• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dalam penelitian ini hanya membahas tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo saja, sebenarnya masih banyak sekali tradisi-tradisi di daerah ini, karena itu peneliti memberikan saran.

1. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

2. Bagi pembaca diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam memahami kebudayaan, khususnya budaya Jawa.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya, yang masih berkaitan dengan objek penelitian ini.

4. Bagi masyarakat diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat umum, khususnya bagi generasi muda sebagai pewaris kebudayaan bangsa agar dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menjaga dan melestarikan tradisi Nyadran.

5. Bagi Departemen pendidikan dan Kebudayaan diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi demi perkembangan dan kelestarian tradisi Nyadran.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakara:

Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Danandjaja, James. 1986. Folklor Indonesia. Jakarta: PT Grafiti Pers.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Endraswara, Suwardi. 2010. Folklor Jawa: Macam, Bentuk, dan Nilainya.

Yogyakarta: Penaku.

---. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak.

Herryanto dan Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Moleong, Lexy. J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nurhayati, Endang. 2009. Sosiolonguistik: Kajian Kode Tutur dalam Wayang.

Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Purwadi, 2012. Foklor Jawa. Yogyakarta: Pura Pustaka.

---, 2005, Upacara Tradisional Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Susanto, Arif Muhammad. 2015. Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sutardjo, Imam. 2010. Kajian Kebudayaan Jawa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

120

Sholikhatun, Siti. 2012. Upacara Tradisional Suraan di Dusun Banjengan, Desa Wirogaten, Kecamatan Mirit, Kabupaten Purworejo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

1. Tujuan Wawancara

a. Untuk mengetahui prosesi upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

b. Untuk mengetahui makna simbolik sesaji dalam upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

c. Untuk mengetahui fungsi tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

2. Pembahasan

Dalam pelaksanaan wawancara pada upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo peneliti membatasi pertanyaan antara lain:

a. Prosesi upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

b. Makna simbolik sesaji dalam upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

c.

Fungsi tradisi Nyadran di Desa Kedunglo, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

Panduan Wawancara

1. Bagaimanakah asal-usul Desa Kedunglo?

2. Bagaimana prosesi upacara tradisi Nyadran di Desa Kedunglo?

3. Bagaimana upacara tradisi ini bermula?

4. Apa saja sesaji upacara tradisi Nyadran dan apa maknanya?

5. Mulai kapan diadakan upacara tradisi Nyadran?

6. Apa makna tradisi Nyadran bagi masyarakat Desa Kedunglo?

7. Biasanya tradisi Nyadran dilaksanakan pada bulan Suro, kenapa dilaksanakannya pada bulan itu? Tidak pada bulan lain?

8. Apa akibatnya bila tradisi ini tidak dilaksanakan?

9. Bagaimana pandangan masyarakat dengan adanya tradisi Nyadran ini?

10. Apa perbedaan upacara tradisi Nyadran dahulu dengan tradisi Nyadran sekarang?

11. Apa saja perubahan yang terjadi dalam upacara tradisi Nyadran di masa sekarang?

12. Apa fungsi tradisi Nyadran bagi masyarakat Desa Kedunglo?

CATATAN LAPANGAN

1. Kamis, 3 Maret 2015

Hari ini peneliti berkunjung kerumah Bapak Gondo Sastra untuk mencari informasi kapan pelaksanaan upacara tradisi Nyadran dilaksanakan.

Peneliti melihat, mengamati bagaimana tentang pelaksanaan tradisi Nyadran.

2. Rabu, 9 Maret 2015

Pada hari Jumat peneliti berkunjung kembali kerumah Bapak Ganda Sastra. Sampai disana peneliti bertemu dengan Bapak Ganda Sastra. Beliau bertanya maksud dan tujuan peneliti datang kerumah mereka. Pada saat itu beliau bercerita sekilas tentang tradisi Nyadran.

3. Jumat, 11 Maret 2015

Pada hari ini peneliti berkunjung kembali ke rumah Bapak Ganda Sastra menanyakan kepastian waktu pelaksanaan tradisi Nyadran.

4. Senin, 14 Maret 2015

Pada hari ini peneliti berkunjung lagi kerumah Bapak Ganda Sastra untuk menanyakan persiapan apa saja yang harus dilaksanakan sebelum mengadakan tradisi Nyadran.

5. Selasa, 15 Maret 2015

Pada hari ini peneliti berkunjung kembali kerumah Bapak Tarmin.

