Rincian 601: Kejadian/bencana alam (mengganggu kehidupan dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat) yang terjadi selama 3 tahun terakhir
Bencana Alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang kejadiannya tidak
terduga, mengancam dan mengganggu kehidupan/penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor sehingga dapat (berpotensi) mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerugian materi (harta benda), kerusakan lingkungan, dan rasa khawatir bagi sebagian besar penduduk.
Penjelasan :
- Bencana alam yang dicatat yaitu bencana yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan dirinci setiap tahun, yaitu 2011, 2012, dan 2013. Dalam suatu kejadian bencana alam dapat menimbulkan beberapa peristiwa alam lainnya.
- Yang dicatat dalam rincian ini adalah ada tidaknya kejadian bencana alam yang berdampak langsung terhadap warga (korban jiwa, materiil, maupun nonmateriil) di desa/kelurahan.
- Contoh kasus:
• Suatu gunung berapi selama 2 bulan terakhir ini selalu meletus dan menimbulkan gempa. Untuk kasus ini bencana alam yang terjadi adalah gunung meletus dan gempa.
• Meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 13 Februari 2014 telah menyebabkan hujan abu vulkanik di sejumlah daerah, baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Salah satu wilayah yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Kelud adalah sejumlah desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang jaraknya sangat jauh dari Gunung Kelud. Karena terkena dampak dari abu vulkanik dan menyebabkan kerugian di bidang pertanian, maka sejumlah desa di kabupaten Ciamis tersebut dikategorikan terjadi bencana Gunung Meletus.
Kolom (1): Jenis bencana alam
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi dimana terjadi pergerakan tanah atau batuan
menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan, seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat. Banjir dapat
terjadi karena luapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, luapan air sungai atau pecahnya bendungan air. Kejadian banjir yang selalu terjadi di suatu desa/kelurahan karena luapan sungai atau sistem drainase yang buruk, seperti yang terjadi di daerah Marunda, Jakarta Utara tetap dikategorikan sebagai banjir, selama warga di daerah tersebut merasa terganggu dan mengalami kerugian.
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan volume yang besar sehingga
merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa. Banjir bandang disebabkan oleh beberapa faktor seperti karena jebolnya tanggul atau waduk/situ, maupun karena penggundulan hutan.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang biasanya disebabkan oleh
pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi terjadi karena aktivitas tektonik atau vulkanik. Gempa tektonik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh pergeseran tanah sedangkan gempa vulkanik adalah jenis gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Tsunami adalah sebuah gelombang/ombak laut yang besar yang terjadi karena gerakan
vertikal pada kerak bumi yang diakibatkan oleh gempa bumi, gempa di laut, gunung berapi meletus atau hantaman meteor di laut. Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat menyebabkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar, yang disebut tsunami. Dampak negatif tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah dan air bersih.
Pedoman Pencacah Podes 2014 69
Gelombang pasang laut adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat
menimbulkan bahaya baik di lautan, maupun di darat terutama daerah pinggir pantai. Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang/topan, perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang pasang sekitar 10-100 km/jam.
Angin puyuh/puting beliung/topan adalah angin yang hembusannya berputar dengan
kencang, dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih.
Gunung meletus atau ‘erupsi’ merupakan fenomena alam yang terjadi akibat aktivitas
vulkanik di gunung yang menyebabkan magma keluar maupun material vulkanik dari kawah gunung. Dalam hal ini, erupsi yang hanya menyebabkan hujan awan panas juga termasuk kedalam bencana gunung meletus.
Kebakaran hutan adalah peristiwa kebakaran yang tidak ada unsur kesengajaan yang terjadi
di hutan ataupun pembakaran hutan secara sengaja oleh manusia dan menyebabkan polusi asap yang besar yang mencemari udara baik di dalam wilayah desa maupun di luar desa, mengakibatkan kerusakan lahan serta hasil-hasilnya dan menimbulkan kerugian.
Penjelasan :
- Dalam Podes 2014, kebakaran hutan juga termasuk kebakaran lahan.
