• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan

2) Jika bayi kedinginan, harus di dekap erat ketubuh ibu

3) Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas).

c. Mencegah infeksi

1) Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK dan BAB.

2) Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakan popok di bawah tali pusat. Laporkan ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

3) Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari.

4) Muka pantat dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih hangat dan sabun setiap hari.

5) Jaga bayi dari orang – orang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu. d. Ajarkan tanda – tanda bahaya pada bayi

1) Pernafasan sulit/ > 60 x/menit. 2) Suhu > 38 atau < 36,5 . 3) Warnah kulit biru atau pucat.

4) Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua ada lendir dan darah.

5) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan bau busuk. 6) Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam.

7) Menggigil tangis yang tidak biasa, rewel lemas, terlalu mengantuk lunglai, kejang.

7. Asuhan Kebidanan Bayi 2 – 6 Hari

Menurut Wahyuni (2012) asuhan kebidanan pada bayi 2 – 6 hari yaitu: a. Kebutuhan nutrisi

Rencana asuhan untuk memenuhi kebutuhan minum atau makan bayi adalah membantu bayi mulai menyusui dengan pemberian ASI ekslusif. Untuk itu perlu diketahui perinsip umum dalam menyusui secara dini dan eksklusif yaitu :

1) Bayi harus disusui segera mungkin (terutama satu jam pertama). 2) Kolostrum harus diberikan tidak boleh dibuang.

3) Bayi harus diberi ASI secara ekslusif selama 6 bulan pertama. Hal ini berarti tidak boleh memberikan makan apapun pada bayi selain ASI.

4) Bayi harus disusui kapan saja bayi mau siang atau malam yang akan merangsang payudara memproduksi ASI secara adekuat.

b. Kebutuhan eliminasi

Bayi miksi sebanyak minimal 6 kali sehari. Defekasi pertama berwarnah hijau kehitaman. Pada hari ke 3-5 kotoran berubah warana kuning kecoklatan. Bayi defekasi 4–6kali sehari. Kotoran bayi yang hanya minum susu biasanya cair. Bayi mendapat ASI kotorannya kuning dan agak cair dan berbiji. Asuhan yang diberikan pada bayi : 1) Monitor berkemih/defekasi bayi dalam 24 jam, seberapa sering

bayi berkemih.

2) Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang kuning dan agak berbiji – biji merupakan hal yang normal.

3) Defekasi dapat menyebabkan infeksi, segera bersihkan dan buang kotoran ke dalam toilet atau dikubur.

c. Kebutuhan tidur

Dalam dua minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Neonatus sampai usia 3 bulan rata – rata tidur sekitar 16 jam sehari. Asuhan yang diberikan dalam hal ini adalah :

1) Jelaskan kepada orang tua bahwa pola tidur seperti itu adalah hal yang normal.

2) Bayi harus tidur tanpa kena angin namun cukup mendapat udara segara.

3) Letakan bayi berbaring miring untuk tidur atau tidurkan kembali tanpa bantal.

4) Jaga agar bayi tidak berguling atau jatuh ke lantai. Hindari bayi dari jangkauan anak lain atau binatang peliharaan.

d. Kebersihan kulit

Kulit bayi mempunyai peranan penting melindungi bayi dan sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi agar tidak muncul komplikasi atau penyakit. Bayi dimandikan harus ditunda sampai dengan minimal 6 jam dan di sarankan setelah 24 jam pertama untuk mencegah terjadinya hipotermia.

e. Kebutuhan keamanan 1) Pencegahan infeksi

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi.

b) Memandikan bayi memang tidak terlalu penting/ mendasar. Harus sering dilakukan mengingat terlalu sering pun akan berdampak pada kulit yang belum sempurna.

c) Mengganti popok dan menjaga kebersihan area bokong. 2) Mencegah masalah pernapasan

a) Mencegah hipotermi dan kemungiknan infeksi.

b) Menyendawakan bayi setelah menyusui untuk mencegah aspirasi pada saat terjadi gumoh atau muntah.

3) Mencegah hipotermia

a) Hindarkan bayi terpapar dengan udara yang dingin. b) Jaga suhu ruangan sekitar 18 – 21 .

c) Bayi mengenakan pakian yang hangat dan tidak terlalu ketat. d) Segera menggantikan kain yang basah.

e) Memandikan bayi dengan air hangat ± 37 .

f) Pembungkus bayi harus memfasilitasi pergerkan dari tangan dan kaki.

