• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Botani Umum docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktek Botani Umum docx"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM I

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tinjauan Pustaka

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Sejarah Penemuan Sel :

1) Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.

2) Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup. 3) Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias

Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel.

4) Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.

Organel- Organel Sel Tumbuhan : 1) Dinding Sel.

(3)

semipermiable.Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin.Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel.

Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah. Antara sel satu dengan sel yang lain tyerdapat penghubung atau jembatan protoplasma yang dinamakan Plasmodesmata. Plasmodesmata memegang peranan penting dalam transportasi berbagai zat.

2) Vakuola.

Vakuola merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas.

Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :

1. Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.

2. Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya.

3. Menyimpan sisa- sisa metabolisme. 3) Plastida.

Plastid merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena.Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan.

Sumber :

(http://etrihumaerah.blogspot.com/2012/09/tugas-praktikum-pertama-biologi.html), Diakses pada tanggal 27 Mei 2015.

1.2. Tujuan

(4)

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas IBA Palembang pada tanggal 17 Februari 2015.

2.2. Alat dan Bahan 1. Alat

 Mikroskop  Kaca preparat  Kaca penutup  Jarum

 Tisu

 Pinset

 Pipet tetes

2. Bahan

 Bawang merah  Bawang putih  Batang bayam  Yodium

2.3. Prosedur Kerja

1. Kupas lapisan epidermis masing – masing bahan yaitu kulit bawang merah, bawang putih dan batang bayam menggunakan pisau dan pinset.

(5)

3. Amatilah sel epidermis dengan mikroskop.

4. Beri setetes larutan yodium untuk mewarnai sel dengan menggunakan teknik pengairan. (teteskan sedikit yodium pada bagian tepi kaca penutup, lalu buang kelebihannya dengan tisu).

(6)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.4. Hasil Pengamatan

Data hasil pengamatan Sel bawang merah, Sel Serabut Kelapa dan Sel Gabus Singkong berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop. Berikut ini adalah gambar sel tersebut:

1. Data Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah

NO Bahan Warna sel

1 Bawang Merah Garis tengahnya berwarna cokelat, bintik-bintik keseluruhan berwarna Abu-abu

2 Bawang Putih Berhyalink bercampur hitam keabu-abuan

3 Batang Bayam Dinding selnya berwarna hijau mudah, kemudian bintik-bintik selnya bewarna Hyalink

4 Akar umbi bayam Berwarna Hyalink 5

6 7

Cocor Bebek Gabus

Daun reodys color

Bintik-bintiknya berwarna hijau mudah Hyalink

Bintik-bintik berwarna hijau mudah

(7)

 Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel berbentuk empat persegipanjang dan terdiri atas satu lapis sel. Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang, dan akar muda.Pada akar dan daun, permukaan epidermis biasanya ditutupi zat kimia (kutikula) yang berfungsi untuk mengurangi penguapan tanaman. Pada dinding sel epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas, dan susunan antarselnya pun cukup rapat. Pada organ tumbuhan tertentu, epidermis dapat mengalami modifikasi.Contohnya pada akar memiliki modifikasi berupa tonjolan keluar yang disebut rambut akar, pada bunga mawar, modifikasi berupa duri atau spina.

1. Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah ( Allium cepa ) pada mikroskop terlihat sel-sel bawang merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna ( ungu ). 2. Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak

beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak berudah – ubah karena di dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang merah tersusun oleh :

(8)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

2. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :

Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel, Jaringan Epidermis, Nukleus, Membran Inti, Sklereid.

3. Struktur sel gabus pada batang singkong atau ubi kayu adalah berbentuk segi enam pada pengamatan terlihat dinding sel, ruang anatar sel, Sitoplasma, vakuola dan nucleus. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel sering disebut sitosol sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia atau metabolism.

4. Sabut kelapa mengandung bahan berlignoselulosa. Struktur lignoselulosa umumnya terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lignoselulosa juga mengandung air dan sedikit protein, serta senyawa lainnya yang tidak ikut secara signifikan dalam membentuk struktur material (Raven dan Evert, 1992). Dalam lignoselulosa kompleks, selulosa mempertahankan struktur kristal dan menjadi inti dari kompleks lignoselulosa. Hemiselulosa terletak antara mikro dan makrofibril selulosa. Lignin berperan sebagai pembentuk struktur matriks, dimana selulosa dan hemiselulosa tertanam (Faulon dan Carlson, 1994).

4.2. Saran

(9)

tujuan dari praktikum. Kemudian alat dan bahan harus lengkap serta ikuti langkah-langkahnya dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.pustakasekolah.com/jaringan-tumbuhan.html#ixzz33pml6TKI

 http://www.pustakasekolah.com/jaringan-tumbuhan.html#ixzz33pmQIpqW

http://nissaafrieda20.blogspot.com/2013/11/makalah-hasil-pengamatan-sel-bawang.html

(10)

PRAKTIKUM II

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-50 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagungg, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi.

Didalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan, dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.

(12)

Sumber :

(http://mytaindrajaya.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum.html), Diakses pada 3 Juni 2015.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui teori dasar tentang amilum.

2. Mengamati amilum kentang (Solanum tuberosum) Jagung, Beras dan Singkong.

(13)

BAB II

METODE PRAKTIKUM

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas IBA Palembang pada tanggal 24 Februari 2015.

1.4 Alat dan BahanAlat

1. Mikroskop 2. Kaca preparat 3. Kaca penutup 4. Jarum

5. Cutter

6. Pipet tetes

Bahan 1. Kentang 2. Beras

3. Jagung

4. Singkong

1.5 Prosedur Kerja

1. Kerik sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga cairannya keluar.

2. Tetesankan cairan tersebut pada gelas objek tutuplah dengan gelas penutup. 3. Amati dibawah Mikroskop, aturlah diaagframa agar bitur-butir Pati kelihatan

(14)

4. Gambar dan amati butir-butir pati beserta struktur-strukturnya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.6 Data Hasil Pengamatan

Gbr 1.Butir pati kentang Gbr 2. Setelah ditetesi I2Ki

(15)

Gbr 5. Butir pati Singkong setelah ditetesi I2Ki

1.7 Pembahasan

1. Butir Pati beras ( Amylum oryzae)

Bentuk amylum oryzae dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.