Tujuan peneliti datang adalah untuk mencari informasi tradisi Nyadran. Jarak yang peneliti tempuh dari rumah menuju lokasi tradisi Nyadran kira-kira 9 kilometer dan untuk menuju ke sana dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.

6. Senin, 21 Maret 2015

Pada hari ini peneliti wawancara kepada 4 orang warga, yaitu Bapak riyadi, Bapak Slamet, Bapak Wahyudi, Bapak Nuryanto. Kedatangan peneliti untuk mencari informasi yang terkait dengan penelitian yang peneliti ambil.

7. Kamis, 24 Maret 2015

Pagi harinya peneliti menyelesaikan informan yang belum lengkap.

DAFTAR WAWANCARA

Nama Informan : Manisa Ganda Sastra Hari / tanggal : 20 Maret 2015 Tempat : Rumah

Waktu : 13.30-14.45 WIB

P : Kados Pundi asal muasal tradisi Nyadran punika, Pak?

N : Asal tradisi Nyadran punika, kula terus terange nguri-nguri adat budaya Jawa. Budaya Jawa punika saking para leluhur utawi pujangga kita, teras nenek moyang kita teras terangipun ngawontenaken siweg ing 1 Sura. 1 sura punika warsa enggal ing tahun Jawa ugi dipunpitados katah pageblug ing wulan punika. Kagem para warga wulan punika dipitadhos wingit dados warga sami-sami ngawontenaken acara dedonga sareng-sareng supados saged slamet, raras, ugu gangsar anggenipun pados rejeki. Warga mriki ugi pitados punika dipitados para leluhur dados cikal bakal jumenengipun desa Kedunglo ingkang dipunpandegani kaliyan Sunan Kalijogo ugi Sunan Geseng. Amargi sebab punika menawi pas kaleresan tanggal 1 Sura dipunwontenaken Nyadran kagem dedonga nyuwun kaslametan ugi mengeti jumenengipun desa Kedunglo punika.

Terjemaahan:

P : Bagaimana asal diadakannya tradisi Nyadran ini, Pak?

N : Asal tradisi Nyadran itu, terus terangnya saya melestarikan budaya Jawa.

Budaya Jawa ini dari leluhur atau pujangga kita, kemudian nenek moyang kita melaksanakannya setiap tanggal 1 Sura. 1Sura ini sebagai awal tahun baru di tahun penanggalan Jawa. Awal tahun ini dipercaya masyarakat banyak bahaya dan malapetaka. Bulan ini oleh para warga merupakan bulan sakral sehingga warga bersama-sama mengadakan doa bersama supaya dapat selamat, sehat dan mudah dalam mencari rejeki. Warga di sini juga

mempercayai para leluhur yang menjadi asal berdirinya desa Kedunglo yang diprakarsai oleh Sunan Kalijogo dan Sunan Geseng. Oleh sebab itu, ketika tanggal 1 Sura diadakan acara Nyadra untuk berdoa supaya diberikan keselamatan uga memperingati berdirinya Desa Kedunglo.

P : Sejarahipun kados pundi?

N : Sejarahe kados punika, rumiyin nalika daerah mriki tasih alas gung liwang liwung. Daerah ngriki kasuwur wingit lan bebayani. Katah demit ingkang dipundi dipunsuwuni tetulungan ugi naminipun begal, bencoleng, asring damel reribet warga ingkang liwat. Naminipun maksiat sampun dados adat limrah kagem para warga. Namung, sawijinipun dinten wonten 2 ulama menika liwat ing desa menika, ningali kahanan punika Sunan Kalijogo ugi Sunan Geseng kalian dakwah nyebaraken agama Islam cobi ngubah kebiasaan warga ingkang tasih bodo babagan agami. Mila Sunan menika ngajak masyarakat ngaji sinau cara gesang ingkang sae lan memuji hamung dumateng Gusti. Amargi kalih sunan puniuka daerah punika dados langkung sae ugi tentrem kalian 2 sunan punika dipunparingui asma Kedunglo. Tetenger punika dipunpitados nalika tanggal 1 Sura. Mila saben tanggal 1 Sura dipunwontenaken Nyadran kagem ngurmati demateng kalih sunan punika ingkang sampun dados cikal bakal jumenengipun desa Kedunglo.

Terjemahan:

P : Sejarahnya bagaimana?

