• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A.Waktu dan tempat

TAHAP PELAKSANAAN

G. Teknik Analisis Data

12) Berinteraksi dengan orang lain

Indikator keterampilan berpikir kritis siswa yang kedua belas adalah berinteraksi dengan orang lain. Pada indikator ini, siswa diharapkan mampu melakukan diskusi kelompok mengenai materi yang dipelajari terutama saat membuat sebuah proyek, mengisi lembar kerja siswa, melakukan kegiatan praktikum, dan saat mempersentasikan alat uji elektrolit serta mempersentasikan poster hasil praktikum bersama tim kelompoknya.

Pencapaian sub keterampilan ini secara keseluruhan berada pada kategori sangat baik. Ketercapaian keterampilan ini dapat teramati pada saat siswa melakukan pembelajaran didalam kelas dan di laboratorium, dari hasil pengamatan terlihat bahwa siswa berdiskusi pada tahap perencanaan proyek sampai tahap kesimpulan proyek dan munculnya keterampilan ini

pada saat guru menayangkan video, saat memberikan lks, saat memberikan lembar proyek, saat pembuatan proyek dan praktikum. Setiap kelompok siswa yang terdiri dari kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah ini bekerja sama dalam satu tim untuk membuat satu proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu lima hari dan secara otomatis setiap anggota tim saling bertukar ide atau membagi tugas.

Hal ini terbukti dari hasil penilaian sejawat/sesama siswa yang menjelaskan bahwa mereka mampu belajar secara mandiri. Keadaan ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek ini dapat membantu siswa untuk mencapai keterampilan berinteraksi dengan orang lain dengan kategori sangat baik, sebab model ini memiliki prinsip otonomi yaitu menuntut siswa untuk belajar mandiri saat melaksanakan proses pembelajaran dan dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa, sehingga siswa dipacu untuk berdiskusi dengan kelompok lain untuk menyelesaikan tugas proyek yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan data hasil tes essay keterampilan berpikir kritis, dan lembar observasi dapat diketahui bahwa rata-rata pencapaian keterampilan seluruh siswa termasuk dalam kategori baik. Pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis yang tertinggi diperoleh oleh indikator menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi dengan kategori sangat baik, sedangkan pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis yang terendah diperoleh oleh indikator mengidentifikasi asumsi.

Rendahnya indikator ini disebabkan karena terdapat beberapa siswa yang tidak aktif saat praktikum dan ada beberapa siswa yang tidak ikut berkontribusi dalam membuat alat uji elektrolit terutama saat mencari informasi di internet atau buku. Sehingga siswa kurang memahami konsep mengenai penyebab larutan elektrolit itu bisa bersifat kuat dan lemah. Hal ini pun senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Gebi Dwiyanti dan Siti Darsati bahwa aspek keterampilan berpikir kritis yang keempat itu tergolong kurang karena disebabkan oleh penguasaan konsep prasyarat siswa yang tidak baik, sehingga

siswa tidak dapat memberikan penjelasan dengan baik. Alasan yang lain adalah siswa tidak dapat menghubungkan konsep-konsep yang telah dimiliki dan tidak dapat mengaitkannya dengan suatu fenomena yang terjadi pada praktikum yang dilakukan.10

Model pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan motivasi belajar dan siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Sri Wahyuni yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hal yang sama pun dikemukakan oleh Fitri Takhlisi yang menjelaskan pembelajaran inquiri terbimbing dapat menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif dan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa11. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani Dwi Astuti pun menjelaskan bahwa pencapaian keterampilan berpikir kritis seluruh siswa secara umum dikatakan baik dengan menggunakan pembelajaran Learning Cycle tipe Hypotetical Dedustive.12

10Gebi Dwiyanti dan Siti Darsati. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma Kelas X Dan Xi

Pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Metoda Praktikum. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. h. 6. Di unduh dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195603231981012-SITI_DARSATI/Makalah_Semnaskim.pdf

11

Fitria, Takhlisi. Analisis keterampilan berpikir kritis dalam model pembelajaran inquiry(guided inquiry) pada materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. h. 74.

12

Oktaviani dwi astuti. Analisis keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran learning cycle tipe hypothetical deductive. h. 67.

88 A. Kesimpulan

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas keterampilan berpikir kritis siswa kelas X-MIA setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek dan untuk mengetahui perbedaan kualitas keterampilan berpikir kritis setelah penerapan model pembelajaran berbasis proyek. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan pada bab IV, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan kualitas keterampilan berpikir kritis untuk setiap kelompok siswa (tinggi, sedang, dan rendah) tergolong baik dan dapat dikembangkan secara optimal.

2. Terdapat perbedaan Kualitas keterampilan berpikir kritis pada kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok rendah. Indikator bertanya dan menjawab pertanyaan; Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi; Mengidentifikasi asumsi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru :

a. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek disarankan lebih sering diterapkan karena dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa.

b. Jika guru akan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek, hendaknya memperhatikan karakteristik siswa yang akan diajarkan misalnya siswa yang memiliki karakter pekerja keras/semangat/tekun dalam belajar, karakteristik materi yang akan diajarkan sebaiknya bersifat kontekstual agar siswa tidak kesulitan dalam menerapkan konsep menjadi suatu proyek, jenis proyek

yang akan diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kemampuan siswa, alokasi waktu dalam menerapkan model pembelajaran berbasis proyek harus cukup agar proses pembelajarn dikelas menjadi efektif dan efisien.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Perlu dilakukan penelitian pada materi pembelajaran kimia yang lainnya yang berpotensi dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.

b. Pada saat pembuatan proyek sebaiknya peneliti terus memantau perkembangan kemajuan proyek tersebut agar semangat siswa semakin menggebu.

