini diterima oleh protein kecil yang mobil

feredoksin dan membawa electron ini mereduksi NADP+ dengan H+(dari stroma)

menjadi NADPH dengan bantuan enzim feredoksin-NADP reduktase yang berada

pada stroma. Pemakaian H+ menyebabkan kosentrasi H+ pada stroma menjadi

(41)

P680 yang tereksitasi menjadi oksidator yang kuat, akan mengoksidasi

mengambil elektron molekul didekatnya yaitu tirosin, selanjutnya mengolsidasi Mn

yang terdapat pada polipeptidaEOC dan Mn yang kehilangan elektronnya akan

mengoksidasi mol H2O pada lumen untuk mendapatkan elektron. H2O teroksidasi

menjadi 2 H+ + 2 e + ½ O2. Jadi P680 yang tereksitasi menerima electron berasal

dari mol H2O.

Jadi dengan adanya energi cahaya yang diserap LHCII, P680 tereksitasi

menjadi oksidator yang kuat untuk menguraikan mol H2O, melalui transfer electron

electron yang beenergi tinggi ditransfer ke PS I , dengan penyerapan energi cahaya

oleh LHCI mengeksitasi P700 yang , dimana elektronnya yeng berenergi tinggi

mereduksi NADP+ dan H+ menjadi NADPH.

Reaksi Gelap (Fiksasi CO2 )atau Siklus Calvin

Fiksasi CO2 terjadi dalam stroma. Proses ini terjadi dalam 3 tahap yaitu pertama

karboksilasi dilanjutkan dengan reduksi dan tahapan akhir adalah regenerasi. Hal

tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.

(42)

Tabel Perbandingan Fotosintesis Tumbuhan C3 dan C4

Faktor pembanding Tumbuhan C3 Tumbuhan C4

Anatomi daun

Seperti halnya proses metabolisme yang lain, fotosintesis dipengaruhi oelh berbagai

factor. Di alam fotosintesis dipengaruhi oleh factor luar dan dalam dan sulit

dipisahkan ecara tegas. Analisis hanya dengan cara seksama dapat mengetahui factor

masing-masing. Sesuai dengan hukum Black man (prinsip factor pembatas), maka

kecepatan fotosintesis ditentukan oleh factor yang berada dalam keadaan minimum.

Pada dasarnya factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

A. Faktor dalam

1. Kandungan klorofil : karena pigmen ini langsung berperan dalam

penangkapan energi radasi dan mengubahnya menjadi energi kimia maka

jumlahnya akan menentukan kecepatan fotosintesis.

2. Morfologi daun : termasuk di dalamnya kerapatan tulang daun, permukaan

daun (mengkilat atau tidak).

3. Anatomi daun : struktur anatomi mempengaruhi fotosintesis secara tidak

langsung karena mempengaruhi kecepatan didusi C02 dan lewatnya cahaya

(43)

4. Faktor protoplasma : suatu tumbuhan yang dipindahkan dari gelap ke terang

tidak segera mampu mengadakan fotosintesis. Perlu waktu unutuk persiapan.

Factor ini tidak jelas, mungkin untuk sintesis enzim-enzim yang berperan

pada tahap-tahap fotosintesis.

5. Akumulasi fotosintat : bila translokasi fotosintesis dari daun terhambat

(misalnya defisiensi B) maka akan terjadi penimbunan glucose dalam

kloroplas. Kandungan glucose yang tinggi ini akan menghambat reaksi

fotosinteis.

Gambar Kurva hubungan 3 faktor eksternal (cahaya, CO2, suhu) terhadap laju

fotosintesis tumbuhan

B. Faktor Luar

1. Cahaya : pengaruhnya lewat intensitasnya, kualitasnya, lama penyinaran,

besarnya pantulan dan seterusnya. Secara tidak langsung mempengaruhi

membuka menutupnya stomata, sehingga mempengaruhi difusi C02 untuk

fotosintesis.

1. Pada dasarnya sampai intensitas tetentu kenaikan intensitas akan menaikkkan

kecepatan fotosintesis. Penurunan fotosintesis apda intensitas tinggi sebagai

akibat adanya fotooksidasi klorofil dan kerusakan enzim.

2. Temperatur : temperature optimim disekitar 35o C dan pada tumbuhan C-4

(44)

3. Air : meskipun air merupakan bahan dasar untuk proses fotosintesis tetapi

pengaruhnya secara tidak langsung, yaitu mempengaruhi membuka

menutupnya stomata.

4. Oksigen : oksigen merupakan hasil tambahan fotosintesis dan bila berada

dalam jumlah besaar akan menghambat fotosintesis tertutama lewat reaksi

fotorespirasi.

5. Zat hara mineral : berbagai unsure hara mineral diperlukan untuk sintesis

klorofil, koenzim berbagai enzim yang berperan pada fotosintesis, transport

karbohidrat, dll.

6. Karbondioksida : C02 merupakan bahan dasar fotosintesis, tetapi bila

diberikan dalam jumlah besar akan menyebabkan kecepatan fotosintesis

berkurang karena kadar CO2 yang tinggi akan menurunkan pH cairan sel,

(45)

8. RESPIRASI TUMBUHAN

Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi

yang digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP

atau senyawa berenergi tinggi. selain itu respirasi juga menghasilkan senyawa

antara yang berguna sebagai bahan sitesis berbagai senyawa lain. Hasil akhir

respirasi adalah CO2 yang berperan sebagai keseimbangan karbon di dunia.

