• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI “UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SYSTEM ABO”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI “UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SYSTEM ABO”"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI “UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SYSTEM ABO”

Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes 

Disusun Oleh : 

 Nama: Sofyan Dwi Nugroho  

 NIM : 1670825  NIM : 167082510211021 Prodi : Pendidikana IPA Prodi : Pendidikana IPA

PRODI PENDIDIKAN SAINS PRODI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017 2017

UJI GOLONGAN DARAH DENGAN SYSTEM ABO

A. TUJUAN

1. Mengetahui cara test golongan darahMengetahui cara test golongan darah 2.

2. Mengetahui golongan darah individuMengetahui golongan darah individu 3.

3. Mengetahui waktu koagulasi darahMengetahui waktu koagulasi darah 4.

4. Mengetahui cara pengukuran waktu koagulasi darahMengetahui cara pengukuran waktu koagulasi darah

B. DASAR TEORI

1. Definisi Golongan Darah dan Pewarisan

Golongan darah darah adalah adalah ciri ciri khususkhusus darah darah dari suatu individu karena adanyadari suatu individu karena adanya  perbedaan jenis

 perbedaan jenis karbohidrat karbohidrat dandan protein protein pada permukaan  pada permukaan membranmembran sel darah merah. sel darah merah. Dua Dua  jenis

 jenis penggolongan penggolongan darah darah yang yang paling paling penting penting adalah adalah penggolongan A penggolongan A B B OO dan

dan Rhesus Rhesus (faktor (faktor Rh). Rh). Di Di dunia dunia ini ini sebenarnya sebenarnya dikenal dikenal sekitar sekitar 4646  jenis

 jenis antigen antigen selain selain antigen antigen ABO dan ABO dan Rh, hanya Rh, hanya saja saja lebih lebih jarang jarang dijumpai.dijumpai. Transfusi Transfusi darah

darah dari dari golongan golongan yang yang tidak tidak kompatibel kompatibel dapat dapat menyebabkan menyebabkan reaksi reaksi transfusitransfusi imunologis yang berakibat

imunologis yang berakibat anemia hemolisis, anemia hemolisis, gagal ginjal, gagal ginjal, syok, syok, dan dan kematian. kematian. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen antigen dandan antibodi antibodi yangyang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: a.

a. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A diIndividu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di  permukaan

 permukaan membran membran selnya selnya dan dan menghasilkan menghasilkan antibodi antibodi terhadap terhadap antigen antigen BB dalam

dalam serum serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapathanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.  b.

 b. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darahIndividu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan

merahnya dan menghasilkan menghasilkan antibodi terhadap antibodi terhadap antigen A antigen A dalam dalam serum serum darahnya.darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif 

orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif  c.

c. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A danIndividu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima

dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongandarah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

d. Individu Individu dengan dengan golongan golongan darah darah O O memiliki memiliki sel sel darah darah tanpatanpa antigen, tapi

antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang denganmemproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebutdonor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O

golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O -negatif.-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti

meskipun di beberapa negara seperti Swedia Swedia dandan Norwegia, Norwegia,  golongan darah A lebih  golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang  paling

 paling jarang jarang dijumpai dijumpai di di dunia. dunia. Ilmuwan Ilmuwan Austria,Austria, Karl Karl Landsteiner,Landsteiner,  memperoleh  memperoleh  penghargaan

 penghargaan Nobel Nobel dalam dalam bidangbidang Fisiologi Fisiologi dandanKedokteranKedokteran pada  pada tahuntahun 1930 1930 untukuntuk  jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Peny

 jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Penyebaran golongan darah A, B, Oebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. Pewarisan menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda. Pewarisan golongan darah kepada anakdapat dilihat pada table 1.

golongan darah kepada anakdapat dilihat pada table 1. Tabel 1. Pewaris Golongan Darah Kepada Anak

Tabel 1. Pewaris Golongan Darah Kepada Anak IBU

IBU AYAHAYAH

O O A A B B ABAB O O O O O, O, A A O, O, B B A, A, BB A A O, O, A A O, O, A A O, O, A, A, B, B, AB AB A, A, B, B, ABAB B B O, O, B B O, O, A, A, B, B, AB AB O, O, B B A, A, B, B, ABAB AB AB A, A, B B A, A, B, B, AB AB A, A, B, B, AB AB A, A, B, B, ABAB

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesusatau

Rhesusatau faktor Rh. faktor Rh. Nama ini Nama ini diperoleh dari diperoleh dari monyet jenis Rhesus monyet jenis Rhesus yang diketahuiyang diketahui memiliki faktor ini pada tahun

memiliki faktor ini pada tahun 1940 1940 oleholeh Karl Landsteiner. Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor faktor Rhesus Rhesus amat amat penting penting karena karena ketidakcocokan ketidakcocokan golongan. golongan. MisalnyaMisalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan

terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. hemolisis.  Hal ini terutama terjadi pada  Hal ini terutama terjadi pada  perempuan y

 perempuan yang pada ang pada atau di atau di bawah bawah usia melahirkan usia melahirkan karena faktor karena faktor Rh dapat Rh dapat memengaruhimemengaruhi  janin pada saat

 janin pada saat kehamilan. kehamilan.