90 Departemen Pendidikan Nasional.

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Baker, Erica. 2011. Project-Bades Learning Model: Relevant Learning for the 21st Century. Amerika: Pacific Education Insttitute.

Bono, Edward de. 2007. Revolusi Berpikir Edward De Bono:Belajar Berpikir Canggih dan Kreatif dalam Memecahkan masalah dan Memantik Ide-ide Baru. Bandung: Kaifa.

Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru. Bandung: Yrama Widya.

Educational Technology Division Ministry of Education. 2006. Project Based

Learning Handbook “Educating the Millennial Learner”. Kuala Lumpur: Communication and Training Sector.

Elaine B, Jhonson. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center(MLC).

Ennis, Robert H. 1996. Critical Thinking. New York: The New York Company. Evertson, Carolyn M. and Weinstein, Carol S (eds). 2006. Handbook of

Classroom Management. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Fisher, Alec. 2008. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Gowin, D.Bob. 2005. The Art of Educating with V Diagrams. New york: Cambridge University Press.

Husamah. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakakaraya, 2013.

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/download/ 399/191

Istiqomah. Analisis Keterampilan Berpikir Kritis dengan Menggunakan

PBL”Skripsi pada Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2012. Tidak dipublikasian.

Kurniawan, Annas. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait siswa SMP.

Laurens, Joyce M. "integrasi riset dan desain:sebuah pendekatan dalam pembelajaran di studio perancangan. prosedding seminar nasional" jurnal Seminar nasional Pendidikan Arsitektur profesional Denpasar, 9-10 februari 2008. http://fportfolio.petra.ac.id/user_files/99-035/3.5-Joyce%20M.Laurens.pdf diunduh pada 09 januari 2014 14.43 WIB.

Liliasari, "Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia menuju

Profesionalisme guru".

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19490927197 8032-LILIASARI/BERPIKIR_KRITIS_Dlm_Pembel_09.pdf diunduh 09 januari 2014 17.04 WIB.

Litbang Kemendikbud..2013. di unduh di

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa. Luthvitasari, Navhies. Implementasi Pembelajarn Berbasis Proyek Pada

Keterampilan Berpikir dan Kemahiran Generik Sains.

Munawaroh, Rosyidatul., Subali,Bambang, dan Sopyan, Achmad. “Penerapan Model Project Based Learning Untuk Membangun Empat Pilar

Pembelajaraan siswa smp”.Jurnal dari Unnes Physics Education

Journal/2012 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Mutma’innah. Penerapan Pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran praktikum terhadap literasi inkuiri ilmiah dan keterampilan berpikir kreatif siswa smp pada materi sistem pencernaan.Tesis dari UPI, 2013.

Orlich, Donald C. 2010. Teaching Strategies A Guide to Effective Instruction. USA:Wadsworth Cengage Learning.

Patmawati, Herti. “Analisis Keterampilan Berpikir Siswa Pada Pembelajaran Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Dengan Praktikum”, Skripsi Pada Strata satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Tidak dipublikasikan.

Patton, Alec. 2012. Work that Matters: The Teacher’s guide to Project-Based Learning. UK: The Paul Hamlyn Foundation.

Pendis.Kemenag. Salinan Lampiran Permendikbud No.65 th.2013.

http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/06.B.SalinanLampiranP ermendikbudNo.65th2013ttgStandarIsi.pdf Di unduh pada 26 Maret 2014 Purba, Michael. 2012. Kimia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Railsback, Jennifer. 2002. Project Based Instruction “Creating Excitement for Learning”. Northwest Regional: Educational Laboratory.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sastrika Ida Ayu Kade., Sadia, I Wayan, dan Muderawan, I Wayan. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran Kimia.e-journal program pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Prodi IPA. (3) Tahun 2013.

Sihotang, Kasdin. 2012. Critical Thinking Membangun Pemikiran Logis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik Edisi Kedelapan Jilid 2, Terj. Marianto Samosir. Jakarta: PT.Indeks.

Subiantoro, Agung W. Pentingnya Praktium dalam Pembelajaran IPA.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRA KTIKUM.pdf Di unduh pada 26 Maret 2014.

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidian. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan (Pendidikan kuantitatif, kualitatif,

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosadakarya.

Thomas, John W. 2000. A review of Reasearch on Project-Based Learning. California: The Autodesk Foundation.

Tilaar, H.A.R. 2005. Manifesto Pendidikan Nasional tinjauan dari perspektif postmodernisme dan studi kultural kompas Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.

Wanda, Teays. 2006. Second thought:critical thinking for a diverse society. New York: Mc Graw-Hill Companies.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasiona Edisi satu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiyarsi, Antuni. Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek Pada Perkuliahan Workshop Pendidikan Kimia Untuk Meningkatkan Kemandirian Dan Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Prodi Kimia UNY Jilid 12 No.1 Tahun 2009

Zuchdi, Darmiyati. 2009. Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara.

A. Identitas

Identitas Sekolah : SMA / MA Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : X / 1

Materi Pokok : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :Ke-1

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar