• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN BIOLOGI UMUM Repaired. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN BIOLOGI UMUM Repaired. docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BIOLOGI UMUM

“Keanekaragaman Organisme Hewan dan Tumbuhan”

Oleh : ARINA WARDHA

140210102092 Kelompok 5

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

I. JUDUL

Keanekaragaman Organisme Hewan dan Tumbuhan

II. TUJUAN

1. Mahasiswa bisa menjelaskan struktur morfologi hewan invertebrata dan vertebrata

2. Mahasiswa bisa menjelaskan struktur morfologi beraneka ragam tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi

III. DASAR TEORI 1. Animlia

Di dalam ekosistem terdapat berbagai jenis hewan. Berbagai jenis tersebut memiliki kebutuhan yang sama tetapi mereka memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaan itu meliputi struktur dan bentuk tubuhnya. Perbedaan yang nyata memungkinkan mereka dikenali sebagai kelompok yang berbeda. Perbedaan tersebut menunjukkan adanya keanekaragaman.

Ciri-ciri hewan yaitu

1. Multiseluler yang pada beberapa sel-selnya membentuk jaringan, dan beberapa jaringan membentuk system organ. 2. Heterotof.

3. Membutuhkan oksigen.

4. Reproduksi secara seksual atau beberapa jenis secara aseksual. 5. Dalam siklus hidupnya terdapatperiode embrionik.

6. Motil (Waluyo,2006:106).

Klasifikasi kingdom animalia berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dibedakan menjadi dua.

1. Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata)

(3)

2. Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Vertebrata memiliki rangka dalam yang tersusun atas tulang. Rangka itu beruas-ruas, dilekati otot sebelah luarnya. Memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Vertebrata ini umumnya hewan tigkat tinggi, yaitu hewan yang memiliki organ khusus untuk melakukan fungsi tertentu (Waluyo,2006:113).

Ciri-ciri hewan bertilang belakang yaitu:

Tumbuhan adalah organisme autotrofik multiseluler yang telah menginvasi lingkungan terestrial dengan sukses. Tumbuhan barangkali berasal dari divisi alga chlorophyta. Kesempatan-kesempatan bagi fontosintesis aktif mengalami peningkatan besar ketika tumbuhan memapankan dirinya di daratan (Fried.dkk,2006:334).

Devisi 1. Schizophyta (Tumbuhan Belah)

Devisi tumbuhan belah, selain cara berkembang biak dengan membelah itu, juga mempunyai ciri-ciri berikut: tubuh hanya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya.

Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitif.

Tumbuhan belah dibagi dalam 2 kelas, ialah:

(4)

2. Ganggang biru, ganggang belah, atau ganggang lendir (Cyanophyceae, schizophycaea atau Myxophyceae) (Tjitrosoepomo,1981:3)

Devisi 2. Thallophyta (Tumbuhan Talus)

Devisi ini meliputi tumbuh-tumbuhan yang memiliki sebagai ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Yang disebut talus ialah tubuh tumbuhan yang belum dapat dibedakan dalam 3 bagian utamanya, yang disebut akar, batang dan daun. Tubuh tumbuhan yang telah dapat dibedakan ke 3 bagian tersebut dinamakan kormus. Tumbuhan berkormus disebut cormophyta. Tubuh yang berupa talus itu mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang terdiri dari atas banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan kormusnya tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan diferensisiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastida dengan bentuk yang beraneka ragam (Tjitrosoepomo,1981:3).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai obat tradisional ada 32 jenis, yang tergolong dalam 31 marga dan 26 suku tumbuhan. Araceae merupakan suku tumbuhan yang paling banyak dijumapai. Habitus tumbuhan obat sebagian besar berupa pohon, sedangkan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun. cara penggunaan tumbuhan obat sebagian besar dalam bentuk bahan tunggal, dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan sebagian besar untuk pengobatan luar, namun ada juga yang digunakan untuk pengobatan dalam (karmilasanti .dkk,2011:23-24).

