• Tidak ada hasil yang ditemukan

BATU KALDE ATAU SAPI GUMARANG

a. JAWA BARAT

BATU KALDE ATAU SAPI GUMARANG

Ditempat ini menurut cerita tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti.

Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal, pada suatu hari Sapi Gumarang ini diutus untuk membeli padi ke daerah Galuh, akan tetapi tidak berhasil sebab Raja Galuh tidak mengizinkan berhubungan persediaan padi untuk daerah itu sendiri belum mencukupi.

Nakhoda kapal sangat marah mendengar hal itu kemudian dia mengutus Sapi Gumarang untuk merusak seluruh Galuh dan sekitarnya. Sapi Gumarang dapat menjalankan tugasnya dengan baik terbukti seluruh padi baik yang berada di lumbung dan di sawah terkena hama. Raja Galuh sangat terkejut dengan keadaan ini dan beliau yakin hal ini pasti dilakukan oleh utusan nakhoda, kemudian beliau menyusun putra angkatnya Sulanjana untuk mencari Sapi Gumarang dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan akan membantu Kerajaan Galuh apabila terserang hama.

RENGGANIS

Cerita ini berawal dengan adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi melihat-lihat pemandiannya, kebetulan waktu itu Dewi Rengganis dan para inangnya sedang mandi.

Dewi Rengganis adalah putri dari kayangan, karena terdorong oleh perasaan hatinya kemudian Raja Matri mengambil pakaian Dewi Rengganis. Alangkah terkejutnya sang Dewi karena pakaiannya sudah tidak ada pada tempatnya, inangnya disuruh untuk mencarinya akan tetapi tidak berhasil. Karena kesalnya Dewi Rengganis kemudian berkata barang siapa menemukan bajunya maka akan dijadikan saudara bila perempuan dan bila laki-laki akan dijadikan suami.

Semua perkataan Dewi terdengar oleh Raden Mantri kemudian dia keluar dari persembunyiannya. Untuk menepati janji, Dewi Rengganis bersedia menjadi istri Raden Raja Mantri.

Setelah menikah kemudian pemandian ini diserahkan kepada Dewi Rengganis. Sejak itu pemandian itu dinamakan Cirengganis dan sampai sekarang banyak orang yang masih percaya akan khasiat apabila mandi di sana.

Makam Sunan Gunung Jati

Dihiasi dengan keramik buatan Cina zaman Dinasti Ming. Di komplek makam ini di samping tempat dimakamkannya Sunan Gunung Jati juga tempat dimakamkannya Fatahilah panglima perang pembebasan Batavia. Lokasi ini merupakan kompleks pemakaman bagi keluarga Keraton Cirebon, terletak ± 6 km ke arah utara dari Kota Cirebon.

Trusmi

Sentra batik tradisional Cirebon yang memiliki motif khas Cirebonan. Terletak 9 km dari ibukota Cirebon ke arah utara (di Desa Trusmi, Kecamatan Weru). Di samping itu terdapat juga makam Ki Buyut Trusmi yaitu salah seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Cirebon.

Makam Nyi Mas Gandasari

Salah seorang murid Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dalam penyebaran agama Islam, terkenal dengan kemampuan ilmunya yang tiada tanding. Terletak di Desa Pangurangan Kecamatan Panguragan atau 27 km dari ibukota Sumber.

Makam Syekh Magelung Sakti

Merupakan salah satu seorang pendekar yang dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari dan disegani karena di samping sebagai salah seorang pendekar juga, beliau juga dikenal sebagai seorang yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di tanah Cirebon. Makam beliau terletak di Desa Karang Kendal Kecamatan Kapetakan, 21 km dari ibukota Sumber.

Makam Talun

Di sini tempat dimakamkannya Mbah Kuwu Cirebon yaitu salah seorang pimpinan tertinggi di wilayah Cirebon. Di samping sebagai tokoh masyarakat, beliau juga sangat disegani dalam ilmu pengetahuannya. Sehingga sampai saat ini masih banyak diziarahi oleh masyarakat Cirebon. Terletak di Desa Cirebon Girang Kecamatan Cirebon Selatan 5 km dari pusat ibukota Sumber.

Belawa

Lokasi wisata ini berjarak kira-kira 25 km dari kota Sumber ke arah timur. Objek wisata ini memiliki daya tarik dari kura-kura yang mempunyai ciri khusus di punggung dengan nama latin ”Aquatic Tortose Ortilia norneensis”.

Menyimpan legenda menarik tentang keberadaannya di Desa Belawa Kecamatan Sedong. Menurut penelitian merupakan spesies kura-kura yang langka dan patut dilindungi keberadaannya. Objek wisata ini direncanakan untuk dikembangkan menjadi kawasan yang lebih lengkap taman kura-kura (turtle park) atau taman reptilia. Sektor swasta dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk pengelolaan taman kura-kura tersebut.

Situ Sedong

Terletak di Desa Sedong sekitar 26 km dari arah pusat ibukota Sumber, dengan luas lahan 62,5 ha. Selain mempunyai panorama yang indah, situ ini juga disebut pula situ pengasingan yang merupakan tempat rekreasi air dan pemancingan. Pihak pemerintah kabupaten mengundang para investor untuk bermitra dalam pengelolaan wisata ini.