2. Golongan dan Tipe Darah

Darah tersusun dari beberapa unsur yang mempunyai peran utama dalam terapi Darah tersusun dari beberapa unsur yang mempunyai peran utama dalam terapi tranfusi

tranfusi darah. darah. Komponen ini Komponen ini meliputi meliputi antigen, antibody, antigen, antibody, tipe tipe Rh, dan Rh, dan antigenantigen HLA. Antigen adalah zat yang mendatangkan respon imun spesifik bila terjadi kontak HLA. Antigen adalah zat yang mendatangkan respon imun spesifik bila terjadi kontak dengan benda asing. Sistem imun tubuh berespon dengan memproduksi antibody untuk dengan benda asing. Sistem imun tubuh berespon dengan memproduksi antibody untuk memusnahkan penyerang.

memusnahkan penyerang. Reaksi Antigen Reaksi Antigen (Ag) dan (Ag) dan Antibodi (AB) Antibodi (AB) ini ini diperlihatkandiperlihatkan dengan aglutinasi atau hemolisis. Antibodi dalam serum berespon terhadap antigen dengan aglutinasi atau hemolisis. Antibodi dalam serum berespon terhadap antigen  penyerang dengan

 penyerang dengan mengelompokkan sel-sel mengelompokkan sel-sel darah darah merah bersmerah bersama-sama ama-sama dan menjadikandan menjadikan mereka tidak efektif atau memusnahkan sel darah merah. Sistem penggolongan darah mereka tidak efektif atau memusnahkan sel darah merah. Sistem penggolongan darah didasarkan pada reaksi Ag-AB yang menentukan kompabilitas darah.

didasarkan pada reaksi Ag-AB yang menentukan kompabilitas darah.

Golongan darah yang paling penting untuk tranfusi darah ialah sistem ABO, yang Golongan darah yang paling penting untuk tranfusi darah ialah sistem ABO, yang meliputi golongan berikut: A, B, O, AB. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada meliputi golongan berikut: A, B, O, AB. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah; individu dengan golongan A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah; individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.

kedua antigen tersebut.

Aglutinin, atau antibody yang bekerja melawan an

Aglutinin, atau antibody yang bekerja melawan antigen A dan B, disebutagglutinintigen A dan B, disebutagglutinin anti A dan agglutinin anti B. Aglutinin ini terjadi s

anti A dan agglutinin anti B. Aglutinin ini terjadi s ecara alami. Individu dengan golonganecara alami. Individu dengan golongan darah A memproduksi aglutinin anti B di dalam plasmanya secara alami. Begitu juga darah A memproduksi aglutinin anti B di dalam plasmanya secara alami. Begitu juga dengan individu dengan golongan darah B, akan memproduksi agglutinin anti A di

dengan individu dengan golongan darah B, akan memproduksi agglutinin anti A di dalamdalam  plasma secara alami. In

 plasma secara alami. Individu dengan dividu dengan golongan golongan darah O secara darah O secara alami memproduksi alami memproduksi keduakedua aglutinin tersebut, inilah sebabnya individu dengan golongan darah O disebut sebagai aglutinin tersebut, inilah sebabnya individu dengan golongan darah O disebut sebagai donor universal. Individu golongan AB juga menghasilkan antibodi AB, oleh karena itu donor universal. Individu golongan AB juga menghasilkan antibodi AB, oleh karena itu individu dengan golongan AB disebut resipien universal. Bila darah yang ditranfusikan individu dengan golongan AB disebut resipien universal. Bila darah yang ditranfusikan tidak sesuai, maka akan timbul reaksi tranfusi.

tidak sesuai, maka akan timbul reaksi tranfusi.

Setelah system ABO, tipe Rh merupakan kelompok antigen sel darah merah Setelah system ABO, tipe Rh merupakan kelompok antigen sel darah merah dengan kepentingan klinis besar. Tidak seperti anti-A dan anti-B, yang terjadi pada dengan kepentingan klinis besar. Tidak seperti anti-A dan anti-B, yang terjadi pada individu normal dan tidak diimunisasi, antibody Rh tidak terbentuk tanpa stimulasi individu normal dan tidak diimunisasi, antibody Rh tidak terbentuk tanpa stimulasi

imunisasi. Individu dengan antibodi D disebut Rh positif, s

imunisasi. Individu dengan antibodi D disebut Rh positif, s edangkan yang tidak memilikiedangkan yang tidak memiliki antibodi D disebut Rh negatif, tidak menjadi soal apakah ada antibodi Rh lainnya. antibodi D disebut Rh negatif, tidak menjadi soal apakah ada antibodi Rh lainnya. Antibody D dapat menyebabkan destruksi sel darah merah, seperti dalam kasus reaksi Antibody D dapat menyebabkan destruksi sel darah merah, seperti dalam kasus reaksi tranfusi hemolitik lambat.

tranfusi hemolitik lambat.

Penggolongan darah mengidentifikasi penggolonga ABO dan Rh dalam donor Penggolongan darah mengidentifikasi penggolonga ABO dan Rh dalam donor darah. Pencocok silangan (

darah. Pencocok silangan (crossmatching crossmatching ) kemudian menentukan kompatibilitas ABO dan) kemudian menentukan kompatibilitas ABO dan Rh adalah penting dalam pemberian terapi tranfusi darah.

Rh adalah penting dalam pemberian terapi tranfusi darah.

Sistem HLA merupakan komponen berikutnya untuk dipertimbangkan dalam Sistem HLA merupakan komponen berikutnya untuk dipertimbangkan dalam  pemberian tranfusi.

 pemberian tranfusi. System HLA System HLA didasarkan didasarkan pada antipada antigen yang gen yang terdapat terdapat dalam leukosit,dalam leukosit, trombosit dan sel-sel lainnya. Penggolongan dan pencocoksilangan HLA kadang-kadang trombosit dan sel-sel lainnya. Penggolongan dan pencocoksilangan HLA kadang-kadang diperlukan sebelum tranfusi trombosit diulangi.

diperlukan sebelum tranfusi trombosit diulangi. 3.

