• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan langkah yang diambil terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Global

Promedika Service Jakarta.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi untuk mahasiswa dan generasi penerus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis . 3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang disiplin kerja, dan kinerja kerja di perusahaan. Selain itu penelitian ini juga sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu SDM yang sudah diperoleh di bangku perkuliahan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen juga bisa menganalisa dan menetapkan tujuan- tujuan serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisen. Manajemen mempunyai beberapa pengertian dan definisi yang berbeda-beda, di antara para ahli manajemen. Hal ini disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda-beda di antara para ahli itu sendiri

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2017: 9), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Dengan demikian Hasibuan (2016: 9) mendefinisikan “Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, manajemen yang baik dapat memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen dapat di tingkatkan. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”.

James A. F. Stoner (2016: 118) mendefinisikan “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumber daya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.”

Manajemen menurut Simamora yang dikutip Lijan Potak Sinambela (2017: 7), manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dimaksud melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.

Seperti yang telah di kemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan ilmu atau seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai tujuan tertentu.

2. Fungsi Manajemen

Menurut G.R Terry (2014:3) bahwa ada empat fungsi manajemen yaitu:

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Planning adalah proses pengidentifikasikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana aktifitas kerja organisasi.

b. Fungsi Pengorganisasian (organization)

Organizing yaitu mengelompokkan kegiatan yang diperlukan.

Menetapkan susunan organisasi dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.

c. Fungsi Pengarahan (Directing/Actuating)

Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para anggota ingin mencapai sasaran tersebut.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Controlling diartikan sebagai penentuan apa yang dicapai, pengukuran dan koreksi terhadap aktivitas pelaksanaan bilaman perlu mengambil tindakan kolektif sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

3. Unsur-Unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer membutuhkan sarana manajemen yang disebut dengan unsur manajemen.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2017:9) manajemen terdiri dari 6 (enam) unsur atau disebut (6M), terdiri atas manusia, material, mesin, metode, money dan markets, setiap unsur-unsur tersebut memiliki penjelasan dan peranan bagi suatu manajemen agar mengetahui bahwa manajemen memiliki unsurunsur perlu dimanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut yaitu:

a. Manusia (Man).

Merupakan sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya.

Berbagai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan planning, organizing, directing dan controlling.

b. Bahan-bahan (material)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan dalam tingkat teknologi sekarang ini material bukan saja sebagai pembantu mesin dan mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu manusia.

c. Mesin (Machine).

Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan, mechine merupakan proses produksi dari bahan mentah ke bahan jadi.

d. Metode (Method).

Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternative metode cara menjalankan pekerjaan tersebut, sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

e. Uang (Money).

Untuk melakukan berbagai aktivitas manajemen diperlukan uang. Seperti upah atau gaji pegawai. Pembelian faktor produksi dan lain sebagainya.

f. Pasar (Markets).

Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan industri tidak akan tercapai, sebab masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan industri.

Dari beberapa unsur-unsur manajemen di atas dapat disimpulkan, bahwa manusia adalah unsur dan sarana utama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan seperti dari sudut pandang, proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengawasan hanya dapat dilakukan oleh manusia ataupun juga sering disebut dengan sumber daya manusia dalam dunia manajemen merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis.

Pengertian diatas menunjukan kenyataan bahwa yang dikelola dalam suatu perusahaan adalah sumber daya manusia, bukan material ataupun finansial. Maka semakin berkembangnya suatu perusahaan akan makin sulit pula perencanaan dan pengendalian pegawainya. Oleh karena itu, maka sangatlah dibutuhkan manajemen personalia yang mengatur dan mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kepegawaian ,baik dalam hal administrasi, pembagian tugas maupun pada kegiatan personalia lainnya.

Menurut Melayu S.P Hasibuan (2017: 9) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sutrisno (2013: 7) mendefinisikan “manajemen sumber daya manusia sebagai suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud unruk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu”

Selanjutnya (hasibuan 2013: 12) menyatakan “Manajemen sumber daya manusia mempunyai komponen-komponen yang merupakan bagian

dari tenaga kerja manusia, komponen tersebut saling mendukung satu sama lainnya di dalam perusahaan”. Adapun komponen tersebut dibedakan menjadi tiga hal di antaranya:

a. Pengusaha

Pengusaha adalah setiap orang yang menginventariskan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung laba yang dicapai perusahaan tersebut.

b. Karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai.Pemimpin atau Manajer

Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

Hasibuan (2013: 4) menyatakan “manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang-orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen”

Manajemen sumber daya manusia mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah sebagai berikut:

a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requiretment dan job evaluation.

b. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan

berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.

c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.

d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.

e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.

f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan

sejenis.

g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh, h. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi kerja

karyawan.

i. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.

j. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.

Seperti yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Disamping menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer sumber daya manusia juga harus melakukan pengawasan terhadap orang lain yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas operasional. Oleh sebab itu secara garis besar fungsi manajemen itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Fungsi-fungsi manajerial, yang mencakup:

1) Perencanaan (Planning)

Semua orang menyadari bahwa perencanaan merupakan bagian terpenting dalam proses manajemen. Oleh karena itu perencanaan ini menyita banyak waktu dalam proses manajemen.

Untuk manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainnya sasaran atau tujuan organisasi itu.

Dengan kata lain mengatur orang-orang yang akan menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangkai mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan.

Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat

pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing.

3) Pengarahan (Directing)

Agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efektif diperlukan arahan dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar pengarahan ini tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.

4) Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Disamping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan keluar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.

b. Fungsi-Fungsi Operasional, yang mencakup:

1) Pengadaan Tenaga kerja (Recruitment)

Fungsi rekruitmen seorang manajer sumber daya manusia bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus bener-bener yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu sistem rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang.

2) Pengembangan (Development)

Tenaga atau sumber daya yang telah diperoleh suatu organisasi, perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber ini penting searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang di ikuti oleh pengembangan sumber daya manusianya maka Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

3) Kompensasi (Compentation)

Kompensasi merupakan fungsi manajemen yang sangat penting.

Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia tersebut telah memberikan jasannya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.

4) Integrasi (integration)

Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam organisasi itu.

Telah disadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan

organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.

5) Pemeliharaan (Maintenance)

Kemampuan-kemampuan sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara. Karena kemampuan tersebut merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tercapainnya tujuan organisasi. Fungsi pemeliharaan kemampuan sumber daya manusia ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, agar karyawan betah dalam organisasi tersebut.

6) Pemisahaan (Separation)

Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.

Sedangkan Menurut Hasibuan (2013:21), bahwa manajemen sumber daya manusia mempunyai sebelas

Fungsi yang meliputi : a) Perencanaan

Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan

menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organsasi (organization chart) organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.

c) Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

d) Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan- peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan, pekerjaan dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

e) Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

f) Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

g) Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

h) Pengintegrasian

Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam manajemen sumber daya manusia, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.

i) Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.

j) Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

k) Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.

3. Komponen-komponen Manajemen Sumber Daya Manusia

Komponen manajemen sumber daya manusia yang utama menurut Malayu Hasibuan (2014:12) terdiri dari tiga hal yaitu:

a. Pengusaha

Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk

memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut

b. Karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai.

Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial (pimpinan).

c. Pimpinan atau Manajer

Pimpinan adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.

Setiap pemimpin atau manajer adalah termasuk manajer personalia, karena tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahannya. Ada dua pendapat yang membedakan manajer lini dan manajer personalia.

Menurut E.L Trist (2014:13) “manajer lini dalam memimpin perusahaan dengan pendekatan social system dan technical system atau pendekatan sistem sosioteknik, agar interaksi atasan dan bawahan harmonis dalam mewujudkan hasil yang optimal."

Menurut Chester I.Barnard (2014:13) “manajer personalia pendekatannya hanya dengan sistem kerja sama sosial atau cooperative social system approach, sebab dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tidak menyangkut metode kerja,

mesin-mesin dan equipment, karena dia tidak merealisasi tujuan perusahaan secara langsung.”

Jadi seorang manajer, dalam memimpin para bawahannya harus mampu memberikan dorongan, pengarahan, bimbingan, penyuluhan, pengendalian, keteladanan, dan bersikap jujur serta tegas, agar para bawahan mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

4. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam melakukan aktivitasnya organisasi dituntut untuk dapat mengambil keputusan sesuai dengan tujuan mereka termasuk mengambil keputusan dalam bagian pengelolaa sumber daya manusia.

Menurut Sondang P. Siagian, (2014:26) tujuan manajemen sumber daya manusia dapat dikategorikan pada empat jenis, yaitu :

a. Pencapaian tujuan masyarakat

Dalam bidang apapun suatu organisasi bergerak, dalam arti yang sebenarbenarnya ia menghasilkan sesuatu “produk” atau “jasa” bagi kelompokkelompok tertentu di masyarakat. Artinya, “produk” tersebut baik berupa barang atau jasa harus diinterpretasikan dalam arti luas dan tidak terbatas pada pengertian klasik, yaitu dalam arti barang atau jasa yang hanya dihasilkan oleh organisasi yang bergerak dibidang keniagaan saja.

b. Pencapaian tujuan organisasi

Manajemen sumber daya manusia yang baiik ditujukan kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pekerja dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Tidak menjadi soal tujuan organisasi apa yang ingin dicapai. Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber daya manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan, akan

tetapi sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan.

c. Pencapaian tujuan fungsional

Dalam bidang manajemen sumber daya manusia ialah keseluruhan

langkah dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi sedemikian rupa sehinggan sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi mampu memberikan

kontribusinya yang maksimal.

d. Pencapaian tujuan pribadi

Jelaslah bahwa pada mulanya motif seseorang memasuki berbagai

organisasi adalah pencapaian tujuan dan pemenuhan kepentingan pribadinya.

Hal demikian adalah wajar dan merupakan gejala yang universal. Akan tetapi, dalam meniti karirnya, seseorang harus mau dan rela melakukan berbagai jenis penyesuaian yang diperlukan akan seseorang diterima sebagai anggota organisasi yang dihormati.

Artinya, yang kemudian harus terjadi ialah kesediaan semua anggota organisasi sebagai individu untuk membawahkan tujuan dan kepentingan pribadinya kepada tujuan dan kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan bersama dan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan, bahkan juga kepentingan masyarakat luas.

5. Peranan Sumber Daya Manusia

Peranan sumber daya manusia yang dikemukakan oleh Hasibuan (2013: 34) antara lain:

a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, dan job evaluation.

b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right job.

c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.

d. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.

e. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.

f. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.

g. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian prestasi karyawan.

h. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal.

i. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.

C. Disiplin Kerja

1. Pengertian Displin Kerja

Disiplin kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja yang baik, berarti akan dicapai pula suatu keuntungan yang berguna bagi perusahaan maupun karyawan sendiri.

Disiplin kerja pada karyawan sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan perusahaan akan sukar dicapai bila tidak ada disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja yang baik, berarti akan dicapai pula suatu keuntungan yang berguna bagi perusahaan maupun karyawan sendiri.

Dokumen terkait