• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENELITIAN TENTANG PERANAN DOA BERSAMA

C. Laporan Hasil Penelitian

4. Bentuk-bentuk Doa Bersama yang Berlangsung dalam Keluarga 76

keluarga

16, 17, 18,19,20,21 6

5 Faktor pendukung dan penghambat kebiasaan doa bersama dalam keluarga.

22, 23, 24, 25 4

6 Usaha –usaha yang dilakukan

untuk meningkatkan penghayatan hidup doa dalam

keluarga.

10. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik. Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dianalisis, dideskripsikan secara kualitatif. Keterbatasan dalam penelitian ini yakni berkenaan dengan validitas, reliabilitas, dan obyektivitas yang tidak diujicobakan.

C. LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden orang tua sebanyak 25 keluarga di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasul Kedaton. Kuesioner yang masuk sebanyak 25 dan tidak semua pertanyaan diisi oleh responden. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang disajikan menurut urutan variabel dalam bentuk tabel.

1. Identitas Responden

Identitas responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia responden, pendidikan terakhir, pekerjaan, status perkawinan dan usia pernikahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel I Identitas Responden

(N=25)

No Aspek Yang Terungkap Jumlah %

1 Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita 16 9 64% 36% 2 Usia a. 16-20 tahun b. 21-25 tahun c. 26-30 tahun d. 31 tahun keatas 25 100% 3 Pendidikan Terakhir a. SD 1 4%

b. SMP c. SMA d. Sarjana 14 10 56% 40% 4 Pekerjaan a. Pegawai b. Petani c. Wiraswasta d. Lain-lain...

¾ Ibu Rumah Tangga

¾ Pensiunan swasta 10 6 4 4 1 40% 24% 16% 16% 4% 5 Status Perkawinan

a. Masih lengkap, kawin seagama b. Masih lengkap, kawin campur c. Sudah janda/duda, kawin seagama d. Sudah janda/duda kawin campur

23 1 1 92% 4% 4% 6 Usia Pernikahan a. ≤ 5 tahun b. 5 – 10 tahun c. 10 – 15 tahun d. 15 – 25 tahun 1 2 3 19 4% 8% 12% 76%

Pada tabel I, aspek yang terungkap adalah identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan usia pernikahan. Responden yang berjenis kelamin pria berjumlah 64% dan wanita berjumlah 36%. Dari keseluruhan responden berusia di atas 31 tahun 100%. Sedangkan pendidikan tertinggi responden Sarjana sebanyak 40%, sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 56% dan pendidikan SD sebanyak 4%.

Dilihat dari jenis pekerjaan orangtua di lingkungan St Petrus Paroki St Yohanes Rasuk Kedaton yang menyatakan bekerja sebagai pegawai sebanyak 40%, wiraswasta sebanyak 24%, ibu rumah tangga sebanyak 16%, pensiunan sebanyak 4%, dan sebanyak 16% menjawab lain-lain tanpa memberikan keterangan. Status perkawinan orangtua di lingkungan St Petrus pada saat ini menunjukkan bahwa status perkawinan masih lengkap dan kawin seagama sebanyak 92%, masih lengkap tetapi kawin campur sebanyak 4%, dan sudah janda kawin seagama sebanyak 4%. Sebagian besar usia perkawinan responden 15-25 tahun sebanyak 76%.

2. Pembinaan Iman Usia Dini di dalam Keluarga

Pembinaan iman dini di dalam keluarga meliputi pernah atau tidaknya mengajarkan anak-anak membaca Kitab Suci, kemandirian anak membaca dan merenungkan Kitab Suci, kesempatan anak-anak membaca dan merenungkan Kitab Suci, intensitas orang tua menceritakan kisah santo/santa dan keaktifan anak-anak mengikuti kegiatan sekolah minggu di rumah maupun di lingkungan.

Tabel II

Pembinaan iman usia dini di dalam keluarga (N=25)

No Aspek Yang Terungkap Jumlah %

7 Apakah bapak/ibu pernah mengajarkan anak-anak membaca Kitab Suci?

a. Pernah b. Tidak pernah 23 2 92% 8% 8 Apakah anak-anak bapak/ibu secara mandiri dapat

membaca dan merenungkan Kitab Suci? a. Ya

b. Tidak

c. Kadang-kadang d. Lain-lain...

