• Tidak ada hasil yang ditemukan

BBRP CATATAN TTG PEMILIHAN SOAL

Dalam dokumen Ringkasan UTS Teologi Moral Keluarga 201 (Halaman 85-88)

BAB VIII AKAL BUD

PSL 54 BBRP CATATAN TTG PEMILIHAN SOAL

Meskipun dibahas bersama, tetap hrs dicamkan bhw tema keluarga, perkawinan & sexualitas sebenarnya tdk sama, bahkan dpt diutarakan sendiri2, & ini bkn hny soal praktis, tpi dpt menyangkut

soal pemahaman.

Dlm teologi moral katolik pembahasan bersama ini dpt dibenarkan krn memang menyangkut pemahaman yg mempersatukan ketiganya (spt masih akan diuraikan kemudian) tanpa mengurangi makna ciri khas masing-masing.

Klasifkasi pembahasan menurut dekalog meliputi hukum IV, VI & IX yg dlm tradisi mengambil tempat yg dianggap penting & mencolok, shg moral katolik sering diasosiasikan dg moral sexual. Keutamaan pokok keadilan & keugaharian

Klasifkasi pembahasan menurut skema keutamaan pokok berkisar pd keutamaan pokok keadilan & keugaharian. Keadilan menyangkut relasi dg pihak lain, & berlaku bgi seluruh dekalog. Keugaharian lebih menyangkut pengendalian diri yg perlu utk relasi dg pihak lain.

2. Dlm traktat ini

a. Keterkaitan tak terpisahkan

Keluarga, perkawinan & sexualitas saling terkait, sekurang- kurangnya dlm pemahaman menurut agama katolik, krn hrs diakui adanya kecenderungan & usaha utk memisahkannya.

b. Aspek dominan

Sbg jalan keluar soal-soal itu dikelompokkan menurut aspek dominan dg tetap menyadari kemungkinan membicarakannya dlm kategori lain, mis. soal hubungan pranikah & luarnikah jg bisa dibahas dlm kategori perkawinan, demikian pula soal fertilisasi in vitro dlm kategori soal keluarga. Maka dr itu dlm bab-bab dinyatakan bbrp soal yg lebih (jadi tdk eksklusif) berkaitan dg keluarga, perkawinan atau sexualitas.

II. PRIORITAS MASALAH A. MENURUT TEMPAT 1. Di kawasan barat a. Kenyataan

Teologi moral membahas soal-soal yg ratusan tahun timbul di kawasan barat. Itulah kenyataan yg hrs kita terima. Perkembangannya mungkin sj lain (mungkin jg serupa) seandainya tjd di kawasan timur. Dr ini tak dpt disimpulkan bhw de facto perilaku org lain, krn mungkin sama, tpi tak dpt terus terang krn belum diterima masyarakat, jadi menjurus kpd kemunafkan.

b. Relevansi, aktualitas & urgensi

Mungkin tingkat relevansi, aktualitas & urgensinya di kawasan barat berbeda dg faktor-faktor kontekstual (budaya, mentalitas, hubungan keluarga dsb. ) di kawasan timur

2. Di kawasan timur a. Terutama Asia

Dg kawasan timur dimaksudkan terutama benua Asia yg menurut tradisinya, terutama di daerah pedesaan, mempunyai sikap lain thd keluarga, perkawinan & sexualitas, shg org Asia dlm yg terombang- ambing antara peradaban timur & barat tahap peralihan mengalami kesulitan mengikuti paham yg mana.

b. Pengaruh globalisasi

Pd awal milenium ketiga ini sdh dpt dirasakan pengaruh proses globalisasi tak hny atas pemahaman keluarga, perkawinan & sexualitas, tpi jg atas prakteknya. Rupanya di kawasan barat org

lebih terus terang dp di kawasan timur, di mana org tdk terlalu konsisten antara teori & praktek: dlm teorinya mengikuti pola budaya timur, tpi dlm prakteknya sembunyi-sembunyi mengikuti pola budaya barat.

B. MENURUT ZAMAN 1. Di zaman lampau

Di zaman lampau Grj bergumul dg berbagai masalah yg waktu itu memang timbul dr kebutuhan, tpi sdh diselesaikan, meskipun tradisi penyelesaiannya kurang memuaskan kita.

2. Di masa kini & masa depan

Di masa kini & masa depan timbul soal-soal lain krn memang ada perkembangan zaman. Mungkin sj masalah dewasa ini didekati dg posisi masa lampau, & dirasakan tdk sesuai lagi, lalu org mencari pemecahan lain.

PSL 55

CAPITA SELECTA

I. ARTI CAPITA SELECTA A. PENGERTIAN

1. Capita

Yg dimaksudkan dg “capita” adl pokok-pokok bahasan ttg soal ttt, terutama bila dpt diperkirakan kesulitan penyajikan pembahasan yg tuntas.

2. Selecta

Yg dimaksudkan dg “selecta” adl “yg dipilih”, jadi tdk lengkap semuanya, tpi hny sebagian dr masalah yg ada sbg contoh aplikasi prinsip & norma di bidang ini. Jadi, mungkin sj apa yg dirasakan sbg masalah, tak terpilih, tpi soal yg tak dipermasalahkan malahan diangkat.

B. HNY ILUSTRATIF, TAK EKSHAUSTIF 1. Rumitnya praktek pastoral di lapangan

Di STFT diberikan teori, meskipun sebisa-bisanya jg praktek diperhatikan, tpi terbatas, jg krn faktor nonteologis (IPA & IPS) & kesadaran (penilaian) masyarakat mengalami perkembangan dlm penelitian terus-menerus. Pengalaman kerja & ongoing formation ikut membantu

2. Hny ilustratif

Pembahasan berbagai masalah dr bidang keluarga, perkawinan & sexualitas dimaksudkan sbg contoh utk membahas soal-soal serupa. Hal ini jg membawa keuntungan sbg pembekalan utk memecahkan masalah serupa yg mungkin di masa depan mjd lebih aktual & bahkan urgen.

3. Tak ekshaustif

Dg “tak ekshaustif” dimaksudkan selain bhw enumerasi ini tak lengkap & hrs diperhitungkan kemungkinan adanya masalah- masalah lain, jg dimaksudkan faktor perkembangan yg tak terduga. II. SISTEMATIK

A. MENURUT KLASIFIKASI TTT 1. Capita selecta tertata

Meskipun dsbt capita selecta, pemilihan ini tdk sembarangan, tpi menurut klasifkasi ttt, walaupun tdk tuntas.

2. Bahan capita selecta

Bahan capita selecta itu berkisar pd:

a. Keluarga b. Perkawinan c. Sexualitas (termasuk soal bgi yg tdk nikah)

B. TERBUKA UTK PERKEMBANGAN LEBIH LANJUT DI MASA DEPAN

1. Tekanan pd prinsip & norma

Dlm uraian ini dikedepankan pembahasan prinsip & norma sbg bekal untuk jg scr mandiri menggumuli masalah-masalah lain serupa yg akan timbul di masa mendatang.

2. Capita selecta hny sbg contoh

Pembahasan capita selecta ini dimaksudkan hny sbg contoh utk penerapan prinsip & norma pd masalah-masalah lain serupa yg eventual akan timbul & kini belum dpt diprakirakan. Jadi, yg lebih penting adl metodenya, bkn kasusnya.

3. Soal pemilihan

Bisa sj tjd bhw soal-soal yg dipilih dlm capita selecta bkn masalah yg dipertanyakan, & sebaliknya, masalah yg dianggap mendesak, tdk diangkat dlm capita selecta. Maka dr itu makin pentinglah pendekatan: hendaknya capita selecta ini dipandang lebih sbg ilustrasi & metode dp pembahasan tuntas suatu masalah.

Dalam dokumen Ringkasan UTS Teologi Moral Keluarga 201 (Halaman 85-88)

Dokumen terkait