• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam usahaternak sapi perah, biaya tunai terdiri dari biaya pembelian pakan hijauan, pakan konsentrat, ampas tahu, mineral, vaselin, obat-obatan dan vitamin, tenaga kerja luar keluarga, transportasi, listrik, dan biaya iuran koperasi. Biaya tunai yang dikeluarkan peternak berbeda-beda tergantung jumlah ternak yang dipeliharanya. Biaya listrik dan iuran koperasi merupakan biaya yang bersifat tetap yang harus dikeluarkan oleh responden. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya tidak berpengaruh langsung terhadap jumlah output yang dihasilkan.

1. Biaya untuk Pembelian Pakan

Biaya pakan yang dikeluarkan peternak responden dalam usataternak sapi perah terdiri dari pembelian hijauan, pembelian konsentrat, pembelian ampas tahu dan mineral. Responden memperoleh pakan hijauan selain dari membeli dari penjual rumput dengan harga Rp 150 per kilogram juga mendapatkan dengan cara mencari rumput liar disekitar wilayah tempat tinggal. Rata-rata pengeluaran biaya pakan hijauan untuk satu ekor sapi laktasi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar

Rp 179.909,33. Pakan penguat berupa konsentrat diperoleh peternak responden

dari KUD Giri Tani dengan harga rata-rata sebesar Rp 2.000 per kilogram. Rata- rata pengeluaran peternak untuk biaya pakan konsentrat per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 387.942,86. Ampas tahu biasanya diperoleh peternak dengan membeli dari produsen tahu disekitar daerah Cisarua dan Ciawi dengan harga rata-rata sebesar Rp 300 per kilogram, rata-rata pengeluaran peternak untuk biaya pakan ampas tahu per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 69.457,71. Sedangkan untuk pembelian mineral peternak biasanya memberli di KUD Giri Tani dengan harga sebesar Rp 11.000 per kilogram, rata-rata pengeluaran untuk biaya mineral per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 5.037,06.

Pakan ternak merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan produktivitas dari usaha peternakan sapi perah. Kombinasi dan komposisi pakan

yang tepat akan akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas susu yang dihasilkan. Biaya pembelian pakan dapat mencapai 60 - 70 persen dari total biaya produksi, maka dari itu penyediaan pakan yang mudah diperoleh perlu diperhatikan. Besarnya nilai presentase biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan membuat peternak harus berusaha mencukupi kebutuhan zat-zat nutrisi dalam ransum secara seimbang namun dengan harga yang serendah mungkin. Peternak harus memperhatikan kebutuhan pakan ternak khususnya untuk pakan konsentrat, hal ini karena biaya untuk pembelian konsentrat paling tinggi dibandingkan biaya produksi lain. Konsentrat merupakan pakan penguat yang wajib diberikan pada sapi produksi karena berfungsi untuk melengkapi nilai gizi pada ternak sapi perah sehingga kadar gizi yang dibutuhkan untuk produksi susu dapat terpenuhi.

Penggunaan ransum yang seimbang, ekonomis namun tetap mempunyai kandungan nilai gizi yang lengkap akan dapat memaksimalkan produksi susu. Tinggi rendahnya faktor produksi pakan sangat ditentukan oleh situasi harga bahan-bahan pakan tersebut, selain itu juga dipengaruhi oleh kemampuan, keterampilan, serta pengetahuan peternak dalam cara mendapatkan, menyediakan serta menyusun bahan pangan secara ekonomis namun tetap sesuai dengan kebutuhan ternak baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Maka dari itu, pemberian pakan khususnya pada masa laktasi harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan sapi hal ini agar puncak produksi dapat dipertahankan. Jika produksi produksi susu mulai menurun seiring dengan bertambahnya masa laktasi, maka pemberian pakan juga harus disesuaikan dengan jumlah produksi. Apabila sapi sudah mengalami penurunan produksi, penambahan pakan tidak akan dapat meningkatkan produksinya, sehingga hal ini dinilai tidak ekonomis karena akan berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak.