Kekeringan lahan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah mengalami musim kemarau yang panjang, yang akhirnya menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Bencana kekeringan dapat menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan khususnya pada wilayah-wilayah perdesaan yang bergantung pada usaha pertanian. Kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Kolom (2): Ada/tidak.
Isikan dengan kode yang sesuai.
Kolom (3), (5), dan kolom (7): Banyaknya kejadian
Rincian ini diisi jika Rincian 601 kolom (2) berkode ‘1’. Jika kejadian bencana alam di desa/kelurahan lebih dari 9 (sembilan) kali, maka tetap ditulis 9.
• Banyaknya kejadian merujuk ke berapa kali satu episode peristiwa (rentetan kejadian) bencana alam yang terjadi.
• Untuk gempa, satu episode kejadian dimulai dari getaran pertama sampai terakhir. Misalkan dalam satu episode gempa terjadi selama 24 jam, yang mengakibatkan gempa lebih dari satu kali maka jumlah gempa yang dihitung tetap hanya satu kali.
• Untuk gunung meletus, satu episode kejadian adalah dari letusan pertama sampai letusan terakhir dan bisa saja berlangsung dalam periode beberapa hari dan tetap dihitung sebagai satu kali letusan.
Kolom (4), (6), dan Kolom (8): Korban jiwa
Korban jiwa (meninggal) yang dicatat merujuk pada seluruh kejadian dalam satu tahun kejadian, bukan hanya pada tahun puncak kejadian bencana alam. Jika tidak terjadi korban jiwa, maka isikan 0 (nol).
Rincian 602: Fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana alam yang ada di desa/kelurahan
Bencana alam yang dimaksud di sini adalah merujuk pada kejadian bencana alam (R601).
Menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Sistem peringatan dini bencana alam adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana alam pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang. Sistem peringatan dini bencana alam yang dimaksud disini misalnya peringatan dini terhadap warga mengenai status ketinggian pintu air, status gunung, dsb, yang disampaikan melalui kentongan, pemberitahuan dengan loud speaker, dan lainnya.
Penjelasan:
- Pemberian peringatan status bencana melalui Short Messages Service (SMS) yang diberikan kepada warga yang berada pada lokasi berisiko terkena bencana, dicatat sebagai sistem peringatan dini bencana alam.
Sistem peringatan dini tsunami adalah fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam tsunami
untuk memberikan peringatan dini sebelum bencana alam tsunami datang/menimpa desa/kelurahan. Sistem ini menggunakan peralatan teknologi tinggi sebagai alat atau sarana untuk memonitor kapan dan di mana bencana alam tsunami itu akan terjadi. Cakupan wilayah sistem peringatan dini tsunami meliputi semua desa/kelurahan yang dapat dijangkau oleh sistem tersebut dan bukan hanya desa/kelurahan dimana lokasi alat tersebut berada.
Pedoman Pencacah Podes 2014 71 Penjelasan :
- Sistem peringatan dini tsunami yang dimaksud disini adalah peralatan teknologi tinggi untuk memonitor datangnya gelombang air laut pasang tsunami (desa tersebut berada dalam cakupan sistem peringatan dini, bukan lokasi dimana alat tersebut dipasang). - Sistem peringatan dini tsunami yang dicatat adalah yang masih berfungsi. Jika warga
mengatakan tidak tahu apakah sistem peringatan dini tsunami masih berfungsi atau tidak, maka tetap dicatat sebagai ’ada sistem peringatan dini tsunami’ di desa/kelurahan.
Perlengkapan keselamatan adalah perlengkapan yang diupayakan/disediakan oleh aparat
setempat ataupun warga komunitas lokal untuk antisipasi maupun evakuasi korban saat terjadi bencana alam, seperti: perahu karet, tenda, persediaan masker dan sebagainya.
Jalur evakuasi adalah jalur atau rute khusus yang digunakan untuk evakuasi pada saat terjadi
bencana alam. Jalur atau rute ini bisa tersedia di desa/kelurahan dalam bentuk apapun, misal peta, petunjuk evakuasi, dan lokasi aman untuk berkumpul (muster point). Yang terpenting adalah jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, warga desa/kelurahan tahu jalur atau rute evakuasi yang harus dilewati.