• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan

Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karanganyar

\

P

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Sosiologi

Oleh :

AYU SRI HARYATI

D0308024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

Telah Disetu jui Untuk Dipertahankan Di Had apan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik

Universitas Seb elas Maret

Surakarta

Dosen Pemb imbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disa hkan Oleh Panitia Penguji S kripsi

Fakultas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 2 Januari 2013

Panitia Penguji :

1. Drs. Jefta Leibo, S.U. (…… …… …… …… ) NIP.19501229 199003 1 003 Ketua

2. Dr. Bagus Haryo no , M.Si (… ……… …… …… ) NIP.19611210 198903 1 001 Sekretaris

(4)

MOTTO

“Dengan impian hidup akan lebih berarti”

Jadikanlah Sab ar dan Salat sebaga i p enolongmu.

Sesunggu hnya yang d emikian sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah,

Puji syu kur kehadirat Allah SWT

atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga Skripsi ini dapat penulis selesaikan

Penulis persembahkan skrip si ini untuk :

Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas segalanya

Kakak-kakakku yang telah memberikan motivasi

(6)

KATA PENGANTAR

Assala mua likumWr. Wb

Puji Syukur Kehadirat Allah SW T yang senantiasa memberikan petunjuk,

bimbingan dan innayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan yang

berjudul:Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pe ndapatan Ped agang

Pasar Jumat Karanganyar.

Pasar Ju mat merupakan p asar yang hanya ada pada hari Ju mat saja d engan

menyediakan berbagai macam keb utuhan masyarakat. Di Pasar Jumat sendiri

terdapat banyak pedagang dengan variasi b arang dagangan sep erti keb utu han

pokok dan lainnya. Pasar Jumat mampu memb erikan dampak positif b aik secara

ekonomi, so sial maupun budaya. Dilihat d ari asp ek ekonomi Pasar Jumat

merupakan po tensi yang cu kup b esar dalam meningkatkan pend apatan masyarakat

khusu sn ya masyarakat yang berdagang d i Pasar Jumat. Dari aspek sosial Pasar

Jumat d ap at mengurangi pengangguran dan kem iskinan karena menjadi temp at

usaha bagi mas yarakat. Dari asp ek budaya Pasar Jumat dapat digu nakan sebagai

sarana wisata belanja yang murah khususnya untu k kalangan menengah ke bawah.

Namun Pasar Ju mat cend erung kondisinya semrawut, panas dan tid ak rapi

sehingga memberikan atmosfer yang tid ak nyaman dalam berbelanja. Kurangnya

promo si penjualan me ngakibatkan Pasar Jumat hanya dikenal masyarakat sekitar

Kabup aten Karanganyar dan kurang dikenal masyarakat luas.

Melihat ko ndisi pasar yang cenderung semrawut dan kurang menarik bagi

(7)

Program tendanisasi d ianggap p enting oleh pemerintah karena memiliki tujuan

untuk keindahan dan ketertiban, menjadikan Pasar Ju mat seb agai pasar wisata,

menciptakan kenyamanan dan meningkatkan minat wisata belanja dan

memperlancar arus lalu lintas. Dengan adanya tenda diharap kan mampu membuat

kondisi Pasar Jumat lebih baik dan d ijadikan media promosi terhadap masyarakat

umum b aik mas yarakat Kabupaten Karanganyar maupu n masyarakat d i lu ar

Kabup aten Karanganyar. Untu k itu saya ingin melihat peran program tend anisasi

dalam meningkatkan pendapatan pedagang.

Dalam lap oran penelitian tentang peran pro gram tendanisasi dalam

meningkatkan p endapatan pedagang Pasar Jumat Karangan yar ini terdiri d ari

empat bagian. Di mana b agian yang pertama merupakan bagian pendahuluan

tentang latar belakang kenapa sa ya memilih u ntuk p ermasalahan peran program

tendanisasi. Tu juan dan manfaat d ari penelitian juga ikut dicantumkan dalam

bagian pertama. Selain itu diuraikan juga mengenai tinjauan pustaka yang b erisi

tentang landasan teori serta ko nsep apa saja yang digunakan dalam penelitian ini.

Metod e penelitian juga dimasukkan dalam bagian pertama dalam p enelitian.

Bagian ini menyajikan inti dari kegiatan penelitian yang berisi tenta ng metod e apa

yang akan d ipakai serta b agiamana teknik pengumpulan data seperti sampel,

observasi, wawancara mau pu n stud i pustaka yang diambil dari bu ku maupu n

internet. Pad a bagian kedua berisi tentang d eskripsi dari lo kasi penelitian, dan

segala sesuatu tentang lokasi penelitian mu lai dari sejarah, kepengurusan, tujuan.

Pada bagian ketiga berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian

(8)

dirasakan oleh pedagang makanan. Program tendanisasi berperan seb agai media

promo si Pasar Jumat serta mampu meningkatkan jumlah pengunjung.

Kepada semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan tu lisan ini.

Terima kasih untuk duku ngan, doa d an semangat yang telah di berikan. Yang

paling penting terima kasih bu at keluarga saya terutama kedua orang tua saya

serta keluarga besar saya. Karya ini saya persembahkan u ntuk kalian yang selalu

memberikan nasehat, doa dan kesabarannya selama men yelesaikan tulisan ini.

Penulis men yadari kesempurnaan memang masih jau h dalam penyu su nan

skripsi ini. Untuk itu p enulis mengharap kan kritik dan saran yang membangun

demi kesemp urnaan skripsi ini. Penu lis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan bagi penulis sendiri dan bagi

pembaca.

Wa ssalamu’alaikum wr wb

Surakarta, Januari 2013

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

MOTTO...iv

PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR ... ...vi

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN.. ... .xiv

DAFTAR MATRIK ...x v ABSTRAK ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian... 10

E. Tinjauan P ustaka... 11

1. Batasan Konsep ...11

a. Peran… ... 10

b. Program Tendanisasi... 13

(10)

d. Pedagang… ……… …… …… …… ……… …… … …… …… ….... 17

e. Pendapatan…… ……… …… …… …… ….……… …… …… .… … 19

2. Landasan Teori…... 21

3. Penelitian Terdahulu... 24

F. Definisi Konseptual. ... 27

G. Kerangka Berpikir…… …… …… ……… …… …… …… …… ……… …. 28

H. Metodologi Penelitian ... 29

1. Jenis Penelitian ... 29

2. Lokasi Penelitian... 30

3. Sumber Data... ... 30

4. Teknik Pengambilan Sampel ... 31

5. Teknik Pengumpulan Data ... 31

6. Validitas Data ... 33

7. Teknik Analisa Data ... 34

BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Profil Kabupaten Karangan yar. ... 39

1. Sejarah…… . ... 39

2. Ju mlah Pend uduk... 40

3. Letak Geografis… …… …… …… ……… …… …… … …… ……… … 41

(11)

B. Potret Pasar Jumat Karanganyar… …… …… …… … ……… …… .… ….. 43

1.Sejarah Pasar Ju mat Karanganyar... 43

2.Paguyuban P asar Jumat... 44

3.Kepemilikan Tenda... 49

4.Ped agang... 49

5.Retrib usi... .. 50

6.Pengu njung atau Ko nsumen... 51

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 52

1. Profil dan Karakteristik Informan ... 52

2. Pasar Jumat Karanganyar Sebelu m Program Tendanisasi……… ….. 58

3. Program Tend anisasi Pasar Jumat Karanga nyar... 65

a. Tendanisasi Pedagang S ektor Timur... 65

b. Tendanisasi Pedagang S ektor Barat... 79

4. Peran Program Tendanisasi Dalam Meningkatkan Pendapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar…… …… …… ..……… …… …..82

a. Pedagang M akanan ...86

1. Peran Yang Seharu snya ...88

2. Peran Yang Senyatanya ...88

b. Pedagang Bu ah...89

1. Peran Yang Seharusnya ...92

(12)

c. Pedagang M ainan Anak...93

1. Peran Yang Seharu snya ...94

2. Peran Yang Senyatanya ...95

d. Pedagang Jilbab...95

1. Peran Yang Seharu snya ...97

2. Peran Yang Senyatanya ...98

e. Pedagang Kerajina n Rotan...98

1. Peran Yang Seharusnya ...99

2. Peran Yang Senyatanya ...100

B. Pembahasan ...100

1.Peran Yang Seharusnya...100

2.Peran Yang Senyatanya...103

BAB IV PENUTUP A. Kesimp ulan ... 110

B. Implikasi ... 111

1. Implikasi Empiris... ... 111

2. Implikasi Teoritis…… ... 112

3. Implikasi Metodologis…... .. 114

C. Saran…… …. ... 115

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Perkembangan Bidang Ind ustri di Kabupaten Karanganyar

