• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Biaya Penanggulangan Cemaran

Biaya penanggulangan cemaran merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi volume limbah yang dibuang ke lingkungan, atau untuk memperkecil konsentrasi ambien. Misalnya dalam hal industri bubur kayu (pulp). Dalam kegiatannya yang normal, pabrik ini membuang limbah dalam bentuk limbah organik dengan asumsi pabrik tersebut secara bebas mempunyai akses ke sungai, maka cara cepat dan termurah adalah membuang limbah tersebut ke sungai.

Namun dalam masa sekarang ini banyak perusahaan besar yang sudah menggunakan manajemen teknologi pengolahan limbah untuk mengurangi bunagan limbahnya. Biaya kegiatan pengolahan limbah dan manajemennya disebut dengan biaya penanggulangan limbah (abatement cost). Biaya penanggulangan ini akan berbeda dari jenis limbahnya yang satu ke jenis limbah yang lain, ataupun antara jenis teknologi yang satu dengan jenis teknologi yang lainya meskipun jenis limbahnya sama. Penanggulangan limbah mencakup semua jenis kegiatan seperti perubahan teknologi produksi, penggantian masukan atau bahan mentah (input), pendaur ulangan limbah, pengolahan limbah dan memindah lokasi penampungan untuk limbah. Lebih jelasnya akan dilukiskan hubungan antara volume limbah (pencemar) dan jumlah rupiah atau dolar sebagai nilai biaya penanggulangan limbah. Dalam gambar 2.2 dilukiskan pada sumbu horizontal volume limbah yang terbuang dan pada sumbu vertikal jumlah rupiah yang dikeluarkan (Suparmoko, 2011)

Gambar 2.2 Biaya Penanggulangan Cemaran Marginal Sumber : Ekonomika Lingkungan (Suparmoko, 2011)

Rp BPM 0 BPM 1

Seperti biasa akan digunakan kurva biaya penanggulangan marginal yaitu tambahan biaya untuk mengurangi satu unit volume cemaran. Pada sumbu horizontal kurva biaya penanggulangan cemaran dimulai dari tingkat emisi yang tidak terkendalikan, yaitu tingkat emisi sebelum ada kegiatan penaggulangan cemaran sama sekali. Oleh karena itu kurva ini miring dari kanan ke kiri atas yang menggambarkan peningkatan biaya marginal penanggulangan cemaran.

Pada umunya dengan penemuan teknologi baru akan menekan biaya penanggulangan cemaran. Oleh karena itu akan dapat dihitung berapa perubahan biaya penanggulangan cemaran apabila terjadi penemuan teknologi baru yang mengurangi cemaran seperti pada teknologi pengolahan air limbah (IPAL). Analisis semacam ini akan penting artinya pada saat kita meneliti berbagai macam kebijakan penanggulangan cemaran. Perlu dipertimbangkan pula adakah teknologi itu memberikan insentif dalam bentuk pengurangan biaya pengolahan limbah sehingga mendorong perusahaan atau pemerintah mengembangkan penelitian guna mendapatkan teknologi baru baik dalam pengolahan limbah industri maupun limbah rumah tangga (Suparmoko, 2011).

Menurut Kristanto 2004, biaya pengendalian dan penanggulangan pencemaran terdiri dari:

1.Biaya pengadaan lokasi 2.Biaya pengadaan pearalatan

3.Biaya tenaga listrik dan tenaga kerja 4.Biaya bahan penolong

5.Biaya pemeliharaan

6.Biaya instalasi, bangunan dan trasnportasi 2.7Abatement Cost

Menurut eka, et.al, (2010) Abatement Cost merupakan biayapengurangan jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi

ambient, sebagai contoh: perusahaan umumnya memiliki upaya teknis dan manajerial untuk mengurangi daya cemar limbah. Besarnya biaya akan berbeda-beda sesuai dengan banyaknya limbah, jenis limbah dan teknis pengolahan limbahnya. Teknis operasional, abatement digunakan dengan konotasi yang luas dan mencakup berbagai kemungkinan upaya pengurangan limbah, perubahan

dalam teknologi produksi, penggantian input, pengolahan ulang limbah, perawatan dan sebagainya.

Pemahaman Marginal Abatement Cost (MAC) dalam beberapa literatur lebih mudah digunakan daripada Abatement Cost. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah effluent sedangkan sumbu vertikal menunjukkan nilai moneter. MAC pencemaran menggambarkan biaya tambahan untuk mencapai pengurangan tingkat pencemaran sebanyak satu satuan atau bisa juga dilihat sebagai biaya yang dihemat ketika pencemaran meningkat sebesar satu satuan. Tingkat biaya yang ditanggung ketika melaksanakan berbagai kegiatan tergantung pada teknologi yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan itu dan kemampuan manajerial yang diterapkan. Secara umum grafik melandai ke kiri, menggambarkan kenaikan MAC.

