• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIPIL NEGARA A. Profil dan perkembangan Provinsi Banten

C. Ketentuan Terbuka dalam Pelaksanaan Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Provinsi Banten berdasarkan Pimpinan Tinggi Pratama di Provinsi Banten berdasarkan

2) Berusia maksimal 57 tahun

3) Calon Pejabat telah atau sedang menduduki 2 Jabatan Struktural eselon IIa yang berbeda selama 2 tahun atau sedang menduduki Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya selama 2 tahun.

b. Persyaratan Khusus

1) Calon Pejabat Biro Ekbang memiliki Ijazah yang sesuai dengan Jabatan yang dipilih minimal Diploma IV atau Sarjana Strata Satu (S1) dengan berbagai jurusan antara lain: Ekonomi, Manajemen, Administrasi, Hukum, Keuangan, atau Teknik.

2) Calon Sekretaris DPRD memiliki Ijazah minimal Diploma IV atau Sarjana Strata Satu (S1) dengan berbagai jurusan antara lain: Pemerintahan, Ekonomi, Manajemen, Administrasi, Hukum dan Keuangan.

65

Terdapat Syarat Administrasi bagi calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang akan maju dalam lelang jabatan kali ini, syarat tersebut memuat antara lain:

1) Surat lamaran yang akan diajukan ditulis tangan oleh calon pelamar dengan tinta hitam dan bermaterai Rp.6000, ditujukan kepada ketua Panitia Seleksi (Pansel) seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Banten dengan menyebutkan Jabatan yang akan dilamar.

2) Daftar riwayat hidup lengkap.

3) Untuk calon Pejabat Biro Ekbang dan Sekwan minimal menduduki pangkat Pembina golongan ruang IV/a dengan memfotokopi Surat Keputusan (SK) yang sudah ditetapkan.

4) Fotokopi SK pengangkatan 2 (dua) jabatan struktural eselon III.a yang berbeda bagi pejabat struktural dan fotokopi pengangkatan jabatan fungsional serendah-rendahnya jenjang Ahli Madya bagi pejabat fungsional tertentu.

5) Fotokopi ijazah Diploma IV (D.IV) atau Sarjana strata satu (S1) sesuai persyaratan jabatan yang dilamar dan fotocopy ijazah Sarjana strata dua (S2) bagi yang memiliki dan dilegalisasi pejabat yang berwenang. Bagi yang fotokopi ijazahnya belum dilegalisasi agar menunjukkan ijazah aslinya pada saat mendaftar.

66

6) Fotokopi hasil penilaian prestasi kerja 2 (dua) tahun terakhir dengan melampirkan Sasaran Kerja Pergawai (SKP) tahun 2014 dan SKP tahun 2015.

7) Fotokopi tanda bukti setor Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun terakhir.

8) Fotokopi bukti penyerahan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan/atau Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) tahun terakhir bagi yang sudah menyerahkan atau mengisi formulir LHKPN dan/atau LHKASN bagi yang belum menyerahkan.

9) Surat keterangan tidak sedang/pernah menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat yang ditandatangani atasan langsung.

10) Surat keterangan bebas dari narkoba yang dilengkapi hasil pemeriksaan laboratorium unit kesehatan pemerintah paling lama 1 (satu) bulan sebelum lamaran disampaikan.

11) Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah setempat.

Pengumuman Pendaftaran Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Banten yang telah dilampirkan sebelumnya juga memuat tata cara, tempat, dan waktu pendaftaran dalam Pelaknsanaan Pengangkatan Jabatan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, yaitu:

67

1) Lamaran ditujukan kepada pansel Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Banten dengan melampirkan persyaratan administrasi.

2) Lamaran disampaikan kepada Tim Sekretariat Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Banten dengan alamat sebagai berikut: Gedung Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Lantai 2, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. Jl. Syekh Nawawi Al Bantani, Curug, Kota Serang, Provinsi Banten Telp. 0254-267098.

3) Pendaftaran dilaksanakan pada hari kerja mulai jam 09.00 WIB s/d 15.00 WIB dari tanggal 1 s/d 22 Februari 2016.

Persiapan selanjutnya diawali dengan yaitu pada proses pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dalam hal ini Gubernur sebagai Pimpinan Daerah/Provinsi dengan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Dibentuknya KASN dalam rangka penetapan kebijakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mandiri dan bebas dari intervensi politik. Pembentukan KASN ini bertujuan memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas, kode etik dan kode perilaku ASN berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

68

Tugas Pansel Bedasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2015 Pasal 5 Ayat (2) tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Tinggi Pratama sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengumuman lowongan jabatan pimpinan tinggi pratama.

b. Menyusun materi wawancara sesuai jabatan yang dilamar

c. Menetapkan instrumen/kriteria penilaian integritas sebagai bahan penilaian utama dengan pembobotan untuk mengukur integritasnya.

d. Menetapkan pejabat yang diberikan tugas untuk melakukan penelusuran rekam jejak secara tertutup, obyektif, dan memiliki kemampuan dan pengetahuan intelejen.

e. Melakukan kerjasama dengan lembaga yang independen dan memiliki pengalaman dalam melaksanakan seleksi kompetensi.

f. Melakukan kerjasama dengan unit pelayanan kesehatan pemerintah.

g. Mengolah hasil dari setiap tahapan seleksi dan menyusun peringkat nilai.

h. Menetapkan dan mengumumkan hasil dari setiap tahap kepada peserta seleksi.

i. Menyampaikan peringkat nilai kepada pejabat pembina kepegawaian.

