• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberhasilan pemanduan ditentukan oleh sejauh mana persiapan yang telah dilakukan, seorang pemandu dalam mengumpulkan data/informasi untuk persiapan harus benar-benar akurat dan dapat dipercaya.

Jangan sekali-kali berbohong walaupun maksudnya ingin memuaskan wisatawan, bila ternyata di antara wisatawan ada yang mengetahui secara pasti dan benar, akan dapat menjerumuskan kita sendiri. Ingatlah bahwa tugas Anda adalah memberi informasi dalam lingkup tertentu dan mempromosikan negara Anda, jangan mencoba menciptakan adu argumen dengan wisatawan! Anda benar-benar dituntut untuk tidak emosional karena watak dan tabiat para wisatawan sangat berbeda satu dengan yang lain.

1) Sumber Informasi a. Sumber hidup

- Para pemasok/pengusaha, sarana, mereka memiliki informasi tentang objek kunjungan/wisata yang dikelolanya.

- Wartawan, akademisi, konsultan, dan tetua (orang yang dituakan) atau tokoh masyarakat, mereka sering punya pandangan yang lebih luas dan tidak memihak.

- Asosiasi profesi yang terkait.

- Internal customer (pegawai, karyawan ) dan teman sekerja dalam satu

sistem manajemen perusahaan. b. Sumber kepustakaan

- Brosur dari biro perjalanan yang terstandar, laporan-laporan sektor pasar wisata, maupun majalah-majalah pariwisata.

- Laporan dan bahasan dari asosiasi, karena tidak semua biro wisata mau mengadakan tukar-menukar pengalaman secara langsung. - Hasil penelitian (hasil pengolahan angket bagi pengguna jasa).

- Browsing melalui internet dengan memperhatikan pada kejelasan/akurat/

valid dari pengirim informasi. - Perpustakaan/buku-buku sejarah. 2) Jenis-Jenis Informasi

a. Sejarah:

- Tokoh-tokoh terkenal yang berasal dari daerah tersebut, seperti HM Thamrin sebagai pahlawan rakyat Betawi, untuk apa dan mengapa dia berjuang, tahun berapa, siapa lawannya dan dimana gedung/tempat bersejarahnya adakah monumennya.

- Gedung dan bangunan bersejarah serta cindera mata. - Peristiwa bersejarah dan peninggalan kuno, prasasti.

- Kebudayaan bersejarah seperti asal-usul tarian, lukisan, lagu rakyat, pakaian, dan adat budaya.

b. Keadaan Alam

- Iklim/cuaca, tidak hanya kemarau dan penghujan saja tetapi dihubungkan dengan persiapan dan apa yang akan diperbuat penduduk setempat dalam keadaan itu, seperti bertanam padi, musim menuai, dan penggunaan sistem pengairan.

- Pemandangan alam seperti lautan, pegunungan, sungai, jelaskan tentang berapa kedalaman, ketinggian, apa fungsinya untuk penduduk dan keistimewaan yang lain.

- Keadaan tanah dan hasilnya, tambang dan mineral lain ataupun kesuburannya dikaitkan dengan hasil bumi penduduk setempat. - Fenomena alam/gunung berapi, perubahan/gejala perubahan alam/

evolusi.

c. Lingkungan buatan

- Taman, kebun binatang, kebun raya, dan bangunan seperti Teater terbesar, jembatan, jalan terpanjang dan lain-lain.

- Daerah yang terkenal seperti Pecinan, Taman Mini, berikan informasi tentang mengapa dibangun, kapan, siapa yang membangun dan untuk tujuan apa.

- Pabrik-pabrik terkenal dan institut serta lembaga terkenal. d. Peristiwa atau hal-hal baru yang sedang hangat.

- Festival besar yang diselenggarakan hanya 1 atau 2 kali dalam setahun: festival seni nasional, festival makanan daerah dan lain-lain.

- Upacara-upacara kenegaraan, olahraga ataupun kesenian.

- Hari-hari khusus agama yang dirayakan oleh masyarakat dengan penampilan istimewa seperti Lebaran, Nyepi, Galungan, dan lain-lain. 3) Pengumpulan Data Informasi

Seorang pramuwisata di era sekarang, sudah sangat banyak mendapatkan kemudahan dalam mencari informasi sebagai data pemanduan yaitu dengan menggunakan komputer, mulai dari browsing dan menuliskan ringkasan dari buku atau dongeng/legenda.