¾ Hanya membaca, merenungkan tidak bisa Abstain 13 6 3 1 1 1 52% 24% 12% 4% 4% 4% 9 Bila jawaban nomor 8 ya, kapan atau dalam kesempatan

apa saja anak-anak bapak/ibu membaca dan merenungkan Kitab Suci?

a. Di pagi hari b. Sebelum tidur

c. Jika ada tugas sekolah minggu d. Lain-lain....

¾ Saat sore hari

¾ Jika ada tugas dari sekolah

¾ Bulan Kitab Suci Abstain 1 4 11 1 2 1 5 4% 16% 44% 4% 8% 4% 20% 10 Apakah bapak/ibu di rumah memberikan cerita/kisah

santo dan santa pada anak-anak? a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang c. Selalu

d. Lain-lain...

¾ Sewaktu anak-anak masih kecil

4 18 2 1 1 16% 72% 8% 4% 4% 11 Apakah anak-anak bapak/ibu mengikuti kegiatan sekolah

minggu di Gereja atau di lingkungan? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang 17 2 3 68% 8% 12%

d. Lain-lain...

¾ Pernah

¾ Sewaktu anak-anak masih kecil.

¾ Belum 1 1 1 4% 4% 4%

Pada tabel II, berkaitan dengan aktivitas orang tua mengajarkan membaca kitab suci kepada anak-anak sebagian besar responden mengatakan pernah mengajarkan anak-anaknya membaca Kitab Suci sebanyak 92%, sedangkan tidak pernah sebanyak 8%. Secara mandiri anak-anak dapat membaca dan merenungkan Kitab Suci sebanyak 52%, sebanyak 24% anak-anak tidak dapat membaca dan merenungkan Kitab Suci, sebanyak 12% anak-anak kadang-kadang dapat membaca dan merenungkan Kitab Suci secara mandiri, sedangkan sebanyak 4% abstain.

Waktu anak-anak membaca dan merenungkan Kitab Suci rata-rata responden jika ada tugas sekolah minggu sebanyak 44%, pada saat sebelum tidur sebanyak 16%, jika ada tugas dari sekolah sebanyak 8%, pada saat pagi hari sebanyak 4% dan abstain sebanyak 20%. Jumlah responden yang kadang-kadang memberikan kisah santo/santa kepada anak-anak sebanyak 72%, tidak pernah sebanyak 16%, selalu sebanyak 8% dan sewaktu anak-anak masih kecil sebanyak 4%. Jumlah responden yang menyatakan bahwa anak-anak mengikuti kegiatan sekolah minggu di Gereja atau lingkungan sebanyak 68%, kadang-kadang mengikuti sebanyak 12%, tidak mengikuti sebanyak 8%, mengikuti sekolah minggu sewaktu anak-anak masih kecil sebanyak 4% dan belum mengikuti karena anak masih balita sebanyak 4%.

3. Pengertian dan Peranan Doa dalam Rangka Pembinaan Iman Dalam Keluarga.

Pada tabel III ini, berisi tentang pemahaman orang tua mengenai pengertian dan peranan doa bersama dalam keluarga, waktu melaksanakan doa bersama dalam keluarga, sudah atau belum terlaksananya kegiatan doa bersama seluruh anggota keluarga, dan tujuan doa bersama dalam keluarga. Dalam tabel di bawah ini akan diuraikan secara lebih terperinci tentang pengertian dan peranan doa bersama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel III

Pengertian dan peranan doa dalam rangka pembinaan iman dalam keluarga (N=25)

No Aspek Yang Terungkap Jumlah %

12 Menurut bapak/ibu apa pengertian dan peranan doa bersama bagi keluarga?

¾ Pengertian doa bersama

• Doa yang dilakukan secara rutin bersama-sama dengan keluarga untuk menyatukan permohonan dan kedekatan dengan Tuhan

• Bersyukur, berserah kepada Tuhan bersama anggota keluarga

• Hubungan persatuan dengan Allah

• Doa adalah relasi dengan Tuhan dan sesama.