(5)

spesies tumbuhan yang diketahui atauj dipercaya mempunyai khasiat obat. Tumbuhan obat tersebut dikelompokkan menjadi:

1. Tumbuhan obat tradisional 2. Tumbuhan obat modern 3. Tumbuhan obat potensial.

Tumbuhan obat tradisional adalah spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (Abdiani,2008:79)

IV. METODE PENELITIAN

IV.1 Alat dan Bahan 1. Mikroskop

2. Loupe

3. Papan dan alat seksio IV.2 Cara Kerja

1. Pengamatan Morfologi Hewan

2. Pengamatan Morfologi Tumbuhan  Lumut

Meletakkan bahan pada papan seksio

Menggambar Bahan

Memberi keterangan bagian-bagiannya dengan lengkap

(6)

 Tumbuhan paku, tumbuhan gymnospermae, tumbuhan monokotil dan dikotil.

V. HASIL PENGAMATAN

1. Pengamatan morfologi hewan

Mengamati dengan loupe

Menggambar morfologinya dan menunjukkan bagian-bagiannya

Mengamati morfologinya

Menggambar keseluruhan bagian dari bahan tersebut

(7)

Gambar: udang (cambarus sp.) Keterangan:

Gambar: Ikan mas (Cyprinus carpio) Keterangan:

(8)

Gambar: Lumut Keterangan:

(9)

Gambar: Ltumbuhan Paku Keterangan:

(10)

Gambar: Tumbuhan monokotil (rumput teki) Keterangan:

(11)

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini materi yang akan di bahas adalah mengenai keanekaragaman organisme hewan dan tumbuhan. Tujuan diadakannya praktikum kali ini adalah agar para mahasiswa dapat menjelaskan struktur morfologi hewan invertebrata dan vertebrata dan beraneka ragam tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi.

Tumbuhan lumut daun memiliki bagian-bagian yaitu rhizoid, batang, daun dan sporangium. Tumbuhan lumut memiliki akar semu yang disebut dengan rhizoid. Rhizoid ini berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (subtrat) serta menyerap air dan unsur hara. Batang yang dimilki oleh tumbuhan lumut daun adalah batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal. Batang berfungsi sebagai jalannya transportasi air dan unsur hara dari akar menuju ke daun serta mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh dari tumbuhan lumut itu sendiri. Sedangkan, daun berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Sporofit pada tumbuhan lumut tumbuh pada gametrofitnya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri, serta berparasit terhadap gametrofinya. Gametrofit dapat dibedakan menjadi gametrofit jantan (anteredia) dan gametrofit betina (arkegonia).Tumbuhan paku-pakuan ini terdiri dari akar,batang,daun,dan sporangium. Tumbuhan paku mempunyai sistem perakaran serabut. Akar ini merupakan akar sejati karena sel-selnya sudah terdiferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat yang di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut xylem dan floem. Akar pada tumbuhan paku-pakuan berfungsi untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Pada umumnya batang berada di dalam tanah san disebut rhizome yang biasanya memiliki buluh pengangkut xylem dan floem. Oleh karena itu batang berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan unsur hara dan air dari tanah ke daun dan mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan itu sendiri. Daun pada tumbuhan paku jenis ini adalah daun makrofil yaitu berukuran besar, bertangkai daun, tidak bertulang daun, dan sel-selnya belum mengalami diferensiasi. Daun itu sendiri berfungsi dalam proses fotosintesis dan menghasilkan spora. Spora tersusun dalam sporangium yang terletak di ujung batang atau cabang yang disebut strobilus.

(12)

yang telah dapat dibedakan ke 3 bagian tersebut dinamakan kormus. Tumbuhan berkormus disebut cormophyta. Tubuh yang berupa talus itu mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat sampai yang terdiri dari atas banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan kormusnya tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan diferensisiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastida dengan bentuk yang beraneka ragam.

Perbedaan Tumbuhan Monokoil dengan Tumbuhan Dikotil adalah : 1. Bentuk akar

 Monokotil: memiliki sistem akar serabut  Dikotil: memiliki sistem akar tunggang 2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

 Monokotil: melengkung atau sejajar  Dikotil: menyirip atau menjari 3. Kaliptrogen/tudung akar

 monokotil: ada tudung akar/kaliptra  dikotil: tidak terdapat ada tudung akar 4. Jumlah keping biji atau kotiledon

 Monokotil: satu buah keping biji saja  Dikotil: ada dua buah keping biji 5. Kandungan akar dan batang

 Monokotil: tidak terdapat kambium  Dikotil: ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga

 Monokotil: umumnya adalah kelipatan tiga  Dikotil: biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga

 Monokotil: ditemukan batang lembaga/koleoptil dan akar lembaga/keleorhiza

 Dikotil: tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil 8. Pertumbuhan akar dan batang

(13)

Dalam praktikum yang kami lakukan rumput teki sebagai salah satu contoh dari tumbuhan tertutup monokotil dan tumbuhan pacar air sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikotil.

Tumbuhan pinus terdiri atas akar,batang,daun dan strobilus. Akar dari tumbuhan brbiji terbuka ini adalah tunggang dan memiliki kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Batang ini berfungsi sebagai penyongkong tegaknya tumbuhan itu sendiri. Selain itu, batang ini berfungsi sebagai jalan untuk menyalurkan unsure hara dan air dari akar ke daun serta hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan itu sendiri. Daun pada umumnnya tunggal, kaku, dan berwarna hijau yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis.

Sedangakn Rumput teki ini hanya mempunyai akar, batang ,dan daun saja. Akar tumbuhan ini adalah akar serabut yang tidak memiliki kambium. Fungsi dari akar ini adalah untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Batangnya tidak bercabang dan tidak berkambium yang berfungsi sebagai jalan di salurkannya hasil fotosintesis ke seluruh tubuh serta unsur hara. Daunnya mempunyai bentuk tulang sejajar yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis.

(14)

menyerap unsur hara dan air yang diperlukan dari dalam tanah serta untuk menegakkan batang. Batangnya bercabang dan memilki kambium.Batang ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk mengedarkan hasil fotosintesis dan unsur hara/air. Bunganya memiliki mahkota dengan kelipatan 2,4, atau 5. Bunga ini merupakan bagian dari tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya penyerbukan tanaman dan perkembangbiakan tanaman itu sendiri yang nantinya menghasilkan buah. Setelah masak, buah ini akan menghasilkan biji berkeping dua dan memiliki dua daun lembaga. Biji ini berfungsi sebagar alat perkembangbiakan generatif. Tumbuhan berbiji, baik berbiji terbuka maupun berbiji tertutup memiliki persamaan yaitu memilki akar, batang dan daun sejati. Selain itu juga mempunyai alat perkembangbiakan generatif berupa biji yang dihasilkan dari organ bunga.Hasil perkembangbiaakan secara kawin adalah zigot yang kemudian akan berkembang menjadi embrio. Embrio tersipan di dalam bij dan akan tumbuh menjadi individu baru.

Perbedaan utama antara vertebrata dan invertebrata adalah adanya tulang punggung atau tulang belakang, yang vertebrata miliki dan invertebrata tidak. Contoh vertebrata adalah manusia, anjing, kucing dan burung. Contoh invertebrata adalah cacing pipih, udang, dan serangga.

Dalam praktikum yang kami lakukan udang sebagai hewan invertebrata dan ikan mas sebagai vertebrata.

UDANG :

(15)

pengamatan ini terlihat bagian bagian dari udang diantaranya antenna, mata, chepalothorax, abdomen,kaki, uropoda, ekor, moncong, sternum.

