• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Data

4.3.2 Berita Koran Kompas .1 Berita 8 Februari 2010

4.3.2.2 Berita 11 Februari 2010

Dalam pemberitaan 11 Februari 2010, Kompas menyajikan berita yang berkaitan dengan isu reshuffle kabinet dengan judul ”Golkar Tak Akan Mundur”. Adapun rincian singkat mengenai berita tersebut :

Jawa Pos 6 Februari 2010 menggambarkan bingkai inti yang menyatakan bahwa koalisi parpol sudah rapuh sejak awal.

a. Framing Device (perangkat penalaran) : a.1 Methapors

Bingkai inti didukung oleh metaphors yang mengatakan bahwa koalisi parpol bukan koalisi yang ’lazim’. Kata lazim dipakai untuk mengungkapkan bahwa koalisi ini dibangun tidak secara wajar dan bukan berdasarkan kemampuan.

Susilo Utomo mengatakan, koalisi parpol itu bukan koalisi lazim. Karena tidak dibangun berdasarkan kedekatan ideologis dan platform politik, tetapi berdasarkan hitungan peta kekuatan di parlemen yang dikatkan dengan bagi-bagi kursi pemerintahan.

a.2 Exemplar

Kutipan di atas sekaligus sebagai exemplar yang memberikan contoh yang mengungkapkan bahwa koalisi memang rapuh sejak awal karena tidak dibangun berdasarkan kedekatan ideologis. Itulah penyebab koalisi ini tidak senada dalam bekerja sama.

b. Reasoning Device (perangkat penalaran) : b.1 Appeals to Principles

Kompas juga menyertakan premis moral (appeals to principles) sebagai penguat bingkai inti.

Yudhoyono harus bertindak tegas. “Yang dibutuhkan Yudhoyono adalah berbicara dengan setiap partai koalisis tentang kasus ini dan selanjutnya bicara secara terbuka dengan masyarakat.

Pernyataan ini memberikan pesan tentang sikap yang seharusnya diambil oleh presiden. Agar isu reshuffle ini tak semakin meluaskan pengaruh negatif, baik di partai koalisi maupun di masyarakat.

c. Frame Umum :

Perangkat

Gamson

1. Methapors

Susilo Utomo mengatakan, koalisi parpol itu bukan koalisi lazim.

2. Exemplar

Karena tidak dibangun berdasarkan kedekatan ideologis dan platform politik, tetapi berdasarkan hitungan peta kekuatan di parlemen yang dikatkan dengan bagi-bagi kursi pemerintahan.

3. Appeals to principles

Yudhoyono harus bertindak tegas. “Yang dibutuhkan Yudhoyono adalah berbicara dengan setiap partai koalisis tentang kasus ini dan selanjutnya bicara secara terbuka dengan masyarakat.

4. Consequences Golkar juga akan siap untuk menerima keputusan presiden

Kompas juga menganggap bahwa koalisi yang dibangun oleh SBY bukanlah koalisi yang lazim, karena dibangun berdasarkan peta kekuasaan yang dikaitkan dengan bagi-bagi kursi pemerintahan. Artinya SBY dianggap tidak memilih menteri berdasarkan kemampuan yang sesuai di bidangnya. Hal inilah yang menyebabkan koalisi SBY rapuh dan kurang adanya kerja sama yang baik.

4.3.2.3Berita 11 Februari 2010

Dalam pemberitaan 11 Februari 2010, Kompas menyajikan berita yang berkaitan dengan isu reshuffle kabinet dengan judul ”Cara Aburizal Menjawab”. Adapun rincian singkat mengenai berita tersebut :

Bingkai inti Kompas 11 Februari 2010 mengungkapkan perlawanan Aburizal.

a. Framing Device (perangkat framing) : a.1 Depiction

Bingkai inti diperkuat dengan depiction :

Partai Golkar akan tetap maju dalam kasus Bank Century meski diancam ditembak mati

’Meski diancam ditembak mati’ seolah mengesankan perlawanan yang kokoh dari Aburizal Bakrie sehubungan dengan ancaman reshuffle, dan akan terus maju dalam penanganan kasus Century.

a.2 Catchphrases

Catchphrase dengan jargon seperti ’melawan manuver’ mengesankan bahwa Ical dan Partai Golkar akan tetap berusaha dalam menangani kasus Century meskipun ada ancaman reshuffle maupun pengusutan pajak.

