Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan
Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar
\
P
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi
Oleh :
AYU SRI HARYATI
D0308024
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PERSETUJUAN
Telah Disetu jui Untuk Dipertahankan Di Had apan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik
Universitas Seb elas Maret
Surakarta
Dosen Pemb imbing
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disa hkan Oleh Panitia Penguji S kripsi
Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pada Hari : Rabu
Tanggal : 2 Januari 2013
Panitia Penguji :
1. Drs. Jefta Leibo, S.U. (…… …… …… …… ) NIP.19501229 199003 1 003 Ketua
2. Dr. Bagus Haryo no , M.Si (… ……… …… …… ) NIP.19611210 198903 1 001 Sekretaris
MOTTO
“Dengan impian hidup akan lebih berarti”
Jadikanlah Sab ar dan Salat sebaga i p enolongmu.
Sesunggu hnya yang d emikian sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah,
Puji syu kur kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Skripsi ini dapat penulis selesaikan
Penulis persembahkan skrip si ini untuk :
Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segalanya
Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi
KATA PENGANTAR
Assala mua likumWr. Wb
Puji Syukur Kehadirat Allah SW T yang senantiasa memberikan petunjuk,
bimbingan dan innayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang
berjudul:Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pe ndapatan Ped agang
Pasar Jumat Karanganyar.
Pasar Ju mat merupakan p asar yang hanya ada pada hari Ju mat saja d engan
menyediakan berbagai macam keb utuhan masyarakat. Di Pasar Jumat sendiri
terdapat banyak pedagang dengan variasi b arang dagangan sep erti keb utu han
pokok dan lainnya. Pasar Jumat mampu memb erikan dampak positif b aik secara
ekonomi, so sial maupun budaya. Dilihat d ari asp ek ekonomi Pasar Jumat
merupakan po tensi yang cu kup b esar dalam meningkatkan pend apatan masyarakat
khusu sn ya masyarakat yang berdagang d i Pasar Jumat. Dari aspek sosial Pasar
Jumat d ap at mengurangi pengangguran dan kem iskinan karena menjadi temp at
usaha bagi mas yarakat. Dari asp ek budaya Pasar Jumat dapat digu nakan sebagai
sarana wisata belanja yang murah khususnya untu k kalangan menengah ke bawah.
Namun Pasar Ju mat cend erung kondisinya semrawut, panas dan tid ak rapi
sehingga memberikan atmosfer yang tid ak nyaman dalam berbelanja. Kurangnya
promo si penjualan me ngakibatkan Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar
Kabup aten Karanganyar dan kurang dikenal masyarakat luas.
Melihat ko ndisi pasar yang cenderung semrawut dan kurang menarik bagi
Program tendanisasi d ianggap p enting oleh pemerintah karena memiliki tujuan
untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat seb agai pasar wisata,
menciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan
memperlancar arus lalu lintas. Dengan adanya tenda diharap kan mampu membuat
kondisi Pasar Jumat lebih baik dan d ijadikan media promosi terhadap masyarakat
umum b aik mas yarakat Kabupaten Karanganyar maupu n masyarakat d i lu ar
Kabup aten Karanganyar. Untu k itu saya ingin melihat peran program tend anisasi
dalam meningkatkan pendapatan pedagang.
Dalam lap oran penelitian tentang peran pro gram tendanisasi dalam
meningkatkan p endapatan pedagang Pasar Jumat Karangan yar ini terdiri d ari
empat bagian. Di mana b agian yang pertama merupakan bagian pendahuluan
tentang latar belakang kenapa sa ya memilih u ntuk p ermasalahan peran program
tendanisasi. Tu juan dan manfaat d ari penelitian juga ikut dicantumkan dalam
bagian pertama. Selain itu diuraikan juga mengenai tinjauan pustaka yang b erisi
tentang landasan teori serta ko nsep apa saja yang digunakan dalam penelitian ini.
Metod e penelitian juga dimasukkan dalam bagian pertama dalam p enelitian.
Bagian ini menyajikan inti dari kegiatan penelitian yang berisi tenta ng metod e apa
yang akan d ipakai serta b agiamana teknik pengumpulan data seperti sampel,
observasi, wawancara mau pu n stud i pustaka yang diambil dari bu ku maupu n
internet. Pad a bagian kedua berisi tentang d eskripsi dari lo kasi penelitian, dan
segala sesuatu tentang lokasi penelitian mu lai dari sejarah, kepengurusan, tujuan.
Pada bagian ketiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian
dirasakan oleh pedagang makanan. Program tendanisasi berperan seb agai media
promo si Pasar Jumat serta mampu meningkatkan jumlah pengunjung.
Kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan tu lisan ini.
Terima kasih untuk duku ngan, doa d an semangat yang telah di berikan. Yang
paling penting terima kasih bu at keluarga saya terutama kedua orang tua saya
serta keluarga besar saya. Karya ini saya persembahkan u ntuk kalian yang selalu
memberikan nasehat, doa dan kesabarannya selama men yelesaikan tulisan ini.
Penulis men yadari kesempurnaan memang masih jau h dalam penyu su nan
skripsi ini. Untuk itu p enulis mengharap kan kritik dan saran yang membangun
demi kesemp urnaan skripsi ini. Penu lis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan bagi penulis sendiri dan bagi
pembaca.
Wa ssalamu’alaikum wr wb
Surakarta, Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
MOTTO...iv
PERSEMBAHAN...v
KATA PENGANTAR ... ...vi
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR BAGAN.. ... .xiv
DAFTAR MATRIK ...x v ABSTRAK ...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian... 10
E. Tinjauan P ustaka... 11
1. Batasan Konsep ...11
a. Peran… ... 10
b. Program Tendanisasi... 13
d. Pedagang… ……… …… …… …… ……… …… … …… …… ….... 17
e. Pendapatan…… ……… …… …… …… ….……… …… …… .… … 19
2. Landasan Teori…... 21
3. Penelitian Terdahulu... 24
F. Definisi Konseptual. ... 27
G. Kerangka Berpikir…… …… …… ……… …… …… …… …… ……… …. 28
H. Metodologi Penelitian ... 29
1. Jenis Penelitian ... 29
2. Lokasi Penelitian... 30
3. Sumber Data... ... 30
4. Teknik Pengambilan Sampel ... 31
5. Teknik Pengumpulan Data ... 31
6. Validitas Data ... 33
7. Teknik Analisa Data ... 34
BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Profil Kabupaten Karangan yar. ... 39
1. Sejarah…… . ... 39
2. Ju mlah Pend uduk... 40
3. Letak Geografis… …… …… …… ……… …… …… … …… ……… … 41
B. Potret Pasar Jumat Karanganyar… …… …… …… … ……… …… .… ….. 43
1.Sejarah Pasar Ju mat Karanganyar... 43
2.Paguyuban P asar Jumat... 44
3.Kepemilikan Tenda... 49
4.Ped agang... 49
5.Retrib usi... .. 50
6.Pengu njung atau Ko nsumen... 51
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 52
1. Profil dan Karakteristik Informan ... 52
2. Pasar Jumat Karanganyar Sebelu m Program Tendanisasi……… ….. 58
3. Program Tend anisasi Pasar Jumat Karanga nyar... 65
a. Tendanisasi Pedagang S ektor Timur... 65
b. Tendanisasi Pedagang S ektor Barat... 79
4. Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar…… …… …… ..……… …… …..82
a. Pedagang M akanan ...86
1. Peran Yang Seharu snya ...88
2. Peran Yang Senyatanya ...88
b. Pedagang Bu ah...89
1. Peran Yang Seharusnya ...92
c. Pedagang M ainan Anak...93
1. Peran Yang Seharu snya ...94
2. Peran Yang Senyatanya ...95
d. Pedagang Jilbab...95
1. Peran Yang Seharu snya ...97
