• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.8. Batasan Operasional

3.7. ANALISA DATA

Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan ditabulasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, dianalisa berdasarkan uji diagnostik dengan standar baku emas pemeriksaan histopatologi.

3.8. BATASAN OPERASIONAL 1. Tumor Ovarium

Tumor yang berasal dari ovarium yang ditetapkan dari pemeriksaan klinis dan ultrasonografi (USG).

2. Tumor Ovarium Epithelial

Tumor ovarium yang dibuktikan lewat pemeriksaan histopatologi tergolong ke dalam tumor ovarium jenis epithelial.

3. Pemeriksaan Histopatologi

Pemeriksaan jaringan /massa tumor secara mikroskopik oleh ahli Patologi Anatomi setelah dilakukan fiksasi dan pengecatan.

4. Osteopontin

Biomarker tumor ovarium yang kadarnya diukur dari sampel darah yang dianalisa dengan teknik ELISA di Laboratorium Prodia yang hasilnya dinyatakan dalam satuan ng/ml (nanogram per milliliter).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan darah dan spesimen hasil operasi terhadap 60 orang penderita tumor ovarium yang menjalani laparatomi elektif di rumah sakit tempat penelitian. Data yang dapat diikutsertakan dalam penelitian ini sebanyak 46, oleh karena 14 orang termasuk kriteria eksklusi (1 orang dengan hasil histopatologi tumor ganas endometrium, 1 orang dengan hasil histopatologi sisa konsepsi dan 2 sampel darah mengalami kerusakan, dan 10 sampel dengan hasil histopatologi tumor ovarium non-epithelial).

Dari tabel diatas, penderita tumor ovarium epithelial baik jinak maupun ganas yang terbanyak adalah pada kelompok usia 30 – 39 tahun yaitu sebanyak 18 orang (39,1%), sementara penderita tumor jinak ovarium yang terbanyak adalah pada kelompok usia 30 – 39 tahun yaitu sebanyak 13 orang (28,3%) dan penderita tumor ganas ovarium yang terbanyak adalah pada kelompok usia 40 – 59 tahun yaitu sebanyak 10 orang (21,8%). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan Boy Busmar dan kawan-kawan serta Diana Hamilton Fairley dan kawan-kawan

yang menyatakan bahwa tumor ganas ovarium jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun.(1,13) Martin Siregar dan kawan-kawan pada tahun 2002 dalam penelitiaannya mendapati sebaran penderita tumor ganas ovarium terbanyak pada kelompok umur 41 – 50 tahun.(17) Jae-Hon Kim dan kawan-kawan pada tahun 2002 mendapati usia rata-rata penderita tumor ganas ovarium pada penelitian mereka adalah 55,4 tahun(30) dan pada penelitian John O. Schorge dan kawan-kawan pada tahun 2004 usia rata-rata penderita tumor ganas ovarium adalah 55 tahun.(39)

Dari tabel di atas, penderita tumor ovarium epithelial baik jinak maupun ganas yang terbanyak adalah pada kelompok paritas 1 - 3 orang anak yaitu 22 subjek (47,8%), sama halnya dengan penderita tumor jinak ovarium yang terbanyak adalah pada kelompok paritas 1 - 3 orang anak yaitu sebanyak 14 subjek (30,4%) dan penderita tumor ganas ovarium yang terbanyak juga pada kelompok paritas 1 - 3 orang anak yaitu sebanyak 8 subjek (17,4%). Martin Siregar dan kawan-kawan pada tahun 2002 mendapati sebaran kasus tumor ganas ovarium terbanyak dijumpai pada kelompok paritas 0 - 3 orang. (17)

Tabel 4.3. Sebaran kadar osteopontin tumor ovarium epithelial berdasarkan jinak dan ganas

HISTOPATOLOGI

OSTEOPONTIN (ng/ml)

n mean SD JINAK 29 97,55 58,13 GANAS 17 193,42 130,68

Dari tabel diatas diperoleh kadar rata-rata osteopontin pada tumor jinak ovarium epithelial adalah 97,55 ng/ml ( n = 29), lebih rendah dibandingkan kadar rata-rata osteopontin pada tumor ganas ovarium epithelial yaitu 193,42 ng/ml (n = 17).

