• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Tinjauan P ustaka

1. Batasan Konsep

a.Peran

Peran (role) merup akan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak d an kewajiban-kewajibannya sesuai dengan ked udukannya, maka dia (lemb aga) menja lankan su atu perana n. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan, karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peranan yang melekat pad a diri seseorang harus dibedakan dengan p osisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang d alam masyarakat meru pakan unsur statis yang menu njukan tempat individu pada organisa si masyarakat.

Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur perikelaku an seseorang atau lembaga dan ju ga menyebab kan seseo ran g atau lembaga pada batas-batas tertentu dapat meramalkan p erbuatan-perbuatan orang lain, sehingga orang atau lemb aga yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perikelakuan send iri d engan perikelakuan orang-orang sekelompokn ya. Peranan terseb ut diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Peran lebih b anyak menunju kan pada fungsi, penyesu aian diri dan sebagai suatu pro ses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseo rang (lembaga) menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta manja lankan suatu peranan. Suatu peran mencakup tiga hal yaitu: a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan p osisi atau

tempat seseorang dalam mas yarakat. Peranan dalam arti melip uti rangkaian peraturan-peraturan yang memb imbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan dalam konsep perihal apa yang dapat dilaku kan oleh individu dalam masyarakat seb aga i organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur masyarakat (Soerjo no So eka nto, 2000:269 ).

Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada lembaga dalam lemb aga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa perana n-peranan tertentu harus dilaksanakan apab ila struktur masyarakat hend ak dipertahankan kelangsu ngannya.

b. Peranan tersebut se yogyanya diletakkan pada individ u-individ u yang oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus terleb ih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang ta k mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat, oleh karena mungkin pelaksananya memerlu kan pengo rbanan yang terlalu banyak d ari kep entingan prib adinya. d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan

peranann ya, belum tentu masyarakat akan dapat memb erikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut (Soerjono Soekanto, 2000: 272).

Peran merup akan seperangkat harap an dan perilaku atas status so sial. Setiap status sosial secara eksplisit ditetapkan harapan yang harus dilakukan d alam perilaku individu. (Bamb ang Santoso, 2008:32 -33). Peran memiliki makna yaitu sesu atu yang menjadi ba gian atau yang memegang p impinan yang terutama dalam terjadin ya sesuatu hal atau p erisiwa. Peran merup akan dinamika dari status atau penggunaan dari hak dan kewajiban. (Astrid Susanto, 1983 :75)

Di dalam peranan terdapat dua macam harapan yaitu harapan-harapan dari masyarakat terhadap p emegang p eran atau kewajiban dari pemegang peran serta harapan-harapan yang d imiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhad ap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya.

Sed angkan menurut Hendro Puspito (1989:182) peranan adala h su atu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang (lembaga) dan dibu at atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang (lembaga). Peranan seb agai konsep yang menunjukkan apa yang dilaku kan oleh seseorang atau lemb aga.

Peran yang dima ksu d dalam penelitian ini lebih mengarah pad a peran sebu ah pro gram yang dilakukan oleh pemerintah dengan menduduki suatu po sisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Peneliti ingin melihat peran d ari program tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Untuk melihat peran d ari program tendanisasi ini sendiri dap at d ilihat berd asarkan fungsi program tendanisasi terhad ap tujuan yang telah diru muskan.

b.Program Tendanisasi

Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar u ntuk menjadikan keadaan fisik Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih b aik. Pro gram tend anisasi dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat sebagai wisata belanja, untuk

ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja. Pro gram tendanisasi menjadi strategi pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan melihat dampak negatif d an p ositif dari keberad aan Pasar Ju mat itu sendiri.

Program adalah su atu p erencanaan yang b erisi usaha-usaha guna mencap ai tujuan yang telah ditentukan, suatu program telah dicanangkan tidak begitu saja dap at dikategorikan sebagai pro gram yang baik atau yang sudah sempurna, dan setiap pelaksanaan program perlu diperhatikan efektifitas d an efisiensi d ari program tersebut. Adakalanya suatu pro gram tampak berjalan d engan baik tetapi setela h sekian lamanya mulai tampak bahwa pada ken yataann ya banyak sekali kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan p rogram tersebut atau tidak sesuai dengan tujuan program tersebu t.