2. Butir pati Singkong ( Amylum manihot )

Amylum manihot yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10kami dapat melihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.

3. Butir pati jagung ( Amylum maydis )

Dengan pembesaran 15 X 10, tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah. 4. Butir pati Kentang ( Amylum solani )

(16)

BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan

Dari percobaan yang di amati yaitu identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik, maka dapat di simpulkan:

 Amylum manihot

Bentuknya berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, terdapat butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, terdapat juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.

 Amylum maydis

Tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuknya berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.

 Amylum solani

Berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella yang tidak terlihat jelas.

 Amylum oryzae

Bentuknya yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas dan tidak terdapat lamella.

(17)

Sebaiknya sebelum praktikum dilaksanakan ada baiknya jika peralatan seperti mikroskop dipersiapkan dan dibersihkan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

 http://riyanthi-kedokteran.blogspot.com/

 http://mointi.wordpress.com/2011/03/12/laporan-praktikum-biologi/

 http://id.wikipedia.org/wiki/Amilum

(18)

PRAKTIKUM III

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka
(20)

Sumber :www.pustakasekolah.com, diakses pada 6 juni 2015

A. Pengertian Daun

Daun adalah salah satu organ pokok tumbuhan yang terletak pada batang, biasanya tipis melebar dan kaya akan zat klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau. Sesuai dengan bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau dan duduknya pada batang menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan, yaitu:

a. Mengambil zat makanan (resorbsi) b. Mengolah zat makanan (asimilasi) c. Penguapan air (transpirasi)

d. Pernafsan (respirasi)

B. Bagian-bagian Daun.

Daun lengkap terdiri dari bagian-bagian daun seperti pelepah (vagina), tangkai (petiolus), dan helai daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak mempunyai salah satu atau dua dari ketiga bagian daun tersenut disebut daun tidak lengkap.

Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L), pohon pinang (Araca catechuL), bambu (Bambusa sp), dan lain-lain.

Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:

a. Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja.;lazimnya lalu disebut daun yang bertangkai.susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan.sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi,misalnya:nangka (artocarpus integra merr.)mangga (mangifera indica L.)dll. b. Daun terdiri atas upih dan helaian,daun yang demikain yang disebut daun yang berupih atau daun berpelepah seperti lazim kita dapati pada tumbuhan yang .tergolong suku rumput.misalnya :padi (oryza sativa L.) jagung (Zea mays L.).dll. c. Daun hanya terdiri atas helaian saja,tanpa upih dan tangkai.sehingga helaian

(21)

dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya.hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang.oleh sebab itu juga dinamakan :daun memeluk batang (amplexi caulis)seperti pangkal daun pada tempuyung (sonchus oleraceus L).bagian samping pangkal daun yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.

d. Daun hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi merupakan suatu helaian daun semu atau palsu,dinamakan:filodia,seperti terdapat pada berbagai jenis pohon acacia yang berasal dari Australia,misalnya:acacia auricuculifor mis A.cunn.

Selain bagian-bagian tersebut di atas dan kemingkinan lengkap atau tidaknya bagian-bagian tadi,daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat-alat tambahan atau pelengkap antara lain berupa:

1. Dan penumpu (stipula) yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil yang terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda.ada kalanya daun penumpu besar dan lebar seperti daun biasa dan berguna pula sebagai alat untuk berasimilasi seperti terdapat pada kacang kapri a (pisum sativum L).daun penumpu ada yang mudah sekali gugur seperti misalnya pada pohon nangka (artocarpus integra Merr.) tetapi ada pula yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sam daunnya.misalnya pada mawar (rosa sp).Menurut letaknya daun penumpu dapat dibedakan dalam:

A. Daun penumpu yang bebas terdapat dikanan kiri pangkal tangkai daun,disebut:daun penumpu bebas (stipulae liberae) terdapat misalnya pada kacang tanah (arachis hypogaea L).

B. Daun penumpu yang melekat kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae

adnatae) pada mawar (rosa sp)

C. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan mengambil tempat didalam ketiak daun (stipula axillaris atau stipula intrapetioloris).

(22)

E. Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai daun seperti sering kali terjadi pada tumbuhan yang pada satu buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk berhadapan.misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L).daun penumpu yang demikian dinamakan: daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris).

2. Selaput bumbung (ocrea atau ochrea).alat ini berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal suatu ruas batang.jadi terdapat diatas suatu tangkai daun.selaput bumbung dianggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang,terdapat antara lain pada polygonum sp.

3. Lidah- lidah (ligula).suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (graminae).alat ini berguna untuk mencegah meengalirnya aliran air hujan kedalm ketiak antara batang dan upih daun.sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.

C. Upih daun atau pelepah daun (vagina)

Seperti telah diuraikan diatas tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih.daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja a.l. suku rumput (gramineae), suku empon-empon (zingiberaceae), pisang (musa sapientum L.) golongan palma (palmea), dll.

Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang,juga dapat mempunyai fungsi lain:

a. Sebagai pelindung kuncup yang masih muda,seperti dapat dilihat pada tanaman tebu (saccharum officinarum L.)

b. Member kekuatan pada batang tanaman.dalam hal ini upih daun-daun semuanya membungkus batang,sehingga batang tidak tampak,bahkan yang tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upih nya tadi.hal ini tentu saja mungkin terjadi apabila upih daun amat besar seperti misalnya pada pisang ( musa paradisiacal L.).Batang yang tampak pada pohon pisang sebenarnya bukan batang tanaman yang sesungguhnya dari itu disebut batang semu.

(23)

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya.

Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut jenis tumbuhan ukuran dan bentuknya dapat berbeda.umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisa atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya.jika dilihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkian berikut:

 Bulat dan berongga,misalnya tangkai daun papaya (carica papaya L.)  Pipih dan tepinya melebar (bersayap),misalnya jeruk (citrus sp.)  Bersegi

 Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.

Walaupun tangkai daun seperti telah disebutkan diatas biasanya menebal pada pangkalnya,ada pula tangkai daun yang menebal pada pangkalnya ada pula tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya,misalnya pada daun pohon kupu-kupu (bauhinia purpurea L.)

Selanjutnya jika ditinjau keadaan permukaannya, tangkai daun dapat memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel, dll.

Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakannya pula, bahwa tangkai daun dapat mengalami penggantian bentuk (metamorphosis) menjadi macam-macam helaian daun yang dinamakan filodia.

E. Helaian Daun.

Tumbuhan yang demikian banyak dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya.

Sifat-sifat dari helaian daun yang perlu diperhatikan adalah: 1. Bangun daun (circumscription)

a. Bagian terlebar kurang lebih ditengah-tengah helaian daun. Kemungkinan bangun daunnya adalah:

(24)

- Ovalis atau elipticus (jorong) - Oblongus (bulat memanjang) - Lanceolatus (lanset)

b. Bagian yang terlebar terdapat kurang lebih di bawah tengah helaian daun: a) Pangkal daunnya tidak bertoreh.

- Ovatus (bulat telur) - Triangularis (segi tegi) - Deltoideus (deltas)

- Rhomboideus (belah ketupat)

b) Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. - Cordataus (jantung)

- Reniformis (ginjal) - Sagittatus (anak panah) - Hastatus (tombak) - Auricularis (bertelinga)

c. Bagian yang terdapat kurang lebih diatas tengah helaian daun. Dari golongan ini kemungkinan bentuk daunnya: - Obovatus (bulat telur terbaik)

- Obcordatus (bangun jantung terbalik) - Cuneatus (segi tiga terbalik)

- Sathulatus (bangun sudip atau spatula)

d. Tidak ada bagian yang terlebar. Dapat dikatakan dari ujung sampai

sampai pangkal lebarnya sama, dari bagian ini kemungkinan bentuk daunya :

(25)

2. Ujung daun (apex) - Acutus (runcing) - Obtutus (tumpul) - Truncatus (romping) - Mucronatus (berduri) - Acuminatus (meruncing) - Rotundus (membulat) - Retusus (terbelah) 3. Pangkal daun (basis)

a. Tepi daunnya tidak pernah bertemu karena terpisah oleh pangkal ibu tulang atau ujung tangkai daun, pada pangkal seperti ini bentuknya sama seperti ujung daun.

- Acutus (runcing) - Obtutus (tumpul)

- Acuminatus (meruncing) - Rotundus (membulat) - Emarginatus (berlekuk)

b. tepi daunnya bertemu dan berlekatan satu sama lainnya. - perfoliatus

4. Susunan tulang daun (nervation atau vernation)

Tulang-tulang daun (nervus) menurut besar kecilnya dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

- Costa (ibu tulang daun)

- Nervus lateralis (tulang-tulang cabang) - Vena (urat-urat daun)

Berdasarkan susunan tulang daun (nervation) (arah tulang-tulang cabang yang besar) dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:

(26)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu: a. Integer (rata)

b. Diviscus (bertoreh)

1.2 Tujuan

(27)

BAB II

METODE PRAKTIKUM

1.2 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas IBA Palembang pada tanggal 10 Maret 2015.

1.3 Alat dan Bahan 1. Alat Tulis

2. Buku/ Kertas

3. Macam2 Daun tanaman 1.4 Prosedur Kerja

1. Siapkan Alat & bahan yang diperlukan 2. Amati setiap bagian dari masing2 daun 3. Catatlah hasil pengamatan tesebut.

1.5 Bahan dan Alat  Bahan

 Macam-macam daun  Daun jati

 Daun nerium oliender  Daun pepaya

 Daun mirabilis jalapa  Daun ketapang

 Alat

(28)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil N o Nama daun Jenis daun Tipe daun Bentuk daun Tepi daun Ujung daun Pangkal daun Permukaa n daun

1 Pepaya Tipis Tungga l

Lancip memanjan g

Rata Runcin g

Bulat Kasar

2 Jati Tipis Tungga l lonjong Bertep i rata Runcin g bulat Berbulu 3 Ketapan g Tipis Tungga l

Lonjong Bertep i rata

Rucing Mangko k Licin 4 Nerium oliender Tebal Tungga l Garis memanjan g Bertep i rata

Rincing Lonjong Tebal kaku

5 Mirabilis jalapa Tipis Tungga l Berbentuk jantung

Rata Runcin g

Pasak Licin

b. Pembahasan  Daun pepaya

(29)

 Daun Oliender

Bunga Oleander adalah suatu semak belukar pohon yang selalu hijau atau pohon kecil dalam keluarga Apochynaceae. Bunga ini merupakan bunga asli dari Afrika Utara, Asia bagian Utara dan Mediterania Timur. Tumbuhan jenis renek ini biasanya ditanam sebagai pokok hiasan. Tingginya mencapai 3-7 meter. Daun : Daun keras dan tajam selebar 2 cm. Daun pokok ini tersusun dalam pusaran tiga, apabilatermakan dapat menyebabkan kematian. Daunnya berpasangan, berwarna hijau gelap, dengan panjang 5-21 cm dan lebar 1-3,5 cm dengan suatu keseluruhan garis tepi. Bentuk daun ini panjangnya berkisar antara 4-10 (10,2-25,4 cm), tergantung pada variasi dan berwarna hijau terang.

Daun

Pengaturan Daun: berlawanan arah Jenis Daun: sederhana

Garis tepi Daun: bertepi rata Bentuk Daun: seperti garis

Daun Venation: berdaun muda pada tangkai

Warna Daun: hijau, musim gugur tidak merubah warna daun. Diambil tanggal 26 Mei 2015.

http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/02/nerium-oleander.html.

 Daun jati

Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku(തതകക) dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f.

Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 – 2 000 mm/tahun

(30)

dibanjiri dengan air.[2] Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 – 60 cm saat dewasa.

Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%) yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup untuk menutupi permintaan atas kayu jati.[3] Jati biasanya diproduksi

secara konvensionaldengan menggunakan biji. Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam waktu tertentu menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras.[3] Beberapa alternatif telah dilakukan untuk mengatasi lapisan ini seperti merendam biji dalam air, memanaskan biji dengan api kecil atau pasir panas, serta menambahkan asam, basa, atau bakteri. Akan tetapi alternatif tersebut masih belum optimal untuk menghasilkan jati dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak. [4]Umumnya, Jati yang sedang dalam proses pembibitan rentan terhadap beberapa penyakit antara lain leaf spot disease yang disebabkan

oleh Phomopsis sp., Colletotrichum gloeosporioides, Alternaria sp.,

dan Curvularia sp., leaf rust yang disebabkan olehOlivea tectonea, dan powdery mildew yang disebabkan oleh Uncinula tectonae. Phomopsis sp. merupakan penginfeksi paling banyak, tercatat 95% bibit terkena infeksi pada tahun 1993-1994. Infeksi tersebut terjadi pada bibit yang berumur 2 – 8 bulan. Karakterisasi dari infeksi ini adalah adanya necrosis berwarna coklat muda pada pinggir daun yang kemudian secara bertahap menyebar ke pelepah, infeksi kemudian menyebar ke bagian atas daun, petiol, dan ujung batang yang mengakibatkan bagian daun dari batang tersebut mengalami kekeringan. Jika tidak disadari dan tidak dikontrol, infeksi dari Phomopsis sp. akan menyebar sampai ke seluruh bibit sehingga proses penanaman jati tidak bisa dilakukan.

 Daun ketapang

(31)

 Daun mirabilis jalapa

(32)

BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap daun itu tidak sama, Meskipun hamper semua daun berwarna sama yakni hijau, namun dari segi bentuk daun, tepi daun, jenis daun dan lainnya jelas banyak perbedaannya. Seperti halnya pada data hasil pengamatan diatas menyatakan bahwa masing-masing dari daun tersebut berbeda-beda morfologinya.

4.2 Saran

(33)

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Jati

 http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/07/morindacitrifolia-habitus.html

 www.x3-prima.com/2009/11/daun-sirih.html

 trieznawardana.blogspot.com/2012/03/morfologi-tanaman-mangga.html

(34)

PRAKTIKUM IV

(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan.Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang,

sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

(36)

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ.Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit.Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.)yaitu sebagai berikut:

 Kelopak bunga atau calyx;

 Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan.

 Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunaniandros oikia: rumah pria) berupa benang sari

 Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio.Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen.Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Sumber : http://agustrai.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-bunga.html, diakses pada 20 Mei 2015

1.1 Tujuan

(37)

Bagian utama pada tumbuhan adalah akar, batang dan daun. Selain 3 bagian tersebut, ada suatu bagian yang merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bagian tersebut adalah bunga (flos).

A. Jumlah Bunga dan Tata Letaknya pada Suatu Tumbuhan

Berdasarkan jumlah bunga yang dihasilkannya, tumbuhan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja pada satu tangkai, biasanya terdapat pada ujung batang.

2. Tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora), yaitu tumbuhan yang hanya menghasilkan lebih dari satu bunga dalam satu ibu tangkai bunga. Sebagian bunga terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang.

Menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan :

1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)

2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

A. Bunga Majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia) 1. Bagian-bagian pada bunga majemuk

a. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, antara lain : a) Ibu tangkai bunga (pedunculus), yaitu lanjutan batang atau cabang yang

mendukung bunga majemuk.

b) Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya. c) Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung

bagian-bagian bunga lainnya.

(38)

ii. Daun tangkai (bracteola) iii. Seludang bunga (spatha)

iv. Daun-daun pembalut (bractea involucralis) v. Kelopak tambahan (epicalyx)

vi. Daun-daun kelopak (sepalae)

vii. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae) viii. Daun-daun tenda bunga (tepalae)

ix. Benang-benang sari (stamina) x. Daun-daun buah (carpella)

2. Macam-macam bunga majemuk.

a. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala)

Bunga majemuk tak berbatas dapat dibedakan lagi menjadi :

1).Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya.

a. Tandan (racemus atau botrys), yaitu jika suatu bunga bertangkai nyata dan duduk pada ibu tangkainya. Misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)

b. Bulir (spica), yaitu bunga yang tidak bertangkai dan langsung duduk pada ibu tangkai bunga. Misalnya bunga jantan jagung (Zea mays L.) c. Untai atau bunga lada (amentum), yaitu bunga yang seperti bulir, tetapi

ibu tangkai hanya mendukung bunga berkelamin tunggal. Misalnya paa sirih (Piper betle L.)

d. Tongkol (spadix), yaitu seperti bulir, tetapi ibu tangkai lebih besar, tebal dan berdaging. Misalnya pada bunga betina jagung (Zea mays L.)

e. Bunga payung (umbella), yaitu pada ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjang. Misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)

(39)

- Bunga pita, yaitu bunga mandul yang terdapat di sepankang tepi cawan.

- Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawan (flos disci), merupakan bagian bunga yang subur karena dapat menghasilkan buah.

Contoh bunga cawan dengan bagian-bagian yang lengkap adalah bunga matahari (Heliantus annuus L.).

g. Bunga bongkol (capitulum), bentuknya menyerupai bunga cawan, tetapi ujung ibu tangkainya membesar, sehingga bunga majemuk seluruhnya nampak seperti bola. Contoh bunga putri malu (Mimosa pudica L.) h. Bunga periuk (hypanthodium), dibedakan menjadi 2 bentuk :

a. Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, bentuknya seperti gada, bunganya meliputi seluruh bagian yang menebal. Misalnya pada nangka (Artocarpus integra Merr.)

2). Ibu tangkai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.

a) Malai (panicula), yaitu pada ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian juga dengan cabang-cabangnya. Malai disebut juga tandan majemuk, yang biasanya keseluruhan bunganya menyerupai kerucut atau limas. Misalnya pada bunga mangga (Mangifera indica L.). b) Malai rata (corymbus ramosus), yaitu pada ibu tangkai yang mengadakan

percabangan, tetapi bunga majemuk dalam ibu tangkai ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Misalnya bunga soka (Ixora grandiflora Zoll. Et Mor.)

c) Bunga payung majemuk (umbella composita), yaitu suatu bunga payung yang bersusun. Misalnya pada wortel (Daucus carota L.)

(40)

e) Bulir majemuk, yaitu ibu tangkai bunga yang bercabang dan masing-masing cabang mendukung bunga dengan susunan seperti bulir. Misalnya bunga jantan jagung (Zea mays L.)

b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atauinflorescentia centrifuga, inflorescentia definita)

Bunga majemuk tak berbatas dapat dibedakan lagi menjadi :

1). Anak payung menggarpu (dichasium), yaitu pada bagian ibu tangkai terdapat satu bunga, dibawahya terdapat dua cabang yang sama panjang. Misalnya bunga melati (Jasminum sambac Ait.) 2). Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus), yaitu

bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi, yang arahnya ke kiri dan ke kanan. Misalnya pada buntut tikus (Heliotropium indicum L.)