Sementara Gil Mor dan kawan-kawan pada tahun 2005 mendapatkan kadar rata-rata osteopontin pada tumor ganas ovarium 13,81 ng/ml (SD = 0,69),(37) J.H. Kim dan kawan-kawan pada tahun 2002 mendapatkan kadar rata-rata osteopontin pada tumor ganas ovarium 486,5 ng/ml (IK 95%, 315,0 – 751,4), kadar rata-rata osteopontin pada tumor jinak ovarium 254,4 ng/ml (IK 95%, 148,2 – 436,7)(29). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini hampir menyerupai hasil penelitian J.O Schorge dan kawan-kawan pada tahun 2004 yang mendapatkan kadar rata-rata Osteopontin pada tumor ganas 178 ng/ml (IK 95%, 12 – 3468).(38) Hal ini menunjukkan bahwa kadar osteopontin pada tumor ganas ovarium sangat bervariasi dari satu penelitian dengan penelitian lainnya.

Kurva “Receiver Operating Characteristic”

Dari metode ROC diatas, diperoleh nilai AUC (area under curve) sebesar 71,5%

dengan Interval Kepercayaan (IK) 95%, 56,0% - 87%. Nilai AUC 71,5% artinya apabila osteopontin pada kadar tertentu digunakan untuk mendiagnosa tumor ganas ovarium pada 100 orang pasien, maka kesimpulan yang tepat akan diperoleh pada 71,5 ≈ 71 - 72 orang pasien. Berdasarkan interval kepercayaannya, nilai AUC osteopontin pada populasi ini berkisar antara 56,0% sampai dengan 87%. Secara klinis, nilai diagnostik osteopontin yang digunakan pada penelitian ini memuaskan karena lebih besar dari nilai minimal AUC yang diharapkan yaitu 70%.

Tabel 4.4 Koordinat Kurva ROC

Dari tabel koordinat kadar osteopontin dengan sensitivitas dan spesifisitas, peneliti menetapkan “cut off point” dari kadar osteopontin sebesar 102,3 ng/ml, sehingga didapatkan sensitivitas sebesar 64,7% dan spesifisitas sebesar 41,4%. Nilai sensitivitas 64,7% yang diperoleh dari penelitian ini mengandung arti apabila kadar osteopontin 102,3 ng/ml digunakan pada 100 orang pasien maka akan diperoleh 65 orang pasien dengan kadar osteopontin lebih besar atau sama dengan 102,3 ng/ml

yang terbukti menderita tumor ganas ovarium epithelial dikonfirmasi dengan baku emas standar yaitu pemeriksaan histopatologi, sementara nilai spesifisitas 41,4%

yang diperoleh dari penelitian ini mengandung arti apabila kadar osteopontin 102,3 ng/ml digunakan pada 100 orang pasien maka akan diperoleh 41 orang pasien dengan kadar osteopontin dibawah 102,3 ng/ml yang menderita tumor jinak ovarium epithelial dikonfirmasi dengan baku emas standar yaitu pemeriksaan histopatologi.

Penelitian Jae-Hoon Kim dan kawan-kawan pada tahun 2002 menetapkan “cut off point” dari kadar osteopontin 252 ng/ml dengan sensitivitas 80,4% untuk tumor ganas ovarium stadium I dan II, sensitivitas 85,4% untuk tumor ganas ovarium stadium III dan IV, dan spesifisitas 80,4%. (29) Dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan adanya variasi yang cukup besar dalam hal nilai sensitivitas dan spesifisitas dari osteopontin sebagai penentu diagnostik tumor ganas ovarium, sehingga osteopontin sendiri tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya penentu diagnostik tumor ganas ovarium dan sebaiknya dikombinasi dengan modalitas penentu diagnostik lainnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

• Dari penelitian ini didapatkan kadar rata-rata osteopontin pada tumor jinak ovarium adalah 97,55 ng/ml (n=29) lebih rendah dibandingkan kadar osteopontin rata-rata pada tumor ganas ovarium yaitu 193,42 ng/ml (n = 17).

• Berdasarkan kurva ROC (Receiver Operating Characteristic) dari penelitian ini didapatkan “cut off point” kadar osteopontin 102,3 ng/ml dengan sensitivitas 64,7% dan spesifisitas 41,4%.

