2009 (Tidak Diaudit) (Disajikan Kembali -2010 Catatan 4) Rp '000.000 Rp '000.000 Pemasaran 103.798 134.270
Gaji dan tunjangan karyawan 43.229 38.956
Umum 29.210 34.899
Bunga 18.738 18.357
Pemeliharaan 7.684 4.234
Telepon dan listrik 4.120 3.607
Jasa konsultan 3.114 554 Pengangkutan 2.453 4.604 Produksi 2.346 5.318 Impor 1.008 -Sewa 77 25 Lain-lain 6.935 14.221
(Tidak Diaudit) (Disajikan Kembali
-2010 Catatan 4)
Rp '000.000 Rp '000.000
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 73.717 17.777
PT Bank Central Asia Tbk 18.639
-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.500 8.204
PT BNI Multi Finance 7.176 8.239
PT Bank Victoria International Tbk 1.004 1.392
PT Bank Mega Tbk - 22.769
Mata uang asing Rupee, India
The Axis Bank Ltd., India
(d/h The UTI Bank, Ltd. India) (Rs 107.771.000 tahun 2010 dan
Rs 54.407.000 tahun 2009) 21.006 11.622
The ICICI Bank Ltd., India
(Rs 62.807.807 tahun 2010 dan
Rs 104.401.916 tahun 2009) 12.242 22.301
Jumlah 141.284 92.304
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 25.506 26.911
Pinjaman Jangka Panjang - Bersih 115.778 65.393
Tingkat bunga per tahun
Rupiah 11,25% - 14% 14% - 15%
Rupee 11% - 12% 11% - 12%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pada tanggal 11 Maret 2010, PT Santosa Agrindo (SA), anak perusahaan, memperoleh fasilitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 66,32 milyar terutama untuk pembelian induk sapi. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dan dikenakan tingkat bunga sebesar 5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap tertentu milik SA (Catatan 12).
Pada bulan Februari 2009, PT Indojaya Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 23 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 12) milik IAG. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2011.
Pada tahun 2007, pinjaman modal kerja IAG dari BRI dengan maksimum Rp 10 milyar dan jatuh tempo sampai dengan 19 Juli 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 12) milik IAG. Pinjaman ini telah telah dilunasi seluruhnya pada Juli 2009.
Pada bulan Agustus 2005, IAG memperoleh pinjaman kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 20 milyar yang digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ikan dan udang. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 7 milyar. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan mesin-mesin (Catatan 7, 8 dan 12), dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2011.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 14 April 2010, PT So Good Food (d/h PT Supra Sumber Cipta) (SGF), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman Installment Loan dari BCA dengan jumlah maksimum Rp 20 milyar untuk Modal Kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 tahun, yaitu sampai dengan tanggal 14 April 2013, dan dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin-mesin, SHGB No. 445/W.LK Desa Way Lunik, Bandar Lampung dan SHGB No. 3/Semambung, Sidoarjo atas nama Perusahaan (Catatan 7, 8 dan 12).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pada tanggal 16 Juli 2004, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum Rp 20 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dan dikenakan bunga sebesar 14% per bulan. Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah dibeli (Catatan 12) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2009. Pada tanggal 23 September 2009, PT Bintang Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah maksimum Rp 9 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12% per bulan. Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah dibeli (Catatan 12) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014.
PT BNI Multi Finance (BNIMF)
Pada bulan September 1997, PT Septatrada Hardaguna (STH), anak perusahaan, memperoleh pinjaman jangka panjang dari BNIMF, maksimum sebesar Rp 11,2 milyar. Pokok pinjaman diangsur dua kali setahun sampai dengan Februari 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 8 dan 12) yang berlokasi di Gunung Putri - Bogor dan Malang, serta jaminan perusahaan dari PT So Good Food (d/h PT Supra Sumber Cipta) (SGF), anak perusahaan.
Pada tanggal 10 April 2007, pinjaman ini diambil alih oleh SGF (pemegang saham mayoritas STH), dan dilakukan penjadwalan ulang atas pembayaran pokok pinjamannya. Pokok pinjaman sebesar Rp 10,6 milyar akan dicicil selama 96 bulan dengan pembayaran setiap 3 bulan. Bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar, yang dicatat pada akun ”Biaya masih harus dibayar” (Catatan 17) akan dihapuskan apabila SGF dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya. Namun demikian, jika SGF tidak dapat membayar sesuai dengan jadwal, maka bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar tetap wajib dibayar.