2. Peran Yang Senyatanya ...98
e. Pedagang Kerajina n Rotan...98
1. Peran Yang Seharusnya ...99
2. Peran Yang Senyatanya ...100
B. Pembahasan ...100
1.Peran Yang Seharusnya...100
2.Peran Yang Senyatanya...103
BAB IV PENUTUP A. Kesimp ulan ... 110
B. Implikasi ... 111
1. Implikasi Empiris... ... 111
2. Implikasi Teoritis…… ... 112
3. Implikasi Metodologis…... .. 114
C. Saran…… …. ... 115
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1.1 Perkembangan Bidang Ind ustri di Kabupaten Karanganyar
Tahun 2008-2009… …… …… …… ……… …… ……… …. 3
1.2 Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dengan M ata Pencaharian
Pedagang d i Kabupaten Karanganyar Tahun 2004 -2009… 4
2.1 Jumlah Ped agang Berdasarkan Letak Tenda… …… …… … 50
3.1 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Makanan… …. 88
3.2 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Buah……… … 92
3.3 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Mainan… …… 94
3.4 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Jilbab… …….. 97
DAFTAR BAGAN
BAGAN Halaman
DAFTAR MATRIK
MATRIK Halaman
3.1 Profil Informan…… …… …… ……… …… …..…… .. 55
3.2 Info rman Berdasarkan Pengelolaan Usaha, Jenis Usaha
Lain d i Luar Pasar Jumat dan Lama Jualan… …… …… 57
3.3 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya
Modal Awal dan Pendapatan d i Pasar Jumat….……… . 64
3.4 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya
Modal d an Pendapatan Setelah Program Tendanisasi... 76
3.5 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya
Modal Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi... 90
3.6 Peningkatan Pendapatan Pedagang Sebelum dan
Setelah Program Tendanisasi... 104
3.7 Peran Program Tendanisasi Dalam M eningkatkan
Pendapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar... 106
3.8 Hasil Temuan... 108
ABSTRAK
AYU SRI HARYATI, D0308024, “Peran Pro gram Tendanisasi Dalam
Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karangan yar”, Skripsi, Jurusan Sosiolo gi, Faku ltas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik, Universitas Seb elas M aret, 2012. Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif meningkatka n pendapatan ped agang dan berpotensi untuk dijad ikan sarana wisata b ela nja yang mu rah khususnya u ntuk kala ngan menengah ke bawah. Namun kond isi yang semrawu t dan tidak tertib mengakib atkan kurangnya minat b elanja mas yarakat
Tujuan penelitian ini adalah u ntuk mengetahui bagaimana p eran pro gram tendanisasi d alam meningkatkan pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. Lokasi penelitian ini adalah di Pasar Ju mat Karangan yar dimana pemerinta h Kabup aten melakukan program tendanisasi. Penelitian ini menggu nakan paradigma d efinisi so sial d engan teori tindakan so sial Weber. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang d igunakan ad alah wawancara mend alam, o bservasi, dan dokumentasi. Pemilihan info rman dipilih secara purposive. Informan d ipilih berdasarkan jenis dagangan dan lokasi berd agang. Dari 5 jenis dagangan akan diambil masing-masing 2 pedagang, 1 p edagang sektor timur dan 1 ped agang sektor barat dengan to tal 10 informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif. Untuk memperoleh data d engan tingkat validitas yang tinggi digunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah pengunju ng di Pasar Jumat. Dengan diresmikannya program tendanisasi mampu menjadi sarana publisitas memp erkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas dengan konsep yang lebih rapi dan tertata. Di lain pihak sistem kepemilikan tenda dengan sistem cicilan memb eratkan ped agang yang penghasilannya tidak menentu meskipun tid ak dapat dipu ngkiri d enga n adan ya tendanisasi terjadi p eningkatan pengunju ng. Program tendanisasi p eriode pertama lebih berperan bagi semua pedagang di banding tendanisasi ke d ua. Jenis d agangan mempengaruhi peningkatan pendapatan pedagang ketika dilakukan program tend anisasi. Dengan ad anya program tendanisasi peningkatan pendapatan secara drastis lebih dirasakan pedagang makanan dibanding pedagang non makanan. Karena untu k ped agang non makanan kenaikan pendapatan lebih d ip engaruhi musim seperti menjelang lebaran, liburan dan tanggal mu da. Ped agang yang menerima tendanisasi kecewa dengan ku alitas tenda yang d iberikan yang tidak seb and ing dengan uang yang harus mereka bayarkan. Karena baru beberapa bulan digunakan tenda sud ah rusak dan boco r.
ABSTRACT
AYU SRI HARYATI, D0308024, "Role In Increasing Revenue Program Tendanisasi Friday Karanganyar Market Traders", Thesis, Department of Sociology, Facu lty o f Social and Political Sciences, University Eleven March, 2012.
Friday market is ab le to provide a positive impact and increase revenu e potential traders to be a means of cheap shopping especially fo r the middle to lower. But the co nditions were chao tic and d isorderly public spend ing resulted in a lack of interest.
The purpose of this study was to determine the role of the p rogram in increasing revenue tendanisasi Friday Market traders Karanganyar. W hat research is in the market Friday Karanganyar d istrict in which the government did tendanisasi program. This study u sed the social definition paradigm with Weber's theory of social actio n. This research is a descriptive stu dy with a q ualitative approach. Data collectio n techniques used were in-depth interviews, observatio n and documentation. Selectio n of info rmants selected purposively. Informants selected based on the type and location o f merchandise trade. Of 5 types of by the tendanisasi an increase in visitors. Program tendanisasi first p eriod greater role for all merchants tendanisasi second appeal. Types of merchandise affects income trad er when done tendanisasi program. With the program tend anisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan pendudu k. Untuk itu perlu dip erluas u saha-usaha
pemerataan p embagian pendapatan dan pemerataan kesempatan kerja dalam
rangka memp ero leh penghid up an yang layak. Hal tersebu t dapat dicap ai
apabila dalam semua sektor ekono mi terdapat keserasian d an keseimbangan ke
arah pertumbuhan dan penghidup an yang la yak. Pembangunan se ktor eko nomi
kota diharapkan menyerap dan menampung seluruh angkatan kerja yang ada.
Hal terseb ut d apat meningkatkan aktivitas pereko nomian daerah setempat. Di
Indonesia penyerapan tenaga kerja sektor info rmal lebih b anyak dib and ingkan
dengan sektor formal. Hal ini mencerminkan betapa besar p eranan masyarakat
dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Dalam kurun waktu terakhir ini, pekerjaan sektor informal di
Indonesia menunjukan p ertumbu han yang pesat, teru tama di daerah p erkotaan.
Akibat terbatasnya kesempatan kerja di luar p ertanian di pedesaan maka aru s
migrasi desa-kota semakin meningkat, sed angkan sektor pertanian sendiri
sudah mulai menurun kemampuannya d alam menyerap tenaga kerja. Hal ini
dikarenakan masuknya teknologi sehingga pertanian lebih mengandalkan
Sektor informal dipilih oleh mas yarakat yang tidak tertampung di
sekto r formal karena sektor ini memiliki persyaratan yang cukup fleksibel.
