• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

1. Program tendanisasi pemerintah lakukan m elihat kondisi Pasar Ju mat yang semrawu t dan kurang menarik minat belanja masyarakat.

2. Program tendanisasi dilakukan melalu i dua tahap yaitu p ad a tahun 2010 yang dituju kan untuk pedagang sekto r timur yang merup akan ped agang lama serta tendanisasi period e kedu a pad a bulan Agu stus 2012 bagi pedagang sektor b arat yang merupakan pedagang pend atang.

3. Program tendanisasi mampu menjad i media promosi dan menarik minat masyarakat untu k datang ke Pasar Jumat.

4. Pengadaan tenda sendiri merup akan kerja sama antara pemerintah, BPR BKD dan pedagang dengan sistem kred it d imana pedagang d apat mencicil harga tenda setiap Ju matnya.

5. Cicilan te nda cukup memb eratkan pedagang, mengingat pendapatan yang mereka dapatkan tidak tetap dan mengalami p asang surut.

6. Program tendanisasi lebih menguntu ngkan bagi pedagang makanan karena lokasi berdagang yang lebih rapi dan bersih berpengaruh terhadap kenyaman konsumen makanan. Selain itu berdagang makanan tidak terpengaruh oleh musim.

7. Bagi pedagang jilbab, buah, mainan dan kerajinan rotan tingkat p enjualan mereka di pengaruhi o leh musim seperti pedagang jilbab yang han ya ramai

ketika menjelang lebaran serta p edagang mainan anak yang ramai ketika tanggal muda masa libu ran. Sedangkan bagi pedagang kerajinan rotan ada tid aknya tenda tid ak memberikan perubahan d alam p eningkatan pendapatan, hanya program tendanisasi mampu meningkatkan ju mlah pengunju ng.

8. Pedagang mengeluhkan buruknya kualitas te nda, p asalnya baru beberapa bulan dipakai tenda sud ah mulai b ocor dan rusak sehingga mereka terpaksa memasang terp al lagi di atas tenda.

9. Kualitas tenda yang sangat buruk tidak sebanding dengan harga yang harus mereka bayarkan

10.Program tendanisasi hanya berperan dalam meningkatkan jumla h pengunju ng. Keban yakan d ari pengunjung, datang ke Pasar Jumat untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

B. Implikasi

1. Imp likasi Empiris

Dari hasil temuan di lap angan, pro gram tend anisasi mampu menciptakan kenyamanan dan meningkatkan wisata belanja bagi masyarakat. Dengan adanya p rogram tendanisasi mampu meningkatka n jumlah pengunjung sehingga pedagang memperoleh keuntungan melalui peningkatan p endapatan. Selain itu dengan adanya tenda dapat menertibkan p edagang dan juga sebagai id entitas pedagang dalam menjalankan usahanya. Namun peningkatan ju mlah pengunju ng ini hanya bersifat sementara. Pedagang yang menerima tendanisasi periode p ertama

mengaku kecewa dengan kualitas tend a yang d ib erikan, pasalnya baru beberapa bulan d igunakan tenda sudah mu lai rusak d an bocor. Ped agang terpaksa memasang terpal d i atas tenda, hal ini tidak seimbang denga n uang yang harus dikelu arkan p edagang untu k membayar tenda.

Program tendanisasi hanya berperan d alam meningkatkan jumlah pengunju ng. Sedangkan u ntuk masing-masing ped agang keuntungan dari ad anya tenda lebih memberikan keu ntungan bagi pedagang makanan saja. Karena kondisi tempat jualan yang rapi dan bersih berpengaruh terhadap kenyamanan konsumen. selain itu berdagang makanan tid ak dipengaru hi mu sim, sedangkan bagi pedagang jilbab d an mainan anak b esar kecilnya pendapatan yang mereka terima leb ih b ersifat musiman. Bagi pedagang jilb ab pendapatan mereka naik ketika menjelang leb aran sedangkan bagi pedagang mainan anak kena ikan pendapatan terjadi ketika lib uran dan tanggal muda.