Respirasi berlangsung siang malam karena cahaya bukan merupakan syarat.

Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dibagi menjadi 2 macam

yaitu:

1. Respirasi anaerob : tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan

organiknya tidak lengkap. Respirasi macam ini jarang terjadi, hanya dalam

keadaan khusus. Substrat respirasi adalah glucose, reaksinya:

C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + ATP

2. Respirasi aerob : memerlukan oksigen, penguraiannya lengkap, sampai

dihasilkan CO2 dan H2O, reaksinya :

C6H12O6 6 H2O + 6 CO2 + ATP

Tabel Perbedaan antara Respirasi Aerob dan Anaerob

Faktor pembeda Respiras Aerob Respirasi Anaerob

- Status proses

Respirasi terdiri dari satu rangkaian reaksi kimia dimana karbohidrat dan mol

(46)

dan biasanya energi yang dikandung dilepas dalam bentuk panas, tapi pada respirasi

terjadi dalam medium cair dan prosesnya berjalan secara bertahap dan energi yang

dilepas diubah menjadi energi berguna dalam bentuk senyawa kimia yang dapat

dipakai untuk sintesis, gerak.dan pertumbuhan.

Mekanisme Respirasi

Reaksi respirasi ini adalah kebalikan dari ringkasan reaksi Fotosintesis. Pada

fotosintesis CO2 direduksi menjadi glukosa dengan H2O sebagai sumber electron

dan hydrogen sedang pada respirasi glukosa dioksidasi menjadi CO2 dan dibentuk

H2O sebagai produk. Meskipun demikian kedua proses ini berbeda, karena enzim

yang berperanan juga berbeda, dan lokasi terjadinya berbeda. Respirasi terjadi pada

semua sel hidup sedang fotosintesis terjadi pada sel yang berkloroplas. Proses

respirasi mengalami 3 tahap reaksi yang terpisah yaitu:

1. Glikolisis terjadi di sitosol

2. Siklus asam sitrat terjadi dalam matrik mitokondria

3. Transfer elektron terjadi pada membran krista mitokondria

Keseluruhannya terdiri dari lebih 50 rangkaian reaksi.

(47)

Gambaran tahapan respirasi tumbuhan dan energi yang dihasilkan

Disamping menghasilkan energi ,peranan respirasi juga menyediakan rangka

carbon. Senyawa intermediet respirasi dari mulai glikolisis sampai siklus

trikarboksilat berperanan sebagai bahan dasar untuk untuk membentuk senyawa

organik lain seperti protein, lemak, pigmen as inti dinding sel dan lain-lain.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi respirasi

Ada dua faktor yang mempengaruhi respirasi yang terjadi pada tumbuhan. Faktor

tersebut digolongkan atas faktor dalam dan faktor luar.

1. Faktor dalam

Faktor dalam yaitu umur, tipe jaringan atau organ, bentuk pertumbuhan dari

suatu spesies. Umur mempengaruhi laju respirasi, dimana sel atau jaringan

muda lebih cepat dari umur dewasa, sebab aktifitas metabolisme, yang

memer-lukan energi dan rangka karbon untuk pertumbuhannya. Jaringan

meristem lebih tinggi laju respirasi dibandingkan lainnya ,karena sifat

jaringan berpe-ranan membentuk sel-sel baru, sehingga memerlukan materi

dan energi yang banyak, karena itu diperlukan laju respirasi tinggi.

2. Faktor luar

Faktor luar diantaranya adalah kosentrasi oksigen, suhu dan cahaya

Gambar

Tabel 1. Perbandingan struktur dan komponen sel prokariot, hewan dan tumbuhan
Gambar Jaringan otot utama pada hewan tingkat tinggi
Tabel Perbedaan macam-macam serat otot
Gambar jaringan epidermis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembuahan Ganda pada Angiospermae kantung lembaga inti kutub nuselus integumen mikropil tangkai biji sel telur bakal buah mikropil bakal biji tabung polen tangkai putik kepala

 Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah yang berasak dari satu bunga.. Ex : Anona muricata, Fragaria vesca

Salah satu ciri kecambah tanaman kelapa sawit yang baik adalah memiliki satu buah radikula dan satu buah plumula (Madusari, 2011). Bakal daun ditandai dengan

Bunga dalam tandan di ketiak daun, besar, panjang hingga 6 cm, daun kelopak 5, daun mahkota 5, benang sari 15, benang sari semu 5, bakal buah beruang 5, bakal biji banyak.. Buah

Bagian – bagian tanaman buah antara lain akar, batang, buah, daun, biji dan bunga.. Akar adalah bagian penting yanga ada pada tumbuhan yang letaknya berada dibagian bawah tumbuhan

Berdasarkan perbandingan karakter fenotip, yaitu karakter morfologi daun, buah, bunga dan biji, serta karakter genotip yang meliputi waktu mitosis, jumlah, bentuk, ukuran,

Mengkudu Struktur Bunga Tersisa di buah -Bunga duduk pd bakal buah -Tangkai di buah -Bunga Majemuk - Buah 10×7=70 -Tangkai dibakal buah -Biji -Perigonium 5 -Benang sari 5 -Putik 2-3

Yakni buah yang terdiri lebihdari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, namun akan tumbuh masing-masing menjadi buah dan juga ada bunga yang tidak tumbuh dan menjadi bagian yang