Dengan mempertimbangkan kemungkinan jika SGF tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, maka keringanan atas penghapusan hutang diatas sebesar Rp 3,8 milyar tidak dapat diakui sebagai keuntungan restrukturisasi pada saat ini.
PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria)
Pada tanggal 2 Juli 2007, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak perusahaan, menerima fasilitas pinjaman investasi dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum Rp 2 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun dengan jaminan mesin yang telah dibeli (Catatan 12) dan jaminan perusahaan dari Perusahaan.
PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)
Pada bulan Juni 2008, PT So Good Food (d/h PT Supra Sumber Cipta) (SGF), anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit investasi dari Bank Mega dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30 milyar yang terdiri dari fasilitas Term Loan I dan Term Loan II. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 16% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2014. Pinjaman ini dijamin dengan
piutang dan persediaan milik SGF, tanah dan bangunan SHGB No. 3/Semambung milik
Perusahaan, mesin-mesin dan peralatan Perusahaan di Way Lunik, Lampung, tanah dan bangunan SHGB No. 445/Way Lunik milik Perusahaan, dan garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 7, 8 dan 12). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 7 April 2010.
The Axis Bank Ltd., India (Axis) (d/h The UTI Bank, Ltd., India (UTI))
Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari UTI yang dijamin dengan persediaan dan aset tetap (Catatan 7 dan 12), maksimum Rs 116,77 juta (ekuivalen Rp 22,76 milyar), yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015.
The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI)
Japfa Comfeed India Ltd, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari ICICI yang dijamin dengan aset tetap (Catatan 12), maksimum Rs 62,81 juta (ekuivalen Rp 12,24 milyar), yang akan jatuh tempo pada bulan Januari 2012.
Beban bunga dari pinjaman-pinjaman di atas sebesar Rp 4,9 milyar tahun 2010 dan Rp 5,5 milyar tahun 2009 (Catatan 30).
Sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas dan hutang bank jangka pendek (Catatan 13), Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan antara lain mempertahankan rasio keuangan dan memenuhi batasan-batasan tertentu yang berhubungan dengan terjadinya hutang, penjualan aset tetap, investasi, reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum dalam perjanjian.
(Tidak Diaudit) (Disajikan kembali
-2010 Catatan 4)
Rp '000.000 Rp '000.000
a. Berdasarkan jatuh tempo:
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun
2009 - 211
2010 100 197
2011 153 93
2012 86 93
2013 92 101
Jumlah pembayaran minimum
sewa pembiayaan 431 695
Bunga (62) (87)
Nilai tunai pembayaran minimum
sewa pembiayaan 369 608
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 176 291
Hutang sewa pembiayaan
jangka panjang - Bersih 193 317
b. Berdasarkan lessor:
United Overseas Bank, Singapura 255 356
PT Tiga Berlian Auto Finance - 212
PT Sinar Mitra Sepadan 114 40
Jumlah 369 608
Hutang sewa pembiayaan merupakan transaksi pembelian kendaraan oleh Perusahaan, Japfa Comfeed International Pte, Ltd. dan MBAI, anak perusahaan, yang berjangka waktu 3 sampai 7 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 2,2% sampai dengan 16% pada tahun 2010 dan 2009 yang dijamin dengan aset sewaan tersebut (Catatan 12).
Beban bunga sebesar Rp 11 juta dan Rp 19 juta masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 (Catatan 30).
2009
2010 (Tidak Diaudit)
Rp '000.000 Rp '000.000
Nilai nominal 500.000 500.000
Biaya penerbitan obligasi (2.998) (4.508)
Jumlah 497.002 495.492
Pada bulan Juli 2007, Perusahaan menerbitkan obligasi Japfa I Tahun 2007 dalam mata uang Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 500 milyar, dan dijamin dengan persediaan barang jadi dan bahan baku Perusahaan (Catatan 8). Jangka waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2012. Tingkat suku bunga tetap sebesar 12,75% per tahun, dibayar triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung (corn dryer), melunasi hutang bank dan untuk modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pembelian kembali (buy back) sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal penerbitan).
Pada tahun 2010 dan 2009, amortisasi biaya penerbitan obligasi adalah masing-masing sebesar Rp 755 juta.
Perusahaan tidak diwajibkan untuk membentuk dana pelunasan obligasi (bond sinking fund), tetapi Perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu.
Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tanggal 11 Juni 2010, peringkat obligasi Perusahaan adalah “idA-” (stable outlook).
Pada tahun 2010 dan 2009, beban bunga dari hutang obligasi di atas masing-masing sebesar Rp 31.698 juta (Catatan 30).