3. Macam-macam Komponen Darah

a) Darah lengkap (Darah lengkap (whole blood whole blood ))

Tranfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut dan masif, Tranfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut dan masif, meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan. Darah lengkap diberikan meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan. Darah lengkap diberikan dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui. Infuskan selama 2 sampai 3 jam, dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui. Infuskan selama 2 sampai 3 jam, maksimum 4 jam/unit. Dosis pada pediatrik rata-rata 20 ml/kg, diikuti dengan maksimum 4 jam/unit. Dosis pada pediatrik rata-rata 20 ml/kg, diikuti dengan volume yang diperlukan untuk stabilisasi. Bisanya tersedia dala

volume yang diperlukan untuk stabilisasi. Bisanya tersedia dala m volume 400-500m volume 400-500 ml dengan masa hidup 21 hari. Hindari memberikan tranfusi saat klien tidak dapat ml dengan masa hidup 21 hari. Hindari memberikan tranfusi saat klien tidak dapat menoleransi masalah sirkulasi. Hangatkan darah jika akan diberikan dalam

menoleransi masalah sirkulasi. Hangatkan darah jika akan diberikan dalam jumlahjumlah  besar.

 besar.  b)

 b) Packed Red Blood cells (RBCs)Packed Red Blood cells (RBCs)

Komponen ini mengandung sel darah merah, SDP, dan trombosit

Komponen ini mengandung sel darah merah, SDP, dan trombosit karena sebagiankarena sebagian  plasma

 plasma telah telah dihilangkan dihilangkan (80 (80 %). %). Tersedia Tersedia volume volume 250 250 ml. ml. Diberikan Diberikan selama selama 22 sampai 4 jam, dengan golongan darah ABO dan Rh yang diketahui. Hindari sampai 4 jam, dengan golongan darah ABO dan Rh yang diketahui. Hindari menggunakan komponen ini untuk anemia yang mendapat terapi nutrisi dan obat. menggunakan komponen ini untuk anemia yang mendapat terapi nutrisi dan obat. Masa hidup komponen ini 21 hari.

Masa hidup komponen ini 21 hari.

c) Fresh Frozen Plasma (FFP)Fresh Frozen Plasma (FFP)

Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume

Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume akibat kehilanganakibat kehilangan darah akut. Komponen ini mengandung semua faktor pembekuan darah (factor V, darah akut. Komponen ini mengandung semua faktor pembekuan darah (factor V, VIII, dan IX). Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP dalam jumlah VIII, dan IX). Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP dalam jumlah  besar

mengikat kalsium. Shelf life 12 bulan jika dibekukan dan 6 jam jika sudah mencair. mengikat kalsium. Shelf life 12 bulan jika dibekukan dan 6 jam jika sudah mencair. Perlu dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan s

Perlu dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan s ystem Rh.ystem Rh. d)

d) Albumin 5 % dan albumin 25 %Albumin 5 % dan albumin 25 %

Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander darah dan Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander darah dan  pengganti

 pengganti protein. protein. Komponen Komponen ini ini dapat dapat diberikan diberikan melalui melalui piggybag. piggybag. Volume Volume yangyang diberikan bervariasi tergantung kebutuhan pasien. Hindarkan untuk mencampur diberikan bervariasi tergantung kebutuhan pasien. Hindarkan untuk mencampur albumin dengan protein hydrolysate dan larutan a

albumin dengan protein hydrolysate dan larutan alkohol.lkohol.

C. ALAT DAN BAHAN

Uji Golongan Darah: 

1. Glass obyekGlass obyek 2.

2. Jarum pentulJarum pentul 3.

3. Blood LancetBlood Lancet 4.

4. Zat anti AZat anti A 5.

5. Zat anti BZat anti B 6.

6. Darah segar diambil dari ujung jari manis (perifer)Darah segar diambil dari ujung jari manis (perifer) Menetukan Waktu Koagulasi Darah:

Menetukan Waktu Koagulasi Darah: 1.

1. Glass obyekGlass obyek 2.

2. Jarum pentulJarum pentul 3.

3.  Blood lancet Blood lancet 4.

4. Stop watchStop watch 5.

5. Tusuk gigiTusuk gigi

D. LANGKAH KERJA

Uji Golongan Darah: 

1. Mengambil kaca obyek kemudian tetesi dengan satu tetes darah naracoba/praktikanMengambil kaca obyek kemudian tetesi dengan satu tetes darah naracoba/praktikan 2.

2. Meneteskan 1 tetes zat anti A dan mengamati jika terjadi aglutinasiMeneteskan 1 tetes zat anti A dan mengamati jika terjadi aglutinasi 3.

3. Meneteskan 1 tetes zat anti B dan mengamati jika terjadi aglitunasiMeneteskan 1 tetes zat anti B dan mengamati jika terjadi aglitunasi 4.

4. Menginterpretasikan golongan darah naracoba/praktikanMenginterpretasikan golongan darah naracoba/praktikan

Anti-A

Menentukan Waktu Koagulasi Darah: Menentukan Waktu Koagulasi Darah:

1.

1. Meneteskan satu tetes besar darah pada kaca obyekMeneteskan satu tetes besar darah pada kaca obyek 2.

2. Setiap 30 detik, menusuk darah tersebut dengan menggunakan jarum pentul/jarumSetiap 30 detik, menusuk darah tersebut dengan menggunakan jarum pentul/jarum  bundel/ tusuk gigi

 bundel/ tusuk gigi 3.

3. Apabila ada dibrin yang melekat pada jarum tersebut maka berarti sudah terjadiApabila ada dibrin yang melekat pada jarum tersebut maka berarti sudah terjadi coagulase

coagulase 4.