• Doa merupakan kebutuhan pokok rohani dalam setiap individu

¾ Peranan doa bersama

• Doa bersama dalam keluarga dapat menambah hubungan antar anggota keluarga, sehingga

3 2 3 4 1 3 12% 8% 12% 16% 4% 12%

komunikasi dalam keluarga akan bertambah

• Supaya Tuhan menuntun dan membimbing keluarga dalam setiap tugas dan karya yang telah Tuhan percayakan kepada keluarga serta mendapat kedamaian dalam keluarga.

• Agar selalu dekat dengan Allah. Dan mengajarkan anak-anak untuk bertekun dalam doa dan

membiasakan anak hidup dalam doa.

• Menciptakan komunikasi antar anggota keluarga dan Tuhan

• Sangat penting, karena lewat doa bersama itu menjalin keakraban, kebersamaan dan salah satunya

menumbuhkan iman, kepercayaan terhadap Yesus Kristus.

• Membawa keluarga dalam Tuhan, keluarga semakin dipererat baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun dalam relasi keluarga itu sendiri.

• Doa bersama memberikan kekuatan iman keluarga untuk mengimani bahwa Tuhan itu memang senantiasa ada diantara kita dan memperkuat iman dalam hubungan keluarga.

• Untuk membangkitkan semangat kami, agar keluarga kami tetap hidup rukun, damai, dan bahagia untuk selama-lamanya dan tetap ingat dengan sang pencipta yaitu Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi kami siang dan malam.

Abstain 4 2 2 4 2 1 1 1 16% 8% 8% 16% 8% 4% 4% 4% 13 Pada saat apa bapak dan ibu berdua melakukan doa

bersama dalam rumah?

b. Pada saat sebelum tidur c. Pada saat pagi hari d. Lain-lain

¾ Sore hari

¾ Pada saat ulang tahun dan sebelum tidur

¾ Sebelum tidur, pagi hari, dan setiap makan bersama

¾ Saat rosario

¾ Setiap hari pada pukul 19.00

¾ Jam 6 pagi dan sore, dan pada saat ulang tahun salah satu anggota keluarga

Abstain 9 2 2 1 1 1 1 1 1 36% 8% 8% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 14 Apakah selama ini sudah terlaksana kegiatan doa bersama

seluruh anggota keluarga? a. Pernah

b. Tidak

c. Keterangan pernah/tidak pernah

¾ Pernah

• Doa menjelang tidur dan sebelum belajar • Pada saat menjelang ujian

• Pada bulan rosario, Kitab Suci seluruh anggota iku melaksanakan doa bersama di lingkungan.

• Pada saat anggota keluarga sedang sakit atau berbahagia sebagai ucapan syukur

• Pada pukul 21.00 selalu berdoa bersama seluruh anggota keluarga

• Pada saat-saat tertentu, saat anak mau komuni pertama, ulang tahun dan peristiwa penting lainnya. • Sudah terlaksana meskipun banyak hambatan • Pada saat doa malaikat Tuhan pukul 06.00 dan

18.00 5 1 6 1 1 1 1 4 2 1 20% 4% 24% 4% 4% 4% 4% 16% 8% 4%

• Sudah terlaksana kegiatan doa bersama keluarga setiap malam

¾ Tidak pernah

• Tidak adanya motivasi untuk melakukan doa bersama dalam keluarga.

1

1

4%

4% 15 Menurut bapak/ibu apakah tujuan doa bersama dalam

keluarga itu?

• Mempererat tali kasih antar anggota keluarga, iman keluarga semakin berkembang dan keluarga senantiasa mendapat berkat dan damai sejahtera

• Menjalin kerukunan dan menghormati antar anggota keluarga, sehingga keluarga dapat menemukan hidup sejati. Doa adalah pegangan hidup keluarga, jadi hidup tanpa doa adalah mati.

• Supaya Tuhan menuntun dan membimbing dalam setiap langkah hidup berkeluarga.

• Bersyukur dan berterimakasih serta menanamkan semangat penyerahan anak-anak kepada Tuhan

• Untuk kedamaian sejati dalam hidup manusia, maka dari itu manusia harus berdoa dan berserah kepada sang mahakuasa agar diselamatkan.

