• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Kerangka Berpikir …

1.6.1 Batasan Istilah

Kata “upacara” mengandung pengertian peralatan menurut adat, melakukan sesuatu perbuatan yang menurut adat kebiasaan atau menurut agama (Poerwodarminta, 1983: 883), sedangkan “upacara adat” secara umum dapat diartikan sebagai tingkah laku resmi yang dilakukan untuk peristiwa-peristiwa yang tidak

ditujukan kepada kegiatan teknis sehari-hari, akan tetapi mempunyai kaitan di luar kemampuan manusia atau kekuatan supranatural.

Upacara adalah tanda-tanda kebesaran, peralatan (menurut adat-istiadat); rangkaian tindakan atau perbuatan yang terkait kepada aturan-aturan tertentu menurut adat atau agama, perbuatan atau kepercayaan yang dilakukan sehubungan dengan peristiwa penting seperti pelantikan pejabat atau peresmian gedung baru (KBBI, 2008: 1533). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 1595), upacara adalah aturan resmi, seremoni, rangkaian tindakan yang terikat pada aturan, kebiasaan yang berlaku sebagian dari perayaan (pelantikan pegawai negeri, peringatan-peringatan penting atau peresmian gedung baru).

Upacara adat kematian Suku Dayak Embaloh merupakan rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu menurut adat atau agama. Upacara adat kematian merupakan perayaan peristiwa penting bagi masyarakat Suku Dayak Embaloh karena sampai saat ini masih dilakukan dan dalam pelaskanaan tata upacaranya disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat Suku Dayak Embaloh. Upacara adat kematian dilaksanakan dengan aturan-aturan yang telah disepakati oleh semua warga Suku Dayak Embaloh. Upacara ini laksanakan dengan adat Banuka dan tata ritual yang masih aninisme karena masyarakat Suku Dayak Embaloh masih percayai benda-benda atau tempat yang dianggap keramat.

1.6.1.2 Adat

Adat adalah aturan atau perbuatan yang lazim dilakukan sejak dulu kala; kebiasan atau cara; dan wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya (KBBI, 1988: 7). Adat-istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga integrasinya sangat kuat dalam pola-pola perilaku masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat (1984:190) upacara adat adalah sistem aktivitas atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku dalam masyarakat, berhubungan dengan berbagai macam peristiwa yang biasanya terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan.

Upacara adat kematian Suku Dayak Embaloh termasuk dalam upacara adat karena rangakaian tindakan atau perbuatan yang ada dalam upacara adat kematian Suku Dayak Embaloh merupakan wujud gagasan kebudayaan yang ditata oleh adat dan hukum, bersifat kekal, dan dilaksanakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagi warisan. Upacara adat kematian merupakan peristiwa penting bagi Suku Dayak Embaloh karena upacara ini bersifat sakral dan masih dilaksanakan sesuai dengan konvensi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Sakral artinya bersifat suci dan mengandung nilai-nilai religius. Upacara kematian dianggap sakral karena upacara tersebut dilaksanakan untuk menghormati orang mati dan mengharapkan kebahagian abadi bagi roh yang meninggal dunia sehingga terdapat kepuasan batin bagi keluarga yang ditinggalkannya.

1.6.1.3 Kematian

Kematian berasal dari kata dasar ‘mati’: sampai ajalnya, sudah hilang nyawanya, putus nyawa, meninggal, wafat, tutup usia, berpulang, tidak hidup lagi, dan tidak bergerak lagi (Kridalaksana, 1984: 91). Kematian adalah perihal mati; menderita karena salah satu anggota keluarganya meninggal; menderita karena sesuatu yang mati (KBBI, 1988: 567). Upacara adat kematian Suku Dayak Embaloh adalah upacara yang berhubungan dengan meninggalnya seseorang dalam Suku Dayak Embaloh, yang dianggap sebagai peristiwa penting, dan merupakan rangkaian adat-istiadat yang diwariskan secara turun-temurun. Yang dimaksud dalam upacara adat kematian Suku Dayak Embaloh adalah rangakaian upacara adat dari meninggalnya seseorang hingga dimakamkan.

Dalam Suku Dayak Embaloh, apabila ada seseorang yang meninggal maka pelaksanaan upacara kematiannya harus segera dipersiapkan. Hal petama yang dilakukan adalah memukul gong dengan pukulan khusus yang disebut Taba

Manjaratung sebagai tanda untuk memberitahukan kepada masyarakat desa bahwa

ada yang meninggal. Secara spontanitas, masyarakat yang mendengar bunyi gong tersebut akan berdatangan ke rumah duka untuk mempersiapkan upacara kematian. Sebagian dari bapak-bapak akan membuat lungun (peti mati) dan para ibu-ibu memasak di dapur.

Upacara adat kematian bagi Suku Dayak Embaloh merupakan hal yang penting karena melalui upacara tersebut, jiwa atau roh si mati dapat hidup dengan tentaram di alam baka. Adapun maksud dari upacara ini yaitu untuk menghormati

orang mati dan mengharapkan kebahagiaan abadi bagi rohnya di Tailung sehingga terdapat kepuasan batin bagi keluarganya karena mereka melakukan dengan tujuan yang suci yaitu demi arwah-arwah nenek moyangnya. Dengan penghormatan melalui upacara kematian maka roh orang yang meninggal terbebas dari gangguan hantu-hantu yang menghalangi perjalanannya ke Tailung. Selain itu, roh si mati akan pergi tanpa rindu akan kampung halaman, keluarga serta segala sesuatu yang ditinggalkannya di dunia.

Upacara adat setelah pemakaman menurut Suku Dayak Embaloh adalah upacara adat yang dilaksanakan setelah pemakaman seseorang yang sudah meninggal dunia. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian upacara adat yang harus dilaksanakan. Upacara adat tersebut seperti upacara menunggu kain paurari tau mate, upacara manjangok, upacara mararak tata: mantat daun dan siraraman, upacara

mandaas, dan upacara manyurambi atau magulambu. Upacara ini dilaksanakan untuk

menghormati roh atau arwah orang yang sudah meninggal. Dengan adanya upacara tersebut maka roh atau arwah tersebut akan hidup layak dan bahagia di Tailung serta tidak mengganggu anggota keluarganya yang masih hidup di dunia.

1.6.1.4 Makna dan Fungsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 548), makna adalah arti atau maksud; maksud pembicara atau penulis; dan pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaaan. Fungsi adalah jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan suatu hal (KBBI, 1988: 245). Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, fungsi adalah

kegiatan suatu hal dalam suatu sistem; pelaksanaan konseptual yang menghubungkan rangkaian-rangkaian hal yang teratur serta mempunyai saling keterkaitan dalam sistem hubungan tertentu (Dagun, 1997: 280). Makna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah maksud atau arti dari pelaksanaan upacara adat kematian dan pelaksanaan upacara adat setelah pemakaman bagi Suku Dayak Embaloh. Fungsi yang dimaksud adalah kegunaan upacara adat kematian dan kegunaan upacara adat setelah pemakaman bagi Suku Dayak Embaloh. Makna dan fungsi upacara adat kematian dan upacara adat setelah pemakaman bagi Suku Dayak Embaloh akan dibahas oleh peneliti secara mendalam dalam penelitian ini pada bab selanjutnya.

Dokumen terkait