• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Bunga

N/A
N/A
Radiva

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Bunga"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Buah”

Disusun oleh:

Nama : Radiva Amanda Putri Budiharto NIM : 205040201111107

Kelas : I

Asisten : Amilah Putri Fadhlina

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2020

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Buah merupakan hasil penyerbukan pada bunga yang kemudian diikuti dengan pembuahan yang akan menghasilkan bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum) yang kemudian tumbuh menjadi buah dan biji dimana biji inilah yang akan tumbuh menjadi calon tumbuhan baru. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.

Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Dengan dihasilkannya buah dan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ketempat lain.

Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian-bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian-bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagian yang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui definisi dari buah 2. Mengetahui fungsi-fungsi buah 3. Mengetahui struktur pada buah 4. Mengetahui penggolongan buah semu 5. Mengetahui penggolongan buah sejati 1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui definisi dari buah 2. Dapat mengetahui fungsi-fungsi buah 3. Mengetahui struktur pada buah 4. Mengetahui penggolongan buah semu 5. Mengetahui penggolongan buah sejati

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Buah (2 indonesia, 2 inggris+terjemahan)

Menurut Pamuji (2017), Buah merupakan produk yang tumbuh dari tanaman yang berbunga, yang memiliki fungsi sebagai tempat cadangan makanan dan sebagai tempat biji.

Sedangkan menurut Agmalaro, (2013), buah merupakan hasil dari proses penyerbukan pada tanaman yang berkembang menjadi sitem bunga dan jaringannya, seperti daun buah (capel), bakal bauah, dan memerlukan wktu untuk menjadi buah sempurna yang dapat dikonsumi oleh makhluk hidup.

According to Shipunov (2020), fruits are defines as ripe ovaries, flowers, or entire inflorescens.

Menurut Shipunov (2020), buah didefinisikan sebagai ovarium yang telah matang yang berasal dari bunga atau seluruh perbungaan.

Urry et al., (2012) stated that, the fruit is formed from a mature ovary and can include other flower parts. When the seeds develop from the ovules after fertilization, the ovary walls will thicken, and that is what is called a fruit.

Urry et al., (2012) menyatakan bahwa, buah terbentuk dari ovarium yang matang dan dapat mencakup bagian-bagian bunga yang lain. Ketika biji berkembang dari ovul setelah mengalami fertilisasi, dinding ovarium akan menebal, dan itulah yang dinamakan buah.

2.2 Fungsi Buah

Menurut Urry et al., (2012), buah berfungsi dalam melindungi biji yang bersifat dorman dan membantu penyebarannya. Selain itu, buah juga menjadi makanan pokok bagi manusia, dan beberapa hewan.

2.3 Struktur Buah + gambar literatur

Menurut Tjitrosoepomo, (2009), buah memiliki struktur berupa lapisan sebagai berikut:

a. eksocarpium atau epicarpium. Yakni lapisan tipis yang ada pada bagian luar yang bertekstur keras kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.

b. Mesocarpium atau kulit tengah. Yakni bagian tengah yang biasanya berdaging atau berserabut. Bagian inilah yang paling lebar. Jika dapat dimakan, maka inilah yang dinamakan daging buah.

(4)

c. Endocarpium atau kulit dalam. Yakni lapisan yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya. Biasanya memiliki tekstur yang keras dan tebal.

d. Endosperm. Endosperm merupakan jaringan yang mana sebagai tempat menyimpan cadangan makanan bagi embrio yang memiliki sifat genetic (triploid) dari jaringan lainnya. (Sunyoto, et al., 2010)

e. Embrio. Embrio merupakan calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tanaman baru setelah biji memenuhi syarat untuk melanjutkan proses selanjutnya.

(Tjitroseopomo, 2009).

f. Seed coat merupakan lapisan yang paling luar daripada buah yang berfungsi sebagai pengatur hubungan antara benih dengan lingkungan eksternal. (Balitkabi, 2013).

(Dwiyani, 2015) 2.4 Penggolongan Buah Semu

Buah semu (accessory fruitrs) merupakan buah yang terbentuk dari ovary tetapi dari bagian bunga lainnya (Dwiyani, 2015).

Menurut Tjitrosoepomo (2009), buah semu (fructus spurius) buah pada buah semu yang sesungguhnya seringkali tidak terlihat. Perkecualian pada buah jambu mete, karena buah yang sebenarnya masih terlihat (metenya). Penggolongan buah semu dibedakan sebagai berikut:

a. buah semu tunggal. Yakni buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah, namun ada bakal buah bagian lain yang ikut membentuk bunga. Contohnya

(5)

tangkai bunga pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.), kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)

b. buah semu ganda. Yakni buah yang terdiri lebihdari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, namun akan tumbuh masing-masing menjadi buah dan juga ada bunga yang tidak tumbuh dan menjadi bagian yang menyolok dari bagian buah tersebut. Contohnya pada buah arbei (Fragraria vesca L.)

c. buah semu majemuk. Buah ini adalah buah yang terjadi dari bunga majemuk namun semuanya terlihat dari luar saja. Contohnya pada tangkai bunga yang tebal dan berdaging buah nangka (Artocarpus integra Merr.) dan keluwih (Artocarpus communis Forst.)

2.5 Penggolongan Buah Sejati

Buah sejati (fructus nudus) menurut Dwiyani (2015), adalah buah yang terbentuk dari ovary. Dan menurut Tjitrosoepomo (2009), buah yang benar-benar terbentuk dari bakal buah, atau sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur, dan bukan buah yang tidak terbungkus. Penggolongan buah sejati sebagai berikut:

a. buah sejati tunggal. Merupakan buah yang terdiri dari satu bunga dengan satu bakal buah. Buah ini juga berisi satu biji atau lebih dan ada juga yang tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan. Contohnya pada buah mangga (Mangifera indica L.) yang memiliki satu ruang dengan satu biji, buah papaya (Carica papaya L.) yang memiliki satu ruang tetapi memiliki banyak biji, dan buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang memiliki beberapa ruang dan setiap ruangannya terdapat biji.

Buah sejati tunggal dibedakan menjadi:

1. buah sejati tunggal kering (siscus), yaitu buah sejati yang memiliki bagian luar keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Contohnya pada kacang tanah (Arachis hypogea L.), Padi (Oryza sativa). Buah sejati tunggal kering dikelompokkan lagi menjadi:

1) buah sejati tunggal kering satu biji. Yakni buah yang hanya terdiri dari satu biji saja dan jika matang tidak pecah (indehiscens).

a) buah padi (caryopsis). Yang dinamakan buah ini adalah buah yang memiliki dinding tipis, hanya mengandung satu biji dan kulit buah berdekatan dengan kulit biji. Contohnya pada buah padi (Oryza sativa L.), Jagung (Zea mays L.). Satu butir pada padi atau jagung yang selalu kita konsumsi itu adalah buah.

(6)

b) Buah kurung (achenium). Buah yang memiliki satu biji, tidak pecah, memiliki dinding buah yang tipis, berdampingan dengan kulit biji dan tidak berlekatan. Contohnya pada buah bunga matahari (Helianthus annus L.), dan buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L.).

c) Buah keras (nux). Buah ini sama seperti buah kurung, namun memiliki kulit buah yang kaku, keras, dan berkayu. Buah ini berasal dari bakal buah yang ber-ruang banyak namun akan melebur menjadi satu.

Contohnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL.).

d) Buah keras bersayap (samara). Hampir sama dengan buah keras, namun pada kulit buah ini terdapat alat tambahan berupa sayap yang dapat mengakibatkan terbang jika tertiup oleh angina. Contohnya pada buah suku meranti-merantian (Dipterocarpaceae)

2) Buah sejati tunggal kering berbiji banyak. Buah ini ketika matang akan pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), dan pecah sampai biji terlepas meninggalkan buahnya.

a) Buah berbelah (schiwarpium). Buah ini memiliki dua ruang atau lebih yang masing-masing ruangannya berisi satu biji. Ketika buah masak buah ini akan terpecah menjadi beberapa bagian. Contohnya pada buah pegangan (Centella asiatica Urb.), Trapaeolum majus L., buah selasih (Ocimum basilicum L.).

b) Buah kendaga (rhegma). Buah ini memiliki sifat hampir sama dengan buah berbelah, namun pada tiap bagian buah akan terpecah lagi sehingga biji tersebut akan terlepas dari biliknya. Contohnya buah jarak (Ricinus communis L.), buah para (Hevea brasiliensis Muell).

c) Buah kotak. Buah ini merupakan buah kering sejati tunggal yang memiliki banyak biji, terdiri atas satu atau lebih daun buah, dan ketika matang akan pecah. Tetapi kulit buah yang pecah itu masih terlekat pada tangkai buah. Contohnya pada buah biduri (Calotropis gigantean D.), bunga sari cina (Catharanthus roseus G. Don.)

2. Buah sejati tunggal berdaging (carnosus). Buah ini merupakan buah yang memiliki dinding tebal berdaging dan umumnya bagian inilah yang dapat dikonsumsi. Buah ini termausk buah yang tidak pecah jka telat masak. Buah sejati tunggal berdaging dikelompokkan menjadi:

a) Buah buni (bacca). Buah ini memiliki 2 lapisan pada dindingnya. Lapisan luar yang agak kaku dan menjangat sedangkan lapisan dalam ini yang

(7)

tebal, lunak, dan berair. Contoh buah buni yang berdinding tebal ialah buah papaya (Carica papaya L.), dan yang memiliki sifat kaku adalah buah duku (Lansium domesticum Corr.), alpukat (Persea americana).

b) Buah mentimun (pepo). Buah ini hampir sama dengan buah buni, namun kulit pada buh mentimun ini bagian luarnya lebih tebal dan kaku.

Contohnya pada buah mentimun (Cucumin sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.).

c) Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat dikatakan masih satu variasi dengan buah buni. Buah ini memiliki tiga lapisan. Contohnya yakni buah jeruk (Citrus sp.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)

d) Buah batu (drupa). Buah ini memiliki 3 lapisan kulit. Contohnya pada buah mangga (Magnifera Indica L.), buah kelapa (Cocos nucifera L.).

e) Buah delima. Kulit buah ini memiliki lapisan luar yang kaku seperti kulit yang hampir mengayu, namun lapisan dalamnya tipis dan licin. Buah ini juga memiliki salut biji (arillus). Contohnya adalah buah delima (Punica granatum).

f) Buah apel (pomum). Buah ini sama seperti dengan buah batu namun kulit buah ini cukup kuat, seperti kulit, memiliki kulit tengah yang tebal, lunak, dan berair. Contohnya adalah buah apel (Pyrus malus L.).

b. Buah sejati ganda. Buah sejati ganda adalah buah yang terdiri dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang terlepas satu sama lain dan setiap bakal buah akan menjadi satu buah. Contohnya pada buah cempaka (Michelia champaca Bail.)

Buah sejati ganda dikelompokkan menjadi:

a. Buah kurung ganda. Pada dalam badannya berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk dan terdapat banyak buah-buah kurung. Contohnya pada mawar (Rosa hybrid Hort.)

b. Buah batu ganda. Pada bagian bunganya memiliki banyak bakal buah yang akan menjadi satu buah batu. Contohnya pada buah jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.)

c. Buah bumbung ganda. Buah ini berasal dari bunga yang pada beberapa bagian bakal buahnya masing masing menjadi buah bumbung. Contohnya pada buah cempaka (Michelia champaka).

(8)

d. Buah buni ganda. Hamoir sama dengan buah bumbung ganda, namun bakal buah akan berubah menjadi buah buni. Contohnya adalah buah srikaya (Annona squamosal L.)

c. Buah sejati majemuk. Yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang setiap bunganya akan terbentuk satu bakal buah, namun setelah menjadi buah akan tetap berkumpul menjadi satu sehingga terlihat hanya satu buah saja. Contohnya pada pandan (pandanus tectorius Sol.), buah Ficus (Ficus sp.)

Buah sejati majemuk dikelompokkan menjadi bagian-bagian berikut:

a. Buah buni majemuk. Bakal buah yang masing-masing bunga dalam bunga majemuk akan membentuk sebuah buah buni. Contohnya pada buah nanas (Ananas cosmosus Merr.)

b. Buah batu majemuk. Pada rangkaian bunga betina setelah melakukan proses penyerbukan atau pembuahan berubah menjadi buah majemuk yang masih terlihat bagian luarnya, dan sekelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah. Contohnya pada buah pandan (Pandanus tectorius Sol.).

c. Buah kurung majemuk. Bunga ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi bunga, bunga yang subur di tengah, dan proses itu akan menjadi buah kurung. Contohnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.).

(9)

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan

- Alat

- Bahan

3.2 Cara Kerja

3.3 Analisa Perlakuan

Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya melakukan identifikasi terhadap spesimen, lalu catat dan dokumentasikan dari hasil yang sudah didapat dari pengamatan.

Alat Fungsi

Alat tulis Untuk mencatat hasil dari pengamatan Kamera Untuk mendokumentasikan hasil dari

pengamatan

Spesimen Objek yang akan diamati

Bahan Fungsi

Buah apel Sebagai objek pengamatan

Buah pir Sebagai objek pengamatan

Buah alpukat Sebagai objek pengamatan

Lakukan identifikasi pada masing-masing spesimen.

Siapkan alat dan bahan.

Catat hasil pengamatan.

Dokumentasikan hasil pengamatan.

(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Klasifikasi Tanaman + gambar literatur

Menurut Oktaviananta (2018) klasifikasi tanaman apel sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Klas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Rocaseae Genus : Malus

Spesies : Malus sylvestris Mill.

Varietas : Malus domestica

(Oktaviananta, 2018)

Menurut Adiyanto, (2009), klasifikasi tanaman pir sebagai berikut:

Super divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Family : Rosaceae Genus : Pyrus

Spesies : Pyrus communis.

(Dokumentasi pribadi, 2020)

(11)

Menurut Nasution (2020), klasifikasi tanaman alpukat sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Ranales

Famili : Lauraceae Genus : Persea

Spesies : Persea americana.

(Nasution, 2020)

4.2 Identifikasi Morfologi Buah (gambar dokumentasi + gambar tangan)

Buah Apel : Buah sejati tunggal berdaging keras (buah apel (pommum))

Buah pir : Buah sejati tunggal berdaging keras (buah apel (pommum))

Buah alpukat : Buah sejati tunggal berdaging keras (buni)

(12)

4.3 Pembahasan

Setelah saya melakukan pengamatan terhadap buah apel, buah apel termasuk buah sejati tunggal yang berdaging keras (buah apel (pommum)). Hal ini didukung oleh pendapat Oktaviananta (2018) bahwa, buah apel memiliki tekstur daging yang keras, berkulit halus, tipis, dan berpori. Daging pada buah apel umumnya berwarna putih dengan serah halus di bagian dalamnya.

Hasil yang saya dapatkan pada pengamatan buah pir juga termasuk buah sejati tunggal yang berdaging keras (buah apel (pommum)). Hal ini diperkuat dengan pendapat Marsela (2012), bahwa buah pir memiliki tipe daging yang keras dan memiliki kandungan air yang melimpah. Buah pir memiliki ukuran 3 – 8 cm, berbentuk lonjong pada bagian bawah, dan bentuk buahnya sedikit membulat.

Pada buah alpukat saya mendapati hasil bahwa buah alpukat adalah buah sejati tunggal berdaging keras (buni). Hal tersebut didukung dengan pendapat Nasution (2020), bahwa buah alpukat termasuk buah dicotyledoneae karena memiliki biji yang berkeping dua. Pada buah yang masih muda, kulit biji akan menempel pada daging buahnya dan ketika sudah tua maka biji akan terlepas dengan sendirinya. Hal itulah yang dijadikan pertanda bahwa buah tersebut sudah matang.

(13)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari pengamatan yang sudah dilakukan, buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu : buah semu atau buah tertutup dan buah sungguh atau buah sejati.

5.2 Saran

Untuk lebih memahami mengenai bab buah, perlu dikaji dan dijelaskan ulang dengan singkat agar lebih memahami mengenai buah dan macam-macam jenisnya.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyanto, I. O. (2009). Pengaruh Lama Perendaman Gigi Dengan Jus Buah Pir (Pyrrus communis) Terhadap Perubahan Warna Gigi Pada Proses Pemutihan Gigi Secara In Vitro. Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Agmalaro, M. A., Aziz, K., dan Auriza, R. A. (2013). Identifikasi Tanaman Buah Tropika Berdasarkan Tekstur Permukaan Daun Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika, 2(2): 73-82.

Balitkabi, Adie, M., Linda, H., Ayda, K., Didik, H. (2013). Ragam Ketebalan Testa Pada Biji Kedelai. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.

Dwiyani Rindang. (2015). Hasil Hortikultura. Bali. Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Marsela Sendi. (2012). Pengaruh Mengonsumsi Buah Nanas (Ananas comosus L. Merr) dan Buah Pir (Pyrrus communis) Terhadap Jumlah Koloni Streptococcus sp. Dalam Saliva Anak Usia 10 – 12 Tahun. Jember. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Nasution, M. S. (2020). Identifikasi Tanaman Alpukat (Persea americana ) Sebagai Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) Di Tiga Kabupaten Dataran Tinggi Di Sumatera Utara. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Oktaviananta, Y. S. (2018). Ekstraksi Pigmen Kulit Apel Anna (Mallus domestica) Sebagai Pigmen Alami Pada Jelly Drink Apel dengan Penambahan Konsentrasi Pigmen dan Karagen. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang.

Pamuji, R. G. (2017). Pembuatan Media Pembelajaran Pengenalan Buah dan Sayur Berbasis Multimedia di TK Pembina Kecamatan Wadadi. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.

Shipunov, A. (2020). Introduction to Botany. North Dakota. Minot State University.

Sunyoto, S. Purnomo, dan Makful. (2010). Formula Media Kultur Endosper Jeruk Hasil Persilangan Antarklon Siem dengan Keprok dan Jeruk Besar. J. Hort, 20(4): 332-341.

Tjitrosoepomo, G. (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Urry A. L., Cain M. L. Wasserman S. A., Minorsky P. V., Reece J. B. (2012). Campbell Biology Eleventh Edition. San Fransico: Pearson.

(15)

LAMPIRAN Identifikasi

Nama buah Foto

Buah Apel

(Malus sylvestris Mill.)

Buah Pir

(Pyrrus communis.)

Buah Alpukat (Persea americana.)

(16)

Literatur

Judul Halaman

Referensi

Dokumen terkait

bakal buah, serta berisi satu biji atau lebih. b) Buah ganda, yang bentuknya itu terdiri dari satu bunga yang memiliki.. banyak bakal

Bakal buah yang berkembang menjadi buah, dinding ovarium menjadi perikarpium. Pada bunga dinding ovarium menjadi perikarpium. Pada bunga dinding ovarium terdiri dari sel –

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan

Berdasarkan kelengkapan bagian bunganya, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan putik dan bunga

Jika suhu &0 0 C dan konsentrasi garam '%, bakteri gram negati$e akan tumbuh #ang men#ebabkan tekstur pada produk menjadi

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)

Mengkudu Struktur Bunga Tersisa di buah -Bunga duduk pd bakal buah -Tangkai di buah -Bunga Majemuk - Buah 10×7=70 -Tangkai dibakal buah -Biji -Perigonium 5 -Benang sari 5 -Putik 2-3

Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk, masing-masing bunga memiliki satu bakal buah dan berkembang menjadi satu buah, dan tipe buah ini terdapat pada