4. Mencatat waktu sebelum terjadinya benang-benang fibrin sebagai waktu coagulasiMencatat waktu sebelum terjadinya benang-benang fibrin sebagai waktu coagulasi

E. DATA HASIL PRAKTIKUM

No Nama Nama Anti-A Anti-A Anti-B Anti-B Golongan Golongan Darah Darah Waktu Waktu KoagulasiKoagulasi (menit) (menit) 1 1 ERW ERW - - - - O O 1515 2 2 LMP LMP - - + + B B 1111 3 3 FER FER - - + + B B 88 4 4 WLN WLN - - - - O O 2.52.5 5 5 ANS ANS + + + + AB AB 55 6 6 JUM JUM + + - - A A 7.57.5 7 7 LWH LWH - - + + B B 33 8 8 TTN TTN - - + + B B 66 9 9 EKO EKO - - - - O O 77 10 10 SDN SDN - - - - O O 88 11 11 EKA EKA + + + + AB AB 99 12 12 PRM PRM - - - - O O 9.59.5 13 13 GWA GWA + + - - A A 1212 14 14 YNK YNK - - - - O O 2.52.5 15 15 CLA CLA + + - - A A 22 16 16 USW USW - - + + B B 33

F. PEMBAHASAN

Praktikum yang berjudul penentuan golongan darah ini bertujuan untuk mengetahui cara Praktikum yang berjudul penentuan golongan darah ini bertujuan untuk mengetahui cara tes golongan darah, mengetahui golongan darah individu, mengetahui waktu koagulasi darah tes golongan darah, mengetahui golongan darah individu, mengetahui waktu koagulasi darah dan mengetahui cara pengukuran waktu koagulasi darah. Praktikum kali ini menggunakan dan mengetahui cara pengukuran waktu koagulasi darah. Praktikum kali ini menggunakan darah segar manusia yang diambil dari

darah segar manusia yang diambil dari sukarelawan kelas, sampel yang telah diambil sukarelawan kelas, sampel yang telah diambil kemudiankemudian diuji dengan serum A dan serum B yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam pengujian ini diuji dengan serum A dan serum B yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam pengujian ini digunakan sampel darah dan diperoleh hasil sebagai berikut.

digunakan sampel darah dan diperoleh hasil sebagai berikut.

Sampel darah milik Eka Rahma, Wulan, Eko, Sofyan, Prima dan Yustina yang telah Sampel darah milik Eka Rahma, Wulan, Eko, Sofyan, Prima dan Yustina yang telah diketahui bergolongan darah O diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil yang diketahui bergolongan darah O diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil yang diperoleh baik darah yang ditetesi serum A dan serum B tidak mengalami penggumpalan diperoleh baik darah yang ditetesi serum A dan serum B tidak mengalami penggumpalan (larut). Golongan darah O setelah ditetesi dengan serum A maupun serum B tidak terjadi (larut). Golongan darah O setelah ditetesi dengan serum A maupun serum B tidak terjadi  penggumpalan. Hal

 penggumpalan. Hal ini ini terjadi terjadi karena karena golongan golongan darah darah O O memiliki memiliki zat zat anti anti A A dan dan zat zat anti anti BB sehingga jika jika diberi serum A(zat anti A) dan serum B(zat anti B) tidak adan terjadi sehingga jika jika diberi serum A(zat anti A) dan serum B(zat anti B) tidak adan terjadi  penggumpalan

 penggumpalan karena golongan karena golongan darah O darah O memiliki zat anti kmemiliki zat anti keduanya maka eduanya maka akan menolak(tidakakan menolak(tidak menggumpal) jika bertemu dengan zat anti A maupun B dari serum yang diteteskan.

menggumpal) jika bertemu dengan zat anti A maupun B dari serum yang diteteskan.

Sampel darah milik Mitha, Fertina, Lady, Uswatun dan Titin yang telah diketahui Sampel darah milik Mitha, Fertina, Lady, Uswatun dan Titin yang telah diketahui  bergolongan darah B diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil

 bergolongan darah B diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil yang diperoleh darahyang diperoleh darah yang ditetesi serum A tidak mengalami penggumpalan, namun darah yang ditetesi serum yang ditetesi serum A tidak mengalami penggumpalan, namun darah yang ditetesi serum Bmengalami penggumpalan (larut). Golongan darah B setelah ditetesi dengan serum A tidak Bmengalami penggumpalan (larut). Golongan darah B setelah ditetesi dengan serum A tidak terjadi penggumpalan karena pada golongan darah B hanya memiliki zat anti A namun set terjadi penggumpalan karena pada golongan darah B hanya memiliki zat anti A namun set elahelah ditetesi serum B terjadi pengumpalan karena pada serum B terdapat zat anti B. Penggumpalan ditetesi serum B terjadi pengumpalan karena pada serum B terdapat zat anti B. Penggumpalan tersebut terjadi karena zat

tersebut terjadi karena zat anti A dari darah bertemu dengan zat anti B dari serum B yang telahanti A dari darah bertemu dengan zat anti B dari serum B yang telah diteteskan.

diteteskan.

