• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

BAB 3 Lingkungan Hidup dan Pelestariannya

C. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

Gambar 3.4: Sebuah desa yang hancur akibat terkena letusan gunung api

4) Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan tsu- nami.

5) Guncangan gempa bumi dapat merusakkan tanggul air sungai sehinga menimbulkan banjir.

6) Peristiwa gempa memicu terjadinya kebakaran disebabkan rusaknya jaringan listrik.

c. Angin topan

Pada akhir-akhir ini di berbagai wilayah Indonesia telah terjadi berbagai bencana angin topan. Seperti angin puting beliung yang banyak merusak lingkungan seperti bangunan rumah, pohon-pohon besar banyak yang tumbang. Akibat angin puting beliung kerugian di sektor ekonomi milyaran rupiah.

2. Kerusakan lingkungan hidup karena perbuatan manusia

Perbuatan manusia dapat menimbulkan pencemaran dan banjir.

a. Pencemaran (polusi)

Polusi (pencemaran) dibedakan menjadi empat ma- cam, yaitu polusi air, tanah, udara, dan suara.

1) Pencemaran air

Terjadinya pencemaran air karena pembuangan sisa pupuk dan pestisida, air cucian yang mengandung detergen, sisa obat-obatan, dan sisa bahan kimia di sembarang tempat. Bila ba-

han-bahan tersebut me- rembes ke dalam sumur, sa- luran air minum atau sungai, akan menimbulkan pence- maran air. Pencemaran air dapat pula terjadi karena musibah, misalnya sebuah kapal tanker berisi minyak meledak ke tengah laut, minyak banyak yang tumpah akan menimbulkan pence- maran air laut. Dampak yang ditimbulkan oleh pen- cemaran air adalah sebagai berikut:

Pojok Info

Pada akhir tahun 2004 terjadi gempa di dasar laut (Samudra Hindia) yang menimbulkan tsu- n a m i / g e l o m b a n g pasang setinggi 10 meter di pesisir pan- tai Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter tersebut menelan banyak kor- ban. Dampak gelom- bang tersebut dirasa- kan oleh sebagian ne- gara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Gambar 3.5Air yang tercemar detergen di daerah Surabaya, Jawa Timur

a) Bila air yang tercemar kita pakai akan menganggu kesehatan. b) Kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan terganggu. Akibat

pencemaran air banyak ikan di sungai dan danau yang mati. 2) Pencemaran tanah

Terjadinya pencemaran tanah karena pembuangan plastik bekas pembungkus, kaleng bekas, pecahan-pecahan botol di sembarang tempat dapat menimbulkan pencemaran tanah, sebab barang-barang semacam itu tidak dapat diuraikan oleh bakteri pembusuk. Tanah yang tercemar akan mengurangi kesuburan tanah.

3) Pencemaran udara

Udara merupakan bagian dari atmosfer yang mengelilingi bumi dan berfungsi bagi kehidupan manusia. Di dalamnya terdapat oksigen untuk bernapas, karbon dioksida untuk proses fotosintesis, dan ozon untuk menahan bumi dari sinar ultraviolet matahari.

Pencemaran udara dapat berupa gas atau partikel padat. Asap yang keluar dari cerobong industri dan knalpot kendaraan bermotor mengandung bahan pencemar. Pembakaran hutan dan bahan bakar fosil baik pada industri, kendaraan bermotor, maupun rumah tangga mengemisikan sisa-sisa pembakaran yang terdiri dari CO, NO2, SO3, dan partikel lainnya. Gas Chlorofluorocarbon (CFC) merupakan gas yang digunakan dalam pendinginan lemari es, alat pengatur suhu (AC), dan alat-alat lainnya yang menjadi penyebab dari pemanasan global dan merusak lapisan ozon. Metan yang berasal dari gas alam, pertambangan batu bara, pertanian, peternakan, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain berpengaruh terhadap pemanasan global.

Akibat dari pencemaran udara akan terjadi pemanasan global di bumi, efek rumah kaca, hujan asam, kerusakan ozon dan timbulnya berbagai penyakit.

4) Pencemaran suara

Suara mesin-mesin pabrik, mesin diesel, deru kendaraan ber- motor dan pesawat terbang dapat menimbulkan pencemaran suara yang berupa kebisingan.

