• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (3). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (3). docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh : Ahmad Rayhan A

Fariyatul Aeni Faisal Arif M Retno Nurkhalipah

Indah Frida M MuhammadTegar S

MAN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON Jl. Merdeka Desa Babakan kec. Ciwaringin Kab. Cirebon

(2)

DAFTAR ISI 3.1 Waktu dan tempat praktikum diselenggarakan...8

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Praktikum Biologi”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran biologi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan oksigen sebagai sumber bahan bakar

penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah

manusia disebut sistem kardiovaskuler ( Yunani, Kardia = jantung; vasculum = pembuluh).

Sistem kardiovaskuler berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen

keseluruh bagian tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan

mengedarkan hormon serta kelenjar endokrin ke bagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah

mengalir melalui saluran (pembuluh), maka sistem peredaran darah manusia bersifat tertutup.

Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung

adalah organ yang berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdapat

pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut perikardium. Sedangkan pembuluh darah

adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung.

Dan darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh.

Didalam darah terdapat sistem penggolongan darah. Pada saat ini menjadi hal yang wajib

mengetahui golongan darah, karena akan mempermudah jika seseorang terjangkit penyakit.

Oleh karena itu, diadakan pratikum tentang golongan darah, supaya siswa dapat mengetahui

golongan darah dan dapat membaca sampel penggolongan darah.

1.2 Rumusan masalah

Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: Bagaimana cara untuk

(5)

1.3 Tujuan

Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah pada seseorang.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari laporan ini adalah :

Memberikan informasi pada masyarakat tentang bagaimana cara mengetahui golongan darah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah

Darah terdiri dari atas sel-sel darah ( sel darah putih dan sel darah merah), trombosit

(keping darah), dan plasma darah. Lebih kurang 55% dari seluruh volume darah terdiri atas

plasma darah. Sisanya, yaitu 45% terdiri atas sel-sel dan keping darah.

Struktur dan komposisi darah

(6)

Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan. Lebih kurang dari 92% dari

plasma adalah air, sehingga sisanya berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang

ada dalam plasma darah adalah protein plasma, garam-garam dalam SO-2

4, gas-gas, bahan

makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur. Bagian plasma darah yang

berperan dalam pertahanan tubuh adalah serum. Serum mengandung beragam antibodi untuk

melawan antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen presipitin yang dapat

mengendapkan antigen.

2. Sel-sel Darah Merah

Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel darah. Ciri-ciri dari sel darah

merah, anatar lain bentuknya melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang

tidak mempunyai nukleus; berdiameter ku]rang dari 0,01 mm; dan elastis.hemoglobin adalah

suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat

terhadap oksigen dan karbon dioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal dari

sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang

akan kehilangan nukleus dan memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang

120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan didalam organ

hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.

3. Sel-sel Darah Putih

Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nukleus, kehilangan Hb, bentuknya

tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah

putih dengan sel darah merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman

penyakit atau benda asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai

pengangkut zat lemak. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit

yang mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan agranulosit yang hanya

(7)

4. Keping Darah

Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan, berukuran kecil, tidak berwarna dan

tidak berinti. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil

fragmentasi sel megakariosit di sumsum tulang merah. Setiap hari tubuh manusia

memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300 ribu per

mm kubik.

Fungsi Darah

1. Pengangkut substansi yang diperlukan ke bagian-bagian tubuh

2. Membunuh partikel asing secara fagositosis

3. Memproduksi antibodi

4. Menjaga tekanan osmotik

5. Mengangkut sisa metabolisme ke organ-organ pengeluaran.

2.2 Golongan darah

Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1900, memperkenalkan 4 macam golongan darah

yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian tersebut berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen)

zat yang digumpalkan dan aglutinin (antibodi) zat yang menggumpalkan. Berikut ini adalah

tabel antigen dan antibodi yang terkandung pada tiap golongan darah.

Tabel 1.1 golongan darah sistem ABO

Golongan Darah Antigen Antibodi

A A Anti-B

B B Anti-A

AB A dan B Tidak ada

O Tidak ada Anti-A dan Anti-B

- Pembagiangolongandarahmenurut antigen yang dimiliki :

a. IndividudengangolongandarahAmemilikiseldarahmerahdengan antigen A di

permukaanmembranselnyadanmenghasilkanantiboditerhadap antigen B dalam serum

(8)

b. Individudengangolongandarah B memiliki antigen B

padapermukaanseldarahmerahnyadanmenghasilkanantiboditerhadap antigen Adalam serum

darahnya.

c. Individudengangolongandarah AB memilikiseldarahmerahdengan antigen A dan B

sertatidakmenghasilkanantiboditerhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang

dengangolongandarah AB-positifdapatmenerimadarahdari orang dengangolongandarah ABO

apapundandisebutresipien universal. Namun, orang dengangolongandarah

AB-positiftidakdapatmendonorkandarahkecualipadasesama AB-positif.

d. Individudengangolongandarah O memilikiseldarahtanpa antigen,

tapimemproduksiantiboditerhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengangolongandarah

O-negatifdapatmendonorkandarahnyakepada orang dengangolongandarah ABO

apapundandisebut donor universal. Namun, orang dengangolongandarah

O-negatifhanyadapatmenerimadarahdarisesama O-negatif

Gambar 1.1 sampel darah.