Data yang diperoleh dikumpulkan dengan diklasifikasikan mulai dari daerah – objek yang terdapat – informasi formal – legenda – humor.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pencarian bila sewaktu-waktu ditugasi untuk memandu ke daerah tersebut.

Pengolahan informasi dapat dilakukan dengan pentahapan sebagai berikut. - Pengumpulan data/informasi

- Identifikasi sesuai dengan keakuratan data - Memilah informasi

- Mencatat/menulis dalam file

- Kelompokkan dalam satu folder sesuai dengan urutan klasifikasi

Contoh:

Folder : Bandung

Subfolder : Tangkuban Perahu

File : - Lokasi – jarak dari Jakarta/Bandung

- Fenomena alam - Unggulan (belerang)

• Tehnik pencatatan informasi (Note taking technique) Gunakan kertas yang kuat dan sedang ketebalannya.

Potonglah dengan ukuran ± 10 × 15 cm cukup terpegang dalam telapak tangan (handy).

Kode Tour

02710-d 12-19/02/’2004

Anita

Lubangi ujung kanan atas untuk lubang ring.

Kelompokkan topik dalam warna tersendiri, dan kelompokkan warna sesuai urutan presentasi/route perjalanan.

Tuliskan secara singkat dan pergunakan kode yang biasa Anda lakukan, misalnya : untuk = u’ , dengan = dg, penumpang = pax. Pada kertas terdepan tuliskan kode tujuan wisata dan waktu pelaksanaan.

Gambar:

Keuntungan cara ini : 1. Tidak cepat rusak.

2. Dapat diubah posisi tiap lembar sesuai dengan route dan paket.

3. Dapat disimpan dalam saku pakaian dan tidak mudah hilang karena memakai ring

sehingga dapat dikaitkan pada benda lain.

Informasi ada dua jenis: 1. Sumber hidup

2. Sumber media (kepustakaan, situs internet)

Sumber hidup, meliputi:

wisatawan maupun para pemasok sarana, mereka seringkali memiliki informasi tentang pesaing baik pemandu secara individual maupun biro perjalanan wisata. - Wartawan, akademisi, konsultan, dan tetua (orang yang dituakan) atau tokoh masyarakat, mereka sering punya pandangan yang lebih luas dan tidak memihak.

- Asosiasi profesi.

- Internal customer (pegawai,

karyawan) dan teman sekerja dalam satu sistem manajemen perusahaan.

- Para tetua setempat (pawang, pemuka masyarakat yang terkait).

Sumber Media, meliputi:

- brosur dari biro perjalanan yang terstandar, laporan-laporan sektor pasar wisata, maupun majalah-majalah pariwisata,

- laporan dan bahasan dari asosiasi, karena tidak semua biro wisata mau mengadakan tukar menukar pengalaman secara langsung, - hasil penelitian (hasil pengolahan angket bagi pengguna jasa),

- majalah, koran, buku sejarah, buku cerita rakyat/legenda, - situs pariwisata di internet, TV, radio.

1) Jenis-Jenis Informasi dalam Pemanduan Sejarah

8 Tokoh-tokoh terkenal yang berasal dari daerah tersebut, seperti HM Thamrin sebagai pahlawan rakyat Betawi, untuk apa dan mengapa dia berjuang, tahun berapa, siapa lawannya, dan dimana gedung/tempat bersejarahnya adakah monumennya.

8 Gedung dan bangunan bersejarah serta cindera mata.

8 Peristiwa bersejarah dan peninggalan-peninggalan kuno, prasasti.

8 Kebudayaan bersejarah seperti tarian, lukisan, nyanyian, pakaian, dan adat budaya.

Keadaan Alam

8 Cuaca, tidak hanya kemarau dan penghujan saja tetapi dihubungkan dengan persiapan dan apa yang akan diperbuat penduduk setempat dalam keadaan itu, seperti bertanam padi, musim menuai, dan penggunaan sistem pengairan.

8 Pemandangan alam seperti lautan, pegunungan, sungai, jelaskan tentang berapa kedalaman, ketinggian, apa fungsinya untuk penduduk dan keistimewaan yang lain.