• Untuk menambah cinta kasih satu sama lain, membina kebersamaan, keterbukaan, mendekatkan diri kepada Tuhan, mengajarkan kepada anak-anak pentingnya kebersamaan.

• Membawa keluarga semakin dekat dengan Tuhan • Supaya perjalanan hidup berkeluarga selalu dalam

naungan dan dijalan Tuhan serta relasi keluarga menjadi harmonis.

• Mengenalkan doa-doa kepada anak dan melatih anak 7 2 1 3 1 6 2 1 2 28% 8% 4% 12% 4% 24% 8% 4% 8%

berdoa dengan baik

• Melatih anak untuk belajar memimpin doa • Untuk berkomunikasi dengan Tuhan

1 1

4% 4%

Pada tabel III, hendak dipaparkan pengertian dan peranan doa bagi orang tua dalam rangka pembinaan iman dalam keluarga. Jumlah responden yang menyatakan pengertian doa bersama adalah relasi dengan Tuhan dan sesama sebanyak 16%, hubungan persatuan dengan Allah sebanyak 12%, doa yang dilakukan secara rutin bersama-sama dengan keluarga untuk menyatukan permohonan dan kedekatan dengan Tuhan sebanyak 12%, bersyukur berserah kepada Tuhan bersama anggota keluarga sebanyak 8%, dan doa merupakan kebutuhan pokok rohani dalam setiap individu sebanyak 4%. Sementara jumlah responden yang menyatakan peranan doa bersama adalah untuk menuntun dan membimbing keluarga dalam setiap tugas dan karya sebanyak 16%, melalui doa bersama menjalin keakraban, kebersamaan dan menumbuhkan iman kepada Yesus sebanyak 16%, doa bersama membantu hubungan antar anggota keluarga sebanyak 12%, mengajarkan anak-anak untuk bertekun dalam doa sebanyak 8%, membawa keluarga untuk dekat dengan Tuhan sebanyak 8%, dan abstain yaitu tidak menjawab pengertian dan peranan doa bersama sebanyak 4%. Waktu orangtua melaksanakan doa bersama dalam keluarga pada saat sebelum tidur sebanyak 36%, pada saat ulangtahun kelahiran/perkawinan sebanyak 24%, pada saat sore hari sebanyak 8%, dan abstain sebanyak 4%.

Jumlah responden yang menyatakan pernah melaksanakan kegiatan doa bersama seluruh anggota sebanyak 72% dengan keterangan paling banyak doa

bersama sebelum tidur dan sebelum belajar sebanyak 24%, pada saat-saat tertentu sebanyak 16%. Sedangkan tidak terlaksana kegiatan doa bersama dalam keluarga sebanyak 4% dengan alasan tidak memiliki motivasi untuk melakukan doa bersama dalam keluarga. Sementara yang menyatakan pernah melaksanakan tanpa memberikan keterangan sebanyak 20% dan tidak melaksanakan doa bersama dalam keluarga tanpa memberikan keterangan sebanyak 4%. Jumlah responden yang menyatakan bahwa tujuan doa bersama dalam keluarga adalah mempererat tali kasih dan persaudaraan antar anggota keluarga sebanyak 28%, untuk menambah cinta kasih satu sama lain, membina kebersamaan, kererbukaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan sebanyak 24%, mengenalkan doa kepada anak-anak sebanyak 8%, untuk bersyukur dan menanamkan semangat penyerahan anak-anak kepada Tuhan sebanyak 12%.

4. Bentuk-bentuk Doa Bersama yang Berlangsung dalam Keluarga

Dalam tabel berikut akan dipaparkan tentang bentuk-bentuk doa yang telah dilaksanakan dalam keluarga, doa bersama untuk membentuk iman anak, upaya untuk mewujudkan kebiasaan doa bersama, macam-macam doa yang sering dilakukan bersama dalam keluarga, dan usulan kegiatan rohani yang diharapkan untuk membantu proses pembinaan iman dini dalam keluarga.

Tabel IV

Bentuk-bentuk doa bersama yang berlangsung dalam keluarga (N=25)

No Aspek Yang Terungkap Jumlah %

16 Apakah dalam melaksanakan doa bersama dalam keluarga hanya sebatas doa rosario bersama ataukah ada ujub lain?

a. Ya b. Tidak

c. Kadang-kadang d. Lain-lain...