3). Bunga sekerup (bostryx), seperti pada bunga tangga, tetapi cabangnya berturut-turut membentuk sudut sebesar 90o, sehingga arah percabangan seperti gerakan sekerup atau spiral. Misalnya pada bunga kenari (Canarium commune L.)

4). Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit. Misalya pada tumbuhan sukuJuncaceae.

5). Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga tangga, semua percabangan terletak pada satu bidan dan cabang tidak sama panjang. Terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae.

c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)

Yaitu suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara sifat-sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas.

(41)

2). Lembing (anthela) 3). Tukal (glomerulus) 4). Berkas (fasciculus)

C. Bagian-Bagian Bunga

Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut :

1. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian buga yang masih jelas bersifat batang.

2. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar dengan ruas-ruas yang sangat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk rapat satu sama lain, biasanya tampak duduk dalam satu lingkaran.

3. Hiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan modifikasi daun berbentuk lembaran, dengan tulang-tulang yang masih terlihat jelas. Hiasan bunga dibedakan menjadi dua bagian yang tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :

a.Kelopak (calyx), yaitu hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, sewaktu bunga masih kuncup, kelopak menyelubungi bunga. Kelopak terdiri dari beberapa daun kelopak (sepala).

b.Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yag terdapat pada lingkaran dalam, biasana berwarna cerah (tiak berwarna hijau). Mahkota terdiri dari sejumlah daun mahkota (petala).

Pada beberapa bunga, seringkali ditemukan tidak memiliki hiasan bunga, yang disebut bunga telanjang (flos nudus) atau hiasan bunga tidak dapat dibedakan antara kelopak dengan mahkotanya yang disebut dengan tenda bunga (perigonium). Tenda bunga terdiri dari sejumlah daun tenda bunga (tepala).

(42)

5. Alat-alat kelamin betina (gynaecium), merupakan bagian bunga yang disebut juga putik (pistillum)

D. Kelamin Bunga

Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, dapat dibedakan :

1. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus) 2. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis)

a. Bunga jantan (flos masculus) b. Bunga betina (flos femineus) 3. Bunga mandul atau tidak berkelamin

Berdasarkan jumlah kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, dapat dibedakan tumbuhan yang :

1. Berumah satu (monoecus) 2. Berumah dua (dioecus) 3. Poligam (polygamus)

E. Susunan Bunga

Bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun (kelopak, mahkota, benang sari dan daun buah), dapat dijumpai dalam susunan yang berbeda-beda,

yaitu :

1. Terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiral (acyclis) 2. Berkarang, melingkar (cyclis)

3. Campuran (hemicyclis)

F. Simetri Bunga

1. Asimetris atau tidak simetris

2. Setangkup tunggal (monosimetris atau zimomorphus)

(43)

4. Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris, regularis, atauactinomorphus)

G. Letak Daun-daun dalam Kuncup

1. Pelipatan daun-daun itu dalam kuncup (vernatio) a. Rata (vernatio plana)

b. Terlipat ke dalam sepanjang ibu tulangnya (terlipat ke arah adaxial), (vernatio conduplicata atau vernatio duplicata)

c. Terlipat sepanjang tulang-tulang cabangnya (vernatio plicata) d. Terlipat tidak beraturan (vernatio corrugativa)

e. Tergulung ke dalam menurut poros bujur (vernatio involuta) f. Tergulung ke luar menurut poros bujur (vernatio revoluta) g. Tergulung ke satu arah menurut poros bujur (vernatio convoluta)

h. Tergulung ke dalam menurut poros lintang (vernatio circinatim involuta)

i. Tergulung ke luar menurut poros lintang (vernatio circinatim revoluta) j. Terlipat ke bawah dan ke dalam (vernatio inclinata)

k. Terlipat menurut poros lintang ke luar (vernatio reclinata)

2. Letak daun-daun dalam kuncup terhadap daun-daun lainnya (asetivatio) a. Terbuka (aperta)

b. Berkatup (valvata)

c. Berkatup dengan tepi melipat ke dalam (induplicativa) d. Berkatup dengan tepi melipat ke luar (reduplicativa) e. Menyirap (imbricata)

H. Dasar Bunga (Receptaculum atau Torus)

Dasar bunga sering memperlihatkan bagian-bagian yang khusus mendukung satu bagian bunga atau lebih dan bergantung pada bagian bunga yang didukungnya, bagian dasar bunga tadi diberi nama yang berbeda-beda. 1. Pendukung tajuk bunga atau antofor (anthophorum)

(44)

4. Pendukung benang sari dan putik atau androginofor (androgynophorum)

5. Cakram (discus) I. Bentuk Dasar Bunga

1. Rata

2. Menyerupai kerucut 3. Seperti cawan 4. Bentuk mangkuk

Berdasarkan letak hiasan bunga pada terhadap duduknya bakal buah, bunga dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Hipogin (hypogynus) 2. Perigin (perigynus) 3. Epigin (epigynus)

J. Kelopak (Calyx)

Kelopak (calyx) merupakan daun-daun hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar dan biasanya berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar daripada hiasan bunga yang sebelah dalam.

Kelopak tersusun atas daun kelopak (sepala). Pada bunga, daun-daun kelopak mempunyai sifat yang berbeda-beda, antara lain :

1. Berlekatan (gamosepalus)

Menurut banyak sedikitnya bagian yang berlekatan, dibedakan atas : a. Berbagi (partitus)

b. Bercangap (fissus) c. Berlekuk (lobatus) 2. Lepas atau bebas (polysepalus)

Menurut simetrinya, kelopak dapat dibedakan menjadi : 1. Beraturan atau aktinomorf (regularis, antinomorphus) 2. Setangkup tunggal atau zigomorf (zygomorphus)

(45)

Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar, dengan warna yang indah, menarik, bentuk susunan yang bagus, memiliki bau yang harum (ada pula yang tidak berbau). Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan daun tajuk atau daun mahkota (petala). Daun mahkota memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Berlekatan (sympetalus, gamopetalus, atau monopetalus) 2. Lepas atas bebas (choripetalus, dialypetalus, atau polypetalus).