Sektor in formal bisa dimasuki mereka dengan p endidikan terbatas agar tetap
bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Berdasarkan jurnal internasional yang
diterbitkan oleh Journal of In ternational Business and Cultura l Studies yang
berjudul The In formal Economy in Jamaica menyatakan bahwa:
“Man y participants operate within this sector becau se of limited edu ca tion, la ck o f proximity to urban areas, limited formal emplo yment opportunities or fa mily requiremen ts.”
(Banyak pelaku beroperasi di dalam sektor ini karena pendidikan yang terbatas, kurangnya peluang di daerah perkotaan, terbatasnya kesempatan kerja formal atau kebutuhan keluarga).
Dari ju rnal di atas banyaknya pelaku sektor informal dikarenaka n
pendidikan yang rendah, kurangnya p eluang kerja di kota, terbatasnya
kesempatan kerja di sektor fo rmal serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Sehingga oleh pihak yang menggelutinya sekto r ini di anggap
sebagai salah satu alternatif mempertahankan hidup dan memp erbaiki
kead aan, dengan modal yang pada umu mnya tidak terlalu besar.
Sed angkan bagi masyarakat umum sektor informal sangat penting
dengan alasan harga ya ng ditawarkan jauh lebih rendah dibandingka n yang
ditawarkan oleh sekto r formal p ada barang yang sama. Sektor informal
menjadi alternatif khusu snya bagi masyarakat ekonomi kela s menengah. F akta
menunjukkan bahwa sektor informal memb erikan peranan dalam menyerap
lapangan pekerjaan. Sebagian besar pekerja informal, khu susnya di p erkotaan
terserap ke dalam sektor perdagangan, di antaranya perdagangan jalanan atau
perkemb angan b id ang industri yang di dalamnya melip uti industri kecil non
formal di Kabupaten Karanganyar.
Tabel 1.1
Perkembangan Bidang Ind ustri
di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 d an 2009 Jenis
tenaga kerja paling besar yaitu industri kecil (no n fo rmal). Mereka merupakan
tabel juga dapat dilihat investasi yang menga lami perkembangan yang paling
besar dari ketiga jenis industri ini adalah industri kecil (non formal).
Tabel 1.2
Penduduk 10 tahun ke atas Dengan M ata Pencaharian Ped agang di Kabupaten Karangan yar Tahun 2004-2009
Tahun Jumlah
2004 37.723
2005 40.002
2006 43.066
2007 44.314
2008 44.763
2009 45.320
Sumb er: Olahan Registrasi Pend uduk 2009, hal 99
Dari tabel 1.2 diketahui masyarakat Kabupaten Karangan yar yang
berprofesi sebagai pedagang d ari tahu n ke tahun terus meningkat.
Perkemb angan p rofesi sebagai pedagang di Kabupaten Karanganyar ini tidak
terlepas dari berbagai faktor umum dan sala h satunya adalah banyaknya
korban PHK pekerja pab rik. Untuk tetap mencukupi kebutuhan hidupnya
mereka m encoba alternatif lain yang di rasa mampu untuk mereka masu ki
sesuai keterbatasan kemampu an yang mereka m iliki yaitu di sektor informal
ini. Karena sektor info rmal mudah di masuki d an tidak memerlu kan
keterampilan tinggi.
Ekonomi informal memberikan kontribusi terhadap kegiata n
produksi, pen yerapan tenaga kerja dan peningkatan pe ndapatan. Dalam jurnal
internasional yang diterb itkan In ternational Journal of Business a nd
Sector Training on Economic Development: Perspectives from Kisii Country,
Kenya dijelaskan bahwa;
“The info rmal economy contributes significantly to production, con sumption, emplo yment and in come generation . It is a sou rce of livelihood to a majority o f the poor, unskilled, socially and unemployment in surance especially those lacking skills for formal sector jobs.”
(Ekonomi informal memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan. Ini adalah sumber penghidupan bagi sebagian besar dari orang miskin, tidak terampil, populasi terpinggirkan dan mereka yang tidak memiliki ketrampilan untuk pekerjaan sektor formal)
Namun keberadaan sekto r informal ini sering diabaikan, di
kesampingkan bahka n tidak didukung oleh pemerintah. Sekto r informal
dianggap banyak mengundang masalah di daerah p erkotaan, karena sektor
informal teru tama yang berop erasi di tempat strategis di kota dap at
mengurangi keindahan kota dan di duga sebagai pen yebab kemacetan lalu
lintas. Karena itu ad a pemerintah kota yang telah mengambil kebijaksanaan
membatasi ruang gerak sektor informal (Tadjuddin, 1995:87 ).
Menurut Rachbini, 1994:8 b ahwa kebijakan pembangunan yang tidak
diikuti oleh kesad aran u ntuk memberikan peluang dan suasana yang
mendukung mereka yang bergerak di sektor informal sehingga tidak
memungkinkan b agi mereka untuk berpartisipasi. M ereka tidak diberi
dorongan untuk mengorganisir diri sendiri agar kepentingannya bisa terjamin,
bahkan hak mereka untuk mengorganisir tidak d iberikan sama sekali karena
sangat bersifat politis dan tidak menguntungkan dilihat dari sudut pandang
pemerintah.
Kelompok ped agang kaki lima seb agai bagian dari kelompok u saha
nasio nal yang berbasis kerakyatan. Pedagang kaki lima sebagai bagian dari
usaha sekto r informal memiliki potensi u ntuk menciptakan dan memperluas
lapangan p ekerjaan, terutama bagi tenaga kerja yang ku rang memiliki
kemampuan dan keahlian yang memad ai untuk bekerja di sektor formal
karena re ndahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.
Di mata pedagang, b erdagang merupakan lahan atau mata
pencaharian satu -satunya yang bisa diharapkan untuk kelangsungan hid up nya.
Selain untuk mencukupi kebutuhan dasar diri sendiri, pad a umumnya haru s
pula mencukupi kebu tuhan keluarganya serta membiayai seko lah
anak-anaknya. Sehingga pedagang akan mencari tempat yang strategis dalam
menjalankan u sahan ya untuk memperoleh keu ntungan yang maksimal.
Dalam penjelasan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil,
diseb utkan bahwa usaha kecil (termasuk pedagang kaki lima) merupakan
kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan
pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, dapat b erperan dalam
proses pemerataan dan peningkatan p end apatan masyarakat serta mendorong
pertumbuhan eko nomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional
pad a u mumnya dan stabilitas ekonomi pada khususn ya. Bahkan pedagang
kaki lima, secara nyata mampu memberikan p elayanan terhadap keb utu han
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Dengan demikian bagaimana menata, memberdayaka n, mengelola,
memanage, mengatur, dan mendorong pertumbuhannya merupakan hal ya ng
kontribusi p ositif mereka dan meminimalisir akibat negatif yang ditimbulkan
aktivitas bisnis mereka.
Kabupaten Karanganyar sendiri merupakan wilayah yang cuku p luas
yang memiliki seju mlah lo kasi pedagang kaki lima yang tersebar di sejumlah
tempat umum terutama di pusat-pusat keramaian dimana banyak did atangi
pengu njung sep erti di alun-alun, taman kota, dan pasar tiban sep erti yang
terjadi di dekat kompleks perkanto ran yang hanya ada setiap hari Jumat pagi
dan lebih d ikenal dengan istilah Pasar Jumat.
Pasar Jumat merupakan pasar tiban yang dalam perkembangannya
mengalam i lonjakan pedagang yang cuku p drastis. Pasar ini d imulai sejak
pukul 06.00 sampai 14.00 W IB. Ped agang yang ada d i Pasar Ju mat juga
merupakan pedagang yang berjualan d i pasar tradisional sekitar Karanganyar
seperti p edagang dari Pasar Bejen, Pasar Tawangmangu, Pasar Jongke. Selain
di p enuhi oleh p ara p edagang dari pasar tradisional Pasar Jumat juga di penuhi
ped agang kaki lima yang b iasanya berju alan di sekitar wilayah Karanganyar.
