• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

B. Belajar

tertib dalam bergaul. Sedangkan di luar sekolah, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan kerja sama dengan pusat pendidikan luar sekolah misalnya keluarga, pramuka, dan lembaga agama.

4. Fungsi motivasi

Menurut Sardiman (dalam Hilmi Atok : 2010), fungsi motivasi belajar dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat b. Menentukan arah perbuatan

c. Menyeleksi perbuatan

Motivasi yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS ini adalah motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari. Dengan motivasi sekunder, siswa dapat belajar untuk melakukan suatu hal yang bermanfaat bagi dirinya yang berasal dari luar dirinya. Tidak hanya dari segi jasmaninya saja.

B. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar sering diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Belajar juga sering disebut sebagai berlatih. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia dijelaskan bahwa arti kata belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Menurut Gagne (dalam Udin S. Winataputra, dkk (2008:1.8)) belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Belajar mengacu pada perubahan perilaku individu sebagai akibat dari proses pengalaman baik yang dialami ataupun yang sengaja dirancang.

Pengertian tersebut senada dengan pengertian yang dikemukakan oleh Bower dan Hilgard (dalam Udin S Winataputra,dkk (2008:1.8)) yaitu bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kelelahan atau kematangan dan kebiasaan.

Dari semua pengertian tentang belajar, sangat jelas pada kita bahwa belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu. Kedua pengertian terakhir tersebut memusatkan perhatiannya pada tiga hal, yaitu yang pertama belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Kedua, perubahan itu harus merupakan buah pengalaman. Ketiga, perubahan tersebut relatif menetap.

Dari beberapa definisi di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia, hasil dari pengalaman dan bersifat tetap.

2. Jenis-jenis Belajar

Menurut Robert M Gagne (dalam Udin S Winataputra (2008:1.9)), belajar dibedakan menjadi delapan jenis. Kedelapan jenis tersebut bertingkat. Setiap jenis belajar merupakan prasyarat bagi jenis belajar di atasnya. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah :

a. Belajar isyarat

Belajar melalui isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena adanya tanda atau isyarat. Misalnya berhenti mengendarai sepeda motor di perempatan jalan pada saat tanda lampu merah menyala. Bentuk belajar semacam ini biasanya bersifat tidak disadari, dalam arti respon diberikan secara tidak sadar.

b. Belajar stimulus - respon

Belajar stimulus – respon terjadi pada diri individu karena ada rangsangan dari luar. Misalnya membalas mencubit bila baru saja dicubit.

c. Belajar rangkaian

Belajar rangkaian terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus – respon yang telah dipelajari sebelumnya sehingga melahirkan perilaku yang segera atau spontan seperti konsep panas – dingin, bapak – ibu, dll.

d. Belajar Asosiasi verbal

Belajar asosiasi verbal terjadi bila individu telah mengetahui sebutan bentuk dan dapat menangkap makna yang bersifat verbal. Misalnya kereta api itu berbentuk seperti ular. e. Belajar diskriminasi

Belajar diskriminasi terjadi bila individu berhadapan dengan benda, suasana, atau pengalaman yang luas dan mencoba membeda-bedakan hal-hal yang jumlahnya banyak tersebut. Seperti membedakan berbagai bentuk wajah, binatang, tumbuhan, dsb.

f. Belajar konsep

Belajar konsep terjadi bila individu menghadapi berbagai fakta atau data yang kemudian ditafsirkan ke dalam suatu pengertian atau makna yang abstrak. Kemampuan membentuk konsep ini terjadi bila orang dapat melakukan diskriminasi. Contoh belajar konsep adalah binatang, tumbuhan, dan manusia termasuk makhluk hidup.

g. Belajar aturan

Belajar aturan terjadi bila individu menggunakan beberapa rangkaian peristiwa atau perangkat data yang terdahulu atau yang diberikan sebelumnya dan menerapkannya atau menarik kesimpulan dari data tersebut menjadi suatu aturan. Misalnya

benda memuai bila dipanaskan, harga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, dsb.

h. Belajar pemecahan masalah

Belajar pemecahan masalah terjadi bila individu menggunakan berbagai konsep atau prinsip untuk menjawab pertanyaan. Misalnya mengapa harga bahan bakar minyak naik ? proses pemecahan masalah selalu berkaitan. Kesanggupan memecahkan masalah memperbesar kemampuan individu untuk memecahkan masalah – masalah yang lain.

Dari hasil pembahasan mengenai jenis-jenis belajar, pembelajaran IPS yang digunakan adalah belajar pemecahan masalah. Alasannya, dengan menggunakan belajar pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk menemukan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa merasa pembelajaran IPS bermanfaat bagi kehidupannya.

3. Ciri-ciri Belajar

Belajar dalam Zainal Aqib (2010 : 48) sebenarnya mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tertentu, yaitu :

a. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu.

Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta ketrampilan (psikomotor).

b. Belajar merupakan buah dari pengalaman

Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik maupun interaksi psikis. Misalnya, seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin atau seorang anak yang berhati-hati menyeberang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan.

c. Hasil belajar/perubahan perilaku relatif tetap

Hasil belajar yang relatif tetap ini dapat diperoleh melalui pengalaman atau latihan. Misalnya seorang atlet yang dapat melakukan lompat tinggi melebihi rekor orang lain karena latihan rutin setiap hari.

Pembelajaran IPS dalam penelitian ini menggunakan ketiga ciri di atas. Perubahan perilaku dalam diri siswa diharapkan tidak hanya dalam aspek pengetahuan saja, namun juga aspek sikap, nilai dan psikomotor. Pembelajaran IPS juga menggunakan pengalaman siswa sehari-hari. Sehingga hasil belajar atau perubahan perilaku siswa relatif tetap.

4. Unsur-unsur Belajar

a. Proses internal siswa

Belajar merupakan proses internal siswa yang berupa kegiatan peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungannya.

Ranah kognitif ( Bloom,dkk) terdiri atas enam jenis perilaku, yaitu pengetahuan (mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan), pemahaman ( mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari), penerapan ( mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru), analisis (mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik), sintesis ( mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru), dan evaluasi (mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu).

Ranah afektif (Krathwohl & Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Penerimaan mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. Partisipasi mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

Penilaian dan penentuan sikap mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Organisasi mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. Pembentukan pola hidup mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

Sedangkan ranah psikomotor ( Simpson ) terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Persepsi meliputi kemampuan mendiskriminasikan hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan. Kesiapan meliputi kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Gerakan terbimbing mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh. Gerakan yang terbiasa mencakup kemampuan melakukan gerakan tanpa contoh. Gerakan kompleks mencakup kemampuan melakukan gerakan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Penyesuaian pola gerakan mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak dengan persyaratan khusus yang berlaku. Kreativitas mencakup kemampuan melahirkan gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

b. Kondisi eksternal belajar

Kondisi eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting adalah bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar.

Bahan belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa pengetahuan, perilaku, nilai, dan sikap. Sedangkan bahan belajar yang berupa benda misalnya buku, CD, VCD, dll.

Suasana belajar juga sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Jika suasana belajar mendukung, misalnya suasana hati sedang gembira atau kondisi fisik lingkungan yang mendukung maka kegiatan belajar akan berlangsung dengan baik, sehingga hasil belajar yang akan diperoleh akan baik.

Selain bahan belajar dan suasana belajar, hal lain yang berpengaruh pada kegiatan belajar adalah media dan sumber belajar. Saat ini media dan sumber belajar dapat ditemukan dengan mudah. Lingkungan sekitar, museum, kebun binatang, perpustakaan, televisi, buku, laboratorium, dll dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar.

Dalam pembelajaran IPS ini menggunakan media dan sumber belajar yang berupa buku, gambar, dan benda nyata (handphone, sepeda, dan radio). Sehingga diharapkan mutu pembelajaran akan semakin meningkat.

Dokumen terkait