Sampel darah Anis dan Adit yang telah diketahui bergolongan darah AB diuji kembali Sampel darah Anis dan Adit yang telah diketahui bergolongan darah AB diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil yang diperoleh baik darah yang ditetesi

menggunakan serum A dan B. Hasil yang diperoleh baik darah yang ditetesi serum A dan serumserum A dan serum B mengalami penggumpalan (larut). Pada golongan darah AB setelah ditetesi dengan serum A B mengalami penggumpalan (larut). Pada golongan darah AB setelah ditetesi dengan serum A maupun serum B, darahnya menggumpal. Hal ini terjadi karena golongan darah AB tidak maupun serum B, darahnya menggumpal. Hal ini terjadi karena golongan darah AB tidak memiliki zat anti A maupun zat anti B namun memiliki antigen(aglutinogen) yaitu antigen A memiliki zat anti A maupun zat anti B namun memiliki antigen(aglutinogen) yaitu antigen A dan B. Sehingga ketika ditetesi dengan serum A dan serum B tejadi penggumpalan.

dan B. Sehingga ketika ditetesi dengan serum A dan serum B tejadi penggumpalan. Sampel darah milik Jumriani, Gustin, dan Clara

Sampel darah milik Jumriani, Gustin, dan Clara yang telah diketahui bergolongan darah Ayang telah diketahui bergolongan darah A diuji kembali menggunakan serum A dan B. Hasil yang diperoleh darah yang ditetesi ser

mengalami penggumpalan, namun darah yang ditetesi serum B tidak mengalami mengalami penggumpalan, namun darah yang ditetesi serum B tidak mengalami  penggumpalan

 penggumpalan (larut). (larut). Golongan Golongan darah darah A A setelah setelah ditetesi ditetesi dengan dengan serum serum B B tidak tidak terjaditerjadi  penggumpalan

 penggumpalan karena pada karena pada golongan golongan darah A darah A hanya memiliki hanya memiliki zat anti B zat anti B namun setelah namun setelah ditetesiditetesi serum A terjadi pengumpalan karena pada serum A terdapat z

serum A terjadi pengumpalan karena pada serum A terdapat z at anti A. Penggumpalan tersebutat anti A. Penggumpalan tersebut terjadi karena zat anti A dari darah bertemu dengan zat anti B dari serum B yang telah terjadi karena zat anti A dari darah bertemu dengan zat anti B dari serum B yang telah diteteskan.

diteteskan.

Berdasarkan penjelasan mengenai penggumpalan darah di atas dapat diketahui Berdasarkan penjelasan mengenai penggumpalan darah di atas dapat diketahui  penggolongan darah sistem ABO yaitu terdapat

 penggolongan darah sistem ABO yaitu terdapat 4 golongan darah yaitu golongan darah A, 4 golongan darah yaitu golongan darah A, B,B, AB dan O. Golongan darah A memiliki antigen atau aglutinogen A pada sel darahnya dan AB dan O. Golongan darah A memiliki antigen atau aglutinogen A pada sel darahnya dan memiliki aglutinin anti B atau zat anti B pada plasmanya. Golongan darah B memiliki memiliki aglutinin anti B atau zat anti B pada plasmanya. Golongan darah B memiliki aglutinogen B pada sel darahnya dan memiliki aglutinin anti A pada plasmanya. Golongan aglutinogen B pada sel darahnya dan memiliki aglutinin anti A pada plasmanya. Golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B namun tidak memiliki aglutinin pada plasmanya. darah AB memiliki aglutinogen A dan B namun tidak memiliki aglutinin pada plasmanya. Sedangkan golongan darah O tidak memiliki aglutinogen pada sel darahnya namun memiliki Sedangkan golongan darah O tidak memiliki aglutinogen pada sel darahnya namun memiliki aglutinin anti A maupun anti B pada plasmanya.

aglutinin anti A maupun anti B pada plasmanya.

Penggolongan darah ini sangat penting dalam proses transfusi darah. Transfusi darah Penggolongan darah ini sangat penting dalam proses transfusi darah. Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut donor, kepada orang yang memerlukan adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut donor, kepada orang yang memerlukan yang disebut resipien. Golongan darah AB tidak memiliki zat anti pada plasmanya sehingga yang disebut resipien. Golongan darah AB tidak memiliki zat anti pada plasmanya sehingga seseorang dengan golongan darah AB dapat menerima darah dari orang golongan darah ABO seseorang dengan golongan darah AB dapat menerima darah dari orang golongan darah ABO apapun (A, B, AB dan O) dan disebut

apapun (A, B, AB dan O) dan disebut resipien universal resipien universal . Namun golongan darah AB tidak. Namun golongan darah AB tidak dapat mendonorkan darahnya kecuali pada sesama AB. Sedangkan karena golongan darah O dapat mendonorkan darahnya kecuali pada sesama AB. Sedangkan karena golongan darah O memiliki zat anti A maupun zat anti B, maka golongan darah O dapat mendonorkan darahnya memiliki zat anti A maupun zat anti B, maka golongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun (A, B, AB dan O) dan disebut

kepada orang dengan golongan darah ABO apapun (A, B, AB dan O) dan disebut donordonor universal 

universal . Namun orang dengan golongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama. Namun orang dengan golongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama golongan darah O.

golongan darah O.

Pada praktikum, apabila darah dikeluarkan dari tu

Pada praktikum, apabila darah dikeluarkan dari tubuh maka segera terjadi bekuan buh maka segera terjadi bekuan yangyang terdiri atas unsur terbentuk dan cairan kuning jernih yang disebut serum. Serum sebenarnya terdiri atas unsur terbentuk dan cairan kuning jernih yang disebut serum. Serum sebenarnya merupakan plasma tanpa fibrinogen dan protrombin (protein). Apabila pembekuan dicegah merupakan plasma tanpa fibrinogen dan protrombin (protein). Apabila pembekuan dicegah maka perbandingan antara unsur terbentuk yang sebagian besar merupakan sel-sel darah maka perbandingan antara unsur terbentuk yang sebagian besar merupakan sel-sel darah merah, dan plasma adalah sekitar 40-50%. Pada laki-laki dewasa perbandingan ini tergantung merah, dan plasma adalah sekitar 40-50%. Pada laki-laki dewasa perbandingan ini tergantung  pada

 pada jenis jenis kelamin kelamin dan dan umur umur individu. individu. Bagian Bagian cairan cairan yang yang merupakan merupakan plasma plasma atau atau serumserum mengandung bermacam-macam zat yang dapat dikategorikan dalam beberapa golongan yaitu mengandung bermacam-macam zat yang dapat dikategorikan dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut.

sebagai berikut. 1.