Tahun 2008-2009… …… …… …… ……… …… ……… …. 3

1.2 Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dengan M ata Pencaharian

Pedagang d i Kabupaten Karanganyar Tahun 2004 -2009… 4

2.1 Jumlah Ped agang Berdasarkan Letak Tenda… …… …… … 50

3.1 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Makanan… …. 88

3.2 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Buah……… … 92

3.3 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Mainan… …… 94

3.4 Peran Pro gram Tendanisa si Bagi Pedagang Jilbab… …….. 97

(14)

DAFTAR BAGAN

BAGAN Halaman

(15)

DAFTAR MATRIK

MATRIK Halaman

3.1 Profil Informan…… …… …… ……… …… …..…… .. 55

3.2 Info rman Berdasarkan Pengelolaan Usaha, Jenis Usaha

Lain d i Luar Pasar Jumat dan Lama Jualan… …… …… 57

3.3 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal Awal dan Pendapatan d i Pasar Jumat….……… . 64

3.4 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal d an Pendapatan Setelah Program Tendanisasi... 76

3.5 Info rman Berdasarkan Jenis Dagangan, Besar Kecilnya

Modal Sebelum dan Setelah Program Tendanisasi... 90

3.6 Peningkatan Pendapatan Pedagang Sebelum dan

Setelah Program Tendanisasi... 104

3.7 Peran Program Tendanisasi Dalam M eningkatkan

Pendapatan Ped agang Pasar Jumat Karanganyar... 106

3.8 Hasil Temuan... 108

(16)

ABSTRAK

AYU SRI HARYATI, D0308024, “Peran Pro gram Tendanisasi Dalam

Meningkatkan Pendapatan Pedagang Pasar Jumat Karangan yar”, Skripsi, Jurusan Sosiolo gi, Faku ltas Ilmu Sosial d an Ilmu Politik, Universitas Seb elas M aret, 2012. Pasar Jumat mampu memberikan dampak positif meningkatka n pendapatan ped agang dan berpotensi untuk dijad ikan sarana wisata b ela nja yang mu rah khususnya u ntuk kala ngan menengah ke bawah. Namun kond isi yang semrawu t dan tidak tertib mengakib atkan kurangnya minat b elanja mas yarakat

Tujuan penelitian ini adalah u ntuk mengetahui bagaimana p eran pro gram tendanisasi d alam meningkatkan pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. Lokasi penelitian ini adalah di Pasar Ju mat Karangan yar dimana pemerinta h Kabup aten melakukan program tendanisasi. Penelitian ini menggu nakan paradigma d efinisi so sial d engan teori tindakan so sial Weber. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang d igunakan ad alah wawancara mend alam, o bservasi, dan dokumentasi. Pemilihan info rman dipilih secara purposive. Informan d ipilih berdasarkan jenis dagangan dan lokasi berd agang. Dari 5 jenis dagangan akan diambil masing-masing 2 pedagang, 1 p edagang sektor timur dan 1 ped agang sektor barat dengan to tal 10 informan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif. Untuk memperoleh data d engan tingkat validitas yang tinggi digunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian program tendanisasi mampu meningkatkan jumlah pengunju ng di Pasar Jumat. Dengan diresmikannya program tendanisasi mampu menjadi sarana publisitas memp erkenalkan Pasar Jumat ke masyarakat luas dengan konsep yang lebih rapi dan tertata. Di lain pihak sistem kepemilikan tenda dengan sistem cicilan memb eratkan ped agang yang penghasilannya tidak menentu meskipun tid ak dapat dipu ngkiri d enga n adan ya tendanisasi terjadi p eningkatan pengunju ng. Program tendanisasi p eriode pertama lebih berperan bagi semua pedagang di banding tendanisasi ke d ua. Jenis d agangan mempengaruhi peningkatan pendapatan pedagang ketika dilakukan program tend anisasi. Dengan ad anya program tendanisasi peningkatan pendapatan secara drastis lebih dirasakan pedagang makanan dibanding pedagang non makanan. Karena untu k ped agang non makanan kenaikan pendapatan lebih d ip engaruhi musim seperti menjelang lebaran, liburan dan tanggal mu da. Ped agang yang menerima tendanisasi kecewa dengan ku alitas tenda yang d iberikan yang tidak seb and ing dengan uang yang harus mereka bayarkan. Karena baru beberapa bulan digunakan tenda sud ah rusak dan boco r.

(17)

ABSTRACT

AYU SRI HARYATI, D0308024, "Role In Increasing Revenue Program Tendanisasi Friday Karanganyar Market Traders", Thesis, Department of Sociology, Facu lty o f Social and Political Sciences, University Eleven March, 2012.

Friday market is ab le to provide a positive impact and increase revenu e potential traders to be a means of cheap shopping especially fo r the middle to lower. But the co nditions were chao tic and d isorderly public spend ing resulted in a lack of interest.

The purpose of this study was to determine the role of the p rogram in increasing revenue tendanisasi Friday Market traders Karanganyar. W hat research is in the market Friday Karanganyar d istrict in which the government did tendanisasi program. This study u sed the social definition paradigm with Weber's theory of social actio n. This research is a descriptive stu dy with a q ualitative approach. Data collectio n techniques used were in-depth interviews, observatio n and documentation. Selectio n of info rmants selected purposively. Informants selected based on the type and location o f merchandise trade. Of 5 types of by the tendanisasi an increase in visitors. Program tendanisasi first p eriod greater role for all merchants tendanisasi second appeal. Types of merchandise affects income trad er when done tendanisasi program. With the program tend anisasi

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan taraf

hidup dan kesejahteraan pendudu k. Untuk itu perlu dip erluas u saha-usaha

pemerataan p embagian pendapatan dan pemerataan kesempatan kerja dalam

rangka memp ero leh penghid up an yang layak. Hal tersebu t dapat dicap ai

apabila dalam semua sektor ekono mi terdapat keserasian d an keseimbangan ke

arah pertumbuhan dan penghidup an yang la yak. Pembangunan se ktor eko nomi

kota diharapkan menyerap dan menampung seluruh angkatan kerja yang ada.

Hal terseb ut d apat meningkatkan aktivitas pereko nomian daerah setempat. Di

Indonesia penyerapan tenaga kerja sektor info rmal lebih b anyak dib and ingkan

dengan sektor formal. Hal ini mencerminkan betapa besar p eranan masyarakat

dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dalam kurun waktu terakhir ini, pekerjaan sektor informal di

Indonesia menunjukan p ertumbu han yang pesat, teru tama di daerah p erkotaan.

Akibat terbatasnya kesempatan kerja di luar p ertanian di pedesaan maka aru s

migrasi desa-kota semakin meningkat, sed angkan sektor pertanian sendiri

sudah mulai menurun kemampuannya d alam menyerap tenaga kerja. Hal ini

dikarenakan masuknya teknologi sehingga pertanian lebih mengandalkan

(19)

Sektor informal dipilih oleh mas yarakat yang tidak tertampung di

sekto r formal karena sektor ini memiliki persyaratan yang cukup fleksibel.

Sektor in formal bisa dimasuki mereka dengan p endidikan terbatas agar tetap

bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Berdasarkan jurnal internasional yang

diterbitkan oleh Journal of In ternational Business and Cultura l Studies yang

berjudul The In formal Economy in Jamaica menyatakan bahwa:

“Man y participants operate within this sector becau se of limited edu ca tion, la ck o f proximity to urban areas, limited formal emplo yment opportunities or fa mily requiremen ts.”

(Banyak pelaku beroperasi di dalam sektor ini karena pendidikan yang terbatas, kurangnya peluang di daerah perkotaan, terbatasnya kesempatan kerja formal atau kebutuhan keluarga).