Cephalotorax merupakan segmen segmen yang diselubungi oleh suatu pelindng kutikuler, penyatuan segmen ini terdiri dari 5 segmen. Cephalotorax diselubungi oleh suatu pelindung kutikuler disebelah dorsal dan lateral yang disebut carapax. Carapax merupakan penutup dari ruas ruas sephalotorax. Rostum merupakan merupakan duri yang berada di ujung anterior pada karapax seangkan pada abdomen terdiri dari 6 segmen dan satu perluasan terminal ialah telson. Pada terdapat disebelah dalam eksoskleton untuk membengkokkan beberapa bagian. Macam macam extremitas yai

tu antenula dan antenna sebagai alat indra, mandibula, maxilla, dan maxipula,kaki jala dan kaki renang.

(16)

untuk berenang di air. Pada ujung jantang, pasangan 1 dan 2 bersatu menjadi genapod yang berfungsi sebagai penyalur sperma sedangkan pada betina berfungsi untk meletakkan telur dan membawa anaknya.

IKAN MAS :

Pengamatan selanjutnya yaitu mengamati ikan mas ( Cyprinus carpio ). Ikan termasuk kelas pisces. Pada pengamatan ini terlihat struktur morfologi dari ikan mas yaitu mata, mulut hidung, sirip,penutup tubuh, operculum dan gurat sisi.

(17)

VII. PENUTUP Kesimpulan :

1. Tumbuhan berdasarkan tingkatan paling rendah sampai paling tinggi,mulai dari Schyzphyta, Bryophyta,Pterydophyta,dan Spermatophyta.Ke empat jenis tumbuhan tersebut memiliki morfologi yang berbeda-beda.

2. invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang sedangkan vertebrata adalah hewan yang sudah memiliki tulang belakang.

 Udang termasuk invertebrata dari filum

antropoda. Struktur tubuh udang terdiri dari antenna, mata, chepalothorax, abdomen, kaki, uropoda, ekor, moncong dan sternum.

 Ikan mas (Cyprinus sp) termasuk hewan

vertebrata. Struktur morfologinya terdiri dar mata, mulut, hidung,sirip,sisik, operculum dan gurat sisi.

Saran:

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdiyani,susi. 2008. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah berkhasiat obat di dataran tinggi dieng. Balai penelitian kehutanan Solo. 5. 92. [27 april 2015]. Fried, George H. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Karmilasanti,dkk. 2011. Keanekaragaman jenis tumbuhan obat dan

pemanfaatannya di kawasan Rane’ oleh Desa Setulang Malinau Kalimantan Timur. Balai besar penelitian Dipterokarpa Samarinda. 5. 38: [27 April 2015].

Tjitrosoepomo, Gembong. 1981. Taksonomi tumbuhan. Jakarta: Bhrata karya aksara.

(19)
(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 5 spesies burung rangkong ditemukan dilokasi tersebut yaitu rangkong badak (Buceros rhinoceros), rangkong gading (Rhinoplax vigil), julang mas (Rhyticeros

Akuisisi citra adalah tahap untuk mendapatkan citra digital. Citra yang didapat terbagi atas citra latih dan citra uji. Proses pengambilan citra telur ayam negeri adalah

Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan juga akan menambah biaya produksi dan akan menurunkan produktivitas ternak (16). Alternatif pencegahan penyakit bakterial pada babi

Kedelai yang diperjualbelikan oleh bapak Jamilan ternyata terjadi kenaikan harga, karena selain menjual tentunya bapak Jamilan juga menginginkan laba yang cukup,

Langkah awal pada saat penerapan TOGAF ADM adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi konteks arsitektur yang akan dikembangkan,

Citra Collection merupakan toko konvensional yang menjual baju muslim laki-laki dan perempuan, serta menjual kerudung. Citra Collection belum memiliki cabang, hanya memiliki satu

Adaptasi penglihatan pada hewan nokturnal khususnya terjadi di retina matanya, karena retina merupakan bagian dari mata yang berperan dalam melihat warna.. Dari

Oleh sebab itu sangat penting bagi RS Izza Cikampek untuk meningkatkan kualitas komunikasi dokter dan dokter gigi agar dapat menyelesaikan masalah penurunan loyalitas