Ical menyampaikan pernyataan seperti ”tidak dapat diancam”, karena dia melihat sekarang saatnya melawan atas manuver yang dilakukan sejumlah pihak seperti presiden Yudhoyono dan kader Partai Demokrat.

a.3 Exemplar

Exemplar dari bingkai inti ditunjukkan melalui pemaparan ancaman yang antara lain adalah untuk mengusut para pengemplang pajak dan wacana perombakan kabinet. Dimana perusahaan-perusahaan milik Ical lah yang banyak berurusan dengan masalah pajak.

Manuver itu seperti perintah Presiden untuk kepada Polri untuk mengusut para pengemplang pajak dan wacana perombakan kabinet.

b. Reasoning Devive (perangkat penalaran) : b.1 Roots

Alasan pembenar mengapa Ical melawan (Roots) ditunjukkan dengan keberhasilan ical meyakinkan banyak pihak tentang keseriusannya terhadap penyelidikan kasus Bank Century.

Dengan sikapnya yang melawan, ujar Effendi, Ical telah mengambil sejumlah manfaat. Pertama, dia berhasil meyakinkan banyak pihak tentang keseriusannya terhadap kasus Bank Century.

a.2 Appeals to Principles

Serta pernyataannya Ical yang ternyata sangat efektif untuk membangun konsolidasi partai sekaligus menunjukkan kekuatan Golkar sebagai appeals to principles.

”Dengan mengatakan urusan pajak bukan urusan Golkar, Ical seperti menantang kader Partai Golkar untuk berbuat bagi negara, khususnya dalam kasus Bank Century. Pernyataan itu efektif untuk membangun konsolidasi partai dan menunjukkan kekuatan Golkar,” kata Effendi.

c. Frame Umum :

Perangkat Gamson

1. Catchprases

Ical menyampaikan pernyataan seperti ”tidak dapat diancam”, karena dia melihat sekarang saatnya melawan atas manuver yang dilakukan sejumlah pihak seperti presiden Yudhoyono dan kader Partai Demokrat.

2. Exemplar

Manuver itu seperti perintah Presiden untuk kepada Polri untuk mengusut para pengemplang pajak dan wacana perombakan kabinet.

3. Depiction

Partai Golkar akan tetap maju dalam kasus Bank Century meski diancam ditembak mati

4. Roots

Dengan sikapnya yang melawan, ujar Effendi, Ical telah mengambil sejumlah manfaat. Pertama, dia berhasil meyakinkan banyak pihak tentang keseriusannya terhadap kasus Bank Century.

5. Appeals to principles

”Dengan mengatakan urusan pajak bukan urusan Golkar, Ical seperti menantang kader Partai Golkar untuk berbuat bagi negara, khususnya dalam kasus Bank Century. Pernyataan itu efektif untuk membangun konsolidasi partai dan menunjukkan kekuatan Golkar,” kata Effendi.

Kompas seolah menyajikan reshuffle memang sebagai sebuah ancaman kepada koalisinya. Apalagi ditambah dengan pengusutan bagi para pengemplang pajak. Hal ini dianggap sebagai ancaman lanjutan bagi Golkar. Karena Aburizal Bakrie memiliki perusahaan-perusahaan yang ternyata bemasalah dengan pajak. Kedua hal inilah yang ternyata dianggap sebagai sebuah ancaman. Namun menanggapi hal ini, Ical ternyata tidak gentar. Ia akan tetap maju menjalankan tugasnya dalam kasus Century dan mampu meyakinkan banyak pihak tentang keseriusannya dalam menangani kasus ini.

Dokumen terkait