Banyu Panas Palimanan

Objek wisata ini terletak di Desa Palimanan Barat Kecamatan Palimanan sekitar 16 km dari Cirebon ke arah Bandung.

Objek wisata ini merupakan pemandian air panas dengan kadar belerang yang dipercaya dapat menyebuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini ada di sekitar bukit Gunung Kapur Gunung Kromong yang mempunyai keistimewaan mata air selalu berpindah-pindah. Pihak investor diundang untuk mengembangkan lokasi ini untuk dijadikan wisata spa.

Plangon

Objek wisata plangon berlokasi di Kelurahan Babakan Kecamatan Sumber ± 10 km dari Cirebon.Tempat rekreasi dengan panorama alam yang indah yang dihuni oleh sekelompok kera liar. Selain tempat rekreasi, terdapat juga makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Puncak acaranya biasa di masa ziarah Plangon tanggal 2 Syawal, 11 Dzulhijjah, dan 27 Rajab. Untuk pengembangan wisata ini meliputi lahan sekitar 10 ha, dan status tanah ini milik Kesultanan. Kapasitas pengunjung rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun. Objek ini cukup mempunyai prospek untuk dikembangkan, peluang terbuka untuk pengelola lokasi wisata dan bangunan makam.

Lapangan GOLF Ciperna

Kawasan ini berada di tepi jalan raya Cirebon Kuningan dengan kontur tanah berbukit berjarak 5 km ke selatan dari Cirebon, berada pada ketinggian 200 m di atas permukaan laut.

Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan pemandangan kota Cirebon dengan latar belakang laut lepas ke arah utara, sedangkan ke arah selatan Gunung Ciremai disuasana yang menarik. Berdasarkan Perda Nomor 25 Tahun 1996, kawasan wisata Ciperna ditetapkan seluas 300 ha yang dipertunjukan bagi lima ruang kawasan pengembangan antara lain:

1. Kawasan wisata Agro Griya. Pembangunan Agro Griya dalam bentuk rumah kebun yang dapat disewakan dengan fasilitas hotel bintang.

2. Kawasan wisata Agro Tirta. Pembangunan Agro Tirta dalam bentuk pembuatan danau buatan yang dilengkapi rekreasi air.

3. Kawasan Agro Wisata I.

4. Kawasan Agro Wisata II. Agro wisata I dan II diarahkan dalam bentuk pembangunan kawasan perkebunan mangga gedong gincu, srikaya, atau tanaman jenis lainya. Di samping itu membangun track olahraga yang dapat menyesuaikan dengan kontur tanah sekitarnya.

5. Kawasan Land Mark. Sarana dan prasarana yang ada di antaranya: • beberapa di lokasi strategis di tepi jalan raya Cirebon Kuningan, • tersedia jalur listrik PLN,

• tersedia jalur telepon umum, dan

Situ Patok

Luas Situ Patok 175 ha yang terletak di Desa Setu Patok sekita 6 km dari Cirebon ke arah Tegal, objek wisata ini selain mempunyai panorama indah juga tersedia sarana rekreasi air dan pemancingan.

Lokasi ini berpotensi untuk dikembangkan sekitar lahan 7 ha, dengan status tanah negara. Prasarana yang diperlukan pembuatan dermaga, pengadaan perahu motor, dan sarana pemancingan, serta pembangunan rumah makan yang arstistik. Jalan ke arah lokasi cukup baik dan lebar, jaringan aliran listrik sudah tersedia dan saat ini minat masyarakat untuk mengunjungi wisata ini cukup banyak.

Cikalahang

Kawasan Cikalahang merupakan kawasan yang baru berkembang dengan daya dukung alam. Sasaran wisatawan pada awalnya adalah objek wisata Telaga Remis yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Kuningan dan berada di wilayah Kuningan. Hingga saat ini kawasan Telaga Remis masih menarik wisatawan yang dapat diandalkan dari segi income. Akan tetapi, jalan menuju objek wisata ini melalui Desa Cikalahang yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon, sehingga keberadaan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar usaha lain sebagai daya pendukung. Di samping itu juga kawasan Cikalahang telah berkembang menjadi suatu kawasan yang mempunyai daya tarik sendiri yaitu dari usaha restoran/rumah makan ikan bakar. Dengan banyaknya peminat menjadi wilayah itu berkembang pesat menjadi daya tarik wisata makan, sehingga pada hari-hari libur penuh dikunjungi wisatawan.

Menjual keadaan alam yang menarik dengan sumber air dari kaki Gunung Ciremai yang tidak pernah kering, sangat memungkinkan untuk membuka peluang usaha kolam renang yang bersifat alami dengan fasilitas modern serta bumi perkemahan. Kawasan wisata Cikalahang terletak sekitar 6 km dari ibukota Kabupaten Cirebon di Sumber dan 1 km dari jalan alternatif Cirebon Majalengka dengan lingkungan alam yang masih asri.

Wanawisata Ciwaringin

Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena

motor cross. Di lokasi ini juga terdapat Danau Ciranca bagi penggemar memancing.