• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran ( Marketing Mix) Produk Perikanan (Agribisnis Dan Agroindustri)

BAB I I I GAMBARAN KOTA MEDAN

PROFI L POTENSI PRODUK PERI KANAN DAN PEMASARAN PRODUK PERI KANAN KOTA MEDAN

4.3. Potensi Perikanan Kota Medan Produksi I kan

4.4.3. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix) Produk Perikanan (Agribisnis Dan Agroindustri)

I lustrasi, penerapan marketing mix pada produk ikan lele segar. Misalnya target customer adalah konsumen di warung-warung lele goreng penyet. Berdasarkan pengamatan di lapang bahwa ikan lele dipersepsikan masyarakat tergolong ikan kelas rendah artinya tidak punya prestise di kalangan masyarakat kelas atas, sehingga konsumen ikan lele adalah masyarakat menengah ke bawah. Masyarakat yang mengkonsumsi ikan lele goring, suka pada ukuran sedang sampe kecil (size 8-10). Hal ini

lele yang sedang sampe kecil lebih gurih. Berarti jika kita mau memenuhi kebutuhan konsumen ikan lele goreng, maka strategi produk ikan lele yang akan dijual tersebut sesuai dengan selera masyarakat yaitu ukuran atau size 8-10 (satu kg berisi 8-10 ekor lele).

Lain lagi, dengan jika kita menentukan target customer kita adalah kelas atas. Karena lele dianggap tidak prestise oleh kalangan atas, maka strategi produk kita adalah bagaimana membuat lele tersebut menjadi olahan yang cocok atau sesuai yang dibutuhkan kelas atas. Misalnya, dengan daya kreasi bahwa ikan lele tidak hanya bisa digoreng, tetapi dapat dibuat produk olahan sosis lele, steak lele, nugget lele, lele asam manis, tempura lele, dll. Jika target kita untuk memproduksi olahan lele menjadi sosis, steak, atau nugget, maka yang dibutuhkan adalah ikan lele ukuran besar yaitu size 2, karena yang dibutuhkan dagingnya dan untuk steak lele perlu fillet ikan lele dan hanya bisa dilakukan fillet pada ukuran lele yang besar.

Untuk strategi harga, seperti telah diuraikan sebelumnya, bagaimana menentukan harga lele goreng penyet, sosis lele, nuget lele, steak lele, lele asam manis tersebut sesuai artinya tidak terlalu mahal dan murah. Tentunya harga tersebut juga erat kaitannya dengan strategi tempat (place). Lele goreng penyet dapat dijumpai di warung-warung, yang mana bahan baku umumnya diperoleh di pasar tradisional, pasar ikan atau tukang sayur. Sedangkan untuk steak lele dan lele asam manis yang terget customernya kelas menengah ke atas tentunya tempat menyesuaikan misalnya di restoran yang lebih tinggi tingkatannya daripada warung. Sosis lele dan nuget lele dapat menerobos mini market, supermarket, atau dijual ke kantor-kantor yang merupakan target customer menengah ke atas dan orang sibuk yang tidak sempat memasak sendiri.

Strategi promosi diperlukan untuk kelas menengah ke atas, sedangkan kelas bawah tidak perlu promosi. Hal ini disebabkan bahwa promosi perlu

dengan tujuan semua kalangan menyukasi dan mempersepsi baik terhadap produk lele. Promosi diarahkan pada diversifikasi produk olahan lele (sosis lele, nuget lele, lele asam manis, steak lele, dll) yang cukup bergengsi dipandang oleh masyarakat kelas menengah ke atas

Sebaliknya untuk produk udang segar (agribisnis), juga produk olahan berbasis udang (agroindustri) bahwa persepsi masyarakat terhadap produk tersebut sangat mahal. Dengan demikian produk udang segar dan olahannya termasuk golongan prestise atau bergengsi yang mengkonsumsi kelas menengah ke atas saja. Sekarang bagaimana strategi produk udang segar dan olahannya yang dapat dikonsumsi oleh kelas bawah juga. Dengan demikian pasar domestik banyak menyerap produk udang segar dan olahannya. Selama ini udang segar sebagian besar di eksport. Kendala untuk mengeksport sangat banyak, mulai kualitas produk, kemasan, harga, pengiriman, dll. Dengan permintaan udang pasar domestik tinggi maka kendala eksport udang akan teratasi. Produksi udang budidaya akan habis terjual di pasar domestic

Berkaitan dengan marketing mix, point apa saja yang harus menjadi perhatian pada produk perikanan dan kelautan? Sebagai contoh, misalnya perusahaan atau marketer mengamati dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat bahwa mulai anak-anak suka jajan tempura ikan di sekolah- sekolah, ibu-ibu karier sehingga menginginkan praktis dalam kegiatan domestik dengan membeli lauk yang sudah dimasak, bapak-bapak karier tidak mau makan lele karena image lele jenis ikan rendah, dll. Nah bagaimana seorang marketer atau perusahaan menyikapi hal ini dikaitkan dengan marketing mix.

rumah angga maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli maupun dimiliki.

• Bagaimana variasi produk berbasis lele, apakah hanya satu jenis saja misal tempura, atau diupayakan beberapa jenis olahan yang dapat diterima semua baik anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak.

• Bagaimana kualitas produk olahan lele, apakah tinggi, sedang atau rendah. Sebaiknya kualitas olahan lele kualitas, selain penampilan fisik produk juga diperhatikan dari sisi keamanan pangan. Bahan-bahan untuk mengolah termasuk produk yang aman untuk dikonsumsi • Bagaimana desain produk

• Apa mereknya

• Fitur apa yang perlu ditampilkan pada produk • Kemasan bagaimana

• Ukurannya bagaimana

• Apakah perusahaan menerima produk yang rusak, dll

b. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk. Untuk menetapkan sembarang harga adalah mudah. Menentukan harga yang tepat adalah sulit. Harga yang tepat yaitu tidak terlalu mahal di mata konsumen, masih memeberikan keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi kelemahan perusahaan di mata pesaing. Sehubungan dengan harga, banyak hal yang harus dipikirkan oleh perusahaan yaitu :

• Berapa tingkat harga yang ditetapkan

• Seberapa bebas perantara dalam menetapkan harga, karena umumnya perantaralah (bukan produsen) yang berhubungan dengan konsumen akhir. Berapa harga minimum dan maksimum yang bisa diterapkan oleh perantara (allowances)

• Berapa lama jangka waktu pembayaran

c. Tempat (Place)

Tempat adalah lokasi dimana konsumen biasanya membeli produk tersebut. Misalnya tempat menjual lele penyet di warung, tempura lele di sekolah-sekolah, sosis, nuget lele di mini market, super market, steak lele dan lele asam manis di restoran, dst. Tempat yang dimaksud dalam bauran pemasaran adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan jumlah yang tepat. Hal-hal yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat adalah :

• Saluran pemasaran • Cakupan pasar

• Keanekaragaman produk (assortment) • Lokasi

• Manajemen persediaan • Transportasi dan logistic

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Respons yang diharapkan dari pasar sasaran juga dipengaruhi oleh kegiatan promosi. Hal-hal yang perlu direncanakan berkaitan dengan tempat adalah :

• Apa sasaran yang ingin dicapai melalui promosi • Berapa anggaran yang diperlukan

• Apa pesan yang ingin disampaikan

• Apa metode promosi yang digunakan, apakah iklan, personal selling, hubungan masyarakat, promosi penjualan ataukah pemasaran langsung.

Target market adalah bagian pasar yang dijadikan sebagai tujuan pemasaran. Perusahaan dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibanding pesaing. Konsekuensinya adalah perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya, sekaligus bagaimana perilaku mereka. Untuk menemukan target market, ada empat kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan yaitu (1) mengukur dan memperkirakan permintaan; (2) mensegmentasi pasar (market segementation); memilih pasar sasaran (market tergeting); dan menentukan posisi pasar (market positioning)

1) Mengukur dan Memperkirakan Permintaan Produk Perikanan dan Kelautan, Ada dua cara untuk memperkirakan permintaan produk perikanan dan kelautan yaitu dengan (1) pendekatan fundamental yaitu mengukur dan memperkirakan permintaan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, seperti pertumbuhan pasar, pendapatan, kondisi ekonomi, gaya hidup dan lain-lain; (2) pendekatan teknis melakukan pengukuran dengan melihat kecenderungan permintaan pada masa lalu, yang dianalisis secara statistik untuk mengukur besarnya permintaan saat ini dan masa yang akan dating

2) Segmentasi Pasar, Segmentasi pasar adalah proses untuk menggolong- golongkan pasar ke dalam segmen-segmen. Segmen adalah sekumpulan konsumen yang memberikan respons yang sama terhadap stimuli pemasaran tertentu. Segmentasi pasar dapat didasarkan pada:

• geografis : tempat tinggal, kota, wilayah, dst

• demografis : jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendapatan, dst • psikografis : gaya hidup, kepribadian, kelas social

menggunakan, dst

3) Pemilihan Pasar Sasaran

Setelah mensegmentasi pasar, perusahaan harus memilih segmen mana yang menjadi pasar sasaran. Sasaran ini bisa satu segmen, beberapa segmen, malah seluruh segmen.

4) Penentuan posisi pasar

Setelah menetapkan kalangan mana yang menjadi sasaran, perusahaan perlu memperkuat kehadiran perusahaan pada kalangan tersebut. Untuk itu perusahaan perlu membentuk posisi produk. Posisi produk adalah suatu tempat yang diduduki produk secara relatif terhadap pesaing. Perlu saya sampaikan disini, bahwa tempat disini bukanlah ruang (space) secara fisik, melainkan tempat berupa image di dalam ruang benak konsumen. Seperti saya uraikan sebelumnya bahwa kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan adalah sangat erat berkaitan dengan image produk misalnya lele jenis ikan rendah, udang mahal, udang prestise, ikan membuat alergi, ikan baunya amis, ikan mengolahnya merepotkan, ikan hanya bisa digoreng, dan lain-lain.

Untuk mendapat image yang baik sesuai dengan target market dan segmentasi pasar, maka rubahlah image lele jenis ikan yang ekonomis penting, bisa dibuat aneka produk berkelas, harga terjangkau, tempat- tempat yang biasa didatangi masyarakat kelas atas pun juga menyediakan diversifikasi olahan lele, sehingga image lele baik pada semua segmen pasar. Sebaliknya untuk udang, bagaimana merubah image udang tidak mahal dan udang dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, sehingga produk udang terserap untuk memenuhi pasar domestik. Bagaimana merubah image bahwa tidak semua ikan membuat alergi, ikan tidak amis, ikan tidak merepotkan dalam memasak, ikan tidak hanya digoreng melainkan banyak

marketer untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.