2.

2. Golongan karbohidrat (glukosa)Golongan karbohidrat (glukosa) 3.

3. Golongan protein (albumin, globulin, fibrinogen)Golongan protein (albumin, globulin, fibrinogen) 4.

4. Golongan enzim (amilase, transaminase, LDH, CPK)Golongan enzim (amilase, transaminase, LDH, CPK) 5.

5. Golongan hormon (insulin, adrenalin, estrogen)Golongan hormon (insulin, adrenalin, estrogen) 6.

6. Golongan vitamin (vitamin A, vitamin K, vitamin B)Golongan vitamin (vitamin A, vitamin K, vitamin B) 7.

7. Golongan mineral (zat besi, kalium, Natrium, chlorida)Golongan mineral (zat besi, kalium, Natrium, chlorida) 8.

8. Golongan zat warna (bilirubin)Golongan zat warna (bilirubin) 9.

9. Golongan ampas metabolik (urea, kreatinin, asam urat)Golongan ampas metabolik (urea, kreatinin, asam urat)

Percobaan selanjutnya mengenai waktu koagulasi darah. Berdasarkan praktikum Percobaan selanjutnya mengenai waktu koagulasi darah. Berdasarkan praktikum  pembekuan darah yang telah dilakukan, diperoleh hasil waktu beku darah probandus laki-l  pembekuan darah yang telah dilakukan, diperoleh hasil waktu beku darah probandus laki-l akiaki

dan perempuan berkisar antara 1-20 menit. Koagulasi pada umumnya bera

dan perempuan berkisar antara 1-20 menit. Koagulasi pada umumnya bera khir dalam waktu 5khir dalam waktu 5 menit, sehingga dapat dinyatakan tidak terserang defisiensi vitamin K, penyebabnya adalah menit, sehingga dapat dinyatakan tidak terserang defisiensi vitamin K, penyebabnya adalah rendahnya penyerapan lemak dari dalam usus. Koagulasi juga dipengaruhi oleh car

rendahnya penyerapan lemak dari dalam usus. Koagulasi juga dipengaruhi oleh car a atau teknika atau teknik  pengambilan darah sehingga di dapat variasi dalam waktu beku

 pengambilan darah sehingga di dapat variasi dalam waktu beku darah.darah.

Mekanisme pembekuan darah yaitu pertama, jaringan mengalami cedera, trombosit yang Mekanisme pembekuan darah yaitu pertama, jaringan mengalami cedera, trombosit yang mengalami lisis kemudian terjadi pelepasan prekursor tromboplastin bereaksi dengan faktor mengalami lisis kemudian terjadi pelepasan prekursor tromboplastin bereaksi dengan faktor antihemofilik (plasma) dengan komponen tromboplastin membentuk tromboplastin. Kedua, antihemofilik (plasma) dengan komponen tromboplastin membentuk tromboplastin. Kedua, Prokonvertin diubah menjadi konvertin oleh ion Ca. Ketiga, protrombin dengan bantuan ion Prokonvertin diubah menjadi konvertin oleh ion Ca. Ketiga, protrombin dengan bantuan ion Ca, konvertin, dan tromboplastin akan diubah menjadi trombin. Keempat, akselerator

Ca, konvertin, dan tromboplastin akan diubah menjadi trombin. Keempat, akselerator globulinglobulin  plasma

 plasma in-aktif in-aktif diaktifkan diaktifkan menjadi menjadi akselerator akselerator globulin globulin serum serum aktif aktif oleh oleh trombin. trombin. Kelima,Kelima,  protrombin

 protrombin diubah diubah menjadi menjadi trombin. trombin. Terakhir, Terakhir, fibrinogen fibrinogen diubah diubah menjadi menjadi fibrin fibrin dengandengan  bantuan

 bantuan trombin.Hemoglobin(Hb) trombin.Hemoglobin(Hb) terdapat terdapat di di dalam dalam sel sel darah darah merah merah dan dan memiliki memiliki fungsifungsi dalam pengangkutan O

dalam pengangkutan O22. Kadar hemoglobin di dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kadar hemoglobin di dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain umur, pakan, dan kondisi kesehatan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain umur, pakan, dan kondisi kesehatan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi  pembekuan darah antara lain sebagai berikut.

 pembekuan darah antara lain sebagai berikut. 1.

1. Fibrinogen: sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma danFibrinogen: sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan masalah pembekuan darah

masalah pembekuan darah afibrinogenemiaafibrinogenemia atau atau hypofibrinogenemiahypofibrinogenemia 2.

2. Prothrombin: sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubahProthrombin: sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X (Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke X (Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke  bentuk aktif fibrin. Kekurangan

3. Jaringan Tromboplastin: koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yangJaringan Tromboplastin: koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang  berbeda

 berbeda dalam dalam tubuh, tubuh, seperti seperti otak otak dan dan paru-paru; paru-paru; Jaringan Jaringan Tromboplastin Tromboplastin pentingpenting dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di Jalur dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di Jalur koagulasi ekstrinsik

koagulasi ekstrinsik 4.

4. Kalsium: sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darahKalsium: sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah 5.