N : Sejarahnya seperti ini, dahulu ketika daerah sini masih banyak hutan belantara. Tempat ini terkenal angker dan berbahaya. Banyak setan yang dipuja-puja warga juga banyak begal, penjahat yang sering jahat kepada orang yang melintas. Namanya maksiat sudah jamak untuk dilakukan oleh para warganya. Namun, pada suatu hari ada 2 ulama yang menintas di daerah tersebut. Melihat keadaan itu mencoba merubahnya dengan mengajarkan mengaji dan agama serta menyembah hanya kepada Tuhan.

Karena sunan tersebut daerah tersebut menjadi aman dan dari kedua sunan tersebut desa itu diberi nama Kedunglo. Pemberian nama tersebut ketika tanggal 1 Sura. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Sura diadakan Nyadran untuk menghormati sunan tersebut yang telah mendirikan desa Kedunglo.

P : Wujud acaranipun tradisi Nyadran punika kados pundi?

N : Ya cara berdasarkan masyarakat sini, sebelum hari Jumat Kliwon ya persiapan terlebih dahulu. Jumat Kliwon pagi berangkat ke rumah Mbah Gondo langsung menuju ke makam. Sesudah sampai di makam dilakukan pembakaran kemenyan di punden oleh salah satu sesepuh desa yang datang duluan, dengan maksud bahwa sesaji sudah datang. Kemudian penerimaan sesaji oleh mbah Gondo. Setelah itu, kira-kira kurang lebih jam 12 dilakukan upacara Nyadran dengan mantra-mantra. Sesudah dilakukan Nyadran kemudian diakhiri dengan selamatan kendurenan (makan bersama) yang tujuannya memohon keselamatan kepada Allah supaya warga desa sini selalu dilindungi dan terhindar dari bencana-bencana.

Terjemahan:

P : bentuk acara tradisi Nyadran ini seperti apa?

N : ‘Prosesinya itu pertama melakukan persiapan sebelum hari Jumat Kliwon.

Kemudian pada hari Jumat Kliwon pagi harinya sekitar jam 9.00 pemberangkatan sesaji dari rumah mbah Gondo yang dilakukan oleh sesepuh desa. Setelah itu pembakaran kemenyan, penerimaan sesaji, membaca doa-doa dan mantra-mantra dan acara berakhir dengan kenduri dan makan bersama’.

P : Kados pundi urut-urutanipun tradisi Nyadran punika?

N : Urutanipun, ingkang sepindah punika saderengipun acara Nyadran dilaksanakake ngempalaken sanak sederek ingkang pitados dhumateng kapercayaan Nyadran. Antawasipun ngrembag kangge mempersiapkan kegiatan Nyadran antawisipun kebersihan makam ugi lingkungan ingkang

badhe dipunlampahi para piyantun ingkang badhe nderek utawi tangga tepalih saha saking pihak Pemerintah Desa, Muspika, Muspida, kajengipun lancar anggenipun tindak wonten ing panggenan punika. Salajengipun ngrembag masalah anggaran biaya ingkang badhe dipunagem mbiayai prosesi Nyadran. Antawisipun wonten sesaji, werni-werni sesajenipun wonten panggangan banyak, tumpeng, lajeng jajan pasar. Ingkang sampun dados tradisi sedaya punika boten pareng ngenyang utawi nawar. Dados sak nyuwune bakul punika ingkang badhe tumbas ingkang dipunpitados kangge tumbas uborampe Nyadran punika boten dipunnyang ngaten punika.

Terjemahan:

P : Bagaimana urutan tatalaksana tradisi Nyadran itu?

N : Urutannya, yang pertama sebelum pelaksanaan Nyadran yaitu mengumpulkan saudara yang percaya terhadap Nyadran. Diantaranya membahas untuk mempersiapkan kegiatan Nyadran seperti merencanakan membersihkan makam dan jalan lingkungan yang akan dilewati warga masyarakat dan tetangga serta pemerintah desa, muspika, muspida supaya lancar sampai ke tempat itu. Selanjutnya membahas masalah anggaran yang akan digunakan untuk membiayai prosesi Nyadran. Diantaranya ada sesaji, bermacam-macam sesaji ada ayam ingkung, tumpeng kemudian ada jajan pasar yang sudah menjadi tradisi itu tidak boleh menawar. Jadi, semintanya penjual akan dibeli oleh orang yang dipercaya untuk membeli uborampe Nyadran tidak boleh menawat, seperti itu’.

