• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beepolen yang letaknya menyatu dengan madu Selain madu dan propolis, trigona menghasilkan bee polen

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR SEHARI HASIL PENELITIAN (Halaman 37-42)

Photo by : Septiantina DR

Gb 6. Beepolen yang letaknya menyatu dengan madu Selain madu dan propolis, trigona menghasilkan bee polen

Bee polen adalah kumpulan serbuk sari yang diambil oleh lebah yang diletakkan pada tempat khusus dan merupakan makanan pokok bagi koloni lebah tersebut (Travaga, 2012). Letak bee polen biasanya berdampingan dengan letak madu di dalam sarang. Rasa bee polen sangat asam karena merupakan kumpulan serbuk sari dari bunga.

Produk perlebahan selanjutnya yang dapat dihasilkan oleh trigona adalah royal jelly. Royal jelly adalah cairan yang berbetuk jelly/ kental dan berwarna putih yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan khusus ratu lebah sepanjang hidupnya. (Travaga, 2012). Royal jelly masih sulit ditemukan di sarang trigona, biasanya karena letaknya yang berada di dalam kumpulan madu.

Dari keempat produk yang dihasilkan oleh trigona, beberapa diantara sudah dapat dihitung nilai ekonominya. Di Pulau Lombok, budidaya Trigona sp saat ini masih memanfaatkan madunya saja. Untuk propolis, bee polen dan royal jelly belum dimanfaatkan secara optimal. Hal itu dikarenakan karena belum ada jaringan pemasaran untuk propolis, bee polen maupun royal jelly trigona. Beberapa daftar harga produk perlebahan trigona yang disajikan dalam tabel berikut :

Gb 7. Trigona di celah batu Gb 8. Trigona di kotak trafo Tabel 1. Daftar Harga Madu, Propolis dan Bee polen di berbagai daerah

Nama Peternak

Asal Hasil Budidaya Trigona

Madu Propolis

Mentah

Bee Polen Sukandar Luwu Utara 60.000/liter 60.000/kg 60.000/kg

Hariyono Malang 70.000/liter -

-Ajid Pandeglang 170.000/liter -

-Amiq Wir Sengkukun 100.000/botol -

-Haji Hakim Sira Lauk 100.000/botol -

-Suhaedi Lendang Nangka 150.000/botol - -Suadi Karang Bayan 150.000/botol - -Edi Kurniawan Rembiga 150.000/botol -

-Triko Slamet Gunung Sari 100.000/botol -

-Dari data diatas, hasil budidaya trigona terbukti dapat menghasilkan nilai ekonomi. Budidaya trigona tak lepas dari kondisi koloni trigona secara alami di alam. Di alam, trigona dapat ditemukan di kayu-kayu lapuk, bambu, celah batu, kotak trafo dan tiang penyangga rumah.

22 |

Pembudidayaan lebah madu trigona cukup mudah, beberapa proses yang dilakukan untuk membudidayakan sampai dengan proses menjadi propolis mentah cair adalah (Riendriasari,2013) :

a. Proses Pengambilan Koloni Di Alam

Berdasarkan keterangan narasumber, trigona biasanya ditemukan di pohon lapuk, bambu, bebatuan, bahkan di rumah penduduk. Tim BPTHHBK menemukan trigona bersarang di pohon kelapa, celah bebatuan, dan kotak listrik. Setelah ditemukan koloni, maka lokasi tempat koloni itu bersarang akan diambil untuk kemudian di pindahkan ke dalam stup (kotak). Pemindahan koloni juga ada waktunya, lebih baik memindahkan koloni pada malam hari, ketika semua koloni sudah kembali ke dalam sarangnya. Pemindahan koloni menggunakan cara tradisional yaitu dengan dipisah menggunakan pisau kikis dan secara perlahan memindahkan telur ke stup yang baru. Telur yang dipindahkan diyakini ada ratu lebah, sehingga lebah yang lain secara otomatis akan mengikuti berpindah ke tempat yang baru.

b. Pemindahan Koloni di Stup

Setelah koloni dipindahkan ke stup yang baru, diamkan stup selama kurang lebih 5 bulan agar koloni kembali sehat dan dapat membentuk pertahanan dirinya. Khusus untuk trigona, tahap awal yang dilakukan setelah berada di tempat yang baru adalah membentuk propolis. Karena trigona tak bersengat maka akan menggunakan propolis sebagai senjata dan pertahanan dirinya. Propolis akan selalu dibentuk sampai sarang dianggap aman dan tertutup semua, sehingga predator tidak dapat masuk ke dalam sarang. Setelah propolis sudah dirasa cukup, kemudian trigona akan terkonsentrasi untuk memproduksi madu.

c. Pemanenan

Propolis akan terbentuk kembali minimal 5 bulan (BPTHHBK, 2012), semakin lama didiamkan maka semakin banyak propolis yang dihasilkan. Pemanenan pada lebah trigona dapat dilakukan untuk pemanenan madu dan pemanenan propolisnya. Pemanenan madu dilakukan dengan cara diambil dengan sendok kemudian diletakkan ditempat tertutup, kemudian

diperas sehingga madu yang diharapkan keluar. Selanjutnya sebelum dikemas di dalam botol, madu yang didapatkan disaring kembali agar terpisah dengan kotoran-kotoran hasil pemanenan. Untuk pemanenan propolis, dilakukan dengan menggunakan pisau kikis. Setiap bagian sarang yang terdapat propolis maka akan dikikis dan diambil untuk kemudian diproses kembali. d. Proses Ekstraksi Propolis

Dalam memproduksi propolis, dibutuhkan teknik tertentu dalam proses produksinya. Krell (1996) telah menerangkan beberapa metode ekstraksi propolis yang telah banyak dilakukan, metode tersebut menggunakan air (Aquoeus

Extracted Propolis) dan menggunakan alkohol (Ethanol Extracted Propolis). BPTHHBK pada penelitian di tahun 2012

mengekstraksi propolis dengan cara direndam dengan menggunakan air selama 7 dan 14 hari. Setelah dilakukan perendaman, hasil perendaman dibekukan di dalam freezer, dan dihancurkan. Setelah hancur, hasil perendaman tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring dan didapatkan propolis mentah dalam bentuk cair. Propolis mentah cair kemudian dianalisis di Balitro untuk mendapatkan kandungan flavonoidnya. Flavonoid adalah senyawa fenol yang berfungsi untuk melancarkan aliran darah, antibiotik, dan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit.

IV. KESIMPULAN

Hasil penelitian menemukan 2 jenis trigona di Pulau Lombok, yaitu Trigona sapiens dan Trigona clypearis. Kedua jenis trigona ini bisa menghasilkan produk perlebahan berupa madu, propolis, bee polen dan royal jelly. Di Pulau Lombok baru sebatas memproduksi madu, propolis, bee polen dan royal jelly belum dipasarkan. Untuk menghasilkan produk perlebahan dan menghasilkan nilai ekonomi, maka diperlukan usaha budidaya trigona secara optimal.

24 |

DAFTAR PUSTAKA

Bankova, V.S., Solange, L. D. C., Maria, C. M. 2000. Propolis: Recent Advances In Chemistry And Plant Origin. Jurnal Apidologie. 31: 3–15

Komunikasi Pribadi. 2013. Wawancara dengan peternak Trigona di Desa Karang Bayan

Krell, R. 1996. Value-Added Products from Beekeeping. FAO Agricultural

Services Bulletin No. 124. Roma: FAO

Murtidjo, B. A. 1991. Memelihara Lebah Madu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Riendriasari, S.D. 2013. Budidaya Lebah Madu Trigona sp Mudah Dan

Murah. Makalah Seminar Alih Teknologi “Budidaya Lebah Madu Trigona”. Balai Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram

Riendriasari, S.D., Krisnawati, Edi, K. 2013. Teknik Produksi Propolis Lebah Madu Trigona sp di NTB. Laporan Hasil Penelitian. Balai Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram. Tidak dipublikasikan

Travaga. 2012. Diakses dari http://mlmpropolis.com pada tanggal 23 Nopember 2013

Trubus EXO. 2010. Propolis Dari Lebah Tanpa Sengat. Trubus Swadaya. Jakarta

Wahyuni, N., Septiantina, D.R., Edi, K. 2012. Teknik Produksi Propolis Lebah Madu Trigona spp di NTB. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu. Laporan Hasil Penelitian. Mataram

Wijayanti, M. A., Elsa Herdiana M., dan Sugeng Yuwono M. 2003. Efek Bee Propolis terhadap infeksi Plasmodium berghei pada Mencit Swiss. Berkala Ilmu Kedokteran, 35(2): 81-89.

PENINGKATAN PENGUSAHAAN MADU DI KLASTER MADU

Dalam dokumen PROSIDING SEMINAR SEHARI HASIL PENELITIAN (Halaman 37-42)

Dokumen terkait