2. Biaya untuk Pembayaran Kesehatan Ternak (IB, Obar-obatan dan Vitamin) Pelayanan medis ternak dilakukan oleh petugas medis yang dibiasa menangani kesehatan ternak milik peternak anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya. Pelayanan yang diberikan meliputi Inseminasi Buatan, suntik vitamin, suntik obat-obatan, perawatan ternak sakit serta kelahiran ternak. Biaya medis yang dibebankan bervariasi tergantung dari jenis pelayanan jasa yang diberikan. Suntik

obat-obatan dan vitamin biasa dilakukan peternak setiap tiga bulan sekali dengan harga berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 tergantung dengan jumlah dan jenis obat atau vitamin yang diberikan. Sedangkan untuk pelayanan Inseminasi Buatan biayanya sebesar Rp 30.000. Rata-rata biaya yang dikeluarkan peternak untuk layanan medis per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 8.333,33.

3. Biaya untuk Pembelian Vaselin

Vaselin digunakan sebagai pelumas atau pelicin untuk mempermudah pada waktu proses pemerahan sehingga susu pada sapi lebih mudah untuk keluar. Peternak mendapatkan vaselin dengan cara membeli dari KUD Giri Tani dengan harga sebesar Rp 26.000 per kilogram. Rata-rata pengeluaran peternak untuk biaya pembelian vaselin per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 4.251,78. Penggunaan vaselin untuk membantu mempermudah proses pemerahan tidah mutlak dibutuhkan. Mengingat harga per kilogram untuk vaselin cukup mahal bagi peternak dengan jumlah kepemilikan ternak sedikit biasa menggantinya dengan minyak kelapa, hal ini dilakukan agar lebih menghemat biaya produksi, sehingga biaya untuk pembelian vaselin dapat dialokasikan ke biaya produksi lain.

4. Biaya untuk Pembayaran Upah Tenaga Kerja Luar Keluarga

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan usaternak sapi perah. Tenaga kerja luar keluarga biasanya digunakan oleh peternak responden yang mempunyai populasi sapi laktasi cukup besar. Rata-rata upah tenaga kerja sebesar Rp 25.000 per hari. Upah tenaga kerja luar keluarga merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan peternak disetiap bulannya. Rata- rata pengeluaran peternak untuk biaya upah tenaga kerja luar keluarga per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 27.113,86. Penggunaan tenaga kerja harus disesuaikan dengan jumlah ternak yang tangani serta jenis kegiatan yang dilakukan. Penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien selain akan berpengaruh pada produktivitas ternak juga akan berpengaruh pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar upak tenaga kerja diluar keluarga.

5. Biaya Transportasi

Biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan peternak responden untuk menitipkan hasil susu di pos atau tempat pengumpulan susu yang nantinya akan diangkut oleh petugas bagian pengantar susu Kelompok Ternak Mekar Jaya untuk selanjutnya dikirim ke PT Cimory. Biaya pengangkutan susu ini dihitung berdasar liter susu yang dijual dengan biaya sebesar Rp 100 per liter. Biaya ini merupakan biaya tunai karena dikeluarkan peternak setiap bulannya. Rata-rata biaya yang dibebankan kepada peternak untuk transportasi per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 27.271,12.

6. Biaya Listrik

Listrik merupakan biaya tetap yang dikeluarkan peternak responden dan biaya listrik yang dihitung merupakan biaya listrik yang berasal hanya dari kandang sapi. Rata-rata pembayaran penggunaan listrik yang digunakan untuk penerangan di kandang pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 2.122,12. 7. Biaya Iuran Koperasi

Membayar iuran koperasi merupakan suatu kewajiban dari anggota koperasi sekaligus merupakan bentuk tanggung jawab yang harus dipenuhi. Rata- rata iuran koperasi yang dikeluarkan peternak pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 10.000. Pembayaran iuran susu ini biasanya dipotong dari hasil penjualan susu ke koperasi setelah akhir bulan.