5.2. SARAN

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian lanjutan mengenai osteopontin sebagai penanda ganas tumor ovarium epithelial, dapat dikombinasikan dengan modalitas pemeriksaan lainnya seperti anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan ultrasonografi, ataupun dikombinasikan dengan penanda tumor lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Busmar, Boy. Tumor ganas Ovarium in Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi ed. M. Farid Aziz, Andrijono, Abdul Bari Saifuddin. (Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2006), 468-524.

2. Donato, Michele L.; Xipeng Wang, John J. Kavanagh, David M. Gershenson.

Chemotherapy for Epithelial Ovarian Cancer in Gynecologic Cancer ed.

Patricia J. Eifel, David M. Gershenson, John J. Kavanagh, Elvio G. Silva.

(New York, USA : Springer Science, 2006), 189- 190.

3. Brown, Jubilee; David M. Gershenson. Treatment of Rare Ovarian Malignancies in Gynecologic Cancer ed. Patricia J. Eifel, David M.

Gershenson, John J. Kavanagh, Elvio G. Silva. (New York, USA : Springer Science, 2006), 207 – 209.

4. Pernoll, Martin L. The Ovary and Oviducts in Benson and Pernoll’s Handbook of Obstetrics and Gynecology Tenth Edition. (New York, USA : McGraw-Hill, 2001), 651-676.

5. Baker, Vicki V.; Kathleen M. Brennan; Oliver Dorigo. Ovarian Cancer in Chapter 52 : Premalignant and Malignant Disorders of The Ovaries and Oviducts in Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecology, Tenth Edition. (New York, USA : McGraw Hill Companies, 2003).

6. Coleman, Robert L.; David M. Gershenson. Neoplastic Diseases of The Ovary : Screening, Benign and Malignant Epithelial and Germ Cell Neoplasms, Sex-cord Stromal Tumors in Comprehensive Gynecology Fifth Edition.

(Philadelphia, USA: Mosby Elsevier, 2007).

7. Chappuis, Pierre O.; William D. Foulkes. Overview of The Clinical Genetics of Ovarian Cancer in Familial Breast and Ovarian Cancer, Genetics, Screening and Management ed. Patrick J. Morrison, Shirley V. Hodgson, Neva E.

Haites. (Cambride, UK: Cambridge Universtiy Press, 2002). 43 – 61.

8. Vanderhyden, Barbara C.; Tanya J. Shaw; Kenneth Garson; Angela M.

Tonary. Ovarian Carcinogenesis in The Ovary Second Edition ed. Peter C.K.

Leung, Eli Y. Adashi. (California, USA : Elsevier Science, 2004). 591 – 602.

9. Banks, Emily. The Epidemiology of Ovarian Cancer in Ovarian Cancer Methods and Protocols ed. John M.S. Bartlett (New Jersey, USA : Humana Press, Inc, 2007). 3 – 10.

10. Berek, Jonathan S.; Sathima Natarajan. Ovarian and Fallopian Tube Cancer in Berek and Novak’s Gynecology 14th Edition ed. Jonathan S.

Berek.(California, USA: Lippincott Williams and Wilkins, 2007). 1458 – 1531.

11. Marpaung, Johny. Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan Dengan CA-125, Tesis. (Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU, Medan, Indonesia, 2007). 1-4, 31-36.

12. Gabra, Hani. Epithelial Ovarian Cancer in Dewhurst’s Textbook of Obstetrics and Gynaecology Seventh Edition ed D. Keith Edmonds. (Oxford, UK:

Blackwell Publisihing, 2007). 625 – 634.

13. Fairley, Diana Hamilton. Carcinoma of The Ovary in Malignant Gynaecological Conditions in Lecture Notes Obstetrics and Gynaecology Second Edition. (Oxford, UK : Blackwell Publishing, 2004). 272 – 274.

14. Larma, Joel; Ginger J. Gardner. Ovarian Cancer in The John Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics Third Edition ed. Kimberly B. Fortner.

(Maryland, USA: Lippincott Williams and Wilkins, 2007). 508 – 525.

15. Hart, David McKay; Jane Norman. Carcinoma of The Ovary in Diseases of The Ovary and Fallopian Tube in Gynaecology Illustrated Fifth Edition.

(London, UK: Churchill Livingstone, 2000). 265 – 273.