P : Prosesi utawi lampahanipun kados pundi ?

N : Urutanipun, ingkang sepindah punika saderengipun acara Nyadran dilaksanakake ngempalaken sanak sederek ingkang pitados dhumateng kapercayaan Nyadran. Antawasipun ngrembag kangge mempersiapkan kegiatan Nyadran antawisipun kebersihan makam ugi lingkungan ingkang badhe dipunlampahi para piyantun ingkang badhe nderek utawi tangga tepalih saha saking pihak Pemerintah Desa, Muspika, Muspida, kajengipun

lancar anggenipun tindak wonten ing panggenan punika. Salajengipun ngrembag masalah anggaran biaya ingkang badhe dipunagem mbiayai prosesi Nyadran. Antawisipun wonten sesaji, werni-werni sesajenipun wonten panggangan banyak, tumpeng, lajeng jajan pasar. Ingkang sampun dados tradisi sedaya punika boten pareng ngenyang utawi nawar. Dados sak nyuwune bakul punika ingkang badhe tumbas ingkang dipunpitados kangge tumbas uborampe Nyadran punika boten dipunnyang ngaten punika”.

Terjemahan:

P : Prosesi jalannya seperti apa?

N : Urutannya, yang pertama sebelum pelaksanaan Nyadran yaitu mengumpulkan saudara yang percaya terhadap Nyadran. Diantaranya membahas untuk mempersiapkan kegiatan Nyadran seperti merencanakan membersihkan makam dan jalan lingkungan yang akan dilewati warga masyarakat dan tetangga serta pemerintah desa, muspika, muspida supaya lancar sampai ke tempat itu. Selanjutnya membahas masalah anggaran yang akan digunakan untuk membiayai prosesi Nyadran. Di antaranya ada sesaji, bermacam-macam sesaji ada ayam ingkung, tumpeng kemudian ada jajan pasar yang sudah menjadi tradisi itu tidak boleh menawar. Jadi, semintanya penjual akan dibeli oleh orang yang dipercaya untuk membeli uborampe Nyadran tidak boleh menawat, seperti itu’

Nama Informan : Nuryanto Hari / tanggal : 21 Maret 2015 Tempat : Kedunglo, Kemiri Waktu : 13.30-14.45 WIB

P : Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum pelaksanaan tradisi Nyadran dimulai?

N : Persiapan yang dilakukan antara lain adalah membersihkan area pelaksanaan yaitu di sekitar area Pemakaman. Dari kegiatan kerja bakti itu tercermin sikap saling bergotong royong antar sesama manusia, yang membuktikan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain

P : Sesaji atau ubarampe untuk tradisi Nyadran itu apa pak?

N : Sesaji yang digunakan untuk tradisi Nyadran yaitu sesaji Tambir P : Apa tujuanya slametan itu pak?

N : Sebelum acara dimulai, diadakan slametan dahulu karena untuk mendoakan arwah leluhur dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya dalam pelaksanaan Nyadran diberikan keselamatan dan kelancaran

P : Bagaimana dengan sesaji-sesaji yang ada di dalam makam pak?

N : Sesaji-sesaji yang ada di dalam makam di ambil, lalu dibagikan kepada orang yang ikut prosesi Nyadran dan sebagiannya lagi untuk masyarakat sekitarnya, karena hal ini bentuk syukur yang telah diberikan Tuhan

P : Dalam pelaksanaan Nyadran apakah orang yang ikut tersebut dibatasi?

N : Dalam pelaksanaan tradisi Nyadran ini orang yang ikut tidak di batasi hanya yang mau saja

P : Apa yang dilakukan setelah pelaksanaan tradisi Nyadran ini selesai pak?

N : Setelah pelaksanaan tradisi Nyadran selesai semuanya, orang-orang yang ikut pelaksanaan tradisi Nyadran lalu membaca doa bersama, makan bersama dan pulang kerumah masing-masing

P : Apa makna nasi tumpeng?

N : Ketika manusia berdoa kepada Tuhan, dengan cara merapatkan kedua tangannya sehingga kedua tangannaya berbentuk kerucut seperti halnya bentuk nasi tumpeng. Salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME P : Apa makna ayam ingkung?