Para pedagang kaki lima kesehariann ya berjualan di sekolah-sekolah, depan
supermarket, depan perkantoran, terminal d an lain-la in.
Pasar Ju mat sendiri mulanya ditujukan seb agai tempat promosi dan
berd agang para penghasil produk pertanian di Karanganyar. Namu n dalam
prosesnya tidak berjalan lancar, d ikarenakan produk pertanian yang tidak
tahan lama dan masa panen yang berbeda-beda. Oleh karenan ya pasar yang
semu la bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini mulai terhenti dengan sedikitnya
ped agang di lu ar komod iti pertanian maka pasar ini berub ah menjadi pasar
yang menyediakan aneka kebutu han po kok sehari-hari dan tak ubahnya seperti
pasar tiban1. Pasar Jumat menyediakan aneka kebutuhan ru mah tangga denga n
harga terjangkau. Adanya proses tawar menawar seperti yang umumnya
terjadi di pasar trad isio nal menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Pasar Jumat mampu memberikan damp ak positif baik secara
ekonomi, sosial maupun buda ya. Dilihat d ari aspek ekonomi Pasar Jumat
merupakan po tensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat khususnya masyarakat yang b erd agang di Pasar Ju mat. Dari aspek
so sial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena
menjadi tempat u saha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat
digunakan seb agai sarana wisata b elanja yang murah khu susnya untuk
kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kond isinya
semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmo sfer yang tidak
nyaman dalam berbelanja. Ku rangn ya promosi p enjualan mengakibatkan
Pasar Ju mat hanya dikenal m asyarakat sekitar Kabup aten Karangan yar dan
kurang dikenal mas yara kat luas.
Melihat pasar yang dapat meningkatkan pend apatan masyarakat yang
berprofesi sebagai pedagang pemerintah Kabupaten Karanganyar melaku kan
strategi sebagai pemecahan melalui program tend anisasi. Program tend anisasi
1
dianggap penting oleh pemerintah karena memiliki tujuan untu k keindahan
dan ketertiban, menjad ikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata, menciptakan
ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja d an memperlancar aru s
la lu lintas. Dengan adanya tenda diharap kan ma mpu membuat ko ndisi Pasar
Ju mat lebih baik dan dijadikan media promosi terhadap masyarakat u mum
baik mas yarakat Kab upaten Karanganyar maupun masyarakat di luar
Kabupaten Karanganyar.
Dari latar b elakang terseb ut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan
pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masa lah diatas, maka rumusan masalah
yang menjadi foku s dalam penelitian ini ad alah “Ba gaimana peran program
tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang Pasar Jumat
Karanganyar?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tu juan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran p rogram tendanisasi dalam meningkatkan
pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.
Manfaat yang dapat diperoleh dari p enelitian ini terbagi menjadi dua,
yaitu manfaat teknis dan manfaat praktis
1. Manfaat Teknis
a. M anfaat teknisnya adalah bagaimana penerapan teori-teori so siologi
sebagai landasan dari penelitian yang dilakukan penulis.
b. Seb agai bahan perb andingan bagi p enelitian berikutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dari hasil penelitian ini d apat dimanfaatkan sebagai masuka n
dan su mbangan pemikiran b agi pemerintah Kabupaten Karanganyar
berkaitan dengan peran program tend anisasi bagi pedagang.
E. Tinjauan Pustaka
1. Batasan Konsep
a.Peran
Peran (role) merup akan aspek yang dinamis dari kedudukan
(status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak d an
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan ked udukannya, maka dia (lemb aga)
menja lankan su atu perana n. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan,
karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peranan yang
melekat pad a diri seseorang harus dibedakan dengan p osisi dalam
pergaulan masyarakat. Posisi seseorang d alam masyarakat meru pakan
unsur statis yang menu njukan tempat individu pada organisa si
Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur
perikelaku an seseorang atau lembaga dan ju ga menyebab kan seseo ran g
atau lembaga pada batas-batas tertentu dapat meramalkan p
erbuatan-perbuatan orang lain, sehingga orang atau lemb aga yang bersangkutan
akan dapat menyesuaikan perikelakuan send iri d engan perikelakuan
orang-orang sekelompokn ya. Peranan terseb ut diatur oleh norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat.
Peran lebih b anyak menunju kan pada fungsi, penyesu aian diri
dan sebagai suatu pro ses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseo rang
(lembaga) menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta
manja lankan suatu peranan. Suatu peran mencakup tiga hal yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan p osisi atau
tempat seseorang dalam mas yarakat. Peranan dalam arti melip uti
rangkaian peraturan-peraturan yang memb imbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan dalam konsep perihal apa yang dapat dilaku kan oleh
individu dalam masyarakat seb aga i organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur masyarakat (Soerjo no So eka nto, 2000:269 ).
Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada
lembaga dalam lemb aga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai
a. Bahwa perana n-peranan tertentu harus dilaksanakan apab ila struktur
masyarakat hend ak dipertahankan kelangsu ngannya.
b. Peranan tersebut se yogyanya diletakkan pada individ u-individ u yang
oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka
harus terleb ih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk
melaksanakannya.
c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang ta k
mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh
masyarakat, oleh karena mungkin pelaksananya memerlu kan
pengo rbanan yang terlalu banyak d ari kep entingan prib adinya.
d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan
peranann ya, belum tentu masyarakat akan dapat memb erikan
peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa
masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut (Soerjono
Soekanto, 2000: 272).
Peran merup akan seperangkat harap an dan perilaku atas status
so sial. Setiap status sosial secara eksplisit ditetapkan harapan yang
harus dilakukan d alam perilaku individu. (Bamb ang Santoso, 2008:32
-33). Peran memiliki makna yaitu sesu atu yang menjadi ba gian atau
yang memegang p impinan yang terutama dalam terjadin ya sesuatu hal
atau p erisiwa. Peran merup akan dinamika dari status atau penggunaan
Di dalam peranan terdapat dua macam harapan yaitu
harapan-harapan dari masyarakat terhadap p emegang p eran atau kewajiban dari
pemegang peran serta harapan-harapan yang d imiliki oleh pemegang
peran terhadap masyarakat atau terhad ap orang-orang yang
berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya.
Sed angkan menurut Hendro Puspito (1989:182) peranan adala h
su atu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang (lembaga)
dan dibu at atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang
(lembaga). Peranan seb agai konsep yang menunjukkan apa yang
dilaku kan oleh seseorang atau lemb aga.
Peran yang dima ksu d dalam penelitian ini lebih mengarah pad a
peran sebu ah pro gram yang dilakukan oleh pemerintah dengan
menduduki suatu po sisi atau tempat dalam masyarakat serta
menjalankan suatu peranan. Peneliti ingin melihat peran d ari program
tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Untuk melihat
peran d ari program tendanisasi ini sendiri dap at d ilihat berd asarkan
fungsi program tendanisasi terhad ap tujuan yang telah diru muskan.
b.Program Tendanisasi
Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Karanganyar u ntuk menjadikan keadaan fisik
Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih b aik. Pro gram tend anisasi
dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan
ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja. Pro gram
tendanisasi menjadi strategi pemerintah Kabupaten Karanganyar
dengan melihat dampak negatif d an p ositif dari keberad aan Pasar
Ju mat itu sendiri.