¾ Ada ujub lain.

¾ Doa harian

¾ Doa rosario, novena dan 3 kali Salam Maria Abstain 7 6 6 1 2 1 1 1 28% 24% 24% 4% 8% 4% 4% 4% 17 Apakah doa bersama dalam keluarga dapat membentuk

iman anak-anak? a. Ya

• Dengan berdoa kita semakin dekat dengan Tuhan dan memperkuat iman anak yang semakin dewasa, bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan orang lain. • Doa adalah sarana komunikasi dengan Tuhan,

semakin banyak anak berdoa maka iman anak akan bertambah.

• Iman terbentuk melalui doa bersama keluarga.

• Anak akan terbiasa untuk berdoa dalam situasi apapun dalam hidupnya.

• Untuk mengajarkan ajaran yang diajarkan Tuhan Yesus kepada anak-anak dengan bersyukur atas kebaikan yang telah diberikan Tuhan setiap hari.

2 5 2 5 2 4 8% 20% 8% 20% 8% 16%

• Dalam doa anak ditanamkan sejak dini bahwa manusia harus mempunyai relasi yang harmonis dengan Tuhan. • Anak akan mengenal Allah dan mengetahui apa yang

diberikan Allah kepada mereka.

• Dengan berdoa bersama keluarga, anak dibimbing Tuhan melalui kedua orangtuanya, serta mendapat kasih dari Tuhan melalui kedua orangtuanya dengan diperhatikan, maka dengan berdoa keluarga akan merasa senang dan bahagia

a. Tidak Karena 2 1 2 8% 4% 8%

18 Upaya apa yang perlu diwujudkan untuk memupuk kebiasaan doa bersama demi pembinaan iman anak dalam keluarga?

• menyediakan waktu yang cukup untuk anak-anak • memberikan contoh, membiasakan dan mengajak anak

untuk berdoa bersama dengan memberikan sarana seperti buku-buku pedoman doa

• membaca Kitab Suci dan merenungkan Sabda Allah. • Melatih anak untuk berdoa bersama dengan

membiasakan mengajak keluarga untuk berdoa bersama, meskipun dalam berdoa bersama anak-anak sering ribut sendiri

• diawali dengan berdoa bersama saat makan, mau tidur, mau pergi, dan selalu bersyukur kepada Tuhan, yang harus ditanamkan kepada anak-anak untuk mewujudkan kehendak-Nya.

• Memberi pengertian kepada anak bahwa doa bersama itu penting dan orang tua memberikan teladan kepada anak tentang kebiasaan doa dalam keluarga.

2 10 1 1 3 3 8% 40% 4% 4% 12% 12%

• Doa bersama, membaca Kitab Suci, mengunjungi orang sakit, peduli terhadap sesama dan latihan koor • Melibatkan anak untuk ikut aktif dalam kegiatan doa

bersama supaya anak lebih mengerti makna doa sebagai orang beriman.

• Mengajak anak untuk ziarah rohani dan mengunjungi rumah biara • Abstain 1 2 1 2 4% 8% 4% 8% 19 Bentuk doa seperti apa yang sering bapak/ibu lakukan

ketika berdoa bersama anak-anak? a. Doa lisan

b. Doa renungan c. Doa pribadi d. Lain-lain...

¾ Doa malaikat Tuhan

¾ Doa lisan dan pribadi

18 3 1 2 1 72% 12% 4% 8% 4% 20 Macam-macam doa yang seperti apa yang sering

bapak/ibu lakukan dalam keluarga?

a. Doa mendaras, yaitu dengan mengulang-ulang sambil meresapkan Sabda Tuhan

b. Berdoa dengan membaca dan merenungkan Sabda Allah

c. Doa Rosario dan memeriksa batin seluruh pengalaman selama satu hari.

d. Lain-lain... ¾ Doa lisan ¾ Doa spontan ¾ Doa pribadi ¾ A,b dan c 1 8 7 4 2 1 1 1 4% 32% 28% 16% 8% 4% 4% 4% 21 Kegiatan-kegiatan rohani apa saja yang diharapkan untuk

bisa membantu proses pembinaan iman bagi anak? a. Mengadakan rekoleksi keluarga bersama anak-anak di

Lingkungan St Petrus.

b. Mengadakan retret bagi keluarga bersama anak-anak di Lingkungan St Petrus.

c. Mengadakan pendalaman iman secara rutin bagi keluarga bersama anak-anak di Lingkungan St Petrus. d. Lain-lain...

¾ Refleksi keluarga

¾ Ziarah bersama anak

¾ Latihan koor anak-anak • Abstain 7 1 10 2 1 1 1 2 28% 4% 40% 8% 4% 4% 4% 8%

Pada tabel IV ini terungkap aktivitas doa bersama dalam keluarga bukan hanya sebatas doa rosario melainkan ada ujub lain sebanyak 28%, yang menyatakan tidak hanya doa rosario sebanyak 24%, yang menyatakan kadang-kadang doa rosario dan ujub lain sebanyak 24%, yang menyatakan ada ujub lain sebanyak 8%, yang menyatakan melaksanakan doa harian sebanyak 4%, dan abstain sebanyak 4%. Pada umumnya responden menyatakan bahwa doa bersama dalam keluarga dapat membentuk iman anak-anak 92%, dengan keterangan paling banyak doa membuat keluarga semakin dekat dengan Tuhan dan memperkuat iman anak sebanyak 20%, iman anak terbentuk melalui doa bersama sebanyak 20%, untuk mengajarkan ajaran yang diajarkan Yesus kepada anak-anak dengan bersyukur sebanyak 16%, sedangkan 8% responden menyatakan ya tanpa memberikan alasannya.

Jumlah responden yang menyatakan upaya yang perlu diwujudkan untuk memupuk kebiasaan doa bersama demi pembinaan iman dini dengan memberikan contoh dan mengajak anak-anak untuk berdoa bersama sebanyak 40%, menanamkan kebiasaan berdoa kepada anak-anak sebanyak 12%, memberikan pengertian serta memberikan teladan kepada anak-anak sebanyak 12%, melibatkan anak-anak untuk ikut aktif dalam kegiatan doa bersama sebanyak 8%, dan abstain sebanyak 8%. Berkaitan dengan bentuk doa yang dilaksanakan orang tua bersama anak-anak, jumlah responden yang menyatakan doa lisan sebanyak 72%, doa pribadi sebanyak 12%, doa malaikat Tuhan sebanyak 8%, doa lisan dan doa pribadi sebanyak 4% dan jumlah responden yang menjawab lain-lain tanpa memberian keterangan sebanyak 4%. Berdasarkan macam-macam doa yang sering dilakukan oleh keluarga adalah berdoa dengan membaca Kitab Suci dan merenungkan Sabda Allah sebanyak 32%, doa rosario dan memeriksa batin seluruh pengalaman selama satu hari sebanyak 28%, dan doa mendaras dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci beserta doa rosario sebanyak 4%. Berdasarkan kegiatan-kegiatan rohani yang diharapkan umat di lingkungan St Petrus untuk membantu proses pembinaan iman bagi anak adalah mengadakan pendalaman iman secara rutin sebanyak 40%, mengadakan rekoleksi bersama keluarga sebanyak 28%, dan abstain sebanyak 8%.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Kebiasaan Doa Bersama dalam Keluarga.

Dalam tabel ini berisi faktor pendukung dan penghambat kebiasaan doa bersama dalam keluarga, hal-hal yang mendukung pelaksanaan doa bersama

dalam keluarga, kebahagiaan anak-anak ketika berdoa bersama, kebanggaan orang tua melihat anaknya berdoa bersama keluarga, hal-hal yang menghambat keluarga melaksanakan doa bersama, dan hambatan yang paling berpengaruh untuk kegiatan doa bersama dalam keluarga, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel V

Faktor pendukung dan penghambat kebiasaan doa bersama dalam keluarga. (N=25)

No Aspek Yang Terungkap Jumlah %

22 Hal-hal apa yang mendukung pelaksaan doa bersama dalam keluarga?

a. Kebiasaan praktik doa bersama dalam keluarga

b. Tersedianya sarana untuk berdoa, misalnya: Kitab Suci, Rosario dll

c. Kebutuhan/intensi khusus keluarga d. Lain-lain... ¾ Semua mendukung 10 6 8 1 40% 24% 32% 4% 23 Apakah anak-anak merasa senang ketika berdoa bersama

anggota keluarganya? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu d. Lain-lain...