Program tendanisasi dilakukan p emerintah terkait dampak positif dan negatif yang timbul dengan adanya Pasar Jumat itu sendiri. Program tend anisasi ditujukan untuk menjad ikan keadaan Pasar Ju mat menjadi lebih baik dengan tetap memperhatikan nasib pedagang ke dep ann ya. Karena keberadaann ya telah menjadi tempat u saha bagi ped agang bahkan menjadi surga untuk meningkatkan pendapatan guna mencukupi kebutuhan dirinya mau pu n kelu argan ya. Sesuai denga n latar belakang b ahwa Pasar Jumat sendiri mampu meningkatka n pendap atan masyarakat khu susn ya masyarakat yang berdagang di sana.

Pad a dasarnya sebuah p rogram p emerintah bertujuan untu k menyejahterakan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat peran dari diadakann ya p rogram tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan pendap atan pedagang.

c. Pasar Tradisional

Pasar muncu l sebagai pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai kegiatan tukar-menukar yang sebenarnya, d an uang sebagai alat penukar. Karena perdagangan dituntun oleh harga dan harga adalah fungsi dari pasar, semua p asar, semua perdagangan ad alah perd agangan di p asar. Pasar adalah p ranata pembangkit sedangka n perd agangan dan uang ad alah fungsi-fungsin ya. Pasar yakni sebuah pranata yang melibatkan tindakan barter, serta pembelian dan penjualan, jika digunakan d engan uang dan dengan demikian akhirnya menjadi benar-benar diperlukan untuk menawarkan kepada beberapa individu suatu kesempatan meme nuhi kecenderungan mereka melakukan tawar-menawar. Tukar-menukar, p erdagangan, uang d an pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang tidak terpisahkan. (M ahendra W ija ya, 2007:83)

Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah pasar trad isional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi tawar menawar d engan alat pembayaran berup a u ang. Kedu a adalah pasar modern, aktivitas jual b eli di pasar modern sud ah lebih ma ju,

tidak ada tawar menawar kare na harga sudah di tetap kan, alat pembayaran tid ak hanya berupa uang bisa berupa kartu kredit atau alat pembayaran lainnya.

M enuru t Cliffo rd Geertz (1973:30), pasar adalah suatu pranata ekonomi d an sekaligus cara hidup, maka perdagangan b agi seorang ped agang merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir segala kegiatan dilaku kann ya.

M enuru t Damsar (2002:85) p asar mengatur kehidupan sosial, termasu k ekonomi secara otomatis. Karena pencap aian kepentingan pribadi dan kesejahteraan individu akan memb awa hasil yang terbaik, tidak hanya mereka sebagai p ribadi tetapi juga kepada masyarakat sebagai keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata la in, karakteristik dari p asar, dipandang sebaga i salah satu mekanism e yang bekerja dalam kehid up an sosial, adalah pertukaran b ebas terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang disep akati. Dalam kenyataannya, kehidupan so sial termasuk ekonomi, tidak han ya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi ju ga oleh pengaturan negara dan mekanisme sosial budaya.

Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutu han ru mah tangga pada su atu tempat d an waktu tertentu, dimana masyarakat d apat memilih jenis b arang kebutuhan yang diperlu kan dengan harga terjangkau. Pasar tiban cenderu ng dianggap berdampak

negatif karena tidak adanya pengaturan yang tegas terkait pelaksanaannya. M unculn ya pasar tiban tidak lepas dari pengaruh burukn ya perekonomian masyarakat yang diakibatkan kurangnya lapangan pekerjaan.

Dalam penelitian ini Pasar Jumat adalah suatu tempat u saha bagi ped agang yang hanya terjadi setiap Jumat dan berfungsi u ntuk menja jakan dagangannya yang ditandai dengan adanya ju al-beli secara la ngsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih menggunakan manajemen sederhana, terdap at proses tawar menawar serta di bawah pembinaan instansi pemerintah karena awalnya merupakan p rogram dari pemerintah.

d.Pedagang

M enuru t Damsar (2002 :95) ped agang ad alah orang atau institusi yang memp erjual belikan produk atau barang, kepada konsu men baik secara langsung maupun tidak langsung. Ped agang dibedakan menu rut ja lur distribusi yang dilakukan ya itu:

1.Pedagang distrib uto r (tunggal) yaitu p edagang yang memegang ha k distribusi satu produk d ari perusahaan tertentu.