3. Daun-dan tajuk tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian.

Berdasarkan simetrinya, mahkota bunga dibedakan menjadi : 1. Beraturan (regularis)

a. Bintang (rotatus atau stellatus) b. Tabung (tubulosus)

c. Terompet (hypocrateriformis) d. Mangkuk atau buyung (urceolatus) e. Corong (infundibuliformis)

f. Lonceng (campanulatus)

2. Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetri (zigomorphus) a. Bertaji (calcaratus)

b. Berbibir (labiatus)

c. Seperti kupu-kupu (papilionaceus) d. Bertopeng atau berkedok (personatus) e. Berbentuk pita (ligulatus)

L. Tenda Bunga (perigonium)

Tenda bunga (perigonium) adalah bagian hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan antara kelopak dengan tajuknya, baik bentuk maupun warnanya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga (tepala), yang menurut bentuk dan warnanya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Serupa kelopak (calycinus) 2. Serupa tajuk (corollinus)

(46)

1. Berlekatan (gamophyllus) 2. Lepas atau bebas (pleiophyllus)

M. Benang Sari (stamen)

Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Benang sari dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Tangkai sari (filamentum) 2. Kepala sari (anthera)

3. Penghubung ruang sari (connectivum)

Berdasarkan duduknya pada suatu tumbuhan, benang sari dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Benang sari jelas duduk pada dasar bunga

2. Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak 3. Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga

Menurut jumlah benang sari pada bunga, dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Benang sari banyak

2. Jumlah benang sari 2 x lipat jumlah daun tajuknya 3. Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang

N. Tangkai Sari (filamentum)

Berdasarkan jumlah berkas tempat perlekatan benang sari, benang sari dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Benang sari berberkas satu atau bertukal satu (monadelphus) 2. Benang sari berberkas dua atau bertukal dua (diadelphus) 3. Benang sari berberkas banyak atau bertukal banyak

O. Kepala Sari (anthera)

(47)

2. Menempel (adnatus) 3. Bergoyang (versatilis)

Berdasarkan cara membukanya serbuk sari, serbuk sari dibedakan menjadi 4, yaitu :

1. Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens) 2. Dengan celah melintang (transversaliter dehiscens)

3. Dengan sebuah liang pada ujung atau pangkal kepala sari (poris dehiscens) 4. Dengan kelep atau katup-katup (valvis dehiscens)

P. Putik (pistillum)

Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya dan merupakan alat kelamin betina pada bunga. Putik tersusun atas daun-daun yang telah mengalami metamorfosis, yang disebut daun buah (carpellum).

Menurut banyaknya daun buah yang menyusun sebuah putik, putik dibedakan menjadi :

1. Putik tunggal (simplex) 2. Putik majemuk (compositus)

Pada putik, dibedakan bagian-bagian berikut : 1. Bakal buah (ovarium)

2. Tangkai kepala putik (stylus) 3. Kepala putik (stigma)

Q. Bakal Buah (ovarium)

Bakal buah adalah bagian putik yang membesar, terdapat di tengah-tengah dasar bunga dan merupakan tempat calon biji atau bakal biji (ovulum).

Menurut letaknya terhadap dasar bunga, bakal buah dibedakan menjadi : 1. Bakal buah menumpang (superus)

2. Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus) 3. Bakal buah tenggelam (inferus)

(48)

1. Bakal buah beruang satu (unilocularis) 2. Bakal buah beruang dua (bilocularis) 3. Bakal buah beruang tiga (trilocularis) 4. Bakal buah beruang banyak (multilocularis)

Jika dalam bakal buah terdapat lebih dari satu ruang, maka bakal buah itu akan mempunyai sekat-sekat atau dinding pemisah, yang menyebabkan bakal buah terbagi dalam ruang-ruang tadi. Sekat-sekat tersebut dapat dibedakan menjadi : 1. Sekat yang sempurna (septum completus)

a. Sekat asli (septum)

b. Sekat semu (septum spurius)

2. Sekat yang tidak sempurna (septum incompletus)

R. Tembuni (placenta)

Tembuni (placenta) adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji. Menurut letaknya, tembuni dibedakan menjadi :

1. Marginal (marginalis), bila letaknya pada tepi daun buah. 2. Laminal (laminalis), bila letaknya pada helaian daun buahnya.

Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya adalah :

1. Parietal (parietalis), yaitu pada dinding bakal-bakal buah, yang menurut letaknya pada daun buah, dibedakan lagi menjadi :

a. Pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis) b. Pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)

2. Sentral (centralis atau axilis), yaitu di pusat atau di poros. Biasanya berbentuk silinder dengan bakal-bakal bijinya menghadap ke arah dinding dan bakal buah (pada bakal buah beruang satu).

3. Aksilar (axillaris), yaitu di sudut tengah.

S. Bakal Biji (ovulum)

(49)

1. Kulit bakal biji (integumentum)

2. Badan bakal biji atau nuselus (nucellus) 3. Kandung lembaga (saccus embryonalis) 4. Liang bakal biji (micropyle)

5. Tali pusar (funiculus)

Menurut letaknya bakal biji pada tembuni, dapat dibedakn menjadi : 1. Tegak (atropus)

2. Menggangguk (anatropus) 3. Bengkok (campylotropus)

4. Setengah mengangguk (hemitropus, hemianatropus) 5. Melipat (camptotropus)

T. Tangkai Kepala Putik (stylus)

Tangkai kepala putik merupakan bagian putik yang biasanya berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah, mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak. Tangkai putik pada umumnya berukuran lebih besar daripada tangkai sari.

Tangkai kepala putik ada yang bercabang, ada pula yang tidak. Jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai kepala putik itu mendukung satu kepala putik. Jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang, terdapat lebih banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.

U. Kepala Putik (stigma)

Kepala putik adalah bagian putik yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik. Kepala putik berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai peranan penting dalam penyerbukan.

Menurut cara penyerbukannya pada bunga, bentuk kepala putik dibedakan menjadi :

1. Seperti benang, misalnya pada bunga jagung (Zea mays L.) 2. Seperti bulu ayam, pada bunga padi (Oriza sativa L.)

(50)

4. Bulat, misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)

5. Seperti bibir, seperti cawan, serupa daun mahkota, dst.

V. Kelenjar Madu (nectarium)

Madu (nectar) yang dihasilkan oleh beberapa jenis bunga, berfungsi menarik perhatian binatang (serangga atau burung) yang dapat menjadi perantara dalam proses penyerbukan.