Dari ju rnal di atas banyaknya pelaku sektor informal dikarenaka n

pendidikan yang rendah, kurangnya p eluang kerja di kota, terbatasnya

kesempatan kerja di sektor fo rmal serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Sehingga oleh pihak yang menggelutinya sekto r ini di anggap

sebagai salah satu alternatif mempertahankan hidup dan memp erbaiki

kead aan, dengan modal yang pada umu mnya tidak terlalu besar.

Sed angkan bagi masyarakat umum sektor informal sangat penting

dengan alasan harga ya ng ditawarkan jauh lebih rendah dibandingka n yang

ditawarkan oleh sekto r formal p ada barang yang sama. Sektor informal

menjadi alternatif khusu snya bagi masyarakat ekonomi kela s menengah. F akta

menunjukkan bahwa sektor informal memb erikan peranan dalam menyerap

lapangan pekerjaan. Sebagian besar pekerja informal, khu susnya di p erkotaan

terserap ke dalam sektor perdagangan, di antaranya perdagangan jalanan atau

(20)

perkemb angan b id ang industri yang di dalamnya melip uti industri kecil non

formal di Kabupaten Karanganyar.

Tabel 1.1

Perkembangan Bidang Ind ustri

di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008 d an 2009 Jenis

tenaga kerja paling besar yaitu industri kecil (no n fo rmal). Mereka merupakan

(21)

tabel juga dapat dilihat investasi yang menga lami perkembangan yang paling

besar dari ketiga jenis industri ini adalah industri kecil (non formal).

Tabel 1.2

Penduduk 10 tahun ke atas Dengan M ata Pencaharian Ped agang di Kabupaten Karangan yar Tahun 2004-2009

Tahun Jumlah

2004 37.723

2005 40.002

2006 43.066

2007 44.314

2008 44.763

2009 45.320

Sumb er: Olahan Registrasi Pend uduk 2009, hal 99

Dari tabel 1.2 diketahui masyarakat Kabupaten Karangan yar yang

berprofesi sebagai pedagang d ari tahu n ke tahun terus meningkat.

Perkemb angan p rofesi sebagai pedagang di Kabupaten Karanganyar ini tidak

terlepas dari berbagai faktor umum dan sala h satunya adalah banyaknya

korban PHK pekerja pab rik. Untuk tetap mencukupi kebutuhan hidupnya

mereka m encoba alternatif lain yang di rasa mampu untuk mereka masu ki

sesuai keterbatasan kemampu an yang mereka m iliki yaitu di sektor informal

ini. Karena sektor info rmal mudah di masuki d an tidak memerlu kan

keterampilan tinggi.

Ekonomi informal memberikan kontribusi terhadap kegiata n

produksi, pen yerapan tenaga kerja dan peningkatan pe ndapatan. Dalam jurnal

internasional yang diterb itkan In ternational Journal of Business a nd

(22)

Sector Training on Economic Development: Perspectives from Kisii Country,

Kenya dijelaskan bahwa;

“The info rmal economy contributes significantly to production, con sumption, emplo yment and in come generation . It is a sou rce of livelihood to a majority o f the poor, unskilled, socially and unemployment in surance especially those lacking skills for formal sector jobs.”

(Ekonomi informal memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan. Ini adalah sumber penghidupan bagi sebagian besar dari orang miskin, tidak terampil, populasi terpinggirkan dan mereka yang tidak memiliki ketrampilan untuk pekerjaan sektor formal)

Namun keberadaan sekto r informal ini sering diabaikan, di

kesampingkan bahka n tidak didukung oleh pemerintah. Sekto r informal

dianggap banyak mengundang masalah di daerah p erkotaan, karena sektor

informal teru tama yang berop erasi di tempat strategis di kota dap at

mengurangi keindahan kota dan di duga sebagai pen yebab kemacetan lalu

lintas. Karena itu ad a pemerintah kota yang telah mengambil kebijaksanaan

membatasi ruang gerak sektor informal (Tadjuddin, 1995:87 ).

Menurut Rachbini, 1994:8 b ahwa kebijakan pembangunan yang tidak

diikuti oleh kesad aran u ntuk memberikan peluang dan suasana yang

mendukung mereka yang bergerak di sektor informal sehingga tidak

memungkinkan b agi mereka untuk berpartisipasi. M ereka tidak diberi

dorongan untuk mengorganisir diri sendiri agar kepentingannya bisa terjamin,

bahkan hak mereka untuk mengorganisir tidak d iberikan sama sekali karena

sangat bersifat politis dan tidak menguntungkan dilihat dari sudut pandang

pemerintah.

Kelompok ped agang kaki lima seb agai bagian dari kelompok u saha

(23)

nasio nal yang berbasis kerakyatan. Pedagang kaki lima sebagai bagian dari

usaha sekto r informal memiliki potensi u ntuk menciptakan dan memperluas

lapangan p ekerjaan, terutama bagi tenaga kerja yang ku rang memiliki

kemampuan dan keahlian yang memad ai untuk bekerja di sektor formal

karena re ndahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.

Di mata pedagang, b erdagang merupakan lahan atau mata

pencaharian satu -satunya yang bisa diharapkan untuk kelangsungan hid up nya.

Selain untuk mencukupi kebutuhan dasar diri sendiri, pad a umumnya haru s

pula mencukupi kebu tuhan keluarganya serta membiayai seko lah

anak-anaknya. Sehingga pedagang akan mencari tempat yang strategis dalam

menjalankan u sahan ya untuk memperoleh keu ntungan yang maksimal.

Dalam penjelasan UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil,

diseb utkan bahwa usaha kecil (termasuk pedagang kaki lima) merupakan

kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan

pelayanan ekonomi yang luas kepada masyarakat, dapat b erperan dalam

proses pemerataan dan peningkatan p end apatan masyarakat serta mendorong

pertumbuhan eko nomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional

pad a u mumnya dan stabilitas ekonomi pada khususn ya. Bahkan pedagang

kaki lima, secara nyata mampu memberikan p elayanan terhadap keb utu han

masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Dengan demikian bagaimana menata, memberdayaka n, mengelola,

memanage, mengatur, dan mendorong pertumbuhannya merupakan hal ya ng

(24)

kontribusi p ositif mereka dan meminimalisir akibat negatif yang ditimbulkan

aktivitas bisnis mereka.

Kabupaten Karanganyar sendiri merupakan wilayah yang cuku p luas

yang memiliki seju mlah lo kasi pedagang kaki lima yang tersebar di sejumlah

tempat umum terutama di pusat-pusat keramaian dimana banyak did atangi

pengu njung sep erti di alun-alun, taman kota, dan pasar tiban sep erti yang

terjadi di dekat kompleks perkanto ran yang hanya ada setiap hari Jumat pagi

dan lebih d ikenal dengan istilah Pasar Jumat.

Pasar Jumat merupakan pasar tiban yang dalam perkembangannya

mengalam i lonjakan pedagang yang cuku p drastis. Pasar ini d imulai sejak

pukul 06.00 sampai 14.00 W IB. Ped agang yang ada d i Pasar Ju mat juga

merupakan pedagang yang berjualan d i pasar tradisional sekitar Karanganyar

seperti p edagang dari Pasar Bejen, Pasar Tawangmangu, Pasar Jongke. Selain

di p enuhi oleh p ara p edagang dari pasar tradisional Pasar Jumat juga di penuhi

ped agang kaki lima yang b iasanya berju alan di sekitar wilayah Karanganyar.

Para pedagang kaki lima kesehariann ya berjualan di sekolah-sekolah, depan

supermarket, depan perkantoran, terminal d an lain-la in.

Pasar Ju mat sendiri mulanya ditujukan seb agai tempat promosi dan

berd agang para penghasil produk pertanian di Karanganyar. Namu n dalam

prosesnya tidak berjalan lancar, d ikarenakan produk pertanian yang tidak

tahan lama dan masa panen yang berbeda-beda. Oleh karenan ya pasar yang

semu la bernama Pasar Tani Jumat Pagi ini mulai terhenti dengan sedikitnya

(25)

ped agang di lu ar komod iti pertanian maka pasar ini berub ah menjadi pasar

yang menyediakan aneka kebutu han po kok sehari-hari dan tak ubahnya seperti

pasar tiban1. Pasar Jumat menyediakan aneka kebutuhan ru mah tangga denga n

harga terjangkau. Adanya proses tawar menawar seperti yang umumnya

terjadi di pasar trad isio nal menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Pasar Jumat mampu memberikan damp ak positif baik secara

ekonomi, sosial maupun buda ya. Dilihat d ari aspek ekonomi Pasar Jumat

merupakan po tensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat khususnya masyarakat yang b erd agang di Pasar Ju mat. Dari aspek

so sial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena

menjadi tempat u saha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat

digunakan seb agai sarana wisata b elanja yang murah khu susnya untuk

kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kond isinya

semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmo sfer yang tidak

nyaman dalam berbelanja. Ku rangn ya promosi p enjualan mengakibatkan

Pasar Ju mat hanya dikenal m asyarakat sekitar Kabup aten Karangan yar dan

kurang dikenal mas yara kat luas.

Melihat pasar yang dapat meningkatkan pend apatan masyarakat yang

berprofesi sebagai pedagang pemerintah Kabupaten Karanganyar melaku kan

strategi sebagai pemecahan melalui program tend anisasi. Program tend anisasi

1

(26)

dianggap penting oleh pemerintah karena memiliki tujuan untu k keindahan

dan ketertiban, menjad ikan Pasar Jumat sebagai pasar wisata, menciptakan

ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja d an memperlancar aru s

la lu lintas. Dengan adanya tenda diharap kan ma mpu membuat ko ndisi Pasar

Ju mat lebih baik dan dijadikan media promosi terhadap masyarakat u mum

baik mas yarakat Kab upaten Karanganyar maupun masyarakat di luar

Kabupaten Karanganyar.

Dari latar b elakang terseb ut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan

pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masa lah diatas, maka rumusan masalah

yang menjadi foku s dalam penelitian ini ad alah “Ba gaimana peran program

tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang Pasar Jumat

Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tu juan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui peran p rogram tendanisasi dalam meningkatkan

pendap atan pedagang Pasar Jumat Karanganyar.

(27)

Manfaat yang dapat diperoleh dari p enelitian ini terbagi menjadi dua,

yaitu manfaat teknis dan manfaat praktis

1. Manfaat Teknis

a. M anfaat teknisnya adalah bagaimana penerapan teori-teori so siologi

sebagai landasan dari penelitian yang dilakukan penulis.

b. Seb agai bahan perb andingan bagi p enelitian berikutnya yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari hasil penelitian ini d apat dimanfaatkan sebagai masuka n

dan su mbangan pemikiran b agi pemerintah Kabupaten Karanganyar

berkaitan dengan peran program tend anisasi bagi pedagang.

E. Tinjauan Pustaka

1. Batasan Konsep

a.Peran

Peran (role) merup akan aspek yang dinamis dari kedudukan

(status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak d an

kewajiban-kewajibannya sesuai dengan ked udukannya, maka dia (lemb aga)

menja lankan su atu perana n. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan,

karena yang satu tergantung yang lain dan sebaliknya. Peranan yang

melekat pad a diri seseorang harus dibedakan dengan p osisi dalam

pergaulan masyarakat. Posisi seseorang d alam masyarakat meru pakan

unsur statis yang menu njukan tempat individu pada organisa si

(28)

Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur

perikelaku an seseorang atau lembaga dan ju ga menyebab kan seseo ran g

atau lembaga pada batas-batas tertentu dapat meramalkan p

erbuatan-perbuatan orang lain, sehingga orang atau lemb aga yang bersangkutan

akan dapat menyesuaikan perikelakuan send iri d engan perikelakuan

orang-orang sekelompokn ya. Peranan terseb ut diatur oleh norma-norma

yang berlaku dalam masyarakat.

Peran lebih b anyak menunju kan pada fungsi, penyesu aian diri

dan sebagai suatu pro ses. Jadi tepatnya adalah bahwa seseo rang

(lembaga) menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta

manja lankan suatu peranan. Suatu peran mencakup tiga hal yaitu:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan p osisi atau

tempat seseorang dalam mas yarakat. Peranan dalam arti melip uti

rangkaian peraturan-peraturan yang memb imbing seseorang dalam

kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan dalam konsep perihal apa yang dapat dilaku kan oleh

individu dalam masyarakat seb aga i organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur masyarakat (Soerjo no So eka nto, 2000:269 ).

Pembahasan peranan-peranan tertentu yang melekat pada

lembaga dalam lemb aga masyarakat penting bagi hal-hal sebagai

(29)

a. Bahwa perana n-peranan tertentu harus dilaksanakan apab ila struktur

masyarakat hend ak dipertahankan kelangsu ngannya.

b. Peranan tersebut se yogyanya diletakkan pada individ u-individ u yang

oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka

harus terleb ih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk

melaksanakannya.

c. Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang ta k

mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh

masyarakat, oleh karena mungkin pelaksananya memerlu kan

pengo rbanan yang terlalu banyak d ari kep entingan prib adinya.

d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan

peranann ya, belum tentu masyarakat akan dapat memb erikan

peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa

masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut (Soerjono

Soekanto, 2000: 272).

Peran merup akan seperangkat harap an dan perilaku atas status

so sial. Setiap status sosial secara eksplisit ditetapkan harapan yang

harus dilakukan d alam perilaku individu. (Bamb ang Santoso, 2008:32

-33). Peran memiliki makna yaitu sesu atu yang menjadi ba gian atau

yang memegang p impinan yang terutama dalam terjadin ya sesuatu hal

atau p erisiwa. Peran merup akan dinamika dari status atau penggunaan

(30)

Di dalam peranan terdapat dua macam harapan yaitu

harapan-harapan dari masyarakat terhadap p emegang p eran atau kewajiban dari

pemegang peran serta harapan-harapan yang d imiliki oleh pemegang

peran terhadap masyarakat atau terhad ap orang-orang yang

berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya.

Sed angkan menurut Hendro Puspito (1989:182) peranan adala h

su atu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang (lembaga)

dan dibu at atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang

(lembaga). Peranan seb agai konsep yang menunjukkan apa yang

dilaku kan oleh seseorang atau lemb aga.

Peran yang dima ksu d dalam penelitian ini lebih mengarah pad a

peran sebu ah pro gram yang dilakukan oleh pemerintah dengan

menduduki suatu po sisi atau tempat dalam masyarakat serta

menjalankan suatu peranan. Peneliti ingin melihat peran d ari program

tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Untuk melihat

peran d ari program tendanisasi ini sendiri dap at d ilihat berd asarkan

fungsi program tendanisasi terhad ap tujuan yang telah diru muskan.

b.Program Tendanisasi

Program tendanisasi merupakan program yang dilakukan oleh

pemerintah Kabupaten Karanganyar u ntuk menjadikan keadaan fisik

Pasar Jumat Karanganyar menjadi lebih b aik. Pro gram tend anisasi

dianggap pemerintah penting karena ditujukan untuk keindahan dan

(31)

ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja. Pro gram

tendanisasi menjadi strategi pemerintah Kabupaten Karanganyar

dengan melihat dampak negatif d an p ositif dari keberad aan Pasar

Ju mat itu sendiri.

Program adalah su atu p erencanaan yang b erisi usaha-usaha guna

mencap ai tujuan yang telah ditentukan, suatu program telah

dicanangkan tidak begitu saja dap at dikategorikan sebagai pro gram

yang baik atau yang sudah sempurna, dan setiap pelaksanaan program

perlu diperhatikan efektifitas d an efisiensi d ari program tersebut.

Adakalanya suatu pro gram tampak berjalan d engan baik tetapi setela h

sekian lamanya mulai tampak bahwa pada ken yataann ya banyak sekali

kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan p rogram tersebut atau tidak

sesuai dengan tujuan program tersebu t.

Program tendanisasi dilakukan p emerintah terkait dampak positif

dan negatif yang timbul dengan adanya Pasar Jumat itu sendiri.