2. Imp likasi teo ritis

Penelitian ini menggunakan teori tindakan so sial W eber. W eber menjelaskan b ahwa akto r selalu mengarahkan tindakannya kep ada perilaku orang lain melalui makna-makna yang terstruktu r. Ini b erarti bahwa aktor menginterp retasikan (verstehen) kebiasaan-kebiasaan, adat dan no rma-norma yang dimiliki d alam sistem hubungan sosial yang sed ang berlangsung.

Pedagang yang merup akan aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang terbaik untuk mencapai tujuannya tetapi juga mene ntukan nilai dari

tujuan itu sendiri. Kaitannya dengan program tendanisasi, pro gram tendanisasi menjadi alat bagi pedagang u ntuk tetap dapat menjalankan usahanya di Pasar Jumat. Hal ini di karenakan adanya aturan d ari pemerintah bahwa hanya pedagang yang bertenda yang dip erbolehka n berjualan di Pasar Jumat. Ketika proses sosialisasi d imana hasil rapat yang dip eroleh masih di rasa memberatkan pedagang, maka ped agang melakukan tind akan berdemo bersama-sama agar harga tenda bisa dituru nkan. Demo pedagang di arahkan kep ada pemerintah Kab up aten dan pada akhirnya di dapat hasil med iasi di gedung DPRD Karanganyar antara pedagang dan pemerintah. Tindakan pedagang sekto r timur yang merasa keberatan dengan harga tenda yang terlalu mahal dengan melaku kan aksi demo merup akan wujud dari tindakan rasio nal instrumental. M enu rut tindakan rasional instrumental, p edagang tidak hanya menilai cara yang baik u ntuk mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Pedagang lalu menilai alat yang mungkin d apat dip ergu nakan untuk mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melakukan demo. Hasil ini sesu ai dengan tujuan pedagang ya itu penurunan harga tend a.

Dari u raian dapat disimpulkan bahwa pedagang yang merupakan actor tidak han ya seked ar menilai cara yang terbaik untuk mencap ai tujuann ya tetapi juga menentuka n nilai d ari tujuan itu sendiri.

3. Imp likasi metodologis

Penelitian ini berbentuk deskriptif ku alitatif, dimana penelitia n deskriptif kua litatif adalah suatu penelitian yang bermaksud memberika n uraian menge nai suatu geja la so sial dengan menggunakan ukuran perasaan sebagai dasar penelitian. Penelitia n deskriptif kualitatif ini dimaksu dkan bukan untuk mengu ji hipotesis. Penelitian ini menekankan pada pendeskrip sian peran program tendanisasi dalam meningkatka n pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

Info rman dipilih berdasarkan metod e pu rposive samp le, agar dapat dipero leh informan-informan yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan p enelitian. Pengamb ilan data menggu nakan teknik wawancara mendalam yang dibantu dengan interview guide yang berupa pertanyaan- pertanyaan yang telah dipersiapka n sebelu mnya yang digu nakan sebagai panduan dalam melaksanakan wawancara. Wawancara dilakukan secara informal, yaitu percakapan biasa yang dilakukan secara santai tetapi tetap bertujuan menggali data seb anyak-banyaknya. Peneliti melakukan wawancara terhadap ped agang berdasarkan variasi je nis d agangan. Selain itu juga dilakukan o bservasi u ntuk mengetahui kesesu aian antara informasi yang telah diperoleh dengan peristiwa yang terjadi secara nyata di lapangan. Data yang diperoleh juga di dukung arsip-arsip d an doku men yang berkaitan, yang berasal dari dinas, su rat kabar maupun internet.

C. Saran

M engacu pad a hasil da n kesimpulan di atas, p enulis merekomendasikan beb erap a hal yang nantinya dapat bermanfaat

1. Bagi P edagang

a. Ped agang diharapkan selalu berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan selama Pasar Jumat berlangsung.

b. Ped agang diharap kan melakukan inovasi serta kreatif dalam mengembangkan usahanya dengan menggunakan peluang yang ada di Pasar Jumat

2. Bagi P emerintah

a. Perlu diadakan event atau hibu ran di Pasar Jumat untuk menarik minat pengu njung.

b. Perlu memperhatikan mengenai akses pemberian modal formal bagi ped agang. Karena p eningkatan ju mlah pengunjung tanpa diimb angi peningkatan mo dal pedagang kurang signifikan terhadap p eningkatan pendap atan pedagang.

Dokumen terkait