• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIPLOMASI PUBLIK AMERIKA SERIKAT MELALUI PROGRAM THE KENNEDY YES KE INDONESIA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIPLOMASI PUBLIK AMERIKA SERIKAT MELALUI PROGRAM THE KENNEDY YES KE INDONESIA SKRIPSI"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Mhd. Zulfiansyah Lubis : NIM : 150906068

Dosen Pembimbing : Indra Kesuma Nasution, Ph.D

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan sesungguhnya bahwa : 1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul “Diplomasi

Publik Amerika Serikat Melalui Program The Kennedy Yes Ke Indonesia ” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar Akademik, baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi lain.

2. Skripsi ini murni gagagsan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembingbing dan penguji.

3. Di dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan pengarang dan mencamtumkannya pada daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar telah diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.

(5)

DIPLOMASI PUBLIK AMERIKA SERIKAT MELALUI PROGRAM THE KENNEDY YES KE INDONESIA

ABSTRAK

Pasca serangan 11 September 2001 Pemerintah Amerika Serikat menggunakan diplomasi publiknya melalui instrumen pendidikan, yaitu program pertukaran pelajar yang melibatkan pelajar-pelajar di Amerika Serikat maupun dari Indonesia diharapkan mampu menciptakan terjalinnya hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program The Kennedy Yes Program Ke Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Konsep teori yang digunakan yaitu diplomasi publik, multi-track diplomacy. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan digunakan guna mengumpulkan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis atau metode sejarah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh. Di masa pemerintahan Obama, Amerika Serikat berupaya meningkatkan hubungan negara tersebut dengan negara lain dan mengembalikan citra nasional yang sempat pudar. Presiden Obama berkomitmen guna mewujudkan pemerintahan yang transparan dan terbuka terhadap publik mancanegara. Kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump akan didorong untuk mengejar keuntungan ekonomi Amerika, yang dapat mengakibatkan kemungkinan akan mengorbankan beberapa masalah keamanan dari sekutu yang ada. Salah satu upaya diplomasi publik yang gencar dilakukan yaitu melalui The Kennedy Yes Program. Amerika Serikat membuat program- program pertukaran pelajar baru yang betujuan untuk memperbaiki citra, menghilangkan stereotip, dan menanamkan rasa kepahaman antara masyarakat Amerika Serikat dengan masyarakat internasional.

Kata Kunci: Diplomasi Publik, Amerika Serikat, the Kennedy Yes Indonesia

(6)

KENNEDY YES KE INDONESIA ABSTRACT

In the aftermath of the September 11, 2001 attacks, the United States Government used its public diplomacy through educational instruments, namely student exchange programs involving students in the United States and from Indonesia which are expected to encourage strong bilateral relations between the two countries. This study is to answer the questions of the United States Public Diplomacy Program, The Kennedy Yes Program to Indonesia. This research uses descriptive research method. The theoretical concept used is public diplomacy, multi-track diplomacy. This type of research used in this study is qualitative. Data collection techniques carried out with the study of literature used to collect secondary data. This research uses historical research methods or historical methods. Based on research results obtained. During the Obama administration, the United States agreed to improve the country's relations with other countries and restore a fading national image. President Obama agreed to create a government that is transparent and open to foreign communities. President Donald Trump's foreign policy will support to benefit the American economy, which can help bring some security issues out of the existing allies. One of the public diplomacy efforts carried out intensively is through the Kennedy Yes Program.

The United States created new student programs aimed at improving the image, eliminating stereotypes, and instilling a sense of understanding between the United States community and the international community.

Keywords: Public Diplomacy, United States, Kennedy Yes Indonesia Program

(7)

kebenaran sebagai wujud pengalaman yang sesungguhnya. Shalawat dan salam juga kita berikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan kebenaran kepada manusia sehingga kita dapat bertransformasi dari masyarakat yang jahiliyah menuju peradaban yang lebih berperikemanusiaan. Beliau pulalah yang mengajarkan kita saling menghormati, mengemansipasi dan membuat keputusan yang adil.

Alhamdulillah, saya telah menyelesaikan tugas skripsi yang merupakan

‘wujud eksistensi yang paling real’ untuk memperoleh gelar dalam dunia kampus yang penuh dengan nuansa akademik ini. Skripsi yang berjudul “Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program The Kennedy Yes Ke Indonesia”.

Berkat rahmat-Nya saya diberikan kemudahan baik dalam proses pencarian ide, menyusun kerangka penelitian, skripsi hingga sidang meja hijau sebagai bentuk ujian yang nyata terhadap kompetensi saya sebagai peneliti dan seorang Sarjana Ilmu Politik.

Terkhusus, terima kasih kepada orang tua saya Bapak Iwan Zulkarnaen Lubis dan Ibu Syafrida Fitrie yang telah memberikan dukungan yang tak pernah ada habis dan putus, mensupport saya baik dari segi moril maupun materil. Doa yang tulus selalu menyertai saya untuk terus maju dalam mengejar impian saya.

Dan menjadi pembentuk pemikiran dan akhlak saya. Juga menjadi guru pertama dalam hidup saya. Mereka adalah yang terbaik bagi saya, dan rasa terima kasih ini tidak dapat dituangkan dalam rangkaian kata.

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang memerlukannya. Karena penulis sadar apa yang telah ditulis masih jauh dari kata memuaskan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

(8)

yang membantu dan sering menjadi orang yang bisa diajak berdiskusi tentang apapun.

3. Bapak Indra Kesuma Nasution Ph.D, selaku Pembimbing dalam penulisan skripsi ini, terima kasih sebesar-besarnya atas bimbingan dan kebesaran hati selama masa penulisan skripsi saya ini.

4. Seluruh Staff dan Dosen di Ilmu Politik, terimakasih sudah mendidik saya menjadi manusia yang harus bisa berguna bagi keluarga dan bangsa.

5. Seluruh Keluarga Besar Ilmu Politik 2015, sampai jumpa lagi semoga kita bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa serta agama.

6. Seluruh jajaran staff, Kak Ema dan Pak Burhan serta Bang Hendra yang sangat membantu penulis dalam hal administrasi dan memotivasi dalam perjalanan akademis saya.

7. Rekan-rekan yang berjuang bersama saya Irvan, Josep, Ridho, Putri, yang selalu menemani saya dalam keadaan apapun baik dalam menjalankan kehidupan, menjalankan perkuliahan,

8. Seluruh Dosen Ilmu Politik, terima kasih sudah membimbing saya selama 4 tahun, kalian memberikan pengalaman serta Ilmu yang luar biasa bagi saya, dan semoga saya bisa gunakan Ilmu yang kalian berikan sebaik mungkin.

Demikian ucapan syukur dan terima kasih penulis kepada semuanya yang berkontribusi dalam penulisan skripsi ini. Penulis sadar dalam kepenulisan memang harus lebih banyak belajar lagi. Semoga skripsi ini dapat menjadi satu kontribusi yang bermanfaat bagi dunia akademik dan siapapun yang ingin menjadikannya sebagai rujukan atau referensi.

Medan, Juli 2020

Mhd. Zulfiansyah Lubis NIM: 150906068

(9)

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penulisan ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

1.6. Kerangka Konsep ... 7

1.6.1. Diplomasi Publik ... 8

1.6.2. Multi-Track Diplomacy ... 16

1.7. Metode Penelitian ... 17

1.7.1. Jenis Penelitian ... 17

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data ... 18

1.7.3. Teknik Analisis Data ... 19

1.8. Sistematika Penulisan ... 19

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN LUAR NEGERI DAN DIPLOMASI PUBLIK AS DIBAWAH KEPEMIMPINAN PRESIDEN BARACK OBAMA DAN DONALD TRUMP 2.1 Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat... 35

2.2 Diplomasi Publik Amerika Serikat pada Pemerintahan Barack Obama dan Donald Trump ... 36

2.3 Diplomasi Publik Amerika Serikat di Indonesia ... 45

BAB III UPAYA-UPAYA DIPLOMASI PUBLIK AS MELALUI PROGRAM THE KENNEDY ... 58

3.1 Program YES (The Kennedy Lugar Youth – Exchange Study) Sebagai Instrumen Diplomasi Publik Amerika Serikat ... 58

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Program YES di Amerika Serikat (The Kennedy Lugar Youth Exchange & Study) ... 61

BAB IV PENUTUP ... 66

4.1 Kesimpulan ... 66

4.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(10)

1.1. Latar Belakang

Pasca serangan 11 September 2001 salah satu momentum sejarah besar bagi dinamika politik masyarakat Amerika Serikat.1 Peristiwa di World Trade Center (WTC) mengakibatkan 2.753 orang yang tewas ketika pesawat American Airlines Flight 11 dan United Airlines Flight 175 menabrak menara utara dan dan menara selatan WTC. Sebagian besar korban adalah penumpang pesawat termasuk para pembajak dan para pegawai bangunan serta pengunjung WTC.

2Disamping itu juga terdapat 343 orang pemadam kebakaran kota New York, 23 orang lainnya adalah polisi kota New York, dan 37 lainnya adalah petugas di otoritas pelabuhan. Para korban berusia berkisar dua sampai 85 tahun. Sekitar 75- 80 persen korban adalah laki-laki. Sementara di Pentagon, Washington, 184 orang tewas saat American Airlines Flight 77 yang dibajak, menabrak gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pennsylvania, 40 penumpang dan awak kapal United Airlines Flight 93 tewas saat pesawat jatuh di sebuah lapangan.3

Amerika Serikat mengalami kerugian ekonomi senilai US$ 123 miliar.

Estimasi kerugian ekonomi selama 2-4 minggu setelah menara WTC runtuh di New York City. Kerusakan situs WTC, termasuk kerusakan bangunan sekitarnya, dan infrastruktur kereta bawah tanah diperkirakan mencapai US$ 40 miliar klaim

1 Suryandari, Binar Sari.”Program Pertukaran Pelajar Sebagai Implementasi Soft Power dan Instrumen Diplomasi Amerika Serikat dengan Negara Muslim Pasca Tragedi 11 September 2001”. FISIP UI, 2010, hlm. 1

2 Ibid.

3 Ambrosius Yustinus Kedang, Internasionalisasi dan Internalisasi Wacana War on Terror.Jurnal Sospol, Vol 3 No 2 (Juli-Desember 2017), hlm 22

(11)

asuransi yang timbul akibat serangan 11 September 2001 mencapai US$ 9,3 miliar. Pembersihan di Ground Zero (bekas reruntuhan menara WTC) resmi berakhir pada 30 Mei 2002. Butuh 3,1 juta jam kerja untuk membersihkan 1,8 juta ton puing-puing. Total biaya pembersihan US$ 750 juta.4

Pasca serangan 11 September 2001 Amerika Serikat mengefisiensikan penggunaan diplomasi publik sebagai alasan guna mengubah pandangan masyarakat dunia yang telah memiliki persepsi buruk terhadap citra Amerika Serikat. Penggunaan aktivitas diplomasi merupakan salah satu strategi baru bagi suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan maupun isu di dalam ilmu hubungan internasional yang semakin kompleks.5

Saat ini, keterlibatan publik sebagai aktor non-negara semakin berperan penting untuk melakukan diplomasi. Keterlibatan publik dalam menjalankan diplomasi dikarenakan bahwa masalah dalam isu hubungan internasional tidak lagi lebih efektif untuk diselesaikan oleh pemerintah saja. Sehingga, diplomasi tradisional yang bersifat terbatas dan tertutup kurang relevan dalam menanggapi isu hubungan internasional. Aktivitas diplomasi dalam hubungan internasional bergeser dari diplomasi tradisional menjadi diplomasi publik.6

Amerika Serikat menggunakan langkah diplomasi publiknya sebagai instrumen dalam menerapkan strategi restorasi citra, yang berkaitan dengan upaya perbaikan citra Amerika Serikat pasca serangan 11 September 2001 sebagai penyebab menurunnya hubungan diplomatik Amerika Serikat terhadap

4 Ibid.

5 Suryandari, Binar Sari. Loc.Cit

6 Citra Hennida, “Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri,” Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik 22, No. 1 tahun 2009, hlm 17

(12)

negara mayoritas Islam di dunia.7 Dasarnya diplomasi kovensional merupakan aktivitas diplomasi yang hanya menitikberatkan peran pemerintah dalam menjalankan misi-misi diplomasi, maka secara perlahan diplomasi konvensional akan tergantikan peranannya dikarenakan tidak selamanya akan berjalan efektif yakni dalam meyampaikan pesan-pesan diplomasi terhadap suatu negara. Seiring dengan semakin kompleksnya isu-isu dalam hubungan internasional, aktivitas diplomasi tidak hanya terpaku secara first track, namun akan dilengkapi fungsinya dengan beberapa jalur diplomasi lain.8

Amerika Serikat berupaya meningkatkan citra positif dimata negara- negara mayoritas Islam di dunia salah satunya Indonesia melalui aktivitas diplomasi publik. Diplomasi publik tidaklah mengantikan peran pemerintah secara penuh, hanya saja memberikan peluang bagi masyarakat untuk menciptakan opini-opini dalam penyelesaian masalah internasional, sehingga memungkinkan terjalinnya kerjasama yang sinergis antara pemerintah dan aktor non negara.9 Hal ini sangat berbeda, dengan diplomasi konvensional yang identik dengan sistem government to government sedangkan pelaksanaan aktivitas diplomasi publik lebih mengedepankan people to people contact.10

Pemerintah Amerika Serikat menegaskan aktivitas diplomasi publiknya melalui instrumen pendidikan. Program pertukaran pelajar yang melibatkan pelajar-pelajar di Amerika Serikat maupun di Indonesia diharapkan mampu

7 Susetyo, Benny PR, “Peranan Diplomasi Publik”. Bappenas. diakses dari, http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Artikel/062.%20Peranan%20Diplomasi%20Publik%20(1 8%20Desember%202008).pdf pada 01 September 2019. Pukul 10.30 Wib

8 Susetyo, Benny PR, Loc.Cit.

9LW. Benoit. “Accounts, Excuses, and Apologies: A Theory of Image Restoration Strategies”.Albany: State University of Newyork Press, 1995, hlm 68-72.

10Kennon H. Nakamura. “U.S Public Diplomacy: Background and Current Issues”.CRS Report for Congress: Diane Publishing, 2010, hlm 1.

(13)

menciptakan terjalinnya hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara.

Pendidikan merupakan salah satu instrumen strategis Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman ideologi nasionalnya maupun pembentukan citra.11 Salah satu bentuk diplomasi people to people yang sudah dilaksanakan pemerintah Amerika Serikat yakni melalui program The Kennedy bagi para pelajar yang khususnya berasal dari negara-negara mayoritas beragama Islam.

Diplomasi publik merupakan langkah strategis pemerintah Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahamann budaya melalui instrumen pendidikan yang pada dasarnya mengandung pesan diplomatik yaitu pemulihan citra Amerika Serikat di negara-negara Islam khususnya Indonesia yang penduduk 88 % (delapan puluh delapan) persen beragama Islam.12

Di Indonesia, salah satu negara dengan penduduk dan sistem demokrasi terbesar di kawasan Indo-Pasifik, beberapa pihak mempertanyakan kualitas demokrasi Amerika. Amerika kehilangan pengakuan dari berbagai pihak asing akibat gejolak rasisme, upaya warganya untuk mengoreksi kebobrokan dalam negeri telah menginspirasi sikap serupa di berbagai penjuru dunia. Cara para penduduk Amerika menunjukkan perlawanan terhadap diskriminasi terhadap penduduk minoritas sangat beragam. Keberagaman tersebut sepertinya dipengaruhi oleh tingkat kepedulian terhadap isu sosial; seberapa banyak sumber

11 Sukawarsini Djelantik. “Diplomasi Dalam Politik Global”. Bandung : Unpar Press, 2016. hlm 276-277

12 Jajat Burhanudin dan Kees Van Dijk. “Islam in Indonesia: Contrasting Images and Interpretations”. Amsterdam: Amsterdam University Press, 2013, hlm. 68

(14)

daya seperti waktu, uang; dan kemampuan seperti melakukan lobi, atau mengumpulkan sumbangan yang dimiliki tiap orang.13

Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut merubah pandangan terhadap Amerika Serikat dari semula positif menjadi negatif, disebabkan kemunculan sentimen antiamericanism. Beberapa contoh sentimen anti- americanism yang muncul di Indonesia pasca serangan 11 September 2001 diantaranya seperti makin maraknya pandangan negatif terhadap Amerika Serikat yang tercermin dalam berbagai hasil jajak pendapat.14

Hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat merupakan hubungan bilateral yang istimewa dikarenakan adanya beberapa kesamaan dan perbedaan antara Indonesia dan Amerika Serikat.15 Indonesia dan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, pada tahun 2020 penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 270 juta jiwa dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Indonesia memiliki luas wilayah 5.148.111 km2 Letak WIlayah Indonesia.

Indonesia berada di antara 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta di antara 2 Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.504 buah. Pulau itu terhampar di wilayah laut Indonesia yg memiliki luas 3.257.357 km2. Adapun luas pulaunya adalah 1.890.754 km2.

13 https://theconversation.com/kredibilitas-amerika-di-panggung-dunia-meredup-akibat- kisruh-rasisme-namun-aktivisme-warga-amerika-melawan-rasisme-menjadi-inspirasi-

141603/diakses tanggal 1 Juli 2020. Pukul 20.01 Wib

14 Maulana Ammar Auliaur Rahman, Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia, Journal of International Relations, Volume 5, Nomor 1, 2019, hlm 961

15 World Bank Data. 2013. United States of America – Indonesia Comparison Data.

http://databanksearch.worldbank.org/DataSearch/LoadChart.aspx?db=2&cntrycode=USA,IDN&se rcode=&yrco de=#. Diakses tanggal 01 Oktober 2019

(15)

Batas wilayah Indonesia sedangkan luas wilayah Amerika Serikat memiliki luas wilayah sebesar 9.833.517 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 326.625.791 jiwa (2017). Luas Wilayah yang besar dan Jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia kedua negara juga sangat besar, keduanya merupakan negara yang multikultur16 dan multietnis.17 Perbedaannya terdapat pada segi politik pemerintahan dimana Indonesia adalah negara republik18 sedangkan Amerika Serikat19 adalah negara federal20. Dan dari segi ekonomi, Amerika Serikat merupakan negara donor dengan pendapatan per kapita yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia.21

Indonesia menjadi salah satu negara tujuan Amerika Serikat untuk mengimplementasikan diplomasi publiknya melalui pendidikan. Diplomasi publik dianggap Amerika Serikat sebagai langkah yang tepat untuk melakukan hubungan baik dengan Indonesia salah satunya melalui program the Kennedy YES. 22

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program Ke Indonesia.

16 Multikulturalisme merupakan suatu istilah yang dipakai dalam menerangkan pandangan atau anggapan seseorang mengenai ragam kehidupan di dunia, maupun kebijakan kebudayaan yang menekankan mengenai penerimaan kepada adanya keragaman, serta beragam macam budaya atau multikultural yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, serta politik yang digunakan oleh mereka.

17 Multietnis adalah masyarakat yang terdiri dari beragam ras/suku bangsa.

18 Republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden

19Pendapatan perkapita Amerika Serikat pada tahun 2019 seben (US$64.906)

20 Federalisme itu sendiri adalah bentuk negara dimana Provinsi/Negara bagian merupakan bagian terpisahkan dari pemerintahan pusat

21 World Bank Data. Loc.Cit.

22 Ibid.

(16)

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini akan fokus pada Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program Ke Indonesia pada masa kepemimpinan presiden Barack Obama tahun 2008-2016.

1.3. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program the Kennedy Yes Program ke Indonesia.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis Diplomasi Publik Amerika Serikat Melalui Program The Kennedy Yes Program Ke Indonesia.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan referensi tambahan bagi para mahasiswa mengkaji ilmu hubungan internasional maupun peneliti yang membahas peranan aktivitas diplomasi publik melalui program pertukaran pelajar Amerika Serikat di Indonesia. Disamping itu berkaitan dengan strategi restorasi citra Amerika Serikat terhadap Indonesia, yang nantinya penelitian ini dapat memperkaya perkembangan ilmu studi hubungan internasional.

1.6. Literature Review

Berdasarkan penelitian sebelumnya, kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya akan saya bahas lebih dalam didalam penelitian ini.

(17)

Gayatri Grace Arintya Karim. Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.

(2017), dengan judul penelitian Peranan Diplomasi Publik AS Melalui The Kennedy LugarYouth Exchange & Study Program (YES) di Indonesia Sebagai Strategi Restorasi Citra (2009 – 2015). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah peran diplomasi publik AS terhadap Indonesia melalui program the kennedy lugaryouth exchanges & study program (YES) sebagai strategi restorasi citra.23

Nadia Maretha Pakpahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Lampung (2017). Dengan judul penelitian Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat Terhadap Indonesia (Studi Pada Program Yes Kennedy-Lugar). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat terhadap Indonesia Melalui Program YES Kennedy-Lugar.24

Maulana Ammar Auliaur Rahman. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2019), dengan judul penelitian Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia. Rumusan masalah

23 Gayatri Grace Arintya Karim. Peranan Diplomasi Publik AS Melalui The Kennedy LugarYouth Exchange & Study Program (YES) di Indonesia Sebagai Strategi Restorasi Citra (2009 – 2015). Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. (2017)

24Nadia Maretha Pakpahan, Peran Diplomasi Pendidikan Amerika Serikat Terhadap Indonesia (Studi Pada Program Yes Kennedy-Lugar). Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Lampung. (2017).

(18)

dalam penelitian ini adalah upaya dari Amerika Serikat dalam memperbaiki citra negara mereka dalam dunia Islam, terutama di Indonesia.25

1.7. Theoritical Framework

Berdasarkan laporan dan data yang diperoleh, Program Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) mulai didirikan pada bulan Oktober 2002.

Program ini diprakarsai oleh Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bersama komunitas exchange. Kedua lembaga ini menyadadri bahwa pentingnya pertukaran pelajar dengan kehidupan yang ada di sana. Pertukaran pelajar ini bisa menjadi komponen kunci untuk membangun jembatan antara warga Amerika Serikat dengan negara-negara di seluruh dunia, terutama negara-negara dengan jumlah populasi muslim yang signifikan. Program ini didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Biro Pendidikan &

Kebudayaan (ECA) untuk memberikan beasiswa bagi siswa SMA dari negara- negara dengan populasi muslim yang signifikan untuk belajar selama satu tahun akademik di Amerika Serikat. Siswa/i yang terpilih akan menjadi duta muda mewakili negara asal mereka untuk mempromosikan negara asal mereka dengan keluarga angkat mereka dan juga masyarakat di sana.26

Mereka yang terpilih menjadi peserta YES akan tinggal bersama keluarga angkat dan akan melakukan banyak hal seperti remaja seusianya seperti datang ke sekolah, mengikuti organisasi, terlibat dalam kegiatan belajar mengenai

25 Maulana Ammar Auliaur Rahman. Strategi Amerika Serikat melalui Program KL-YES (Kennedy Lugar-Youth Exchange And Study) dalam Upaya Memperbaiki Citra Negara: Studi Kasus Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2019)

26https://konsultanpendidikan.com/2014/07/21/the-kennedy-lugar-youth-exchange-and- study-yes/diakses tanggal 1 November 2019

(19)

masyarakat dan budaya di Amerika Serikat, sekaligus memberitahukan kepada masyarakat Amerika mengenai budaya-budaya di negara asal mereka. Indonesia masuk kedalam daftar negara yang dapat mengikuti program YES ini. Program ini secara resmi diluncurkan di Indonesia pada tahun 2003 lalu. Harapan dengan adanya program ini mampu memperluas komunikasi antara orang-orang Amerika Serikat dan Indonesia agar dapat lebih mengerti dan juga memahami satu sama lain.27

Pemerintah Amerika Serikat menegaskan aktivitas diplomasi publiknya melalui instrumen pendidikan. Program pertukaran pelajar yang melibatkan pelajar-pelajar di Amerika Serikat maupun di Indonesia diharapkan mampu menciptakan terjalinnya hubungan bilateral yang kuat antar kedua negara.

Sehingga, pendidikan merupakan salah satu instrumen strategis Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman ideologi nasionalnya maupun pembentukan citra.28 Salah satu bentuk diplomasi people to people yang sudah dilaksanakan pemerintah Amerika Serikat yakni melalui program The Kennedy Lugar-Youth Exchange & Study Programs (YES) bagi para pelajar yang khususnya berasal dari negara-negara mayoritas muslim. Diplomasi publik merupakan langkah strategis pemerintah Amerika Serikat dalam menyebarkan pemahaman budaya melalui instrumen pendidikan yang pada dasarnya mengandung pesan diplomatik yaitu pemulihan citra Amerika Serikat di negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia.29

27 Ibid

28Sukawarsini Djelantik.Op.Cit, hlm 276-277

29 Jajat Burhanudin dan Kees Van Dijk, Op.Cit, 2013, hlm. 68

(20)

1.6.1. Diplomasi Publik

Diplomasi publik pertama kali dikenalkan oleh Edward Murrow pada tahun 1963 sebagai salah satu cara untuk menangani pengaruh perilaku publik terhadap proses pengambilan serta pelaksanaan kebijakan luar negeri.30 Edmund Gullion, mengemukakan diplomasi publik ialah hal yang berurusan dengan bagaimana mempengaruhi sikap publik dalam pembentukan dan eksekusi kebijakan luar negeri yang mengelilingi dimensi hubungan internasional dibalik diplomasi tradisional, pemeliharaan opini publik oleh pemerintah di negara lain, interaksi kelompok privat dan kepentingan di satu negara dengan negara lain, laporan urusan luar negeri dan dampaknya terhadap kebijakan, komunikasi antara diplomat dan koresponden asing dan proses komunikasi antar budaya.31

Sedangkan menurut U.S. Center for Citizen Diplomacy (USCCD)32 menyimpulkan bahwa diplomasi publik adalah promosi persepsi positif dan kredibel dari suatu negara secara umum dan kebijakan luar negerinya melalui aktivitas dan program yang dilakukan di bawah naungan pemerintah federal.33

Langkah diplomasi publik yang diterapkan pemerintahan Amerika Serikat merupakan elemen mendasar dari terbentuknya kebijakan-kebijakan yang bersifat informal dan akan menciptakan suatu transparansi kebijakan politik. Manfaat

30Nancy Snow dan Phillip M. Taylor, Routledge Handbook of Public Diplomacy, (New York & London: Routledge Taylor & Francis Group, 2009, hlm. 19.

31 Antonio F. de Lima Jr., “The Rdole of International Education Exchanges in Public Diplomacy,” Place Branding and Public Diplomacy Vol. 3 tahun 2007, hlm 235

32NGO itu singkatan dari Non Government Organisation adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/116521#readmore

33 Public Diplomacy Magazine, “Citizen Diplomacy: Building a Nation of Global Citizen Diplomats,” http://www.publicdiplomacymagazine.com/citizen-diplomacy-building-a-nation-of- global-citizen-diplo mats/ diakses pada 29 Oktober 2019

(21)

nyata yang disebabkan diplomasi publik yaitu pemerintah dapat menjalankan upaya diplomasi secara efektif serta memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap masyarakat internasional.34

Diplomasi merupakan sarana komunikasi antar-negara serta dengan aktoraktor hubungan internasional lainnya untuk menjalin sebuah usaha negosiasi dan telah diterapkan oleh hampir seluruh negara di dunia ini yang meliputi bidang ekonomi, politik, budaya, militer ataupun sosial yang bersifat tidak saling mengancam. Diplomasi dibagi menjadi dua yaitu hard diplomacy dan soft diplomacy. Hard diplomacy diidentifikasikan sebagai suatu cara yang dilakukan negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya dengan menggunakan kekuatan militer dan ekonomi. Soft diplomacy merupakan suatu sarana negara guna berkomunikasi atau bernegosiasi melalui pemahaman budaya, pendidikan dan sosial.35

Hubungan diplomatik antar negara semata-mata tidak hanya melalui bidang ekonomi, militer dan sosial saja tetapi dapat didukung dengan hal-hal yang bersifat non-resmi seperti budaya, bahasa daerah, pendidikan, aset pariwisata, dan event-event olahraga dalam skala internasional dan juga sebagai ajang self branding untuk memperbaiki citra buruk negara.36

Diplomasi publik sebagai salah satu instrumen penting diantara berbagai jenis instrumen persuasif, kooperatif, maupun koersif yang dapat dijalankan oleh

34 “The Evolution of American Public Diplomacy : Four Historical Insights”, diakses dari http://www.state.gov/pdcommission/meetings/218815.htm pada 01 September 2019. Pukul 10.30 Wib

35 Tonny Dian Effendi, Diplomasi Publik Jepang Perkembangan dan Tantangan, Bogor:

Ghalia Indonesia, 2011, hlm 10-11

36 Ibid, hlm 21

(22)

aktor maupun non aktor pemerintahan Amerika Serikat. Dalam hal ini, aktivitas diplomasi publik dapat tercapai melalui pemenuhan lima aspek strategis, yang harus diperhatikan dalam pendekatan diplomasi publik Amerika Serikat, antara lain adalah pemenuhan logika strategis, komunikasi wacana atau instrumental, pelindung (firewalls) dan karakteristik diplomasi publik yang mampu berintegrasi antar aktor.37

Salah satu bentuk diplomasi publik yang dilakukan Amerika Serikat adalah program pertukaran pelajar. Diplomasi publik melalui pertukaran pelajar dilakukan Amerika Serikat untuk mencapai kepentingan nasionalnya. National American Field Service (NAFSA), kepentingan nasional yang ingin dicapai Amerika Serikat melalui program pertukaran pelajar adalah kepentingan untuk menciptakan kesepahaman dan perbaikan citra.38 Mantan Menteri Pertahanan Robert Gates Amerika Serikat pada masa Presiden George Bush tahun 2006-2011, menyatakan bahwa pertukaran pelajar dapat mencapai kesepahaman antara peserta dengan masyarakat Amerika Serikat, mematahkan stereotip dan hambatan perbedaan budaya, berkontribusi terhadap perpindahan pengetahuan dan keahlian, memperkenalkan dunia luar kepada budaya dan opini yang beragam yang ada di Amerika Serikat, serta membiasakan masyarakat Amerika Serikat kepada pandangan masyarakat asing yang mungkin berbeda dengan pandangan- pandangan yang ada di Amerika Serikat.39

37Matthew Morgan J. “The Impact of 9/11 On The Media, Arts, and Entertainment:The Day That Changed Everything” United States:Palgrave Macmillan, 2009, hlm 97

38 NAFSA, In America’s Interest: Welcoming International Students, Washington, DC:

NAFSA, 2003, hlm, 35

39 Giles-Scott Smith, “Still Exchanging? The History, Relevance, and Effect of International Exchange Programs,” E-International Relations, September 14, 2012, http://www.e-

(23)

Berbagai implementasi diplomasi publik pada sektor pendidikan yang dilakukan Amerika Serikat yaitu melalui program pertukaran internasional baik para siswa, mahasiswa, guru, dan pekerja-pekerja profesional lainnya. Bagi Amerika Serikat, program pendidikan internasional merupakan kekuatan untuk perdamaian, rasa saling pengertian dan pada akhirnya sebagai sarana Amerika Serikat dapat membangun kebersamaan serta mempertahankan pengaruhnya di dunia.40

Perkembangan zaman yang semakin kompleks, mencakup aktor, isu-isu dunia maupun teknologi informasi membuat pilihan-pilihan instrumen diplomasi pun menjadi beragam. Semakin berkembangnya hal-hal tersebut menyebabkan pergeseran diplomasi yang pada awalnya ialah diplomasi tradisional (government to government)41 menjadi diplomasi yang lebih modern, yang dapat disebut sebagai diplomasi publik.

Gifford Malone, mendefinisikan diplomasi publik adalah komunikasi langsung dengan publik asing dengan tujuan mempengaruhi pemikiran mereka dan pada akhirnya berpengaruh pula terhadap pemerintah mereka.42

Pendapat berbeda menurut Hans Tuch, diplomasi publik merupakan proses pemerintah dalam berkomunikasi dengan public asing sebagai bentuk

ir.info/2012/09/14/still-exchanging-the-history-relevance-and-effect-of-international-exchange- programs/ diakses pada 1 Oktober 2019

40 Kavita Pandit, “Leading Internationalization,” Annals of the Association of American Geographers 99, No. 4 Tahun 2009, hlm 647

41 Philip Seib, ed., Toward A New Public Diplomacy; Redirecting US Foreign Policy, United States of America, New York: Palgrave Macmillan, 2009, hlm.233.

42 Gyorgi Szondi, Public Diplomacy and Nation Branding: Conceptual Similiraties and differences,2007hlm 13

(24)

upaya untuk membawa pemahaman atas ide-ide dan cita-cita bangsa, institusi dan budayanya, serta tujuan dan kebijakan nasional.43

Diplomasi publik juga merupakan proses pembangunan persepsi dan hubugan positif untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri. Dewasa ini, tujuan utama diplomasi publik adalah untuk mempengaruhi opini publik asing agar dapat terbentuknya lingkungan yang mau menerima sasaran kebijakan luar negeri dan untuk mempromosikan kepentingan nasional.44 Menurut Howard H.

Frederick, diplomasi publik merupakan kegiatan yang diarahkan langsung ke luar negeri dalam berbagai lingkup informasi, pendidikan maupun budaya, yang bertujuan untuk mempengaruhi pemerintah asing melalui warga negaranya.45 Signitzer dan Coombs, mengemukakan bahwsa diplomasi publik adalah suatu cara bagi pemerintah, perusahaan maupun kelompok dalam mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung sikap dan opini masyarakat yang berhubungan langsung dengan keputusan kebijakan luar negeri pemerintah negara lain.46Congressional Research Service Report 2009, istilah mendeskripsikan upaya pemerintah untuk melakukan kebijakan luar negeri dan dipromosikan kepentingan nasionalnya, melalui direct outreach dan pengkomunikasian secara langsung dengan penduduk negara asing.47

43 Anna Tiederman, U.S. Public Diplomacy in the Middle East: Lessons Learned from the CharlotteBeers Experience, diambil dari sumber <http://usc.publicdiplomacy. org/pdfs/Anna_

Tiedeman_Beers.pdf>, diakses pada tanggal 1 September 2019

44 Gyorgy Szondi, Public Diplomacy and Nation Branding: Conceptual Similarities and Differences, Discussion Papers in Diplomacy, 2008, 7 (diakses pada 29 September 2019)

45 Nicholas J. Cull, Public Diplomacy: Taxonomies and Histories, (The Annals of the American Academyof Political and Social Science: Sage, 2008), hlm. 31

46 Axel Heck dan Gabi Schlag, Humanitarian by “Pictorial Force”, New York: Visual Representations and the Public Diplomacy Strategy of the European Union in Africa, 2009, hlm.

4

47 H. Nakamura Kennon dan Matthew C. Weed, U.S. Public Diplomacy: Background and Current Issues, Washington, D. C.: Congressional Research Service, December 18, 2009, hlm.1.

(25)

Diplomasi

Karakteristik Diplomasi tradisional Diplomasi modern Struktur First track diplomacy Second track diplomacy Proses Tertutup (negara) Terbuka (multi aktor)

Agenda Isu tradisional (high politic) Isu kontemporer (low politic)

Sumber: John Baylis, 1998.1

Diplomasi publik pertama kali dikenalkan oleh Edward Murrow pada tahun 1963 sebagai salah satu cara untuk menangani pengaruh perilaku publik terhadap proses pengambilan serta pelaksanaan kebijakan luar negeri.48

Jika dalam diplomasi publik yang lama atau tradisional lebih menekankan kepada aktor pemerintahan saja. Berbeda dengan konsep diplomasi publik yang baru atau modern, dimana terdapat banyak aktor di luar pemerintahan yang justru lebih berperan besar dalam pembentukan image suatu negara. Pembedaan antara kedua jenis diplomasi tersebut dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 1. Perbedaan Diplomasi

1. Diplomasi Tradisional

Diplomasi tradisional memiliki struktur First track diplomacy yang artinya ialah melibatkan pemerintah dengan pemerintah (G to G) yang sifatnya rahasia, kaku dan formal. Proses yang ada pada diplomasi tradisional tentunya dilaksanakan secara tertutup. Pada masa diplomasi tradisional ada isu-isu high politicy contohnya seperti isu politik dan keamanan.

48Nancy Snow dan Phillip M. Taylor, Routledge Handbook of Public Diplomacy, (New York & London: Routledge Taylor & Francis Group, 2009, hlm. 19.

(26)

Brian White dalam buku The Globalization of World Politics An Introduction to International Relation, menjelaskan beberapa karakteristik dari diplomasi tradisional, yaitu:

a. Berkenaan dengan masalah struktur, diplomasi tradisional cenderung lebih bersifat pada suatu bentuk proses komunikasi antara negara satu dengan negara lain secara official daripada bentuk organisasi politik lainnya, karena itulah diplomasi jenis ini juga sering disebut dengan first-track diplomacy. Diplomasi tradisional lebih cenderung kepada state-based activity.49

b. Secara tradisional, diplomasi ini diatur pada suatu dasar hubungan bilateral yang besar dan biasanya dilakukan secara rahasia serta dikarakteristikkan oleh peraturan dan prosedur yang khusus. Dengan memberikan batasan pada dua golongan, tentu saja membuat diplomasi tradisional menjadi lebih mudah untuk menjaga segala negosiasi diantara mereka secara rahasia. Dalam diplomasi tradisional juga dikenal sejumlah hak, keistimewaan dan kekebalan yang diberikan pada diplomat serta semua aktivitas diplomatik.

c. Berkenaan dengan agendanya, diplomasi tradisional memiliki agenda yang berorientasikan high politics, seperti isu perang, perjanjian perdamaian, serta batas-batas negara.

49 Baylis, John & Smith, Steve. The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relation. New York: Oxford University Press, 1998, hlm 1

(27)

2. Diplomasi Modern

Struktur yang dimiliki oleh diplomasi modern ialah Second track diplomacy yang artinya ialah diplomasi lebih ditekankan pada Government to people yang sifatnya lebih terbuka.

Pada kejadian meletusnya perang dunia pertama, hal tersebut membuat orang-orang semakin merasa yakin bahwa diplomasi tradisional yang bersifat rahasia harus dirubah dan diganti dengan diplomasi modern. Sehingga ada beberapa karakteristik yang berbeda pada diplomasi modern daripada diplomasi tradisional, yaitu:

a. Diplomasi ini lebih bersifat terbuka pada publik sehingga meminimalisir prasangka buruk.

b. Dengan diubahnya diplomasi tradisional menjadi diplomasi modern atau dikenal sebagai second-track diplomacy, secara otomatis membuat proses diplomasi menjadi aktivitas yang lebih rumit karena tidak hanya melibatkan peran pemerintah dalam menjalankan misi diplomasi, namun juga melibatkan lebih dari satu aktor, baik aktor Intergovernmental Organization, Non-Governmental Organization, MNC dan bahkan individu

c. Diplomasi modern ini tidak hanya memiliki agenda yang berkenaan dengan high politics, namun juga memiliki agenda yang bersifat low politics, seperti masalah ekonomi, sosial dan isu kesejahteraan, karena pada diplomasi jenis ini, penghindaran terjadinya perang menjadi prioritas utama. Dalam diplomasi modern ini, negara masih melanjutkan diplomasi

(28)

bilateral dengan negara lain, selain itu, ada pula diplomasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok negara secara multilateral, salah satunya melalui PBB. Sebagai contoh adalah e-diplomacy yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. E-diplomacy ini merupakan untuk sarana khusus dalam berdiplomasi yang menitikberatkan pada usaha memperoleh dan mengelola informasi yang berkaitan dengan diplomasi Amerika Serikat melalui internet.50 E-diplomacy ini juga dibangun untuk merespons informasi dari luar negeri yang berkaitan dengan kepentingan Amerika Serikat dan dilakukan di dunia maya. Pihak Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sendiri membentuk badan khusus yang menangani masalah e-diplomacy dengan tujuan membawa diplomat Amerika Serikat dalam proses pengambilan keputusan melalui teknologi informasi, meningkatkan hubungan dan peran serta Amerika Serikat terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri, meningkatkan manajemen informasi dan pengetahuan di dunia maya.

Diplomasi pertukaran pelajarlah yang memiliki dampak positif dalam rentang waktu yang sangat lama. Dibandingkan dengan keempat elemen diplomasi publik lainnya. Hal tersebut tentunya dapat memberikan negara tersebut untuk mendapatkan informasi ke dalam maupun ke luar guna meningkatkan perception of mutuality antar negara yang terkait.

1. Listening yang digunakan sebagai upaya aktor untuk mengelola lingkungan internasional dengan cara mengumpulkan dan menyusun data tentang publik

50 Effendy, Tony Dian. E-Diplomacy Sebagai Sarana Promosi Potensi Daerah Kepada Dunia Internasional, 2008, hlm 12

(29)

luar negeri dan opini mereka. Selanjutnya data tersebut digunakan untuk mengarahkan kebijakan atau memperluas pendekatan diplomasi publik yang sesuai kedepannya.

2. Advocacy sebagai upaya aktor mengelola lingkungan internasional dengan cara melakukan kegiatan komunikasi internasional untuk mempromosikan secara aktif kebijakan tertentu, ide, atau kepentingan aktor terhadap pikiran publik asing. Namun, utilitas jangka pendek atas elemen ini seringkali menyebabkan banyak persepsi yang tidak diharapkan dari diplomasi publik itu sendiri.

3. Cultural diplomacy, sebagai upaya aktor untuk mengelola lingkungan internasional melalui pembuatan cultural resources dan pencapaian prestasi yang dikenal hingga mancanegara maupun memfasilitasi cultural transmission ke luar negeri. Tergolong akan berdampak cukup lama dalam diplomasi publik, karena dapat dikatakan juga bahwa culural diplomacy merupakan kebijakan suatu negara untuk memfasilitasi ekspor jenis-jenis budayanya.

4. Exchange diplomacy sebagai upaya untuk mengelola lingkungan internasional dengan cara mengirimkan warga negaranya ataupun sebaliknya untuk studi atau akulturasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Unsur resiprokal atau timbal balik cenderung membuat elemen ini sebagai dasar konsep mutuality yang terdapat dalam diplomasi publik.

Mutuality disini dapat diartikan sebagai visi dari pengalaman pendidikan

(30)

internasional, dimana kedua belah pihak saling memperoleh manfaat serta mulai merubah cara pandang dan berfikirnya.

Exchange diplomacy yang memiliki dampak positif dalam rentang waktu yang sangat lama dibandingkan dengan keempat elemen diplomasi publik lainnya.

Sehingga dalam penelitian ini, exchange memberikan kontribusi dalam penerapan development of lasting relationship yang digunakan oleh Amerika Setikat pasca peristiwa 11 September 2001. Aspek ini, memberikan dorongan untuk tercapainya diplomasi publik suatu negara. Sehingga negara dapat mengkomunikasikan informasi secara langsung, baik ke dalam maupun ke luar, serta meningkatkan perception of mutuality antar negara yang terkait.

5. International news broadcasting (IB), upaya aktor untuk mengelola lingkungan internasional dengan menggunakan teknologi radio, televisi, dan internet untuk terlibat dengan publik asing. Melalui IB ini, penggunaan berita yang disiarkan hingga mancanegara merupakan kunci utama dalam penggunaan elemen ini. Namun dalam praktiknya sendiri, elemen IB dapat tumpang tindih dengan elemen diplomasi publik lainnya dan hanya bersifat medium-term dalam utilitasnya.

1.6.2. Multi-Track Diplomacy

Amerika Serikat dalam upaya melakukan diplomasi publik, memerlukan kerjasama antar aktor pemerintah dan non-pemerintah yang melibatkan metode diplomasi multi jalur atau yang biasa disebut dengan multi-track diplomacy.

Diplomasi ini memiliki relevansi dengan diplomasi publik dikarenakan terdapat peran yang signifikan dari pemerintah hingga media dalam menjalankan

(31)

diplomasi demi tercapainya kepentingan nasional, yang dalam konteks ini adalah Indonesia terhadap Amerika Serikat.

Menurut Diamond, et.al mendefenisikan Multi-track diplomacy refers to a conceptual framework we design to reflect the variety of activities that contribute to international peacemaking and peacebuilding.51

Louise Diamond dan John McDonald memperkenalkan konsep multi-track diplomacy sebagai suatu kerangka berpikir dalam menjalankan diplomasi dengan tujuan terciptanya perdamaian.52 Perdamaian akan tercipta jika diplomasi yang dilakukan oleh suatu negara melibatkan seluruh jalur dari diplomasi dan tidak bergantung pada aktor pemerintah saja. Relevansinya dengan praktk diplomasi publik adalah diplomasi publik tidak akan dapat berjalan secara efektif jika beban aktivitas diplomasi publik tersebut hanya pada pemerintah saja. Sejalan dengan tujuan diplomasi publik yang mengedepankan government to people contact maka pemerintah hingga media dapat berperan aktif dan bekerjasama dalam aktivitas diplomasi publik.53

Pendekatan multitrack diplomacy mampu meningkatkan kesadaran masyarakat internasional agar dapat menyelesaikan isu-isu internasional tidak hanya dari aktor resmi pemerintahan melainkan dari keterlibatan publik. Alasan utama dibalik meningkatknya peranan diplomasi publik dalam masyarakat internasional yaitu disebabkan oleh karakter diplomasi publik itu sendiri, yang bersifat informal, tidak rigid dan pelaksanaanya berbeda dengan diplomasi

51 Diamond, et.al, John. Multi-Track Diplomacy: A System Approach to Peace, 3rd Ed.

Kumarian Press: University of Michigan, 1996 hlm 20

52 Louise Diamond and Ambassador John McDonald. Multi-Track Diplomacy: A Systems Approach to Peace. Third Edition. West Hartford, CT: Kumarian Press. 1996, hlm 15

53 Ibid.

(32)

konvensional. Penggunaan aktivitas diplomasi publik pada suatu negara diketahui berpotensi menciptakan opini publik yang positif.54 Kategorisasi tingkatan dalam diplomasi multijalur terbagi menjadi Sembilan antara lain: Track One:

Government, Track Two: Nongovernment/Professional, Track Three: Business, Track Four: Private Citizen, Track Five: Research, Training, and Education, Track Six: Activism, Track Seven: Religion, Track Eight: Funding, Track Nine:

Communications and Media.55 Dalam penelitian penulis menggunakan Multi- Track Training, and Education.

1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, dimana metode yang digunakan menekankan pada proses penelusuran data/informasi hingga dirasakan telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi”. 56 Penelitian deskriptif bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan suatu gejala

54 Sukawarsini Djelantik. “Diplomasi antara Teori & Praktik”. Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012. hlm 73-77

55 Ibid

56Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hlm. 4

(33)

berdasarkan pada indikator-indikator yang dia jadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang dia teliti.57

Penelitian kualitatif mempunyai ciri berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat (instrumen) penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria khusus untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya dirundingkan dan disepakati bersama (peneliti dan subjek penelitian).58

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data

Studi kepustakaan digunakan guna mengumpulkan data sekunder dari landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan dengan beberapa tahapan pertama, studi literature, kedua, tahap pengumpulan data yang bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas.59

1.7.3. Teknik Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif, dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

57 Slamat Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta, 2005, hlm 25

58 Lexy J. Moleong., Op.Cit., hlm 13

59 Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006, hlm 128

(34)

analisis data kualitatif, yang berupa fenomena-fenomena dan kasus-kasus dalam bentuk laporan dan karangan para sejarawan, sehingga memerlukan pemikiran yang teliti dalam menyelesaikan masalah penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang menggunakan analisis diskursus, yaitu merupakan suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian tren yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan keadaan yang akan datang 60 Tujuan penelitian sejarah adalah membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasi, serta menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat.61

1.8 Sistematika Penulisan

Secara umum, penulisan skripsi ini terbagi dalam empat bab. Pembahasan yang terkandung dalam bab satu dengan bab lainnya saling berkaitan satu sama lain. Sehingga pada akhirnya akan membentuk suatu karya tulis yang runtut dan sistematis. Sistematika dibuat untuk mempermudah pembaca memahami. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang pendahuluan, berisikan sub-sub bab yang terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, kerangka konsep dan metode penelitian serta sistematika penulisan.

60 Muhammad Nasir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, hlm 48

61 Ibid

(35)

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI DAN DIPLOMASI PUBLIK AMERIKA SERIKAT DIBAWAH KEPEMIMPINAN PRESIDEN DONALD TRUMP

Bab ini membahas Gambaran Umum Kebijakan Luar Negeri A.S.

Kebijakan Luar Negeri AS pada masa Pemerintahan Barack Obama Pemerintahan Donald Trump dan Diplomasi Publik AS Pada Pemerintahan Donald Trump dan Diplomasi Publik Amerika Serikat di Indonesia.

BAB III UPAYA-UPAYA DIPLOMASI PUBLIK AS MELALUI PROGRAM THE KENNEDY

Bab ini membahas Program YES (The Kennedy Lugar Youth – Exchange Study) Sebagai Instrumen Diplomasi Publik AS.

Pelaksanaan Kegiatan Program YES di AS (The Kennedy Lugar Youth Exchange & Study)

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan sebuah kesimpulan yang merupakan bagian akhir dari laporan penelitian ini sekaligus sikap akhir dari penulis mengenai permasalahan yang di dalamnya. Selain kesimpulan mengenai hasil penelitian, penulis menyampaikan pula hasil pemikiran yang berupa rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya kelak.

(36)

2.1 Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Amerika Serikat sebagai salah satu negara maju di dunia tidak ingin menyianyiakan kesempatan untuk mempertahankan kedudukannya di dunia dengan menunjukkan adanya kekuatan di bidang militer dan ekonomi. Pasca perang dingin, negara-negara di dunia ramai-ramai mencari negara yang dapat dijadikan poros kekuatan untuk menangkal ancaman bom nuklir dari Rusia.

Amerika Serikat menemukan sebuah cara untuk mempertahankan perdamaian dunia yaitu dengan menjadi penyeimbang kekuatan dan menyebarkan asas demokrasi. Amerika Serikat juga mempertahankan kekuatannya di poros dunia sebagai satu-satunya negara pemenang peran yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan dunia.62

Kebijakan luar negeri sebagai suatu sistem, rangsangan dari lingkungan eksternal dan domestik sebagai input yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara dipersepsikan oleh para pembuat keputusan dalam suatu proses konversi menjadi output. Proses konversi yang terjadi dalam perumusan politik luar negeri suatu negara ini mengacu pada pemaknaan situasi, baik yang berlangsung dalam lingkungan eksternal maupun internal dengan

62 John G.Ikenberry, et. a.l. International Relations Theory and The Consequences of Unipolarity. Cambridge: Cambridge University Press. 2009, hlm 29

(37)

mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai serta sarana dan kapabilitas yang dimilikinya.63

Amerika Serikat satu-satunya negara adidaya pasca berakhirnya perang dingin membuat negara tesebut kini lebih leluasa untuk menjalankan berbagai strateginya dalam lingkup global.64 Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat pasca perang dingin didasarkan pada konsep kepentingan nasional, balance of power, dan keuntungan militer serta ekonomi, era pasca perang dingin yaitu saat negara Amerika Serikat menunjukan kekuatan hegemonik unipolarnya. Amerika Serikat berupaya mendemonstrasikan negara yang dipandang tidak menjalankan nilai- nilai demokrasi yang dipimpin pemerintahan otoriter.65 Meskipun Uni Soviet sudah hilang, Amerika Serikat masih memandang faktor militer menjadi salah satu penentu bagi pencapaian Amerika Serikat sebagai kekuatan hegemoni.

Amerika Serikat adalah negara yang mengedepankan kekuatan militer sebagai sumber hegemoninya.66

Politik luar negeri Amerika Serikat dalam bidang politik merupakan sebuah langkah yang dilakukan Amerika untuk mempertahankan citranya di mata dunia internasional serta mencapai kepentingan yang telah ditargetkan. Politik merupakan struggle of power, dimana untuk mendapat pengaruh yang kuat di mata dunia internasional dibutuhkan kekuatan melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara. Oleh karena itu sebuah power benar-benar

63 Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (ed.5), Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, hlm. 49.

64 Mardenis, Pembrantasan Terorisme: Politik Internasional dan Politik Hukum Nasional Indonesia, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011, hlm.5

65 A. Safril Mubah, Menguak Ulah Neokons. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, hlm 59-60

66 Ibid

(38)

diperjuangkan untuk didapatkan. Bentuk-bentuk politik luar negeri Amerika Serikat dalam bidang politik umumnya diantaranya memberikan bantuan-bantuan luar negeri untuk negara-negara yang membutuhkan, melakukan kunjungan ke luar negeri yang merupakan bagian dari soft diplomacy, bergabung dengan organisasi dan institusi internasional, serta masih banyak cara lagi yang lainnya.

Dibalik setiap kebijakan luar negeri yang telah diputuskan, ada beberapa kepentingan yang menjadi tujuan utama Amerika Serikat untuk mendapatkan keuntungan sehingga mampu meraih kemakmuran dan pujian dari rakyat Amerika Serikat itu sendiri.67

1. Kebijakan luar negeri dan diplomasi publik Amerika Serikat Di bawah Kepemimpinan Presiden Barack Obama

Pada tahun 2008 Amerika Serikat mengadakan pemilihan presiden di mana Barack Obama pada kampanye pemilu presiden Amerika Serikat lebih mengusung terhadap perbaikan dalam negeri dahulu, baik dari segi ekonomi, sosial dan juga politik dalam negeri Amerika Serikat setelah kepemimpinan George W Bush yang dipandang oleh masyarakat sangat merugikan oleh masyarakat Amerika Serikat sendiri pada khususnya. Hal ini terlihat dengan beberapa kampanye pemilu Barack Obama diantaranya adalah kebijakan ekonomi yang berupa menaikkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi. Selain itu juga mencoba mengajak masyarakat Amerika Serikat untuk tidak terlalu

67 Luthfi, F. K. Kepentingan Korporasi Dibalik Kepentingan Donald Trump Menarik Diri Dari TPP. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2018, hlm 51

(39)

bergantung dengan minyak atau mencoba mengajak menggunakan bahan alternatif lain yang dapat mengurangi ketergantungannya terhadap minyak.68

Terpilihnya Barack Obama pada tahun 2008 sebagai Presiden ke-44 Amerika Serikat, membawa harapan baru untuk perbaikan politik luar negeri Amerika Serikat tampak lebih cerah ke depannya. Setelah pada masa pemerintahan Bush citra Amerika Serikat mengalami kemunduran akibat doctrine war on terror,69 terutama bagi negara-negara Islam seperti Afganistan, Lybia, dan Irak yang diduga sebagai negara pendukung teroris.70 Kehadiran Obama menjadi kesempatan baik untuk memulihkan reputasi Amerika Serikat di mata dunia.

Obama kemudian melakukan reformasi terhadap politik luar negeri Amerika Serikat melalui perbaikan hubungan dengan negara-negara muslim.71

Ketika Barack Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari 2009, ada banyak perubahan yang dijanjikan oleh Obama dan salah satu yang paling penting bagi Amerika dan dunia adalah pandangan dan perubahan pemikiran Obama mengenai Islam dan terorisme. Kemenangan Obama tidak lepas dari apa yang dia bawa dalam kampanye. Kemenangan Barack Obama disambut baik oleh masyarakat Amerika Serikat karena masyarakat Amerika

68 Atik Fadilatul Husna, Perubahan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat dalam Memerangi Terorisme Internasional di Afghanistan Pada Periode Pemerintahan Barack Obama, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012, hlm 23

69 Istilah war on terror (perang terhadap terorisme) muncul pertama kali ketika dua pesawat menabrak menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001 yang menewaskan hampir 2.792 orang di New York (Marco Sasoli, 2006). Sejak saat itu war on terror dideklarasikan oleh Amerika Serikat sebagai respon atas kejadian tersebut.

70 Joseph S. Nye, J, Obama and Smart Power. Dalam D. S. Michael Cox, US Foreign Policy, New York: Oxford University Press, 2012, hlm 106

71Ibid.

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Diplomasi

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian Jadal, Metode Al-Qur’an dalam Berdialog, Bentuk dan Dalil Dialog Al-Qur’an 2x 50 me nit Kriteria Aktivitas: Tatap Muka; Tugas Berstruktur; Belajar Mandiri.. Indikator

Jadi, Pemerintah yang berkuasa berkewajiban menjinakkan kapitalis-kapitalis untuk tumbuh/berkembang sesuai ketentuan-ketentuan yang diperbolehkan saja, jangan biarkan

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan aturan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Sementara itu, kegiatan melaut pada komunitas nelayan di Kelurahan Malabro membentuk suatu pola hubangan patron-klien yang terjadi antara juragan dengan

Itulah mengapa Eisenman sangat memberi perhatian pada diagram konseptualnya, yang merupakan bagian dari proses rancang Guardiola House, yang mampu menjelaskan olah massa

54 Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Banten melalui Bappeda Provinsi Banten pada tahun 2013 ini mengikutsertan BPS Provinsi Banten dalam suatu kerjasama untuk menyusun satu

LUAS TANAMAN PERKEBUNAN PINANG MENGHASILKAN, BELUM MENGHASILKAN, TUA RUSAK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2009 Planted Area of Aromatic

Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil analisa terhadap kinerja jaringan, serta tingkat kepuasan masyarakat terhadap sistem distribusi air bersih PDAM