16. Sahil, M. Fauzie. Penatalaksanaan Tumor ganas Ovarium Pada Wanita Usia Muda dengan Mempertahankan Fungsi Reproduksi. (Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 2007). 3.

17. Siregar, Martin. Angka Kejadian dan Karakteristik Penderita Kanker Ginekologi Di RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan. (Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2002). 25.

18. Chan, Paul D.; Susan M. Johnson. Ovarian Cancer in Current Clinical Strategies, Gynecology and Obstetrics 2004 Edition, New ACOG Treatment Guidelines.

19. Rosevear, Sylvia K. Ovarian Malignancies in Handbook of Gynaecology Management. (London, UK : Blackwell Science, 2002), 462-473.

20. Lu, Karen H. Prevention and Early Detection of Endometrial and Ovarian Cancers in Gynecologic Cancer ed. Patricia J. Eifel, David M. Gershenson, John J. Kavanagh, Elvio G. Silva. (New York, USA : Springer Science, 2006), 15 – 18.

21. Pitkin, Joan; Alison B. Peattie, Brian A. Magowan. Ovarian Carcinoma in Obstetrics and Gynaecology, An Illustrated Colour Text. (Oxford, UK:

Churchill Livingstone, 2003).

22. Deligdisch, Liane. Epithelial Ovarian Cancer in Diagnosis and Management of Ovarian Disorders Second Edition ed. Albert Altchek, Liane Deligdisch, Nathan Kase. (California, USA: Elsevier Science, 2003). 84 – 94.

23. Menon, Usha; Ian Jacobs. CA 125 and Other Tumor Markers in Screening and Monitoring of Ovarian Cancer in Diagnosis and Management of Ovarian Disorders Second Edition ed Albert Altchek, Liane Deligdisch, Nathan Kase.

(California, USA: Elsevier Science, 2003). 193 – 198.

24. Laufer, Marc R.; Donald P. Goldstein. Benign and Malignant Ovarian Masses in Pediatric and Adolescent Gynecology Fifth Edition. (Massachussetts, USA : Lippincott Williams and Wilkins, 2005). 686 – 721.

25. Skates, Steven J.; Ian J. Jacobs, Robert C. Knapp. Tumor Markers in Screening for Ovarian Cancer in Ovarian Cancer Methods and Protocols ed.

John M.S. Bartlett (New Jersey, USA : Humana Press, Inc, 2007). 61 – 71.

26. Wai, Philip Y.; Paul C. Kuo. Osteopontin : Regulation in Tumor Metastasis in Cancer Metastasis Rev (2008) 27 (Durham, USA: Springer Science and Business Media, 2008). 103 – 118.

27. Gursoy, Gul; Yasar Acar, Selma Alagoz. Osteopontin : A Multifunctional Molecule in Journal of Medicine Sciences Vol 1 (3) (April,2010) JMMS. 55 – 60.

28. Rodrigues, Ligia R.; Jose A. Teixeira; Fernando L. Schmitt; Marie Paulsson;

Helena Lindmark-Mansson. The Role of Osteopontin in Tumor Progression and Metastasis in Breast Cancer in Cancer Epidemiol Biomarkers Prev.

(2007) Vol 16 (6).

29. Song, Gang; Qiu Feng Cai; Yu-Bin Mao et al. Osteopontin promotes ovarian cancer progression and cell survival and increases HIF-1α expression through the PI3-K/Akt pathway. The Japanese Cancer Association (October, 2008) Vol 99 (10) 1901 – 1907.

30. Kim, Jae-Hoon; Steven J. Skates; Toshimitsu Uede et al. Osteopontin as a Potential Diagnostic Biomarker for Ovarian Cancer in JAMA (2002) 287 : 1671 – 1679.

31. Vordermark, Dirk; Harun M. Said; Astrid Katzer; Thomas Kuhnt; Gabriele Hansgen; Jurgen Dunst; Michael Flentje; Mathias Bache. Plasma osteopontin levels in patients with head and neck cancer and cervix cancer are critically dependent on the choice of ELISA system in BMC Cancer (2006).

32. Brakora K.A.; H.Lee; R.Yusuf; L. Sullivan; A. Harris; T. Colella; M.V. Seiden.

Utility of osteopontin as a biomarker in recurrent epithelial ovarian cancer.

Gynecologic Oncology (2004) 93 : 361-365.

33. Tiniakos, D.G.; Helen Yu; Helen Liapis. Osteopontin expression in ovarian carcinomas and tumors of low malignant potential (LMP). Hum. Pathol. (1998) 29 : 1250 – 1254.

34. Harijadi. Effect of Tumor on Host. Department of Pathology, Gadjah Mada University, School of Medicine (2009).

35. Perkins, Greg L.; Evan D. Slater; Georganne K. Sanders; John G. Prichard.

Serum Tumor Markers. American Family Physician (2003) 68 : 1075 – 1081.

36. Rittling, S.R.; A.F. Chambers. Role of osteopontin in tumour progression in British Journal of Cancer (2004) 90, 1877 – 1881.

37. Chan, Daniel W.; Robert C. Bast; Ie-Ming Shih; Lori J. Sokoll; Gyorgy Soletormos. National Academy of Clinical Biochemistry Laboratory Medicine Practice Guidelines for Use of Tumor Markers in Testicular, Prostate, Colorectal, Breast, and Ovarian Cancers in Clinical Chemistry (2008) 54 : 12 e11 – e79.

38. Jacobs, Ian J.; Usha Menon. Progress and Challenges in Screening for Early Detection of Ovarian Cancer. The American Society for Biochemistry and Molecular Biology, Inc. (2004).

39. Dahlan, M.Sopiyudin. Penelitian Diagnostik, Dasar-dasar Teoritis dan Aplikasi dengan Program SPSS dan Stata. Penerbit Salemba Medika (2002).

40. Mor, Gil.; Irene Visitin; Yinglei Lai; Hongyu Zhao; Peter Schwartz’ Thomas Rutherford’ Luo Yue; Patricia Bray-Ward; David C. Ward. Serum protein markers for early detection of ovarian cancer in PNAS (May, 2005) Vol 102 (21) 7677 – 7682.

41. Schorge, John O.; Richard D. Drake; Hang Lee. Osteopontin as an Adjunct to CA125 in detecting recurrent ovarian cancer in Clinical Cancer (May,2004) 10 : 3474 – 3478.

Lampiran 1

Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Mengenai Penelitian “Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium”

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera buat kita semua

Ibu dan keluarga yang terhormat, perkenankanlah saya memperkenalkan diri, nama saya Dr. Riza Hendrawan Nasution. Saat ini saya sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis di Bidang Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan sedang menyusun tugas akhir berupa penelitian yang berjudul “Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium”

Osteopontin merupakan suatu penanda tumor yaitu suatu zat yang dihasilkan oleh tumor indung telur yang kadarnya berbeda-beda antara tumor yang jinak dan yang ganas, dimana pemeriksaannya dapat dilakukan melalui darah penderita.Menurut teori, apabila kadar osteopontin yang didapat rendah, maka tumor indung telur yang diderita cenderung jinak dan sebaliknya apabila kadar osteopontin yang didapat tinggi, maka tumor indung telur yang diderita cenderung ganas.

Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah kadar osteopontin yang tinggi memilki hubungan dengan tumor indung telur yang ganas.

Penelitian ini akan dilakukan dengan cara pengambilan sampel darah sebanyak 10 cc dengan menggunakan jarum suntik kepada para penderita tumor indung telur yang telah dirawat dan direncanakan untuk menjalani operasi, dimana pengambilan sampel darah akan dilakukan oleh tenaga yang terlatih dengan menggunakan peralatan yang dijamin kebersihannya dan hanya sekali pakai (bukan peralatan bekas atau yang digunakan berulang-ulang). Setelah operasi, tumor indung telur yang diperoleh akan diperiksakan di laboratorium Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan, untuk menentukan apakah tumor indung telur tersebut jinak atau ganas. Sebelumnya akan dikumpulkan data dari para penderita tumor indung telur yang mengikuti penelitian ini menyangkut data pribadi, hasil pemeriksaan fisik, ultrasonografi (USG), pemeriksaan laboratorium dan lain sebagainya. Diharapkan tidak akan terjadi efek samping dari pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap penderita tumor indung telur yang ikut dalam penelitian ini. Seluruh biaya yang dikeluarkan selama penelitian berlangsung merupakan tanggungan saya sebagai

peneliti dan penderita tumor indung telur yang ikut dalam penelitian ini berhak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan kadar osteopontin dan hasil pemeriksaan jaringan tumor indung telurnya.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan nantinya osteopontin dapat menjadi suatu penanda tumor yang khas bagi tumor indung telur dimana kadarnya yang tinggi akan menunjukkan bahwa tumor tersebut adalah ganas.