5. Proaccelerin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas, yangProaccelerin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas, yang hadir dalam plasma, tetapi t

hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsikidak dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan protrombin trombin yang aktif. koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan protrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada

Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada kecenderungan berdarahkecenderungan berdarah yang langka yang disebut parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut yang langka yang disebut parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut  juga akselerator globulin

 juga akselerator globulin 6.

6. Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi tidakSebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi tidak lagi dianggap dalam skema hemostasis.

lagi dianggap dalam skema hemostasis. 7.

7. Prokonvertin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas danProkonvertin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas dan  berpartisipasi dalam

 berpartisipasi dalam Jalur koagulasi Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ekstrinsik. Hal ini diaktifkan ini diaktifkan oleh kontak oleh kontak dengandengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Defisiensi faktor kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Defisiensi faktor  prokonvertin,

 prokonvertin, yang yang mungkin mungkin herediter herediter (autosomal (autosomal resesif) resesif) atau atau diperoleh diperoleh (yang(yang  berhubungan dengan kekurangan vitamin

 berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil K), hasil dalam kecenderungan pdalam kecenderungan perdarahan.erdarahan. Disebut juga serum protrombin konversi faktor akselerator dan stabil.

Disebut juga serum protrombin konversi faktor akselerator dan stabil. 8.

8. Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil danAntihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan  berpartisipasi

 berpartisipasi dalam dalam jalur jalur intrinsik intrinsik dari dari koagulasi, koagulasi, bertindak bertindak (dalam (dalam konser konser dengandengan faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah faktor von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif terkait-X sifat

resesif terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan, penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic A.

faktor antihemophilic A. 9.

9. Tromboplastin Plasma komponen, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatifTromboplastin Plasma komponen, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah aktivasi, diaktifkan stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah aktivasi, diaktifkan Defisiensi faktor X. hasil di hemofilia B. Disebut juga faktor Natal dan faktor Defisiensi faktor X. hasil di hemofilia B. Disebut juga faktor Natal dan faktor antihemophilic B.

antihemophilic B. 10.

10. Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil danStuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan  berpartisipasi dalam

 berpartisipasi dalam baik intrinsik baik intrinsik dan ekstrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, jalur koagulasi, menyatukan merekamenyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. Kekurangan faktor ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. Kekurangan faktor ini dapat

menyebabkan gangguan koagulasi an gangguan koagulasi sistemik, disebut jugasistemik, disebut juga Prower Stuart  Prower Stuart -faktor. Bentuk-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga thrombokinase.

yang diaktifkan disebut juga thrombokinase. 11.

11. Tromboplastin plasma yg di atas, faktor koagulasi yang stabil Tromboplastin plasma yg di atas, faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam jaluryang terlibat dalam jalur intrinsik dari koagulasi; sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IX. Lihat juga intrinsik dari koagulasi; sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IX. Lihat juga kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C.

kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C. 12.

12. Hageman faktor: faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan kacaHageman faktor: faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari koagulasi dengan atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari koagulasi dengan mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan trombosis.

trombosis. 13.

13. Fibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrinFibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor iniini memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan  protransglutaminase. Bentuk yang d

 protransglutaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.iaktifkan juga disebut transglutaminase.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai  berikut.

1. Cara mengetahui golongan darah sesorang yaitu dengan melakukan test penggolonganCara mengetahui golongan darah sesorang yaitu dengan melakukan test penggolongan darah. Test penggolongan darah memerlukan bahan yaitu sampel darah, larutan zat anti darah. Test penggolongan darah memerlukan bahan yaitu sampel darah, larutan zat anti A dan larutan zat anti B serta alat yang dibutuhkan kaca preparat,

A dan larutan zat anti B serta alat yang dibutuhkan kaca preparat, blood lancet blood lancet   dan  dan tusuk gigi. Kemudian membuat lingakaran pada kaca preparat untuk penetesan larutan tusuk gigi. Kemudian membuat lingakaran pada kaca preparat untuk penetesan larutan zat anti A dan zat anti B. Setelah itu sampel darah diteteskan pada masing-masing zat anti A dan zat anti B. Setelah itu sampel darah diteteskan pada masing-masing lingkaran kemudian ditetesi zat anti-nya dan diratakan menggunakan tusuk gigi. lingkaran kemudian ditetesi zat anti-nya dan diratakan menggunakan tusuk gigi. Terakhir mengamati gumpalan darah tersebut, jika:

Terakhir mengamati gumpalan darah tersebut, jika: a.

a. Zat anti A ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti B tidak ada maka golonganZat anti A ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti B tidak ada maka golongan darah tersebut adalah A.

darah tersebut adalah A.  b.

 b. Zat anti B ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti A tidak ada maka golonganZat anti B ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti A tidak ada maka golongan darah tersebut adalah B.

darah tersebut adalah B. c.

c. Zat anti A ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti A ada titik-titik gumpalanZat anti A ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti A ada titik-titik gumpalan merah golongan darah tersebut adalah AB.

merah golongan darah tersebut adalah AB. d.

d. Zat anti A tidak ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti B tidak ada makaZat anti A tidak ada titik-titik gumpalan merah dan zat anti B tidak ada maka golongan darah tersebut adalah O.

golongan darah tersebut adalah O. 2.

2. Cara pengukuran waktu koagulasi darah seseorang Cara pengukuran waktu koagulasi darah seseorang yaitu dengan menggunakan sampelyaitu dengan menggunakan sampel darah seseorang kemudian sampel tersebut diambil menggunakan tusuk gigi setiap darah seseorang kemudian sampel tersebut diambil menggunakan tusuk gigi setiap menitnya, jika sudah terbentuk benang

menitnya, jika sudah terbentuk benang

 – 

  benang pada sampel maka darah tersebut  benang pada sampel maka darah tersebut sudah mengalami koagulasi.

sudah mengalami koagulasi. 3.