Pada tahun 1940, Dr. Karl menemukan penggolongan darah yang memanfaatkan

faktor rhesus atau Rh. Nama ini diambil dari sampel monyet jenis Rhesus. Berdasarkan ada

tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu:

Rh-positif (Rh+) berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi Rh-positif

(9)

sedangkan Rh-negatif (Rh-) berati darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan

dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh.

RhesusRh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya

k tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.

Saat akan menikah sebaiknya kita perlu melakukan pemeriksaan antigen Rhesus dan

memastikan Andadan pasangan memiliki antigen Rhesus yang sejenis. Hal ini penting

diperhatikan karena jika tidak, maka kemungkinan keselamatan bayi Anda yang ke-dua akan

terancam eritroblastolis fetalis (kematian janin di dalam kandungan ibunya).

Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada

janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan

bayi memiliki jenis darah yang berbeda (ibu rhesus positif, janin rhesus negatif). Sang ibu

akan memproduksi zat antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi. Pada kehamilan

pertama antibodi yang dibuat oleh ibu belum begitu banyak, sehingga anak pertama akan

selamat. Akan tetapi jika dalam kurang dari satu tahun ibu hamil anak yang kedua maka di

dalam darah ibu masih cukup terdapat antibodi yang dihasilkan ketika mengandung anak

yang pertama. Akibatnya janin kedua, sel darahnya akan segera diserang oleh antibodi

tersebut dan mengakibatkan kematian janin.

Olehkarena itu jika terpaksanya menikah dengan pasangan yang berbeda rhesus

sebaiknya diberikan jarak kehamilan pertama dan kedua sedikitnya 5 tahun agar darah ibu

bersih dari antibodi yang dihasilkannya sendiri, sehingga janin akan selamat hingga

(10)

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum diselenggarakan pada :

Hari/tanggal : Rabu, 02 Desember 2015

Pukul : 11.30 WIB

Tempat: Kelas XI.IPA.2 MAN Model Babakan Ciwaringin Cirebon

3.2 Alat dan Bahan

2. Ketika sudah menetes taruh darah menjadi 4 bagian kedalam 2 kaca objek. 3. Masing-masing darah diberi serum antigen yang berbeda-beda.

4. Campur/aduk darah dengan serum antigen tersebut menggunakan tusuk gigi.

5. Setelah itu akan diketahui hasilnya, setelah praktikum selesai bersihkan alat praktik dengan

(11)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

(12)

4.2 PEMBAHASAN

(13)

sel darah merah sebagian besar individu mengandung satu substansi golongan darah tipe A, B, AB dan O.

Hasil dari sampel diatas pada gambar 1.2 menyatakan bahwa golongan darah dari sampel tersebut adalah B. Ini dapat terlihat pada anti B dan anti AB terjadi penggumpalan. Reaksi aglutinasi terjadi apabila terdapat gumpalan pada darah yang ditetesi serum antibodi anti A dan anti B serum. Apabila darah yang ditetesi serum antibodi anti A menggumpal maka golongan darahnya A, bila darah ditetesi antibodi anti A dan antibodi anti B, keduanya menggumpal maka golongan darahnya AB.

Terjadi Aglutinasi karena Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan anti bodi yang terkandung darah tersebut yaitu :

a. Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membran

selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

b. Golongan darah B memiliki B pada permukaan pada sel arah merahnya dan

menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

c. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak

menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

d. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap

antigen A dan B.

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diisimpulkan bahwa:

1. Dinyatakan memiliki golongan darah A bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi

serum antibodi anti A.

2. Dinyatakan memiliki golongan darah B bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi

serum antibodi anti B.

3. Dinyatakan memiliki golongan darah AB bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi

serum antibodi anti A dan B.

4. Dinyatakan memiliki golongan darah O bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi

(14)

5.2 SARAN

Adapun saran ditujukan untuk:

Gambar

Gambar 1.1 sampel darah.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah. Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk

dalam keadaan gelap konsentrasi hormone auksin pada batang lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah terang karena

A. TUJUAN 1. Mengetahui cara test golongan darah 2. Mengetahui golongan darah individu 3. Mengetahui waktu koagulasi

1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam

o Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum

2.Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibody trhadap antigen A dalam serum darahnya.Akibatnya

Namun sebelum digunakan dalam pembuatan suspense darah merah dalam penentuan golongan darah, sel-sel darah merah ini, harus dicuci terlebih dahulu, pencucian

merah - Ahomogen: tidak ada antigen pada sel darah merah - Pada pemeriksaan plasma - Jika terjadi aglutinasi maka ada antibodi di dalam plasma/serum pasien, dan bila homogen tidak