N : Ayam ingkung adalah untuk memohon kepada Gusti Allah supaya dijauhkan dari dosa dan kesalahan, serta menunjukkan sifat pasrah, berbakti dan tunduk kepada Gusti Allah

P : Jenang merah putih apa maknanya?

N : Jenang putih itu diibaratkan ayah, dan jenang merah diibaratkan ibu. Jadi, jenang merah putih itu maksudnya kejadian manusia yang tercipta dari air kehidupan ayah dan ibu, jadi sudah menjadi kewajiban seorang anak harus berbakti dan menghormati kepada kedua orang tuanya

P : Makna dari bunga setaman itu apa pak?

N : Bunga setaman itu ada macam-macam yaitu mawar, kenanga, kanthil, dan lain-lain. Bunga itu mempunyai aroma yang harum. Jadi, makna dari bunga setaman yaitu manusia menjaga harumnya, artinya harus bisa menjaga dirinya sendiri dari hal-hal yang bersifat negatif

P : Apa fungsi bunga setaman?

N : Dalam kepercayaan masyarakat bunga setaman merupakan perantara yang paling baik untuk mengantarkan doa-doa kepada Tuhan YME dengan perantara arwah leluhur. Mereka percaya bahwa para arwah leluhur menyukai hal-hal yang berbau harum. Dengan demikian arwah tidak akan menggangu manusia sebaliknya akan membantu manusia

P : Makna pisang raja maknanya apa pak?

N : Pemakaian pisang raja dalam sesaji ini dimaksudkan agar orang yang melakukan tradisi ini mampu mencontoh watak seorang Raja yang bersifat adil dan bijaksana

P : Apa makna sesaji degan?

N : Degan itu melambangkan bahwa orang itu diharapkan dapat berhasil atau sukses

P : Sesaji jajan pasar maknanya apa?

N : Jajan pasar yaitu jajan yang semuanya di beli di pasar seperti krupuk, kacang, lanthing. Maknanya yaitu sebagai ungkapan permohonan, harapan, doa-doa yang di panjatkan

P : Sesaji wajik maknanya apa?

N : Makna dari wajik adalah hubungan antara orang yang sudah meninggal dengan orang yang masih hidup tetap lekat, artinya bahwa orang yang masih hidup tidak melupakan orang yang sudah maninggal, selain itu juga selalu mendoakan supaya orang yang sudah meninggal bisa diterima disisi-Nya P : Apa makna rokok itu pak?

N : Maknanya bahwa manusia harus bisa menjalani hidup yang beranekaragam dengan sabar baik dalam keadaan suka maupun duka

P : Makna sesaji daun tawa apa?

N : Daun tawa (godhong tawa) ini merupakan salah satu ubarampe yang ada didalam sesaji. Maknanya yaitu daun tawa (godhong tawa) melambangkan supaya orang-orang mempunyai pikiran yang tenang dalam menghadapi sebuah permasalahan

Nama Informan : Riyadi

Hari / tanggal : 22 Maret 2015 Tempat : Rumah

Waktu : 08.40-10.15 WIB

P : Kegiatan apa saja yang dilakukan sebelum pelaksanaan tradisi Nyadran dimulai pak?

N : Kegiatan sebelum mulai yaitu membersihkan area pelaksanaan secara bersama-sama

P : Apakah dalam obong menyan ini dilakukan pembacaan doa?

N : Dalam obong menyan ini dilakukan pembacaan doa, maksud doa ini untuk meminta izin terhadap para leluhur

P : Bagaimana dengan sesaji-sesaji atau jajanan pasar yang ada di dalam makam pak?

N : Sesaji-sesaji atau jajanan pasar yang ada di dalam makam di ambil lalu di bagikan kepada yang mengikuti nyadran dan sebagianya lagi untuk masyarakat sekitarnya

P : Apakah pisang yang digunakan dalam sesaji tradisi Nyadran dan apa maknanya?

N : Pisang yang di gunakan untuk sesaji adalah dengan menggunakan pisang raja, yang maknanya adalah supaya orang-orang bisa mempunyai watak seperti Raja. Watak yang bijaksana dan budiluhur

P : Apa makna sesaji degan pak?

N : Degan, adegan sosoknya seperti anda itu yang bisa berdiri dalam mencari uang atau rezeki, gemah ripah loh jinawi

P : Apakah makna dari wedang kopi, wedang teh, wedang susu dan wedang putih?

N : Istilah orang Jawa wedang sama dengan membuat persaudaraan (ngawe kadhang). Wedang bisa sebagai lambang persaudaraan apabila sedang ada perkumpulan. Sedangkan wedang kopi, wedang teh, wedang susu, dan wedang putih yang ada dalam sesaji tradisi menguras sumur mempunyai

makna sebagai lambang persaudaraan, keakraban, keluwesan, dan keharmonisan

P : Apakah makna dari kue cucur?

N : Kue cucur itu mempunyai makna bahwa masyarakat itu pada dasarnya berasal dari satu zat yang pada intinya masyarakat Pemandian Krakal selalu bersatu, bekerja sama

P : Dalam sesaji pasren ada sesaji rokok, apa makna dari sesaji rokokn?

N : Sesaji rokok ini mempunyai makna, bahwa manusia harus bisa menjalani hidup beranekaragam dengan hati yang sabar

P : Sesaji daun tawa itu maknanya apa?

N : Sesaji daun tawa ini maknanya supaya manusia mempunyai pikiran yang tenang dalam menghadapi cobaan

P : Apa makna sesaji beras, sisir, bedak, kaca dan telur kampung?

N : Sesaji yang digunakan yaitu beras, sisir, bedak, kaca dan telur kampung.

Telur yang digunakan untuk sesaji adalah telur ayam kampung yang melambangkan asal mula kehidupan, seperti adanya laki-laki-perempuan, siang-malam dll. Sedangkan beras melambangkan sebuah ketuntasan dan kesempurnaan hidup. Sisir, bedak, kaca yaitu melambangkan kebagusannya manusia

P : Apa maksud dari kemenyan?

N : Kemenyan itu merupakan santapan yang enak bagi para roh halus, dengan diberi santapan seperti itu diharapkan mereka turut membantu dan tidak menggangu manusia. Kemenyan mempunyai maksud supaya masyarakat desa Kedunglo ini diberi keselamatan dan kemakmuran

P : Makna dari sesaji gemblong itu apa pak?

N : Sesaji gemblong yang ada di sesaji pasren ini mempunyai makna bahwa manusia itu mempunyai tujuan yang sama

Nama Informan : Agus Chirin Hari / tanggal : 23 Maret 2015 Tempat : Rumah

Waktu : 14.00-15.35 WIB

P : Ubarampe atau sesaji yang digunakan untuk tradisi Nyadran apa saja Pak?

N : Sesajinya yaitu sesaji Tambir/Tampah P : Sesaji Tambir/Tampah itu apa saja pak?

N : Isinya yaitu nasi tumpeng, ayam ingkung, jenang abang putih, sekar setaman, pisang raja, degan, wedang kopi,wedang teh, wedang susu dan wedang putih, jajan pasar, wajik, kue cucur, rokok, daun tawa, beras, kaca, sisir, bedak dan telur kampung, nasi golong, minyak telon, daun dadap.

P : Makna nasi tumpeng itu apa pak?

N : Nasi tumpeng ini mempunyai makna ketika manusia berdoa kepada Tuhan, dengan cara merapatkan kedua tangannya sehingga kedua tangannya berbentuk kerucut seperti halnya bentuk nasi tumpeng

P : Apa makna dari ayam ingkung?

N : Ayam ingkung mempunyai makna sebagai simbol permohonan ampun seluruh warga masyarakat Pemandian Krakal dan dijauhkan dari segala dosa dan kesalahan

P : Jenang merah putih maknanya apa pak?

N : Jenang merah putih ini dimaksudkan sebagai lambang kehidupan manusia yang tercipta dari air kehidupan orang tuanya

P : Apa makna sesaji pisang raja?

N : Pisang raja dalam sesaji ini mempunyai makna agar manusia mempunyai sifat seperti Raja yang dapat memberikan suri tauladan yang baik bagi manusia lainnya

P : Degan itu maknanya apa?

N : Degan, adegan sosoknya seperti anda itu harus bisa berdiri sendiri atau mandiri dalam mencari uang atau rezeki. Supaya kebutuhan hidupnya terpenuhi dan selalu bahagia sejahtera

P : makna dari sesaji jajan pasar itu apa bu?

N : Sesaji jajan pasar yaitu semuanya di beli di pasar, maknanya yaitu sebagai

N : Sesaji jajan pasar yaitu semuanya di beli di pasar, maknanya yaitu sebagai

Dokumen terkait