3. Dibawah ini merupakan hasil test golongan darah dan waktu koagulasi darahDibawah ini merupakan hasil test golongan darah dan waktu koagulasi darah mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Sains kelas B.

mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Sains kelas B. No

No Nama Nama Golongan Golongan Darah Darah Waktu Waktu KoagulasiKoagulasi (menit) (menit) 1 1 ERW ERW O O 1515 2 2 LMP LMP B B 1111 3 3 FER FER B B 88 4 4 WLN WLN O O 2.52.5 5 5 ANS ANS AB AB 55 6 6 JUM JUM A A 7.57.5 7 7 LWH LWH B B 33 8 8 TTN TTN B B 66 9 9 EKO EKO O O 77 10 10 SDN SDN O O 88

11 11 EKA EKA AB AB 99 12 12 PRM PRM O O 9.59.5 13 13 GWA GWA A A 1212 14 14 YNK YNK O O 2.52.5 15 15 CLA CLA A A 22 16 16 USW USW B B 33 H. H. PERTANYAANPERTANYAAN I.

I. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA Cotton,

Cotton, F. F. A A and and Geoffrei Geoffrei Wilkinson. Wilkinson. 1988.1988. Advance  Advance Inorganic Inorganic Chemistry, Chemistry, 55thth Edition Edition. New. New York: John Wiley and Sons.

Fatimah. 2006. Pengaruh Konsentrasi Agen Pemilar Terhadap Karakter Fisikokimiawi dan Fatimah. 2006. Pengaruh Konsentrasi Agen Pemilar Terhadap Karakter Fisikokimiawi dan Fotoaktivitas Zro2- Montmorillonit pada Degradasi Fotokatalitik Limbah Cair Industri. Fotoaktivitas Zro2- Montmorillonit pada Degradasi Fotokatalitik Limbah Cair Industri.  Jurnal

 Jurnal Teknologi Teknologi Pengelolaan Pengelolaan LimbahLimbah. Diakses dari. Diakses dari http://www.chemistry.orghttp://www.chemistry.org  pada pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 10.52 WIB

tanggal 17 Maret 2017 pukul 10.52 WIB Isminingsih Gitopadmojo. 1978.

Isminingsih Gitopadmojo. 1978. Pengantar Kimia Zat W Pengantar Kimia Zat Warnaarna. Bandung : ITT. Bandung : ITT  Nurdin,

 Nurdin, M M .2007. .2007. Degradasi Degradasi Fotoelektrokatalik Fotoelektrokatalik Pada Pada Potassium Potassium Hydrogen Hydrogen Phtalate.Phtalate.  Jurnal Jurnal

Teknologi Pengolahan Limbah Vol. 10(2)

Teknologi Pengolahan Limbah Vol. 10(2)   Diakses Diakses daridari http://www.batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/jurnal/01002/JL07_M_Nurdin.pdf

http://www.batan.go.id/ptlr/08id/files/u1/jurnal/01002/JL07_M_Nurdin.pdf  pada  pada tanggaltanggal 17 Maret 2017 pukul 10.52 WIB

17 Maret 2017 pukul 10.52 WIB

Winarti dan Sumartono. 2006. Karakterisasi Katalis TiO

Winarti dan Sumartono. 2006. Karakterisasi Katalis TiO22  Dan TiO  Dan TiO22/Karbon Aktif Yang/Karbon Aktif Yang

Diimobilisasi pada Pelat Titanium dan Uji Aktivitasnya sebagai Fotokatalisis

Diimobilisasi pada Pelat Titanium dan Uji Aktivitasnya sebagai Fotokatalisis Jurnal  Jurnal KimiaKimia  Indonesia.

 Indonesia. BATAN BATAN Vol. Vol. 1 1 (2)(2). . Diakses Diakses daridari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=62971&val=4576 pada tanggal 17 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=62971&val=4576 pada tanggal 17 Maret 2017 pukul 10.51 WIB

Maret 2017 pukul 10.51 WIB

J.

Gambar

Tabel 1. Pewaris Golongan Darah Kepada AnakTabel 1. Pewaris Golongan Darah Kepada Anak

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan logika matematika siswa SMA kelas X berdasarkan golongan darah dan untuk mengetahui apakah terdapat kecenderungan

Kegiatan dilaksanakan di SMPN 1 Kota Ternate dengan 2 kegiatan yaitu penyuluhan pentingnya golongan darah dan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menular melalui darah yaitu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar terhadap hasil belajar mahasiswa pada mahasiswa mata kuliah Fisika Dasar berdasarkan golongan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kandungan glukosa, amilum, protein, dan lemak pada bahan makanan tertentu, yaitu

Tujuan dari praktikum leukosit dan pembekuan darah adalah untuk mengetahui jumlah leukosit pada probandus dan mengetahui waktu beku darah serta lama pendarahan terjadi pada

Tujuan Praktikum Mikrobiologi adalah untuk mengetahui cara-cara mensterilkan alat dan bahan, mengetahui cara pembuatan medium dan larutan pengencer dengan komposisi

Rangkuman hasil analisis perbandingan Harvard step test pemain SMAN 2 Sinjai ditinjau dari dari golongan darah Variabel N Mean SD Min Maks SUM Golongandarah A 5 124.00 1.14

d Menyiapkan 3 tabung reaksi yaitu tabung I untuk uji enzim aktif, tabung II sebagai control-1 enzim inaktif, dan tabung III sebagai control-2 blanko/tanpa enzim e Pada tabung I dan II