Madu yang terdapat pada bunga, dihasilkan oleh kelenjar madu (nectarium). Kelenjar madu merupakan metamorfosis dari salah satu bagian bunga yang dapat berasal dari :

1. Daun mahkota 2. Benang sari

3. Bagian-bagian lain pada bunga

W. Penyerbukan (Pollinatio) dan Pembuahan (Fertilisatio)

Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di kepala putik (tumbuhan biji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (tumbuhan biji terbuka). Sedangkan pembuahan adalah menyatu dan meleburnya sel telur yang terdapat dalam kandung lembaga di dalam bakal biji dengan satu inti yang berasal dari serbuk sari.

Peyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri.

2. Penyerbukan tetangga (geitonogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga.

3. Penyerbukan silang (allogamy, xenogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.

4. Penyerbukan bastar (hybridogamy), yaitu jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya.

(51)

1. Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy) 2. Penyerbukan dengan perantara air (hydrophyly, hydrogamy) 3. Penyerbukan dengan perantara binatang (zoidiophyly, zoidiogamy)

X. Diagram Bunga

Diagram bunga adalah suatu gambr proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada.

Untuk membuat diagram bunga, harus diperhatikan hal-hal berikut : 1. Letak bunga pada tumbuhan, yaitu :

a. Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis) b. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris)

2. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran.

Setelah menentukan kedua hal tersebut, mulailah dengan membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian bunga-bunganya. Kemudian melalui titik pusat lingkaran, buat garis tegak lurus. Untuk bunga diketiak daun, garis itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul bunga tadi. Bidang ini disebut bidang median. Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari dan penampang melintang bakal buah, dengan memperhatikan hal-hal berikut :

1. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga tadi

2. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak yang satu dengan yang lain), bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan, dst.

(52)

Diagram bunga dapat pula dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Diagram empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang sesungguhnya.

2. Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian-bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi, tetapi menurut teori seharusnya ada.

Y. Rumus Bunga

Susunan bunga dapat juga dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga dan bagian-bagiannya.

Dalam rumus bunga, dapat ditunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga, yaitu :

1. Kelopak (calyx), dinyatakan dengan huruf K

(53)

BAB II

METODE PRAKTIKUM

1.2 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas IBA Palembang pada tanggal 17 Maret 2015.

1.3 Alat dan BahanAlat

1. Alat Tulis 2. Buku

Bahan

1. Bunga Kembang sepatu 2. Bunga Kamboja

3. Bunga Anggrek 4. Bunga papaya 5. Bunga putri malu

1.4 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Siapkan bahan (Bunga tumbuhan) diatas meja.

3. Amati kemudian gambar bunga tersebut pada buku gambar.

4. Berikan keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.

Bahan dan Alat

(54)

 Macam macam bunga  Bunga kenanga  Bunga sepatu  Bunga asoka  Bunga duranta

 Alat

o buku dan perlengkapan praktikum o lembar pengamatan

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Bunga kenanga

Kenanga (Cananga odorata) merupakan bunga khas (flora identitas) provinsi Sumatera Utara. Tanaman Kenanga mempunyai bunga yang beraroma wangi dan harum sehingga disuling menjadi minyak wangi. Bunga Kenanga (Cananga odorata) juga sering digunakan dalam upacara-upacara adat.

Di daerah di Indonesia bunga Kenanga dikenal berbagai nama seperti Kananga (Sunda, Madura), Kenanga, Wangsa (Jawa), Kenanga, Semanga, Selanga (Aceh), Selanga (Gayo), Nuarai (Simalungun), Ngana-ngana (Nias), Ananga, Kananga (Minangkabau).

Selain itu dikenal juga sebagai Sandat Kanaga, Sandat Wanga (Bali), Adat (Sasak), Anga (Bima), Tenanga (Sawu), Bunga Kaeik (Roti), Amok, Wungurer, Kumpul, Pum-pum, Wal im puket, Luit (Minahasa), Kananga (Bugis), Wanggulita (Gorontalo) Sapalin, Kupa Apale, Sukalone, Kupa Aitetui, Kupa Aiouno, Sipaniune, Kupaleuo (Seram), Sapalen, Walotol (Ulias), Sapalen, Kumbang (Buru), dan Kananga Wangi (Ambon).

(55)

Pohon kenanga terdiri atas dua macam. Yang pertama adalah kenanga biasa (Cananga odorata macrophylla) yang berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 20 meter. Kedua, kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa) yang biasa ditanama sebagai tanaman hias dengan tinggi maksimal 3 meter.

Diskripsi Kenanga (Cananga odorata). Pohon kenanga mempunyai pohon yang besar dengan diameter batang mencapai 70 cm dan tinggi hingga 20 meter. Batangnya membulat dan mudah patah terutama saat masih muda. Daun kenanga tunggal berbentuk bulat telur, dengan pangkal daun mirip jantung dan ujung daun runcing. Panjang daun mencapai 10 – 23 cm, dan lebar 4,5 – 14 cm.

Bunga Kenanga

Bunga kenanga muncul di batang pohon atau ranting bagian atas dengan susunan bunga yang spesifik menyerupai bintang. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Buah Kenanga berbentuk bulat telur terbalik, sepanjang dua cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam setelah tua.

(56)

rendah hingga ketinggian 1200 m dpl., menghendaki iklim panas dengan curah hujan antara 300 – 500 mm sinar matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.

Manfaat Kenanga (Cananga odorata). Tanaman Kenanga dimanfaatkan terutama bunganya. Bunga kenanga yang bearoma wangi dan harus dengan baunya yang khas dapat disuling menjadi parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah dipergunakan sebagai pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga Kenanga bersama Melati dan Mawar digunakan sebagai bunga tabur saat berziarah. Juga sering digunakan dalam berbagai upacara adat di berbagai daerah di Indonesia.

B. Bunga sepatu

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagaikultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.

Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal28 Juli1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

Gambar bunga sepatu

(57)

putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.

Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushōnu hana (bunga kehidupan sesudah mati?) sehingga banyak ditanam di makam.

C. Bunga asoka

(58)

Pohon asoka adalah pohon yang dianggap suci oleh agamaHindu. Pohonnya akan mengeluarkan harum pada malamhari di bulanApril dan Mei setiap tahunnya. Pohon tanaman ini sering diasosiasikan dengan cinta dan kesucian. Di Indonesia, dikenal dua jenisbunga asoka, yakni pohon asoka yang tumbuh menjulang tinggi tanpa ranting atau disebut juga glodokan tiang (Polyalthia Longifolia) dan asoka biasa (Polyalthia sp.) yang memiliki ranting dan berdaun runcing. Biasanya tanaman ini digunakan untuk penghijaun maupuntanaman hias. Orang-orang Eropa sering menyebut tanaman ini Flame of the Wood atau api dari hutan karena warna bunganya yang cerah serta mencolok layaknya api.

Tanaman asoka berbunga ketika menjelang musim hujan tiba. Bunganya dapat bertahan selama 3-4 bulan dan biasanya untuk memperbanyak tanaman ini, sang pemilik akan melakukan pencangkokan atau lewat biji langsung. Untuk perawatannya sendiri, bunga tanaman ini cukup dipupuk sekali selama 3 bulan.

Bunganya dapat digunakan untuk mengobati disentri hemoragik dengan cara ditumbuk halus serta dicampur air, kemudian bunga ini juga bisa dipakai sebagai obat bagi orang yang haidnya tidak teratur,dan dapat mengobati luka memar dengan meminum air rebusan dari bunga asoka yang ditambah bunga mawar kering dan umbidaundewa.

Pohon asoka atau yang mepunyai nama Latin Saraca Indica adalah pohon yang mana bunganya tumbuh pada cabang-cabang besar Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api.

Untuk warnanya, pohon ini sering kita jumpai dengan bunga warna kuning, jingga, bahkan merah. Asoka memiliki batang yang keras dengan tinggi yang dapat mencapai 7 meter, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip.

D. Bunga duranta

(59)

tanaman pagar atau tanaman pembatas. Kultivar yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai teh-tehan karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Tumbuhan berasal dari Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif (Australia, Tiongkok, Afrika Selatan, dan beberapa tempat di Oceania).

Gambar bunga duranta

Semak atau perdu tahunan, kadang-kadang berupa pohon yang dapat mencapai 6 meter tingginya. Tumbuhan dewasa dapat memiliki duriyang tidak tumbuh sewaktu tumbuhan masih muda. Daun berbentuk oval atau elips, agak bergelombang tepinya, tersusun berpasangan, warnanya mulai dari kuning cerah hingga hijau agak pekat, tergantung spesies dan lingkungan tumbuh (lebih terang, warna daun lebih cerah). Bunga berwarna biru sampai ungu dengan rona putih, tersusun dalam satu cabang yang keluar dari ketiak cabang atau ujung cabang, berbunga sepanjang tahun. Buahnya berwarna kuning (hijau ketika muda), bulat, dengan diameter dapat mencapai 1 cm.

Daun dan buahnya beracun bagi manusia dan hewan peliharaan besar (dilaporkan telah membunuh anjing dan kucing) meskipun tidak berakibat apa-apa terhadap burung.

(60)

Tumbuhan ini tidak banyak memerlukan perhatian untuk tumbuh baik. Pemangkasan adalah hal yang perlu diperhatikan karena pertumbuhannya cepat dan mudah membentuk semak yang tebal.

Tabel. Morfologi bunga

No Nama bunga Warna bunga Jenis bunga Bentuk bunga

Bagian – bagian bunga

1. Kenanga Hijau ke

kuningan

Tunggal Bintang Tangkai Mahkota Putik

Baunya harum

2. Sepatu Merah Tunggal Bulat Tangkai

Kelopak Mahkota Putik Benang sari

Warnanya mencolok

3. Asoka Merah Majemuk Tabung Kelopak

Mahkota Benang sari Putik

4. Duranta Ungu Majemuk Corong Kelopak

Mahkota Benang sari

(61)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Bunga merupakan organ yang sangat penting bagi tumbuhan magnoliophyta (tumbuhan berbunga),karena bunga merupakan organ reproduksi bagi tumbuhan tersebut. Bentuk-bentuk bunga sangat beragam tergantung pada jenis tumbuhan tersebut.

4.2. Saran

(62)

DAFTAR PUSTAKA

(Inggris) Varieties and cultivars of Hibiscus rosa-sinensis L. – Perbincangan

mengenai taksonomi

(Inggris) Perawatan tanaman Hibiscus dan informasi penyakit tanaman  http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu

 http://id.wikipedia.org/wiki/Asoka_(pohon)

 http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyo_nakal

 Anonim. 2010. Bunga. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga. (Diakses pada

tanggal 13 September 2011).

 Anonim. 2008. Bagian-bagian bunga.

http://lavigna.wordpress.com/2008/04/09/bagian-bagian-bunga/(Diakses pada tanggal 13 September 2011).

 Anonim. 2010. Bunga. http://indrarompas.blogspot.com/2010/06/bunga.html/ (Diakses pada tanggal 13 September 2011).

 Anonim. 2009.

Penyerbukan.http://www.scribd.com/doc/20007719/PENYERBUKAN/ (Diakses pada tanggal 13 September 2011).

(63)

PRAKTIKUM V

(64)

BAB I

PENDAHULUAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan atau organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari

perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

 Tipe-tipe buah

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

1) buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

(65)

tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.

3) buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.

 Pembentukan buah

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa

penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik

plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.Lalu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.

Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.

(66)

beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).

Berdasarkan derajat kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering, dan buah berdaging. Pada buah yang berdaging,

perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk me

Gambar

gambar sel tersebut:
Gambar bunga sepatu
Gambar bunga duranta
Tabel. Morfologi bunga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih

Tubuh yang berupa talus itu mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang

Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat dengan jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan

Noktah merupakan bagian tertentu diantara dinding sel yang tidak ikut menebal, bagian tengah saluran noktah terdapat bundaran yang disebut dengan plasmodesmata.. Pada endosperm

Bakal tubuh buah atau disebut dengan primordia merupakan gumpalan kecil yang terdiri dari kumpulan miselia yang akan berkembang menjadi tubuh buah jamur.. Diameter tubuh

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)

Pewarnaan safranin masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negative sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan