• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Sumber daya manusia (SDM) di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar (Mangkunegara, 2015:12:1). SDM selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak akan terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat–alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat–alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan.

Peranan sumber daya manusia ini berkembang untuk mengikuti perkembangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, karena sumber daya manusia memegang peranan penting, sehingga bagaimanapun hebat dan canggihnya teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelayan operasionalnya, tidak akan mampu menghasilkan suatu output yang sesuai dengan tingkat efisien yang tinggi. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi menjadi sangat penting. PT. Global Promedika Service adalah salah satu distributor peralatan medis terkemuka di

Indonesia sejak awal 1960-an, PT. Global Promedika Service mempunyai 6 gerai cabang perusahaan yang tersebar di Indonesia. Salah satunya yaitu PT.

Global Promedika Service Jakarta.

Permasalahan yang paling utama adalah meningkatkan efektifitas kinerja para karyawannya PT. Global Promedika Service Jakarta. melalui kualitas pelayanan kepada konsumen yang optimal dan menjaga peringkat perusahaan agar tetap baik. Pelanggan atau klien sangat penting dalam bisnis dan memerlukan perhatian khusus. Manajemen harus memastikan bahwa karyawanya mampu melayani pelanggan dengan baik, sehingga pelanggan merasa puas dengan perusahaan. Tetapi pada kenyataannya terdapat beberapa karyawan yang tidak bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, tingginya tingkat keterlambatan karyawan dan banyaknya karyawan yang tidak memperhatikan kebersihan, perlengkapan dan penampilan membuktikan bahwa kinerja karyawan masih belum sesuai

harapan.

Padahal dalam hal ini pihak perusahaan sudah menerapkan kebijakankebijakan diantaranya memperhatikan faktor motivasi dari pemenuhan kebutuhan fisik seperti pemberian gaji, selain itu dari perusahaan memberikan tunjangan selain gaji seperti tunjangan hari raya yang setiap tahun diberikan, upah lembur dan bonus untuk prestasi yang dicapai karyawan,dan memberikan jaminan keselamatan dalam bekerja. Ini semua diberikan dengan tujuan agar karyawan merasa dihargai dan dibutuhkan oleh perusahaan yang nantinya dapat meningkatkan kinerjanya. Perusahaan

juga menerapkan disiplin kepada karyawannya untuk selalu memperhatikan penampilan, kebersihan dan kerapian, diharapkan dengan karyawan disiplin dalam menjaga penampilan, kebersihan, dan kerapian pelayanan kepada konsumen dapat lebih maksimal dan dapat menjaga peringkat perusahaan. Oleh karena itu motivasi diharapkan dapat mendorong dan mengarahkan karyawan untuk bekerja lebih baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

Persoalan inilah yang menarik diteliti untuk membuktikan asumsiasumsi bahwa faktor disiplin kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Global Promedika Service Jakarta.

Berdasarkan hasil observasi penelitian dilapangan, penulis dapat melihat bahwa disiplin karyawan PT. Global Promedika Service mengalami penurunan dalam hal ketaatan pada standar kerja dan ketaatan pada peraturan kerja, yang mana perusahaan sudah membuat SOP (Standar Operasional Prosedur). Tetapi karyawan masih banyak yang melanggarnya seperti, karyawan tidak masuk kerja tanpa keterangan (mangkir), izin karena sakit, dan izin karena kepentingan keluarga. Hal ini tercermin tingkat disiplin kerja karyawan sangat rendah sehingga berpengaruh besar terhadap kinerja kerja, berikut data pendukung disiplin yang penulis peroleh.

Tabel 1.1

Data Disiplin Terkait Absensi Karyawan PT Global Promedika Service Tahun 2016 – 2018

Sumber : PT Global Promedika Service (2019)

Berikut ini data kinerja karyawan PT Global Promedika Service yang dilihat dari kinerja terkait dengan hasil produksi dari 2016 sampai 2018 dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Data Kinerja Terkait Dengan Produksi Tahun 2016 – 2018 PT. Global Promedika Service

Sumber : PT. Global Promedika Service (2019)

Dari tabel 1.2 dapat dilihat kondisi kinerja karyawan saat ini PT Global Promedika Service mengalami penurunan dari tahun 2016 sampai 2018, dari target presentase target terhadap hasil penjualan alat 93% sampai 85%.

Tahun Jumlah

Karyawan Sakit Izin Telat Mangkir Jumlah

2016 62 12 7 11 2 32

2017 62 18 9 15 4 46

2018 62 21 12 16 8 57

No Tahun Target Hasil Penjualan

Alat Presentase

1 2016 13.000 Unit 12.155 Unit 93%

2 2017 14.000 Unit 12.375 Unit 88%

3 2018 15.000 Unit 13.120 Unit 87%

Hasil penilaian kinerja kerja tersebut mengidentifikasikan bahwa kinerja kerja yang ada di PT Global Promedika Service kurang sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan. Jika dilihat dari presentase target terhadap hasil produksi pada tahun 2018 sebesar 87% maka kinerja karyawan PT Global Promedika Service masuk pada kategori kurang.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Global Promedika Service Jakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan idetifikasi masalah yang telah diuraikan, maka peneliti mengambil suatu rumusan masalah yaitu:

Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.

Global Promedika Service Jakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Global Promedika Service Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan langkah yang diambil terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Global

Promedika Service Jakarta.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi untuk mahasiswa dan generasi penerus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis . 3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang disiplin kerja, dan kinerja kerja di perusahaan. Selain itu penelitian ini juga sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu SDM yang sudah diperoleh di bangku perkuliahan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen juga bisa menganalisa dan menetapkan tujuan- tujuan serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisen. Manajemen mempunyai beberapa pengertian dan definisi yang berbeda-beda, di antara para ahli manajemen. Hal ini disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda-beda di antara para ahli itu sendiri

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2017: 9), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Dengan demikian Hasibuan (2016: 9) mendefinisikan “Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, manajemen yang baik dapat memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen dapat di tingkatkan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”.

James A. F. Stoner (2016: 118) mendefinisikan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumber daya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.”

Manajemen menurut Simamora yang dikutip Lijan Potak Sinambela (2017: 7), manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dimaksud melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.

Seperti yang telah di kemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai tujuan tertentu.

2. Fungsi Manajemen

Menurut G.R Terry (2014:3) bahwa ada empat fungsi manajemen yaitu:

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Planning adalah proses pengidentifikasikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi.

b. Fungsi Pengorganisasian (organization)

Organizing yaitu mengelompokkan kegiatan yang diperlukan.

Menetapkan susunan organisasi dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

c. Fungsi Pengarahan (Directing/Actuating)

Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para anggota ingin mencapai sasaran tersebut.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Controlling diartikan sebagai penentuan apa yang dicapai, pengukuran dan koreksi terhadap aktivitas pelaksanaan bilaman perlu mengambil tindakan kolektif sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

3. Unsur-Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer membutuhkan sarana manajemen yang disebut dengan unsur manajemen.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2017:9) manajemen terdiri dari 6 (enam) unsur atau disebut (6M), terdiri atas manusia, material, mesin, metode, money dan markets, setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan peranan bagi suatu manajemen agar mengetahui bahwa manajemen memiliki unsurunsur perlu dimanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut yaitu:

a. Manusia (Man).

Merupakan sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya.

Berbagai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan planning, organizing, directing dan controlling.

b. Bahan-bahan (material)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam tingkat teknologi sekarang ini material bukan saja sebagai pembantu mesin dan mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia.

c. Mesin (Machine).

Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan, mechine merupakan proses produksi dari bahan mentah ke bahan jadi.

d. Metode (Method).

Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternative metode cara menjalankan pekerjaan tersebut, sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

e. Uang (Money).

Untuk melakukan berbagai aktivitas manajemen diperlukan uang. Seperti upah atau gaji pegawai. Pembelian faktor produksi dan lain sebagainya.

f. Pasar (Markets).

Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan industri tidak akan tercapai, sebab masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan industri.

Dari beberapa unsur-unsur manajemen di atas dapat disimpulkan, bahwa manusia adalah unsur dan sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan seperti dari sudut pandang, proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengawasan hanya dapat dilakukan oleh manusia ataupun juga sering disebut dengan sumber daya manusia dalam dunia manajemen merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis.

Pengertian diatas menunjukan kenyataan bahwa yang dikelola dalam suatu perusahaan adalah sumber daya manusia, bukan material ataupun finansial. Maka semakin berkembangnya suatu perusahaan akan makin sulit pula perencanaan dan pengendalian pegawainya. Oleh karena itu, maka sangatlah dibutuhkan manajemen personalia yang mengatur dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian ,baik dalam hal administrasi, pembagian tugas maupun pada kegiatan personalia lainnya.

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2017: 9) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sutrisno (2013: 7) mendefinisikan “manajemen sumber daya manusia sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud unruk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu”

Selanjutnya (hasibuan 2013: 12) menyatakan “Manajemen sumber daya manusia mempunyai komponen-komponen yang merupakan bagian

dari tenaga kerja manusia, komponen tersebut saling mendukung satu sama lainnya di dalam perusahaan”. Adapun komponen tersebut dibedakan menjadi tiga hal di antaranya:

a. Pengusaha

Pengusaha adalah setiap orang yang menginventariskan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung laba yang dicapai perusahaan tersebut.

b. Karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.Pemimpin atau Manajer

Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

Hasibuan (2013: 4) menyatakan “manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen”

Manajemen sumber daya manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:

a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requiretment dan job evaluation.

b. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan

berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.

c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.

d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.

e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.

f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan

sejenis.

g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh, h. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi kerja

karyawan.

i. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.

j. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.

Seperti yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Disamping menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer sumber daya manusia juga harus melakukan pengawasan terhadap orang lain yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas operasional. Oleh sebab itu secara garis besar fungsi manajemen itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Fungsi-fungsi manajerial, yang mencakup:

1) Perencanaan (Planning)

Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting dalam proses manajemen. Oleh karena itu perencanaan ini menyita banyak waktu dalam proses manajemen.

Untuk manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainnya sasaran atau tujuan organisasi itu.

Dengan kata lain mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangkai mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan.

Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat

pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing.

3) Pengarahan (Directing)

Agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efektif diperlukan arahan dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar pengarahan ini tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.

4) Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Disamping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan keluar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.

b. Fungsi-Fungsi Operasional, yang mencakup:

1) Pengadaan Tenaga kerja (Recruitment)

Fungsi rekruitmen seorang manajer sumber daya manusia bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus bener-bener yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu sistem rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang.

2) Pengembangan (Development)

Tenaga atau sumber daya yang telah diperoleh suatu organisasi, perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber ini penting searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang di ikuti oleh pengembangan sumber daya manusianya maka Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

3) Kompensasi (Compentation)

Kompensasi merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.

Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia tersebut telah memberikan jasannya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.

4) Integrasi (integration)

Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam organisasi itu.

Telah disadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan

organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.

5) Pemeliharaan (Maintenance)

Kemampuan-kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara. Karena kemampuan tersebut merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tercapainnya tujuan organisasi. Fungsi pemeliharaan kemampuan sumber daya manusia ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, agar karyawan betah dalam organisasi tersebut.

6) Pemisahaan (Separation)

Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.

Sedangkan Menurut Hasibuan (2013:21), bahwa manajemen sumber daya manusia mempunyai sebelas

Fungsi yang meliputi : a) Perencanaan

Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan

menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organsasi (organization chart) organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.

c) Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

d) Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan- peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan, pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

e) Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

f) Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

g) Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

h) Pengintegrasian

Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.

i) Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.

j) Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

k) Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.

3. Komponen-komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

Komponen manajemen sumber daya manusia yang utama menurut Malayu Hasibuan (2014:12) terdiri dari tiga hal yaitu:

Komponen manajemen sumber daya manusia yang utama menurut Malayu Hasibuan (2014:12) terdiri dari tiga hal yaitu:

Dokumen terkait