• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasca serangan 11 September 2001 salah satu momentum sejarah besar bagi dinamika politik masyarakat Amerika Serikat.1 Peristiwa di World Trade Center (WTC) mengakibatkan 2.753 orang yang tewas ketika pesawat American Airlines Flight 11 dan United Airlines Flight 175 menabrak menara utara dan dan menara selatan WTC. Sebagian besar korban adalah penumpang pesawat termasuk para pembajak dan para pegawai bangunan serta pengunjung WTC.

2Disamping itu juga terdapat 343 orang pemadam kebakaran kota New York, 23 orang lainnya adalah polisi kota New York, dan 37 lainnya adalah petugas di otoritas pelabuhan. Para korban berusia berkisar dua sampai 85 tahun. Sekitar 75-80 persen korban adalah laki-laki. Sementara di Pentagon, Washington, 184 orang tewas saat American Airlines Flight 77 yang dibajak, menabrak gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pennsylvania, 40 penumpang dan awak kapal United Airlines Flight 93 tewas saat pesawat jatuh di sebuah lapangan.3

Amerika Serikat mengalami kerugian ekonomi senilai US$ 123 miliar.

Estimasi kerugian ekonomi selama 2-4 minggu setelah menara WTC runtuh di New York City. Kerusakan situs WTC, termasuk kerusakan bangunan sekitarnya, dan infrastruktur kereta bawah tanah diperkirakan mencapai US$ 40 miliar klaim

1 Suryandari, Binar Sari.”Program Pertukaran Pelajar Sebagai Implementasi Soft Power dan Instrumen Diplomasi Amerika Serikat dengan Negara Muslim Pasca Tragedi 11 September 2001”. FISIP UI, 2010, hlm. 1

2 Ibid.

3 Ambrosius Yustinus Kedang, Internasionalisasi dan Internalisasi Wacana War on Terror.Jurnal Sospol, Vol 3 No 2 (Juli-Desember 2017), hlm 22

asuransi yang timbul akibat serangan 11 September 2001 mencapai US$ 9,3 miliar. Pembersihan di Ground Zero (bekas reruntuhan menara WTC) resmi berakhir pada 30 Mei 2002. Butuh 3,1 juta jam kerja untuk membersihkan 1,8 juta ton puing-puing. Total biaya pembersihan US$ 750 juta.4

Pasca serangan 11 September 2001 Amerika Serikat mengefisiensikan penggunaan diplomasi publik sebagai alasan guna mengubah pandangan masyarakat dunia yang telah memiliki persepsi buruk terhadap citra Amerika Serikat. Penggunaan aktivitas diplomasi merupakan salah satu strategi baru bagi suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan maupun isu di dalam ilmu hubungan internasional yang semakin kompleks.5

Saat ini, keterlibatan publik sebagai aktor non-negara semakin berperan penting untuk melakukan diplomasi. Keterlibatan publik dalam menjalankan diplomasi dikarenakan bahwa masalah dalam isu hubungan internasional tidak lagi lebih efektif untuk diselesaikan oleh pemerintah saja. Sehingga, diplomasi tradisional yang bersifat terbatas dan tertutup kurang relevan dalam menanggapi isu hubungan internasional. Aktivitas diplomasi dalam hubungan internasional bergeser dari diplomasi tradisional menjadi diplomasi publik.6

Amerika Serikat menggunakan langkah diplomasi publiknya sebagai instrumen dalam menerapkan strategi restorasi citra, yang berkaitan dengan upaya perbaikan citra Amerika Serikat pasca serangan 11 September 2001 sebagai penyebab menurunnya hubungan diplomatik Amerika Serikat terhadap

4 Ibid.

5 Suryandari, Binar Sari. Loc.Cit

6 Citra Hennida, “Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri,” Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik 22, No. 1 tahun 2009, hlm 17

negara mayoritas Islam di dunia.7 Dasarnya diplomasi kovensional merupakan aktivitas diplomasi yang hanya menitikberatkan peran pemerintah dalam menjalankan misi-misi diplomasi, maka secara perlahan diplomasi konvensional akan tergantikan peranannya dikarenakan tidak selamanya akan berjalan efektif yakni dalam meyampaikan pesan-pesan diplomasi terhadap suatu negara. Seiring dengan semakin kompleksnya isu-isu dalam hubungan internasional, aktivitas diplomasi tidak hanya terpaku secara first track, namun akan dilengkapi fungsinya dengan beberapa jalur diplomasi lain.8

Amerika Serikat berupaya meningkatkan citra positif dimata negara-negara mayoritas Islam di dunia salah satunya Indonesia melalui aktivitas diplomasi publik. Diplomasi publik tidaklah mengantikan peran pemerintah secara penuh, hanya saja memberikan peluang bagi masyarakat untuk menciptakan opini-opini dalam penyelesaian masalah internasional, sehingga memungkinkan terjalinnya kerjasama yang sinergis antara pemerintah dan aktor non negara.9 Hal ini sangat berbeda, dengan diplomasi konvensional yang identik dengan sistem government to government sedangkan pelaksanaan aktivitas diplomasi publik lebih mengedepankan people to people contact.10

Pemerintah Amerika Serikat menegaskan aktivitas diplomasi publiknya melalui instrumen pendidikan. Program pertukaran pelajar yang melibatkan pelajar-pelajar di Amerika Serikat maupun di Indonesia diharapkan mampu

7 Susetyo, Benny PR, “Peranan Diplomasi Publik”. Bappenas. diakses dari, http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Artikel/062.%20Peranan%20Diplomasi%20Publik%20(1 8%20Desember%202008).pdf pada 01 September 2019. Pukul 10.30 Wib

8 Susetyo, Benny PR, Loc.Cit.

9LW. Benoit. “Accounts, Excuses, and Apologies: A Theory of Image Restoration Strategies”.Albany: State University of Newyork Press, 1995, hlm 68-72.

10Kennon H. Nakamura. “U.S Public Diplomacy: Background and Current Issues”.CRS Report for Congress: Diane Publishing, 2010, hlm 1.

menciptakan terjalinnya hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara.

Pendidikan merupakan salah satu instrumen strategis Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman ideologi nasionalnya maupun pembentukan citra.11 Salah satu bentuk diplomasi people to people yang sudah dilaksanakan pemerintah Amerika Serikat yakni melalui program The Kennedy bagi para pelajar yang khususnya berasal dari negara-negara mayoritas beragama Islam.

Diplomasi publik merupakan langkah strategis pemerintah Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahamann budaya melalui instrumen pendidikan yang pada dasarnya mengandung pesan diplomatik yaitu pemulihan citra Amerika Serikat di negara-negara Islam khususnya Indonesia yang penduduk 88 % (delapan puluh delapan) persen beragama Islam.12

Di Indonesia, salah satu negara dengan penduduk dan sistem demokrasi terbesar di kawasan Indo-Pasifik, beberapa pihak mempertanyakan kualitas demokrasi Amerika. Amerika kehilangan pengakuan dari berbagai pihak asing akibat gejolak rasisme, upaya warganya untuk mengoreksi kebobrokan dalam negeri telah menginspirasi sikap serupa di berbagai penjuru dunia. Cara para penduduk Amerika menunjukkan perlawanan terhadap diskriminasi terhadap penduduk minoritas sangat beragam. Keberagaman tersebut sepertinya dipengaruhi oleh tingkat kepedulian terhadap isu sosial; seberapa banyak sumber

11 Sukawarsini Djelantik. “Diplomasi Dalam Politik Global”. Bandung : Unpar Press, 2016. hlm 276-277

12 Jajat Burhanudin dan Kees Van Dijk. “Islam in Indonesia: Contrasting Images and Interpretations”. Amsterdam: Amsterdam University Press, 2013, hlm. 68

daya seperti waktu, uang; dan kemampuan seperti melakukan lobi, atau mengumpulkan sumbangan yang dimiliki tiap orang.13

Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut merubah pandangan terhadap Amerika Serikat dari semula positif menjadi negatif, disebabkan kemunculan sentimen antiamericanism. Beberapa contoh sentimen anti-americanism yang muncul di Indonesia pasca serangan 11 September 2001 diantaranya seperti makin maraknya pandangan negatif terhadap Amerika Serikat yang tercermin dalam berbagai hasil jajak pendapat.14

Hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat merupakan hubungan bilateral yang istimewa dikarenakan adanya beberapa kesamaan dan perbedaan antara Indonesia dan Amerika Serikat.15 Indonesia dan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, pada tahun 2020 penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 270 juta jiwa dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Indonesia memiliki luas wilayah 5.148.111 km2 Letak WIlayah Indonesia.

Indonesia berada di antara 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta di antara 2 Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.504 buah. Pulau itu terhampar di wilayah laut Indonesia yg memiliki luas 3.257.357 km2. Adapun luas pulaunya adalah 1.890.754 km2.

13 https://theconversation.com/kredibilitas-amerika-di-panggung-dunia-meredup-akibat-

kisruh-rasisme-namun-aktivisme-warga-amerika-melawan-rasisme-menjadi-inspirasi-141603/diakses tanggal 1 Juli 2020. Pukul 20.01 Wib

14 Maulana Ammar Auliaur Rahman, Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia, Journal of International Relations, Volume 5, Nomor 1, 2019, hlm 961

15 World Bank Data. 2013. United States of America – Indonesia Comparison Data.

http://databanksearch.worldbank.org/DataSearch/LoadChart.aspx?db=2&cntrycode=USA,IDN&se rcode=&yrco de=#. Diakses tanggal 01 Oktober 2019

Batas wilayah Indonesia sedangkan luas wilayah Amerika Serikat memiliki luas wilayah sebesar 9.833.517 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 326.625.791 jiwa (2017). Luas Wilayah yang besar dan Jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia kedua negara juga sangat besar, keduanya merupakan negara yang multikultur16 dan multietnis.17 Perbedaannya terdapat pada segi politik pemerintahan dimana Indonesia adalah negara republik18 sedangkan Amerika Serikat19 adalah negara federal20. Dan dari segi ekonomi, Amerika Serikat merupakan negara donor dengan pendapatan per kapita yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia.21

Indonesia menjadi salah satu negara tujuan Amerika Serikat untuk mengimplementasikan diplomasi publiknya melalui pendidikan. Diplomasi publik dianggap Amerika Serikat sebagai langkah yang tepat untuk melakukan hubungan baik dengan Indonesia salah satunya melalui program the Kennedy YES. 22

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program Ke Indonesia.

16 Multikulturalisme merupakan suatu istilah yang dipakai dalam menerangkan pandangan atau anggapan seseorang mengenai ragam kehidupan di dunia, maupun kebijakan kebudayaan yang menekankan mengenai penerimaan kepada adanya keragaman, serta beragam macam budaya atau multikultural yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, serta politik yang digunakan oleh mereka.

17 Multietnis adalah masyarakat yang terdiri dari beragam ras/suku bangsa.

18 Republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden

19Pendapatan perkapita Amerika Serikat pada tahun 2019 seben (US$64.906)

20 Federalisme itu sendiri adalah bentuk negara dimana Provinsi/Negara bagian merupakan bagian terpisahkan dari pemerintahan pusat

21 World Bank Data. Loc.Cit.

22 Ibid.

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini akan fokus pada Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program Ke Indonesia pada masa kepemimpinan presiden Barack Obama tahun 2008-2016.

1.3. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program ke Indonesia.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program The Kennedy Yes Program Ke Indonesia.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan referensi tambahan bagi para mahasiswa mengkaji ilmu hubungan internasional maupun peneliti yang membahas peranan aktivitas diplomasi publik melalui program pertukaran pelajar Amerika Serikat di Indonesia. Disamping itu berkaitan dengan strategi restorasi citra Amerika Serikat terhadap Indonesia, yang nantinya penelitian ini dapat memperkaya perkembangan ilmu studi hubungan internasional.

1.6. Literature Review

Berdasarkan penelitian sebelumnya, kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya akan saya bahas lebih dalam didalam penelitian ini.

Gayatri Grace Arintya Karim. Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.

(2017), dengan judul penelitian Peranan Diplomasi Publik AS Melalui The Kennedy LugarYouth Exchange & Study Program (YES) di Indonesia Sebagai Strategi Restorasi Citra (2009 – 2015). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah peran diplomasi publik AS terhadap Indonesia melalui program the kennedy lugaryouth exchanges & study program (YES) sebagai strategi restorasi citra.23

Nadia Maretha Pakpahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Lampung (2017). Dengan judul penelitian Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat Terhadap Indonesia (Studi Pada Program Yes Kennedy-Lugar). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat terhadap Indonesia Melalui Program YES Kennedy-Lugar.24

Maulana Ammar Auliaur Rahman. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2019), dengan judul penelitian Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia. Rumusan masalah

23 Gayatri Grace Arintya Karim. Peranan Diplomasi Publik AS Melalui The Kennedy LugarYouth Exchange & Study Program (YES) di Indonesia Sebagai Strategi Restorasi Citra (2009 – 2015). Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. (2017)

24Nadia Maretha Pakpahan, Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat Terhadap Indonesia (Studi Pada Program Yes Kennedy-Lugar). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Lampung. (2017).

dalam penelitian ini adalah upaya dari Amerika Serikat dalam memperbaiki citra negara mereka dalam dunia Islam, terutama di Indonesia.25

1.7. Theoritical Framework

Berdasarkan laporan dan data yang diperoleh, Program Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) mulai didirikan pada bulan Oktober 2002.

Program ini diprakarsai oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bersama komunitas exchange. Kedua lembaga ini menyadadri bahwa pentingnya pertukaran pelajar dengan kehidupan yang ada di sana. Pertukaran pelajar ini bisa menjadi komponen kunci untuk membangun jembatan antara warga Amerika Serikat dengan negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara dengan jumlah populasi muslim yang signifikan. Program ini didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Biro Pendidikan &

Kebudayaan (ECA) untuk memberikan beasiswa bagi siswa SMA dari negara-negara dengan populasi muslim yang signifikan untuk belajar selama satu tahun akademik di Amerika Serikat. Siswa/i yang terpilih akan menjadi duta muda mewakili negara asal mereka untuk mempromosikan negara asal mereka dengan keluarga angkat mereka dan juga masyarakat di sana.26

Mereka yang terpilih menjadi peserta YES akan tinggal bersama keluarga angkat dan akan melakukan banyak hal seperti remaja seusianya seperti datang ke sekolah, mengikuti organisasi, terlibat dalam kegiatan belajar mengenai

25 Maulana Ammar Auliaur Rahman. Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2019)

26 https://konsultanpendidikan.com/2014/07/21/the-kennedy-lugar-youth-exchange-and-study-yes/diakses tanggal 1 November 2019

masyarakat dan budaya di Amerika Serikat, sekaligus memberitahukan kepada masyarakat Amerika mengenai budaya-budaya di negara asal mereka. Indonesia masuk kedalam daftar negara yang dapat mengikuti program YES ini. Program ini secara resmi diluncurkan di Indonesia pada tahun 2003 lalu. Harapan dengan adanya program ini mampu memperluas komunikasi antara orang-orang Amerika Serikat dan Indonesia agar dapat lebih mengerti dan juga memahami satu sama lain.27

Pemerintah Amerika Serikat menegaskan aktivitas diplomasi publiknya melalui instrumen pendidikan. Program pertukaran pelajar yang melibatkan pelajar-pelajar di Amerika Serikat maupun di Indonesia diharapkan mampu menciptakan terjalinnya hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara.

Sehingga, pendidikan merupakan salah satu instrumen strategis Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman ideologi nasionalnya maupun pembentukan citra.28 Salah satu bentuk diplomasi people to people yang sudah dilaksanakan pemerintah Amerika Serikat yakni melalui program The Kennedy Lugar-Youth Exchange & Study Programs (YES) bagi para pelajar yang khususnya berasal dari negara-negara mayoritas muslim. Diplomasi publik merupakan langkah strategis pemerintah Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman budaya melalui instrumen pendidikan yang pada dasarnya mengandung pesan diplomatik yaitu pemulihan citra Amerika Serikat di negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia.29

27 Ibid

28Sukawarsini Djelantik.Op.Cit, hlm 276-277

29 Jajat Burhanudin dan Kees Van Dijk, Op.Cit, 2013, hlm. 68

1.6.1. Diplomasi Publik

Diplomasi publik pertama kali dikenalkan oleh Edward Murrow pada tahun 1963 sebagai salah satu cara untuk menangani pengaruh perilaku publik terhadap proses pengambilan serta pelaksanaan kebijakan luar negeri.30 Edmund Gullion, mengemukakan diplomasi publik ialah hal yang berurusan dengan bagaimana mempengaruhi sikap publik dalam pembentukan dan eksekusi kebijakan luar negeri yang mengelilingi dimensi hubungan internasional dibalik diplomasi tradisional, pemeliharaan opini publik oleh pemerintah di negara lain, interaksi kelompok privat dan kepentingan di satu negara dengan negara lain, laporan urusan luar negeri dan dampaknya terhadap kebijakan, komunikasi antara diplomat dan koresponden asing dan proses komunikasi antar budaya.31

Sedangkan menurut U.S. Center for Citizen Diplomacy (USCCD)32 menyimpulkan bahwa diplomasi publik adalah promosi persepsi positif dan kredibel dari suatu negara secara umum dan kebijakan luar negerinya melalui aktivitas dan program yang dilakukan di bawah naungan pemerintah federal.33

Langkah diplomasi publik yang diterapkan pemerintahan Amerika Serikat merupakan elemen mendasar dari terbentuknya kebijakan-kebijakan yang bersifat informal dan akan menciptakan suatu transparansi kebijakan politik. Manfaat

30Nancy Snow dan Phillip M. Taylor, Routledge Handbook of Public Diplomacy, (New York & London: Routledge Taylor & Francis Group, 2009, hlm. 19.

31 Antonio F. de Lima Jr., “The Rdole of International Education Exchanges in Public Diplomacy,” Place Branding and Public Diplomacy Vol. 3 tahun 2007, hlm 235

32NGO itu singkatan dari Non Government Organisation adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/116521#readmore

33 Public Diplomacy Magazine, “Citizen Diplomacy: Building a Nation of Global Citizen Diplomats,” http://www.publicdiplomacymagazine.com/citizen-diplomacy-building-a-nation-of-global-citizen-diplo mats/ diakses pada 29 Oktober 2019

nyata yang disebabkan diplomasi publik yaitu pemerintah dapat menjalankan upaya diplomasi secara efektif serta memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap masyarakat internasional.34

Diplomasi merupakan sarana komunikasi antar-negara serta dengan aktoraktor hubungan internasional lainnya untuk menjalin sebuah usaha negosiasi dan telah diterapkan oleh hampir seluruh negara di dunia ini yang meliputi bidang ekonomi, politik, budaya, militer ataupun sosial yang bersifat tidak saling mengancam. Diplomasi dibagi menjadi dua yaitu hard diplomacy dan soft diplomacy. Hard diplomacy diidentifikasikan sebagai suatu cara yang dilakukan negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan militer dan ekonomi. Soft diplomacy merupakan suatu sarana negara guna berkomunikasi atau bernegosiasi melalui pemahaman budaya, pendidikan dan sosial.35

Hubungan diplomatik antar negara semata-mata tidak hanya melalui bidang ekonomi, militer dan sosial saja tetapi dapat didukung dengan hal-hal yang bersifat non-resmi seperti budaya, bahasa daerah, pendidikan, aset pariwisata, dan event-event olahraga dalam skala internasional dan juga sebagai ajang self branding untuk memperbaiki citra buruk negara.36

Diplomasi publik sebagai salah satu instrumen penting diantara berbagai jenis instrumen persuasif, kooperatif, maupun koersif yang dapat dijalankan oleh

34 “The Evolution of American Public Diplomacy : Four Historical Insights”, diakses dari http://www.state.gov/pdcommission/meetings/218815.htm pada 01 September 2019. Pukul 10.30 Wib

35 Tonny Dian Effendi, Diplomasi Publik Jepang Perkembangan dan Tantangan, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2011, hlm 10-11

36 Ibid, hlm 21

aktor maupun non aktor pemerintahan Amerika Serikat. Dalam hal ini, aktivitas diplomasi publik dapat tercapai melalui pemenuhan lima aspek strategis, yang harus diperhatikan dalam pendekatan diplomasi publik Amerika Serikat, antara lain adalah pemenuhan logika strategis, komunikasi wacana atau instrumental, pelindung (firewalls) dan karakteristik diplomasi publik yang mampu berintegrasi antar aktor.37

Salah satu bentuk diplomasi publik yang dilakukan Amerika Serikat adalah program pertukaran pelajar. Diplomasi publik melalui pertukaran pelajar dilakukan Amerika Serikat untuk mencapai kepentingan nasionalnya. National American Field Service (NAFSA), kepentingan nasional yang ingin dicapai Amerika Serikat melalui program pertukaran pelajar adalah kepentingan untuk menciptakan kesepahaman dan perbaikan citra.38 Mantan Menteri Pertahanan Robert Gates Amerika Serikat pada masa Presiden George Bush tahun 2006-2011, menyatakan bahwa pertukaran pelajar dapat mencapai kesepahaman antara peserta dengan masyarakat Amerika Serikat, mematahkan stereotip dan hambatan perbedaan budaya, berkontribusi terhadap perpindahan pengetahuan dan keahlian, memperkenalkan dunia luar kepada budaya dan opini yang beragam yang ada di Amerika Serikat, serta membiasakan masyarakat Amerika Serikat kepada pandangan masyarakat asing yang mungkin berbeda dengan pandangan-pandangan yang ada di Amerika Serikat.39

37Matthew Morgan J. “The Impact of 9/11 On The Media, Arts, and Entertainment:The Day That Changed Everything” United States:Palgrave Macmillan, 2009, hlm 97

38 NAFSA, In America’s Interest: Welcoming International Students, Washington, DC:

NAFSA, 2003, hlm, 35

39 Giles-Scott Smith, “Still Exchanging? The History, Relevance, and Effect of International Exchange Programs,” E-International Relations, September 14, 2012,

http://www.e-Berbagai implementasi diplomasi publik pada sektor pendidikan yang dilakukan Amerika Serikat yaitu melalui program pertukaran internasional baik para siswa, mahasiswa, guru, dan pekerja-pekerja profesional lainnya. Bagi Amerika Serikat, program pendidikan internasional merupakan kekuatan untuk perdamaian, rasa saling pengertian dan pada akhirnya sebagai sarana Amerika Serikat dapat membangun kebersamaan serta mempertahankan pengaruhnya di dunia.40

Perkembangan zaman yang semakin kompleks, mencakup aktor, isu-isu dunia maupun teknologi informasi membuat pilihan-pilihan instrumen diplomasi pun menjadi beragam. Semakin berkembangnya hal-hal tersebut menyebabkan pergeseran diplomasi yang pada awalnya ialah diplomasi tradisional (government to government)41 menjadi diplomasi yang lebih modern, yang dapat disebut sebagai diplomasi publik.

Gifford Malone, mendefinisikan diplomasi publik adalah komunikasi langsung dengan publik asing dengan tujuan mempengaruhi pemikiran mereka dan pada akhirnya berpengaruh pula terhadap pemerintah mereka.42

Pendapat berbeda menurut Hans Tuch, diplomasi publik merupakan proses pemerintah dalam berkomunikasi dengan public asing sebagai bentuk

ir.info/2012/09/14/still-exchanging-the-history-relevance-and-effect-of-international-exchange-programs/ diakses pada 1 Oktober 2019

40 Kavita Pandit, “Leading Internationalization,” Annals of the Association of American Geographers 99, No. 4 Tahun 2009, hlm 647

41 Philip Seib, ed., Toward A New Public Diplomacy; Redirecting US Foreign Policy,

41 Philip Seib, ed., Toward A New Public Diplomacy; Redirecting US Foreign Policy,

Dokumen terkait