• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.8 Beberapa Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut. Mulyadi (2001) melakukan penelitian mengenai rancang bangun strategi terpadu agroindustri rotan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa desain produk merupakan kompetensi inti dalam sistem agroindustri rotan, oleh karena itu perlu dilakukan aliansi strategis dengan industri setengah jadi yang memiliki hubungan dengan sumber bahan baku dan aliansi dengan perusahaan di luar negeri (buyer) yang menguasai pasar dan distribusi barang jadi rotan.

Han et al. (2000) melakukan evaluasi produk elektronik berdasarkan kegunaan (usability). Evaluasi berdasarkan kegunaan pada studi ini dilakukan

untuk kinerja produk dan citra (image) produk secara subjektif, dengan pertimbangan kedua hal tersebut sangat penting dalam mendesain suatu produk.

Kwahk dan Han (2002) mengajukan suatu metodologi untuk melakukan evaluasi berdasarkan kegunaan produk. Metodologi tersebut terbagi atas tiga komponen, yaitu fitur antarmuka, evaluasi dan pengukuran kegunaan (usability).

Lo dan Chuang (2003) menggunakan rekayasa Kansei untuk mengevaluasi tekstur produk hub devices yang mempunyai lapisan pernis. Penelitian tersebut menggunakan 12 pasang kata sebagai kata Kansei dan 25 contoh produk yang terbagi menjadi tiga faktor, yaitu warna, lapisan pernis (lacquer) dan kilap (glossy). Terdapat dua jenis penilaian yang dilakukan oleh responden, yaitu dengan hanya melihat saja dan dengan melihat dan meraba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik penilaian melalui melihat, maupun melihat dan meraba, faktor lapisan pernis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi Kansei

konsumen.

Lanzotti dan Tarantino (2008) mengintegrasikan pendekatan rekayasa

Kansei dengan Kano analisis untuk melakukan inovasi secara terus menerus (continuous innovation) dengan contoh studi kasus pada interior kereta api. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi elemen mutu yang memuaskan baik secara fungsi maupun emosi pengguna.

Achiche dan Ahmed (2008) mengembangkan suatu set fuzzy if/then rules

untuk memetakan hubungan antar fuzzy input yaitu informasi produk secara geometris dan output. Zhai, et al. (2009) membuat suatu pendekatan pendukung keputusan menggunakan metode rough set untuk meningkatkan kepuasan afektif konsumen dalam desain produk.

Rucitra (2010) melakukan penelitian mengenai pengembangan produk kursi makan rotan pada UKM dengan metode Green Quality Function Deployment

(Green QFD II). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa produk UKM rotan perlu dikembangkan. Selanjutnya diterangkan bahwa kebutuhan konsumen terhadap kursi makan lebih memprioritaskan mutu kursi dibandingkan dengan faktor lingkungan dan faktor biaya.

Hsu et al. (2000) melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi terhadap bentuk produk antara desainer dan konsumen. Penelitian

dilakukan menggunakan metode semantic differential (SD) untuk menilai hubungan antara evaluasi subjektif dari contoh telefon dan bentuk elemen desain. Pada studi kasus ini digunakan 24 sampel telefon dan 40 responden (20 orang desainer dan 20 kosumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak perbedaan persepsi antara desainer dan konsumen terhadap objek yang sama dan interpretasi mereka terhadap gambar-kata yang sama. Konsumen tidak mengerti terhadap pengertian arti gambar-kata, tetapi mereka lebih memperhatikan jika telefon itu terlihat baru. Para desainer lebih menilai sampel telefon yang mempunyai desain elegan, sedangkan konsumen lebih memilih desain yang modern dan desain yang licin. Kata Kansei, mature, delicate mempengaruhi kesukaan desainer, sedangkan konsumen dipengaruhi kehalusan gambar.

Jiao et al. (2006) mengembangkan Kansei mining system, yaitu sistem pendukung keputusan untuk memperbaiki proses pemetaan Kansei dengan menggunakan catatan penjualan masa lampau dan spesifikasi produk. Sistem yang dikembangkan menggunakan metode association rules dan analisis conjoint.

Ishihara et al. (2010) menggunakan pendekatan Kansei dan kontrol untuk mengembangkan model mesin cuci. Terdapat tiga model mesin cuci yang dibandingkan, yaitu mesin cuci dengan drum miring (slanted drum), mesin cuci tipe drum-horizontal (pintu bukaan di bagian bawah) dan mesin cuci dengan drum-vertikal (pintu bukaan di bagian atas). Pengukuran Kansei dilakukan dengan memperhatikan postur tubuh konsumen saat menggunakan mesin cuci, baik saat memasukkan dan mengeluarkan pakaian dari mesin cuci, maupun saat mengatur tombol kontrol mesin cuci. Hasil penelitian menunjukkan pada pengukuran postur kerja tubuh konsumen, mesin cuci dengan desain drum miring (pintu bukaan miring) lebih baik dibandingkan model lainnya.

Peranginangin et al. (2011) melakukan penelitian membedakan Kansei

antara jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan pada kebutuhan dan keinginan dan pilihan untuk desain produk. Pilihan maskulin dan feminim digunakan karena terdapat dimensi pada kultur nasional. Survey dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan skala semantic differensial. Sampel yang digunakan sampel telefon genggam.

Smith dan Fu (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara head-up display (HUD) pada dashboard mobil dengan Kansei pengemudi. Desain HUD dibagi menjadi enam faktor, yaitu bentuk konten utama, bentuk konten non utama, jumlah informasi yang ditampilkan, lokasi, huruf dan warna.

Pada umumnya, penelitian menggunakan rekayasa Kansei lebih menekankan untuk pengembangan produk baru (Febriono et al. 2009; Nandiroh & Tontowi 2007), penggunaan metode statistik (Lanzotti & Tarantino 2008). Untuk produk pertanian, penelitian dengan menggunakan pendekatan rekayasa Kansei

masih sedikit. Penelitian menggunakan rekayasa Kansei untuk produk pertanian antara lain dilakukan oleh Ikeda (2004), Endo (2007), dan Ushada dan Murase (2009). Penelitian untuk menghubungkan kata Kansei dengan menggunakan metode association rules dilakukan oleh Jiao (2006).

Berdasarkan penelitian diatas, maka pemetaan kata Kansei dan elemen desain produk belum banyak dilakukan. Pada penelitian ini, penggunaan metode rekayasa Kansei dengan AHP, association rules dan QFD dilakukan untuk memperoleh pemetaan keinginan konsumen, khususnya untuk produk yang berbahan baku pertanian. Posisi penelitian yang dilakukan dibandingkan dengan berbagai penelitian terdahulu disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Posisi penelitian yang dilakukan terhadap penelitian terdahulu Jenis produk dan

lingkup

Metode yang digunakan

1 2 1 2 3 4 Han et al. (2000)  Mulyadi (2001)  Lo dan Chuang (2003)   Bouchard et al. (2003)   Ikeda et al. (2004)  

Schűtte dan Eklund (2005)

 

Jiao et al. (2006)  

Endo et al. (2007)  

Jie et al. (2007)  

Choi dan Jun (2007)  

Lokman (2009)  

Zhai et al. (2009)  

Rucitra (2010)  

Yang dan Shieh (2010)  

De Felice dan Petrillo (2010)

  

Kabeil (2010)   

Ishihara et al.(2010)  

Xia dan Wang (2010)  

Ushada dan Murase (2011)   Smith dan Fu (2011)   Chu et al. (2011)  Yang (2011)   Qin dan Ye (2012)    Penelitian yang dilakukan      Keterangan :

Jenis produk dan lingkup: 1. Produk pertanian, 2. Produk non pertanian Metode yang digunakan: 1. Rekayasa Kansei, 2. AHP, 3. Association rules, 4. QFD

Dokumen terkait