4) Pencegahan perlukaan dan trauma

a) Jangan meninggalkan bayi/jangan lepas pengawasan terhadap bayi.

b) Pada saat memandikan bayi perhatikan atau cek suhu air terlebih dahulu. Hindari memsukan air panasterlebih dahulu karena akan menyebabkan panas yang cukup menetap pada bagian dasar bak mandi dan ditakutkan bayi tercebur.

c) Gunakan bak mandi yang tidak tinggi/ terlalu dalam serta gunakan air kurang dari setengah tinggi bak mandi untuk mencegah tenggelamnya bayi.

d) Memindahkanbayi harus menggunakan kain untuk menghindari bayi terjatuh karena permukaan kulit dan pergerakan bayi. e) Pergunakan sarung tangan bayi untuk mencegah perlukaan

karena kuku bayi yang panjang.

f) Sarung tangan bayi yang digunakan harus elastis tidak ketat untuk mencegah penekanan terhadap sirkulasi darah ke bagian jari tangan.

8. Jadwal Kunjungan Neonatus (KN)

Menurut Buku KIA (2015) kunjungan neonatus yaitu : a. Kunjungan pertama 6 jam – 48 jam setelah lahir. b. Kunjungan kedua 3 – 7 hari setelah lahir.

c. Kunjungan ketiga 8 – 28 hari setelah lahir.

E. Konsep Dasar Keluarga Berencana

1. Suntikan Progestin / Progestin-Only Injectable (PICs) a) Pengertian.

Suntikan progestin merupakan kontrasepsi suntikan yang berisi hormon progesteron.

b) Mekanisme Kerja

Menekan ovulasi. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Membuat endometrium menjadi kurang baik / layak untuk implantasi dari ovum yang sudah dibuahi. Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi.

c) Keuntungan / Manfaat 1) Manfaat Kontraseptif

Sangat efektif (0.3 kehamilan per 1000 wanita selama tahun pertama penggunaan). Cepat efektif (<24 jam) jika dimulai pada hari ke 7 dari siklus haid. Metode jangka waktu menengah (Intermediate-term) perlindungan untuk 2 atau 3 bulan per satu kali injeksi. Pemeriksaan panggul tidak diperlukan untuk

memulai pemakaian.Tidak mengganggu hubungan seks. Tidak mempengaruhi pemberian ASI. Bisa diberikan oleh petugas non-medis yang sudah terlatih. Tidak mengandung estrogen. 2) Manfaat Non Kontraseptif

Mengurangi kehamilan ektopik, bisa mengurangi nyeri haid, bisa mengurangi perdarahan haid. bisa memperbaiki anemia. Melindungi terhadap kanker endometrium. Mengurangi penyakit payudara ganas. Memberi perlindungan terhadap beberapa penyebab PID (Penyakit Inflamasi Pelvik)

a) Kerugian / Keterbatasan

(1) Perubahan dalam pola perdarahan haid, perdarahan / bercak tak beraturan awal pada sebagian besar wanita.

(2) Penambahan berat badan (2 kg)

(3) Meskipun kehamilan tidak mungkin, namun jika terjadi, lebih besar kemungkinannya berupa ektopik dibanding pada wanita bukan pemakai.

(4) Harus kembali lagi untuk ulangan injeksi setiap 3 bulan (DMPA) atau 2 bulan (NET-EN).

(5) Pemulihan kesuburan bisa tertunda selama 7-9 bulan (secara rata-rata) setelah penghentian.

b) Efek Samping

Amenorrhea, perdarahan Hebat atau Tidak Teratur, pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)

c) Penanganan Efek Samping (1) Amenorrhea

Yakinkan ibu bahwa hal itu adalah biasa, bukan merupakan efek samping yang serius.Evaluasi untuk mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi amenorrhea setelah masa siklus haid yang teratur.Jika tidak ditemui masalah, jangan berupaya untuk merangsang perdarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi.

(2) Perdarahan Hebat atau Tidak Teratur

Spotting yang berkepanjangan (>8 hari) atau perdarahan sedang :Yakinkan dan pastikan. Periksa apakah ada masalah ginekologis (misalnya servisitis). Pengobatan jangka pendek seperti Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 µg EE) selama 1 siklus, Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5 hari). Perdarahan yang ke dua kali sebanyak atau dua kali lama perdarahan normal :Tinjau riwayat perdarahan secara cermat dan periksa hemoglobin (jika ada). Periksa apakah ada maslah ginekologi. Jika perdarahan tidak berkurang dalam 3-5 hari, berikan : (a) Dua (2) pil kontrasepsi oral kombinasi per hari selama

sisa siklusnya kemudian 1 pil perhari dari kemasan pil yang baru

(b) Estrogen dosis tinggi (50 µg EE COC, atau 1.25 mg yang disatukan dengan estrogen) selama 14-21 hari. (c) Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan

nafsu makan)

(3) Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)

Informasikan bahwa kenaikan/penurunan BB sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi yang lain (Handayani, 2011).