Program tend anisasi ditujukan untuk menjad ikan keadaan Pasar Ju mat

menjadi lebih baik dengan tetap memperhatikan nasib pedagang ke

dep ann ya. Karena keberadaann ya telah menjadi tempat u saha bagi

ped agang bahkan menjadi surga untuk meningkatkan pendapatan guna

mencukupi kebutuhan dirinya mau pu n kelu argan ya. Sesuai denga n

latar belakang b ahwa Pasar Jumat sendiri mampu meningkatka n

(32)

Pad a dasarnya sebuah p rogram p emerintah bertujuan untu k

menyejahterakan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih

baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat peran dari

diadakann ya p rogram tendanisasi itu sendiri dalam meningkatkan

pendap atan pedagang.

c. Pasar Tradisional

Pasar muncu l sebagai pusat tukar-menukar, perdagangan sebagai

kegiatan tukar-menukar yang sebenarnya, d an uang sebagai alat

penukar. Karena perdagangan dituntun oleh harga dan harga adalah

fungsi dari pasar, semua p asar, semua perdagangan ad alah

perd agangan di p asar. Pasar adalah p ranata pembangkit sedangka n

perd agangan dan uang ad alah fungsi-fungsin ya. Pasar yakni sebuah

pranata yang melibatkan tindakan barter, serta pembelian dan

penjualan, jika digunakan d engan uang dan dengan demikian akhirnya

menjadi benar-benar diperlukan untuk menawarkan kepada beberapa

individu suatu kesempatan meme nuhi kecenderungan mereka

melakukan tawar-menawar. Tukar-menukar, p erdagangan, uang d an

pasar sebagai suatu sistem yang membentuk suatu keseluruhan yang

tidak terpisahkan. (M ahendra W ija ya, 2007:83)

Pasar pada umumnya dibedakan menjadi dua, pertama adalah

pasar trad isional, dimana aktivitas jual beli masih sederhana, terjadi

tawar menawar d engan alat pembayaran berup a u ang. Kedu a adalah

(33)

tidak ada tawar menawar kare na harga sudah di tetap kan, alat

pembayaran tid ak hanya berupa uang bisa berupa kartu kredit atau alat

pembayaran lainnya.

M enuru t Cliffo rd Geertz (1973:30), pasar adalah suatu pranata

ekonomi d an sekaligus cara hidup, maka perdagangan b agi seorang

ped agang merupakan latar belakang yang permanen, dimana hampir

segala kegiatan dilaku kann ya.

M enuru t Damsar (2002:85) p asar mengatur kehidupan sosial,

termasu k ekonomi secara otomatis. Karena pencap aian kepentingan

pribadi dan kesejahteraan individu akan memb awa hasil yang terbaik,

tidak hanya mereka sebagai p ribadi tetapi juga kepada masyarakat

sebagai keseluruhan. Mekanisme ini dipandang oleh Adam Smith

sebagai “tangan-tangan tersembunyi” (Invisible Hand). Dengan kata

la in, karakteristik dari p asar, dipandang sebaga i salah satu mekanism e

yang bekerja dalam kehid up an sosial, adalah pertukaran b ebas

terhadap barang dan jasa antara dua partai pada suatu harga yang

disep akati. Dalam kenyataannya, kehidupan so sial termasuk ekonomi,

tidak han ya diatur oleh mekanisme pasar, tetapi ju ga oleh pengaturan

negara dan mekanisme sosial budaya.

Pasar tiban adalah sekumpulan pedagang berbagai kebutu han

ru mah tangga pada su atu tempat d an waktu tertentu, dimana

masyarakat d apat memilih jenis b arang kebutuhan yang diperlu kan

(34)

negatif karena tidak adanya pengaturan yang tegas terkait

pelaksanaannya. M unculn ya pasar tiban tidak lepas dari pengaruh

burukn ya perekonomian masyarakat yang diakibatkan kurangnya

lapangan pekerjaan.

Dalam penelitian ini Pasar Jumat adalah suatu tempat u saha bagi

ped agang yang hanya terjadi setiap Jumat dan berfungsi u ntuk

menja jakan dagangannya yang ditandai dengan adanya ju al-beli secara

la ngsung yang melibatkan lebih banyak pedagang, masih

menggunakan manajemen sederhana, terdap at proses tawar menawar

serta di bawah pembinaan instansi pemerintah karena awalnya

merupakan p rogram dari pemerintah.

d.Pedagang

M enuru t Damsar (2002 :95) ped agang ad alah orang atau institusi

yang memp erjual belikan produk atau barang, kepada konsu men baik

secara langsung maupun tidak langsung. Ped agang dibedakan menu rut

ja lur distribusi yang dilakukan ya itu:

1.Pedagang distrib uto r (tunggal) yaitu p edagang yang memegang ha k

distribusi satu produk d ari perusahaan tertentu.

2.Pedagang (p artai) besar yaitu pedagang yang membeli suatu produ k

dalam ju mlah besar yang dimaksu dkan u ntuk d ijual kep ada

pedagang lain.

3.Pedagang eceran, yaitu p edagang yang menjual produk langsung

(35)

Dalam Damsar (2002 :95 ), disimp ulkan bahwa pedagang dibagi

atas:

a. Pedagang profesional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas

perdagangan merupakan pendapatan dari hasil perdagangan

merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi keluarga.

Pedagang profesional mu ngkin saja ia adalah p edagang distributor,

pedagang partai besar, atau pedagang eceran.

b.Pedagang semi p rofessional adalah pedagang yang mengakui

aktivitasnya untu k memperoleh uang tetapi pendapatan d ari hasil

perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi keluarga.

c. Pedagang subsistensi merupakan pedagang yang menjual produk

atau barang dari hasil aktivitas atau subsistensi untuk memenuhi

ekonomi rumah tangga. Hasil d ari penjualan dipergunakan untuk

memenuhi kebutuhan-keb utuhan subsistensi.

d.Pedagang semu adalah orang yang melakukan kegiatan

perdagangan karena hobi atau untuk mend apatkan suasana baru atau

mengisi waktu lu ang. Pedagang je nis ini tidak mengharapka n

kegiatan perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang,

malahan mungkin saja sebaliknya ia aka n memperoleh keru gia n

dalam berdagang.

Kemudian menu rut Ratna Devi (2008:24) pedagang dapat

diartikan orang yang memperju al belikan produk atau barang, kepad a

(36)

ped agang juga memiliki tipe, baik menuru t jalu r distribusi, stratifikasi,

aktifitas perdaganga n maupun etnis.

Dari uraian di atas ped agang ad alah orang yang

memperjualbelikan produk atau barang kepad a konsumen baik secara

la ngsung maupun tidak langsung dan p ada penelitian ini terfokus p ad a

ped agang Pasar Jumat.

e. Pendapatan

Berbagai jenis aktivitas manusia tentun ya mengharap kan

imb alan, ap alagi yang bernilai eko nomi tentun ya. Imbalan yang

dimaksud adalah p endapatan yang diperoleh pedagang d alam bentuk

uang. Dalam pengertian umu m p endapatan adalah hasil pencaharian

usaha. Menurut Winardi (1992:171) pendapatan adalah hasil berupa

uang atau materi lainn ya yang dapat di capai dari pada penggunaan

faktor-fakto r produksi. Pendapatan secara u mum diartikan sebagai

penerimaa n yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.

Pendapatan ad alah sebagai b alas karya yang dapat dibagi

menjadi;

1.Upah atau gaji adalah balas jasa untuk p ekerjaan yang dilaksa nakan

dengan hubungan kerja dengan orang atau instansi lain.

2.Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang

dilakukan sebagai “p engusaha” yaitu mengorganisir produksi,

mengambil keputusan tentang kombinasi faktor produksi serta

(37)

3.Laba perusahaan adalah laba yang d iterima perusahaan yang

berbentuk atau berbadan hukum.

Sed angkan d alam penelitian ini p endapatan merup akan lab a

usaha sendiri dimana ped agang mengorganisir produksi, mengambil

keputusan tentang ko mb inasi faktor produ ksi serta menanggung

resiko nya.

