• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA KONSOLIDASIAN

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 115-119)

SPENDING) DAN BELANJA INFRASTRUKTUR PUSAT DI DAERAH

C. BELANJA KONSOLIDASIAN

Belanja Pemerintahan Umum (General Government Spending) atau Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh belanja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang sama, dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi).

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Pada Tahun 2019 secara keseluruhan, di Provinsi Sulawesi Tengah total belanja pemerintah pusat lebih besar dari total belanja pemerintah daerah. Realisasi belanja dan transfer konsolidasian mencapai Rp26,87 triliun, 72,17 persen bersumber dari anggaran pemerintah daerah dan sisanya sebesar 27,83 persen dari anggaran pemerintah pusat. Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian mencapai Rp9,76 triliun, 24,24 persen bersumber dari pemerintah pusat dan 75,76 persen dari anggaran pemerintah daerah. Belanja barang konsolidasian mencapai Rp7,54 triliun dengan komposisi 40,32 persen dari pemerintah pusat dan 59,68 persen dari pemerintah daerah. Belanja Modal konsolidasian mencapai Rp6,42 triliun dengan komposisi 33,92 persen berasal dari APBN dan 66,08 persen dari APBD.

Proporsi belanja APBN dan belanja APBD terhadap belanja konsolidasian tersebut, apabila dikaitkan dengan kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah khususnya dari sisi pengeluaran pemerintah, menunjukkan bahwa kontribusi Pemerintah Daerah lebih besar dari Pemerintah Pusat.

Uraian 2019 2018

Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Pendapatan Perpajakan 5.555.637.505.299 26,39% 4.395.557.108.423 9,05% Pendapatan Bukan Pajak 1.613.601.147.963 9,55% 1.472.895.543.176 -9,47%

Total 7.169.238.653.262 22,16% 5.868.452.651.599 3,73%

35,59% 26,49% 19,90% 0,01% 0,00% 2,69% 0,22% 0,08% 15,02% 36,34% 28,06% 23,90% 0,01%0,00% 2,20% 0,26% 0,03% 9,21% Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Pembayaran Bunga Utang

Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Lain-lain Transfer ke Daerah 2. Analisis Perubahan

Realisasi belanja konsolidasian tahun 2019 (y-on-y) sebesar Rp26,87 mengalami kenaikan sebesar Rp0,42 triliun atau 1,59 persen lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp26,45 triliun.

Grafik 5.6. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah

Komposisi realisasi belanja konsolidasian tahun 2019 jika dibandingkan dengan komposisi realisasi belanja konsolidasian tahun 2018, porsi belanja pegawai konsolidasian mengalami kenaikan 0,74 persen, belanja barang konsolidasian mengalami kenaikan 1,57 persen dan belanja modal konsolidasian mengalami kenaikan 4,00 persen. Naiknya komposisi belanja modal sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan kualitas pelaksanaan anggran yang antara lain dengan meningkatkan porsi anggaran belanja modal terhadap total belanja pemerintah.

3. Analisis Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Terhadap Total Belanja Konsolidasian.

Rasio belanja operasi terhadap total belanja konsolidasian mengindikasikan porsi belanja pemerintah untuk mendukung operasional pemerintahan. Pada tahun 2019 rasio

belanja operasi

terhadap total belanja

konsolidasian di

Provinsi Sulawesi

Tengah sebesar

46,70 persen.

Uraian 2018 2019

Konsolidasi Rasio Konsolidasi Rasio Belanja

Operasional 12.270.848.725.423 46,38% 12.551.839.977.627 46,70% Total Belanja

dan Transfer 26.456.912.386.241 26.877.414.215.592

2018 2019

Sumber: GFS Preleminary 2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (data diolah)

Sumber: GFS Preleminary 2019 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng (diolah)

Tabel 5.4. Rasio Belanja Operasi Konsolidasian Provinsi Sulawesi

Sedangkan tahun 2018 sebesar 46,38 persen. Rasio belanja operasional menurun namun dari nilai nominal mengalami kenaikan hal ini menunjukkan bahwa alokasi anggaran pemerintah untuk kegiatan operasi semakin meningkat.

4. Rasio Belanja Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk (belanja konsolidasian perkapita) menunjukkan seberapa besar belanja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang digunakan untuk menyejahterakan per penduduk di suatu daerah. Semakin besar nilainya, semakin besar besar belanja yang dikeluarkan untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut sehingga semakin besar kemungkinan tercapainya. Sebaliknya, semakin kecil angka rasionya semakin kecil dana yang disediakan pemda untuk menyejahterakan penduduknya.

Grafik 5.7. Belanja Pemerintah Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2019 (dalam Ribuan Rupiah/Kapita)

Rasio total belanja konsolidasian terhadap jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 adalah Rp8,80 juta per kapita. Hal ini berarti dalam rangka meningkatkan kesejahteraan penduduknya, selama tahun 2019 pemerintah telah membelanjakan sebesar Rp8,80 juta untuk setiap jiwa penduduknya, meningkat tipis dibanding dengan tahun 2018 yang terealisasi sebesar Rp8,78 juta per jiwa. Secara umum pada tahun 2019 rasio belanja pemerintah per jiwa pada kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan dibanding tahun 2018. Pada tahun 2019 angka rasio tertinggi pada Kota Palu mencapai Rp13,12 juta per jiwa. Sedangkan terendah pada Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp3,74 juta per jiwa.

(500) 500 1.500 2.500 3.500 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pemby Bunga Utang

Subsidi Hibah Bantuan

Sosial Belanja Lain-lain Transfer ke Daerah R ibu R p

Belanja Per Kapita 2018 Belanja Per Kapita 2019

5 10 15 20 6 5 6 5 7 11 8 3,7 8 5 10 8 13 11 8 9 10 13 18 14 6 13 10 17 15 15 R p J u ta 2019 2018

Grafik 5.8. Perkembangan Belanja Pemerintah Konsolidasian Per Jiwa Kabupaten/Kota pada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2019

Apabila dibandingkan antar regional, terdapat kesenjangan/perbedaan rasio yang cukup tinggi. Hal ini antara lain karena adanya kesenjangan jumlah belanja pemerintah dan kesenjangan jumlah penduduk antara kabupaten/kota. Kota Palu walaupun dengan penduduk paling banyak (391.380 jiwa) tetapi karena ditunjang belanja pemerintah yang relatif tinggi (Rp5,13 triliun) maka menghasilkan rasio belanja per jiwa yang juga tinggi. Sedangkan yang terjadi pada Kabupaten Parigi Moutong jumlah penduduknya lebih banyak dibanding Kota Palu (490.920 jiwa) tetapi belanja pemerintahnya relatif kecil (Rp1,83 triliun) akibatnya rasio belanja per jiwa menjadi sangat rendah.

5. Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Terhadap Jumlah Penduduk Dengan semakin besarnya belanja pendidikan yang dikeluarkan di Provinsi Sulawesi Tengah maka komitmen pemda untuk meningkatkan pendidikan satu penduduk di wilayah tersebut semakin besar kemungkinan tercapainya. Tetapi sayangnya rasio belanja pendidikan konsolidasian terhadap jumlah penduduk (belanja pendidikan konsolidasian perkapita) tahun 2019 di lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp1,11 juta/kapita menurun jika dibandingkan rasio tahun 2018 sebesar Rp1,47 juta/kapita. Salah satu penyebabnya adalah pada tahun 2019 belanja pemerintah pusat bidang pendidikan tidak sebanyak tahun 2018 dan hanya Kota Palu saja yang menerima, sedangkan di tahun 2018 seluruh Kabupaten/Kota menerima.

Grafik 5.9. Rasio Belanja Pendidikan Konsolidasian Per Jiwa Kabupaten/Kota pada Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan 2019 (dalam Juta Rupiah/Kapita)

Berdasarkan grafik di atas hanya ada 3 pemda yang realisasi belanja pegawai konsolidasian tahun 2019 lebih tinggi dibanding tahun 2018, yaitu Kabupaten Tojo Una-Una (Rp 1,71 juta), Kabupaten Morowali Utara (Rp 1,51 juta), dan Kabupaten Buol (Rp 406 ribu).

Dalam dokumen KAJIAN FISKAL REGIONAL (Halaman 115-119)

Dokumen terkait