8 Keadaan tanah dan hasilnya, tambang dan mineral lain ataupun kesuburannya dikaitkan dengan hasil bumi penduduk setempat.

8 Flora dan fauna yang khas di daerah tersebut dan pemanfaatannya.

Lingkungan Buatan

8 Taman, kebun binatang, kebun raya, dan bangunan seperti teater terbesar, jembatan, jalan terpanjang dan lain-lain.

8 Daerah yang terkenal seperti Pecinan, Taman Mini, berikan informasi tentang mengapa dibangun, kapan, siapa yang membangun dan untuk tujuan apa.

8 Pabrik-pabrik terkenal dan institut serta lembaga terkenal.

Peristiwa atau Hal-Hal Baru yang Sedang Hangat

8 Festival besar yang hanya diselenggarakan hanya 1 atau 2 kali dalam setahun: festival seni nasional, festival makanan daerah dan lain-lain.

8 Upacara-upacara kenegaraan, olahraga ataupun kesenian.

8 Hari-hari khusus agama yang dirayakan oleh masyarakat dengan penampilan istimewa seperti Lebaran, Nyepi, Galungan dan lain-lain.

2) Tehnik Pencatatan (Note Taking Technique)

Gunakan kertas yang kuat dan sedang ketebalannya (manila). Potonglah dengan ukuran ± 10 × 15 cm cukup terpegang dalam telapak tangan (handy).

Lubangi ujung kanan atas untuk lubang ring.

Kelompokkan topik dalam warna tersendiri, dan kelompokkan warna sesuai urutan presentasi/route perjalanan/itinerary.

Tuliskan secara singkat dan pergunakan kode yang biasa Anda lakukan, misalnya: untuk = u’, dengan = dg, penumpang = pax. Pada kertas terdepan tuliskan kode tujuan wisata dan waktu pelaksanaan.

Gambar:

Keuntungan cara ini: 1. Tidak cepat rusak.

2. Dapat diubah posisi tiap lembar sesuai dengan route dan paket.

3. Dapat disimpan dalam saku pakaian dan tidak mudah hilang karena memakai ring

sehingga dapat dikaitkan pada benda lain.

3) Penyiapan Sarana Perjalanan Wisata

Pastikan melalui check, recheck and cross check

a) Kondisi kendaraan sudah ”siap dan layak jalan”. Tanyakan pada driver untuk memastikan kondisi kendaraan seperti: AC, ban, bahan bakar, toilet (kalau ada).

b) Pengemudi utama dan cadangan (kalau ada), sehat dan siap.

c) Kondisi jalanmenuju sasaran, sesuai dengan besar kendaraan dan cari jalan alternatif sebagai cadangan.

d) Payung, jas hujan, dan PPPK dalam kondisi baik dan lengkap.

e) Peserta khusus (yang punya sakit tertentu) sudah dihubungi untuk membawa persiapan pribadinya.

f) Objek wisata/tujuan sudah dihubungi dan siap menerima.

g) Guide lokal (kalau ada) sudah dihubungi.

h) Crew sudah memahami tugas dan tanggung jawabnya.

i) Tool/kit yang akan dibagikan pada wisatawan sudah siap.

j) Susunlah peralatan yang akan dipakai dengan sistematis sesuai dengan urutan acara perjalanan dan seluruh crew mengetahuinya.

Kode Tour02710-d 12-19/02/’2005

k) Tulisan nama dalam name tag benar ejaannya, terbaca jelas. l) Hafalkan nama dan ingat ciri-ciri dari wisatawan khusus. m ) Upaya seat rotasi agar tidak membosankan, dengan bijaksana. n) Restoran dan akomodasi siap menerima kedatangan.

o) Alat pembayaran yang diperlukan dalam perjalanan (cek, voucher) sudah siap.

p) Jangan lupa! Penampilan dan persiapan pribadi kita sendiri.

4) Persiapan Menemui Wisatawan

The first impression (kesan pertama)

Usahakan pada pertemuan pertama, Anda dapat menanamkan kepercayaan (trusty) dan mampu memberikan kesan yang positif dan simpati.

Begitu pentingnya sebuah kesan pertama, karena merupakan ’pintu masuk’untuk membina hubungan dengan relasi/wisatawan. Bagaimana menciptakan kesan pertama yang positif?