Program adalah su atu p erencanaan yang b erisi usaha-usaha guna
mencap ai tujuan yang telah ditentukan, suatu program telah
dicanangkan tidak begitu saja dap at dikategorikan sebagai pro gram
yang baik atau yang sudah sempurna, dan setiap pelaksanaan program
perlu diperhatikan efektifitas d an efisiensi d ari program tersebut.
Adakalanya suatu pro gram tampak berjalan d engan baik tetapi setela h
sekian lamanya mulai tampak bahwa pada ken yataann ya banyak sekali
kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan p rogram tersebut atau tidak
sesuai dengan tujuan program tersebu t.
Program tendanisasi dilakukan p emerintah terkait dampak positif
dan negatif yang timbul dengan adanya Pasar Jumat itu sendiri.
Program tend anisasi ditujukan untuk menjad ikan keadaan Pasar Ju mat
menjadi lebih baik dengan tetap memperhatikan nasib pedagang ke
dep ann ya. Karena keberadaann ya telah menjadi tempat u saha bagi
ped agang bahkan menjadi surga untuk meningkatkan pendapatan guna
mencukupi kebutuhan dirinya mau pu n kelu argan ya. Sesuai denga n
latar belakang b ahwa Pasar Jumat sendiri mampu meningkatka n
Pad a dasarnya sebuah p rogram p emerintah bertujuan untu k
menyejahterakan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat peran dari
diadakann ya p rogram tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan
pendap atan pedagang.
c. Pasar Tradisional
Pasar muncu l sebagai pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai
kegiatan tukar-menukar yang sebenarnya, d an uang sebagai alat
penukar. Karena perdagangan dituntun oleh harga dan harga adalah
fungsi dari pasar, semua p asar, semua perdagangan ad alah
perd agangan di p asar. Pasar adalah p ranata pembangkit sedangka n
perd agangan dan uang ad alah fungsi-fungsin ya. Pasar yakni sebuah
pranata yang melibatkan tindakan barter, serta pembelian dan
penjualan, jika digunakan d engan uang dan dengan demikian akhirnya
menjadi benar-benar diperlukan untuk menawarkan kepada beberapa
individu suatu kesempatan meme nuhi kecenderungan mereka
melakukan tawar-menawar. Tukar-menukar, p erdagangan, uang d an
pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang
tidak terpisahkan. (M ahendra W ija ya, 2007:83)
Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah
pasar trad isional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi
tawar menawar d engan alat pembayaran berup a u ang. Kedu a adalah
tidak ada tawar menawar kare na harga sudah di tetap kan, alat
pembayaran tid ak hanya berupa uang bisa berupa kartu kredit atau alat
pembayaran lainnya.
M enuru t Cliffo rd Geertz (1973:30), pasar adalah suatu pranata
ekonomi d an sekaligus cara hidup, maka perdagangan b agi seorang
ped agang merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir
segala kegiatan dilaku kann ya.
M enuru t Damsar (2002:85) p asar mengatur kehidupan sosial,
termasu k ekonomi secara otomatis. Karena pencap aian kepentingan
pribadi dan kesejahteraan individu akan memb awa hasil yang terbaik,
tidak hanya mereka sebagai p ribadi tetapi juga kepada masyarakat
sebagai keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith
sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata
la in, karakteristik dari p asar, dipandang sebaga i salah satu mekanism e
yang bekerja dalam kehid up an sosial, adalah pertukaran b ebas
terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang
disep akati. Dalam kenyataannya, kehidupan so sial termasuk ekonomi,
tidak han ya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi ju ga oleh pengaturan
negara dan mekanisme sosial budaya.
Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutu han
ru mah tangga pada su atu tempat d an waktu tertentu, dimana
masyarakat d apat memilih jenis b arang kebutuhan yang diperlu kan
negatif karena tidak adanya pengaturan yang tegas terkait
pelaksanaannya. M unculn ya pasar tiban tidak lepas dari pengaruh
burukn ya perekonomian masyarakat yang diakibatkan kurangnya
lapangan pekerjaan.
Dalam penelitian ini Pasar Jumat adalah suatu tempat u saha bagi
ped agang yang hanya terjadi setiap Jumat dan berfungsi u ntuk
menja jakan dagangannya yang ditandai dengan adanya ju al-beli secara
la ngsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih
menggunakan manajemen sederhana, terdap at proses tawar menawar
serta di bawah pembinaan instansi pemerintah karena awalnya
merupakan p rogram dari pemerintah.
d.Pedagang
M enuru t Damsar (2002 :95) ped agang ad alah orang atau institusi
yang memp erjual belikan produk atau barang, kepada konsu men baik
secara langsung maupun tidak langsung. Ped agang dibedakan menu rut
ja lur distribusi yang dilakukan ya itu:
1.Pedagang distrib uto r (tunggal) yaitu p edagang yang memegang ha k
distribusi satu produk d ari perusahaan tertentu.
2.Pedagang (p artai) besar yaitu pedagang yang membeli suatu produ k
dalam ju mlah besar yang dimaksu dkan u ntuk d ijual kep ada
pedagang lain.
3.Pedagang eceran, yaitu p edagang yang menjual produk langsung
Dalam Damsar (2002 :95 ), disimp ulkan bahwa pedagang dibagi
atas:
a. Pedagang profesional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas
perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan
merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga.
Pedagang profesional mu ngkin saja ia adalah p edagang distributor,
pedagang partai besar, atau pedagang eceran.
b.Pedagang semi p rofessional adalah pedagang yang mengakui
aktivitasnya untu k memperoleh uang tetapi pendapatan d ari hasil
perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi keluarga.
c. Pedagang subsistensi merupakan pedagang yang menjual produk
atau barang dari hasil aktivitas atau subsistensi untuk memenuhi
ekonomi rumah tangga. Hasil d ari penjualan dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan-keb utuhan subsistensi.
d.Pedagang semu adalah orang yang melakukan kegiatan
perdagangan karena hobi atau untuk mend apatkan suasana baru atau
mengisi waktu lu ang. Pedagang je nis ini tidak mengharapka n
kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang,
malahan mungkin saja sebaliknya ia aka n memperoleh keru gia n
dalam berdagang.
Kemudian menu rut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat
diartikan orang yang memperju al belikan produk atau barang, kepad a
ped agang juga memiliki tipe, baik menuru t jalu r distribusi, stratifikasi,
aktifitas perdaganga n maupun etnis.
Dari uraian di atas ped agang ad alah orang yang
memperjualbelikan produk atau barang kepad a konsumen baik secara
la ngsung maupun tidak langsung dan p ada penelitian ini terfokus p ad a
ped agang Pasar Jumat.
e. Pendapatan
Berbagai jenis aktivitas manusia tentun ya mengharap kan
imb alan, ap alagi yang bernilai eko nomi tentun ya. Imbalan yang
dimaksud adalah p endapatan yang diperoleh pedagang d alam bentuk
uang. Dalam pengertian umu m p endapatan adalah hasil pencaharian
usaha. Menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa
uang atau materi lainn ya yang dapat di capai dari pada penggunaan
faktor-fakto r produksi. Pendapatan secara u mum diartikan sebagai
penerimaa n yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.
Pendapatan ad alah sebagai b alas karya yang dapat dibagi
menjadi;
1.Upah atau gaji adalah balas jasa untuk p ekerjaan yang dilaksa nakan
dengan hubungan kerja dengan orang atau instansi lain.
2.Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang
dilakukan sebagai “p engusaha” yaitu mengorganisir produksi,
mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta
3.Laba perusahaan adalah laba yang d iterima perusahaan yang
berbentuk atau berbadan hukum.