Tujuan p okok dijalankannya suatu usaha p erdagangan adalah

untu k memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dap at

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup d an kelangsungan hidup

usaha perdaga ngannya. Pendapatan yang d iteriman ad alah dalam

bentuk uang, d imana u ang ad alah alat pembayaran atau alat

pertukaran. Pendap atan menunju kkan ju mlah seluruh u ang yang

diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu

tertentu, dalam penelitian ini berarti pendapatan merupakan ju mlah

seluruh u ang yang d iterima p edagang setiap Ju matn ya ketika mereka

berd agang d i Pasar Jumat Karanganyar. sedangkan keuntu ngan atau

profit adalah pend apatan yang diterima oleh seseorang dari p enjualan

produk barang maupu n produk jasa yang d ikurangi dengan biaya-biaya

la in yang dikeluarkan dalam memb ia yai produ k b arang maupun

produk jasa tersebu t.

Pendapatan dalam penelitian ini terfokus pada pendapatan yang

diperoleh ped agang Pasar Jumat Karanganyar. Sesuai dengan masala h

(38)

yang di p eroleh p edagang sebelu m adanya program tendanisasi dan

setelah adanya program tend anisasi.

2. Landasan Teori

Weber merumuskan mengenai p aradigma definisi so sial yang di

dalamnya mempelajari tentang tindakan sosial. Paradigma definisi so sial

secara pasti memand ang manusia seb agai orang yang aktif menciptakan

kehidupan sosialn ya send iri. Penganut paradigma definisi so sial

mengarahkan p erhatian kepada b agaimana caranya manusia mengartikan

kehidupan so sialnya atau bagaimana caranya mereka membentuk

kehidupan sosial yang nyata.

Penelitian ini menggunakan teo ri tindakan sosial yang dikemukaka n

oleh W eber. Tindakan merupakan suatu p erbuatan, perilaku, atau aksi

yang dilakuka n o leh manu sia untu k mencapai tujuan tertentu. Teori

tindakan sosial (Social Action Theory) Weber, mengungkapkan bahwa

semua tindakan manu sia diarahkan oleh makna-makna. Jadi untuk

memahami dan me njelaskan tindakan, makna-makna dan motif-mo tif yang

ad a dib alik tindakan itu harus digali dan diapresiasi.

Untuk mengapresiasi motif di balik tindakan tersebut W eb er

menganjurkan u ntuk menggunakan pemahaman atau verstehen. Peneliti

hend aknya menemp atkan dirin ya dalam posisi si actor serta mencob a

memahami barang sesuatu sep erti yang difahami o leh aktor.(George

(39)

Dalam melakukan penelitian mengenai peran program tend anisasi

terhadap pendap atan p edagang, p eneliti p erlu menggali motif apa yang ad a

di balik ketersed iaan ped agang untuk mengikuti program tendanisasi.

Disini peneliti ingin mencari jawaban apakah mengikuti program

tendanisasi merup akan tind akan pedagang untuk mencapai tujuannya atau

tendanisasi di jadikan alat bagi p edagang untuk tetap menjalanka n

usahanya di Pasar Ju mat. Dengan menggali motif ini penulis b isa

mendapatkan informasi sesuai dengan masalah yang penulis ambil.

Tindakan ped agang sekto r timur yang merasa keberatan d enga n

harga tenda yang terlalu mahal d engan melaku kan aksi demo merupakan

wujud dari tindakan rasional instrumental. Menurut tindakan rasional

instrumental, pedagang tid ak hanya menilai cara yang baik u ntuk

mencapai tujuannya, tetapi juga menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

Pedagang lalu menilai alat yang mungkin dapat d ip ergunakan untuk

mencapai tujuan yang dipilih tadi yaitu dengan berkumpul dan melaku kan

demo. Hasil ini sesuai dengan tuju an pedagang ya itu p enuru nan harga

tenda.

Pemerintah mengadakan p rogram tend anisasi yang dituju kan untuk

pedagang dengan tujuan-tujuan yang telah di tentukan. Bagi ped agang

sendiri mengikuti program tendanisasi merupakan alat yang mereka pakai

(40)

Menurut Weber individu melakukan suatu tindakan berd asarka n

atas p engalaman, pemahaman, persepsi atas suatu objek stimulu s dan

situasi tertentu . Tindakan ind ividu merupakan tindakan so sial yang

rasio nal yaitu untuk mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana

yang paling tep at (Ritzer, 1985:46 -47). Tinda kan tersebut secara nyata

diarahkan u ntuk orang lain, juga dapat berupa tindakan yang bersifat

subyektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situ asi

tertentu atau merupakan tindakan perorangan dengan sengaja seb agai

akibat d ari pengaruh situasi yang serupa atau berupa persetujuan secara

pasif dalam situasi tertentu.

Tindakan rasional menurut Weber merupakan pertimbangan sad ar

dan pilihan bahwa tind akan itu dinyata kan. Weber membagi rasio nalisme

tindakan kedalam empat macam yaitu rasionalitas instrumental,

rasio nalitas yang berorientasi nilai, tindakan rasional, dan tind akan afektif.

Rasio nalitas instrumental sangat menekankan tujuan tindakan dan alat

yang dip ergunakan dengan adanya pertimbangan dan p ilihan yang sad ar

dalam melakukan tindakan sosial. Dibandingkan dengan rasionalitas

instrumental, sifat rasionalitas yang berorientasi nilai yang penting ad ala h

bahwa alat–alat hanya merupakan pertimb angan dan p erhitungan yang

sad ar, tujuan–tujuannya sudah ada dalam hubungannya dengan nilai–nilai

individu yang b ersifat absolut atau nilai akhir baginya.

Memaham i tindakan ekonomi seb agai bentuk dari tindakan sosial

(41)

(dalam Damsar, 2009:31), tindakan ekonomi dap at d ipandang seb agai

suatu tindakan sosial se jauh tindaka n terseb ut memperhatikan tingkah

la ku orang lain. Memberi perhatian ini dilakukan secara sosial dalam

berbagai cara misalnya memperhatikan orang lain, b erbicara denga n

mereka, dan memberi senyu man kepada mereka. Leb ih jauh Weber

menjelaskan b ahwa akto r selalu mengarahkan tindakannya kep ada

perilaku orang lain melalu i makna-makna yang terstruktu r. Ini b erarti

bahwa aktor menginterp retasikan (verstehen) kebiasaan-kebiasaan, adat

dan no rma-norma yang dimiliki d alam sistem hubungan sosial yang

sed ang berlangsung.

3. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya untuk

mempermudah dalam p engumpulan data, metod e analisis data yang

digunakan dalam pengolahan data, maka penu lis mencantumkan hasil

penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Hal ini d ilaku kan

untuk mendapatkan gambaran dalam menyusun kerangka pemikiran

dengan harapan hasil penelitian dapat tersaji secara aku rat dan mudah

dip ahami. Di samping itu u ntuk mengetahui persamaan dan p erb edaan d ari

beberapa penelitian seb agai kajian yang dapat mengembangkan

wawasan berfikir p eneliti.

Dari sekian literatur atau skripsi yang penulis temu kan, terdap at

(42)

perbedaan dari sisi pembahasannya. Dan hal ini d apat kita lihat dari

penjelasan di bawah ini:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sari Hardiyanto d enga n

judul Relokasi “Pasar Klithikan” Banjarsari (Studi Evaluasi Pelaksanaa n

Program Relo kasi Pedagang Kaki Lima d i “Pasar Klithikan” Kecamata n

Banjarsari Su rakarta). Yang menjadi latar b elakang penulis melakukan

penelitian adalah melihat PKL yang sejauh ini masih menjadi satu

komunitas yang belum diu ntungkan dan terpinggirkan di dalam proses

pembangunan. PKL yang kebanyakan menempati ruang publik telah

dianggap mengganggu keberadaan komunitas pengguna ruang lainnya.

Maka dari itu dip erlukan relo kasi. Memang dari apa yang ditemukan di

lapangan program ini cukup berhasil namu n masih ada keku rangan yaitu

asp ek aksesabilitas, koord inasi dan keterbukaan program ini kep ada

khalayak. Penelitia n ini menggunakan teknik analisa SWOT d engan

membandingkan antara factor eksterna l dengan hasil yaitu pelu ang

(opportunities) yaitu adan ya p eran serta dari semu a elemen dan ancaman

(threats) berupa isu p enyelewengan kios dan ju ga konflik kepentingan

antara pendatang dan yang di datangi serta faktor internal yaitu keku atan

(strength s) dan kelemahan (weakness) berupa pemb agian kios yang tidak

proporsional.

Kedua, p enelitian yang dilakukan oleh Indra Wijaya dengan judul

“Evaluasi Dampak Sosial Ped agang Dari Pro yek Pembangunan Pasar

(43)

pembangunan Pasar Ngarso pu ro secara sosial terhadap p ara pedagangnya.

Peneliti mengartikan dampak secara sosial berupa dampak interaksi so sial

antar pedagang. Tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui

keefektifan hasil proyek pemb angunan pasar Ngarsopuro secara so sial

dalam mencapai tujuan awal, untuk mengetahui ketercakupan hasil pro ye k

pembangunan, untuk mengeta hui ad a tidaknya akibat yang tidak

dikehend aki dari pro yek pembangunan, untuk mengetahu i ada tidaknya

keuntungan d ari segi sosial yang diperoleh p edagang d an p emerintah

Surakarta, dan untuk mengetahui efisiensi p edagang m enggunakan sumber

dana dan tenaga dari proyek pembangu nan Pasar Ngarso pu ro.

Adapu n persamaan serta p erb ed aan antara kedua skripsi di atas

dengan penelitian ini adalah:

1. Persamaan dengan skrip si Sari Hardiyanto (2008) adalah penelitia n

terfoku s p ada pedagang d engan teknik pengambilan sampel purposive

samp ling. Sedangkan p erbedaannya terlihat dari ju du l, lokasi, jenis

penelitian, teknik analisa data, tujuan serta hasil penelitian. S kripsi dari

Sari Hardiyanto menggu nakan metode evaluasi serta analisa SW OT

untu k mengukur sejauh mana keberhasilan program relokasi.

Sed angkan penelitian ini lebih terfokus untu k melihat peran dari

program tendanisasi dalam meningkatkan p end apatan pedagang. Jenis

penelitian ini deskrip tif ku alitatif dengan menggunakan analisis

(44)

2. Persamaan d engan skrip si Indra Wija ya (2010) adalah penelitia n

terfoku s pad a pedagang serta te knik analisa datanya adalah analisis

interaktif. Sed angkan perbedaann ya terlihat d ari judu l, lo kasi, tujuan

serta hasil penelitian. Skripsi Ind ra Wijaya bertujuan untuk mengetahui

apakah proyek pemb angunan pasar memberikan dampak so sial

terhadap pedagang di dalamn ya. S edangka n tuju an penelitian ini untuk

mengetahui peran pro gram tend anisasi d alam meningkatkan

pendap atan pedagang.

F. Definisi Konseptual

1. Peran adalah suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi seseorang

(lembaga) dan dibuat atas d asar tugas-tugas yang nyata dilaku kan

seseorang (lembaga). Peranan sebagai konsep yang menunju kkan apa yang

dilakukan oleh seseo rang atau lembaga (Hend ro Puspito, 1989 :182)

2. Pasar adalah suatu tempat usaha bagi pedagang d an berfungsi untuk

menjajakan dagangannya yang ditandai dengan adanya jual-beli secara

la ngsung yang melibatkan lebih banyak p edagang, masih menggunakan

manajemen sederhana, terdap at pro ses tawar menawar (Mahendra W ijaya,

2007:88 )

3. Pedagang adalah orang yang memperjualbelikan produ k atau barang

kepad a konsu men baik secara langsung mau pun tidak langsung dalam

rangka untuk memenuhi keb utu han ekonomi p rib adi dan keluarganya

(45)

4. Pendapatan adalah hasil berupa u ang atau materi lainnya yang dapat di

capai dari pada penggunaan faktor-fakto r produksi. Pendap atan secara

umum diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan

barang atau jasa (Winardi, 1992:171)

G. Kerangka Berpikir

Pasar Jumat mampu memberikan damp ak positif baik secara

ekonomi, sosial maupun budaya. Dilihat dari aspek ekonomi Pasar Jumat

merupakan po tensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat khususnya masyarakat yang b erd agang di Pasar Ju mat. Dari aspek

so sial Pasar Jumat dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan karena

menjadi tempat u saha bagi masyarakat. Dari aspek budaya Pasar Jumat dapat

digunakan seb agai sarana wisata b elanja yang murah khu susnya untuk

kalangan menengah ke bawah. Namun Pasar Jumat cenderung kond isinya

semrawut, panas dan tidak rapi sehingga memberikan atmo sfer yang tidak

nyaman dalam berbelanja. Ku rangn ya promosi p enjualan mengakibatkan

Pasar Ju mat hanya dikenal m asyarakat sekitar Kabup aten Karangan yar dan

kurang dikenal mas yara kat luas.

Melihat keadaan serta potensi p asar yang d apat d ijadikan sebagai

wisata belanja maka pemerintah melaku kan strategi berupa di adakannya

program tendanisasi. Program tendanisasi sendiri bertujuan untuk keindahan

(46)

ken yamanan dan meningkatkan minat wisata belanja d an memperlancar aru s

la lu lintas.

Untuk itu p eneliti ingin melihat peran program tend anisasi dalam

meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar. adapu n

gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:

Bagan 1.1

Kerangka Berpikir

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang aka n dilakukan termasuk dalam kategori

penelitian kualitatif berdasarka n metode utamanya yang dipakai yaitu

deskriptif. Penelitian deskriptif bertu juan untuk memberikan uraian

mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Deskriptif ku alitatif adalah

mendeskripsikan hal-hal yang sifatn ya tidak bisa dihitung, d ihafal, d ilihat

jumlahn ya tetapi berkaitan dengan ku alitas hal tersebut. (Slamet, 2006:8)

2. Lokasi Pene litian

Program Tendanisasi

(47)

Lokasi ya ng dipilih adalah Pasar Ju mat Karanganyar. Alasan

dip ilihnya Pasar Jumat sebagai lokasi penelitian karena Pasar Jumat

seb agai tempat para pedagang menjual dagangann ya untuk memperoleh

keuntungan serta dilakukannya program tendanisasi oleh pemerintah

Kabup aten Karanganyar.

2. Sumb er Data

a. Data Primer

Sumber data primer dipero leh secara langsung dari informan yang

diperoleh melalui wawancara mendalam (indept interview). Informan

dalam penelitian ini ad alah pedagang buah, pedagang makanan,

ped agang kerajinan rotan, p edagang jilbab d an pedagang mainan ana k

di Pasar Jumat Karanganyar. Selain itu informasi juga p enulis

dap atkan dari p egawai dinas pertanian selaku tim p emb ina yang

mencanangkan program tendanisasi.

b. Data Sekund er

Yang dimaksud data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh bukan secara langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini

sumber data seku nder yang dipakai adalah sumber tertu lis seperti

sumber buku, koran, internet dan arsip-arsip yang terkait dengan

Pasar Jumat antara lain data iuran bongkar pasang tenda.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik p engambilan sampel yaitu Purposive Sampling, yakni

(48)

dengan tujuan penelitian, dan jumlah samp el dianggap telah cukup

representatif bila dirasa telah mendap atkan kebulatan analisa yang

dikehend aki. Ad apun alasan memilih purposive sampel adalah untuk

menggali d ata mengenai peran pro gram tendanisasi dalam meningkatkan

pendapatan pedagang Pasar Jumat Karanganyar dengan mengambil 10

sampel yang dijadikan sebagai informan. Informan penu lis ambil

berdasarkan jenis b arang dagangannya baik p ed agang sektor timur

maupun ped agang sekto r barat yang ikut d alam program tendanisasi.

Adapu n pedagang dalam pengambilan sampel ini adalah 2 orang ped agang

buah, 2 orang ped agang makanan, 2 orang pedagang kerajinan rotan, 2

orang ped agang jilbab dan 2 orang p edagang mainan anak.

4. Teknik Pengumpu lan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan d ata primer untu k

keperluan p enelitian. Pengumpulan data adalah langka h yang amat penting

dalam metode ilmiah, kare na pada umu mnya data yang dikumpulkan

digunakan untuk menguji hipotesa yang sudah dirumuskan.

Dalam penelitian ini, pengumpulan d ata akan dilakukan langsung

oleh peneliti dalam situasi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data

dalam p enelitian ini yang digunakan adalah data doku mentasi, wawancara

mendalam yang berhubungan dengan data yang diperlukan d an observasi.