69

j. Menyampaikan hasil penilaian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan memilih sebanyak 3 (tiga) calon sesuai urutan nilai tertinggi untuk disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.

Anggota Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada Pergub Nomor 55 Tahun 2015 Pasal 4 Ayat (3) terdiri dari pejabat unsur Pemerintah Provinsi Banten (paling banyak 45%) dan terdiri dari (paling sedikit 55%) Pejabat instansi lain yang terkait dengan bidang tugas Jabatan Tinggi Pratama yang akan diisi dan atau berasal dari unsur akademisi/pakar/professional. Setelah segala aspek tentang pemberkasan telah dirampungkan maka mekanisme selanjutnya adalah pelaksanaan seleksi pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama untuk memilih atau menentukan pegawai yang sesuai dengan kualifkasi penempatannya, maka seleksi dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi dilakukan oleh pansel dengan menseleksi surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta, antara lain: surat lamaran, ijazah, umur, status, pengalaman kerja, domisili, sertifikat keahlian, pas foto, fotokopi identitas, surat kesehatan dari dokter, dan akte kelahiran. Untuk melihat data jumlah Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Provinsi Banten pada tahun 2015 hingga bulan Maret tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel Berkas

70

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (Pegawai Aparatur Sipil Negara) dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Provinsi Banten pada tahun 2015 hingga tahun 2016 berikut ini:65

TABEL BERKAS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA) DALAM JABATAN

PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015-2016

65Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten

71

Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pergub Nomor 55 Tahun 2014 mengenai Pelaksanaan Pengisian Jabatan memuat sebagai berikut:

a. Penilaian terhadap kelengkapan berkas administrasi yang mendukung persyaratan dilaksanakan oleh sekretariat panitia seleksi (Pansel).

b. Penetapan sekurang-kurangnya 3 (tiga) calon pejabat pimpinan tinggi pratama yang memenuhi persyaratan administrasi dan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) calon pejabat pimpinan tinggi pratama yang memenuhi persyaratan administrasi untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya dalam pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama.

c. Syarat yang dipenuhi adalah adanya keterkaitan objektif antara kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan yang diduduki.

72

d. Pengumuman hasil seleksi untuk mengikuti tahapan berikutnya ditandatangani Ketua Panitia Seleksi. Kemudian yang tidak lolos seleksi administrasi disampaikan juga berikut alasannya.

2. Seleksi Kompetensi

Calon pejabat yang telah dinyatakan lulus dalam Seleksi Administrasi, maka tahapan selanjutnya adalah Seleksi Kompetensi. Seleksi ini akan menguji pengetahuan calon pejabat pimpinan tinggi pratama. Tahapan dalam melakukan seleksi kompetensi dapat dikategorikan menjadi beberapa tahap yakni:66 a. Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial merupakan kompetensi atau kemampuan pegawai dalam melakukan manajemen atau pengaturan tata kelola kerja dalam pelaksanaan suatu fungsi atau program kerja kepegawaian. Peranan utama kompetensi manajerial tersebut adalah untuk mengelola dan mengatur berbagai sumber daya dalam lingkungan kepegawaian, baik sumber daya tenaga kerja, infrastruktur, dan sebagainya guna sehingga mampu berhasil guna secara maksimal. Dengan kata lain, kompetensi ini tidak menitikberatkan pada kemampuan spesifik pegawai dalam suatu bidang tertentu yang digelutinya, melainkan pada kemampuan manajerial atau kemampuannya dalam melakukan manajemen kerja.

66Wawancara dengan Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten Bapak Herry Purnomo

73

Seleksi kompetensi manajerial pada Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama menggunakan metode assessment center sesuai kebutuhan masing-masing instansi, Untuk daerah yang belum dapat menggunakan metode assessmen center secara lengkap dapat menggunakan metode psikometri, wawancara kompetensi, analisa kasus atau presentasi. Standar kompetensi manajerial disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh assessor. Adapun kisi-kisi wawancara disiapkan oleh panitia seleksi.

b. Kompetensi Bidang

Kompetensi bidang merupakan kompetensi, kemampuan, dan/atau keahlian yang dimiliki pegawai dalam suatu bidang tertentu secara spesifik. Kompetensi ini menekankan pada kemampuan atau keahlian individual pegawai dalam melakukan kerja untuk melaksanakan suatu fungsi kerja tertentu yang bersifat spesifik terhadap suatu bidang kerja, misalnya dalam bidang pengembangan wilayah tata kelola ruang, pertanian, kelautan, komputer, dan sebagainya. Adapun ketentuan-ketentuan umum yang lazim digunakan dalam proses seleksi untuk menentukan kualifikasi kompetensi bidang, yaitu:

1) Menggunakan metode tertulis dan wawancara serta metode lainnya.