Gambar 2.3. Representasi MarginalAbatement Cost Function

Sumber : Field, B. C. 1994. Enviromental Economics : An Introductory. Mc Grow-Hill, Inc. Singapura (dalam Eka, et. al, 2010)

• Grafik (a) menggambarkan MAC yang meningkat perlahan seiring dimulainya pengurangan limbah lalu kemudian meningkat sangat cepat seiring dengan jumlah limbah yang relatif semakin sedikit.

• Gambar (b) menggambarkan MAC yang meningkat semakin tajam sejak awal • Gambar (c) menggambarkan kurva MAC yang mengandung tahap penuruna

awal diikuti oleh peningkatan nilai.

Marginal abatement cost dimulai pada tingkat limbah e (tingkat limbah yang tak terkendalikan), seiring pengurangan tingkat limbah, biaya marjinal untuk mencapai pengurangan selanjutnya akan semakin meningka. Semakin luas pengurangan limbah semakin besar biaya marjinal untuk menghasilkan

Rp Rp Rp

Effluent Effluent

Effluent

a b

pengurangan selanjutnya. Hal ini menghasilkan MAC yang semakin tajam seiring pengurangan limbah.

Ada batas tertinggi bagi abatement cost ini. Pilihan ekstrim untuk sebuah cabang atau sumber limbah adalah dengan menghentikan kegiatannya sehingga akan menghasilkan limbah sama dengan nol (0). Biaya pelaksanaan kegiatannya tergantung pada kondisi yang dihadapi. Jika sumbernya hanya sebuah unit dari industri besar yang terdiri dari banyak unit, biaya untuk penutupan unit tersebut tidak akan begitu besar dan pengaruhnya akan kecil. Sebaliknya, jika kita berbicara tentang biaya perbaikan marjinal untuk keseluruhan industri produksi energi listrik di Amerika Tengah misalnya pilihan penghentian produksi dan untuk mencapai tingkat limbah sama dengan nol akan mengandung biaya yang besar. Analisis Marginal Abatement Cost (MAC) ini penting ketika kita mempelajari berbagai jenis kebijakan pengendalian pencemaran dan dampak yang diakibatkan karena pencemaran lingkungan dan polusi.

Gambar 2.4 Anantomi Marginal Abatement Cost Curve.

Sumber : Field, B. C. 1994. Enviromental Economics : An Introductory. Mc Grow-Hill, Inc. Singapura (dalam eka, et. al, 2010)

Faktor-faktor yang membedakan MAC2 dan MAC1 adalah :

1. MAC2 dan MAC1 berhubungan dengan effluent dan sumber yang sama, namun periode waktu yang berbeda. Gambar yang lebih rendah menggambarkan situasi setelah dikembangkan teknologi pengendalian pencemaran baru.

2. Sebelum perusahaan mengadopsi teknologi baru, Total Abatement Cost

(TAC) mencapai tingkat e = (a + b) per tahun, sedangkan setelah perubahan maka TAC adalah sebesar b per tahun.

MAC₂ MAC c₁ c₂ Effluent (ton/tahun) e₁ e MAC MAC₂ Effluent (ton/tahun) e₁ e

3. Nilai penghematan tahunan yang didapat dari perubahan teknologi sebesar a. Agregat Marginal Abatement Cost

Umumnya kebijakan lingkungan (tingkat Negara), bertujuan untuk mengendalikan pencemaran dari sejumlah sumber polusi, bukan hanya satu sumber saja. Fungsi Agregat MAC untuk sekelompok perusahaan diperoleh dengan menggabungkan kurva MAC masing-maasing. Konsep dasar dari

abatement cost ini menunjukkan pembiayaan minimal dalam mencapai pengurangan pencemaran bagi sebuah perusahaan jika terfokus pada fungsi MAC tunggal, atau untuk sejumlah sumber effluent jika kita tertarik pada agregat fungsi MAC.

Gambar 2.5 Agregat Abatement Cost

Sumber : Field, B. C. 1994. Enviromental Economics : An Introductory. Mc Grow-Hill, Inc. Singapura (dalam eka, et.al, 2010)

Gambar 2.4 menunjukkan dua fungsi MAC tunggal yang diberi nama sumber A dan sumber B, dimana sumber B adalah tempat yang lebih modern dengan alternatif teknologi pengendalian pencemaran yang lebih fleksibel. Agregat kurva MAC merupakan penggabungan dari kedua hubungan tunggal ini. Permasalahannya adalah ketika ada dua sumber dengan abatement cost yang berbeda maka biaya totalnya akan tergantung pada bagaimana mengalokasikan total pencemaran pada berbagai sumber yang berbeda tersebut. Cara tepat untuk melakukannya adalah dengan menggabungkan keduanya secara horizontal.

Rp/mg Rp/mg Rp/mg Emisi A (ton/mg) (a) (b) (c) Emisi B (ton/mg) Total Emisi (ton/mg)