1. Observasi tak b erp eran

Teknik observasi diguna kan untuk mengga li d ata d ari su mber

(49)

rekaman gamb ar. Observasi d apat dilakukan baik secara langsung

maupun tid ak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan

dengan mengambil peran atau tak berp eran (H.B Sutopo, 2002:64)

Sementara observasi tak berperan ad alah kegiatan

pengu mpulan data yang b ersifat nonverbal dimana peneliti tidak

berp eran ganda. Peneliti berperan sebagai pengamat belaka. Dia tidak

turut serta sebagai aktor yang melibatkan diri di d alam suatu kegiatan.

2. Wawancara M endalam

Wawancara ini d ilaku kan dengan mengarah pada kedalaman

informasi dengan pertanyaan yang semakin memfo kus sehingga

informasi yang dikumpulkan cu kup mendalam. Kelonggaran cara ini

akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberika n

informasi yang sebenarnya terutama yang bersangkutan d engan

perasaan, sikap , pandangan dan perbu atan mereka (H.B Sutopo,

2002:58).

Wawancara mendalam d i lakukan dengan key informan yaitu

Ketua Pagu yu ban Pasar Jumat yang dianggap mengetahui

permasalahan d engan lengkap serta dapat menu nju k info rman lain

yang diperlukan. Adapan sasaran yang a kan p enu lis tu ju sebagai

informan adalah pedagang Pasar Jumat. Wawancara dilakukan dengan

tujuan untuk menggali tentang permasalahan yang muncul yaitu

mengenai peran program tendanisasi dalam meningkatkan p endapatan

(50)

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis doku men-dokumen yang dibu at oleh

subjek send iri atau o leh orang lain tentang subjek. Studi do kumentasi

merupakan salah satu cara yang d apat d ilakukan peneliti kualitatif

untu k mendapatkan gambaran dari sudut pandanag sub jek melalui

suatu media tertulis dan duku men lainnya yang ditulis atau dibu at

la ngsung oleh subjek yang bersangkutan (Herdiansyah, 2009:143).

Sumber data b erupa arsip dan dokumen merupakan su mber data po kok

dalam p enelitian kualitatif terutama untuk mendukung proses

interpretasi d ari setiap peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian ini

dokumentasi berupa su mber-sumber tertu lis hasil wawancara, arsip

su rat-surat dan laporan resmi.

5. Validitas Data

Dalam penelitian ini untuk mencari valid itas data digunakan

metode triangulasi. Triangu lasi ad alah teknik pemeriksaan keabsaha n

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dilu ar data itu u ntuk

keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Denzin telah menengarai empat tipe dasar triangulasi yaitu triangulasi

data, triangulasi investigato r, triangulasi teori dan triangulasi metodolo gis.

Metode triangu lasi yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu

triangulasi data, teknik triangu lasi data ini dengan jalan menggunaka n

(51)

melakukan crosscheck dengan beberapa sumber yang berkaitan denga n

penelitian ini. Yaitu d engan cara melakukan wawancara ditambah

observasi, wawancara di tambah o bservasi di tambah do kumentasi

(Herdiansyah, 2010:202).

6. Teknik Analisa Data

Untuk analisa data pada penelitian ini dip ergunakan teknik analisis

data interaktif menurut Miles dan Hub erman terdiri atas empat tahapan

yang harus d ila kukan. Tahapan pertama adalah tahap pengumpulan data,

tahapan ked ua adalah tahap reduksi data, tahapan ketiga adalah tahap

penyajian data dan tahap an keempat adalah tahap p enarikan kesimpulan

(Herdiansyah, 2010:164 ).

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai p roses pemilihan, pemu satan

perhatian pad a proses penyederhanaan, pengabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lap angan. Reduksi data berlangsung teru s-meneru s selama kegiata n

penelitian berlangsu ng di lapangan. Bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama

pengumpulan data b erlangsu ng, terjad ilah tahapan reduksi b eriku tnya

yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusu r tema, membuat

gugus-gugus, membuat pemilihan d ata, menulis memo. Reduksi data

ini berlanjut terus-menerus sesudah penelitian di lap angan, sampai

(52)

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membu ang

yang tidak perlu, dan mengkoordinasikan data dengan cara sedemikian

rupa hingga kesimp ulan finalnya dapat di tarik dan diverifikasi.

b. Penyajian Data

Alur penting yang ked ua dari kegiatan analisis adalah pen yajian

data, penyajian data yang p aling sering d igunakan pada masa lalu

adalah bentuk teks naratif. Dalam p enelitian kita mendapatkan data

yang amat banyak. Data terseb ut amatlah tid ak praktis bila kita sajikan

semuanya. Teks tersebut terkadang masih terpencar-pencar, tidak

simultan, tersusun ku rang baik, dan kadangkala berlebih-lebihan.

Peneliti tid ak boleh mengambil kesimpulan yang gegabah,

menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu, mengadakan pembobo tan,

menyeleksi.

Sekali lagi p erlu dicatat di sini, sama halnya dengan redu ksi

data, penciptaa n d an p enggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari

analisisn ya. Ia merup akan bagian dari analisis.

c. Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimp ulan hanyalah sebagian dari suatu konfigu rasi

yang u tuh. Kesimpulan-kesimpulan juga d iverifikasi selama penulisan

berlangsu ng. Verifikasi merupakan tinjauan-tinjau an ulang pada data

yang ada. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang harus

diuji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan. Hal ini merupakan

(53)

Adapun penelitian ini dilaksanaka n dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Persiapan

1. M engurus perijinan penelitian: Fakultas, Universitas Negeri

Seb elas M aret, Kesbangpo linmas, Bappeda, Dinas Pertanian

Karanganyar, p asar lokasi yaitu Pasar Ju mat Karanganyar.

2. M eninjau pasar terpilih seb agai lokasi penelitian untu k secara

sepintas memp elajari keadaannya, serta kemungkinan memilih

informan yang tepat, khusu snya p ara pelaku pasar.

3. Datang ke Dinas Pertanian selaku tim pemb ina untu k

menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pro gram

tendanisasi P asar Jumat Karanganyar.

4. M enyusun persiapan penelitian, pengembangan pedoman

pengumpulan data (daftar pertanyaan) d an ju ga penyusu nan

jad wal kegiatan secara rinci.

b. Pengumpulan data

1. M engumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan,

wawancara mendalam kepada pedagang Pasar Jumat berd asarkan

jenis dagangan.

2. M encatat d okumen d ata sekund er dari Dinas Pertanian dan

Gambar

TABEL
  Tabel 1.1
  Tabel 1.2
gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah berupa bahan tambang diantaranya minyak bumi, gas bumi, batu bara, emas, perak, besi, intan, nikel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pengetahuan perpajakan, modernisasi administrasi perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak serta menguji

It constitutes National Societies’ areas of ex- pertise, in particular linking with community-based disaster preparedness, early warning systems and disaster risk reduction

.ﻲﻋﺎﻤﺘﺟﻻا كﻮﻠﺴﻟا ، ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا ﺔﻄﺸﻧﻷا : ﺔﻴﺴﻴﺋﺮﻟا تﺎﻤﻠﻜﻟا ﺔﻴﻣﻼﺳﻻا ﺔﻳﻮﻧﺎﺜﻟا ﺔﺳرﺪﳌا بﻼﻄﻟ ﻲﻋﺎﻤﺘﺟﻻا كﻮﻠﺴﻟا ﻰﻠﻋ ﺔﻴﻨﻳﺪﻟا ﺔﻄﺸﻧﻷا ﲑﺛ ﻦﻋ ﺚﺤﺒﻟا حﺮﺷ ﺔﻴﻣﻮﻜﳊا -

[r]

Wedhatama bukan lah dogma agama yang erat dengan iming-iming surga dan ancaman neraka, melainkan suara hati nurani, yang menjadi “jalan setapak” bagi siapapun yang ingin

Definisi presentasi menurut kamus Oxford adalah a way in which something is presented, yaitu suatu cara untuk mempresentasikan sesuatu. Dalam hal ini, cara dan sesuatu

Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh antara hasil belajar mata kuliah penunjang (variabel tidak terikat) yaitu Menggambar Struktur Bangunan II, Mekanika Rekayasa