74

2) Standar kompetensi Bidang disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi sesuai kebutuhan jabatan dan dapat dibantu oleh assessor ( seseorang yang telah memahami prosedur pelaksanaan assessment, dan telah mengikuti pelatihan assessor serta telah mendapat sertifikat kompeten sebagai assessor yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

3) Standar Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang ditetapkan oleh masing-masing instansi mengacu pada ketentuan yang ada atau bila belum terpenuhi dapat ditetapkan sesuai kebutuhan jabatan di instansi masing-masing.

4) Hasil penilaian beserta peringkatnya disampaikan oleh Tim Penilai Kompetensi kepada Panitia Seleksi.

Seleksi Kompetensi dilakukan setelah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten berkordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dimana hasil akhir seleksi yang telah didapat kemudian dibawa untuk dilakukan seleksi kompetensi yang berlokasi di kawasan Jatinangor, Bandung.

Mengenai seleksi kompetensi telah diatur pula didalam PermenPAN RB Nomor 13 Tahun 2014 bahwa untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Utama, Madya, dan Pratama harus menggunakan metode Assessment Center sesuai kebutuhan

75

masing-masing instansi serta dibahas pula Standar Jabatan/Standar Level dari masing-masing komponen standar kompetensi untuk Jabatan yang dibutuhkan.

Pelaksanaan Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten dilanjutkan dengan penelusuran rekam jejak calon peserta. Penelusuran ini dapat dilakukan melalui rekam jejak jabatan dan pengalaman untuk melihat kesesuaian dengan jabatan yang dilamar, penulusuran ini diawali dengan menyusun instrument atau kriteria penilaian integritas sebagai bahan penilaian utama dengan pembobotan untuk mengukur integritasnya. Apabila terdapat indikasi yang mencurigakan maka dilakukan klarifikasi dengan instansi yang terkait, rekam jejak ini dilakukan ke tempat asal kerja termasuk kepada atasan, rekan sejawat, dan bawahan dan lingkungan terkait lainnya .

Rekam jejak merupakan pertimbangan bagi pansel dalam menentukan lolos tidaknya peserta seleksi dan dilakukan secara tertutup oleh Inspektorat. Jika ada catatan buruk atau bahkan tersangkut masalah pidana baik di kepolisian maupun kejaksaan, peserta yang bersangkutan dinyatakan tidak lolos seleksi karena berkaitan dengan masalah integritas dari jabatan yang akan didudukinya. Namun, pansel tidak akan serta merta dalam memilih peserta yang bermasalah dalam rekam jejak tersebut melainkan tetap akan melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum diputuskan.

76

Calon peserta diwajibkan memgikuti tes kesehatan dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) atau tes Kejiwaan/psikologi yang terakhir dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Banten (RSUD Banten). Tes kesehatan dan psikologi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memeriksa kondisi fisik calon peserta. Panitia Seleksi bekerjasama dengan unit pelayanan kesehatan pemerintah (dalam hal ini Provinsi banten bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Banten (RSUD Banten) sebagai lokasi dimana tes tersebut dilaksanakan.

Hasil tes kesehatan/MMPI kemudian disampaikan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah kepada panitia seleksi.

Penilaian kompetensi bidang dilakukan dengan metode wawancara akhir. Wawancara Akhir dilaksanakan oleh pansel dengan ketentuan sesuai dengan materi yang telah ditetapkan, bersifat klarifikasi/pendalaman terhadap peserta yang mencakup peminatan, motivasi, perilaku dan karakter dan melibatkan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah (Gubernur). Kemudian dilakukan penilaian akhir yang dilaksanakan oleh tim penilai kompetensi kepada panitia seleksi secara terbuka dengan memlih 3 nama calon sesuai urutan nilai tertinggi untuk disampaikan kepada Pejabat yang berwenang dan dilanjutkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam hal ini Gubernur untuk memilih salah satu dari 3 nama calon yang diusulkan untuk mengisi Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi pratama yang kosong. Kemudian BKD menyampaikan laporan kepada KASN bahwa sudah dilakukan tahapan-tahapan seleksi bedasarkan

77

dokumen pencalonan awal dan tahap berikutnya menunggu untuk segera dilantik.67

D. Penjabaran Ketentuan Kompetitif dalam Pelaksanaan Pengangkatan

Dokumen terkait