Sed angkan d alam penelitian ini p endapatan merup akan lab a
usaha sendiri dimana ped agang mengorganisir produksi, mengambil
keputusan tentang ko mb inasi faktor produ ksi serta menanggung
resiko nya.
Tujuan p okok dijalankannya suatu usaha p erdagangan adalah
untu k memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dap at
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup d an kelangsungan hidup
usaha perdaga ngannya. Pendapatan yang d iteriman ad alah dalam
bentuk uang, d imana u ang ad alah alat pembayaran atau alat
pertukaran. Pendap atan menunju kkan ju mlah seluruh u ang yang
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu
tertentu, dalam penelitian ini berarti pendapatan merupakan ju mlah
seluruh u ang yang d iterima p edagang setiap Ju matn ya ketika mereka
berd agang d i Pasar Jumat Karanganyar. sedangkan keuntu ngan atau
profit adalah pend apatan yang diterima oleh seseorang dari p enjualan
produk barang maupu n produk jasa yang d ikurangi dengan biaya-biaya
la in yang dikeluarkan dalam memb ia yai produ k b arang maupun
produk jasa tersebu t.
Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang
diperoleh ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masala h
yang di p eroleh p edagang sebelu m adanya program tendanisasi dan
setelah adanya program tend anisasi.
2. Landasan Teori
Weber merumuskan mengenai p aradigma definisi so sial yang di
dalamnya mempelajari tentang tindakan sosial. Paradigma definisi so sial
secara pasti memand ang manusia seb agai orang yang aktif menciptakan
kehidupan sosialn ya send iri. Penganut paradigma definisi so sial
mengarahkan p erhatian kepada b agaimana caranya manusia mengartikan
kehidupan so sialnya atau bagaimana caranya mereka membentuk
kehidupan sosial yang nyata.
Penelitian ini menggunakan teo ri tindakan sosial yang dikemukaka n
oleh W eber. Tindakan merupakan suatu p erbuatan, perilaku, atau aksi
yang dilakuka n o leh manu sia untu k mencapai tujuan tertentu. Teori
tindakan sosial (Social Action Theory) Weber, mengungkapkan bahwa
semua tindakan manu sia diarahkan oleh makna-makna. Jadi untuk
memahami dan me njelaskan tindakan, makna-makna dan motif-mo tif yang
ad a dib alik tindakan itu harus digali dan diapresiasi.
Untuk mengapresiasi motif di balik tindakan tersebut W eb er
menganjurkan u ntuk menggunakan pemahaman atau verstehen. Peneliti
hend aknya menemp atkan dirin ya dalam posisi si actor serta mencob a
memahami barang sesuatu sep erti yang difahami o leh aktor.(George
Dalam melakukan penelitian mengenai peran program tend anisasi
terhadap pendap atan p edagang, p eneliti p erlu menggali motif apa yang ad a
di balik ketersed iaan ped agang untuk mengikuti program tendanisasi.
Disini peneliti ingin mencari jawaban apakah mengikuti program
tendanisasi merup akan tind akan pedagang untuk mencapai tujuannya atau
tendanisasi di jadikan alat bagi p edagang untuk tetap menjalanka n
usahanya di Pasar Ju mat. Dengan menggali motif ini penulis b isa
mendapatkan informasi sesuai dengan masalah yang penulis ambil.
Tindakan ped agang sekto r timur yang merasa keberatan d enga n
harga tenda yang terlalu mahal d engan melaku kan aksi demo merupakan
wujud dari tindakan rasional instrumental. Menurut tindakan rasional
instrumental, pedagang tid ak hanya menilai cara yang baik u ntuk
mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.
Pedagang lalu menilai alat yang mungkin dapat d ip ergunakan untuk
mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melaku kan
demo. Hasil ini sesuai dengan tuju an pedagang ya itu p enuru nan harga
tenda.
Pemerintah mengadakan p rogram tend anisasi yang dituju kan untuk
pedagang dengan tujuan-tujuan yang telah di tentukan. Bagi ped agang
sendiri mengikuti program tendanisasi merupakan alat yang mereka pakai
Menurut Weber individu melakukan suatu tindakan berd asarka n
atas p engalaman, pemahaman, persepsi atas suatu objek stimulu s dan
situasi tertentu . Tindakan ind ividu merupakan tindakan so sial yang
rasio nal yaitu untuk mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana
yang paling tep at (Ritzer, 1985:46 -47). Tinda kan tersebut secara nyata
diarahkan u ntuk orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat
subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situ asi
tertentu atau merupakan tindakan perorangan dengan sengaja seb agai
akibat d ari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara
pasif dalam situasi tertentu.
Tindakan rasional menurut Weber merupakan pertimbangan sad ar
dan pilihan bahwa tind akan itu dinyata kan. Weber membagi rasio nalisme
tindakan kedalam empat macam yaitu rasionalitas instrumental,
rasio nalitas yang berorientasi nilai, tindakan rasional, dan tind akan afektif.
Rasio nalitas instrumental sangat menekankan tujuan tindakan dan alat
yang dip ergunakan dengan adanya pertimbangan dan p ilihan yang sad ar
dalam melakukan tindakan sosial. Dibandingkan dengan rasionalitas
instrumental, sifat rasionalitas yang berorientasi nilai yang penting ad ala h
bahwa alat–alat hanya merupakan pertimb angan dan p erhitungan yang
sad ar, tujuan–tujuannya sudah ada dalam hubungannya dengan nilai–nilai
individu yang b ersifat absolut atau nilai akhir baginya.
Memaham i tindakan ekonomi seb agai bentuk dari tindakan sosial
(dalam Damsar, 2009:31), tindakan ekonomi dap at d ipandang seb agai
suatu tindakan sosial se jauh tindaka n terseb ut memperhatikan tingkah
la ku orang lain. Memberi perhatian ini dilakukan secara sosial dalam
berbagai cara misalnya memperhatikan orang lain, b erbicara denga n
mereka, dan memberi senyu man kepada mereka. Leb ih jauh Weber
menjelaskan b ahwa akto r selalu mengarahkan tindakannya kep ada
perilaku orang lain melalu i makna-makna yang terstruktu r. Ini b erarti
bahwa aktor menginterp retasikan (verstehen) kebiasaan-kebiasaan, adat
dan no rma-norma yang dimiliki d alam sistem hubungan sosial yang
sed ang berlangsung.
3. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk
mempermudah dalam p engumpulan data, metod e analisis data yang
digunakan dalam pengolahan data, maka penu lis mencantumkan hasil
penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Hal ini d ilaku kan
untuk mendapatkan gambaran dalam menyusun kerangka pemikiran
dengan harapan hasil penelitian dapat tersaji secara aku rat dan mudah
dip ahami. Di samping itu u ntuk mengetahui persamaan dan p erb edaan d ari
beberapa penelitian seb agai kajian yang dapat mengembangkan
wawasan berfikir p eneliti.
Dari sekian literatur atau skripsi yang penulis temu kan, terdap at
perbedaan dari sisi pembahasannya. Dan hal ini d apat kita lihat dari
penjelasan di bawah ini:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sari Hardiyanto d enga n
judul Relokasi “Pasar Klithikan” Banjarsari (Studi Evaluasi Pelaksanaa n
Program Relo kasi Pedagang Kaki Lima d i “Pasar Klithikan” Kecamata n
Banjarsari Su rakarta). Yang menjadi latar b elakang penulis melakukan
penelitian adalah melihat PKL yang sejauh ini masih menjadi satu
komunitas yang belum diu ntungkan dan terpinggirkan di dalam proses
pembangunan. PKL yang kebanyakan menempati ruang publik telah
dianggap mengganggu keberadaan komunitas pengguna ruang lainnya.
Maka dari itu dip erlukan relo kasi. Memang dari apa yang ditemukan di
lapangan program ini cukup berhasil namu n masih ada keku rangan yaitu
asp ek aksesabilitas, koord inasi dan keterbukaan program ini kep ada
khalayak. Penelitia n ini menggunakan teknik analisa SWOT d engan
membandingkan antara factor eksterna l dengan hasil yaitu pelu ang
(opportunities) yaitu adan ya p eran serta dari semu a elemen dan ancaman
(threats) berupa isu p enyelewengan kios dan ju ga konflik kepentingan
antara pendatang dan yang di datangi serta faktor internal yaitu keku atan
(strength s) dan kelemahan (weakness) berupa pemb agian kios yang tidak
proporsional.
Kedua, p enelitian yang dilakukan oleh Indra Wijaya dengan judul
“Evaluasi Dampak Sosial Ped agang Dari Pro yek Pembangunan Pasar
pembangunan Pasar Ngarso pu ro secara sosial terhadap p ara pedagangnya.
Peneliti mengartikan dampak secara sosial berupa dampak interaksi so sial
antar pedagang. Tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui
keefektifan hasil proyek pemb angunan pasar Ngarsopuro secara so sial
dalam mencapai tujuan awal, untuk mengetahui ketercakupan hasil pro ye k
pembangunan, untuk mengeta hui ad a tidaknya akibat yang tidak
dikehend aki dari pro yek pembangunan, untuk mengetahu i ada tidaknya
keuntungan d ari segi sosial yang diperoleh p edagang d an p emerintah
Surakarta, dan untuk mengetahui efisiensi p edagang m enggunakan sumber
dana dan tenaga dari proyek pembangu nan Pasar Ngarso pu ro.
Adapu n persamaan serta p erb ed aan antara kedua skripsi di atas
dengan penelitian ini adalah:
1. Persamaan dengan skrip si Sari Hardiyanto (2008) adalah penelitia n
terfoku s p ada pedagang d engan teknik pengambilan sampel purposive
samp ling. Sedangkan p erbedaannya terlihat dari ju du l, lokasi, jenis
penelitian, teknik analisa data, tujuan serta hasil penelitian. S kripsi dari
Sari Hardiyanto menggu nakan metode evaluasi serta analisa SW OT
untu k mengukur sejauh mana keberhasilan program relokasi.
Sed angkan penelitian ini lebih terfokus untu k melihat peran dari
program tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Jenis
penelitian ini deskrip tif ku alitatif dengan menggunakan analisis
2. Persamaan d engan skrip si Indra Wija ya (2010) adalah penelitia n
terfoku s pad a pedagang serta te knik analisa datanya adalah analisis
interaktif. Sed angkan perbedaann ya terlihat d ari judu l, lo kasi, tujuan
serta hasil penelitian. Skripsi Ind ra Wijaya bertujuan untuk mengetahui
apakah proyek pemb angunan pasar memberikan dampak so sial
terhadap pedagang di dalamn ya. S edangka n tuju an penelitian ini untuk
mengetahui peran pro gram tend anisasi d alam meningkatkan
pendap atan pedagang.
F. Definisi Konseptual
1. Peran adalah suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang
(lembaga) dan dibuat atas d asar tugas-tugas yang nyata dilaku kan
seseorang (lembaga). Peranan sebagai konsep yang menunju kkan apa yang
dilakukan oleh seseo rang atau lembaga (Hend ro Puspito, 1989 :182)
2. Pasar adalah suatu tempat usaha bagi pedagang d an berfungsi untuk
menjajakan dagangannya yang ditandai dengan adanya jual-beli secara
la ngsung yang melibatkan lebih banyak p edagang, masih menggunakan
manajemen sederhana, terdap at pro ses tawar menawar (Mahendra W ijaya,
2007:88 )
3. Pedagang adalah orang yang memperjualbelikan produ k atau barang
kepad a konsu men baik secara langsung mau pun tidak langsung dalam
rangka untuk memenuhi keb utu han ekonomi p rib adi dan keluarganya
4. Pendapatan adalah hasil berupa u ang atau materi lainnya yang dapat di
capai dari pada penggunaan faktor-fakto r produksi. Pendap atan secara
umum diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan
barang atau jasa (Winardi, 1992:171)
G. Kerangka Berpikir
Pasar Jumat mampu memberikan damp ak positif baik secara
ekonomi, sosial maupun budaya. Dilihat dari aspek ekonomi Pasar Jumat
merupakan po tensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat khususnya masyarakat yang b erd agang di Pasar Ju mat. Dari aspek
so sial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena
menjadi tempat u saha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat
digunakan seb agai sarana wisata b elanja yang murah khu susnya untuk
kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kond isinya
semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmo sfer yang tidak
nyaman dalam berbelanja. Ku rangn ya promosi p enjualan mengakibatkan
Pasar Ju mat hanya dikenal m asyarakat sekitar Kabup aten Karangan yar dan
kurang dikenal mas yara kat luas.
Melihat keadaan serta potensi p asar yang d apat d ijadikan sebagai
wisata belanja maka pemerintah melaku kan strategi berupa di adakannya
program tendanisasi. Program tendanisasi sendiri bertujuan untuk keindahan
ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja d an memperlancar aru s
la lu lintas.
Untuk itu p eneliti ingin melihat peran program tend anisasi dalam
meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. adapu n
gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:
Bagan 1.1
Kerangka Berpikir
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang aka n dilakukan termasuk dalam kategori
penelitian kualitatif berdasarka n metode utamanya yang dipakai yaitu
deskriptif. Penelitian deskriptif bertu juan untuk memberikan uraian
mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Deskriptif ku alitatif adalah
mendeskripsikan hal-hal yang sifatn ya tidak bisa dihitung, d ihafal, d ilihat
jumlahn ya tetapi berkaitan dengan ku alitas hal tersebut. (Slamet, 2006:8)
2. Lokasi Pene litian
Program Tendanisasi
Lokasi ya ng dipilih adalah Pasar Ju mat Karanganyar. Alasan
dip ilihnya Pasar Jumat sebagai lokasi penelitian karena Pasar Jumat
seb agai tempat para pedagang menjual dagangann ya untuk memperoleh
keuntungan serta dilakukannya program tendanisasi oleh pemerintah
Kabup aten Karanganyar.
2. Sumb er Data
a. Data Primer
Sumber data primer dipero leh secara langsung dari informan yang
diperoleh melalui wawancara mendalam (indept interview). Informan
dalam penelitian ini ad alah pedagang buah, pedagang makanan,
ped agang kerajinan rotan, p edagang jilbab d an pedagang mainan ana k
di Pasar Jumat Karanganyar. Selain itu informasi juga p enulis
dap atkan dari p egawai dinas pertanian selaku tim p emb ina yang
mencanangkan program tendanisasi.
b. Data Sekund er
Yang dimaksud data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini
sumber data seku nder yang dipakai adalah sumber tertu lis seperti
sumber buku, koran, internet dan arsip-arsip yang terkait dengan
Pasar Jumat antara lain data iuran bongkar pasang tenda.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik p engambilan sampel yaitu Purposive Sampling, yakni
dengan tujuan penelitian, dan jumlah samp el dianggap telah cukup
representatif bila dirasa telah mendap atkan kebulatan analisa yang
dikehend aki. Ad apun alasan memilih purposive sampel adalah untuk
menggali d ata mengenai peran pro gram tendanisasi dalam meningkatkan
pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar dengan mengambil 10
sampel yang dijadikan sebagai informan. Informan penu lis ambil
berdasarkan jenis b arang dagangannya baik p ed agang sektor timur
maupun ped agang sekto r barat yang ikut d alam program tendanisasi.
