5 IDENTIFIKASI FAKTOR KANSEI KONSUMEN TERHADAP DESAIN
5.4 Pengukuran Nilai Prioritas Desain Kursi Rotan
Pengukuran nilai kepentingan dilakukan dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP membantu menyelesaikan masalah penentuan nilai kepentingan dengan membaginya ke dalam unsur-unsur berupa kriteria dan alternatif serta menyusunnya menjadi sebuah struktur hierarki. Struktur hirarki dibagi menjadi tiga unsur, yaitu tujuan, faktor, dan kata Kansei
Bentuk dari struktur hirarki tersebut disajikan pada Gambar 13.
Tujuan yang ditetapkan pada struktur hirarki tersebut adalah prioritas desain. Unsur faktor terdiri dari faktor estetika, fungsi, bahan dan konstruksi. Unsur kata Kansei terdiri atas kata cantik, unik, inovatif, sederhana, modern, alami, kokoh dan nyaman. Pengukuran nilai kepentingan dilakukan untuk setiap elemen desain kursi rotan, yaitu untuk desain sandaran punggung, desain dudukan, desain sandaran tangan, desain kaki dan desain anyaman kursi rotan. Pada pengukuran nilai kepentingan tersebut juga diminta penilaian responden terhadap alternatif pilihan desain yang ada.
Gambar 13 Struktur hirarki pemilihan prioritas desain kursi rotan
Untuk memperoleh nilai kepentingan digunakan pairwise comparison
(perbandingan berpasangan). Nilai perbandingan berpasangan tersebut dilakukan oleh konsumen menggunakan kuesioner. Responden diminta menilai perbandingan antar elemen desain dengan kriteria faktor evaluasi. Dalam kuesioner, ditampilkan gambar-gambar untuk setiap elemen desain seperti yang disajikan pada Tabel 6. Contoh kuesioner disajikan pada Lampiran 2.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner menjadi nilai pairwise comparison dan diolah dengan menggunakan bantuan software Expert Choice 11. Kelebihan penggunaan software Expert Choice adalah pengguna dapat melihat hubungan antar bagian dengan masing masing altenatif yang terpilih, selain itu perhitungan konsistensi rasio dapat dilakukan secara otomatis. Hasil konsistensi rasio yang diperoleh menunjukkan nilai dibawah 10 persen, yang menunjukkan hasil penilaian tersebut telah konsisten.
5.4.1. Sandaran punggung kursi rotan
Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei
konsumen tertinggi untuk desain sandaran punggung adalah faktor konstruksi, dengan bobot 0,358. Prioritas kata Kansei konsumen untuk faktor tersebut adalah kata kokoh dengan bobot 0,276, sedangkan kata sederhana mempunyai bobot
0,082. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor fungsi dengan bobot 0,263 dengan urutan kata Kansei nyaman dngan bobot 0,207dan inovatif dengan bobot 0,056. Faktor estetika menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,203 dengan kata Kansei yang dominan adalah unik dengan bobot 0,148 dan cantik dengan bobot 0,055. Faktor keempat yang mempengaruhi Kansei konsumen adalah bahan dengan bobot 0,176 dengan kata Kansei alami dan modern dengan bobot masing- masing 0,123 dan 0,053. Secara jelas bobot faktor untuk sandaran punggung kursi rotan disajikan pada Tabel 7.
Hasil pemilihan alternatif terhadap desain kursi rotan menunjukkan desain sandaran punggung rendah berbentuk melengkung (V14) menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,333. Prioritas kedua adalah desain sandaran punggung rendah berbentuk bulat (V13) dengan bobot 0,245. Prioritas ketiga adalah desain sandaran punggung tinggi berbentuk kotak (V12) dengan bobot 0,243, sedangkan desain sandaran punggung tinggi berbentuk setengah lingkaran (V11) menjadi prioritas keempat dengan bobot 0,178. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dengan menggunakan pairwise comparison disajikan pada Gambar 14.
Tabel 7 Bobot faktor sandaran punggung kursi rotan
Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat
Estetika 0,203 3 Cantik 0,055 7 Unik 0,148 3 Fungsi 0,263 2 Inovatif 0,056 6 Nyaman 0,207 2 Bahan 0,176 4 Alami 0,123 4 Modern 0,053 8 Konstruksi 0,358 1 Kokoh 0,276 1 Sederhana 0,082 5
5.4.2. Dudukan kursi rotan
Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei
konsumen tertinggi untuk desain dudukan kursi rotan adalah fungsi dengan bobot 0,324., dengan kata Kansei inovatif dan nyaman dengan masing-masing bobot 0,180 dan 0,144. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor konstruksi dengan bobot 0,278, prioritas kata Kansei pada faktor ini adalah kata kokoh dan sederhana dengan masing masing bobot 0,215 dan 0,063. Faktor bahan menjadi
faktor ketiga dengan bobot 0,201 dengan kata alami 0,132 dan modern 0,069. Terakhir, faktor keempat yang mempengaruhi Kansei konsumen adalah estetika dengan bobot 0,197 dengan kata Kansei cantik dan unik dengan bobot masing- masing 0,070 dan 0,127. Secara lebih jelas bobot faktor untuk desain dudukan disajikan pada Tabel 8.
Keterangan : V11= desain sandaran punggung tinggi setengah lingkaran
V12 = desain sandaran punggung tinggi kotak
V13= desain sandaran punggung rendah bulat
V14 = desain sandaran punggung rendah melengkung
Gambar 14 Prioritas desain elemen sandaran punggung kursi rotan.
Tabel 8 Bobot faktor desain dudukan kursi rotan
Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat
Estetika 0,197 4 Cantik 0,070 6 Unik 0,127 5 Fungsi 0,324 1 Inovatif 0,180 2 Nyaman 0,144 3 Bahan 0,201 3 Alami 0,132 4 Modern 0,069 7 Konstruksi 0,278 2 Kokoh 0,215 1 Sederhana 0,063 8
Hasil pemilihan alternatif desain menunjukkan desain dudukan berbentuk setengah lingkaran (V22) menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,378. Prioritas kedua adalah desain dudukan berbentuk lingkaran (V23) dengan bobot 0,312,
0 0.1 0.2 0.3 0.4 V11 V12 V13 V14 Bobot
sedangkan desain dudukan berbentuk persegi empat (V21) menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,309. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dudukan kursi rotan disajikan pada
Gambar 15.
Keterangan : V21= desain dudukan persegi empat V22 = desain dudukan setengah lingkaran V23 = desain dudukan lingkaran
Gambar 15 Prioritas desain elemen dudukan kursi rotan.
5.4.3. Sandaran tangan kursi rotan
Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor tertinggi yang mempengaruhi
Kansei konsumen untuk desain sandaran tangan kursi rotan adalah faktor estetika dengan bobot 0,363. Kata Kansei yang dominan pada faktor ini adalah kata cantik dan unik dengan masing-masing bobot 0,193 dan 0,170. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah faktor bahan dengan bobot 0,322 dengan kata Kansei alami dan modern dengan masing masing bobot 0,185 dan 0,137. Faktor fungsi menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,191 dengan kata inovatif 0,092 dan nyaman 0,099, sedangkan faktor keempat adalah konstruksi dengan bobot 0,124 dengan kata
Kansei kokoh dan sederhana dengan bobot masing-masing 0,077 dan 0,047. Secara jelas bobot faktor untuk desain dudukan kursi rotan disajikan pada Tabel 9.
Hasil pemilihan alternatif desain kaki kursi rotan menunjukkan desain sandaran tangan yang berbentuk melengkung (V31) menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,491. Prioritas kedua adalah desain sandaran tangan yang
0 0.1 0.2 0.3 0.4 V21 V22 V23 Bobot
berbentuk persegi (V32) dengan bobot 0,286, sedangkan desain tanpa sandaran tangan (V33) menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,223. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dudukan kursi rotan disajikan pada
Gambar 16.
Tabel 9 Bobot faktor desain sandaran tangan kursi rotan
Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat
Estetika 0,363 1 Cantik 0,193 1 Unik 0,170 3 Fungsi 0,191 3 Inovatif 0,092 6 Nyaman 0,099 5 Bahan 0,322 2 Alami 0,185 2 Modern 0,137 4 Konstruksi 0,124 4 Kokoh 0,077 7 Sederhana 0,047 8
Keterangan : V31= desain sandaran tangan berbentuk melengkung V32 = desain sandaran tangan berbentuk persegi V33 = tidak mempunyai sandaran tangan
Gambar 16 Prioritas desain elemen sandaran tangan kursi rotan.
5.4.5. Kaki kursi rotan
Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei
konsumen tertinggi untuk desain kaki adalah konstruksi dengan bobot 0,587 dengan prioritas kata Kansei kokoh dan sederhana dengan masing-masing bobot 0,437 dan 0,150. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah fungsi dengan bobot 0,154 dengan kata Kansei inovatif dan nyaman dengan masing masing bobot
-0.1 6E-16 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 V31 V32 V33 Bobot
0,042 dan 0,112. Faktor bahan menjadi faktor ketiga yang mempengaruhi Kansei konsumen dengan bobot 0,152, dengan kata alami dengan bobot 0,083 dan kata modern dengan bobot 0,069. Terakhir, faktor keempat adalah estetika dengan bobot 0,108 dengan kata Kansei cantik dan unik dengan bobot masing-masing 0,048 dan 0,060. Secara jelas bobot faktor untuk desain dudukan disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Bobot faktor desain kaki kursi rotan
Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat
Estetika 0,108 4 Cantik 0,048 7 Unik 0,060 6 Fungsi 0,154 2 Inovatif 0,042 8 Nyaman 0,112 3 Bahan 0,152 3 Alami 0,083 4 Modern 0,069 5 Konstruksi 0,587 1 Kokoh 0,437 1 Sederhana 0,150 2
Hasil pemilihan alternatif desain kaki kursi rotan menunjukkan desain V42 menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,436. Prioritas kedua adalah desain V41 dengan bobot 0,359, sedangkan desain V33 menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,206. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain dudukan kursi rotan disajikan pada Gambar 17.
Keterangan : V41= Desain kaki kursi rotan dengan penopang bersilang V42 = Desain kaki kursi rotan yang tertutup dengan anyaman V43= Desain kaki kursi rotan tanpa penopang
Gambar 17 Prioritas desain elemen kaki kursi rotan.
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 V41 V42 V43 Bobot
5.4.5. Anyaman kursi rotan
Dari hasil olahan data diperoleh bobot faktor yang mempengaruhi Kansei
konsumen tertinggi untuk desain anyaman kursi rotan adalah estetika dengan bobot 0,402. Kata Kansei yang dominan pada faktor ini adalah kata cantik dan unik dengan bobot masing-masing 0,201 dan 0,201. Faktor yang menjadi urutan kedua adalah konstruksi dengan bobot 0,235 dengan kata Kansei kokoh dan sederhana dengan masing masing bobot 0,175 dan 0,060. Faktor bahan menjadi faktor ketiga dengan bobot 0,186 dengan kata alami 0,106 dan modern 0,080, sedangkan faktor keempat adalah fungsi dengan bobot 0,177 dengan kata Kansei
inovatif dan nyaman dengan bobot masing-masing 0,065 dan 0,112. Secara jelas bobot faktor untuk anyaman kursi rotan disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Bobot faktor desain anyaman kursi rotan
Faktor Bobot Peringkat Kata Bobot Peringkat
Estetika 0,402 1 Cantik 0,201 1 Unik 0,201 2 Fungsi 0,177 4 Inovatif 0,065 7 Nyaman 0,112 4 Bahan 0,186 3 Alami 0,106 5 Modern 0,080 6 Konstruksi 0,235 2 Kokoh 0,175 3 Sederhana 0,060 8
Hasil pemilihan alternatif desain anyaman menunjukkan desain anyaman liris (V52) menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,227. Prioritas kedua adalah desain anyaman antik (V53) dengan bobot 0,195. Prioritas ketiga adalah desain anayaman rapat satu-satu (V51) dengan bobot 0,176, prioritas selanjutnya desain anyaman kembang tanjung (V55) dan ornamen rotan susun jarang (V56), dengan bobot 0,144 dan 0,141. Dilain pihak, desain anyaman satu-satu (V54) menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,117. Secara lebih jelas bobot hasil pemilihan alternatif desain anyaman kursi rotan disajikan pada Gambar 18.