Bila masih ada pertanyaan yang ingin ibu dan keluarga tanyakan menyangkut penelitian ini dapat langsung ditanyakan kepada saya. Saya berharap besar bahwa ibu dan keluarga bersedia untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini dan semoga penelitian ini membawa manfaat bagi kita semua. Keiikutsertaan ibu dalam penelitian ini adalah sukarela, jika ibu tidak bersedia ikut, tidak berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang ibu terima. Atas bantuan dan kesediaan ibu dan keluarga untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini, saya ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Hormat saya,

Dr. Riza Hendrawan Nasution Dr. Riza Hendrawan Nasution

Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU RSUP H. Adam Malik, Medan

Telp.082167577517

Lampiran 2.

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN SETELAH PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama :

Umur : Alamat :

Saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan, tata cara dan manfaat dari penelitian yang berjudul :

“OSTEOPONTIN SEBAGAI PENANDA GANAS TUMOR OVARIUM”

Dan saya telah memahaminya. Saya sepenuhnya setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, ...2011

(...) Peneliti :

Dr. Riza Hendrawan Nasution

Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU RSUP H. Adam Malik, Medan

Telp. 082167577517 Lampiran 3.

LEMBARAN FORMULIR PENELITIAN

No Subjek :

No. Rekam Medis :

Nama :

Umur : tahun

Alamat :

Pendidikan Terakhir :

Tinggi Badan / Berat Badan : cm / kg

Paritas/Abortus :

Menopause : Ya / Tidak

Riwayat KB :

Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat Pemakaian Obat :

Gambaran USG :

Diagnosa Pra-Bedah :

Kadar Osteopontin : ng/ml Tindakan Operasi :

Histopatologi :

Diagnosa Pasca Bedah :

NO NAMA UMUR

(THN) PARITAS/

ABORTUS DIAGNOSA

PRA-BEDAH TINDAKAN

OPERASI HASIL PA HISTOPATOLOGI TUMOR JINAK OV. TUMOR GANAS OV.

STADIUM KADAR OSTEOPONTIN

(ng/ml) JINAK GANAS EPITELIAL

NON-EPITELIAL EPITELIAL NON-EPITELIAL

01. Syamsiah 59 P4A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi Open Biopsy Condong Adenocarcinoma (Poorly

Differentiated) - + - - + - Inadequate

Staging 66.3

02. Rukiah 63 P0A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Moderately

Differentiated

Aritonang 61 P7A1 Tumor Ovarium

Susp. Malignanasi LSS Cystadenoma Serosum

Ovarii + - + - - - - 114.8

06. Ponikem 66 P6A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Cystadenoma

Mucinosum Ovarii + - + - - - - 61.7

07. Moria

Damanik 47 P1A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Cyst Adenocarcinoma

Ovarii - + - - + - IV 84.9

08. Ginah 38 P2A1 Kista Ovarium

Permagna SOD Kista Endometriosis + - + - - - - 283.9

09. Dinar

Hutagalung 39 P6A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Papillary

Adenocarcinoma Ovarii - + - - + - IIIc 139.3

10. Sari Mutiara 10 Virgo Kista Ovarium SOS Benign Dermoid Cyst + - - + - - - 136.5 (eksklusi)

11. Nuraini 48 P7A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Papillary

Adenocarcinoma Ovarii - + - - + - IIIc 64.0

12. Ade

Sophianita 33 P0A0 Kista Ovarium

Duplex Kistektomi Well Differentiated Cystadenocarcinoma

Susp. Malignansi LSS Moderate Differentiated

Adenocarcinoma Ovarii - + - - + - IIIc 95.5

14. Kusriani 40 P4A0 Kista Ovarium Dextra SOD Cystadenoma

Mucinosum Ovarii + - + - - - - 44.0

Susp. Malignansi LSS Adenocarcinoma

(Moderately

differentiated) - + - - + - IIIc 261.3

17. Tuti

Purwanti 37 P3A0 Kista Ovarium SOD Cystadenoma

mucinosum ovarii + - + - - - - 41.3

18. Mira 22 P0A0 Kista Ovarium

Sinistra Laparoskopi Condong sisa konsepsi + - - - - - - 67.4 (eksklusi)

NO NAMA UMUR

(THN) PARITAS/

ABORTUS DIAGNOSA

PRA-BEDAH TINDAKAN

OPERASI HASIL PA HISTOPATOLOGI TUMOR JINAK OV. TUMOR GANAS OV. STADIUM KADAR OSTEOPONTIN

(ng/ml) JINAK GANAS EPITELIAL

NON-EPITELIAL EPITELIAL

Natalia 18 Virgo Kista Ovarium SOD Kista Adenoma Serosum

Ovarii + - + - - - - 133.3

25. Misna 32 P2A0 Kista Ovarium SOS Cystadenoma cerosum

ovarii + - + - - - - 65.9

26. Asariah Gea 29 P4A0 Kista Ovarium

Permagna SOS Cyst Adenoma

Musinosum Ovarii + - + - - - - 40.0

Susp. Malignansi LSS Cystadeno Papillary

Carcinoma - + - - + - IIIc 429.5

30. Syahbulan 57 P2A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Squamous Cell

Carcinoma Dermoid Cyst - + - - - + IIIc 213.2

Duplex TAH-BSO Ovarium I (Hemorrhagic Lutein Cyst) Ovarium II

(Lutein Cyst) + - + - - - - 47.2

35. Rahmah

Tanjung 51 P4A0 Kista Ovarium Dextra SOD Cyst Adenoma

Musinosum Ovarii + - + - - - - 218.7

NO NAMA UMUR

(THN) PARITAS/

ABORTUS DIAGNOSA

PRA-BEDAH TINDAKAN

OPERASI HASIL PA HISTOPATOLOGI TUMOR JINAK OV. TUMOR GANAS OV. STADIUM KADAR OSTEOPONTIN

JINAK GANAS EPITELIAL

NON-EPITELIAL EPITELIAL NON-EPITELIAL

37. Giyem 54 P3A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Papillary Serous

Adenocarcinoma - + - - + - IIIc 188.4

38. Tiorina

Sidabutar 37 P3A1 Kista Ovarium SOS Hemorrhagic Lutein Cyst + - + - - - - 122.4

39. Lasma Silalahi 46 Virgo Tumor Adneksa

Padat SOD Cyst Adenocarcinoma

Ovarii - + - - + - Inadequate

Staging 64.8

40. Dolat B.

Tarigan 65 P3A0 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Adenocarcinoma

Ovarium Kanan dan Kiri,

Susp. Malignansi LSS Adenocarcinoma

Papillary Ovarii - + - - + - Ib 110.5

Anggreini 20 Virgo Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Disgerminoma Ovarii - + - - - + IIIc 91.8

(eksklusi)

54. Sugiarti 39 P3A0 Kista Dermoid SOD Dermoid Cyst + - - + - - - 47.9 (eksklusi)

55. Tunasiah 39 P2A0 Kista Ovarium

Duplex Kistektomi

Duplex Benign Cyst, Condong

Kista Endometriosis + - + - - - - 48.7

56. Rukiah 42 P3A1 Kista Ovarium SOS Cystadenoma mucinosum ovarii + - + - - - - 124.5

NO NAMA UMUR

(THN) PARITAS/

ABORTUS DIAGNOSA

PRA-BEDAH TINDAKAN

OPERASI HASIL PA HISTOPATOLOGI TUMOR JINAK OV. TUMOR GANAS OV. STADIUM KADAR OSTEOPONTIN

(ng/ml) JINAK GANAS EPITELIAL

NON-EPITELIAL EPITELIAL NON-EPITELIAL

57. Khaidar 30 P2A0 Kista Ovarium SOD Benign Cyst + - + - - - - 51.7

58. Sari Amah 35 P2A1 Kista Ovarium SOD Cystadenoma cerosum

ovarii + - + - - - - 114.8

59. Dahlia 32 P2A0 Kista Ovarium

Duplex Kistektomi Kista Endometriosis

Duplex + - + - - - - 98.3

60. Diana Sari 52 P4A1 Tumor Ovarium

Susp. Malignansi LSS Endometrioid Carcinoma

Ovarii Bilateral - + - - + - IIIc 230.8

Dokumen terkait