Pencemaran suara akan menganggu ketenangan manusia. Suara yang terlalu bising dapat berpengaruh terhadap tekanan darah, pernapasan, denyut nadi, dan saraf.

Usaha penanggulangan pencemaran:

1) Pengaturan lokasi industri jauh dari pemukiman penduduk. 2) Industri yang menimbulkan air limbah diwajibkan memasang peralatan

3) Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan dengan sumber air minum penduduk.

4) Memperkuat saluran air limbah jangan sampai bocor.

5) Unsur-unsur yang sulit atau tidak dinetralisasi harus dibuang dengan ditanam jauh dari air.

b. Banjir dan tanah longsor Terjadinya bencana banjir sebagian besar karena ulah ma- nusia. Penebangan hutan liar akan berakibat banjir. Hutan yang di- tebang secara besar-besaran akan berubah menjadi lahan gundul. Tidak adanya hutan, berarti tidak adanya akar tumbuh-tumbuhan yang menahan lapisan tanah, sehingga akan terjadi erosi, pen- dangkalan sungai sehingga sungai tidak tampak menampung volume air hujan, air akan mengalir ke tempat-tempat lain. Akibatnya terjadilah banjir yang melanda sa-

wah ladang kampung-kampung tempat pemukiman penduduk. Lain halnya dengan banjir yang melanda kota-kota besar, khususnya Jakarta. Penyebab terjadinya banjir, karena penggunaan lahan yang kurang memenuhi persyaratan (misalnya di daerah bantaran sungai), sampah menumpuk, karena pasang air laut sehingga menggenangi tempat-tempat permukiman penduduk, maupun jalan-jalan raya, sehingga arus transportasi macet.

Selain terjadinya banjir, penebangan hutan secara besar-besaran akan berakibat tanah longsor, karena tidak ada akar-akar tumbuhan yang menahan lapisan tanah tersebut.

Usaha penanggulangan banjir: 1) Penghijauan dan reboisasi. 2) Sengkedan/terasering. 3) Pengembangan daerah aliran

sungai (DAS).

4) Penertiban pembuangan sampah.

Gambar 3.6Banjir yang terjadi di Jakarta mengakibatkan jalan raya tergenang air, kelancaran

lalu lintas terganggu

Sumber: www.google.com

Tugas Individu

1. Sebutkan tindakan manusia yang telah menyebabkan kerusakan hutan-hutan di negara kita!

2. Dampak apa sajakah yang dapat ditimbulkannya?

Pembangunan di Indonesia harus dilakukan dengan prinsip melestarikan fungsi lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang. Untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan dan mutu lingkungan generasi kini dan masa depan.

Pembangunan identik dengan mengelola sumber daya alam. Untuk mencapai kemakmuran, terkadang pelaksanaannya mengabaikan keterbatasan alam (lingkungan) dalam menyediakan berbagai keperluan pembangunan, seperti pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan, dan industri.

Kualitas lingkungan sangat berpengaruh pada kualitas manusia. Sayangnya manusia sering lupa bahwa lingkungan yang berkualitas buruk juga akan berpengaruh pada kualitas kehidupan.

Bagaimana jika ada beberapa orang berpendidikan tinggi yang pandai mendayagunakan sumber daya alam secara berlebihan untuk dijadikan komoditas ekonomi dan membuat beberapa rekannya kaya raya? Lingkungan yang didayagunakan secara berlebihan akan rusak dan tercemar. Namun dia dan temannya bisa pindah ke tempat lain untuk meneruskan usahanya tersebut. Apakah hal ini yang dinamakan manusia yang berkualitas baik?

Suatu hal yang menjadi catatan bahwa sebenarnya manusia tidak boleh dianggap sebagai sumber daya ekonomi yang diperalat atau dipekerjakan untuk menghasilkan keuntungan material pemilik modal raksasa.

Demikian pula kerusakan dan pencemaran lingkungan tidak dianggap sebagai akibat yang masuk akal dari suatu proses pembangunan.

Ciri-ciri pembangunan berwawasan pembangunan

Pembangunan berkelanjutan (substainable development) atau sering disebut pembangunan berwawasan lingkungan, pada dasarnya adalah pembangunan yang mampu membawa rakyat secara merata untuk memperoleh kebutuhan kehidupannya. Keberhasilan pembangunan berkelanjutan dalam arti terpenuhinya kebutuhan spiritual dan material rakyatnya.