Adapu n pedagang dalam pengambilan sampel ini adalah 2 orang ped agang
buah, 2 orang ped agang makanan, 2 orang pedagang kerajinan rotan, 2
orang ped agang jilbab dan 2 orang p edagang mainan anak.
4. Teknik Pengumpu lan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan d ata primer untu k
keperluan p enelitian. Pengumpulan data adalah langka h yang amat penting
dalam metode ilmiah, kare na pada umu mnya data yang dikumpulkan
digunakan untuk menguji hipotesa yang sudah dirumuskan.
Dalam penelitian ini, pengumpulan d ata akan dilakukan langsung
oleh peneliti dalam situasi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data
dalam p enelitian ini yang digunakan adalah data doku mentasi, wawancara
mendalam yang berhubungan dengan data yang diperlukan d an observasi.
1. Observasi tak b erp eran
Teknik observasi diguna kan untuk mengga li d ata d ari su mber
rekaman gamb ar. Observasi d apat dilakukan baik secara langsung
maupun tid ak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan
dengan mengambil peran atau tak berp eran (H.B Sutopo, 2002:64)
Sementara observasi tak berperan ad alah kegiatan
pengu mpulan data yang b ersifat nonverbal dimana peneliti tidak
berp eran ganda. Peneliti berperan sebagai pengamat belaka. Dia tidak
turut serta sebagai aktor yang melibatkan diri di d alam suatu kegiatan.
2. Wawancara M endalam
Wawancara ini d ilaku kan dengan mengarah pada kedalaman
informasi dengan pertanyaan yang semakin memfo kus sehingga
informasi yang dikumpulkan cu kup mendalam. Kelonggaran cara ini
akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberika n
informasi yang sebenarnya terutama yang bersangkutan d engan
perasaan, sikap , pandangan dan perbu atan mereka (H.B Sutopo,
2002:58).
Wawancara mendalam d i lakukan dengan key informan yaitu
Ketua Pagu yu ban Pasar Jumat yang dianggap mengetahui
permasalahan d engan lengkap serta dapat menu nju k info rman lain
yang diperlukan. Adapan sasaran yang a kan p enu lis tu ju sebagai
informan adalah pedagang Pasar Jumat. Wawancara dilakukan dengan
tujuan untuk menggali tentang permasalahan yang muncul yaitu
mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan p endapatan
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis doku men-dokumen yang dibu at oleh
subjek send iri atau o leh orang lain tentang subjek. Studi do kumentasi
merupakan salah satu cara yang d apat d ilakukan peneliti kualitatif
untu k mendapatkan gambaran dari sudut pandanag sub jek melalui
suatu media tertulis dan duku men lainnya yang ditulis atau dibu at
la ngsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiansyah, 2009:143).
Sumber data b erupa arsip dan dokumen merupakan su mber data po kok
dalam p enelitian kualitatif terutama untuk mendukung proses
interpretasi d ari setiap peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian ini
dokumentasi berupa su mber-sumber tertu lis hasil wawancara, arsip
su rat-surat dan laporan resmi.
5. Validitas Data
Dalam penelitian ini untuk mencari valid itas data digunakan
metode triangulasi. Triangu lasi ad alah teknik pemeriksaan keabsaha n
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dilu ar data itu u ntuk
keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Denzin telah menengarai empat tipe dasar triangulasi yaitu triangulasi
data, triangulasi investigato r, triangulasi teori dan triangulasi metodolo gis.
Metode triangu lasi yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu
triangulasi data, teknik triangu lasi data ini dengan jalan menggunaka n
melakukan crosscheck dengan beberapa sumber yang berkaitan denga n
penelitian ini. Yaitu d engan cara melakukan wawancara ditambah
observasi, wawancara di tambah o bservasi di tambah do kumentasi
(Herdiansyah, 2010:202).
6. Teknik Analisa Data
Untuk analisa data pada penelitian ini dip ergunakan teknik analisis
data interaktif menurut Miles dan Hub erman terdiri atas empat tahapan
yang harus d ila kukan. Tahapan pertama adalah tahap pengumpulan data,
tahapan ked ua adalah tahap reduksi data, tahapan ketiga adalah tahap
penyajian data dan tahap an keempat adalah tahap p enarikan kesimpulan
(Herdiansyah, 2010:164 ).
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai p roses pemilihan, pemu satan
perhatian pad a proses penyederhanaan, pengabstrakan, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lap angan. Reduksi data berlangsung teru s-meneru s selama kegiata n
penelitian berlangsu ng di lapangan. Bahkan sebelum data benar-benar
terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama
pengumpulan data b erlangsu ng, terjad ilah tahapan reduksi b eriku tnya
yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusu r tema, membuat
gugus-gugus, membuat pemilihan d ata, menulis memo. Reduksi data
ini berlanjut terus-menerus sesudah penelitian di lap angan, sampai
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membu ang
yang tidak perlu, dan mengkoordinasikan data dengan cara sedemikian
rupa hingga kesimp ulan finalnya dapat di tarik dan diverifikasi.
b. Penyajian Data
Alur penting yang ked ua dari kegiatan analisis adalah pen yajian
data, penyajian data yang p aling sering d igunakan pada masa lalu
adalah bentuk teks naratif. Dalam p enelitian kita mendapatkan data
yang amat banyak. Data terseb ut amatlah tid ak praktis bila kita sajikan
semuanya. Teks tersebut terkadang masih terpencar-pencar, tidak
simultan, tersusun ku rang baik, dan kadangkala berlebih-lebihan.
Peneliti tid ak boleh mengambil kesimpulan yang gegabah,
menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu, mengadakan pembobo tan,
menyeleksi.
Sekali lagi p erlu dicatat di sini, sama halnya dengan redu ksi
data, penciptaa n d an p enggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari
analisisn ya. Ia merup akan bagian dari analisis.
c. Penarikan Kesimpulan/verifikasi
Penarikan kesimp ulan hanyalah sebagian dari suatu konfigu rasi
yang u tuh. Kesimpulan-kesimpulan juga d iverifikasi selama penulisan
berlangsu ng. Verifikasi merupakan tinjauan-tinjau an ulang pada data
yang ada. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang harus
diuji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan. Hal ini merupakan
Adapun penelitian ini dilaksanaka n dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Persiapan
1. M engurus perijinan penelitian: Fakultas, Universitas Negeri
Seb elas M aret, Kesbangpo linmas, Bappeda, Dinas Pertanian
Karanganyar, p asar lokasi yaitu Pasar Ju mat Karanganyar.
2. M eninjau pasar terpilih seb agai lokasi penelitian untu k secara
sepintas memp elajari keadaannya, serta kemungkinan memilih
informan yang tepat, khusu snya p ara pelaku pasar.
3. Datang ke Dinas Pertanian selaku tim pemb ina untu k
menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pro gram
tendanisasi P asar Jumat Karanganyar.
4. M enyusun persiapan penelitian, pengembangan pedoman
pengumpulan data (daftar pertanyaan) d an ju ga penyusu nan
jad wal kegiatan secara rinci.
b. Pengumpulan data
1. M engumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan,
wawancara mendalam kepada pedagang Pasar Jumat berd asarkan
jenis dagangan.
2. M encatat d okumen d ata sekund er dari Dinas Pertanian dan