BAB 4
MORFUS BUAH POHON
jenni christiani tekoan
F1D020017
PENDAHULUAN
Buah (fructus) adalah organ tumbuhan yang terbentuk dari bakal buah
dan bakal biji tanpa atau dengan bagian-bagian lain dari bunga yang
menyertai pembentukan buah tersebut. Apabila pada bunga telah
terjadi penyerbukan dan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah
(ovarium) akan berkembang menjadi buah (fructus) dan bakal biji
(ovulum) akan berkembang menjadi biji (semen).
Proses Pembentukan Buah dan Biji
1. Peristiwa Penyerbukan pada Bunga
Penyerbukan atau polinasi (pollination) adalah perpindahan atau jatuhnya serbuksari dari kepala sari (untuk bunga Angiospermae) atau dari microsporophyl yang ada di strobilus jantan/ (untuk bunga Gymnospermae) pada kepala putik atau pada megasporophyl
Penyerbukan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
a. Penyerbukan sendiri (self pollination) adalah perpindahan serbuksari dari kepala sari ke kepala putik atau dari microsporopyl ke megasporophyl yang keduanya terletak pada bunga yang sama atau pada bunga berbeda tetapi dalam pohon yang sama.
b. Penyerbukan silang (cross pollination) adalah perpindahan serbuksari dari kepala sari ke kepala
putik atau dari microsporophyl ke megasporophyl yang keduanya terletak pada bunga pohon yang
berbeda. Bagian-bagian dari benangsari bahwa setiap benangsari terdiri atas tangkai sari dan
kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat ruang sari (theca) yang berisi tepungsari/serbuksari
(pollen).
2. Peristiwa Pembuahan pada Bunga
Pembuahan atau fertilisasi (fertilization) adalah peristiwa penyatuan inti sperma dari serbuksari dengan inti sel telur pada bakal biji yang telah dewasa di dalam kantong embryo. Setelah terjadi penyerbukan dan setelah inti vegetatif yang terdapat di dalam tabung serbuksari menyelesaikan tugasnya, kemudian inti vegetatif ini mati bersama protoplasma yang berada di dalam tabung serbuksari. Pada saat ini, inti sperma telah masuk ke dalam kantong embryo untuk melakukan pembuahan Satu inti sperma membuahi inti sel telur dan menjadi sebuah zygot, sedangkan inti sperma yang satunya lagi bergabung dengan inti kutub atau endosperm primer membentuk endosperm. Endosperm primer ini terbentuk dari penyatuan 2 inti kutub. Peleburan diri antara inti sperma dengan inti sel telur disebut pembuahan.
3. Pertumbuhan Setelah Pembuahan
Setelah peristiwa pembuahan pada bunga, maka bakal buah beserta bagian-bagian lainnya akan tumbuh menjadi besar disertai dengan perubahan-perubahan bentuk sebagai berikut (Suseno dan Suginingsih, 1984):
a inti sel telur atau ovum berubah menjadi zygot b. dua buah inti kutub berubah menjadi endosperm.
c. inti bakal biji (nucellus) berubah menjadi perisperm
d. selaput luar bakal biji (integumentum exterius) berubah menjadi kulit biji bagian luar (testa),
e. selaput dalam bakal biji (integumentum interius) berubah menjadi kulit biji bagian dalam (tegmen),
f. bakal biji (ovulum) berubah menjadi biji (semen),
g. daun buah (carpelum) berubah menjadi kulit buah (pericarpus atau pericarpium) h. bakal buah (ovarium) berubah menjadi buah (fructus).
struktur buah
Struktur buah adalah komponen-komponen yang ada dan susunannya pada buah tumbuhan. Jenis komponen dan susunan komponen buah pada tiap jenis tumbuhan tidak selalu sama bergantung kepada struktur bunganya, serta bergantung pertumbuhan dan perkembangan setelah proses pembuahan pada bunga.
ada lima kondisi buah yang perlu diamati yaitu:
a apakah buah yang telah matang itu kering atau sukulen (berair).
b. apakah buah setelah matang kemudian merekah (pecah) dan mengeluarkan bijinya, atau tidak merekah,
c. apakah dalam satu buah itu berisi satu biji atau lebih.
d. apakah buah itu terbentuk dari satu daun buah atau lebih,
e. apakah buah itu berasal dari bakal buah yang inferus, semi-inferus, atau superus.
1. Struktur Buah pada Tumbuhan Angiospermae
Buah pada tumbuhan Angiospermae umumnya merupakan bakal buah yang telah masak/dewasa (Samingan, 1982). Secara botanis, pada buah dewasa dapat dibedakan dengan jelas antara biji yang ada di dalam dan kulit buahnya. Kulit buah (pericarpus/pericarpium) tersusun atas tiga lapisan. yaitu exocarpus, mesocarpus, dan endocarpus (Tjitrosoepomo, 2001).
2. Struktur Buah pada Tumbuhan Gymnospermae
Buah pada tumbuhan kelas Gymnospermae dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu golongan buah kerucut dan golongan buah batu. Buah kerucut pada tumbuhan kelas Gymnospermae terbentuk dari bunga kerucut, sedangkan buah batu pada tumbuhan kelas Gymnospermae terbentuk dari bunga pembuluh. Buah kerucut adalah buah yang terdiri atas beberapa sisik berkayu dan keras atau terdiri atas beberapa sisik berdaging yang masing-masing sisik mendukung satu atau lebih biji, dan tersusun pada sumbu hingga membentuk kerucut (cone) Buah kerucut juga disebut buah runjung (Samingan, 1982;
Loveless, 1989). Komponen terluar pembentuk buah kerucut adalah sisik kerucut (cone scale carpel). Di
dalam buah kerucut mengandung biji bersayap yang terdapat pada pangkal sisik. Biji pada tumbuhan
kelas Gymnospermae memiliki struktur fungsional yang sama dengan biji tumbuhan Angiosperm yaitu
terdiri atas embryo, penyimpanan makanan, dan kulit biji.
TIPE BUAH BERDASARKAN PADA BAGIAN BUNGA YANG MEMBENTUKNYA
1. Buah Sejati
Buah sejati adalah buah yang semata-semata terbentuk dari bakal buah dan bakal biji saja, misalnya buah durian (Durio zibethinus) Buah sejati dikelompokkan lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, misalnya buah mangga dan durian