2.Pedagang (p artai) besar yaitu pedagang yang membeli suatu produ k dalam ju mlah besar yang dimaksu dkan u ntuk d ijual kep ada pedagang lain.

3.Pedagang eceran, yaitu p edagang yang menjual produk langsung kepad a konsumen.

Dalam Damsar (2002 :95 ), disimp ulkan bahwa pedagang dibagi atas:

a. Pedagang profesional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga. Pedagang profesional mu ngkin saja ia adalah p edagang distributor, pedagang partai besar, atau pedagang eceran.

b.Pedagang semi p rofessional adalah pedagang yang mengakui aktivitasnya untu k memperoleh uang tetapi pendapatan d ari hasil perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi keluarga. c. Pedagang subsistensi merupakan pedagang yang menjual produk

atau barang dari hasil aktivitas atau subsistensi untuk memenuhi ekonomi rumah tangga. Hasil d ari penjualan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan-keb utuhan subsistensi.

d.Pedagang semu adalah orang yang melakukan kegiatan perdagangan karena hobi atau untuk mend apatkan suasana baru atau mengisi waktu lu ang. Pedagang je nis ini tidak mengharapka n kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang, malahan mungkin saja sebaliknya ia aka n memperoleh keru gia n dalam berdagang.

Kemudian menu rut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat diartikan orang yang memperju al belikan produk atau barang, kepad a konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu

ped agang juga memiliki tipe, baik menuru t jalu r distribusi, stratifikasi, aktifitas perdaganga n maupun etnis.

Dari uraian di atas ped agang ad alah orang yang memperjualbelikan produk atau barang kepad a konsumen baik secara la ngsung maupun tidak langsung dan p ada penelitian ini terfokus p ad a ped agang Pasar Jumat.

e. Pendapatan

Berbagai jenis aktivitas manusia tentun ya mengharap kan imb alan, ap alagi yang bernilai eko nomi tentun ya. Imbalan yang dimaksud adalah p endapatan yang diperoleh pedagang d alam bentuk uang. Dalam pengertian umu m p endapatan adalah hasil pencaharian usaha. Menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainn ya yang dapat di capai dari pada penggunaan faktor-fakto r produksi. Pendapatan secara u mum diartikan sebagai penerimaa n yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.

Pendapatan ad alah sebagai b alas karya yang dapat dibagi menjadi;

1.Upah atau gaji adalah balas jasa untuk p ekerjaan yang dilaksa nakan dengan hubungan kerja dengan orang atau instansi lain.

2.Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang dilakukan sebagai “p engusaha” yaitu mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta menanggung resikonya sendiri.

3.Laba perusahaan adalah laba yang d iterima perusahaan yang berbentuk atau berbadan hukum.

Sed angkan d alam penelitian ini p endapatan merup akan lab a usaha sendiri dimana ped agang mengorganisir produksi, mengambil keputusan tentang ko mb inasi faktor produ ksi serta menanggung resiko nya.

Tujuan p okok dijalankannya suatu usaha p erdagangan adalah untu k memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dap at digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup d an kelangsungan hidup usaha perdaga ngannya. Pendapatan yang d iteriman ad alah dalam bentuk uang, d imana u ang ad alah alat pembayaran atau alat pertukaran. Pendap atan menunju kkan ju mlah seluruh u ang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu, dalam penelitian ini berarti pendapatan merupakan ju mlah seluruh u ang yang d iterima p edagang setiap Ju matn ya ketika mereka berd agang d i Pasar Jumat Karanganyar. sedangkan keuntu ngan atau profit adalah pend apatan yang diterima oleh seseorang dari p enjualan produk barang maupu n produk jasa yang d ikurangi dengan biaya-biaya la in yang dikeluarkan dalam memb ia yai produ k b arang maupun produk jasa tersebu t.

Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang diperoleh ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masala h yang penulis teliti, p eneliti ingin melihat adakah p erbedaan p endapatan

yang di p eroleh p edagang sebelu m adanya program tendanisasi dan setelah adanya program tend anisasi.

Dokumen terkait