• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar Bersosialisasi dengan Masyarakat Melalui

Dalam dokumen Pengabdian Masyarakat dalam Tulisan (Halaman 63-67)

Kuliah Kerja Nyata

Oleh Dr. Dewi Asmarani, M.Pd. DPL KKN Plandirejo 1 Bakung Blitar

K

uliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap perguruan tinggi diberi kebebasan untuk menentukan tema yang berbeda dalam melaksanakan kegiatan KKNnya. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengungkapkan sekelumit pengalaman selama menjadi Dosen pembimbing Lapangan (DPL) KKN di salah satu perguruan tinggi yaitu IAIN Tulungagung.

KKN di IAIN Tulungagung memiliki tema besar yaitu POSDAYA berbasis Masjid. POSDAYA adalah Pusat Pemberdayaan keluarga melalui Forum Silaturahim, Komunikasi, Advokasi, Konsultasi, dengan azas Kebersamaan dan Gotong Royong Menuju keluarga mandiri dan sejahtera. Sehingga melalui kegiatan KKN diharapkan dapat mengubah cara berpikir setiap keluarga di masyarakat untuk semangat dan berjuang keras mencapai kesejahteraan secara mandiri dengan azas

Perjuangan Memberdayakan Masyarakat: Catatan Dosen IAIN Tulungagung

gotong royong. Mengingat betapa besar tujuan yang ingin dicapai, maka dibutuhkan keuletan, ketekunan, kesabaran, dan kerja keras dari setiap peserta KKN dalam menjalankan setiap kegiatan yang telah disusun dilapangan.

Untuk mencapai tujuan KKN di atas, salah satu strategi yang dapat digunakan peserta adalah melakukan pendekatan sosial di masyarakat. Yang dimaksud dengan pendekatan sosial di sini adalah upaya dari Perguruan Tinggi, khususnya para mahasiswa peserta KKN selaku pelaksana utama dalam KKN mengintegrasikan diri (meleburkan diri) ke dalam berbagai kegiatan masyarakat agar dapat diterima dan berperan-serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di tempat KKN. Pendekatan sosial dilakukan dalam seluruh rangkaian pengelolan kegiatan KKN. Pendekatan sosial dilakukan dengan berusaha melibatkan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan program kegiatan KKN. Pelibatan masyarakat dalam penyusunan program, membantu peserta KKN dalam mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian program yang tersusun lebih tepat dan realistis. Semakin banyak masyarakat yang dilibatkan tentunya akan semakin baik. Disamping itu keterlibatan masyarakat dalam penyusunan program dapat membawa efek psikologis kepada mereka untuk sama-sama memikul tanggungjawab dalam mengimplementasikan program yang telah disusun. Partisipasi masyarakat untuk memberikan data yang obyektif atas kegagalan dan keberhasilan kegiatan KKN juga dapat digunakan untuk mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.

Pendekatan sosial juga dapat dilakukan dengan cara membangun komunikasi dan hubungan sosial yang harmonis antara peserta KKN dan masyarakat. Komunikasi secara formal maupun informal dapat memberikan hasil yang jauh lebih efektif. Oleh karena itu, peserta KKN, baik secara individual maupun kelompok seyogyanya dapat mengembangkan komunikasi informal dengan seluruh lapisan masyarakat, misalnya pada saat di warung, shalat berjamaah di masjid atau dalam bentuk-bentuk kegiatan informal lainnya. Oleh karena itu, betapa pentingnya pendekatan sosial dalam setiap kegiatan KKN.

Mengingat betapa pentingnya pendekatan sosial maka setiap peserta wajib menguasai aktivitas tersebut. Hal ini

dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan pendekatan sosial. Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial dapat berdampak terhadap kegagalan program KKN itu sendiri. Sebagus apapun program yang dirancang, jika tanpa didukung pendekatan sosial yang memadai tampaknya hanya akan menghasilkan kesia-sian saja. Kegagalan pendekatan sosial juga menjadi penyebab gagalnya hubungan yang telah terjalin antara peserta KKN dan masyarakat. Contohnya seperti suasana KKN yang tidak berjalan kondusif, tidak adanya kehangatan dan keakraban serta tidak adanya hubungan saling percaya. Jika hal tersebut sampai terjadi maka jangan pernah berharap masyarakat mau menerima program yang telah disusun.

Untuk mencegah terjadinya kegagalan pendekatan sosial maka terdapat beberapa hal yang layak untuk diperhatikan oleh para peserta KKN dalam mengintegrasikan diri dengan masyarakat setempat, diantaranya adalah :

1. Masing-masing peserta KKN harus menyadari bahwa pendekatan sosial yang dilakukan bukan untuk kepentingan sesaat dan hanya untuk sementara waktu, yakni hanya pada waktu KKN berlangsung, tetapi diupayakan agar dapat memiliki kepentingan untuk waktu jangka panjang, 2. Dekati semua tokoh masyarakat setempat yang memiliki

pengaruh kuat di masyarakat, baik tokoh formal maupun non formal, guna kepentingan kesuksesan pelaksanaan KKN.

3. Tanamkan keinginan untuk mengenal warga masyarakat lebih jauh dan berniat untuk menambah saudara, dengan siapa pun tanpa pandang bulu.

4. Menghargai dan menghormarti nilai-nilai yang berlaku di masyarakat setempat, meski mungkin nilai-nilai itu tidak selaras dengan peserta KKN.

5. Menjaga penampilan diri, sikap dan perilaku. Senantiasa berpakaian secara santun, hindarkan pembicaraan yang bersifat mengkritik dan dapat menyinggung perasaan masyarakat, terutama yang menyangkut keyakinan serta tata nilai masyarakat setempat. Bersikaplah rendah hati ramah, dan empati terhadap siapapun, dimana pun dan pada saat kapan pun.

Perjuangan Memberdayakan Masyarakat: Catatan Dosen IAIN Tulungagung

masyarakat. Jika kebetulan berkembang konflik, maka peserta KKN tidak perlu menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pihak, walau pun mungkin mereka akan ditarik-tarik sedemikian rupa untuk berpihak.

Di samping berupaya meleburkan diri dengan masyarakat setempat, proses pengintegrasian secara internal dalam kelompok peserta KKN pun harus dilakukan. Berikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok KKN untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Siapa pun dan latar belakang disiplin ilmu apa pun pada dasarnya memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama dalam kelompok. Jalankan komunikasi dan koordinasi internal serta kelola (manage) kelompok sedemikian rupa hingga benar-benar dapat menjadi satu tim KKN yang kompak dan cerdas.

Menggugah Kesadaran Pendidikan

Dalam dokumen Pengabdian Masyarakat dalam Tulisan (Halaman 63-67)