¾ Lebih tenang setelah berdoa

23 1 1 92% 4% 4% 24 Apakah bapak/ibu merasa bangga melihat anak-anak rajin

berdoa bersama keluarga? Mengapa?

Tuhan dan membuka hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain.

• Ya. Iman sudah terbentuk sejak kecil yang menjadikan bekal untuk kehidupan mereka.

• Ya. Karena dengan berdoa bersama, iman anak-anak semakin berkembang.

• Ya. Karena doa merupakan perwujudan dari iman anak ketika berdoa Tuhan hadir di tengah keluarga dan memberikan berkat, sukacita yang melimpah.

• Ya. Karena anak-anak masih mau diajak berdoa bersama walaupun diserta dengan kesibukan masing-masing anggota.

• Bangga karena timbul rasa kebersamaan dan dekat dengan Tuhan. sehingga anak dapat mengolah pengalaman-pengalaman dalam hidupnya.

• Ya, berarti anak sudah menyadari bahwa doa dalam keluarga itu penting.

• Bangga karena anak-anak memiliki rasa syukur telah didampingi dan dituntun oleh orang tua

• Ya.

• Bangga karena anak-anak belajar untuk mengenal secara jelas tentang Yesus dan Bunda Maria.

• Abstain 4 2 2 1 3 5 1 2 1 1 16% 8% 8% 4% 12% 20% 4% 8% 4% 4% 25 Hal-hal apa yang menghambat keluarga sehingga sulit

melakukan kegiatan doa bersama? a. Waktu

b. Semangat c. Motivasi

d. Lain-lain...

¾ Waktu dan semangat

17 1 4 2 68% 4% 16% 8%

¾ Waktu dan motivasi 1 4% 26 Di antara hambatan-hambatan yang dialami bapak/ibu

diatas (nomor 25), hambatan mana yang sangat berpengaruh bagi kegiatan doa bersama? Berikan alasannya!

• Waktu, karena anggota keluarga sibuk dengan kegiatan masing-masing

• Tanpa motivasi dari orang tua, anak tidak mempunyai kemauan dan kesadaran untuk berdoa bersama.

• Waktu dan semangat, karena terkadang tidak adanya waktu yang pas antara satu dengan yang lain, semangat yang kendur karena faktor kelelahan dan capek. • Abstain 17 4 3 1 68% 16% 12% 4%

Jumlah responden yang menyatakan kebiasaan doa bersama dalam keluarga mendukung pelaksanaan doa bersama sebanyak 40%, adanya intensi atau kebutuan khusus keluarga sebanyak 32%, tersedianya sarana untuk berdoa sebanyak 24%, dan kebiasaan praktik doa bersama dengan tersedianya sarana doa yang dilengkapi dengan kebutuhan intensi keluarga mendukung pelaksanaan kegiatan doa bersama sebanyak 4%. Berdasarkan kegiatan doa bersama yang dilakukan bersama keluarga 92% responden menyatakan anak-anak merasa senang ketika berdoa bersama keluarga, 4% responden menyatakan anak-anak lebih tenang setelah berdoa dan 4% tidak tahu apakah anak-anak merasa senang atau tidak setelah berdoa bersama keluarganya.

Jumlah responden yang menyatakan bangga melihat anak-anak rajin berdoa sebanyak 20% karena anak menyadari dalam keluarga itu penting, 16% menyatakan iman anak terbentuk sejak dini dan menjadikan bekal untuk kehidupan anak-anak, 12% menyatakan bangga karena timbul rasa kebersamaan dan dekat dengan Tuhan. Berdasarkan hal-hal yang menghambat keluarga untuk melakukan doa bersama sebagian besar responden menyatakan waktu sebanyak 68% karena anggota keluarga sibuk dengan kegiatan masing-masing, 16% menyatakan motivasi karena tanpa motivasi dari orangtua anak tidak mempunyai kemauan dan kesadaran untuk berdoa bersama, 12% menyatakan waktu dan