• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. PENELITIAN TENTANG PERANAN KETERLIBATAN HIDUP

A. Gambaran Umum Prodi IPPAK

3. Beberapa Bentuk Kegiatan dan Perkuliahan Mahasiswa Prodi

Prodi IPPAK merupakan salah satu lembaga yang mendidik dan mempersiapkan calon-calon katekis profesional. Dalam proses pendampingan, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahun saja, tetapi mahasiswa juga mulai dilatih untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan menggereja

baik dalam lingkup paroki maupun lingkungan. Bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa Prodi IPPAK dalam rangka memupuk panggilan sebagai katekis, antara lain:

a. Pembinaan Spiritualitas

Pembinaan spiritualitas diselenggarakan seperti mata kuliah-mata kuliah lain yang dilaksanakan selama empat tahun penuh. Materi yang disajikan dalam pembinaan spiritualitas tiap semesternya cukup beragam, hal ini disebabkan karena komposisi dan penekanan dari masing-masing semester berbeda-beda sesuai tujuan dari tiap semesternya dan juga mengikuti perkembangan mahasiswa yang didampingi. Dalam pembinaan spiritualitas tahun pertama diharapkan mahasiswa mengenal teman-teman seangkatannya, nyaman dengan lingkungan baru, mantap dengan pilihan prodinya, menumbuhkan nilai-nilai kedewasaan manusiawi, dan menyadari kerinduan hatinya yang terdalam sehingga jati dirinya semakin terarah pada Tuhan dan sesamanya (Silabus Pembinaan Spiritualitas I dan II). Tahun kedua diharapkan mahasiswa memiliki kedewasaan kristiani yang ditandai dengan mengenal dan meneladani pribadi dan karya-karya Yesus sehingga semakin tertarik mengikuti-Nya (Silabus Pembinaan Spiritualitas III dan IV). Dalam tahun ketiga diharapkan mahasiswa ketika di lapangan dapat merencanakan ibadat, memimpin ibadat dan mempraktekkannya bersama umat (Silabus Pembinaan Spiritualitas V dan VI). Tahun keempat diharapkan panggilan hidup mahasiswa lebih terarah dan spiritualitas katekisnya berkembang sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mahasiswa siap dalam memasuki dunia kerja

sebagai guru agama dan katekis yang memiliki spiritualitas katekis (Silabus Pembinaan Spiritualitas VII dan VIII).

Metode yang dipakai dalam perkuliahan juga cukup beragam seperti bertolak dari pengalaman mahasiswa, audio visual, diskusi kelompok, dinamika proses, dialog dengan harta kekayaan iman Gereja dan refleksi para tokoh, pengolahan dan latihan doa pribadi dan bersama serta praktek ibadat. Di Prodi IPPAK pembinaan spiritualitas menjadi dasar bagi mahasiswa dalam menyatukan kecerdasan intelektual, emosional, afeksi maupun tindakan dan spiritual. Pembinaan spiritualitas ini mengarah pada profil lulusan yang hendak dicapai dalam visi dan misi Prodi yang bertujuan membantu mahasiswa dalam memperkembangkan kedewasaan manusiawi maupun kedewasaan iman dalam rangka mewujudkan katekis yang profesional, berspiritual, bertanggung jawab, dan memiliki iman yang mendalam (Staf Dosen 2010: 73-74).

b. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Pradnyawidya

Paduan suara mahasiswa Pradnyawidya secara struktur organisasi berada di bawah naungan HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kateketik). Kegiatan paduan suara ini merupakan salah satu UKM yang ada di Prodi IPPAK, di mana anggotanya terdiri dari mahasiswa tingkat awal sampai mahasiswa tingkat ke empat, yang telah menempuh dan lolos berbagai seleksi dari para pengurus. Jadwal latihan rutin kegiatan ini biasanya disepakati bersama. Latihan bersama tidak hanya dilaksanakan ketika akan bertugas, namun dalam paduan suara ini para anggota juga diperkenalkan dan dilatih untuk menyanyikan lagu-lagu yang baru (belum dikenal). Tugas yang dilaksanakan oleh paduan suara Pradnyawidya

tidak hanya di lingkup kampus, melainkan menerima tugas dari berbagai kegiatan umat seperti koor manten, misa arwah, syukuran pesta perkawinan, dsb. Selain itu, PSM Pradnyawidya juga melayani umat dalam bentuk pelayanan paduan suara diberbagai Gereja maupun paroki.

Mahasiswa yang ikut ambil bagian menjadi anggota PSM Pradnyawidya terbantu dalam melatih diri bernyanyi dan membaca not dengan benar. Selain itu, mereka juga lebih banyak mengenal lagu-lagu rohani Gereja yang nantinya ketika sudah menjadi katekis dapat memperkenalkan kepada umat, agar mereka semakin menaruh perhatian kepada hal-hal yang spiritual, dan dengan demikian mereka merasakan kedekatan yang akrab dengan Tuhan dan Gereja. Kecintaan terhadap lagu-lagu rohani Gereja merupakan sebuah pertanda bahwa sebagai umat beriman memiliki kesadaran spiritual, berupa kemauan untuk senantiasa mencari kehendak Allah. Di samping itu, latihan koor atau latihan lagu-lagu rohani Gereja juga bertujuan untuk mengajarkan umat beriman bagaimana membaca not secara lebih baik dan tepat. Kiranya melalui latihan ini, mereka tidak merasa asing terhadap lagu-lagu rohani Gereja dan not-not yang terdapat dalam lagu.

c. Dirigen

Mata kuliah dirigen diajarkan pada mahasiswa semester II dengan tujuan agar mereka mampu dan terampil dalam memilih, menganalisis, dan mempraktikkan secara sederhana lagu-lagu ibadat maupun lagu-lagu profan. Melalui kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan menulis dan membaca musik, terutama not angka (Staf Dosen IPPAK, 2010: 52). Pengetahuan yang diterima mahasiswa tentu akan sangat bermanfaat bagi para

calon katekis nantinya yang akan menjalankan tugas pelayanan di tengah kehidupan jemaat. Sebagai katekis tidaklah cukup bila hanya memiliki pengetahuan saja tanpa disertai dengan keterampilan yang memadai karena tugasnya bukan hanya di bidang pewartaan saja, melainkan ikut melaksanakan tugas-tugas Gereja yang lainnya.

Dalam mengikuti mata kuliah dirigen selama satu semester mahasiswa diajarkan tentang teknik dalam memberi aba-aba yang benar, teknik vokal, dan membaca not. Pada akhir semester perkuliahan dirigen ditutup dengan konser paduan suara dari mahasiswa peserta kuliah. Melalui konser itu mahasiswa diberi kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan memberi aba-aba serta keterampilannya dalam bernyanyi.

Untuk melakukan penilaian atas mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti ujian praktek memimpin lagu. Dosen membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok dan setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memimpin lagu yang dinyanyikan bersama oleh anggota kelompoknya.

d. Pendidikan Iman Anak (PIA)

Mata kuliah pendidikan iman anak di Prodi IPPAK diajarkan pada semester III. Mata kuliah ini ditujukan kepada mahasiswa agar mampu memahami keadaan dan tahap-tahap perkembangan iman anak sehingga mampu menguraikan peristiwa-peristiwa kehidupan anak berkaitan dengan perkembangan imannya beserta latar belakangnya, sehingga mampu memikirkan arah dan pelaksanaan Pendidikan Iman Anak (Staf Dosen IPPAK, 2010: 57). Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan Pendidikan Iman Anak baik di

paroki maupun di lingkungan. Dalam prakteknya, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mencari tempat masing-masing untuk melaksanakan pendampingan. Langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa yakni membuat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangannya.

e. PPL PAK Pendidikan Dasar

Mata kuliah ini ingin membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan mengelola proses belajar mengajar pendidikan agama Katolik di SD (Staf Dosen IPPAK, 2010: 64). Selama menjalankan PPL PAK Pendidikan Dasar, mahasiswa diajak untuk mengamati pelaksanaan PAK di SD. Mahasiswa juga diminta untuk membuat administrasi guru, antara lain: RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), Prosem (program semester), Prota (program tahunan), dsb. Perencanaan-perencanaan tersebut dilaksanakan mahasiswa baik secara terbimbing maupun mandiri di dalam kelas. Setelah melaksanakan perencanaan tersebut, mahasiswa diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasinya sehingga mahasiswa mengerti hal-hal baik yang perlu dipertahankan dan hal-hal kurang baik yang harus diperbaiki.

f. PPL Pendidikan Menengah

Mata kuliah ini merupakan program pengalaman lapangan mahasiswa dalam melaksanakan pendidikan agama Katolik di jenjang pendidikan menengah. Sama halnya dengan PPL PAK Pendidikan Dasar, dalam PPL Pendidikan Menengah mahasiswa juga diminta untuk mempersiapkan administrasi guru antara lain RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), Prosem (program semester),

Prota (program tahunan), dsb. Dengan pelaksanaan PPL Pendidikan Menengah ini mahasiswa terbantu dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan diri menjadi guru pendidikan agama Katolik di jenjang pendidikan menengah (Staf Dosen IPPAK, 2010: 71).

g. PPL PAK Paroki

Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan agama Katolik di paroki dengan memperhatikan dan menggunakan berbagai model pendekatan pendidikan agama Katolik, terutama katekese umat. Dalam proses kuliah, mahasiswa tidak hanya dibekali pengetahuan saja tetapi mahasiswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan katekese umat di lingkungan-lingkungan. Hadirnya mahasiswa dalam kegiatan katekese umat bukan sekedar menjadi peserta, tetapi mahasiswa memimpin jalannya proses katekese. Dengan ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mahasiswa semakin mampu dan terampil dalam penanganan pendidikan agama Katolik di paroki (Staf Dosen IPPAK, 2010: 69).

h. PPL Pendidikan Kader

Mata kuliah ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam membuat perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi pendampingan katekis berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari dalam mata kuliah Pendidikan Kader. Dengan pengalaman itu, mahasiswa diharapkan mampu membekali katekis-katekis baru dan mendampingi para

katekis lapangan, baik dalam lingkup paroki maupun sekolah, guna mendukung dan mengembangkan karya katekese Gereja (Staf Dosen IPPAK, 2010: 72).

i. KBP (Karya Bakti Paroki)

Dalam kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam melaksanakan dan mengevaluasi karya-karya pastoral Gereja dalam lingkup paroki (Staf Dosen IPPAK, 2010: 72). Dengan melaksanakan KBP, mahasiswa bisa tahu kemampuan yang dimilikinya dan mendapatkan banyak pengalaman. Mahasiswa juga terbantu dalam memperkembangkan pribadinya sebagai seorang pewarta dengan harapan mereka semakin mantap akan panggilan dirinya sebagai katekis. Sebagai pelayan umat, mereka dituntut untuk selalu siap sedia. Selain itu mahasiswa juga dapat lebih konkret melihat situasi dan kebutuhan hidup rohani umat.

Dokumen terkait